16
1 Makalah Diskusi Periodik KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL MUZAYYIN, S.E.I., M.E. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER 2019

KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

1

Makalah

Diskusi Periodik

KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM

DAN EKONOMI KONVENSIONAL

MUZAYYIN, S.E.I., M.E.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2019

Page 2: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem ekonomi yang dikenal oleh masyarakat secara global adalah sistem ekonomi

kapitalis dan sosialis. Dalam konteks ekonomi, kedua sistem ini telah mampu meningkatkan

kemakmuran rakyat dinegara yang menggunakan kedua sistem ekonomi tersebut. Sistem

kapitalis dipengaruhi oleh semangat mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan

sumber daya yang terbatas. Usaha kapitalis ini didukung oleh nilai-nilai kebebasan untuk

memenuhi kebutuhan. Kebebasan ini mengakibatkan tingginya persaingan diantara

sesamanya untuk bertahan. Sistem ekonomi kapitalis memiliki beberapa kecenderungan

antara lain: kebebasan memiliki harta secara perorangan, kebebasan ekonomi dan persaingan

bebas, serta ketimpangan ekonomi.1

Sedangkan sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama. Filosofis

ekonomi sosialis, adalah bagaimana bersama-sama mendapatkan kesejahteraan. Ciri-ciri

ekonomi sosalis diantaranya: pemilikan harta oleh negara, kesamaan ekonomi, dan disiplin

politik.

Selain dikenal dua sistem ekonomi tersebut yaitu kapitalis dan sosialis, masyarakat juga

mengenal sistem ekonomi lainnya yaitu sistem ekonomi islam yang sebenarnya telah ada

sejak 14 abad yang lalu. Pemikiran ekonomi islam diawali sejak nabi muhammad saw dipilih

sebagai seorang Rasul (utusan Allah). Sistem ekonomi islam, lebih berkaitan dengan

bangunan masyarakat yang perilakunya lebih didasarkan atas sumber islam, al-Qur’an, dan al-

Hadits. Sistem ekonomi islam dapat dipraktekan oleh masyarakat manapun juga. Prinsip

dasar ekonomi islam adalah kebebasan individu, hak terhadap harta, ketidaksamaan ekonomi

dalam batas yang wajar, jaminan sosial, distribusi kekayaan, larangan menumpuk kekayaan,

dan kesejahteraan individu dan masyarakat.2

Berdasarkan latar belakang uraian diatas maka kami menyimpulkan adanya beberapa

pokok masalah yang di rangkum dalam rumusan maslah sebagai berikut :

1https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-macam-macam-sistem-ekonomi/ 2Karim, Adiwaraman, Ir., SE, MA. Ekonomi Mikro Islami Ed. II. Jakarta: IIIT Indonesia, 2003

Page 3: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

3

B. Fokus Masalah

1. BagaimanaSistem Ekonomi Konvensional?

2. Bagaimana sistem ekonomi kapitalis?

3. BagaimanaSistem Ekonomi Sosialis ?

4. BagaimanaSistem Ekonomi Islam ?

5. Bagaimana komparasi antara sistem ekonomi islam dan ekonomi konvensional ?

C. Tujuan

1. Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis, dan prinsip-prinsip

ekonomi islam.

2. Mendapatkan perbandingan antara sistem ekonomi islam dan ekonomi konvensional.

D. Manfaat

Sebagaimana tujuan Pemakalah, manfaat utama dari penyusunan makalah ini antara lain :

1. Memberikan pemahaman mengenai perbedaan antara sistem ekonomi islam dengan

sistem ekonomi konvensional.

