Upload
mitaoktav
View
69
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
MAKALAHETIKA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan
Pengajuan Kenaikan Golongan
Oleh:
Pambayun Sugeng Uripno, S.Kep, Ns
19811214200903 1 006
RUMAH SAKIT UMUM DAERAHDR R SOETIJONO BLORA
2015
2
BAB I KODE ETIK
A. Pendahuluan
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam
segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat
berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan
mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Hal ini
merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan
profesionalisme selama member pelayanan yang berkualitas. Kualitas
pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat
berbasis pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis professional yang
kokoh dari setiap perawat akan tercermin dalam setiap langkahnya,
termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon
situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam
tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat
penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana
nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.
B. Tujuan
Tujuan adanya kode etika adalah:
1. Untuk memberikan gambaran tentang etika dan hokum
keperawatan dan cara penanganannya menurut konsep ilmu.
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan oleh perawat.
C. Manfaat
1. Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai
landasan atau pedoman bagi status profesional yaitu dengan cara
: menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaaan dan tanggungjawab yang
diberikan kepada perawat oleh masyarakat.
3
2. Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktik
etika.
3. Menerapkan hubungan-hubungan profesional yang harus
dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga professional kesehatan lain
sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai
seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan
dari asuhan keperawatan.
4. Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi. Perawat
membutuhkan kemampuan untuk menghubungkan dan
mempertimbangkan peran prinsip moralitas, yaitu keyakinannya
terhadap tindakan yang dihubungkan dengan kaidah-kaidah yang
telah ditetapkan organisasi profesi.
4
BAB IIKODE ETIK KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
A. KodeEtik Keperawatan
1. Pengertian
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan
sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk
membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat
Indonesia dalam melaksanakan tugas atau fungsi perawat adalah
kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu
berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran
etik dapat di hindarkan .
Kode etik adalah system norma, nilai, dan aturan professional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa
yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik
menyatakan perbuatan apa yang benar dan salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan dan yang harus dihindari. Tujuan kode etik
adalah agar professional memberikan jasa sebaik- baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik, akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional.
2. Tujuan Kode Etik Keperawatan
a. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini
yang di jaga adalah image organisasi dan mencegah orang luar
memandang rendah atau remeh suatu profesi. Olehkarena itu,
setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk
tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat
mencemarkan nama baik profesi didunia luar.
b. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal
ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu
sehingga para anggota profesi mengetahui tugas dan
5
tanggungjawab pengabdian profesinya. Kode etik merumuskan
ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam
menjalankan tugasnya.
c. Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma-
norma serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu profesi, sesuai dengan bidang
pengabdiannya.
3. Macam-macam KodeEtik
a. Menurut International Councilof Nurse (ICN)
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh
dunia yang didirikan pada tangga l1 juli 1989 oleh Mrs.Bedford
Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973.
Uraian kode etik ini diuraikan sebagai berikut.
1) Tanggung jawab utama perawat
Tanggung jawab utama perawatan adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara
kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan
tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini
bahwa Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai
tempat adalah sama.
Pelaksanaan praktik keperawatan dititikberatkan pada
penghargaan terhadap kehidupan bermartabat dan menunjung
tinggi hak asasi manusia. Dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan dan/atau keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, perawat mengikut sertakan
kelompok dan instansi terkait.
2) Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh
karena itu, dalam menjalankan tugas, perawat perlu
6
meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan
menghargai nilai-nilai yang ada di masyarakat, menghargai adat
kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya.
Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan
hanya dapat memberikan keterangan biladiperlukan oleh
pihakyang berkepentingan atau pengadilan.
3) Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan
melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai
kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan
yang dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dalam
situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat
dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi
keperawatan.
4) Perawat dan lingkungan masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap,
mempunyai inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif
dalam menentukan masalah kesehatan dan masalah social
yang terjadi di masyarakat.
5) Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerjasama dengan teman
kerja, baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain
dikeperawatan. Perawat dapat melindungi dan menjamin
seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam.
6) Perawat dan profesi keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan
pelaksanaan standar praktik keperawatan dan pendidikan
keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan
perawatan secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi
7
berpartisipasi dalam memelihara kestabilan social dan ekonomi
sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.
b. Menurut American Nurses Association (ANA)
Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA) adalah sebagai berikut:
1) Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi
martabat kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi
oleh pertimbangan-pertimbangan status social atau ekonomi,
atribut personal, atau corak masalah kesehatannya.
2) Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang
teguh informasi yang bersifat rahasia.
3) Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan
keselamatannya terancam oleh praktik seseorang yang tidak
kompeten, tidak etis atau illegal
4) Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan
tindakan perawatan yang dijalankan masing-masing individu.
5) Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
6) Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan
menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai
kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
jawab, dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang
lain.
7) Perawat turut serta beraktifitas dalam membantu
pengembangan pengetahuan profesi.
8) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk
melaksanakan dan meningkatkan standar keperawatan.
9) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk
membentuk dan membina kondisi kerja yang mendukung
pelayanan keperawatan yang berkualitas.
8
10)Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk
melindungi public terhadap informasi dan gambaran yang salah
serta mempertahankan integritas perawat.
11)Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau
warga masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya
masyarakat dan nasional untuk memenuhi kesehatan publik.
c. Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan
Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
melalui Musyawarah Nasional PPNI VIII di Balikpapan pada tahun
2010. Dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam
melaksanakan tugas pengabdian untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan tanah air, persatuan perawat Indonesia
menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila dan
berlandaskan pada UUD 1945 merasa terpanggil untuk
menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh
tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di
bawah ini:
1) Perawat dan Klien
a) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien
dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, aliran politik dan agama
yang dianut serta kedudukan sosial.
b) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan beragama dan klien.
c) Tanggung jawab adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan.
9
d) Perawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan
kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang
sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku.
2) Perawat dan Praktek
a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.
b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan
keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang
menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien.
c) Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada
informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan
serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang
lain.
d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku
profesional.
3) Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat
untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
4) Perawat danTeman Sejawat
a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan
sesama perawat maupundengan tenaga kesehatan lainnya,
dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak
kompeten, tidak etis dan ilegal.
10
5) Perawat dan Profesi
a) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan
standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta
menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan.
b) Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan
profesi keperawatan.
c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif
demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
B. Kode Etik Kebidanan
Berdasarkan Rakernas III BI September 1996
1. Kewajiban Terhadap Klien dan Masyarakat
a. Senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan
memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan
kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat
dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
11
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam
hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal.
2. Kewajiban Terhadap Tugasnya
a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada
klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi
yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan
mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam
tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan/ atau
rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang
didapat dan/ atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta
oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan
klien.
3. Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya
untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan
lainnya.
4. Kewajiban Terhadap Profesinya
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
12
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian
dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya.
5. Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri
Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya dengan baik. Setiap bidan
seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan
keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
6. Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa dan Tanah Air
Bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan- ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan,
khususnya dalam pelayanan KIA/ KB dan kesehatan keluarga.
Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu
jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/ KB dan
kesehatan keluarga.
13
BAB IIIETIKA KEPERAWATAN BAGI PERAWAT DAN BIDAN
A. ETIKA DALAM BERPAKAIAN DINAS
1. Perawat Putri
a. Pakaian sesuai ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda pengenal
b. Sepatu hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak menimbulkan suara keras
c. Rias wajah termasuk lipstik tidak menyolok d. Kuku pendeke. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin dan subang kecil f. Rambut pendek dan bagi yang berambut panjang disanggulg. Kap/jilbab polos tanpa corak yang sewarna dengan pakaian kerja.
2. Perawat Putra
a. Pakaian sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda pengenal
b. Sepatu warna hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak menimbulkan suara keras
c. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin d. Kuku pendeke. Rambut pendek tidak gondrong.
B. ETIKA DALAM TUGAS
1. Etika Dalam Menerima Pasien
a. Menggunakan komunikasi terapeutikb. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti c. Sopan, santun, ramah dan sabard. Lugas dan luwese. Memperhatikan keluhan pasien dan keluarga pasienf. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap yang dapat diterima
oleh pasien maupun keluarga pasien.
14
2. Etika Dalam Membawa Pasien
a. Menggunakan komunikasi teraputikb. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi c. Menjaga kehormatan dan privasi pasiend. Mejaga keamanan dan kenyamanan pasien e. Tidak bersenda gurauf. Mendengarkan keluhan pasien maupun keluarganya.
3. Etika Menghadapi Pasien di Ruangan
a. Menggunakan komunikasi terapeutikb. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam beriteraksi c. Cekatand. Inisiatif e. Uletf. Mahir dalam mengambil tindakan pelayanan sesuai kebutuhan
pasien g. Memperhatikan keluhan pasien dan keluhan keluarga pasienh. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap, dapat diterima oleh
pasien dan keluarga pasieni. Memakai bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga
pasienj. Tidak membedakan suku, bangsa, agama, status sosial ekonomi
dan budaya.
4. Etika Dalam Menghadapi Penunggu
a. Menggunakan komunikasi terapeutikb. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi c. Memakai bahasa yang mudah dimengertid. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang
tepat e. Memberikan/ menunjukkan sikap empati dan simpatif. Memberikan kelonggaran kepada penunggu atau keluarganya
untuk berdo’a dan mendampingi pasien secara bergiliran g. Memperhatikan keluhan penunggu pasien.
15
5. Etika Dalam Menghadapi Pengunjung
a. Menggunakan komunikasi terapeutikb. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi c. Memakai bahasayangmudah dimengertid. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang
tepate. Memberikan kesempatan kepada pengunjung pasien untuk berdo’a
dan mendampingi pasien secara bergiliranf. Memberikan kesempatan berkunjung secara bergiliran g. Mencegah infeksi nosokomialh. Mentaati tata tertib pengunjungi. Mengerti perasaan pengunjung, sosial, budaya dan ekonomi.
