12
KOMPOS PLUS 15.24 | Author: Urip SR PEMBUATAN KOMPOS + (Trichoderma sp) Ketersediaan pupuk sebagai sumber unsur hara bagi tanaman adalah merupakan hal yang mutlak, agar tanaman menjadi sehat, tahan terhadap serangan OPT dan dengan demikian diharapkan mampu mencapai produksi yang optimal. Namun mengandalkan pupuk an organik untuk memperbaiki kesuburan tanah, selain mengganggu keseimbangan agroekosistem, juga akan menyulitkan petani bila persediaannya terbatas dan harganya relatif mahal. Alternatif yang memberikan harapan bagi petani dalam mengatasi hal diatas adalah dengan memanfaatkan jerami padi sebagai kompos (pupuk organik). Dengan menggunakan agens hayati Trichoderma proses pengomposan dapat dipercepat, sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani sesuai kebutuhannya dan dapat dilakukan dengan biaya yang lebih hemat dan mudah dilaksanakan. Agens Hayati Trichoderma Agens antagonis pathogen tumbuh yang telah banyak dikembangkan saat ini adalah Trichoderma. Cendawan Trichoderma efektif pada tanah masam, cendawan ini sangat menyukai bahan yang banyak mengandung selulosa. Trichoderma bersifat antagonis terhadap beberapa pathogen tular tanah, seperti fusarium. Teknik Pembuatan Kompos Jerami Bahan yang dibutuhkan adalah: 1) jerama 1m3, 2) Pupuk Urea 300 gram, 3) Pupuk TSP 150 gram, 4) Kapur 500 gram, 5). Trichoderma 1 kg, 6) Pupuk kandang 20 kg.

Kliping Agen Hayati

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kliping Agen Hayati

KOMPOS PLUS15.24 | Author: Urip SR

PEMBUATAN KOMPOS + (Trichoderma sp)

Ketersediaan pupuk sebagai sumber unsur hara bagi tanaman adalah merupakan hal

yang mutlak, agar tanaman menjadi sehat, tahan terhadap serangan OPT dan dengan

demikian diharapkan mampu mencapai produksi yang optimal. Namun mengandalkan

pupuk an organik untuk memperbaiki kesuburan tanah, selain mengganggu

keseimbangan agroekosistem, juga akan menyulitkan petani bila persediaannya terbatas

dan harganya relatif mahal.

Alternatif yang memberikan harapan bagi petani dalam mengatasi hal diatas adalah

dengan memanfaatkan jerami padi sebagai kompos (pupuk organik). Dengan

menggunakan agens hayati Trichoderma proses pengomposan dapat dipercepat,

sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani sesuai kebutuhannya dan dapat dilakukan

dengan biaya yang lebih hemat dan mudah dilaksanakan.

Agens Hayati Trichoderma

Agens antagonis pathogen tumbuh yang telah banyak dikembangkan saat ini adalah

Trichoderma. Cendawan Trichoderma efektif pada tanah masam, cendawan ini sangat

menyukai bahan yang banyak mengandung selulosa. Trichoderma bersifat antagonis

terhadap beberapa pathogen tular tanah, seperti fusarium.

Teknik Pembuatan Kompos Jerami

Bahan yang dibutuhkan adalah: 1) jerama 1m3, 2) Pupuk Urea 300 gram, 3) Pupuk TSP

150 gram, 4) Kapur 500 gram, 5). Trichoderma 1 kg, 6) Pupuk kandang 20 kg.

Cara pembuatan

• Jerami ditumpuk dipinggir pematang sawah dengan ukuran 1m3 (1m x 1m x 1m) yang

dipadatkan

Page 2: Kliping Agen Hayati

• Urea SP36, pupuk kandang dan kapur diaduk sampai rata.

• Jerami yang telah ditumpuk tadi dibagi atas 4 lapis masing-masing setebal 25 cm.

• Campuran pupuk kandang yang telah diaduk tadi ditaburkan diantara lapisan jerami

setebal 25 cm, kemudian ditaburkan jamur Trichoderma.

• Tumpukan jerami yang telah diberi perlakuan tadi disiram dengan air sampai rata,

kemudian tutup dengan plastic hitam.

• Satu kali dalam 10 hari tumpukan jerami dibalik dan diaduk untuk mempercepat proses

pematangan kompos.