2. tidak hanya memberikan pemahaman ekonomi pada umumnya tetapi membantu

memahami konsep ekonomi islam yang saat ini telah berkembang

3. memberikan penilaian terhadap aktivitas mahasiswa sepanjang penyusunan makalah

terutama dari segi pembahasan, penyajian, presentasi, dan pemahaman pada mata kuliah

Prinsip-prinsip Ekonomi Islam

Page 4: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Ekonomi Konvensional

Sistem ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang banyak digunakan

oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Ekonomi konvensional merupakan sistem

perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk

melaksanakan kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi konvensional menyatakan bahwa

pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan

kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam

ekonomi.3

Dalam ekonomi konvensional, setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai

dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba

sebesar-besarnya, serta melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan

berbagai cara. Hal ini mengakibatkan terbentuknya sekelompok orang yang kaya dan

sekelompok orang yang miskin. Kaum kaya akan semakin kaya dan kaum miskin akan

semakin miskin. Di dalam sejarah dunia, terdapat beberapa sistem ekonomi konvensional

yang begitu berpengaruh diantaranya:

B. Sistem Ekonomi Kapitalis

Salah satu sistem perekonomian yang sudah ada sejak abad 18 masehi, diawali di

inggris dan kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa Barat Laut dan Amerika Utara.

Sistem Ekonomi Kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh

kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Dalam sistem ini

pemerintah dapat ikut campur atau tidak sama sekali dalam system ekonomi ini.4 Lembaga

hak milik swasta merupakan elemen paling pokok dari kapitalisme. Pemberian hak pemilikan

atas harta kekayaan memliliki fungsi ekonomi penting yaitu Para individu memperoleh

perangsang agar aktiva mereka dimanfaatkan seproduktif mungkin. Hal tersebut sangat

3https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-macam-macam-sistem-ekonomi/ 4Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, cet. 3, (Yogyakarta: Ekonosia,2004), hal. 91

Page 5: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

5

mempengaruhi distribusi kekayaan serta pendapatan karena individu-individu diperkenankan

untuk menghimpun aktiva dan memberikannya kepada para ahli waris secara mutlak apabila

mereka meninggal dunia. Ia memungkinkan laju pertukaran yang tinggi oleh karena orang

memiliki hak pemilikan atas barang-barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada

pihak lain.

Dengan demikian sistem ekonomi kapitalis sangat erat hubungannya dengan

pengejaran kepentingan individu. Bagi Smith bila setiap individu diperbolehkan mengejar

kepentingannya sendiri tanpa adanya campur tangan pihak pemerintah, maka ia seakan-akan

dibimbing oleh tangan yang tak nampak (the invisible hand), untuk mencapai yang terbaik

pada masyarakat.

Dengan kata lain dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku "Free Fight Liberalism"

(sistem persaingan bebas). Siapa yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal

(Capital) secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam bisnis.5

B.1. Ciri-ciri Ekonomi Kapitalis :

a. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi dimana Pemilikan alat-alat produksi di

tangan individu dan Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik

bagi dirinya.

b. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dimana Pasar berfungsi memberikan

“signal” kepada produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga. Campur tangan

pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur

perekonomian menjadi efisien serta motif yang menggerakkan perekonomian mencari

laba.

c. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar

kepentingan sendiri.

B.2. Kebaikan-kebaikan Ekonomi Kapitalisme:

a. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang- barang.

5Pindyck, Robert S. dan Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics 5th Ed. New Jersey: Prentice-Hall Inc., 2001

Page 6: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

6

b. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal

yang terbaik

c. Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan

lebih kecil.

B.3. Kelemahan-kelemahan Kapitalisme

a. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan

monopolistik.

b. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-

faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).6

C. Sistem Ekonomi Sosialis

gerakan ekonomi yang muncul sebagai perlawanan terhadap ketidak-adilan yang

timbul dari sistem kapitalisme. sebutan sosialisme menunjukkan kegiatan untuk menolong

orang-orang yang tidak beruntung dan tertindas dengan sedikit tergantung dari bantuan

pemerintah. Dalam bentuk yang paling lengkap sosialisme melibatkan pemilikan semua alat-

alat produksi, termasuk di dalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara, dan menghilangkan

milik swasta. Dalam masyarakat sosialis hal yang menonjol adalah kolektivisme atau rasa

kerbersamaan. Untuk mewujudkan rasa kebersamaan ini, alokasi produksi dan cara

pendistribusian semua sumber-sumber ekonomi diatur oleh negara.

Dengan demikian sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem yang

memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan

ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam

ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.

C.1 Ciri-ciri sistem ekonomi Sosialis

1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme) :

a. Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedang individu-individu

fiksi belaka.

b. Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.

