Kogab Ning

  • Upload
    ronny29

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    1/24

    Konferensi Gabungan

    G2P1A0 Hamil 31 Minggu dengan Partus Prematurus Imminens

    + Retardasi Mental dan Gangguan Psikosis

    Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala

    Penyaji

    dr !ko Herdi"anto

    Pembimbing

    Pro#drH A Kurdi $"amsuri % $p&G'K(% Msed

    dr H A)*ari% $p&G'K(

    dr $pA'K(

    dr Adulla* $a*a% $pKJ

    Pemandu

    drH Ri)al $ani#% $p&G'K(

    Pembahasdr

    dr

    dr

    ,AGIA- . /!PART!M!- &,$T!TRI /A- GI-!K&&GI

    AKTA$ K!/&KT!RA- -I!R$ITA$ $RI4IJA5A

    R$P /r M&HAMMA/ H&!$I- PA!M,A-GDipresentasikan hari, Agustus 2014 pkl 0!00 "#$

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    2/24

    1

    I R!KAM M!/IK 

    A Anamnesis

    1 Identi#ikasi

     %ama & %y!%

    'ed!(e) * (eg & +11*1402114

    -mur & 2 tahun

    .uku bangsa & .umatera

    Pendidikan & /idak sekolah

    Pekerjaan & #bu rumah tangga

    Alamat & Desa $angun .ari (t 1 ( 0 $angun .ari Ke) /anjung

    ago Kab $anyuasin

    '(. & 10 Agustus 2014 pukul 10!22 "#$

    2 Ri6a"at Perka6inan

    Kain 1 kali, lamanya 4 tahun

    3 Ri6a"at Reproduksi

    'enar)he 13 tahun, lama haid hari, siklus 2 hari, P/ upa,/aksiran

    Persalinan & 5!

    7 Ri6a"at ke*amilan.mela*irkan 8 G2P1A0

    1! Perempuan, 2010, aterm, spontan,dukun, sehat

    2! amil ini

    9 Ri6a"at pen"akit da*ulu &

    Diabetes melitus 657, hipertensi 657, penyakit jantung 657, Depresi 657,(*Kejang

    demam 687 umur tahun! (* sakit yang sama setelah melahirkan pada hamil5

    hamil sebelumnya 657, (* psikosis postpartum dalam keluarga 657!

    : Ri6a"at gi)i.sosial ekonomi8(endah

    ; Anamnesis K*usus 'Alloanamnesis(

    Keluhan utama & amil kurang bulan dan perut mules 8 sulit tidur

    (iayat perjalanan penyakit &

    .ejak 1 hari yang lalu penderita mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang

    hilang timbul 687, (* Keluar darah lendir 657, (* keluar air5air 657, (* perut diurut5

    urut 657, (* Keputihan 687, (* demam 657, (* darah tinggi 657! 9s mengaku hamil

    kurang bulan dan gerakan janin masih dirasakan!

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    3/24

    2

    .ejak 2 bulan keluarga penderita mengaku baha penderita berbi)ara mera)au,

    mengamuk dan sulit tidur! penderita juga merasakan seperti ben)i terhadap bayi

    yang dikandungnya dengan memukul5mukul perutnya! Keluarga penderita juga

    mengaku baha penderita tidak bisa mengurus diri sendiri 687, (* merasa menyesal

    terhadap kehamilan ini 687, (* mau menggugurkan kehamilannya 657, (* ada

    masalah dengan keluarga 657, Penderita lalu dikonsulkan ke Poli :ia (.',

    dikatakan oleh .pK:!

    , Pemeriksaan isik 

    1 $tatus Present

    A! Pemeriksaan umum

    Keadaan umum & sedang

    Kesadaran & )ompos mentis

    /ipe badan & asthenikus

    $erat badan & 30 kg

    /inggi badan & 14 )m

    /ekanan darah & 110*0 mmg

     %adi & ;ena jugularis tidak meningkat, massa 657!

    /horaks & jantung & murmur tidak ada, gallop tidak ada! Paru5paru? >esikuler 

    normal 687, ron)hi 657, hee@ing 657Abdomen & hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan 657, tanda )airan bebas 657

    kstremitas & edema pretibial 5*5, >arises tidak ada, reflek fisiologis 8*8,

    reflek patologis 5*5

    2 Pemeriksaan &stetri

    Pada pemeriksaan obstetri setelah operasi melahirkan tanggal 10 agustus 2014 pada

     pukul 10!22 ib didapatkan &

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    4/24

    +

    5 Pemeriksaan luar & tinggi fundus uteri B pusat 5prosessus

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    5/24

    4

    ! Prognosis& dubia

    Terapi

    5 9bser>asi /#, kontraksi uterus, D:: dan tanda inpartu

    5 Konser>atif 

    5 #CD ( gtt

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    6/24

    3

    letak janin memanjang, punggung di kanan, terbaah kepala, his1asi /#, kontraksi uterus, D::dan tanda inpartu5 Konser>atif 5 #CD ( gtt

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    7/24

    ;

    Keluhan & 5.tatus present &Keadaan umum& .edang, kesadaran&kompos mentis, tekanan

    darah& 120*0 mmg, nadi ;

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    8/24

    terhambat, meningkatkan risiko melahirkan bayi premature, ukuran bayi )enderung

    labih ke)il daripada yang tidak stress! $ahkan bahaya dari gangguan psikosomatik ini

    dapat mengakibatkan janin keguguran! $ahkan ada yang beranggapan baha anak 

    yang hiperaktif berasal dari ibu yang selama kehamilannya mengalami stress!

