Upload
truongdieu
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SALINAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANDUNG
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANDUNG
NOMOR: 47/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE DALAM PEMILIHAN BUPATI
DAN WAKIL BUPATI BANDUNG TAHUN 2015
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13 huruf d
dan Pasal 74 ayat (9) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 8 Tahun 2015 tentang Dana Kampanye Peserta
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Bandung tentang Pedoman Teknis
Dana Kampanye dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Bandung Tahun 2015.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Barat (Berita Negara Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 02,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801)
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5189);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundangan-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang ...
- 2 -
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5246);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656) sebagaimana diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5678);
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan
Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
sebagaimana beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 01 Tahun 2010;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal
Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015
tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015
tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi
Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan
Kabupaten/Kota, Pembentukan dan Tata Kerja Panitia
Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
10. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2015
tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota.
Memerhatikan : 1. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor:
121/Kpts/KPU/TAHUN 2015 tentang Pedoman Audit Laporan
Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur ...
- 3 -
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota;
2. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung
Nomor: 9/Kpts/KPU-Kab-011.329047/ 2015 tentang Penetapan
Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Penyelenggaraan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015;
3. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung
Nomor: 10/Kpts/KPU-Kab-011.329047/ 2015 tentang Pedoman
Teknis Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015;
4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung
Nomor: 11/Kpts/KPU-Kab-011.329047/ 2015 tentang Pedoman
Teknis Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung,
serta Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan
Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015
sebagaimana diubah dengan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Bandung Nomor: 16/Kpts/KPU-Kab-
011.329047/ 2015;
5. Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung
Nomor: 43.A/BA/VIII/2015 tentang Pedoman Teknis Dana
Kampanye;
6. Naskah Perjanjian Hibah Daerah Antara Pemerintah Kabupaten
Bandung dengan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung
Nomor: 900/621/PemUm dan Nomor: 01/SPK/V/2015 tentang
Pelaksanaan Dana Hibah Penyelenggaraan Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG
TENTANG PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE DALAM PEMILIHAN
BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANDUNG TAHUN 2015.
PERTAMA : Pedoman Teknis Dana Kampanye dalam Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Bandung Tahun 2015, tercantum dalam Lampiran I dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Jenis-jenis formulir yang digunakan dalam Pelaporan Dana
Kampanye tercantum dalam Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV,
dan Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KETIGA ...
- 4 -
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Soreang
Pada tanggal 18 Agustus 2015
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANDUNG,
ATIP TARTIANA
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KPU KABUPATEN BANDUNG
Kepala Sub Bagian Hukum
Tam Tamasya
SALINAN
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG
NOMOR : 47/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015
TANGGAL : 18 Agustus 2015
TENTANG : PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE DALAM
PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANDUNG
TAHUN 2015
BAB I
KETENTUAN UMUM
A. PENGERTIAN
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015, selanjutnya disebut
Pemilihan, adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di K abupaten Bandung
untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Bandung secara langsung dan
demokratis.
2. Pasangan Calon adalah Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Bandung yang telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta
Pemilihan.
3. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah lembaga
penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan
umum dan diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan Pemilihan
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan.
4. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat, selanjutnya disebut KPU
Provinsi Jawa Barat, adalah penyelenggara pemilihan umum sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum yang
diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Jawa Barat berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
Pemilihan.
5. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung, selanjutnya disebut KPU
Kabupaten Bandung, adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan
umum yang diberikan tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Bandung Tahun 2015 berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang Pemilihan.
6. Partai Politik adalah partai politik nasional peserta Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Bandung Tahun 2014.
7. Gabungan Partai Politik adalah gabungan dua atau lebih Partai Politik
nasional, peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan ...
- 2 -
Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 yang
secara bersama-sama bersepakat mencalonkan 1 (satu) Pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati Bandung.
8. Kampanye Pemilihan, selanjutnya disebut Kampanye, adalah kegiatan
menawarkan visi, misi, dan program Pasangan Calon dan/atau informasi
lainnya, yang bertujuan mengenalkan atau meyakinkan Pemilih.
9. Dana Kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang dan jasa yang
digunakan Pasangan Calon dan/atau Partai Politik atau Gabungan Partai
Politik yang mengusulkan Pasangan Calon untuk membiayai kegiatan
Kampanye Pemilihan.