6Nasution, Mustafa E. Beberapa Pemikiran tentang Keuangan Publik Islam.Jurnal Mini Economica Edisi 34 thn. 2004

Page 7: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

7

c. Peran pemerintah sangat kuat.

d. Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap

pengawasan.

e. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.

2. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi :

a. Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme

(masyarakat sosialis).

b. ola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme

(masyarakat kapitalis).

c. Mengabaikan pendidikan moral.

C.2. Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebagai berikut:

a. Pemilikan Harta oleh Negara.

Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara

keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak

diperbolehkan.

b. Kesamaan Ekonomi.

Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis)

bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan.

Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.

c. Disiplin Politik.

Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum

buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta

hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih

menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang

lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan

berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.7

7Mannan, Islamic Economics, Theory and Practice, Delhi, Sh. M. Ashraf, 1970

Page 8: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

8

C.3. Adapun kebaikan-kebaikan dari Sistem Ekonomi Sosialis antara lain:

a. Disediakannya kebutuhan pokok

Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman,

pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu

mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada

dalam pengawasan Negara.

b. Didasarkan perencanaan Negara

Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna,

diantara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan

kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System Ekonomi Kapitalis tidak akan

terjadi.

c. Produksi dikelola oleh Negara

Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang

diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.

C.4. Kelemahan sistem Ekonomi Sosialis

a. Sulit melakukan transaksi

Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan

kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan

makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga

ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih

disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oelh mekanisme pasar.

b. Membatasi kebebasan

Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan

individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini

menunjukkan secara tidak langsung sistem ini terikat kepada system ekonomi dictator. Buruh

dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.

c. Mengabaikan pendidikan moral

Page 9: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

9

Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi,

sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian

kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi.

D. Sistem Ekonomi Islam

Gagalnya sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis dalam menciptakan kesejahteraan

masyarakat mengharuskan adanya pemecahan. Karena itu, negara-negara muslim sangat

membutuhkan suatu sistem yang lebih baik yang mampu memberikan semua elemen untuk

berperan dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Sistem ekonomi ialah bukanlah

sistem ekonomi alternatif maupun sestem ekonomi pertengahan; siste ekonomi islam

merupakan sistem ekonomi solutif atas berbagai permasalahan yang selama ini muncul.

Deskripsi paling sederhana dari ekonomi islam adalah “suatu sistem ekonomi yang

didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai islam, dimana keseluruhan nilai tersebut sudah tentu

berasal dari Al-Quran, As-Sunnah, Ijmak, dan Qiyas.” Secara umum, lahirnya ide tentang

sistem ekonomi islam didasarkan pada pemikiran bahwa sebagai agama yang lengkap dan

sempurna, islam tentulah tidak hanya memberikan penganutnya aturan-aturan soal ketentuan

dan iman, melainkan juga jawaban atas berbagai masalah yang dihadapai oleh manusia,

termasuk ekonomi.

Sistem ekonomi Islam hadir jauh lebih dahulu dari kedua sistem yang dimaksud di atas,

yaitu pada abad ke 6, sedangkan kapitalis abad 17, dan sosialis abad 18. Dalam sistem

ekonomi Islam, yang ditekankan adalah terciptanya pemerataan distribusi pendapatan, seperti

tercantum dalam surat Al-Hasyr ayat 7.

ابه انمساكه انتام نذ انقزب سل نهزه ه للف م انقز مه أ رسن عه ما أفاء للاه

ا اكم عى فاوت ما و سل فخذي ما آتاكم انزه ه الغىاء مىكم ل كن دنة ب انسهبم ك

ذذ ان قاا نه للاه اتهقا للاه

Artinya : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari

harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah,

untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-

orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-

Page 10: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

10

orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka

terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

Dalam ekonomi Islam, kita tidaklah berada dalam kedudukan untuk mendistribusikan

sumber-sumber daya semau kita. Karena didalam Islam, kesejahteraan sosial dapat

dimaksimalkan jika sumber daya ekonomi juga dialokasikan sesuai dengan tuntunan syariat.

