19
1 Komparasi Antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel Pada Kualitas VoIP (Voice over Internet Protocol) Berbasis Protokol SIP (Session Initiation Protocol) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Lisna Monica Sabatiningrum 672009195 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Mei 2016

Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

1

Komparasi Antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel Pada Kualitas VoIP (Voice

over Internet Protocol) Berbasis Protokol SIP (Session Initiation Protocol)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Lisna Monica Sabatiningrum

672009195

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Mei 2016

Page 2: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

2

Page 3: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

3

Page 4: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

4

Page 5: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

5

Page 6: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

6

Page 7: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

7

Page 8: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

8

Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas VoIP (Voice

over Internet Protocol) Berbasis Protokol SIP (Session Initiation Protocol)

1)Lisna Monica Sabatiningrum,

2)Dian Widiyanto Chandra

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1)

[email protected], 2)

[email protected]

Abstract

The development of communications technology is currently very dependent on the internet,

not only delivery information, but also used as a media telecommunication (voice and video).

Voice over Internet Protocols (VoIP) is a tehnology communications based on IP (Internet

Protocol). The data confidentiality using Virtual Private Network (VPN) can perform Remote

Access from a private network to other private networks via the internet and using a tunneling

protocol in the security system. This research was done by comparing between GRE Tunnel and

EoIP Tunnel on Local Area Network. Examination not using video calls and video calls. So we

get the Quality of Service analysis with delay, jitter, and packet loss parameters.Result

examination to the Quality of Service GRE tunnel is better than EoIP tunnel.

Keywords : VoIP, VPN, Tunneling, GRE Tunnel, EoIP Tunnel.

Abstrak

Perkembangan teknologi komunikasi kini sangat bergantung dengan internet, bukan sekedar

dimanfaatkan untuk sarana penyampaian informasi, namun juga digunakan sebagai sarana

telekomunikasi (suara dan video). Voice over Internet Protocols (VoIP) merupakan teknologi

komunikasi berbasis pada IP (Internet Protocol). Kerahasiaan data menggunakan Virtual Private

Network (VPN) dapat melakukan Remote Access dari suatu jaringan private ke jaringan private

lainnya melalui internet dan menggunakan protocol tunneling dalam sistem keamanannya.

Penelitian ini dilakukan dengan membandingan antara GRE tunnel dan EoIP tunnel pada

jaringan Local Area Network. Pengujian tidak menggunakan video call dan menggunakan video

call. Sehingga didapatkan analisis Quality of Service dengan parameter delay, jitter, dan packet

loss. Hasil pengujian terhadap Quality of Service GRE tunnel lebih baik daripada EoIP tunnel.

Kata Kunci : VoIP, VPN, Tunneling, GRE Tunnel, EoIP Tunnel.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga. 2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 9: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

9

1. Pendahuluan

Berkembangnya teknologi informasi semakin hari semakin pesat. Kebutuhan untuk

pertukaran informasi di internet seperti sekarang ini membutuhkan adanya kelancaran dan

sistem pengamanan yang baik. Teknologi informasi kini sudah menjadi suatu kebutuhan yang

mendasar, bukan sekedar dimanfaatkan untuk sarana penyampaian informasi, namun juga

digunakan sebagai sarana telekomunikasi (suara dan video). Terlebih pertukaran suara atau

video sekarang menjadi komunikasi yang sangat praktis karena penggunanya ditempat yang

saling berjauhan.

Salah satu layanan yang berkembang adalah Voice over Internet Protocols (VoIP) yang

merupakan teknologi komunikasi berbasis pada IP (Internet Protocol). Karena pemakaian

layanan VoIP berhubungan langsung dengan internet sebagai sarana jaringan public sangat

rentan akan tindak penyadapan, maka kerahasiaan data yang dikirim harus terjaga

keutuhannya. Kerahasiaan data yang dimaksud bisa menggunakan Virtual Private Network

(VPN). Keunggulan dari VPN di antaranya, VPN dapat melakukan Remote Access dari suatu

jaringan privat ke jaringan privat lainnya melalui internet, jadi pengguna dapat mengakses

komputer server dari mana saja selama terhubung ke internet, menggunakan protocol

tunneling dalam sistem keamanannya.