    'enurut penelitian yang dilakukan oleh Dr! 'iguel A! Diego dkk dari -ni>ersitas

    'iami yang dimuat dalam jurnal Psy)hosomati) 'edi)ine, hormon kortisol yang

    dihasilkan dari adrenalin saat stess merupakan faktor penyebab terjadinya kelahiran

     premature, pertumbuhan janin terhambat, $$(! .emaikn berat tekanan yang dialami

    anita saat hamil, semakin ke)il bayi yang dikandungnya! Analistik statistik 

    menunjukkan baha tingginya kadar kortisol sebanding dengan tingginya stress dan

    turunnya berat badan!$erbeda dengan keyakinan yang selama ini beredar di masyarakat luas,

     berdasarkan penelitian yang yang dilakukan oleh para ilmuan dari -ni>ersitas :ohn

    opkins dan /he %ational #nstitute of =hild ealth and uman De>elopment, A.

    dilaporkan tekanan psikologis ringan sampai sedang pada ibu hamil ternyata

     berdampak positif terhadap janin sampai anak berusia 2 tahun yaitu dapat

    meningkatkan pendeasaan janin!

    b. Dampak Terhadap Ibu

    #bu hamil dapat timbul stress, rasa takut, )emas, panik, depresi selama kehamilan

     bahkan sampai terjadi Post Traumatik Stress Disorder  6P/.D7 setelah melahirkan!

    Depresi yang terjadi selama dan dalam jangka aktu satu tahun sesudah

    melahirkan dikategorikan sebagai depresi perinatal! Para ilmuan per)aya baha

    depresi adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi selama dan sesudah

    kehamilan! .eringkali depresi tidak diketahui dan tidak diobati karena beberapa gejala

    dan perubahan yang dialami mempunyai kesamaan dengan gejala yang dialami oleh

    kehamilan normal pada saat yang bersamaan sehingga diangap suatu kela@iman!

    Gejala kelelahan, sulit tidur, reaksi emosional yang kuat, perubahan berat badan,

    selama dan sesudah kehamilan adalah gejala yang sama ditemui saat kehamilan dan

    sesudah kehamilan yang merupakan juga gejala depresi! Depresi setelah melahirkan

    dapat terjadi karena ada perubahan hormonal yang terjadi di dalam tubuh anita!

    .elama kehamilan terjadi lonjakan jumlah hormon estrogen dan progesterone! Dalam

     jangka aktu 24 jam setelah melahirkan, jumlah hormone estrogen dan progesterone

    kembali normal seperti sebelum kehamilan! Perubahan drastis pada tingkat kandungan

    hormone inilah dapat menyebabkan terjadinya depresi! $iasanya hormone tiroid juga

    turun setelah melahirkan! ormon tiroid yang turun atau rendah dapat menyebabkan

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    9/24

    gejala depresi, termasuk mood depresi, kehilangan semangat hidup, gusar, lemas,

    sukar konsentrasi, sulit tidur dan bertambahnya berat tubuh!

    2! $agaimana penatalaksanaan dengan gangguan psikosis pada pasien iniIa! 'asa Antenatal

    Pada masa antenatal seleksi pasien dengan riayat gangguan psikologi harus

    dilakukan! Perhatikan pada pasien yang hamil dengan riayat gangguan psikik saat

    hamil dan persalinan * nifas sebelumnya, karena ke)enderungan gangguan psikik yang

    lebih berat sangat tinggi! Dibutuhkan suatu komunikasi baik antara dokter dengan

     pasien untuk kemudian mendapatkan gangguan psikik untuk kemudian dapat

    memberikan saran dan psikoterapi yang memadahi! $eberapa langkah dalam

    mengenali , men)egah dan mengobati kelainan psikik pada saat antenatal antara lain &

    1! $uatlah suatu peren)anaan bersama untuk mengenali kelainan psikik pada ibu

    hamil dengan menyadari adanya kelainan psikik ini seluruh personil dapat

    memberikan terapi aal

    2! $erikan penjelasan tentang tahap J tahap persalinan * nifas psikik pada keluarganya

    +! Dengarkan dan berilah tanggapan apabila pasien menyatakan keluhanya! akukan

     pemeriksaan se)ara )ermat apabila diperlukan periksalah pelengkap dianostik 

    dengan laboratorium maupun -.G , foto rontgen, '(# dan sebagainya! untuk 

    mendapatkan keyakinan dan kemantapan langkah J langkah kehamilan dan

     persalinan selanjutnya!

    4! Ajaklah dan arahkan pasien dan keluarganya pada persiapan untuk menghadapi

    kemungkinan J kemungkinan penyulit pada saat kehamilan dan persalinan

    sedemikian rupa sehingga pasien atau keluarganya mempunyai keper)ayaan yang

    tinggi terhadap kemampuan dokter * sarana pelayanan yang ada! #nformasi yang

     jelas dan terbuka disertai dengan komunikasi yang baik dengan suami dan

    keluarga anita hamil tersebut akan merupakan support yang sangat berarti!

    b. Masa Intrapartum

    Keadaan emosional pada ibu bersalin sangat dipengaruhi oleh timbulnya rasa sakit dan

    rasa tidak enak selama persalinan berlangsung apalagi bila ibu hamil tersebut baru

     pertama kali melahirkan dan pertama kali diraat di (umah .akit untuk itu alangkah

     baiknya bila ibu hamil tersebut sudah mengenal dengan baik keadaan ruang bersalin *

    (umah .akit baik dari segi fasilitas pelayanannya maupun seluruh tenaga pelayanan

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    10/24

    yang ada! -sahakan agar ibu bersalin tersebut berada dalam suasana yang hangat dan

    familier alaupun berada di (umah .akit!

