16
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384 [email protected] ISSN : 2684-8775 (Online) 369 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK BNI SYARIAH DAN BANK SYARIAH MANDIRI MENGGUNAKAN METODE VAR DAN RAROC Yanti Budiasih 1 Asriyal 2 Silvi Reni Cusyana 3 [email protected] 123 ITB Ahmad Dahlan Jakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi risiko investasi dan imbal hasil yang terdapat pada deposito mudharabah pada Bank Negara Indonesia Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini menggunakan metode Value at Risk untuk menilai besar potensi risiko yang terjadi dari deposito mudharabah dan metode RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) untuk menilai pendapatan bank yang telah disesuaikan dengan risiko.Hasil penelitian dengan menggunakan metode Value at Risk menunjukkan bahwa potensi tertinggi pada deposito mudharabah Bank BNI Syariah terjadi pada jenis deposito mudharabah 6 bulan dengan nilai VaR mean sebesar 0.322 dan yang terendah pada jenis deposito 12 bulan. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri potensi terjadi nya risiko terbesar terjadi pada jenis deposito mudharabah 6 bulan dengan nilai 0.088 dan yang terendah terjadi pada jenis deposito mudharabah 3 bulan. hasil penelitian dengan menggunakan metode RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) yang terjadi pada Bank Negara Indonesia menunjukkan adanya pendapatan yang telah disesuaikan denganrisiko. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri menunjukkan adanya potensi mengalami kerugian dikarenakan nilai Risk Adjusted Return lebih rendah dibandingkan Risk Capital. : Kata kunci Mudharabah, Deposito Mudharabah, Risiko, VAR, RAROC. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kondisi perekonomian Indonesia saat ini bersifat fluktuatif atau selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, sehingga dapat mempengaruhi beberapa sektor usaha baik sektor industri,perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan dan perbankan.Menteri Keuanga Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 sebesar minus 1,7% hingga 0,6% tahun ini. Awalnya pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 akan ada pada kisaran minus 0,4 hingga 2,3%. Untuk tahun 2021 target yang dicanangkan untuk pertumbuhan ekonomi adalah 4,5 hingga 5,5% dengan titik tengah 5% Sumber : Data diolah Gambar 1.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1998-2020

KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

369 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO MUDHARABAH PADA

BANK BNI SYARIAH DAN BANK SYARIAH MANDIRI MENGGUNAKAN METODE

VAR DAN RAROC

Yanti Budiasih 1

Asriyal2

Silvi Reni Cusyana3

[email protected] 123 ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi risiko investasi dan imbal hasil yang

terdapat pada deposito mudharabah pada Bank Negara Indonesia Syariah dan Bank Syariah

Mandiri. Penelitian ini menggunakan metode Value at Risk untuk menilai besar potensi risiko yang

terjadi dari deposito mudharabah dan metode RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) untuk

menilai pendapatan bank yang telah disesuaikan dengan risiko.Hasil penelitian dengan

menggunakan metode Value at Risk menunjukkan bahwa potensi tertinggi pada deposito

mudharabah Bank BNI Syariah terjadi pada jenis deposito mudharabah 6 bulan dengan nilai VaR

mean sebesar 0.322 dan yang terendah pada jenis deposito 12 bulan. Sedangkan pada Bank Syariah

Mandiri potensi terjadi nya risiko terbesar terjadi pada jenis deposito mudharabah 6 bulan dengan

nilai 0.088 dan yang terendah terjadi pada jenis deposito mudharabah 3 bulan. hasil penelitian

dengan menggunakan metode RAROC (Risk Adjusted Return On Capital) yang terjadi pada Bank

Negara Indonesia menunjukkan adanya pendapatan yang telah disesuaikan denganrisiko.

Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri menunjukkan adanya potensi mengalami kerugian

dikarenakan nilai Risk Adjusted Return lebih rendah dibandingkan Risk Capital.

: Kata kunci Mudharabah, Deposito Mudharabah, Risiko, VAR, RAROC.

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Kondisi perekonomian Indonesia saat ini bersifat fluktuatif atau selalu mengalami

perubahan dari waktu ke waktu, sehingga dapat mempengaruhi beberapa sektor usaha baik sektor

industri,perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan dan perbankan.Menteri Keuanga Sri

Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 sebesar minus 1,7%

hingga 0,6% tahun ini. Awalnya pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2020

akan ada pada kisaran minus 0,4 hingga 2,3%. Untuk tahun 2021 target yang dicanangkan untuk

pertumbuhan ekonomi adalah 4,5 hingga 5,5% dengan titik tengah 5%

Sumber : Data diolah

Gambar 1.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1998-2020

Page 2: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

370 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

Sumber : BPS 05 Agustus 2020

Gambar 2. Ekonomi Indonesia Triwulan 2020

Banyak cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satu nya dengan

meningkatkan kapasitas produksi suatu negara. Peningkatan Produksi sangat berhubungan dengan

tingkat investasi dan investasi sangat berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat sedangkan

tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsi. Jadi apabila

kapasitas produski ingin di tingkatkan maka tabungan haruslah di tingkatkan agar investasi dapat

pula di tingkatkan.

Perkembangan kinerja investasi di Indonesia dapat dilihat dalam lima tahun terakhir, kinerja

investasi pada tahun 2015 tercapai realisasi sebesar Rp. 545,4 Triliun. Tahun 2016 naik mejadi

terealisasi sebesar Rp. 612,8 Triliun. Tahun 2017 tercapai realisasi sebesar Rp. 692,8 Triliun.