Dalam Islam kegiatan ekonomi memiliki tujuan yang lebih tinggi yaitu kebahagiaan hidup di

dunia dan di akhirat, dengan berupaya mewujudkan keadilan sosial ekonomi

karakteristik ekonomi Islam seperti disebut dalam Al Mawsu’ah, Al Ilmiah wa Al-

Amaliyah Al-Islamiyah, yaitu:8

1. Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas harta.

Dalam hal ini dapat diartikan bahwa semua harta yang ada di tangan manusia pada

hakikatnya kepunyaan Allah, karena Dialah yang menciptakannya. Akan tetapi Allah

memberikan hak kepada manusia untuk memanfaatkannya. Namun pemanfaaannya tidak

boleh bertentangan dengan kepentingan orang lain. Jadi kepemilikan dalam Islam tidak

mutlak.

2. Ekonomi terikat dengan akidah, syariah dan moral.

Yaitu setiap kegiatan ekonomi akan bernilai ibadah dengan mengikuti aturan yang telah

ditetapkan dalam Islam.

3. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan.

Maksudnya adalah bahwa apa saja yang kita lakukan di dunia ini hakikatnya adalah untuk

mencapai kebahagiaan akhirat.

4. Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan

kepentingan umum.

Artinya kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang untuk mensejahterakan dirinya tidak

boleh dilakukan dengan mengabaikan dan mengorbankan kepentingan orang lain dan

masyarakat umum.

5. Kebebasan individu dijamin dalam Islam.

8Diakses dari http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11096166.pdf

Page 11: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

11

Dalam Islam diberikan kebebasan individu namun tidak boleh melanggar aturan-aturan

Allah, dengan kata lain kebebasan tersebut sifatnya tidak mutlak.

6. Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian.

Dalam Islam Negara berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari

ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok. Negara berkewajiban

memberikan jaminan sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup secara layak.

7. Bimbingan konsumsi.

Artinya didalam Islam ada ketentuan mana yang halal dan haram untuk dikonsumsi dan

juga perilaku yang baik dan tidak baik.

8. Petunjuk Investasi.

Dalam Islam ada kriteria untuk dapat melakukan investasi yaitu:

a. Proyek yang baik menurut Islam

b. Memberikan rezeki seluas mungkin kepada masyarakat

c. Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan dan kekayaan

d. Memelihara dan mengembangkan harta

e. Melindungi kepentingan anggota masyarakat

9. Zakat.

Adalah karakteristik yang paling istimewa, karena tidak dimiliki oleh sistem ekonomi

konvensional. Dalam hal ini ada konsep dalam harta kita ada hak orang lain dan hukumnya

harus kita sisihkan.

10. Larangan riba.

Dalam Islam sangat tegas dikatakan bahwa riba adalah haram. Untuk itu harus

dihidupkan ekonomi pada sektor riil. Sebagaimana firman Allah SWT:

لك بأنهم قالوا إنما با ل يقومون إل كما يقوم الذي يتخبطه الشيطان من المس ذ الذين يأكلون الر

با فمن جاءه موعظة من ربه فانتهى فله ما سلف م الر البيع وحر با وأحل للا البيع مثل الر

ومن عاا فأول ك أ حاا النار م فيها خالاون وأمره إلى للا

Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit

Page 12: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

12

gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah

telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah

sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari

mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum

datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang

kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;

mereka kekal di dalamnya.(QS.Al-Baqarah Ayat 275 )9

a. Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Islam

Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam menurut Umar Chaptra adalah:

1. Prinsip tauhid, tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa segala apa

yang di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh Allah SWT, bukan

kebetulan dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan inilah yang memberikan

signifikansi dan makana pada eksistensi jagat raya, termasuk manusia yang menjadi salah

satu penghuni di didalamnya.

2. Prinsip khilafah. Manusia merupakan khalifah Allah SWT di muka bumi dengan dibekali

perangkat baik jasmani maupun rohani untuk dapat berperan secara efektif sebagai

khalifah-Nya.