    Peran peraat yang empati pada ibu bersalin sangat berarti! Keluhan dan kebutuhan J 

    kebutuhan yang timbul agar mendapatkan tanggapan yang baik! Penjelasan tentang

    kemajuan persalinan harus dikerjakan se)ara baik sedemikian rupa agar ibu bersalin

    agar tidak jatuh pada keadaan panik!

    Peran suami yang sudah memahami tentang proses persalinan bila berada

    disamping ibu yang sedang bersalin sangat membantu kemantapan ibu bersalin dalam

    menghadapi rasa sakit dan takut yang timbul!

    c. Masa Nifas

    Peraatan nifas memerlukan pengaasan serta komunikasi dua arah akan membantu

    kenyamanan ibu nifas dalam memasuki era kehidupam baru sebagai ibu yang harus

    meraat dan menghidupi bayinya! Peraatan se)ara rooming in merupakan pilihan

    untuk peraatan nifas! .aran dan arahan dari petugas kepada ibu nifas hanya

    dikerjakan apabila ibu tersebut mengalami kesulitan dan bertanya kepada petugas!

    Pengaasan dan arahan petugas * peraat harus selalu dilakukan dengan baik 

    termasuk memberikan pelajaran tentang peraatan bayi dan )ara laktasi yang benar 

    $ila dalam pelayanan nifas semua pasien mendapat perlakuan yang sama maka

    akan terjadi suatu kompetisi dari ibu J ibu tersebut untuk menjalani peraatan nifas

    sebaik mungkin terutama dalam peraatan bayinya, problema J problema yang timbul

    selama masa nifas akan didiskusikan diantara mereka untuk kemudian menanyakan

     pada petugas kesehatan apabila diperlukan! .e)ara tidak langsung ibu nifas akan

    mendapatkan rasa per)aya diri di dalam peraatan dirinya maupun bayinya sehingga

     pada saat pulang dari (umah .akit sudah dapat mengatasi beberapa problema yang

    mungkin timbul!:ika mungkin, obat antipsikotik harus dihindari selama kehamilan, terutama dalam

    trimester pertama, ke)uali manfaatnya melebihi risiko! /etapi, pada kenyataannya,

    sangat sedikit data yang menyatakan suatu hubungan antara adanya malformasi

    kongenital pada bayi dan pemakaian antipsikotik selama kehamilan, ke)uali

    kemungkinan untuk )hlorproma@ine! $eberapa data menyatakan baha pemakaian

    antipsikotik selama kehamilan dapat menyebabkan penurunan reseptor dopamin pada

    neonatus, peningkatan kolesterol, dan kemungkinan gangguan perilaku! %amun

    demikian, pemakaian antipsikotik pada trimester kedua dan ketiga kemungkinan relatif 

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    11/24

    10

    aman! Antipsikotik potensi tinggi adalah lebih disukai dibandingkan obat potensi

    rendah, karena obat potensi rendah disertai dengan hipotensi! "alaupun data pada

     binatang menyatakan baha risperidone dan remoidu dan melibatkan

    inter>ensi yang memberikan respon baik di masa lalu!Pasien dan keluarga perlu

    disarankan untuk segera menghubungi dokter ketika gejala mun)ul kembali! Di titik ini, dokter perlu menyelidiki kepatuhan pasien terhadap terapi dan bukti efek samping

    yang bermasalah serta mempertimbangkan penyesuaian dosis atau pergantian obat jika

    diperlukan!

    Psikoterapi suportif dimulai sebelum pemulangan dari rumah sakit dapat melibatkan

    kemampuan parenting  dan inter>ensi dini bayi untuk mengatasi masalah bonding  ibu5

     bayi dan perkembangan bayi! ayanan rumah dapat mengoptimalisir luaran ibu dan

     bayi! Pilihan psikoterapi lain, seperti terapi berfokus keluarga, terapi perilaku kognitif,

    atau interpersonal psychotherapy  6#P/7, merupakan terapi tambahan yang efektif 

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    12/24

    11

    untuk kelainan mood  postpartum! #P/se)ara spesifik, diadaptasi untuk anita yang

     berurusan dengan kejadian5kejadian seputar melahirkan dan distrukturisasi untuk 

    membantu anita yang mengalami kehilangan, perubahan peran, atau ketegangan

    hubungan! $entuk lanjut dari psikoterapi ini direkomendasikan ketika pasien telah

    memperoleh kembali kemampuan berpikir se)ara terorganisir!

    Carmakoterapi

    Carmakoterapi akut adalah penting untuk mengatasi gejala5gejala psikotik dan terkait5

    mood  dari psikosis! Pilihan obat yang tersedia adalah obat antipsikotik atipikal dan

    mood stabilizer   atau obat antimanik, seperti lithium atau obat antiepilepsi 6AD7!

    "alaupun monoterapi lebih disukai, anita tertentu memerlukan lebih dari satu obat

    untuk men)apai kontrol gejala yang diinginkan dan remisi penyakit! "anita sering

    didapati memiliki kadar obat dalam serum yang lebih tinggi dan mengalami efek tidak 

    diinginkan berkepanjangan dari obat5obat larut lemak yang memiliki >olume distribusi

    tinggi dan aktu paruh panjang! -ntuk kepatuhan terapi yang lebih baik, efek samping

    dapat diminimalisir dengan dosis aal yang lebih rendah yang dititrasi se)ara perlahan

    hingga dosis respon!

    aloperidol dan phenothia@ide disekresikan dalam air susu! Apakah lo

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    13/24

    12

    antipsikotik, pertimbangkan&

    • Apakah ibu memberikan A.# 6diskusi dengan

     pasien, keluarga, dan dokter anak7!