Kinerja pada tahun 2018 yaitu terealisasi sebesar Rp. 765 Triliun. Kinerja hingga bulan Oktober

tahun 2020 baru mencapai Rp. 601,3 Triliun. (Data BKM, Bank Dunia, OECD, Kememkeu

&Katadata)

Sumber : lustrasi Kinerja Investasi Indonesia via Katadata.co.id

Gambar 3. Kinerja Investasi 2015-2019 (Trilliun)

Tentu saja tidak semua orang memiliki kemampuan untuk melakukan investasi secara

langsung dengan cara mendirikan usaha. Sehingga banyak orang yang memiliki kelebihan dana

memilih untuk menginvestasikan dana nya pada instrument yang lebih aman dan sederhana. Hal ini

dapat dilakukan dengan menginvestasikan dana nya pada produk tabungan atau deposito yang ada

di perbankan. Dimana nantinya diharapkan akan mendapatkan imbal hasil atau bunga dari

Sektor perbankan terus mengalami perkembangan, pada awalnya bank hanya melayani jasa

penukaran dari penitipan uang kini berkembang menjadi meminjamkan dana kepada nasabah. Dana

nasabah yang di simpan di bank kemudian di pinjamkan kembali kepada debitur atau masyarakat

Page 3: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

371 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

yang membutuhkan dengan menambahkan bunga sebagai imbalan balik jasa atas jasa pinjaman

yang diberikan oleh bank.

Seiring dengan perkembangan zaman maka jasa jasa pelayanan perbankan pun ikut

bertambah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. System perbankan yang biasa kita kenal sekarang

adalah system perbankan konvensional. Perkembangan bank konvensional sangat cepat menyebar

keseluruh negara. Dalam praktik nya, penggunaan bunga membuat beberapa kalangan menentang

praktik bunga bank tersebut, terutama umat muslim yang menganggap bahwa bunga bank termasuk

kedalam golongan riba.

Praktik penerapan system yang sesuai dengan syariat yaitu bagi hasil keuntungan dan

kerugian (Profit and Loss Sharing) sudah di terapkan pada tahun 1940 di Malaysia dan Pakistan

dengan adanya upaya pengelolaan dana jamaah haji.

Perkembangan bank syariah terus mengalami perkembangan yang baik tercatat hingga hingga bulan

Maret 2020 terus menunjukkan perkembangan positif dengan Aset, Pembiayaan Yang Disalurkan

(PYD), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terus bertumbuh.

Sampai Oktober 2019 terdapat 14 Bank Umum Syariah (BUS) dan 20 Unit Usaha Syariah

(UUS) dengan total aset Rp. 499,98 triliun. Pada periode ini, aset perbankan syariah (BUS dan

UUS) tumbuh 10,15 % (YoY), Dana Pihak Ketiga tumbuh 13,03 % (YoY) dan pembiayaan yang

diberikan (PYD) tumbuh 10,52 %. Dengan Market share perbankan syariah yang kini telah

mencapai 6,01 persen dari sisi aset.

Sumber : OJK

Gambar 4. Market Share Perbankan Syariah 2019

Perkembangan bank syariah banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantara nya ialah

meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat yang diikuti dengan tindakan menanamkan

modalnya di bank syariah. Tercatat hingga tahun 2019 Dana Pihak Ketiga Bank Syariah tumbuh

sebesar 11,94% dibanding tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 8,06 % yaitu menjadi Rp.

425 triliun di tahun 2019.

Peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga harus di imbangi dengan penyaluran dana kepada

masyarakat sebagaimana tugas utama dari bank syariah yaitu menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan nya kembali kepada masyarakat. Penyaluran dana kepada masyarakat dilakukan

sebagai salah satu aspek bisnis bank syariah yang dapat menghasilkan keuntungan atau laba bagi

perusahaan.

Dalam menjalankan penyaluran dananya bank syariah harus bersikap hati hati dan tidak

terburu buru serta harus memperhatikan berbagai risiko yang akan dihadapi. Salah salah dalam

memperhitungkan kemungkinan yang ada akan membuat bank syariah mengalami kerugian dengan

ditandainya banyak kasus pembiayaan bermasalah.

Berdasarkan statistic perbankan Syariah yang dikeluarkan Otoritas Jasa keuangan,

pertumbuhan pembiayaan bank Syariah diikuti dengan menurunnya rasio pembiayaan bermasalah

non performing financing/NPF) BUS. Rasio BUS hingga akhir Juni 2019 turun menjadi 3,36%.

Tingkat pembiayaan bermasalah akan berdampak kepada calon investor yang akan menanamkan

Page 4: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

372 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

modalnya di bank syariah. Tinggi nya pembiayaan bermasalah yang ada disuatu bank akan

menyebabkan laba atau profitabilitas bank syariah menjadi tidak optimal. Akibatnya investor akan

berfikir ulang untuk menanamkan modalnya di tempat lain, dikarenakan pendapatan bank yang

kecil akan berdampak kepada pendapatan pengembalian hasil yang diterima oleh investor. Konsep

bank syariah mengarahkan kepada perolehan pengembalian hasil yang tidak tetap atau tidak pasti.

Dimana didalam konsep berinvestasi tidak hanya akan mendapatkan pengembalian hasil, namun

juga dapat menanggung risiko. Tata kelola dan pengelolaan risiko yang baik akan menghasilkan

hasil yang baik, begitupun sebaliknya.

Manajemen risiko menjadi salah satu cara untuk meminimalisir kerugian yang akan diterima

oleh nasabah. Manajemen risiko sudah menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam

operasionalisasi risiko yang dihadapi bank. Pengelolaan manajemen risiko menjadi faktor yang

sangat penting bagi seorang investor untuk melakukan investasi. Pengelolaan risiko ini mencakup

antara cakupan identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengelolaan risiko, pembatasan risiko dan

pemantauan risiko. Melalui pendekatan ini maka bobot risiko dan bobot pengembalian hasil dapat

terukur.

Dalam kondisi tersebut maka diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui seberapa besar

bobot risiko yang dihadapi oleh investor dan seberapa besar tingkat pengembalian hasil investasi

di Bank Syariah yang telah berperan baik dalam mengelola dana investasinya dalam bentuk usaha,

penyaluran dana atau pembiayaan,dan investasi. Adapun untuk mengetahui seberapa besar bobot

risiko dan tingkat pengembalian hasil dari suatu investasi di Bank Syariah di perlukan pendekatan

metode alternatif. Metode alternative yang di gunakan untuk mengetahui bobot bersih risiko dan

tingkat pengembalian hasil berupa Value at Risk dan pendekatan Risk Adjusted Return on Capital

(RAROC).