Implikasi dari prinsip ini adalah:

a. Persaudaraan yang universal

b. Sumber daya adalah amanah

c. Gaya hidup sederhana

d. Kebebasan manusia

3. Prinsip keadilan, keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam, implikasi dari

prinsip ini adalah:

a. Pemenuhan kebutuhan pokok manusia

b. Sumber-sumber pendapatan yang halal dan thayyib

c. Distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata

9Departemen Agama RI. Islam untuk Disiplin Ilmu Ekonomi. Jakarta: Departemen Agama RI, 2002

Page 13: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

13

d. Pertumbuhan dan stabilitas10

b. Kebaikan dari Sistem Ekonomi Islam

1. Nilai-nilai yang tertanam dalam sistem ekonomi Islam sangat kuat, sehingga setiap

pelaku ekonomi dalam menjalankan aktivitasnya tidak akan pernah melakukan aktivitas

yang dapat menyebabkan pencapaian tujuan perekonomian dengan cara-cara yang penuh

intrik dan tipu daya. Apabila sistem ekonomi konvensioal baik kapaitalisme maupun

sosialisme menafikan nilai-nilai moral dan agama dalam perekonomiannya maka sistem

ekonomi Islam sangat komitmen dan memegang nilai-nilai tersebut.

2. Sangat memperhatikan kepemilikan individu, namun tetap memberikan batasan-batasan

yang diatur ssesuai syariat Islam. deminian itu karena konsep inti kepemilikan dalam

Islam adalah milik sbsolut dari Allah SWT. Dimana manusia hanya diberi amanah untuk

mendayagunakannya sesuai dengan kemaslahatan masyarakat.

3. Negara merupakan salah satu institusi penting dalam perekonomian, bahkan ia

menempati salah satu posisi sentral di dalamnya. Negara berperan sebagai pembuat

kebijakan dan melakukan fugsi pengawasan agar tidak terjadi distorsi di dalam

perekonomian dan akan campur tangan apabila telah terjadi distorsi di dalamnya. Hal ini

agar kepentingan ekonomi setiap pelaku ekonomi dapat terlindungi.

4. Memiliki sistem yang baik bagi pemerataan dalam distribusi pendapatan melalui

instrumen zakat, infak dan shadaqah dari kelompok kaya kepada kelompok miskin.

Dengan sistem ini pertentangan antarkelas tidak akan terjadi karena telah terjadi saling

pengertian diantara mereka. Instrumen yang built in dalam sestem ini merupakan

mekanisme distribusi pendapatan yang tidak terdapat pada sistem ekonomi konvensioal.

5. Setiap individu dalam sistem ekonomi Islam akan termotivasi untuk bekerja keras. Setiap

ajaran agama menganfurkan penganutnya untuk bekerja sebagai kunci kesuksesan

individu. Berbagai praktik ibadah dalam Islam memotivasi individu untuk bekerja keras

seperti zakat dan haji. Keduanya merupakan ibadah yang hanya dapat dilaksanakan oleh

orang yang berkecukupan.

10Umer Chapra, The Future of Economics, (terj), Jakarta:Gema Insani Press, 2001, hal. 202-206

Page 14: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

14

Disamping kebaikan-kebaikan itu, apakah sistem ekonomi Islam memiliki kelemahan.

Menurut Pemakalah kelemahan utama dalam sistem ekonomi Islam saat ini adalah masih

belum sistematisnya pembahasan sistem ekonomi Islam secara keilmuan. Hal ini

menyebabkannya belum mampu memberikan pembahasan yang terstruktur secara baik seperti

sistem ekonomi konvensioanl. Selain itu, masih banyak konsep dalam sistem ekonomi Islam

yang belum mampu diaplikasikan secara keseluruhan, karena belum ada negara yang

mengaplikasi sistem ekonomi Islam secara penuh dalam perekonomiannya.

E. komparasi antara sistem ekonomi islam dan ekonomi konvensional

Bila dilihat dari berbagai aspek inilah komparasi antara sistem ekonomi islam dengan

ekonomi konvensional :

No Keterangan Islam Konvensional

1 Sumber Al-Quran Daya fikir manusia

2 Motif Ibadah Rasional matearialism

3 Paradigma Syariah Pasar

4 Pondasi dasar Muslim Manusia ekonomi

5 Landasan fillosofi Falah Utilitarian individualism

6 Harta Pokok kehidupan Asset

7 Investasi Bagi hasil Bunga

8 Distribusi kekayaan Zakat, infak, shodaqoh,

hibah, hadiah, wakaf dan

warisan.