    • fek samping maternal, termasuk sedasi!

    Dikutip dari& Criedman et al

    1! -ntuk psikosis idiopatik? obat antipsikotik ini efektif dalam pentalaksanaan jangka

     panjang maupun jangka pendek dari gangguan tersebut, yakni antipsikotik 

    menurunkan gejala akut dan men)egah eksaserbasi lebih lanjut! Antara lain&

    A! (isperidone!

    .ekurangnya dua uji klinis yang terkendali baik, besar, dan multisenter telah

    menunjukkan baha risperidone adalah lebih unggul dalam hal kemanjurannya

    dibandingkan plasebo dan mungkin lebih unggul dibandingkan haloperidol

    dalam terapi ski@ofrenia dan gangguan psikotik! Penelitian tersebut

    menggunakan dosis yang terentang dari 2 sampai 1; mg risperidone sehari

    dibandingkan dengan plasebo dan 10 mg haloperidol sehari dalam satu

     penelitian dan dalam perbandingan dengan plasebo dan 20 mg haloperidol sehari

    dalam penelitian lain! Dosis risperidone 4, ;, mg sehari adalah yang paling

    efektif dan dilaporkan lebih efektif dibandingkan haloperidol dalam menurunkan

    gejala ski@ofrenia! Dosis risperidone dalam rentang tersebut juga dilaporkan

    disertai dengan efek samping ekstrapiramidalis yang lebih sedikit dibandingkan

    terapi haloperidol! Penelitian tambahan tentang risperidone telah menunjukkan

     baha obat tersebut adalah aman dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik,

    alaupun pada terapi jangka panjang selama periode sampai 12 bulan? periode

    terapi yang lebih lama juga kemungkinan aman dan ditoleransi dengan baik!

    $! (emo

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    14/24

    1+

    membatasi pemakaian obat jika disetujui oleh Cood and Drug Administration

    6CDA7!

    2! Psikosis idiopatik lain!

    Antipsikotik sering digunakan dalam kombinasi dengan obat antimanik untuk 

    mengobati psikosis atau luapan manik dalam gangguan bipolar #! "alaupun lithium

    6skalith7, )arbama@epine 6/egretol7, dan >alproate 6Depakene7 adalah obat yang

    terpilih untuk kondisi tersebut, obat tersebut biasanya memiliki onset kerja yang

    lebih lambat dibandingkan antipsikotik dalam terapi gejala akut! :adi, praktek yang

    umum adalah menggunakan terapi kombinasi pada aal terapi dan se)ara bertahap

    menghentikan antipsikotik setelah obat antimanik men)apai onset akti>itasnya!

      /erapi kombinasi dengan antipsikotik dan antidepresan adalah terapi terpilih

    untuk gangguan depresif berat dengan )iri psikotik, alaupun terapi

    elektrokonulsif   6=/7 kemungkinan juga merugikan dari pemberian jangka

     panjang antipsikotik lama 6sebagai )ontohnya, tardi>e dyskinesia7, terapi

     pemeliharaan tersebut diindikasikan terutama untuk ski@ofrenia dan bukan untuk 

    gangguan mood ! /etapi, diperkenalkannya antipsikotik baru seperti risperidone

    menyebabkan terapi pasien dengan gangguan mood adalah terapi yang diinginkan

    dalam klinis!

    +! Psikosis sekunder!

    Psikosis sekunder adalah sindrom psikotik yang berhubungan dengan suatu

     penyebab organik yang dapat diidentifikasi, seperti tumor otak, gangguan demensia

    6)ontoh& demensia tipe Al@heimer7, atau penyalahgunaan @at! 9bat antipsikotik 

     biasanya efektif dalam terapi gejala psikotik yang berhubungan dengan sindrom

    tersebut! Antipsikotik potensi tinggi biasanya lebih aman dibandingkan antipsikotik 

     potensi rendah karena akti>itasnya kardiotoksik, epileptogenik, dan antikolinergik 

    yang lebih rendah pada obat potensi tinggi! /etapi, obat antipsikotik tidak boleh

    digunakan untuk mengobati gejala putus yang berhubungan etanol atau barbiturat

    karena risiko terapi tersebut akan mempermudah perkembangan kejang putus @at!

    9bat pilihan pada kasus tersebut biasanya adalah suatu ben@odia@epin! Karena

    akti>itasnya antagonis dari remo

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    15/24

    14

    sebanyak 23 pasien lanjut usia mungkin mengalami episode hipotensif!

    (isperidone mungkin memiliki sifat efek samping yang lebih unggul pada pasien

    tersebut, alapun hal tersebut belum dibuktikan dalam penelitian terkendali baik 

    sekarang ini! Dosis rendah obat potensi tinggi, seperti 0,3 sampai 3 mg haloperidol

    sehari, biasanya )ukup untuk terapi pasien tersebut, alaupun thiorida@ine 10

    sampai 30 mg sehari juga digunakan karena sifat sedatifnya kuat!