Metode pengukuran Value at Risk (VaR) memiliki konsep hubungan dengan teori portofolio

Markowitz, keduanya mengukur risiko secara sederhana, berupa satu ukuran atas posisi saat ini,

menggunakan variance sebagai alat ukur risiko dan mengukur risiko sisi bawah (downside risk).

VaR diperkenalkan dan dipopulerkan pada tahun 1994 oleh J.P. Morgan’s dengan software Risk

Metrics dan sejak kemudian VaR telah menjadi suatu konsep standar dalam manajemen risiko.

Sedangkan metode yang digunakan untuk mengukur potensi return (pengembalian hasil)

yang disesuaikan dengan risiko adalah Risk Adjusted Return on Capital (RAROC). RAROC adalah

suatu ukuran profitabilitas yang telah disesuaikan dengan besarnya risiko bahwa pengelolaan

memungkinkan untuk alokasi modal, menghubungkan biaya dan menyangkut pada risiko kredit,

risiko pasar, dan risiko operasional terhadap berbagai macam transaksi, klien dan jalur usaha.

Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang akan di bahas, maka dalam penelitian ini penulis

membatasi ruang lingkupnya agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari

sasaran pokok penelitian, serta mempermudah proses analisa itu sendiri.

a. Penelitian ini membahas tingkat risiko investasi dan risiko imbal hasil deposito mudharabah

pada Bank Syariah .

b. Penelitian ini hanya menggunakan metode VaR untuk menentukan Risiko Investasi yang

ada pada tabungan Deposito Mudharabah dan menggunakan metode RAROC untuk

menentukan besar bobot bersih pengembalian hasil investasi di Bank Syariah.

c. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Negara

Indonesia Syariah dari periode 2014 – 2018.

Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui besar tingkat risiko investasi pada tabungan deposito mudharabah di

Bank Syariah Mandiri.

Page 5: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

373 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

b. Untuk mengetahui besar tingkat risiko investasi pada tabungan deposito mudharabah di

Bank Negara Indonesia Syariah.

c. Untuk mengetahui besar tingkat pengembalian hasil dari Investasi Deposito Mudharabah

pada Bank Syariah Mandiri

d. Untuk mengetahui besar tingkat pengembalian hasil dari Investasi Deposito Mudharabah

pada Bank Negara Indonesia Syariah.

TINJAUAN TEORI

Bank Syariah

Bank Syariah menurut Undang – Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, Bank Merupakan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Investasi

Secara istilah investasi merupakan suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif

dengan harapan mendapatkan pertumbuhan modal dalam jangka waktu tertentu.Pada dasarnya

investasi secara konvensional dapat diartikan sebagai suatu kegiatan bisnis yang pasif karena tanpa

melibatkan lansung penanam modal. Berinvestasi adalah salah satu langkah strategis yang bisa

dilakukan setiap orang untuk menghasilkan keuntungan lebih.

Tidak seperti tabungan dan konsumsi, investasi merupakan sebuah bisnis yang tidak dapat

diprediksi dan berisiko, karena investai tidak harus mengikuti pergerakan yang sama dengan produk

nasional bruto (GNP) beda halnya dengan pengeluaran konsumsi yang dapat memengaruhi nilai

produk nasional bruto. Investasi merupakan aktivitas tersendiri dari sektor swasta dan sektor

pemerintah.

Berikut uraian bentuk-bentuk Investasi Syariah menurut Adiwarman Karim (2010) :

a. Deposito Syariah

Dalam operasionalisasi di dunia perbankan, transaksi ini mempunyai karakteristik tersendiri,

yaitu kedua belah pihak yang mengadakan kontrak antara pemilik dana dan mudharib akan

menentukan kapasitas baik sebagai nasabah maupun pemilik.

b. Pasar Modal Syariah

Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli bertemu

untuk melakukan transaksi.Namun pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu

tempat bertemunyan para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka

memperoleh modal.

Deposito Mudharabah

Sedangkan menurut UU No. 21 tahun 2008 pasal 1 tentang perbankan syariah, Deposito

adalah Investasi dana berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan

dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan

Akad antara Nasabah Penyimpan dan Bank Syariah dan/atau UUS. Sedangkan Investasi adalah

dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau UUS berdasarkan Akad

mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dalam bentuk

Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Risiko

Pengertian risiko menurut Idroes (2008) dapat dilihat dari dua sisi. “risiko merupakan

bahaya : adalah ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan

Page 6: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

374 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

dampak yang berlawanan dengan yang di capai. “risiko juga merupakan peluang : adalah sisi yang

berlawanan dari peluang untuk mencapai tujuan.”.Adapun jenis risiko yang wajib dikelola bank

syariah dalam PBI No.13/23/2011 adalah sebagai berikut : Risiko Kredit,Risiko Pasar

(Market Risk),Risiko Likuiditas.Risiko Operasional,Risiko Hukum,Risiko Reputasi,Risiko

Stratejik,Risiko Kepatuhan,Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk),Risiko Investasi

Manajemen Risiko

Dikemukakan oleh Siahaan (2007) bahwa untuk menjalankan proses manajemen risiko yang

baik, perlu berpegang pada prinsip :

a. Ada transparansi yang artinya seluruh potensi risiko harus dipaparkan secara terbuka, sebab

risiko yang disembunyikan akan membawa bencana dikemudian hari.

b. Bahwa assessment harus tepat yang berarti harus ada konsep, metodologi, alat dan teknik

yang tepat.

c. Informasi harus berkualitas dan tepat waktu.

d. Perlu diversifikasi risiko. Risiko terkonsentrasi pada satu aktivitas tertentu sangat

membahayakan bank.

e. Harus pada independensi dalam hubungannya dengan unit-unit organisasi untuk mengelola

risiko.

f. Disiplin dan implementasi internal control.