Tunneling merupakan data yang dienkapsulasi (dibungkus) dengan header yang berisi

informasi routing untuk mendapatkan koneksi point to point sehingga data melewati jaringan

publik dan dapat mencapai akhir tujuan. Sedangkan untuk mendapatkan koneksi yang bersifat

private, data harus dienkripsi terlebih dahulu untuk menjaga kerahasiaannya sehingga paket

yang tertangkap ketika melewati jaringan publik tidak terbaca karena harus melewati proses

enkripsi.[1]

Persamaan yang mendasari antara GRE tunnel dan EoIP tunnel yaitu kedua tunnel ini

menggunakan protokol yang sama, kemudian dikembangkan menjadi stateless tunnel. Yang

berarti apabila koneksi salah satu tunnel ini bermasalah, maka semua lalulintas yang melewati

tunnel akan di blok secara diam – diam (blackhole).

Berdasarkan kajian mengenai pengujian tunneling pada layanan Voice over Internet

Protocol (VoIP), maka dilakukan analisis Quality of Service pada jaringan yang dibangun.

Pengujian tersebut dilakukan dengan membandingan antara GRE tunnel dan EoIP tunnel

pada jaringan Local Area Network, kemudian didapatkan analisis parameter delay, jitter, dan

packet loss.

2. Kajian Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Saptono yaitu Implementasi VPN (Virtual Private

network) pada Shorewall dengan metode GRE dan IPIP tunnel menyatakan bahwa GRE lebih

baik daripada IPIP karena dalam GRE terdapat suatu header yang tidak dimiliki oleh tunnel

lainnya. [2]

Penelitian pernah dilakukan oleh Susanto dan kawan – kawan dengan judul penelitian

Analisis Perbandingan Performa point-to-point Tunneling Protocol dan Ethernet over

Internet Protocol dalam Membentuk VPN menyatakan bahwa hasil implementasi dan

pengujian yang diterapkan pada topologi rill, diamati dan pembentukan VPN menggunakan

kedua protokol yang diuji dipengaruhi oleh trafik atau lalulintas data pada jaringan lokal. Hal

ini terlihat dari performa EoIP lebih baik daripada PPTP karena rata-rata throughput pada

Page 10: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

10

EoIP lebih besar daripada PPTP serta rata-rata delay maupun packet loss lebih kecil daripasa

PPTP. [3]

Penelitian yang dilakukan Setiawan mengimplementasikan hasil penelitian Analisa

Quality of Services (QoS) Voice over Internet Protocol (VoIP) dengan protocol H.323 dan

Session Initiation Protocol (SIP) bahwa kualitas suara yang diperoleh pada VoIP sangat

bergantung pada besarnya bandwidth, traffic load, delay, jitter dan packet loss. [4]

Perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang menjadi

tinjauan pustaka yaitu penelitian Setiawan dilakukan pada 2 standarisasi protokol VoIP yaitu

H.323 dan SIP yang sama sekali tidak menggunakan keamanan apapun. Penelitian yang

dilakukan Susanto, dilakukan pengujian antara data menggunakan protokol EoIP dan PPTP

VPN, sedangkan yang dilakukan Saptono pengujian dilakukan pada GRE dan IPIP tunnel.

Pada penelitian yang akan dilakukan sekarang dengan menggabungkan dan kemudian

membandingan hasil Quality of Service antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel yang berjalan

pada layanan VoIP (Voice over Internet Protocol) berbasis SIP (Session Initiation Protocol).