• Biarkan selama 3 minggu, jerami akan melapuk menjadi kompos dan siap untuk

digunakan.

Cara aplikasi

Kompos jerami padi diaplikasikan di lahan dengan menaburkan secara merata pada saat

sebelum tanam atau pengolahan tanah tahap dua.

Teknik perbanyakan Trichoderma

A. Media beras/jagung

Bahan: beras/jagung, bibit inokulum, air bersih.

Alat: dandang, kompor, klep matches, kantong plastik ukuran ¼ kg, kotak plastik, sendok

teh, sendok makan, lampu spiritus/lilin, baskom, dan lain-lain.

Cara membuat:

• Beras/jagung dimasak menjadi nasi 1/3 matang kemudian dipindahkan kedalam

baskom lalu masukkan kedalam kantong plastik 2 – 3 sendok makan setelah itu

dibungkus dan digulung.

• Dikukus dalam dandang sampai ¾ matang (10-15 menit) saat air mendidih, angkat dan

pindahkan kantong tersebut kedalam baskom/diatas meja yang bersih dan biarkan

dingin.

• Inokulasikan bibit Trichoderma sebanyak ½ - 1 sendok the untuk setiap kantong nasi,

kemudian tutup ujung kantong dengan klep matches dengan posisi vetikal terhadap

kantong plastik tersebut lalu digoncang agar bibit merata pada nasi di dalam kantong.

• Tempatkan pada rak-rak yang tidak terkena cahaya matahari langsung, setelah 1

(satu) minggu sudah bisa diaplikasikan ke lahan.

B. Media dedak, Serbuk gergaji/sekam padi

Bahan: dedak padi, serbuk gergaji/sekam padi.

Alat: dandang, kompor, klep matches, kantong plastik ukuran ¼ kg, kotak plastic, sendok

teh, sendok makan, lampu spiritus/lilin, baskom, dan lain-lain.

Page 3: Kliping Agen Hayati

Cara membuat:

• Campur dedak padi dengan serbuk gergaji dengan perbandingan 1:1 di dalam baskom

lalu siram dengan air panas sampai membentuk bubur dan biarkan selama 24 jam.

• Remas/peras bubur dedar agar airnya keluar lalu masukkan ke dalam kantong plastik

ukuran ¼ kg sebanyak 3 sendok makan, lalu tutup plastic dan digulung.

• Dikukus dalam dandang selama 30 menit saat air mendidih lalu angkat dan pindahkan

ke kantong yang berisi dedak tersebut ke dalam baskom/diatas meja yang bersih dan

dinginkan.

• Inokulasikan bibit Trichoderma sebanyak ½ sendok teh untuk setiap kantong, tutup

ujung kantong dengan klep matches dengan posisi vertical terhadap kantong plastik

tersebut, kemudian digoncang agar bibit merata pada dedak di dalam kantong.

• Tempatkan pada rak-rak yang tidak terkena cahaya matahari langsung, setelah 1

(satu) minggu sudah bisa diaplikasikan ke lahan.

Manfaat KOMPOS JERAMI PLUS + (Trichoderma sp)

Kompos jerami

Kompos jerami mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap, memudahkan

pertumbuhan akar tanaman, menyimpan air tanah lebih lama. Tanah menjadi gembur

dan tidak padat, aerasi tanah bagus, penyimpanan unsur hara oleh tanaman menjadi

lebih mudah. Menambah daya serap air dan memperbaiki kehidupan mikroorganisme

dalam tanah. Harga relatif lebih murah dan dapat dibuat sendiri serta ramah lingkungan,

Trichoderma sp

• Sebagai aktifator /pengurai dalam pembuatan kompos.

• Mempercepat pematangan pupuk kandang: caranya 1 kg pupuk kandang mentah

ditaburkan diatas 1 kg Trichoderma secara merata, dalam waktu 3 minggu siap

digunakan.

• Mengendalikan OPT jamur tular tanah. Contoh: penyakit rebah kecambah Phytium sp,

layu fusarium dan Phythopthora pada tanaman sayuran. Caranya masukkan kedalam

lobang tanam 1 (satu) genggamTrichoderma 1 minggu sebelum tanam dengan cara

menaburkan atau dicampur pada saat pemberian pupuk kandang.

Dari Berbagai Sumber.