Risk of Return Risk

Pada tahun 2011 Bank Indonesia mengeluarkan peraturan baru tentang penerapan

manajemen risiko yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011, yang

sebelumnya manajemen risiko Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah mengacu pada

Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003. Bank Indonesia menambahkan terdapat 2 risiko bank

syariah yang berbeda dengan bank konvensional yang hanya mempunyai 8 risiko, yaitu risiko imbal

hasil (rate of return risk) dan risiko investasi (equity investment risk). Risiko Imbal Hasil (Rate of

Return Risk) adalah Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada

nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana,

yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank. Risiko ini menjadi salah satu

penyebab bank syariah tidak cepat berkembang menyaingi bank konvensional.

Bank syariah dibebaskan menggunakan metode apapun untuk menganalisis risiko imbal hasil

tersebut. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Value at Risk (VaR) dan Risk Adjusted

Return on Capital (RAROC), metode VaR untuk melihat potensi kerugian deposito mudharabah.

Konsep Value at Risk

Dikatakan oleh Philippe Jorion (2007) bahwa “Value at Risk is the maximum amount of

money that may be lost on a portofolio over a given period of time, with a given level of

confidence.”. Value at Risk (VaR) adalah jumlah maksimum uang yang mungkin hilang pada

portofolio selama periode waktu tertentu, dengan tingkat kepercayaan tertentu.

Konsep Value at Risk (VaR) ini dipopulerkan oleh J.P Morgan pada tahun 1994 sebagai alat

ukur risiko. Regulator sektor finansial telah mengadopsi VaR sebagai alat ukur risiko yang dapat

digunakan secara umum.

Metode pengukuran risiko dihitung dengan estimasi persentase kerugian potensial melalui

VaR nilai absolut dan nilai relatif. Nilai VaR absolut adalah kerugian terhadap zero (nol) dan nilai

VaR relatif adalah kerugian yang dibandingkan dengan rata-rata nilai pengembalian hasil yang

diharapkan (expected return) μ. Nilai VaR (zero) menggambarkan adanya selisih antara VaR

Page 7: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

375 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

(mean) dengan rata-rata nilai gross expected return, dimana jika VaR (zero) positif dan signifikan

terdapat potensi kerugian Investasi deposito mudharabah, jika nilai VaR (zero) negatif berarti

terdapat potensi profitabilitas Investasi deposito mudharabah. Perhitungan standar deviasi yang

telah dikemukakan diatas berasumsi bahwa volatilitas data konstan dari waktu ke waktu. Hal ini

jauh dari kenyataan yang ada. volatilitas yang konstan disebut homoscedastis dan volatilitas yang

tidak konstan disebut heteroscedastis. Banyak ahli yang telah mengembangkan metode perhitungan

volatilitas heteroscedastis. Adapun metode yang sering digunakan saat ini adalah metode

Exponentially Weighted Moving Average (EWMA).

a. Exponentially Weighted Moving Average (EWMA)

Metode ini melakukan estimasi volatilitas dengan memberikan bobot pengaruh lebih besar

terhadap volatilitas data terbaru. Asumsi dasar dalam metode ini adalah nilai rata-rata adalah nol

dan mengikuti distribusi normal. Metode ini melakukan estimasi volatilitas dengan memberikan

bobot pengaruh lebih besar terhadap volatilitas data terbaru. Nilai λ menunjukkan skala bobot 0

– 1 dari pengamatan data terbaru dari data sebelumnya. Semakin tinggi nilai λ pada sebuah data

imbal hasil berarti semakin besar pengaruh volatilitas sebelumnya (persistence) namun semakin

tidak reaktif terhadap informasi pasar imbal hasil terakhir.

b. Confidence Level

Confidence Level merupakan suatu angka tertentu yang tidak akan dilampaui dengan probabilitas

yang telah ditentukan. Tingkat kepercayaan didasarkan pada nilai distribusi standar normal (α)

yang dapat dicari dari tabel kurva normal. Jika tingkat kepercayaan c 95% maka besar nilai

distribusi yang ada di tabel 1,65 dan untuk kepercayaan 99% nilainya sebesar 2,33.

c. Holding Period

Pemilihan holding periode apakah satu bulan atau satu hari sangat subyektif dan tergantung pada

bisnis bank atau institusi keuangan dan juga tergantung pada jenis portifolio yang dianalisa.

Idealnya, holding periode dihubungkan dengan periode terpanjang yang diperlukan untuk

melikuidasi portofolio. Semakin lama holding periode maka semakin besar pula nilai VaR.

Konsep Risk Adjusted Return on Capital (RAROC)

Risk Adjusted Return on Capital (RAROC), yang dikembangkan oleh Bankers Trust pada

akhir 1990-an, mengkuantifikasi risiko dengan mempertimbangkan hubungan timbal balik antara

risiko dan return dalam aset dan aktivitas yang berbeda. RAROC memberikan sebuah basis

ekonomi untuk mengukur risiko yang relevan secara konsisten, dan memberikan alat kepada

manajer untuk mengambil keputusan yang efisien berkenaan dengan adanya hubungan timbal balik

antara risiko dan return dalam aset yang berbeda.Pada variabel Risk Adjusted Return (RAR)

menunjukkan adanya misleading (kesalahan utama suatu strategi yang digunakan untuk

mempercepat pembayaran utang atau penagihan untuk mengantisipasi pergerakan nilai tukar mata

uang). Bank memasukkan kalkulasi actual bahwa kegagalan pembayaran (default) kemungkinan

terjadi pada debitur atau yang menerima pembiayaan.Dalam perhitungan RAROC digunakan

beberapa variabel yaitu variabel rata-rata keuntungan yang dihasilkan dari selisih antara jumlah

penerimaan (total revenue) dengan jumlah biaya (total cost), variabel kerugian terekspektasi atau

rata-rata kerugian (expected loss) dan variabel rata-rata kerugian terburuk atau maksimum (worst

case loss).