VoIP atau yang juga disebut dengan IP Telephony system melakukan transmisi suara

sebagai paket data melalui private atau public internet protocol (IP).VoIP menjadi alternatif

lain dari layanan telepon yang telah umum digunakan yaitu yang menggunakan jaringan

PSTN. Evolusi layanan pengiriman suara dari PSTN ke VoIP dikarenakan kemampuan dari

jaringan IP yang dapat mengirim bit data dengan lebih efektif baik dari segi biaya maupun

performa. VoIP yang menggunakan paket-switcing protocol memungkinkan berjalan di

berbagai jenis jaringan, seperti jaringan public, private, kabel, bahkan wireless.[5]

Session Initiation Protocol (SIP) merupakan protokol yang didesain untuk dapat

melakukan pembangunan sesi antar dua titik (user agent) sehingga kedua titik dapat berbagi

resource. SIP yang merupakan protokol pada layer aplikasi dapat digunakan bersama dengan

proxy server. SIP dapat menangani registrasi user, undangan sesi, dan permintaan lainnya

yang bertujuan untuk membangun, memodifikasi, atau menutup sesi. SIP bukanlah media

transfer protocol, tapi signaling protocol. Sehingga paket voice dan video tidak dibawa oleh

protokol ini, SIP hanya melakukan signaling.[1]

Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi komunikasi yang

memungkinkan untuk dapat terkoneksi ke jaringan public dan menggunakannya untuk dapat

bergabung dengan jaringan lokal. Dengan cara tersebut maka akan didapatkan hak dan

pengaturan yang sama seperti halnya berada di dalam kantor atau LAN itu sendiri, walaupun

sebenarnya menggunakan jaringan milik publik.[6]

Generic Routing encapsulation Tunnel (GRE) merupakan teknik enkapsulasi paket IP ke

dalam paket IP lainnya. GRE bisa menciptakan terowongan sebagai jalur khusus untuk

meneruskan paket melalui jaringan komputer, baik itu privat atau publik.[7]

Ethernet over Internet Protocol (EoIP) merupakan protokol yang digunakan untuk

membuat terowongan (tunnel) menggunakan interface Ethernet antara 2 buah router.

Syaratnya konfigurasi bridging harus sudah aktif, maka lalu lintas data dalam jaringan akan

diarahkan menggunakan EoIP kemudian akan dilanjutkan melalui koneksi IP Address yang

digunakan router tersebut.[8]

GRE tunnel dan EoIP tunnel berjalan pada 2 layer yang berbeda. GRE tunnel pada Layer

Network, sedangkan EoIP tunnel pada Layer Data Link. Layer Data Link merupakan layer

yang menentukan bagaimana bit – bit data dikelompokkan menjadi sebuah frame. Layer

Network mendefinisikan alamat IP dengan membuat header terhadap paket – paketnya [9].

Page 11: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

11

Quality of Service dapat dikatakan sebagai terminologi yang digunakan untuk

mendefinisikan karakteristik suatu layanan (service) jaringan [10]. Delay merupakan waktu

tunda dalam suatu pemrosesan data, dimana untuk kualitas delay dikatakan baik apabila

waktu tundanya hanya sekitar 0 – 150 ms [11]. Penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.Parameter Delay Berdasarkan ITU-T G.114

Packet loss yaitu jumlah paket yang hilang dalam suatu pengiriman paket data pada suatu

jaringan. Beberapa penyebab terjadinya packet loss adalah adanya noise, collision dan

congestion yang disebabkan oleh terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan. Packet

loss pada VoIP dikatakan baik apabila jumlah tingkatan paket yang hilang berkisar antara 0 –

0.5% dari pengiriman data [12]. Penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Parameter Packet Loss Berdasarkan ITU-T G.114