.

Agens Hayati | komentar (2)

AGENS HAYATI15.06 | Author: Urip SR

Page 4: Kliping Agen Hayati

Pengertian agens hayati

Agens hayati adalah setiap organisme yang dalam semua tahap perkembangannya

dapat dipergunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau organisme

pengganggu tumbuhan dalam proses produksi, pengolahan hasil pertanian dan berbagai

keperluannya.

Jenis organisme yang termasuk agens hayati

Organisme yang termasuk dalam agens hayati, yaitu spesies, subspecies, varietas,

semua jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan (fungi), bakteri, virus,

mikoplasma.

Pengelompokan agens hayati

Agens hayati dikelompokan dalam: 1) Musuh alami, terdiri atas: predator, parasitoid,

pathogen serangga, dan antagonis pathogen, 2) Biopestisida.

Predator: adalah hewan yang memangsa hewan lain. Predator membunuh beberapa

individu mangsa selama satu siklus hidup. Yang termasuk predator antara lain kumbang

coccineliddae, laba-laba, tawon, tungau predator, belalang sembah.

Parasitoid: Serangga parasitoid stadia belum dewasa (nimfa, larva) berkembang pada

atau di dalam satu inang, memakan jaringan inangnya dan akhirnya membunuh

inangnya. Parasitoid dewasa hidup bebas dan mungkin memangsa. Yang termasuk

parasitoid, antara lain serangga yang tergolong dalam family Braconidae,

Ichneumonidae, dan Trichogrammatidae.

Patogen serangga

Organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada serangga. Seperti halnya tumbuhan,

manusia dan hewan lainnya, serangga dan tungau juga dapat terinfeksi pathogen. Yang

termasuk dalam pathogen serangga, antara lain bakteri, cendawan, virus, dan

nematoda.

Antagonis pathogen

Mikroorganisme yang menyebabkan terhambat, disintegrasi dan atau matinya pathogen.

Page 5: Kliping Agen Hayati

Yang termasuk dalam antagonis pathogen, antara lain bakteri dan cendawan, virus, dan

nematode.

Biopestisida

Pestisida yang bahan aktifnya berasal dari mahkluk hidup, yaitu mikroorganisme

(pestisida mikroba) dan tanaman (pestisida nabati).

Keuntungan yang diperoleh

1. Agens hayati memiliki inang spesifik dan kisaran inang sempit;

2. Aman bagi lingkungan, digunakan sebagai alternative pengendalian yang aman bagi

organisme bukan sasaran termasuk manusia dan serangga-serangga yang berguna;

3. Dapat dipadukan dengan cara pengendalian lainnya, misalnya kultur teknis, varietas

tahan, dan kimiawi.

Prosedur umum pengembangan agens hayati

1. Eksplorasi

2. Isolasi

3. Identifikasi

4. Uji keefektifan

5. Uji keamanan

6. Uji kestabilan genetik dari agens antagonis (tidak menurun virulensinya)

7. Uji potensi produksi massal

8. Formulasi agens antagonis yang efisien tetapi tetap efektif

9. Uji kestabilan dalam bentuk formulasi dan masa simpangan

10. Potensi pasar

11. Evaluasi biaya produksi

12. Analisis perolehan dari investasi

13. Pengujian lapang

14. Membuat hak paten agens pengendali hayati

15. Komersialisasi dan pemasyarakatan produk biopestisida.

Referensi:

1. Hoffman, M.P. and Frodsham, A.C. 1993 Natural Enemies of Vegetable Insect Pests.

Ithaca, N.Y. A Cornell Cooperative Extension Publication.

2. Shepard, B.M, Carner, G.R, Barrion, A.T, Ooi, PAC, Van Den Berg. 1999. Insect and their

Natural Enemies Associated with Vegetables & Soybean in Southeast Asia. South

Carolina: Quality rinting Company.

.

Page 6: Kliping Agen Hayati

Agens Hayati | komentar (1)

Pestisida Nabati Efektif terhadap Wereng Batang Coklat12.24 | Author: Urip SR

Secara umum, pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya

berasal dari tumbuhan. Dengan adanya kemajuan dalam bidang ilmu kimia dan

pengembangan alat-alat analisis, banyak senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan

telah diisolasi dan diidentifikasi bahkan telah disintesis.