Page 8: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

376 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

Kerangka Berfikir

Gambar 5. Kerangka Berfikir

Kajian Terdahulu yang Relevan

a. Faizal Rakhmat Tahir, ditinjau Dari Laporan Keuangan Tahun 2008-2012 Menggunakan

Metode VarRDan RAROC”. Pada setiap bank syariah yang dijadikan objek penelitian yaitu

BMI,BSM, dan BMS memiliki tingkat risiko dan nilai yang hasil perhitungan yang berbeda-

beda tiap tahunnya dengan menggunakan metode VaR dan RAROC untuk mengetahui

tingkat risiko tertinggi dan tingkat pengembalian investasi terbaik.

b. Ana Mukarromatun Islamiyah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa investasi

deposito di perbankan konvensional lebih menguntungkan dibanding investasi deposito

mudharabah di perbankan syariah. Rata-rata gross expected return terhadap equivalent rate

dan interest rate cukup stabil. VaR (mean) dan VaR (zero) deposito 1, 3, 6 sepanjang tahun

2009- 2012 memiliki trend yang sama yaitu meingkat. Sedangkan analisis RAROC

menunjukkan bahwa potensi keuntungan perbankan konvensional lebih besar dibanding

perbankan Syariah

METODE PENELITIAN

Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan empiris. Menurut Robert K. Yin (2008) yaitu

merupakan suatu cara penelitian terhadap masalah empiris. Artinya, setelah data dikumpulkan,

kemudian dilakukan analisis data secara mendalam dan selanjutnya menginterprestasikan hasil

analisis tersebut dengan memakai skala rasio, yaitu skala dimana angka mempunyai makna yang

sesungguhnya, sehingga angka nol (0) dalam skala ini diperlakukan sebagai dasar perhitungan dan

pengukuran objek.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian deskriptif menurut Nurul Zuriah (2007) adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang

Deposito Mudharabah

Bank Negara Indonesia Syariah Bank Syariah Mandiri

Risiko Innvestasi Pengembalian hasil Pengembalian hasil

Risiko Innvestasi

Value at

Risk (VaR)

Risk Adjusted

Return on

Capital

(RAROC)

Value at

Risk (VaR)

Risk Adjusted

Return on

Capital

(RAROC)

Hasil Analisa Risiko Dan Pengembalian Hasil Deposito Mudharabah Bank

Negara Indonesia Syariah Dan Bank Syariah Mandiri

Page 9: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

377 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau

kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi

dan hubungan tertentu antara gejala dengan gejala lain dengan berusaha memberikan gambaran

secara sistematis.

Metode Analisis Data

Metode yang di gunakan oleh peneliti ialah dengan menggunakan metode VaR (Value At

Risk) untuk mengukur besar risiko kerugian dari investasi Deposito Mudharabah Dan RAROC (Risk

Adjusted Return On Capital) untuk mengukur besar tingkat pendapatan yang telah disesuaikan oleh

risiko dari keuntungan yang diperoleh oleh pihak bank dalam melakukan aktifitas bisnisnya.

Tekhnik Pengukuran data VaR dan RAROC

Tekhnik Pengukuran VaR

Perhitungan Metode VaR

Metode Perhitungan VaR menggunakan pendekatan pada tingkat kepercayaan sebesar 99 %

(Confidence level) dalam menginvestasikan dana nya. Dengan variable return deposito mudharabah

dan holding period dalam tahun (sehingga untuk 1 bulan = 1/12). Bentuk perhitungan VaR secara

umum untuk asset tunggal menurut Jorion menggunakan persamaan sebagai berikut:

:

α = Tingkat kepercayaan (Confidence Level)

σ = Standar Deviasi

W = Nilai posisi aset / nilai yang diinvestasikan

Metode pengukuran risiko dihitung dengan estimasi persentase kerugian potensial melalui

VaR nilai absolut dan nilai relatif. Nilai VaR absolut adalah kerugian terhadap zero (nol) dan nilai

VaR relatif adalah kerugian yang dibandingkan dengan rata-rata nilai pengembalian hasil yang

diharapkan (expected return)

Teknik Pengumpulan Data Return

Return merupakan imbal hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Equivalent rate deposito

mudharabah ditransformasikan dalam bentuk natural logarithmic (ln) dihitung dengan persamaan

sebagai berikut:

Rt = Return saham pada saat t

Pt = Harga saham pada saat t

Pt-1 = Harga saham sebelumnya

Pengujian data Return

Pengujian Pengujian data return diantaranya adalah sebagai berikut :

Uji stasioner

Uji stasioner dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey Fuller-test (ADF-Test)

dengan bantuan software Eviews 10. Data dapat dikatakan stasioner apabila nilai tes hasil uji ADF

VaR = α * σ * W

Page 10: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

378 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

tidak melebihi 1%. Jika data yang didapatkan tidak stasioner maka perlu dilakukan penyesuaian

data dengan melakukan diferensiasi.

Uji normalitas

Data disebut normal apabila nilai Jarque- Berra lebih kecil dari nilai Chi-Square.

Probabilitas Jarque-Berra adalah parameter yang menentukan jenis distribusi nilai return pada uji

normalitas. Apabila data nilai return berdistribusi normal maka digunakan pada table Z. Jika data

nilai return berdistribusi tidak normal maka digunakan pendekatan Cornish-Fisher Expansion guna

mengihitung Z-koreksi

Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas menggunakan uji White Heteroscedasticity. Dengan

membandingkan nilai probalilitas F-statistic dengan nilai critical value 0,05 untuk confidence level

95%.

𝜎 : Standar Deviasi 𝑅𝑖 𝑅𝑖 : log return pada hari i

𝑅 : Rata-rata return dalam periode sampel

𝑛 : Jumlah return dalam sampel

Jika data nilai return bersifat heteroskedastis,perhitungan volatilitas menggunakan

persamaan EWMA, yaitu:

𝜎𝑡2 = varian dari data imbal hasil (r) pada saat t

𝜆 = parameter (Decay factor)

Menghitung Volatilitas

Langkah pertama adalah menghitung Decay factor (λ) optimum. Decay factor optimum

ditentukan melalui penghitungan RMSE (Root Mean Square error) minimal secara trial and error.

