Upload
jennifer-abella-brown
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/13/2019 Klp 1 Skenario3 IKGA
1/6
Skenario Kasus :
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dating ke praktek dokter gigi diantar Ibunya untuk
memeriksakan gigi belakang kanan bawah yang berlubang. Gigi tersebut saat ini tidak terasa
sakit. Dahulu gigi tersebut pernah terasa sakit sekali sampai tidak bisa tidur. Gigi tersebut belum
pernah diperiksakan ke dokter gigi sehingga lubang bertambah besar. Menurut keteranganibunya, kondisi anak sehat, tidak menderita penyakit sistemik dan tidak ada riwayat alergi obat.
Kondisi ayah dan ibu sehat, tidak menderita penyakit sistemik. Hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital adalah sebagai berikut :
Tensi : 100/70 mmHg Temperatur tubuh : 36,5oC Denyut nadi : 80/ menit Tinggi badan : 122 cm Berat badan : 24 kgPemeriksaan ekstraoral tidak ada kelainan. Relasi oklusi meurut klasifikasi Angle adalah kelas I.
odontogram pasien dapat dilihat pada gambar berikut :
Odontogram
Pemeriksaan gigi-geligi :
Elemen Pemeriksaan Klinis
53 Lokasi kavitas : permukaan distal
Kedalaman kavitas : email
64 Lokasi kavitas : permukaan disto oklusal danmesio oklusal
Kedalaman kavitas : dentinSondasi : -
Perkusi : -
Palpasi : -
CE : +
65 Lokasi kavitas : permukaan oklusalKedalaman kavitas : dentinSondasi : +
Perkusi : -
Palpasi : -CE : +
36 Fissura dalam, pada permukaan oklusal
73 Lokasi kavitas : permukaan mesial dan distal
Kedalaman kavitas : dentinSondasi : +
Perkusi : -
Palpasi : -
8/13/2019 Klp 1 Skenario3 IKGA
2/6
CE : +
32 Posisi gigi disto labio torsi versi
42 Posisi gigi disto labio torsi versi
83 Lokasi kavitas : permukaan distalKedalaman kavitas : dentin
Sondasi : -Perkusi : -Palpasi : -
CE : +
84 Lokasi kavitas : permukaan oklusal
Kedalaman kavitas : dentin dengan pulpa
terbukaSondasi : -
Perkusi : -
Palpasi : -
CE : -
85 Lokasi kavitas : permukaan mesio oklusalKedalaman kavitas : dentinSondasi : -
Perkusi : -
Palpasi : -CE : +
46 Fisura dalam, pada permukaan oklusal
1. Buatlah analisis terhadap kasus tersebut secara holistic2. Apa diagnosis keluhan utama anak tersebut dan bagaimana perawatannya?3. Bagaimanakah rencana perawatan secara keseluruhan terhadap anak tersebut dan
bagaimanakah pertimbangannya?
BAB II
EVALUASI KASUS
Pemeriksaan Subyektif :
CC : Gigi kanan belakang bawah berlubang
PI : Saat ke dokter tidak terasa sakit
PDH : Gigi pernah sakit tapi belum pernah mendapat perawatan
MPH : Tidak pernah mengalami penyakit sistemik, dan tidak alergi
FH : Orang tidak pernah mengalami penyakit sistemik
8/13/2019 Klp 1 Skenario3 IKGA
3/6
Pemeriksaan Obyektif :
Pemeriksaan ekstraoral : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan intraoral : Vital sign :
- Standar tekanan darah normal menurut Kurniawan (2010) :No Usia Sistole Diastole
1 Pada masa bayi 70-90 50
2 Pada masa anak 80-100 60
3 Masa remaja 90-110 60
4 Dewasa muda 110-125 60-70
5 Umur lebih tua 130-150 80-90
Tekanan darah pasien 100/70 termasuk prehipertensi karena systole pada masa anak-anak
maksimal 60.
- Suhu tubuhPada anak-anak, variasi suhu normal lebih lebar karena mekanisme pengaturan
panasnya masih belum matang. Sejalan dengan pertambahan usia, suhu rata-rata tubuh
menurun dari 37,2C (99,0F) pada anak-anak menjadi 37C (98,6F) pada dewasa dan
menjadi 36C pada orang lanjut usia. Suhu tubuh pasien (36,5oC ) rendah.
- NadiUsia Kecepatan Jantung (BPM)
Bayi baru lahir (Newborn) 70-170
1-6 tahun 75-160
6-12 tahun 80-120
Dewasa 60-100
Usia lanjut 60-100
Atlet yang terkondisi baik 50-100
Nadi pasien 80/menit normal.
- Tinggi badan 122 cm, berat badan 24 kgPenghitungan BMI :
=
= 16,17
8/13/2019 Klp 1 Skenario3 IKGA
4/6
Pasien termasuk golongan underweight
Analisis kasus :
53 : Karies email (operative dentistry)
64 : Karies dentin dengan sensitivitas (operative dentistry)
65 : Karies dentin dengan sensitivitas (operative dentistry)
36 : Fissura dalam (Fissure sealant)
73 : Karies dentin dengan sensitivitas
32 : Gigi malposisi
42 : Gigi malposisi
83 : Karies dentin dengan sensitivitas (operative dentistry)
84 : Gigi nekrosis (exodontia)
85 : Karies dentin dengan sensitivitas (operative dentistry)
46 : Fissura dalam (Fissure sealant)
Diagnosis keluhan utama: gigi 84 mengalami nekrosis
8/13/2019 Klp 1 Skenario3 IKGA
5/6
BAB III
PEMBAHASAN
Rencana perawatan :
1. Pada gigi 84 dengan diagnosis nekrosis yaitu dilakukan exodontia (pencabutan)Indikasi pencabutan gigi pada gigi decidui/susu antara lain:
1. Gigi ekstra yang menghambat pertumbuhan gigi lain2. Gigi persistensi, dimana gigi sulung tidak tanggal pada waktunya sehingga menyebabkan
gigi permanen terhambat pertumbuhannya.
3. Gigi susu yang merupakan fokus infeksi4. Gigi susu dengan karies besar sehingga gigi menjadi non vital5. Gigi susu yang sudah goyah dan sudah waktunya tanggal6. Gigi susu yang akarnya menyebabkan ulkus dekubitus.
Pada kasus pasien di atas, gigi pasien sebaiknya dilakukan tindakan pencabutan karena
termasuk dalam indikasi di atas yaitu karies besar sehingga gigi menjadi non vital dan bisa
menjadi focus infeksi.
Gigi 84 nantinya akan ditempati oleh gigi 44 yang biasanya tumbuh pada usia 10-11 tahun.
Karena pasien masih berumur 9 tahun, kemungkinan gigi sebelahnya bisa bergeser ke ruang
bekas pencabutan gigi 84. Oleh karena itu, setelah dilakukan exodontia sebaiknya pasien
diberikanspace maintainer.
2. Operative dentistry pada gigi yang mengalami karies email maupun dentin3. Gigi dengan fissure yang dalam diberikan aplikasi SIK tipe IX (Fissure sealing)
8/13/2019 Klp 1 Skenario3 IKGA
6/6
BAB IV
Kesimpulan:
Gigi 84 yang mengalami nekrosis sebaiknya dilakukan tindakan exodontias karena dari gigi yang
nekrosis bisa saja terjadi infeksi fokal.
Rencana Perawatan :
1. exodontias, kemudian diikkuti pembuatan space maintainer
2. Operative dentistry
3. Fissure sealing