    4! /erapi lithium dan profilaksis

    ithium adalah pilihan terapi yang penting demi pen)egahan dan penanganan

     psikosis dan merupakan terapi standar bagi kelainan bipolar! asil dari penelitian5

     penelitian terbuka berukuran ke)il menunjukkan baha anita dengan psikosis

    terdahulu memiliki luaran lebih baik ketika terapi lithium segera dimulai setelah

    melahirkan! ithium yang dimulai dalam trimester ketiga adalah lebih kontro>ersial!

    aporan5laporan retrospektif dan serial kasus ke)il mengindikasikan kemungkinan

    lebih rendah akan relaps postpartum )epat ketika terapi dimulai kembali saat

    trimester ketiga! Patut disayangkan, satu ibu mengalami kelahiran mati setelah

    setuju untuk menggunakan profilaksis lithium sebelum persalinan! Pada pasien

    dengan kelainan bipolar, risiko rekurensi adalah lebih tinggi se)ara substansial untuk 

    anita yang menghentikan lithium dibanding mereka yang melanjutkan terapi

     profilaksis 63253 >s 217! :ika pasien menggunakan lithium, mereka perlu

    disarankan untuk tidak menghentikan obat se)ara tiba5tiba! -ntuk menghindari

    risiko relaps yang tinggi setelah melahirkan, pasien bipolar perlu didorong untuk 

    memulai kembali terapi segera setelah melahirkan!

    Dokter dan profesi kesehatan disarankan untuk menilai fungsi ginjal dan tiroid pada

     pasien yang memerlukan terapi lithium untuk gejala5gejala PP! Kadar obat dan

    fungsi ginjal perlu diperiksa ulang setelah 3 hari mula terapi! Kadar target lithiumadalah 0,451,0 mL* saat 12 jam setelah pemberian? kadar obat perlu diperiksa tiap

    ;512 bulan setelah stabilisasi! Dokter perlu mengaasi pasien untuk efek samping,

    seperti sedasi, tremor, disfungsi ginjal, pertambahan berat, dan nausea serta muntah!

    Ambang antara kadar terapetik dan toksik dalam serum adalah sempit! Pasien perlu

    diinstruksikan untuk menghindari thia@ide,obat anti radang non steroid, dan

    angiotensin!conerting enzyme inhibitor  yang mengubah keseimbangan )airan dan

    mengganggu ekskresi lithium melalui ginjal! "anita dengan dehidrasi atau kondisi

    kekurangan natrium terutama berisiko tinggi untuk mengalami toksisitas lithium!

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    16/24

    13

    Dokter harus se)ara )ermat mengamati untuk gejala5gejala toksisitas pada anita

    yang menggunakan lithium& sedasi berlebih, tremor berat, disfungsi ginjal akut, dan

    muntah yang sulit ditangani! /oksisitas dikonfirmasi melalui kadar obat yang naik!

    /oksisitas lithium perlu segera ditangani melalui penghentian obat, rehidrasi )airan,

    dan pengaasan ketat keseimbangan elektrolit dan fungsi ginjal!

    "alaupun lithium tidak umum diresepkan untuk anita yang memberi A.#, para

     peneliti telah mendapati baha penghindaran ini didasarkan pada data minimal dari

    lebih dari dua dekade lalu! Konsentrasi lithium pada bayi yang diberi A.# dari ibu

    yang menggunakan lithium naik se)ara )epat ke kisaran toksik pada bayi baru lahir 

    dan bayi muda dengan kesulitan minum, demam, atau kondisi yang mengurangi

    )airan tubuh lain! Karena kadar lithium pada bayi yang mendapat A.# men)apai

    sepertiga hingga setengah kadar terapetik dalam darah, AAP menyarankan

    keaspadaan dalam pemberian A.# selama menggunakan lithium! :ika pasien

    meminta untuk tetap memberi A.# ketika menggunakan lithium, dokter layanan

     primer disarankan untuk berkonsultasi dengan psikiater yang berpengalaman dalam

     penanganan penyakit psikiatrik perinatal!

    3! 9bat5obat antiepilepsi 6AD7

    Asam >alproat 6PA7 adalah obat yang diindikasikan CDA untuk penyakit bipolar!

    Dosis aal adalah 300530 mg*hari, dan dosis dititrasi menurut respon gejala dan

    kadar obat dalam serum! Pemeriksaan kadar obat disarankan dalam 1 minggu mula

     pemberian PA! Pengaasan periodik konsentrasi serum, fungsi hati, hitung

     platelet, glukosa, dan profil lipid disarankan dengan perburukan efek samping,

     penyesuaian dosis, dan sekurang5kurangnya sekali per tahun selama pasien

    mendapat regimen stabil! Kadar terapetik berkisar dari 30 hingga 123 Mg*m? pasien

    dengan kadar lebih tinggi mengalami lebih banyak efek samping! Kadar >alproatedipengaruhi oleh AD yang menginduksi en@im, seperti )arbama@epine! Pasien

     perlu diaasi se)ara ketat untuk memastikan efikasi terapetik! fek samping dapat

    melibatkan nausea, pertambahan berat, tremor, ataulasi,  polycystic oarian syndrome, dan resistansi insulin dapat

    terjadi terkait PA!