10. Rekening Khusus Dana Kampanye adalah rekening yang menampung
penerimaan Dana Kampanye berupa uang, yang dipisahkan dari rekening
Pasangan Calon atau Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.
11. Laporan Awal Dana Kampanye, selanjutnya disingkat LADK, adalah
pembukuan yang memuat informasi Rekening Khusus Dana Kampanye,
sumber perolehan saldo awal atau saldo pembukaan, rincian perhitungan
penerimaan dan pengeluaran yang diperoleh sebelum pembukaan Rekening
Khusus Dana Kampanye, dan penerimaan sumbangan yang bersumber dari
Pasangan Calon dan/atau Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan
pihak lain.
12. Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye, selanjutnya disingkat
LPSDK, adalah pembukuan yang memuat seluruh penerimaan yang diterima
Pasangan Calon setelah LADK disampaikan kepada KPU Kabupaten Bandung.
13. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye, selanjutnya disingkat
LPPDK, adalah pembukuan yang memuat seluruh penerimaan dan
pengeluaran Dana Kampanye.
14. Asersi adalah pernyataan yang dibuat oleh Pasangan Calon yang digunakan
untuk keperluan audit.
15. Akuntan Publik, selanjutnya disingkat AP, adalah seseorang yang telah
memeroleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
16. Kantor Akuntan Publik, selanjutnya disingkat KAP, adalah badan usaha yang
didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
mendapatkan izin usaha berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang Akuntan Publik.
17. Hari adalah hari kalender.
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Keputusan ini adalah Dana Kampanye yang digunakan oleh
Pasangan Calon dan/atau Partai Politik atau Gabungan Partai Politik untuk
membiayai metode Kampanye yang dibiayai oleh Pasangan Calon yang bersangkutan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun
2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati ...
- 3 -
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dan Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Bandung Nomor: 39/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 tentang
Pedoman Teknis Kampanye dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung
Tahun 2015.
C. TUJUAN
Tujuan dari diterbitkannya Keputusan ini adalah:
1. Memberikan panduan bagi Pasangan Calon dalam mengelola dan
mempertanggungjawabkan penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye;
2. Menjadi acuan bagi AP dalam melaksanakan audit kepatuhan atas Laporan
Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye.
BAB II
DANA KAMPANYE
A. SUMBER, BENTUK DAN PEMBATASAN PEMBIAYAAN KAMPANYE
1. Dana Kampanye Pasangan Calon dari Partai Politik atau Gabungan Partai
Politik, bersumber dari:
a. Pasangan Calon;
b. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik pengusul; dan/atau
c. Sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.
2. Dana Kampanye Pasangan Calon perseorangan, bersumber dari:
a. Pasangan Calon; dan/atau
b. Sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.
3. Dana Kampanye yang bersumber dari Pasangan Calon, berasal dari harta
kekayaan pribadi Pasangan Calon yang bersangkutan.
4. Dana Kampanye yang bersumber dari Partai Politik atau Gabungan Partai
Politik, berasal dari keuangan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang
mengusulkan Pasangan Calon.
5. Dana Kampanye yang bersumber dari pihak lain, berasal dari:
a. Perseorangan;
b. Kelompok; atau
c. Badan hukum swasta.
6. Dana Kampanye yang berasal dari suami atau istri atau keluarga Pasangan
Calon, suami atau istri, atau keluarga dari pengurus atau anggota Partai
Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon,
dikategorikan sebagai sumbangan perseorangan.
7. Dana Kampanye yang bersumber dari pihak lain, tidak berasal dari tindak
pidana, dan bersifat tidak mengikat.
8. Dana Kampanye dapat berbentuk:
a. Uang ...
- 4 -
a. Uang, meliputi penerimaan uang secara tunai, cek, bilyet giro, surat
berharga lainnya dan penerimaan melalui transaksi perbankan.
b. Barang, meliputi benda bergerak atau benda tidak bergerak yang dapat
dinilai dengan uang berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima.
c. Jasa, meliputi pelayanan/pekerjaan yang dilakukan pihak lain yang
manfaatnya dinikmati oleh Pasangan Calon sebagai penerima jasa yang
dapat dinilai dengan uang berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat
sumbangan itu diterima.
9. Dana Kampanye dalam bentuk barang dan/atau jasa, dicatat berdasarkan
harga pasar yang wajar pada saat sumbangan itu diterima.
10. Dana Kampanye yang berasal dari sumbangan pihak lain perseorangan,
nilainya paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) selama masa
Kampanye.