Pajak dan tunjangan

9 Konsumsi-produksi Maslahah, kebutuhan dan

kewajiban

Egoism, materialism, dan

rasionalisme

10 Mekanisme pasar Bebas dan dalam

pengawasan

Bebas

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah komparasi mendasar antara ekonomi Islam dan

ekonomi konvensional. Di antara komparasi mendasar itu adalah:

1. Rasionaliti dalam ekonomi konvensional adalah rational economics man yaitu tindakan

individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan diri sendiri (self interest)

yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Ekonomi konvensional

Page 15: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

15

mengabaikan moral dan etika dan terbatas hanya di dunia saja tanpa mengambil kira

hari akhirat. Sedangkan dalam ekonomi Islam jenis manusia yang hendak dibentuk

adalah Islamic man Islamic man dianggap perilakunya rasional jika konsisten dengan

prinsip-prinsip Islam yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang seimbang.

Tauhidnya mendorong untuk yakin, Allah-lah yang berhak membuat peraturan untuk

mengantarkan kesuksesan hidup. Ekonomi Islam menawarkan konsep rasionaliti secara

lebih menyeluruh tentang tingkah laku agen-agen ekonomi yang berlandaskan etika ke

arah mencapai al-falah, bukan kesuksesan di dunia malah yang lebih penting lagi ialah

kesuksesan di akhirat.

2. Tujuan utama ekonomi Islam adalah mencapai falah di dunia dan akhirat, sedangkan

ekonomi konvensional semata-mata kesejahteraan duniawi.

3. Sumber utama ekonomi Islam adalah al-Quran dan al-Sunnah atau ajaran Islam.

4. Islam lebih menekankan pada konsep need daripada want dalam menuju maslahah,

karena need lebih bisa diukur daripada want. Menurut Islam, manusia mesti

mengendalikan dan mengarahkan want dan need sehingga dapat membawa maslahah

dan bukan madarat untuk kehidupan dunia dan akhirat.

5. Orientasi dari keseimbangan konsumen dan produsen dalam ekonomi konvensional

adalah untuk semata-mata mengutamakan keuntungan. Semua tindakan ekonominya

diarahkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Jika tidak demikian justru

dianggap tidak rasional. Lain halnya dengan ekonomi Islam yang tidak hanya ingin

mencapai keuntungan ekonomi tetapi juga mengharapkan keuntungan rohani dan al-

falah. Keseimbangan antara konsumen dan produsen dapat diukur melalui asumsi-

asumsi secara keluk. Memang untuk mengukur pahala dan dosa seorang hamba Allah,

tidak dapat diukur dengan uang, akan tetapi hanya merupakan ukuran secara anggaran

unitnya tersendiri.

Wallahua’lam bi Ash-Shawab.

Page 16: KOMPARASI ANTARA SISTEM EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALlpm.iain-jember.ac.id › download › file › MUZAYYIN.pdf · Mengetahui sistem ekonomi Konvensional, kapitalis, Sosialis,

16

DAFTAR PUSTAKA

Chapra, M. Umer. The Future of Economics: An Islamic Perspective, terj.Jakarta: SEBI, 2001

Departemen Agama RI. Islam untuk Disiplin Ilmu Ekonomi. Jakarta: Departemen Agama RI,

2002

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11096166.pdf

Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, cet. 3, (Yogyakarta: Ekonosia,2004), hal. 91

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-macam-macam-sistem-ekonomi/

Karim, Adiwaraman, Ir., SE, MA. Ekonomi Mikro Islami Ed. II. Jakarta: IIIT Indonesia, 2003

Mannan, Islamic Economics, Theory and Practice, Delhi, Sh. M. Ashraf, 1970

Nasution, Mustafa E. Beberapa Pemikiran tentang Keuangan Publik Islam.Jurnal Mini

Economica Edisi 34 thn. 2004

Pindyck, Robert S. dan Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics 5th Ed. New Jersey: Prentice-Hall

Inc., 2001