Tekhnik Pengukuran RAROC

Setelah perhitungan VaR selesai, kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai RAROC.

untuk menghitung nilai RAROC, dibutuhkan variabel Non Performing Financing (NPF). Setelah

mendapatkan nilai NPF, kemudian langkah selanjutnya adalah menghitung Expected loss dan Worst

case loss sebagai berikut

:

Menghitung Expected loss

Menghitung expected loss menggunakan variable NPF (Non Performing Financing). Yaitu

dengan cara mengkalikan NPF dengan nilai eksposur dan kemudian dikalikan dengan probabilitas

default.

Menghitung Worst Case Loss

Page 11: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

379 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

Worst case loss dihitung melalui variabel rata-rata maksimum atau terburuk dari Pembiayaan

Non-Lancar (NPF) pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Negara Indonesia Syariah dari periode

bulanan Januari 2014 – Desember 2018. Artinya, Worst case loss dihitung sama dengan cara

mencari VaR dengan estimasi tingkat kepercayaan dan variabel yang berbeda dengan VaR

sebelumnya. Tingkat kepercayaan (Confidence Level c) 95% dan menggunakan variabel NPF.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisa Deskriptif Data Bank Negara Indonesia Syariah

Deposito Mudharabah

Risiko yang akan di hadapi oleh bank dalam mengelola dana tabungan Deposito

Mudharabah dengan jangka waktu 1 bulan bisa dikatakan cukup tinggi. Dikarenakan jangka waktu

yang singkat membuat bank sulit untuk mengelola dana tabungan tersebut.

Sumber : Laporan Keuangan Triwulan BNI Syariah

Diagram 1.Jumlah Dana Deposito Mudharabah Bank Negara Indonesia Syariah 2014-2018

Return Deposito Mudharabah

Rata – rata dari Equivalent rate tabungan Deposito Mudharabah untuk klasifikasi 1 bulan

sebesar 4.64%, 3 bulan sebesar 4.79%, 6 bulan sebesar 4.47%, dan jangka waktu 12 bulan sebesar

5.50 %.

Net Performing Financing ( NPF )

Nilai Net Performing Financing (NPF) bersifat Fluktuatif dari tahun ke tahun. Tingkat nilai

NPF tertinggi yang terjadi pada Bank Negara Indonesia Syariah terjadi pada periode Juni 2017

dengan nilai 3.38 %.

Analisa Deskriptif Data Bank Syariah Mandiri

Deposito Mudharabah

Jumlah dana deposito mudharabah di bank Bank Syariah Mandiri di dominasi oleh tabungan

deposito Mudharabah dengan jangka waktu selama 1 bulan jumlah rata rata 78 %, 3 bulan sebesar

1 Bulan, 6,419,710,

63%3 Bulan,

609,668, 6%

6 Bulan, 333,974, 3%

12 Bulan, 2,837,698,

28%

1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan

Page 12: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

380 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

10 %, 12 bulan sebesar 8 % dan terakhir 6 bulan sebesar 4%.

Sumber : Laporan Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri ( Data diolah dengan Excel)

Diagram 2.Jumlah Dana Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2014-2018

Return Deposito Mudharabah

Nilai Equivalent rate yang di tawarkan oleh Bank Syariah Mandiri cukup stabil di angka

3.7 % hingga 5%. Meskipun nilai equivalent rate pada tabungan deposito mudharabah 1 bulan tidak

terlalu mengalami peningkatan yang signifikan.

Net Performing Financing ( NPF )

Yang tertinggi terjadi pada periode September 2015, hal tersebut menandakan bahwa kinerja

bank sangat lah menghawatirkan terhadap pengawasan pembiayaan yang disalurkan. Mulai

mengalami penurunan pada periode juni 2018, dan hingga akhir periode 2018 nilai NPF Bank

Syariah terus mengalami penurunan.

Perhitungan VaR

Sebelum melakukan pengukuran nilai VaR, langkah pertama yaitu dengan melakukan uji

data return dari Deposito Mudharabah. Uji data ini dilakukan bukan untuk mencari kesimpulan

melainkan hanya sebagai syarat dalam pengukuran nilai VaR. pengujian data tersebut diantaranya :

a. Pengujian data Stationer

Berdasarkan hadil penelitian uji stationer,maka data return deposito mudharabah pada BNI

Syariah semuanya bersifat stationer. Data return deposito mudharabah pada Bank Syariah

Mandiri semuanya bersifat stationer.

b. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil olah data uji normalitas data return deposito mudharabah pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri menunjukkan bahwa semua data bersifat normal. Oleh

karena itu distribuso normal yang di pakai ialah pada tabel Z.untuk tingkat kepercayaan

sebesar 99% maka nilai distribusi normal nya sebesar 2.33.

c. Pengukuran Decay Faktor

Berdasarkan hasil pengukuran pada BNI Syariah dengan RMSE di lihat bahwa untuk untuk

nilai terendah pada pengukuran RMSE deposito mudharabah 1 bulan dengan nilai sebesai

0.003803123 yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%. Untuk nilai RMSE terendah pada

deposito 3 bulan dengan nilai 0.003987501 yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%.

Untuk nilai RMSE terendah pada deposito 6 bulan dengan nilai 0.013124269yaitu dengan

nilai decay faktor sebesar 99%. Untuk nilai RMSE terendah pada deposito 12 bulan dengan

nilai 0.000944 yaitu dengan nilai decay faktorsebesar 99%.

Berdasarkan hasil pengukuran pada BSM dengan RMSE di lihat bahwa untuk untuk nilai

terendat pada pengukuran RMSE deposito mudharabah 1 bulan dengan nilai sebesai 0.001089482

yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%. Untuk nilai RMSE terendah pada deposito 3 bulan

dengan nilai 0.000975618 yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%. Untuk nilai RMSE terendah

1 Bulan, 26,173,387 , 78%

3 Bulan, 3,253,777 , 10%

6 Bulan, 1,496,237 , 4% 12 Bulan,

2,684,294 , 8%

1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan

Page 13: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

381 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

pada deposito 6 bulan dengan nilai 0.002781679 yaitu dengan nilai decay faktor sebesar 99%.

Untuk nilai RMSE terendah pada deposito 12 bulan dengan nilai 0.000944 yaitu dengan nilai decay

faktor sebesar 99%.