Kandungan senyawa-senyawa tumbuhan dapat menunjukkan berbagai macam aktivitas

biologi pada serangga seperti penghambatan/penolakan makan, aktivitas penolakan

peneluran, aktivitas penghambat pertumbuhan dan perkembangan, dan efek kematian,

karena itu bioaktif tersebut dapat digunakan untuk pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT).

Hasil deskripsi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat terdapat 54 jenis tumbuhan

yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Saat ini penelitian terhadap tumbuhan bahan

pestisida nabati terus berkembang.

Beberapa contoh tumbuhan yang telah diuji efektivitas daya racunnya antara lain

sebagai berikut:

1. Nimba/Mimba (Azadirachta indica)

Bagian Tanaman yang digunakan adalah daun dan biji, mengandung senyawa kimia zat

Azadirachtin, Meliantriol, Salanin. Efektif untuk hama wereng coklat.

Nimba mampu mengendalikan sekitar 127 jenis hama dan mampu berperan sebagai

insektisida, fungisida, bakterisida, nematisida, moluskisida, antivirus, dan mitisida.

Nimba tidak membunuh hama secara cepat tetapi berpengaruh terhadap penghambatan

daya/ nafsu makan, pertumbuhan, reproduksi, pemandulan, peletakan telur, proses ganti

kulit, perkawinan, daya tetas telur dan pembentukan khitin yang akhirnya dapat

menyebabkan kematian hama.

Cara sederhana membuat larutan siap semprot adalah dengan menumbuk biji sampai

halus masukkan dalam air sambil diaduk-aduk dan dibiarkan 24 jam kemudian disaring,

untuk 1 kg biji yang telah ditumbuk halus dilarutkan kedalam 20 lt air. Untuk daun

jumlahnya 2 kali (2 kg daun mimba yang telah ditumbuk dilarutkan dalam 20 lt air).

Mengingat nimba mudah ditanam oleh petani, maka dapat dikatakan bahwa nimba

adalah sebagai biopestisida mandiri bagi petani di masa depan.

2. Gadung Racun (Dioscorea hispida)

Bagian tanaman yang digunakan adalah umbi, sebagai pestisida, yang mengandung zat

diosgenin dan saponin.

Page 7: Kliping Agen Hayati

3. Bengkuang (Pachyrryzus erosus) 

Bagian tanaman yang digunakan adalah biji polong, yang mengandung zat pachyrrizid

(rotenoid) merupakan racun yang menghambat operasional sel. Diketahui efektif

terhadap beberapa OPT antara lain ulat grayak, ulat krop dan ulat daun kubis.

4. Rumput Babandotan

(Ageratum conyzoides)

Bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun, batang, bunga dan akar, sebagai

pestisida yang mengandung zat saponin, polifenol, flavonoid dan minyak atsiri

5. Sirsak (Annona muricata L)

Bagian tumbuhan yang digunakan adalah biji dan daun, yang mengandung zat annonain,

bermanfaat sebagai insektisida menyebabkan kematian sel, sebagai penolak serangga

dan penolak tidak mau makan.

6. Selasih (Ocimum bacilicum)

Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dan biji, mengandung zat juvocimene,

yang bersifat toksis/ mengganggu perkembangan serangga.

Selasih lebih dikenal sebagai pemikat lalat buah. Daun diekstrak lalu dicampur sedikit

air, dan lebih efektif dengan cara menyuling sehingga menghasilkan minyak atsiri.

Dipasang dengan menggunakan perangkap lalat buah.

CARA PEMBUATAN PESTISIDA NABATI SECARA UMUM

• Bahan tumbuhan ditumbuk/digiling sampai halus, dicampur air dengan perbandingan

100 gr bahan dalam 1 lt air.

• Saring ekstrak bahan tumbuhan tersebut pada tempat yang sudah disiapkan.

• Untuk menekan/menghentikan aktifitas enzim/zat pengurai adalah dengan cara

menambahkan zat pelarut metanol/etanol 70 % sebanyak 10 ml atau detergen sebanyak

10 gr teteskan atau masukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk atau dengan

menggunakan alat ekstraktor selama 2 jam, kemudian biarkan ekstrak tersebut selama

24 jam (sehari semalam).