    =arbama@epine 6=$N7 adalah obat yang diindikasikan CDA untuk penanganan

    mania! 9bat ini terikat protein dan menginduksi akti>itas en@im hepatik sitokrom

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    17/24

    1;

    P430 +A4 untuk melipat5tigakan ke)epatan klirensnya sendiri 6dan metabolisme

    obat5obat seperti kontrasepsi oral7 dalam 254 minggu aal pemberian! Dosis

    terapetik berkisar antara 400 dan 1;00 mg per hari! .etelah =$N dimulai, uji darah

    diperlukan untuk memastikan kadar terapetik 64512 Mg*m7 telah di)apai! Kadar 

    serum, uji fungsi hati, dan =$= diindikasikan dua atau tiga kali per tahun untuk 

     pasien yang mendapat terapi pemeliharaan! fek samping dapat melibatkan

    hepatitis, leukopenia, trombositopenia, ruam, sedasi, dan ata

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    18/24

    1

    efikasi kontrasepsi oral? efek samping lain yang umum adalah sakit kepala, pusing,

    ketidakseimbangan gait, kelelahan, konsentrasi berkurang, dan perubahan ingatan!

    Data saat pemberian A.# adalah kurang, namun satu laporan kasus mengindikasikan

     baha kadar obat turun se)ara )epat pada bayi yang mendapat A.#! Pada 3 hari

    setelah dilahirkan, konsentrasi obat bayi untuk obat asli dan metabolit adalah hanya

    12 dan , se)ara berurutan, dibanding kadar yang diukur segera setelah

    kelahiran!

    amotrigine diindikasikan untuk terapi pemeliharaan dalam depresi bipolar! /itrasi

    lambat lamotrigine tidak memungkinkan penggunaan obat ini untuk 

     penatalaksanaan psikosis akut! amotrigine menyebabkan ruam tidak serius pada 5

    10 pasien dan sindrom .te>ens5:ohnson, suatu kondisi yang berpotensi

    mengan)am jia, pada + dari 1000 pasien! (uam serius lebih mungkin terjadi

    dengan peningkatan dosis )epat, pemberian bersama >alproat, dan pada pasien

    remaja! .aat onset ruam, pasien perlu segera menghentikan penggunaan obat dan

    men)ari pertolongan medis! 'eskipun ruam terkait lamotrigine berpotensi

    mengan)am jia dalam kasus5kasus langka, risiko perlu ditimbang terhadap

    manfaat pen)egahan rekurensi penyakit masa nifas mayor! amotrigine mengalami

    glukoronidasi hepatik dan ekskresi ginjal! 9bat ini se)ara mudah ditransfer dalam

    A.#, dan penurunan kadar obat dalam serum adalah lambat terjadi pada neonatus

    dan bayi! 'aka, obat ini tidak disarankan untuk ibu menyusui segera setelah

    melahirkan, seperti obat lain yang dimetabolisir melalui glukoronidasi, seperti

    oensional, seperti haloperidol 647 atau 9N 6minimal jika ada7! fek5efek 

    metabolik obat5obat atipikal adalah beragam!Pasien berisiko mengalami

     pertambahan berat signifikan 6di atas berat baseline7, peningkatan trigliserida,

    dan onset baru sindrom metabolik atau intoleransi insulin! Pengaasan ketat

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    19/24

    1

    glukosa dan profil lipid direkomendasikan! Pasien yang mendapat obat antipsikotik 

    atipikal harus didorong untuk mengikuti pola hidup sehat, modifikasi diet, latihan

    teratur, dan konseling diet untuk meminimalisir efek samping metabolik! "alaupun

    efek samping ekstrapiraminal 6e$trapyramidal side effects*P.7, seperti tremor,

    rigiditas, akathisia, bradikinesia, tardie dyskinesia, dan distonia, jarang dilaporkan

    dengan antipsikotik atipikal, risiko P. meningkat pada anita, indi>idu usia lanjut,

    dan pasien dengan kelainan afektif!

    Para anita yang terpapar terhadap obat antipsikotik atipikal selama kehamilan 6;0

    anita dengan 9N, 4 dengan risperidone, +; dengan Luetiapine, dan ; dengan

    )lo@apine7 se)ara signifikan lebih sering melahirkan bayi dengan berat lahir rendah

    6lo% birth %eight *$"7 dibanding anita yang tidak terpapar 610 dan 2, se)ara

     berurutan7! Goldstein et al yang mengikuti 20 kasus paparan 9N dalam kehamilan

    mengindikasikan 4 keluaran kelahiran yang tidak diinginkan& 1 kelahiran mati saat

    + minggu gestasi dari ibu dengan penyalahgunaan obat multipel, pe)ah ketuban

    sebelum aktunya, diabetes gestasional 6GD'7, trombositopenia, dan hepatitis

    yang menggunakan 9N di trimester kedua dan ketiga? 1 persalinan )aesar pada

    gestasi +0 minggu dari ibu dengan GD', preeklampsia, peningkatan transaminase

    hati, hipotiroidisme, yang menggunakan 9N pada semua trimester, bayi selamat

    namun memerlukan 2 minggu peraatan di %#=-? 1 bayi postterm yang dilahirkan

    dengan gaat janin dari ibu yang menggunakan 9N pada semua trimester? dan 1

     bayi postterm yang mengaspirasi mekonium setelah persalinan )aesar dan dilahirkan

    dari ibu yang menggunakan 9N di trimester pertama saja! .e)ara singkat, pasien

    dengan psikosis terdahulu mengalami peningkatan risiko dalam masa nifas! 'ereka

    harus dirujuk dan ditangani oleh tim 9bstetrik risiko5tinggi selama periode

    antepartum dan postpartum! $aik ibu maupun bayi perlu ditangani sebagai pasienrisiko5tinggi setelah persalinan!