Pengukuran RAROC

a. Total Revenue dan Total Cost

Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa hampir disetiap periode nya Bank BNI Syariah,

pendapatan tertinggi yang diterima oleh bank berada pada periode desember 2018 yaitu

sebesar 550,23 miliar. Pendapatan terendah yang diterima oleh bank berada pada periode

maret 2014 yaitu sebesar 46,31 miliar. Pada Bank Syariah Mandiri total pendapatan tertingggi

terdapat pada periode desember 2018 dengan 819,07 miliar, dan pendapatan terendah berada

pada periode desember 2014 yaitu sebesar 93,97 miliar.

b. Perhitungan Expected loss

Dalam penelitian ini nilai expected loss digunakan untuk sebagai faktor pengukuran nilai Risk

Adjusted Return (RAR) dan Risk Capital (RC). Data yang digunakan dalam menghitung nilai

expected loss adalah Non Performing Finance selama kurun waktu Januari 2014- Desember

2018.

c. Perhitungan Worst case loss (WL)

Dalam penelitian ini worst case loss (WL) tingkat kepercayaannya diestimasikan sebesar

95%, artinya terdapat probabilitas atau peluang sebesar 5% bahwa kerugian actual (actual

loss) akan melebihi modal ekonomis (economic capital).

Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan Value at Risk (VaR) Pada BNI Syariah

a. Dilihat dari standar deviasi yang terjadi pada tabungan deposito mudharabah pada Bank BNI

Syariah manunjukkan nilai tertinggi berada pada tabungan deposito Mudharabah dengan

jangka waktu 6 bulan dengan total 0.2776. hal ini menunjukkan adanya pola pergerakan data

return yang cukup berfluktuatif.sedangkan untuk tingkat standar deviasi yang terendah berapa

pada tabungan deposito mudharabah 12 bulan dengan nilai 0.0149.

b. Nilai VaR Mean menunjukkan masing masing untuk deposito mudharabah 1 bulan, 3 bulan, 6

bulan, 12 bulan sebesar 196,229.92 , 27,495.17 , 107,856.63 , 49,439.45. VaR mean

manunjukkan ada nya potensi risiko pada tabungan mudharabah, dimana potensi tertinggi

dimiliki oleh tabungan deposito mudharabah 1 bulan dengan nilai 196,229.92, itu artinya pada

tabungan deposito mudharabah 1 bulan terdapat potensi risiko sebesai 196,229.92 miliar. Bila

di lihat dari persentase maka potensi kerugian terbesar terdapat pada ttabungan deposito

c. mudharabah 6 bulan sebesar 32%, dari total deposito yang di terima pihak bank untuk

klasifikasi dana deposito mudharabah 6 bulan. Dan yang terendah berada pada tabungan

deposito mudharabah 12 bulan sebesar 1,74 %.

d. Nilai VaR Zero

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan nilai VaR (Zero) pada tabungan deposito

mudharabah berada pada posisi negative, hal tersebut menunjukkan bahwa ada nya potensi

probabilitas untuk berinvestasi di BNI Syariah.

Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan Value at Risk (VaR) Pada Bank Syariah mandiri

a. Dilihat dari standar deviasi yang terjadi pada tabungan deposito mudharabah pada Bank

Syariah Mandiri manunjukkan nilai tertinggi berada pada dengan jangka waktu 6 bulan

dengan total 0.0763. Sedangkan untuk tingkat standar deviasi yang terendah berapa pada

tabungan deposito mudharabah 3 bulan dengan nilai 0.00268.

b. Nilai VaR Mean menunjukkan masing masing untuk deposito mudharabah 1 bulan, 3 bulan, 6

bulan, 12 bulan sebesar 932,000.19 , 101,660.03, 132,904.41, 183,932.00. Dimana potensi

Page 14: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

382 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

c. tertinggi dimiliki oleh tabungan deposito mudharabah 1 bulan dengan nilai 932,000.19, itu

artinya pada tabungan deposito mudharabah 1 bulan terdapat potensi risiko sebesai

932,000.19 miliar. Bila di lihat dari persentase maka potensi kerugian terbesar terdapat pada

ttabungan deposito mudharabah 6 bulan sebesar 8%, dari total deposito yang di terima pihak

bank untuk klasifikasi dana deposito mudharabah 6 bulan. Dan yang terendah berada pada

tabungan deposito mudharabah 3 bulan sebesar 3 %.

d. Nilai VaR Zero

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan nilai VaR (Zero) pada tabungan deposito

mudharabah berada pada posisi negative, hal tersebut menunjukkan bahwa ada nya potensi

probabilitas untuk berinvestasi di Bank Syariah Mandiri.

Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC BNI Syariah

Berikut analisa mengenai perhitungan RAROC pada Bank Negara Indonesia Syariah:

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RaR pada BNI Syariah bersifat positif, hal tersebut

mengindikasikan adanya tingkat keuntungan yang di peroleh oleh bank. Hal tersebut dapat

dilihat dimana nilai RaR lebih besar dari pada nilai Expected loss yang di terima bank.

b. Hasil dari Penelitian diatas nilai RC Pada BNI Syariah menunjukkan angka positif secara

keseluruhan. Ketika nilai RC (Risk Capital) positif hal tersebut menunjukkan bahwa Bank

memiliki cadangan modal yang dapat menutupi kerugian bila suatu waktu risiko menjadi

kenyataan. Sedangkan nilai negatif pada RC mencerminkan adanya penaksiran atau estimasi

kerugian alokasi modal bank syariah terhadap risiko kredit atau pembiayaan.

c. Hasil penelitian di atas nilai RAROC bersifat positif, hal ini berarti ada nya keuntungan yang

di peroleh oleh bank dikarenakan nilai RaR lebih besar dari pada Nilai RC di BNI Syariah

Analisis Potensi Return Berdasarkan RAROC Bank Syariah Mandiri

Hasil Analisa mengenai perhitungan RAROC pada Bank Syariah Mandiri sebagai berikut:

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RaR pada Bank Syariah Mandiri bersifat Negatif,

hal tersebut mengindikasikan bahwa adanya potensi kerugian yang disebabkan oleh kesalahan

stategi dalam penanganan pembayaran nasabah pembiayaan, yang mengakibatkan nilai

Expected loss menjadi lebih besar dari pada revenue bank.

b. Hasil dari Penelitian diatas nilai RC Pada BNI Syariah menunjukkan angka positif secara

keseluruhan. Ketika nilai RC (Risk Capital) positif hal tersebut menunjukkan bahwa Bank

c. memiliki cadangan modal yang dapat menutupi kerugian bila suatu waktu risiko menjadi

kenyataan. Sedangkan nilai negatif pada RC mencerminkan adanya penaksiran atau estimasi

d. kerugian alokasi modal bank syariah terhadap risiko kredit atau pembiayaan.

e. Hasil penelitian di atas nilai RAROC yang bernilai negatif mengindikasikan adanya potensi

kerugian karena nilai RAR yang negatif, dimana akan berdampak buruk pada bank, apabila

kerugian terealisasi maka kerugian tersebut akan menggerus modal dari Bank Syariah Mandiri

dan Bank Negara Indonesia Syariah.

KESIMPULAN

Nilai VaR (Mean ) Deposito Mudharabah Bank Negara Indonesia Syariah untuk jangka

waktu 1 bulan sebesar 0.0305 % , 3 bulan sebesar 0.045 % 6 bulan sebesar 0.116 % 12 bulan

sebesar 0.017 %.Adapun nilai VaR ( Zero ) Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri untuk

jangka waktu 1 bulan sebesar -0.355 % , 3 bulan sebesae -0.353 % , 6 bulan sebesar -0.255 % , dan

12 Bulan Sebesar -0.441 %.Nilai VaR (Mean) Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri untuk

jangka waktu 1 bulan sebesar 0.0349 % , 3 bulan sebesar 0.0312 % 6 bulan sebesar 0.0882 % 12

bulan sebesar 0.0685%. Adapun nilai VaR ( Zero ) Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri

Page 15: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

383 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

untuk jangka waktu 1 bulan sebesar -0.322 % , 3 bulan sebesae -0.36 % , 6 bulan sebesar -0.296 %

,dan 12 Bulan Sebesar -0.33 %.Nilai RAROC pada Deposito Mudharabah Bank Negara Indonesia

Syariah pada tiap tahun nya menunjukkan angka 2.58, 3.02, 3.41, 3.37, 2.91.Nilai RAROC pada

Deposito Mudharabah Bank Syariah Mandiri pada tiap tahun nya menunjukkan angka -4.78, -

28.93, -1.98, 0.14.

Refernsi

Aziz, A.,Mariyah,U.(2010).Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Basrowi.,Suwandi.(2008).Memahami Penelitian Kualitatif,. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bungin, B.(2010).Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Hasan, I.(2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasan, M,I.(2008).Pokok-pokok Materi Statistika 1: Statistika Deskriptif. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Idroes, Ferry N.(2008).Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan Pilar Kesepakatan

Basel IITerkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta : PT Raja

Grafindo persada.

Jorion, P.(2007).Value at Risk: The New Benchmarking for Managing Financial Risk ed.3. New

York: McGraw Hill.

________.(2007).Financial Risk Manager Handbook. New York: McGraw Hill. 2007.

Kadir.(2015).Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel

dalam Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Karim, A,A.(2010).Ekonomi Makro Islami,edisi.2. Jakarta: Rajawali Pers..

__________(2013).Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi ke-5. Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada.

Kasmir.(2008).Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:Rajawali Pers

Khan, T.,Habib,A.(2008).Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Bumi Aksara..

Kuncoro, M.(2004).Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Cet.2.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Muchtar, .,dkk..(2016).Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Kencana.

Muhammad.(2005).Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah. Yogyakarta UPP AMP YKPN.

Putong,I.(2015).EKONOMI MAKRO: Pengantar untuk dasar – dasar Ilmu Ekonomi Makro.

Jakarta: Buku & Artikel..

Perwataadmadja, K.,M Syafe’I,A.(1997). Apa dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta : PT Dana

Bhakti Wakar.

Rivai, Veithzal dkk. (20070.Bank and Financial Instituation Management Conventional

andcSharia System, Edisi ke-1. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada.

Santono, R,A,.Arie,A,S.(2006). “VAR Portofolio Optimal : Perbandingan Antara Metode

Markowitz dan Mean Absolute Deviation. “Jurnal Siasat Bisnis, 1 (1)

Siahaan, H.(2007).Manajemen Risiko : Konsep, Kasus, dan Implementasi. Jakarta: PT. Gramedia, 2

Siamat, D.(2005).Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi ke-5. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2.

Solihin, A,I.(2008). Ini Lho Bank Syariah. Jakarta: PT. Grafindo Media Pratama.

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni,V,W.(2015).Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Suprayitno, E.(2008).Ekonomi Mikro Perspektif Islam. Malang: UIN-Malang Press.

Susanto, H.,dkk.(2003).Bijak Meminjam dan Menggunakan Uang Bank. Jakarta: PT. Alex Media

Komputindo.

T, Sunaryo.(2007).Manajemen Risiko Finansial. Jakarta: Salemba Empat.

Undang Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Syariah.

UU RI No. 21 tahun 2008, Tentang Perbankan Syariah.

Page 16: KOMPERATIF POTENSI RISK DAN RETURN DEPOSITO …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen Volume 2,Nomor 2, Desember 2020 Hal 369-384

[email protected] ISSN : 2684-8775 (Online)

384 Yanti Budiasih,Asriyal,Silvi Reni Cusyana.Komperatif Potensi Risk dan Return,Deposito Mudhadarah Pada Bank BNI

Syariah dan Bank Syariah Mandiri Menggunakan Metode VAR dan RAROC

Yudha,P.(2009). “Analisis Risiko dan Pengembalian pada Perbankan Syariah: Aplikasi Metode

VaR dan RAROC pada Bank Syariah Mandiri”. La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, 3 (1).

Yin, R,K.(20080.Studi Kasus Design dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Zuriah,N.(2007).Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.