6. Etika Waktu Berjalan di Lingkungan Rumah Sakit
a. Menjaga sopan santunb. Tidak boleh bersenda gurau atau membuat gaduhc. Menghormati dan memberi salam/menyapa kepada orang
yang berpapasand. Menghargai perasaan orang, memahamisituasi dan kondisie. Memberi kesempatan jalan dahulu bila ada yang sedang
membawa pasienf. Tidak dibenarkan menggunakan pakaian kerja khusus diluar
ruangan (Seperti pakaian kerjadi ruang IGD, ICU, ICCU, HCU, PICU, NICU).
7. Etika Pada Waktu MemulangkanPasien
a. Menggunakan komunikasi terapeutikb. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksic. Menyampaikan informasi yang jelas dan meliputi: surat kontrol,
diet makanan, kebersihan diri, mium obat tepat waktu dan jumlah, serta perawatan di rumah
d. Ikut membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang
e. Bagi penderita yang belum dapat berjalan sendiri diantar sampai pintu gerbang.
16
8. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Perawat
a. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam berinteraksi
pada atasan, teman sejawat dan bawahan
b. Menghormati pendapat atasan
c. Menghargai pendapat bawahan
d. Memahami perasaan dan membantu memecahkan masalah.
9. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Karyawan
a. Menghormati yang senior
b. Menghargai yang junior
c. Jangan menjelekkan/menyalahkan sesama karyawan didepan
rekan lain/pasien
d. Menghargai pendapat yang positif dari rekan lain.
10. Etika Dalam Menghadapi kasus-kasus/Pasien Kritis
a. Etika terhadap keluarga yang menghadapi kasus kritis
Menampilkan sikap sopan, ramah, sabar, simpati dan
empati dalam berinteraksi
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
Memberikan informasi yang jelas
Menyiapkan tempat/lingkungan yang nyaman
Memberikan kelonggaran kepada penunggu keluarga
untuk menunggu secara bergiliran
Memberikan kepada keluarga/penunggu fasilitas untuk
bimbingan spiritual
Mencatat dan menyampaikan pesan kepada keluarga
Memotivasi keluarga/penunggu fasilitas untuk
mengemukakan perasaan dan memperhatikan keluhan dan
perasaan keluarga pasien
17
Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
keluarga/Penunggu pasien.
b. Etika terhadap sesame perawat yang menghadapi kasus kritis
1) Konsultasi dengan perawat secara sopan, ramah dan jelas2) Saling membantu antar perawat.
c. Etika dalam menghadapi keluarga, pasien yang meninggal dunia
1) Bersikap ramah, sopan dan memahami perasaan
2) Memberikan informasi yang diperlukan keluarga dengan bahasa yang mudah dimengerti
3) Menyiapkan ruangan yang nyaman dan aman4) Memberikan kelonggaran kepada keluarga untuk berdo’a
dan mendampingi secara bergantian5) Memotivasi keluarga/penunggu untuk mengemukakan
perasaan dan memperhatikan keluhan dan perasaan keluarga pasien
6) Merawat pasien yang meninggal dunia sesuai prosedur7) Membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa
pulang8) Membantu/memberikan informasi tentang; pengambilan
jenazah dan transportasi dan hal-hal lain yang diperlukan.
11. Etika Dalam Memberikan Informasi Terhadap Orang Lain Pada
Waktu Bertugas
a. Menggunakan komunikasi terapeutikb. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam
berinteraksi c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengertid. Memberikan tempat/lingkungan yang nyamane. Memperhatikan keluhan dan perasaanf. Memberikan informasi yang jelas dan tepat
18
g. Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh pasien maupun penanggungjawabnya sehubungan dengan:
Pemenuhan perjanjian yang telah ditandatangani Penolakan atas tindakan atau pengobatan terhadap
penyakitnya, serta Permintaan pulangpaksa.
12. Etika Dalam Memelihara Lingkungan Yang Tertib, Indah, Aman danNyaman
a. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam
berinteraksi
b. Bersih dan rapi
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
d. Memberikan tempat/lingkungan yang nyaman
e. Memberikan informasi dimana:
Tempat pencucian Tempat pembuangan sampah Tempat kamarmandi/ toilet Tempat Apotik dan lain-lain
f. Memahami sosial ekonomidan budaya
g. Menyebarluaskan tentang tata cara menjaga kebersihan,
ketertiban, keindahan dan kekeluargaan di Rumah Sakit.
19
BAB IVPENYELESAIAN MASALAH ETIK KEPERAWATAN
PROBLEM ETIK & PROFESI KEPERAWATAN
KEPALA RUANG
SELESAI
YA TIDAK
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
YA
SELESAI
TIDAK
KOMITE KEPERAWATAN