    ingga saat ini, hanya 2 kasus paparan antipsikotik atipikal pada bayi yang

    mendapat A.# telah dilaporkan! Kir)hheiner et al mendeskripsikan satu anita

    dengan s)hi@ophrenia yang menggunakan 9N 10 mg*hari selama trimester kedua

    dan ketiga dan melanjutkan terapi sementara memberi A.#! Kadar ibu5bayi diperiksa

     pada 2 dan ; minggu setelah kelahiran! Pada kedua aktu ini, kadar pada bayi

    adalah tidak dapat dideteksi 6 2 ng*m7, dan kadar maternal terukur +!3 dan +2!

    ng*m, se)ara berurutan! Dimensi pertumbuhan bayi, sebagai )ontoh, lingkar 

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    20/24

    1

    kepala, panjang, dan berat, tetap didapati normal hingga follo up 11 bulan! (isiko

     bayi bergantung tidak hanya pada obat yang ditransmisikan melalui A.# 6dari difusi

     pasif obat bebas7 namun juga pada absorpsi usus, distribusi, dan karakteristik 

    eliminasi neonatus! 'aka, praktik pengukuran kadar obat pada bayi adalah amat

    tepat untuk memperkirakan derajat paparan dan disposisi obat pada bayi yang diberi

    A.#!

    'engenai paparan A.# terhadap risperidone, ill et al mendeskripsikan satu pasien

     bipolar yang menghentikan semua terapi saat hamil dan mengalami depresi psikotik 

     postpartum dalam 2 bulan setelah melahirkan! Dia kembali menggunakan

    risperidone dan menghentikan pemberian A.#, dan sampel plasma*A.# diambil

    untuk mengukur kadar obat dan metabolit 65hydro

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    21/24

    20

    /ingkat keparahangejalaakan menentukan apakah=/dianggap sebagaipengobatan

    yang tepat!Ketika digunakan, sering kali memiliki efekyang sangat )epat! "alaupun

    mungkin terdengarmenakutkan, pengobatan itu sendiridilakukandi baah anestesi

    umum6relaksan otot7,dantidak menimbulkan rasa sakit! al ini biasanya

    diberikansebagai ;5peraatantergantung pada responibu! fek samping =/

    mungkindiikuti sakit kepala, mual dankehilangan memori, tetapiefek samping

    iniumumnyabersifat sementara!

    Dalam satu serial kasus, para anita dengan PP dan depresi bipolar psikotik 

    mengalami E 30 perbaikan dalam mania, depresi, dan psikosis dengan =/

     bilateral! Pasien sema)am ini juga dapat diuntungkan, dengan reduksi yang lebih

     besar untuk ide bunuh diri dan penurunan risiko peraatan inap ulang di rumah

    sakit 6hazard ratio 0!;7 dibanding sebelum terapi! 'aka, dokter disarankan untuk 

    membantu pasien mempertimbangkan berbagai pilihan terapi yang tersedia untuk 

    mengatasi PP! =/ tampak sebagai pilihan yang baik yang menghasilkan resolusi

    gejala )epat pada pasien yang telah diraat inap di rumah sakit dengan psikosis akut

    nyata! =/ adalah pilihan ideal untuk pasien yang telah gagal dalam beberapa kali

     pemberian obat, pasien yang tidak dapat menunggu onset kerja yang lambat dari

    obat, pasien yang sulit mentolerir efek samping obat, dan pasien yang memerlukan

     penghentian gejala segera karena gangguan berat kemampuan mengurus diri,

    kognisi, dan penilaian yang mengan)am keselamatan serta kesejahteraan mereka!

    ! /erapi hormon!

    /iga penelitian melaporkan efekterapi hormon untuk pen)egahan psikosis

     postpartum!-ntuk menentukan efek obat oral dari estrogen,per)obaan klinis

    dilakukan pada 11 anita Amerikayang memiliki sejarah baik psikosis postpartum

    atau depresi postpartum6.i)hel et al, 137! /ak satu pun dari 10 perempuan yangmemenuhipengobatan estrogen akan kambuh! fek pen)egahanestrogen kurang

    menjanjikan dalam uji klinis terbukadengan 2 anita hamil dari #nggris yang

    memenuhi (D=untuk hypomania, mania, atau gangguan ski@oafektif 6Kumar 

    et al, 200+7! :adal untuk Affe)ti>e Disorders dan.ki@ofrenia 5 ifetime ersion

    digunakan untuk menilaiefek pengobatan profilaksis transdermal estrogen yang

    diberikan 4 jam setelah lahir pada dosis 200, 400, atau00 Fg*hari! strogen tidak 

    efektif dalam mengurangi tingkatkambuh? %amun,12 dari 2 yang kambuh,

    merekayang menerima dosis 00 Fg*hari diperlukan kurang berikutnya

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    22/24

    21

    obat psikotropika dan pulih lebih )epat! Dalamstudi kasus dengan seorang anita

    dari #nggris, progesteron profilaksis diberikan selama kehamilan dan postpartum

    tidak efektif dalam men)egah kekambuhanpsikosis postpartum 6'urray, 107!

    .ingkatnya, ada temuan )ampuran untukefek pen)egahan estrogen dan tidak ada

     buktiuntuk mendukung penggunaan profilaksis progesteron!