Jitter adalah perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di terminal tujuan, atau

dengan kata lain jitter merupakan variasi dari delay. Besarnya nilai jitter mengakibatkan

rusaknya data yang diterima, baik itu berupa penerimaan yang terputus-putus atau hilangnya

data akibat overlap dengan paket data yang lain. Banyak hal yang dapat menyebabkan jitter,

diantaranya adalah peningkatan traffic secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan

bandwidth dan menimbulkan antrian. Kualitas jitter dikatakan baik apabila waktunya hanya

sekitar 0 – 20 ms [12]. Penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Parameter Jitter Berdasarkan ITU-T G.114

Nilai Jitter Kualitas

0-20 ms Baik

20-50 ms Cukup

> 50 ms Buruk

Mean Opinion Score (MOS) merupakan penilaian yang berhubungan dengan kualitas

suara yang didengar pada ujung pesawat penerima. MOS memberikan penilaian kualitas

suara dengan skala 1 sampai 5, dimana nilai 5 mempresentasikan kualitas suara yang paling

baik dan 1 merupakan kualitas suara yang paling buruk [13]. Penjelasannya dapat dilihat

pada Tabel 4.

Nilai Delay Kualitas

0-150 ms Baik

150-400 ms Cukup, masih dapat diterima

> 400 ms Buruk, tidak dapat diterima

Nilai Packet Loss Kualitas

0 - 0.5 % Sangat baik

0.5 - 1.5 % Baik

> 1.5 % Buruk

Page 12: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

12

Tabel 4. Skala Penilaian Mean Opinion Score (MOS)

Softphone X-Lite merupakan software terbaik dan paling popular untuk melakukan

panggilan suara dan video pada desktop atau laptop pada Windows PC [14].

Router adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa network,

mengirimkan paket melalui sebuah jaringan atau internet yang menjadi tujuannya, melalui

proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada Layer Network (lapisan

jaringan ketiga dari lapisan OSI) [15].

3. Metodologi penelitian

Tahapan metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini terdapat pada Gambar

1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Tahap perencanaan menjabarkan tentang user requirment. Mempersiapkan segala sesuatu

dalam perencanaan kerja dengan baik, baik dari segi keuangan dan dalam segi teknologi yang

sesuai dengan kebutuhan, merencanakan strategi atau konsep yang dipakai dalam penelitian

ini. Mulai dari membangun sebuah server VoIP berbasis SIP (Session Initiation Protocol),

mengkonfigurasikan GRE tunnel dan EoIP tunnel yang menjadi jembatan antara dua jaringan

yang disambungkan pada sebuah server VoIP di salah satu sisi jaringannya, pengujian, serta

mengidentifikasi proses pengiriman dan penerimaan paket voice yang kemudian di analisis

berdasarkan Quality of Service. Tahap persiapan semua kebutuhan yang diperlukan untuk

membangun jaringan seperti kebutuhan hardware dan software dipaparkan pada Tabel 5.

Nilai MOS Kualitas Percakapan

5 Sangat Jelas, Tanpa noise

4 Jelas, Sedikit noise

3 Cukup Jelas, Banyak noise

2 Kurang Jelas, Sulit dimengerti

1 Tidak Jelas, Tidak dimengerti

Page 13: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

13

Tabel 5.Kebutuhan Hardware dan Software

Hardware Software Jumlah Spesifikasi Operasi System

Personal Computer AsteriskNow 6.1.2 1 Processor Intel Core i3,

Router Board 750 WinBox 2.2.18 1

Mikrotik OS

versi 6.1

RouterOS™

Router Board 751-

2n

WinBox 2.2.18 1

Mikrotik OS

versi 6.1

RouterOS™

Laptop User X-Lite 4.9.3 2 Processor Intel Core i3, Windows 7, 32

bit

Browser Google

Chrome

Memory 2 GB, 500 GB

HDD

CommView versi

6.5

Hub 1 8 Port, 10/100 Mbps

Kabel UTP 6

Crimping 1

dan Tester Tools

Headset 2

Tabel 5 menunjukkan secara rinci kebutuhan hardware dan software yang digunakan

dalam penelitian ini. Penjelasan mulai dari seri hardware, versi software, jumlah, spesifikasi

dan operasi system yang digunakan.