11. Dana Kampanye yang berasal dari sumbangan pihak lain kelompok atau badan
hukum swasta, nilainya paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) selama masa Kampanye.
12. Dana Kampanye yang berasal dari pihak lain bersifat kumulatif selama
penyelenggaraan Kampanye.
13. Dana Kampanye yang bersumber dari pihak lain meliputi jumlah penerimaan
dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa yang diterima dari pihak lain, dan
harus dilengkapi dengan identitas penyumbang yang mencakup:
a. Perseorangan:
1) nama;
2) tempat/tanggal lahir dan umur;
3) alamat penyumbang;
4) nomor telepon/telepon genggam (aktif);
5) nomor identitas;
6) Nomor Pokok Wajib Pajak, apabila ada;
7) pekerjaan;
8) alamat pekerjaan;
9) jumlah sumbangan;
10) asal perolehan dana; dan
11) pernyataan penyumbang bahwa:
a) penyumbang tidak menunggak pajak;
b) penyumbang tidak pailit berdasarkan putusan pengadilan;
c) dana tidak berasal dari tindak pidana; dan
d) sumbangan bersifat tidak mengikat.
b. Kelompok ...
- 5 -
b. Kelompok:
1) nama kelompok;
2) alamat kelompok;
3) nomor identitas pimpinan kelompok;
4) nomor telepon/telepon genggam (aktif);
5) Nomor Pokok Wajib Pajak kelompok atau pimpinan kelompok,
apabila ada;
6) nama dan alamat pimpinan kelompok;
7) jumlah sumbangan;
8) asal perolehan dana;
9) keterangan tentang status badan hukum atau status kelompok;
10) pernyataan penyumbang bahwa:
a) penyumbang tidak menunggak pajak;
b) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan
pengadilan;
c) dana tidak berasal dari tindak pidana;
d) sumbangan bersifat tidak mengikat.
c. Badan hukum swasta:
1) nama badan hukum swasta;
2) alamat badan hukum swasta;
3) nomor akte pendirian badan hukum swasta;
4) Nomor Pokok Wajib Pajak badan hukum swasta;
5) nama dan alamat direksi atau pimpinan badan hukum swasta;
6) nomor telepon/telepon genggam direksi/atau pimpinan badan
hukum swasta;
7) nama dan alamat pemegang saham mayoritas;
8) jumlah sumbangan;
9) asal perolehan dana;
10) keterangan tentang status badan hukum; dan
11) pernyataan penyumbang bahwa:
a) penyumbang tidak menunggak pajak;
b) penyumbang tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan
pengadilan;
c) dana tidak berasal dari tindak pidana; dan
d) sumbangan bersifat tidak mengikat.
Sumbangan ...
- 6 -
Sumbangan yang berasal dari badan hukum swasta wajib dilampiri
salinan akte pendirian badan usaha.
14. Penerimaan sumbangan Dana Kampanye yang dilakukan dengan cara
memindahkan dana dari nomor rekening penyumbang ke Rekening Khusus
Dana Kampanye harus disertai identitas penyumbang, yang dapat berupa surat
keterangan dari bank yang bersangkutan.
15. Sumbangan Dana Kampanye yang dilakukan melalui setoran tunai pada
bank, harus disertai dengan surat pernyataan penyumbang.
16. Pasangan Calon perseorangan dan Partai Politik atau Gabungan Partai
Politik yang mengusulkan Pasangan Calon, yang menerima sumbangan
melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 10 dan angka 11,
berlaku ketentuan:
a. Dilarang menggunakan dana dimaksud;
b. Wajib melaporkan kepada KPU Kabupaten Bandung;
c. Menyerahkan sumbangan tersebut ke kas Negara paling lambat 14 (empat
belas) hari setelah masa Kampanye berakhir, yaitu pada tanggal 5
Desember 2015.
17. KPU Kabupaten Bandung memfasilitasi penyerahan kelebihan sumbangan
sebagaimana dimaksud pada angka 16 huruf c ke kas Negara.
18. Pengeluaran Kampanye untuk pembelian barang adalah sebesar harga pasar
yang wajar untuk barang tersebut.
19. Setiap diskon pembelian barang yang melebihi batas kewajaran transaksi jual
beli yang berlaku secara umum, diperlakukan ketentuan sumbangan yang
batasan dan pengaturannya tunduk pada Keputusan ini.