    ! Pemberian A.#

    Preferensi pemberian A.# ibu dan manfaat serta risiko terkait perlu dipertimbangkan

    oleh pasien dan dokter! Ameri)an A)ademy of Pediatri)s 6AAP7 telah memberikan

    rekomendasi yang membantu mengenai pemberian A.# dan penggunaan lithium

    atau AD! Preferensi pemberian A.# ibu ajib disampaikan kepada dokter anak?

    informasi ini memungkinkan dokter anak untuk se)ara tepat mengaasi kondisi

    klinis bayi yang diberi A.#! #bu juga perlu diinstruksikan untuk mengamati

     perubahan perilaku yang indikatif akan toksisitas bayi, seperti hidrasi yang buruk,

    sedasi, kemampuan makan yang berkurang, dan pertambahan berat, dan juga tanda5

    tanda gangguan hati serta hematologis! #bu perlu diinstruksikan untuk segera

    menghubungi dokter anak ketika mereka menemukan gejala5gejala tersebut! Kadar 

    obat dalam serum bayi tidak diperiksa se)ara rutin dalam praktik klinis, namun

     paparan A.# dapat dibatasi oleh 617 penggunaan dosis efektif paling rendah, 627

     penggunaan jumlah obat yang sedikit untuk men)apai respon, dan 6+7 membagi

    dosis harian untuk menghindari konsentrasi pun)ak serum yang tinggi!

    Tael 2 fek merugikan relatif antipsikotik 

    $edasi Antikolonergi

    Hipotensi !kstrapiramidal

    A)etophena@ine

    =hlorproma@ine

    =hlorprothi

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    23/24

    22

    Penanganan pada pasien ini gabungan manajemen terapi PP# dan antipsikotik! Disini

    diberikan infus D3 & (, injeksi )eftriaeno, $loom et al! Penyakit neurologis dan psikiatrik, Dalam & $rahm -, 9bstetri"illiams #ndonesia! d! 2+! ol! 2! G=! :akarta! 200!

  • 8/19/2019 Kogab Ning

    24/24

    2+

    2! inda ', "orley :, 'el>ille . Psy)hiatri) problems during pregnan)y and the puerperium! #linical 

    &bstetric! d! +! 'lack%ell( p) 1022+! :oan (O, :ames D! Psy)hoso)ial and Psy)hiatri) #ssues! #omplication in pregnancy! d! 3! :anuary 13,

    20007? p& ;44! (i)hard K! General )ommentary on drug therapy and drug risks in pregnan)y!  Drug during lactation

    and pregnancy. d + 200 p&333!3! 'ary C$! =hildren of parents ith mental illness!  Psychiatric Disorders in Pregnancy andthe

     postpartum. edited by *  I#T&+I" ,  -ND+I#  / 200; p&210!;! "iknjosastro , .aifuddin A$, (a)himhadhi /! Penyakit saraf dan jia, Dalam & #lmu Kebidanan! d!+!

    $ina Pustaka! :akarta!1!! Criedman ., (esni)k P:, (osenthal '$! Postpartum psy)hosis& strategies to prote)t infant and mother 

    from harm! =urrent Psy)hiatry! 200? 627& 40543!! .it D, Anthony :, (oths)hild, "isner K! A re>ie of postpartum psy)hosis! : "omenQs ealth! ol!

    13& 4, 200;!! ellerstedt ", Phelan .', =nattingius . et al! Are prenatal, obstetri), and infant )ompli)ations

    asso)iated ith postpartum psy)hosis among omen ith pre5)on)eption psy)hiatri)hospitali@ationsI!!bjog!org! 2012!

    10! Dou)et ., Dennis =5, etourneau, and $la)kmore (! Differentiation and )lini)al impli)ations of 

     postpartum depression and postpartum psy)hosis! http&**jognn!ahonn!org! ol! +& 2;52, 200!11! %ager A, .undLuist K, eon (, :ohansson '! 9bstetri) )ompli)ations and postpartum psy)hosis& a

    follo5up study of 1!1 million first5time mothers beteen 13 and 200+ in .eden! A)ta Psy)hiatr .)and! ol! 11& 1251, 200!

    12! beid , %assif %, .inha P! Prenatal depression leading to postpartum psy)hosis! : of 9bst and Gyn!+0637& 4+35+, 2010!

    1+! 10! eron :, ')Guinness ', $la)kmore (, =raddo)k %, :ones #! arly postpartum symptoms in

     puerperal psy)hosis!1! !bla)kellpublishing!)om*bjog! 200!11! /opiala A, othi G, bmeler KP! #dentifying patients at risk of perinatal mood disorders!

    /hepra)titioner!)o!uk! 23;61317& 1351! 2012!12! ay P:, Post5partum psy)hosis& hi)h omen are at highest riskI!!plosmedi)ine!or)! ol!;& 2!

    200!

    1+! .it D, (oths)hild A:, "isner K! A re>ie of postpartum psy)hosis! : "omens ealth 6ar)hmt7! ol!13647& +325;! 200;!

    14! Dou)et ., :ones #, etourneau % et al! #nter>entions for the pre>ention and treatment of postpartum psy)hosis& a systemi) re>ie! Ar)h "omen 'ent ealth! ol! 14& 5, 2011!

    13! Kaplan #, .ado)k $:, Grebb :A! .inopsis psikiatrik& #lmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis! :ilid2!$inarupa Aksara! :akarta! 2010!

    1;! Postpartum psy)hosis! Post and antenatal depression asso)iation in)! ! panda!org!au!1! ngL>ist #, %ilsson K! #n>ol>ing the family in the )are and treatment of omen ith postpartum

     psy)hosis& .edish psy)hiatristsQ ehttp://www.bjog.org/http://jognn.awhonn.org/http://jognn.awhonn.org/http://www.blackwellpublishing.com/bjog.%202008.http://www.plosmedicine.orc/http://jognn.awhonn.org/http://www.blackwellpublishing.com/bjog.%202008.http://www.plosmedicine.orc/http://www.bjog.org/