Tahap desain merupakan perancangan arsitektur jaringan yang telah digambarkan seperti

Gambar 2. Topologi pada Gambar 2 menunjukkan skema topologi fisik jaringan yang akan

dibangun.

Head Office Branch Office

Public : 103.26.128.81/30

Local : 192.168.10.1/24

Tunnel : 10.10.10.1/30

Public : 103.26.128.82/30

Local ; 192.168.30.1/24

Tunnel : 10.10.10.2/30

192.168.30.10/24

192.168.10.10/24

192.168.30.35 Gambar 2 Topologi jaringan yang akan dibangun

Terjadinya komunikasi seperti Gambar 2 dapat terjadi saat salah satu client melakukan

panggilan ke client lainnya. Melalui nomer ekstensi yang telah di daftarkan ke server

asterisk. Melewati router yang telah menjadi jembatan antara kedua jaringan ini tunnel

mengenkripsi pengiriman voice antara kedua client.

Page 14: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

14

Tabel 6. Penggunaan IP Address pada Server, Router,dan Client

Perangkat Network IP Address Subnet Mask

Server Asterisk

192.168.30.10 255.255.255.0

Router Head Office Publik 103.26.128.81 255.255.255.252

Lokal 192.168.10.1 255.255.255.0

Router Branch Office Publik 103.26.128.82 255.255.255.252

Lokal 192.168.30.1 255.255.255.0

Client 1

192.168.10.10 255.255.255.0

Client 2 192.168.30.35 255.255.255.0

Tabel 6 menunjukkan penggunaan Internet Protocol (IP) yang diimplementasikan dalam

infrastruktur jaringan tunneling di layanan VoIP pada penelitian ini. Pada sisi Router Head

Office dibangun jaringan tunnel dengan IP 10.10.10.1/30 dan pada sisi Router Branch Office

jaringan tunnel dengan IP 10.10.10.2/30.

4. Hasil dan Pembahasan

Desain topologi sudah dibuat, maka langkah selanjutnya adalah tahap

implementasi.Tahap ini mengimplementasikan desain yang telah dirancang dengan

melakukan konfigurasi terhadap perangkat yang akan digunakan.

Pada tahapan ini dilakukan pembangunan server VoIP AsteriskNow 6.1.2 yang

penginstalannya dalam WEB GUI dengan static IP Address 192.168.30.10. Asterisk server

yang telah dibangun dapat diakses melalui web browser dengan alamat

192.168.30.10/admin/config.php. Kemudian melalui interface web browser ini dilakukan

pembuatan extension number untuk head office dan branch office. Extension number yang

didaftarkan untuk head office adalah 100 dan extension number pada branch office adalah

200. Softphone X-Lite ini diterapkan pada client yang juga sudah didaftarkan extension

number.

Gambar 3 Status Ready pada Softphone X-Lite

Page 15: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

15

Status Ready seperti Gambar 3 menandakan bahwa extention number pada X-Lite sudah

dapat melakukan komunikasi. Data yang dibutuhkan dalam pembuatan extention yaitu

display name diisi nomor ekstensi yang didaftarkan, dalam penelitian ini extention 100 dan

200, username diisi nama yang mewakili ekstensi, password diisi kode rahasia yang tertera

dalam interface web pada server asterisk dengan address 192.168.30.10 atau bisa dirubah

sesuai kode rahasia yang diinginkan, authorization user name diisi sama dengan nomor

extention, dan yang terakhir domain diisi dengan data IP address yang menjadi server VoIP.

Gambar 4 GRE Tunnel Head Office Site

Gambar 5 GRE Tunnel Branch Office Site

Page 16: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

16

Gambar 4 dan Gambar 5 merupakan hasil setting mengenai GRE tunnel pada kedua

router. Tampak dari sisi router head office dan branch office terbentuk sebuah jaringan GRE

tunnel dan menggunakan enkripsi aes-128.