20. Hutang atau pinjaman Pasangan Calon yang timbul dari penggunaan uang
atau barang dan jasa dari pihak lain, diperlakukan ketentuan sumbangan yang
batasan dan pengaturannya tunduk pada Keputusan ini.
B. PEMBATASAN DANA KAMPANYE
1. KPU Kabupaten Bandung menetapkan pembatasan pengeluaran Dana
Kampanye dengan memperhitungkan metode Kampanye, jumlah kegiatan
Kampanye, perkiraan jumlah peserta Kampanye, standar biaya daerah, bahan
Kampanye yang diperlukan, cakupan wilayah dan kondisi geografis, logistik,
dan manajemen Kampanye/konsultan.
2. Pembatasan pengeluaran Dana Kampanye dilakukan dengan cara menghitung
total dari biaya kegiatan dengan rumus sebagai berikut:
a. Rapat umum = jumlah peserta x frekuensi kegiatan x standar biaya daerah;
b. Pertemuan terbatas = jumlah peserta x frekuensi kegiatan x standar
biaya daerah;
c. Pertemuan tatap muka = jumlah peserta x frekuensi x standar biaya
daerah;
d. Pembuatan ...
- 7 -
d. Pembuatan bahan kampanye = persentase jumlah kegiatan (n %) x
pemilih x Rp 25.000,00;
e. Jasa manajemen/konsultan.
3. Dalam menetapkan pembatasan pengeluaran Dana Kampanye, KPU
Kabupaten Bandung berkoordinasi dengan Partai Politik atau Gabungan Partai
Politik atau petugas yang ditunjuk Pasangan Calon untuk mendapatkan
masukan.
4. Pembatasan pengeluaran Dana Kampanye sebagaimana dimaksud ditetapkan
dengan Keputusan KPU Kabupaten Bandung dengan memerhatikan rapat
koordinasi sebagaimana dimaksud pada angka 3.
C. REKENING KHUSUS DANA KAMPANYE
1. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon
dan Pasangan Calon perseorangan wajib membuka Rekening Khusus Dana
Kampanye pada bank umum.
2. Rekening Khusus Dana Kampanye untuk Pasangan Calon dari Partai Politik
atau Gabungan Partai Politik dibuka pada bank umum oleh Partai Politik atau
Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon.
3. Rekening Khusus Dana Kampanye yang dibuka oleh Partai Politik atau
Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon, dibuka atas
nama Pasangan Calon dan spesimen tanda tangan harus dilakukan bersama
oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan Pasangan Calon.
4. Pembukaan Rekening Khusus Dana Kampanye bagi Pasangan Calon yang
diusulkan oleh Gabungan Partai Politik, dilakukan oleh petugas yang ditunjuk
oleh Gabungan Partai Politik.
5. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon
dan Pasangan Calon perseorangan melaporkan hanya 1 (satu) nomor Rekening
Khusus Dana Kampanye kepada KPU Kabupaten Bandung.
6. Rekening Khusus Dana Kampanye yang telah disampaikan kepada KPU
Kabupaten Bandung tidak dapat ditarik dan/atau dilakukan penggantian.
7. Salinan Rekening Khusus Dana Kampanye menjadi dokumen persyaratan
pencalonan yang disampaikan pada saat pendaftaran dan menjadi lampiran
pada LADK dan LPPDK.
BAB III
PELAPORAN DANA KAMPANYE
A. PENCATATAN DANA KAMPANYE
1. Dana Kampanye wajib diperoleh, dikelola, dan dipertanggungjawabkan
berdasarkan prinsip legal, akuntabel, dan transparan.
2. Dana Kampanye dan pelaporannya menjadi tanggung jawab Pasangan Calon.
3. Dana ...
- 8 -
3. Dana Kampanye berbentuk uang yang bersumber dari Pasangan Calon
dan/atau Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, Pasangan Calon
perseorangan, dan sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain wajib
dicatat dan ditempatkan pada Rekening Khusus Dana Kampanye sebelum
digunakan untuk kegiatan Kampanye Pemilihan.
4. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dapat menerima sumbangan Dana
Kampanye dari Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan pihak lain.
5. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik wajib mencatat penerimaan
sumbangan sebagaimana dimaksud pada angka 4 dalam pembukuan
penerimaan Dana Kampanye.
6. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik wajib menyampaikan pembukuan
penerimaan Dana Kampanye kepada Pasangan Calon untuk dilampirkan dalam
LADK.
7. Format pembukuan penerimaan Dana Kampanye sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
8. Pasangan Calon wajib mencatat semua penerimaan dan pengeluaran dalam
pembukuan khusus Dana Kampanye, yang dilakukan secara terpisah dari
pembukuan keuangan pribadi Pasangan Calon, serta mencakup informasi
tentang bentuk dan jumlah penerimaan dan pengeluaran disertai bukti
pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
9. Pembukuan sebagaimana dimaksud pada angka 8 dimulai sejak Pasangan
Calon ditetapkan dan ditutup pada saat masa Kampanye berakhir.
B. PELAPORAN DANA KAMPANYE
1. Pasangan Calon wajib menyusun dan menyampaikan laporan Dana Kampanye
kepada KPU Kabupaten Bandung.
2. Pasangan Calon dapat dibantu staf khusus yang mempunyai latar belakang
akuntansi dalam menyusun laporan Dana Kampanye.
3. Pasangan Calon wajib menyusun dan menyampaikan laporan Dana Kampanye
yang terdiri atas:
a. LADK;
b. LPSDK; dan
c. LPPDK.
C. LAPORAN AWAL DANA KAMPANYE
1. LADK adalah pembukuan yang memuat informasi:
a. Rekening Khusus Dana Kampanye;
b. Sumber perolehan saldo awal atau saldo pembukaan;
c. Rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran yang diperoleh sebelum
pembukaan Rekening Khusus Dana Kampanye; dan
d. Penerimaan ...
- 9 -
d. Penerimaan sumbangan yang bersumber dari Pasangan Calon atau Partai
Politik atau Gabungan Partai Politik dan pihak lain.
2. Pembukuan LADK ditutup pada saat penetapan Pasangan Calon.
3. Pasangan Calon menyampaikan LADK kepada KPU Kabupaten Bandung 1
(satu) hari sebelum masa Kampanye, yaitu pada tanggal 26 Desember 2015
paling lambat pukul 18.00 WIB.
4. Penyampaian LADK dapat disampaikan oleh Pasangan Calon atau petugas
yang ditunjuk.
5. Petugas yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada angka 4 wajib
menyerahkan surat tugas.
6. KPU Kabupaten Bandung menerima LADK dari Pasangan Calon atau petugas
yang ditunjuk.
7. KPU Kabupaten Bandung melakukan pencermatan terhadap:
a. Cakupan informasi; dan
b. Format LADK.
8. KPU Kabupaten Bandung membuat tanda terima LADK yang ditandatangani
bersama dengan Pasangan Calon atau petugas yang ditunjuk.
9. KPU Kabupaten Bandung menuangkan hasil penerimaan LADK dalam berita
acara.
10. Dalam hal cakupan informasi dan/atau format LADK tidak lengkap, KPU
Kabupaten Bandung membuat catatan khusus dalam berita acara.
11. KPU Kabupaten Bandung mengumumkan LADK paling lambat 1 (satu) hari
setelah menerima LADK pada papan pengumuman dan/atau laman KPU
Kabupaten Bandung.
D. LAPORAN PENERIMAAN SUMBANGAN DANA KAMPANYE
1. LPSDK adalah pembukuan yang memuat seluruh penerimaan yang diterima
Pasangan Calon setelah LADK disampaikan kepada KPU Kabupaten Bandung.
2. LPSDK ditutup 1 (satu) hari sebelum LPSDK disampaikan kepada KPU
Kabupaten Bandung.
3. Pasangan Calon menyampaikan LPSDK kepada KPU Kabupaten Bandung
sesuai dengan jadwal dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2
Tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
4. LPSDK disampaikan kepada KPU Kabupaten Bandung pada tanggal 16
Oktober 2015 paling lambat pukul 18.00 WIB.
5. LPSDK dapat disampaikan oleh Pasangan Calon atau petugas yang ditunjuk.
6. Petugas yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada angka 5 wajib
menyerahkan surat tugas.
7. KPU ...
- 10 -
7. KPU Kabupaten Bandung menerima LPSDK dari Pasangan Calon atau petugas
yang ditunjuk.
8. KPU Kabupaten Bandung melakukan pencermatan terhadap:
a. Kelengkapan informasi; dan
b. Format LPSDK.