• Setelah dibiarkan selama 24 jam ekstrak tersebut baru bisa digunakan dengan cara

disaring terlebih dahulu agar tidak terjadi penyumbatan pada alat semprot

• Beberapa hasil percobaan menunjukkan hasil yang efektif dengan cara mencampur

beberapa tumbuhan bahan nabati seperti daun nimba dengan lengkuas dan serai, daun

nimba dengan umbi gadung, daun sirsak dengan rimpang jeringau dan bawang putih;

serta dapat dicampur dengan detergen atau sabun colek.

Selamat mencoba (USR)***

Page 8: Kliping Agen Hayati

Dari berbagai sumber

.

Agens Hayati | komentar (3)

Bengkuang sebagai Pestisida Nabati11.53 | Author: Urip SR

Secara sederhana pembuatan pestisida nabati

dilakukan melalui beberapa proses penanganan bahan tumbuhan secara baik agar

bahan tersebut tidak kehilangan aktifitas hayatinya (bioactivity). Kehilangan aktivitas

hayati dapat terjadi pada tahap pengkoleksian, penyimpanan, dan persiapan bahan atau

material tumbuhan.

Soeharjan (1994) mengemukakan beberapa teknik yang sederhana untuk menghasilkan

bahan pestisida nabati yaitu: 1) penggerusan, penumbukan, pembakaran atau

pengepresan untuk menghasilkan produk berupa tepung, abu, atau pasta, 2)

perendaman untuk produk ekstrak, 3) ekstraksi penggunaan bahan kimia pelarut disertai

perlakuan khusus untuk menghasilkan produk berupa ekstrak yang dikerjakan dengan

tenaga terampil dan dengan peralatan yang khusus.

Untuk memperoleh bahan yang diharapkan memiliki aktifitas biologi dikenal dua cara

koleksi yaitu koleksi bahan baku segar dan koleksi kering. Bahan baku segar akan lebih

baik bila langsung diekstraksi dengan menggunakan pelarut tertentu beberapa kali

seperti aseton atau alcohol. Proses ekstraksi bahan merupakan proses awal memperoleh

bahan sebagai pestisida nabati.

Dalam keadaan yang tidak memungkinkan memperoleh bahan baku segar, dapat

dilakukan pengeringan bahan yang dilakukan secara hati-hati menggunakan mesin

pengering beku (freeze dryer) atau bahan dikeringudarakan di tempat teduh dan

berangin (dalam ruangan pada suhu ruang), agar tidak terjadi kerusakan atau perubahan

pada komponen kimia yang dikandung bahan tersebut. Namun untuk penggunaan yang

sederhana dan mudah dilakukan oleh petani, dapat dilakukan ekstraksi sederhana baik

untuk bahan segar maupun bahan kering melalui tahapan seperti yang dijelaskan

dibawah.

Page 9: Kliping Agen Hayati

Ekstraksi bahan segar

• Bagian tumbuhan segar (daun dsb) dibersihkan dari kotoran yang melekat, dicuci,

kemudian ditumbuk dan dicampur dengan air dengan konsentrasi 25 – 100 g/l air.

BENGKUANG

(Pachyrrhyzus erosus Urban)

Bengkuang dapat tumbuh pada dataran rendah

sampai dataran tinggi (1-1000 m dpl). Bengkuang merupakan tumbuhan semak semusim

yang tumbuh membelit. Batang bulat, berambut dan berwarna hijau.

Daun tunggal, bulat, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, tulang daun menyirip,

permukaan berbulu, panjang 7-10 cm, lebar 5-9 cm, berwarna hijau.

Bunga majemuk, bentuk tandan, letak di ketiak daun, tiap tangkai terdiri atas 2-4

kuntum, berwarna ungu kebiruan. Buah polong berbentuk pipih dan berwarna hijau. Biji

keras, bentuk ginjal, berwarna kuning kotor.

Akar tunggang berumbi. Perbanyakan tanaman dengan biji.

Bagian tanaman yang digunakan: biji, mengandung rotenon yang merupakan racun

penghambat operasional sel.

OPT sasaran:

Hortikultura:

Croccidolomia binotalis, Aphis fabae, A.craccivora, Bombix mori, Dysdercus

megalopygus, Epilachna varivestis, Myzus persicae, Nezara viridula, Plutella

xylostella dan Spodoptera litura.