Gambar 6 EoIP Tunnel Head Office Site

Gambar 7 EoIP Tunnel Branch Office Site

Sama halnya dengan Gambar 6 dan Gambar 7 merupakan hasil setting mengenai EoIP

tunnel pada kedua router. Tampak dari sisi router head office dan branch office terbentuk

sebuah jaringan EoIP tunnel dan menggunakan enkripsi aes-128.

Page 17: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

17

Tahap pengujian jaringan yang sudah dapat berjalan di uji coba dengan cara di

operasikan dan melihat apakah semua fungsi dari jaringan sudah sesuai dengan yang

diharapkan atau belum. Setelah tahap pengujian, kemudian dilakukan pengumpulan data

dengan cara melakukan analisa pada Quality of Service(QoS) terhadap parameter yang akan

dibandingkan.

Pengujian tahap pertama pada penelitian ini dilakukan dengan 60 kali panggilan dengan

masing – masing 30 kali panggilan dari satu node client tanpa menggunakan video call

selama 10 sampai 15 detik. Pengujian quality of service yang pertama pada GRE Tunnel.

Pengujian yang kedua pada EoIP Tunnel. Pengujian tahap kedua pada penelitian ini

dilakukan dengan 60 kali panggilan dengan masing – masing 30 kali panggilan dari satu node

client menggunakan video call 10 sampai 15 detik. Pengujian quality of service yang pertama

pada GRE Tunnel. Pengujian yang kedua pada EoIP Tunnel.

Tabel 7. Hasil Perbandingan Pengujian VoIP pada GRE Tunnel dan EoIP Tunnel

Berdasarkan hasil pengujian Quality of Service pada Tabel 7 didapatkan bahwa nilai rata

– rata delay berstatus baik dengan nilai berkisar dari 18.56 sampai 30.94 ms, Nilai Packet

loss yang didapatkan pada percobaan ini berstatus sangat baik dengan nilai 0, Jitter dengan

nilai berkisar 2.22 sampai 5.46 ms berstatus baik menandakan bahwa data yang diterima

dalam keadaan baik. Hal ini juga berpengaruh pada nilai mean opinion score yang semuanya

bernilai 4.4, ini menandakan suara yang ditangkap oleh penerima jelas dan dengan sedikit

noise (kebisingan).

Hal yang membuktikan bahwa nilai QoS pada GRE lebih kecil daripada EoIP karena

walaupun kedua tunnel ini menggunakan protokol yang sama, namun GRE dan EoIP tunnel

berjalan pada Layer yang berbeda. GRE tunnel berjalan pada Layer 3 (Layer Network)

sedangkan EoIP berjalan pada Layer 2 (Layer Data Link). Proses yang harus dilewati sebuah

paket menggunakan EoIP tunnel lebih panjang daripada proses yang harus dilewati paket

menggunakan GRE tunnel, hal ini dikarenakan tunneling berjalan pada Layer Network, jadi

setelah melewati Layer Network harus di downgrade lagi ke Layer Data Link. Alasan lain

yang menyebabkan EoIP tunnel prosesnya lebih panjang daripada GRE tunnel karena

topologi jaringan yang dibangun pada penelitian ini menggunakan Router.

Tahap Pengujian Parameter Quality of Service

Rata - Rata

Delay (ms)

Rata - Rata Packet

Loss

Rata - Rata

Jitter (ms)

GRE Tunnel Tanpa Video

Call 18.56 0 2.22

EoIP Tunnel Tanpa Video

Call 22.48 0 2.75

GRE Tunnel Video Call 27.21 0 4.35

EoIP Tunnel Video Call 30.94 0 5.46

Page 18: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

18

5. Simpulan

Dilihat dari pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa

perancangan ini dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu perancangan VoIP dengan GRE

tunnel dan EoIP tunnel tanpa video call serta menggunakan video call pada protokol SIP.