9. KPU Kabupaten Bandung membuat tanda terima LPSDK yang ditandatangani
bersama dengan Pasangan Calon atau petugas yang ditunjuk.
10. KPU Kabupaten Bandung menuangkan hasil penerimaan LPSDK dalam berita
acara.
11. Dalam hal cakupan informasi dan/atau format LPSDK tidak lengkap, KPU
Kabupaten Bandung membuat catatan khusus dalam berita acara.
12. KPU Kabupaten Bandung mengumumkan LPSDK paling lambat 1 (satu) hari
setelah menerima LPSDK pada papan pengumuman dan/atau laman KPU
Kabupaten Bandung.
E. LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE
1. LPPDK adalah pembukuan yang memuat seluruh penerimaan dan pengeluaran
Dana Kampanye Pasangan Calon.
2. LPPDK menyajikan semua penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye
dalam bentuk uang, barang, dan jasa.
3. Penyajian LPPDK menggunakan pendekatan aktivitas.
4. Pasangan Calon menyampaikan LPPDK kepada KPU Kabupaten Bandung
paling lambat 1 (satu) hari setelah masa Kampanye berakhir, yaitu pada
tanggal 6 Desember 2015 pukul 18.00 WIB.
5. LPPDK dapat disampaikan oleh Pasangan Calon atau petugas yang ditunjuk.
6. Petugas yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada angka 5 wajib
menyerahkan surat tugas.
7. KPU Kabupaten Bandung menerima LPPDK dari Pasangan Calon atau
petugas yang ditunjuk.
8. KPU Kabupaten Bandung membuat tanda terima LPPDK yang ditandatangani
bersama dengan Pasangan Calon atau petugas yang ditunjuk.
9. KPU Kabupaten Bandung menuangkan hasil penerimaan LPPDK dalam
berita acara.
10. KPU Kabupaten Bandung menyampaikan LPPDK kepada KAP yang ditunjuk
paling lambat 1 (satu) hari setelah diterimanya LPPDK.
BAB IV ...
- 11 -
BAB IV
AUDIT DANA KAMPANYE
A. BENTUK PERIKATAN DAN TUJUAN AUDIT
1. Bentuk perikatan audit Dana Kampanye dalam Pemilihan adalah audit
kepatuhan.
2. Audit kepatuhan adalah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undang
yang mengatur tentang Dana Kampanye.
3. Keluaran audit kepatuhan berupa opini patuh atau tidak patuh.
4. Tujuan audit kepatuhan adalah untuk menilai kesesuaian pelaporan Dana
Kampanye dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
Dana Kampanye.
B. SELEKSI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
1. KPU Kabupaten Bandung melakukan seleksi KAP untuk melakukan audit
Dana Kampanye.
2. Seleksi KAP termasuk dalam kategori jasa konsultan yang dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015.
3. Biaya pelaksanaan kerja KAP dibebankan pada Dana Hibah Penyelenggaraan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015.
4. KPU Kabupaten Bandung menetapkan KAP berdasarkan hasil seleksi untuk
melakukan audit LPPDK dari 1 (satu) Pasangan Calon.
C. PERIKATAN AUDIT
1. AP yang akan melakukan audit wajib dilengkapi dengan surat tugas dari KAP
yang ditetapkan KPU Kabupaten Bandung.
2. AP yang melakukan audit wajib membuat pernyataan tertulis yang
menyatakan:
a. Tidak berafiliasi secara langsung ataupun tidak langsung dengan
Pasangan Calon dan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau
Pasangan Calon perseorangan;
b. Bukan merupakan anggota dari Partai Politik dan/atau Gabungan Partai
Politik yang mengusulkan Pasangan Calon.
3. AP dan staf auditor yang melakukan audit diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan sertifikasi audit Dana Kampanye dari asosiasi profesi akuntan
publik.
4. AP yang ditetapkan untuk melakukan audit wajib menghadiri pertemuan atau
sosialisasi Keputusan ini yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Bandung.
5. AP yang melakukan audit bertanggungjawab atas laporan hasil audit.
D. PELAKSANAAN ...
- 12 -
D. PELAKSANAAN AUDIT DANA KAMPANYE
1. KAP wajib menyelesaikan audit paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung
sejak KAP menerima LPPDK dari KPU Kabupaten Bandung.
2. Pasangan Calon wajib membantu auditor dari KAP dengan menyediakan semua
catatan, dokumen, dan keterangan yang diperlukan tepat waktu.