Tanaman pangan:

Serbuk atau tepung biji bengkuang dapat digunakan untuk melindungi benih tanaman

dari serangan hama gudang. Serangga yang teracuni mati kelaparan yang disebabkan

Page 10: Kliping Agen Hayati

oleh kelumpuhan alat-alat mulut.

Cara aplikasi

Biji dan daun dicuci, ditumbuk, ekstraknya diencerkan dengan aquades. Alkohol dan

petroleum eter dapat digunakan sebagai pelarut. Aplikasi dilakukan dengan

penghembusan atau penyemprotan ke bagian tanaman.

Ekstrak biji bengkuang bersifat toksik terhadap larva ulat krop dengan LC50 : 11,48 %.

Tingkat kematian terendah 13 % pada 4 hari setelah perlakuan dengan konsentrasi 12,5

% (125 gram per liter air) (Soekarto, et al, 1999).

Dari berbagai sumber.

.

Agens Hayati | komentar (0)

Memanfaatkan Mycoriza11.20 | Author: Urip SR

Mycoriza merupakan bentuk hubungan unik antara jamur mycoriza dengan akar

tanaman. Sifat hubungan tersebut adalah mutualisme, dimana baik akar maupun jamu

diuntungkan. Jamur menyerap nutrisi dari tanah dengan miselianya, sedangkan tanaman

membagi fotosintat dengan jamur.

Manfaat Pupuk Hayati Mycoriza

• Dapat meningkatkan penyerapan unsur hara fosfor (P), nitrogen (N), Kalium (K), serta

beberapa hara mikro seperti karbon ©, oksigen (O) dan sebagainya.

• Mengefisienkan penggunaan air.

• Meningkatkan pertumbuhan tanaman.

• Memperbaiki struktur tanah.

• Menahan serangan beberapa patogen (penyakit tular tanah) yang menyerang

perakaran.

Aplikasi Mycoriza pada Kentang:

Pengaruh pemberian Mycoriza 5 gram/tanaman pada umur 2 minggu setelah tanam.

• Hifa menginfeksi sel korteks akar inang, secara eksternal dapat meningkatkan volume

akar dan memperluas bidang serapan hara oleh akar.

• Membantu meningkatkan serapan P mencapai 18% (Gusli, 2002, Bolan, 1991), juga

Page 11: Kliping Agen Hayati

N,P,K,Cu, Zn, Cl, Fe, Mo, S dan B (Burbey, 1989).

• Berpengaruh terhadap penurunan kandungan logam berat Pb, Cu, Zn dari limbah

minyak bumi.

• Memberikan perlindungan efektif dalam menekan infeksi patogens akar (Jalali, 1993).

• Pemeberian Mycoriza 5 gram + pupuk organik 300 gram per tanaman meningkatkan

produksi sampai 49,5 ton/ha (Syam’un, 2006).

Perbanyakan inokulum:

• Inokulum dapat diperbanyak dengan media berupa campuran pasir dengan kompos

yang telah disterilkan.

• Masukkan media ke dalam polybag atau bak kayu berukuran 220x80x20 cm2 sebanyak

2/3 volumenya. Tanami dengan benih jagung pada jarak tanam 20x20 cm.

• Inokulasikan mycoriza 2 minggu setelah tanam (MST) dengan dosis 100 gr/polybag

dengan mencampurkannya pada air penyiraman.

• Lakukan topping, yakni pemotongan pucuk pada saat tanaman memasuki masa

pembungaan. Kondisi tanaman yang kurang baik akibat topping akan mempercepat

perkembangan miselia dan pembentukan spora tahan mycoriza.

• Panen dapat dilakukan setelah 3 bulan. Potong akar hingga halus dan campurkan

dengan semua media tanam yang ada.

• Kering-anginkan pada suhu ruangan selama 3 hari untuk meminimalkan kadar air.

• Untuk memperkaya fungsi pupuk hayati, dapat ditambahkan jamur antagonis

Trichoderma sp.

• Bungkus pupuk di dalam plastik dan simpan pada ruangan yang kering dan bersih

dengan suhu kamar.

Referensi:

 Brosur/leaflet Pemanfaatan pupuk hayati mikoriza. BBP2TP Surabaya.

Pengembangan Pengendalian NSK Skala Luas di Dieng Jawa Tengah. BBPOPT Jatisari

Karawang.