Berdasarkan pembahasan dan pengujian Quality of Service didapatkan hasil bahwa kualitas

suara yang diperoleh pada VoIP yang dilakukan dalam penelitian ini rata – rata delay

berstatus baik, Packet loss menunjukkan nilai 0 yang menandakan bahwa data yang dikirim

dapat diterima dengan sangat baik oleh penerima, Nilai jitter berstatus baik. Pada kedua

tunnel yang telah diuji berdasarkan Quality of Service, GRE tunnel lebih baik daripada EoIP

tunnel dalam pencapaian nilai delay dan jitter. Dalam pengembangan maupun penelitian

selanjutnya dapat dilakukan dalam studi kasus dengan memberikan pembebanan pada traffic

jaringan yang diuji dan penerapan security yang lebih baik.

6. Daftar Pustaka

[1] Suryawan, Kadek Dwijaya, Muchammad Husni, Erina Letivina Anggraini, 2012, Analisis

Layanan Kinerja Jaringan VoIP Pada Protokol SRTP dan VPN, Surabaya: Institut

Teknologi Sepuluh November.

[2] Saptono, Henry, 2012, Implementasi (Virtual Private Network) pada shorewall dengan

metode GRE dan IPIP tunnel, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[3] Susanto, Robby Triadi, dkk, 2013, Analisis Perbandingan Performa Point-to-Point

Tunneling protocol dan Ethernet over Internet Protocol Dalam Membentuk VPN,

Yogyakarta: Universitas Kristen Duta Wacana.

[4] Setiawan, Eko Budi, 2012, Analisa Quality of service (QoS) Voice over Internet Protocol

(VoIP) dengan Protocol H.323 dan Session Initial Protocol (SIP), Bandung: Teknik

Informatika Unikom.

[5] Aris W, Ramadhana A, 2005, Membangun VPN Linux Secara Cepat, Yogjakarta: Andi.

[6] Luqman, Khairul, 2013, Implementasi dan Analisis SSl VPN Sebagai Solusi Keamanan

Jaringan, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[7] Cisco System, 2014, Cisco ASR 9000 Series Aggregation Services Router MPLS Layer 3

VPN Configuration Guide, Implementation Generic Routing Encapsulation,Release

4.1:127-148.

[8] Dwiantoro, Yogi, Dyan Akbar Supardi, 2012, Implementasi Centralisasi Server Hospot

di PT. Interlink Technology Subnet Yogyakarta, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer Amikom.

[9] Mikrotik RouterOS, 2010, Tunnel Differences EoIP vs IPIP,

http://forum.mikrotik.com/viewtopic.php?t=41301. Diakses 4 Mei 2016.

[10] Allied Telesis, 2007, QoS White Paper, http://www.alliedtelesis.com/media/pdf/adv-

qos_wp.pdf. Diakses 19 Januari 2016.

[11] ITU-T Series G,2003, Transmission systems and media, digital systems and networks,

Internasional Telecommunication Union.

[12] Nurhayati, Oky Dwi, 2012, Sistem Komunikasi Multimedia, Semarang: Universitas

Diponegoro.

Page 19: Komparasi antara GRE Tunnel dan EoIP Tunnel pada Kualitas

19

[13] Unuth, Nadeem, 2014, Mean Opinion Score(MOS) - A Measure of Voice Quality,

http://voip.about.com/od/voipbasics/a/MOS.html. Diakses 22 Januari 2016.

[14] Counter Path, 2015, X-Lite – Welcoming You to the World of Softphones,

http://www.counterpath.com/x-lite/. Diakses 6 Januari 2016.

[15] Hartati, Rina, 2013, Pengertian dan Cara Kerja Router,

http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-cara-kerja-router.html. Diakses 16

Mei 2016.