3. Pasangan Calon wajib memberikan akses bagi auditor dari KAP untuk:
a. mendapatkan informasi tentang pembukuan penerimaan dan
pengeluaran Dana Kampanye, Rekening Khusus Dana Kampanye,
dokumen pencatatan, dan data lain yang berkaitan dengan penerimaan
dan pengeluaran Dana Kampanye;
b. melakukan verifikasi kebenaran sumbangan dan identitas penyumbang;
c. meminta konfirmasi kepada pihak ketiga apabila dianggap perlu; dan
d. memperoleh surat representasi dari pihak yang diaudit.
E. PENYAMPAIAN DAN PENGUMUMAN HASIL AUDIT DANA KAMPANYE
1. KAP menyampaikan hasil audit kepada KPU Kabupaten Bandung paling lambat
15 (lima belas) hari setelah diterimanya LPPDK dari KPU Kabupaten Bandung.
2. Hasil pekerjaan audit wajib dilampiri kertas kerja audit untuk keperluan
pemeriksaan keuangan KPU Kabupaten Bandung.
3. KPU Kabupaten Bandung menyampaikan hasil audit Dana Kampanye kepada
Pasangan Calon, paling lambat 3 (tiga) hari setelah menerima hasil audit dari
KAP.
4. KPU Kabupaten Bandung mengumumkan hasil audit laporan Dana Kampanye
paling lambat 1 (satu) hari setelah menerima hasil audit dari KAP pada papan
pengumuman dan/atau laman KPU Kabupaten Bandung.
5. KPU Kabupaten Bandung menyampaikan 1 (satu) rangkap hasil audit LPPDK
Pasangan Calon dalam bentuk softcopy kepada KPU paling lambat 15 (lima
belas) hari setelah menerima hasil audit dari KAP.
BAB V
LARANGAN DAN SANKSI
A. LARANGAN
1. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan Pasangan Calon perseorangan
dilarang menerima sumbangan atau bantuan lain untuk Kampanye yang
berasal dari:
a. Negara asing, lembaga swasta asing, lembaga swadaya masyarakat asing
dan warga negara asing;
b. Penyumbang atau pemberi bantuan yang tidak jelas identitasnya;
c. Pemerintah dan Pemerintah Daerah; dan
d. Badan ...
- 13 -
d. Badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan
usaha milik desa atau sebutan lain.
2. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon
dan Pasangan Calon perseorangan yang menerima sumbangan sebagaimana
dimaksud pada angka 1:
a. Dilarang menggunakan dana dimaksud;
b. Wajib melaporkan kepada KPU Kabupaten Bandung;
c. Menyerahkan sumbangan tersebut ke kas Negara paling lambat 14
(empat belas) hari setelah masa Kampanye berakhir, yaitu pada tanggal 19
Desember 2015.
3. KAP yang ditetapkan dilarang melibatkan pihak-pihak di bawah ini sebagai
auditor:
a. Tim Kampanye atau petugas Kampanye Pasangan Calon dari Partai Politik
atau Gabungan Partai Politik dan Pasangan Calon perseorangan;
b. Pihak yang terlibat dalam penggalangan dana atau pengeluaran uang atau
penyimpanan kekayaan Pasangan Calon;
c. Orang yang mempunyai hubungan khusus atau afiliasi dengan
Pasangan Calon dan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan
Pasangan Calon perseorangan;
d. Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, pejabat
Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi/KIP Aceh, dan
Sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota; dan
e. Pihak yang tidak berdomisili yang sama dengan tempat kedudukan KAP,
kecuali domisili pihak tersebut masih dalam jarak tempuh yang normal
dalam hubungan kerja sehari-hari.
B. SANKSI
1. Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar
dalam laporan Dana Kampanye sebagaimana dimaksud pada BAB II huruf A
angka 13, dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang
Pemilihan.
2. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan Pasangan Calon perseorangan
yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada BAB II huruf A angka
16, dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang
Pemilihan.
3. Pasangan Calon yang melanggar ketentuan pembatasan pengeluaran Dana
Kampanye sebagaimana dimaksud pada BAB II huruf B angka 4, dikenai
sanksi berupa pembatalan sebagai Pasangan Calon.
4. Pasangan Calon yang terlambat menyampaikan LPPDK kepada KPU Kabupaten
Bandung sampai batas waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada
BAB III huruf E angka 4, dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai Pasangan
Calon.
