Upload
washa-s-nasution
View
362
Download
62
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Potongan Kliping pantun yang terdapat pada dunia maya terdiri dari beberapa kategori pantun baik pantun nasehat maupun pantun muda-mudi
Citation preview
Kliping Pantun
Thariq Ahmad Dzakwan NasutionKelas IV Khadijah Kubro
SDI An-Nuriyah
Pantun NasihatKayu cendana diatas batuSudah diikat dibawa pulangAdat dunia memang begituBenda yang buruk memang terbuang
Kemuning ditengah balaiBertumbuh terus semakin tinggiBerunding dengan orang tak pandaiBagaikan alu pencungkil duri
Parang ditetak kebatang senaBelah buluh taruhlah temuBarang dikerja takkan sempurnaBila tak penuh menaruh ilmu
Padang temu padang baiduriTempat raja membangun kotaBijak bertemu dengan jauhariBagaikan cincin dengan permata
Ngun Syah Betara SaktiPanahnya bernama Nila GandiBilanya emas banyak dipetiSembarang kerja boleh menjadi
Pantun BudiBunga cina diatas batuDaunnya lepas kedalam ruangAdat budaya tidak berlakuSebabnya emas budi terbuang
Diantara padi dengan selasihYang mana satu tuan luruhkanDiantara budi dengan kasihYang mana satu tuan turutkan
Apa guna berkain batikKalau tidak dengan sujinyaApa guna beristeri cantikKalau tidak dengan budinya
Sarat perahu muat pinangSinggah berlabuh di Kuala DaikJahat berlaku lagi dikenangInikan pula budi yang baik
Anak angsa mati lemasMati lemas di air masinHilang bahasa karena emasHilang budi karena miskin
Biarlah orang bertanam buluhMari kita bertanam padiBiarlah orang bertanam musuhMari kita menanam budi
Ayam jantan si ayam jalakJaguh siantan nama diberiRezeki tidak saya tolakMusuh tidak saya cari
Kalau keladi sudah ditanamJangan lagi meminta balasKalau budi sudah ditanamJangan lagi meminta balas
Pantun Teka-tekiKalau tuan bawa keladiBawakan juga si pucuk rebungKalau tuan bijak bestariBinatang apa tanduk dihidung ?
Beras ladang sulung tahunMalam malam memasak nasiDalam batang ada daunDalam daun ada isi
Terendak bentan lalu dibeliUntuk pakaian saya turun kesawahKalaulah tuan bijak bestariApa binatang kepala dibawah ?
Kalau tuan muda terunaPakai seluar dengan gayanyaKalau tuan bijak laksanaBiji diluar apa buahnya
Tugal padi jangan bertangguhKunyit kebun siapa galinyaKalau tuan cerdik sungguhLangit tergantung mana talinya ?
Pantun PeribahasaBerakit-rakit kehuluBerenang-renang ke tepianBersakit-sakit dahuluBersenang-senang kemudian
Kehulu memotong pagarJangan terpotong batang durianCari guru tempat belajarJangan jadi sesal kemudian
Keratkerat kayu diladangHendak dibuat hulu cangkulBerapa berat mata memandangBarat lagi bahu memikul
Harapkan untung menggamitKain dibadan didedahkanHarapkan guruh dilangitAir tempayan dicurahkan
Pohon pepaya didalam semakPohon manggis sebasar lenganKawan tertawa memang banyakKawan menangis diharap jangan
Pantun KiasanAyam sabung jangan dipautJika ditambat kalah laganyaAsam digunung ikan dilautDalam belanga bertemu juga
Berburu kepadang datarDapatkan rusa belang kakiBerguru kepalang ajarBagaikan bunga kembang tak jadi
Anak Madras menggetah punaiPunai terbang mengirap buluBerapa deras arus sungaiDitolak pasang balik kehulu
Kayu tempinis dari kualaDibawa orang pergi MelakaBerapa manis bernama niraSimpan lama menjadi cuka
Disangka nenas ditengah padangRupanya urat jawi-jawiDisangka panas hingga petangKiranya hujan tengah hari
Pantun Suka Cita Hiu beli belana beli,Udang di manggung beli pula.Adik benci kakapun benci,Orang dikampung benci pula.
Jurangan bernama Sutan Tahrir,Muat beras bercampur pulut.Selama adikku lahir,Telah boleh kawan bergelut.
Jawi hitam tidak bertanduk,Memakan rumput diatas munggu.Lihatlah ayam tidak bertanduk,Demikian hidup anak piatu.
Kulit lembut celupkan samak,Mari dibuat tapak kasut.Harta dunia janganlah tamak,Kalau mati tidak mengikut.
Elok rupanya kumbang janti,dibawa itik pulang petang.Tidak terkata besar hati,Melihat ibu sudah datang.
Emas urai dalam geleta,Kain pendukung koyak di bendi.Biar berurai air mata,Ayah kandung tidak peduli.
Hanyut batang berlilit kupai,terdampar di ujung tanjung jati.Bunda pulang bapa pun sampai,Kami semua berbesar hati.
Hanyutlah dari pulau kukus,Labah-labah beribu-ribu.Apa kehendak tidak lulus,Tambahan tidak menaruh ibu.
Pantun Suka Cita 2kayu rusak ambil petanak,Masalah pauh diperam serang.Baju tidak celana tidak,Kakak jauh dirantaui orang.
Kita menari diluar bilik,Sebarang tari kita tarik.Kita bernyanyi adik-beradik,Sebarang nyanyi kita nyanyikan.
Kelapa muda makam di sawah,Tuan haji duduk sembahyang.Ketika bermuka dengan ayah,Ibu tiri berupa sayang.
Kuini tumbuh di badan,Kebarat condong buahnya.Kalau begini peruntungan badan,Alamat melarat kesudahannya.
Lurus jalannya ke tanjung sani,Berkelok tentang ladanglada.Jauh bedanya nasibku ini,Dengan anak orang berada.
Lancuan kain selendang,Pandan terjemur diujung pagar.Kawan bermain sama gendang.Badan tidur bergulung tikar.
Maulah kami hendak melapun,Lapun di bawah limau lungga.Maulah kami hendak berpantun,Pantun sebuah hilang pula.
Manis sungguh tebu seberang,Dari akar sampai kepucuk.Manis sungguh mulut orang,Kita nangis jadi terbujuk
1