5. Dalam ...
- 14 -
5. Dalam hal KAP yang ditunjuk untuk melaksanakan audit diketahui tidak
memberikan informasi yang benar mengenai persyaratan sebagaimana
dimaksud pada BAB IV huruf C angka 2, KAP yang bersangkutan dibatalkan
pekerjaannya dengan terlebih dahulu dilakukan klarifikasi.
6. KAP yang dibatalkan pekerjaannya, tidak berhak mendapatkan pembayaran
jasa.
7. KPU Kabupaten Bandung menetapkan KAP pengganti untuk melanjutkan
pelaksanaan audit atas laporan Dana Kampanye Pasangan Calon yang
bersangkutan.
8. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan Pasangan Calon
Perseorangan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada BAB
V huruf A angka 1, dikenai sanksi berupa pembatalan Pasangan Calon.
9. Mekanisme pemberian sanksi pembatalan sebagaimana dimaksud pada angka
3, angka 4 dan angka 8, sebagai berikut:
a. KPU Kabupaten Bandung melakukan klarifikasi kepada Pasangan Calon
dan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan
Pasangan Calon atau Pasangan Calon perseorangan;
b. Hasil klarifikasi diputuskan dalam rapat pleno.
10. Pembatalan sebagai Pasangan Calon dituangkan dalam Keputusan KPU
Kabupaten Bandung.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. KPU Kabupaten Bandung memberikan pelayanan pelaporan Dana Kampanye kepada
Pasangan Calon dan/atau tim Kampanye.
2. Pelayanan terdiri atas konsultasi:
a. Tatap muka;
b. Melalui telepon; dan
c. Melalui email.
3. Kewajiban KPU Kabupaten Bandung dalam memberikan pelayanan adalah:
a. Menyiapkan petugas dari Sekretariat KPU Kabupaten Bandung, dan dapat
dibantu oleh asosiasi akuntan Indonesia;
b. Menyusun jadwal dan waktu pelayanan konsultasi;
c. Menyiapkan buku tamu/buku kendali yang memuat informasi nama, alamat
nomor telepon, materi konsultasi, penjelasan petugas KPU Kabupaten
Bandung, tanda tangan petugas dan tamu;
c. Menyiapkan alamat email KPU Kabupaten Bandung; dan
d. Berkoordinasi dengan kantor Kas Negara atau asosiasi profesi akuntan publik.
4. Pihak ...
- 15 -
4. Pihak lain yang melaksanakan dan mendanai Kampanye untuk Pasangan Calon
wajib menyusun dan melaporkan Dana Kampanye kepada Pasangan Calon.
5. Pihak lain meliputi kelompok masyarakat, organisasi kemasyarakatan, perusahaan
swasta, individu, dan pihak yang melakukan kegiatan Kampanye untuk mendukung
Pasangan Calon.
6. Pasangan Calon melaporkan Dana Kampanye pihak lain kepada KPU Kabupaten
Bandung sebagai lampiran LPPDK.
7. Panwas Kabupaten Bandung dapat mengakses informasi data yang terkait dengan
laporan Dana Kampanye kepada KPU Kabupaten Bandung.
8. Permohonan akses informasi Kampanye disampaikan secara tertulis kepada KPU
Kabupaten Bandung.
9. Masyarakat dan lembaga pemantauan Pemilihan dapat berperan serta mengawasi
pengelolaan Dana Kampanye, yang dilakukan dalam bentuk melaporkan indikasi
terjadinya pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tentang
Pemilihan.
10. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 9 yang disampaikan kepada KPU
Kabupaten Bandung dapat digunakan oleh KAP sebagai bahan audit Dana
Kampanye.
11. Dana Kampanye dilarang digunakan untuk membiayai saksi Pasangan Calon dalam
pemungutan dan penghitungan suara.
BAB VII
PENUTUP
Pedoman Teknis Dana Kampanye ini disusun untuk menjadi acuan bagi KPU Kabupaten
Bandung, Partai Politik, Gabungan Partai Politik, Bakal Pasangan Calon Perseorangan,
Akuntan Publik, dan pemangku kepentingan lainnya dalam penyelenggaraan Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015.
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN BANDUNG,
ttd.
ATIP TARTIANA
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KPU KABUPATEN BANDUNG
Kepala Sub Bagian Hukum
Tam Tamasya