Komunikasi Efektif

Embed Size (px)

Citation preview

KOMUNIKASI EFEKTIFSKENARIO II : DOKTER HEMUNG Jelita, 7 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas karena demam sejak 5 hari yang lalu. Demamnya tidak turun walaupun sudah minum obat. Dokter lalu memeriksa Jelita, kemudian langsung memasang infus tanpa menunjukan empati. Jelita menangis berteriak karena takut sehingga si ibu merasa bingung. Belum sempat bertanya, dokter langsung memberikan sepucuk surat rujukan ke Rumah Sakit. Kenapa anak saya harus dirawat di Rumah Sakit, Dok? Sambil berlalu, dokter mengatakan bahwa peralatan di Puskesmas tidak cukup! Dengan rasa kecewa, si ibu langsung memberitahu keluarganya di rumah dan mencari kendaraan untuk membawa Jelita ke Rumah Sakit. Bagaimana seharusnya seorang dokter memberikan keterangan tentang kondisi pasien kepada keluarganya?

Skenario di atas dibahas dengan menggunakan Seven-Jump Methods a. b. c. Hypotheses d. (schema) e. f. g. Define Learning Objectives Gather Information and Private Study Share the Results Arrange explanations into a tentative solution Clarify Unfamiliar Terms Define Problems Brainstorm Possible Explanations or

Fakultas Kedokteran UNAND

1

1. Clarify Unfamiliar Terms

NO. ISTILAH 1. Empati 2. Puskesmas

ARTI kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain unit/sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang berorientasi pada masyarakat di daerah tertentu, dalam ruang lingkup tertentu (seperti kecamatan) pemasukan obat dan sebagainya ( berupa cairan ) tanpa tekanan istimewa melalui pembuluh darah atau rongga badan dan menggunakan suatu alat suhu badan lebih tinggi dari biasa karena sakit surat yang digunakan untuk melimpahkan wewenang dan tanggung jawab pengelolaan suatu kasus penyakit ataupun masalah kesehatan secara timbal balik, yang dapat dilakukan secara vertikal, dalam arti antarsarana pelayanan kesehatan yang berbeda stratanya, atau secara horizontal, dalam arti antarsarana pelayanan kesehatan yang sama stratanya suatu proses, yaitu proses (kegiatan) penyampaian pesan/informasi dari seseorang (pengirim) kepada orang lain (penerima) dapat membawa hasil (feedback); berhasil guna Ahli dalam dalam pengobatan dan penyakit; gelar bagi lulusan pendidikan dokter orang sakit yang dirawat dokter, yang membutuh kan penanganan di bidang medis suatu substansi atau bahan yang digunakan untuk mendiagnosis, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan atau mencegah penyakit

3.

Infus

4. 5.

Demam Surat rujukan

6.

Komunikasi

7. 8. 9. 10.

Efektif Dokter Pasien Obat

2. Define Problems

Fakultas Kedokteran UNAND

2

Mengapa dokter memberikan surat rujukan ke rumah sakit? Mengapa dokter langsung mengambil tindakan medis pada pasien tanpa menanyakan keluhan pasien terlebih dahulu, dan tidak menunjukan sikap empati pada pasien?

Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antara dokter dengan pasien? Apakah akibatnya jika dokter tidak mampu berkomunikasi secara efektif? Bagaimanakah kita mengetahui bahwa komunikasi antara dokter dan pasien sudah efektif atau belum? Bagaimanakah seharusnya dokter memberi informasi tentang kesehatan pasien kepada pasien itu sendiri, kepada keluarganya atau pihak lain seperti rekan seprofesi?

Apakah tujuan komunikasi efektif? Apakah prinsip komunikasi efektif? Apakah manfaat komunikasi efektif? Apa sajakah hambatan yang dihadapi dalam berkomunikasi? Bagaimanakah berkomunikasi? cara mengatasi masalah / hambatan dalam

3. Brainstorm Possible Explanations or Hypotheses Alasan dokter memberikan rujukan ke rumah sakit : 1. Peralatan yang tersedia di Puskesmas tidak memadai (terbatas) 2. Dokter kurang/tidak ahli dalam menangani kasus penyakit pasien Dokter langsung mengambil tindakan medis pada pasien

tanpa menanyakan keluhan pasien terlebih dahulu, dan tidak menunjukan sikap empati pada pasien karena dokter tidak mengetahui peran komunikasi efektif antara dokter dengan pasien, dan akibat jika komunikasi yang baik tidak terjadi. Alasan lain adalah karena dokter tidak mampu berkomunikasi efektif dengan pasien.Fakultas Kedokteran UNAND

3

dengan pasien : 1. 2. Komunikasi Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan dokter

Akibat jika dokter tidak mampu berkomunikasi secara

efektif adalah terjadinya kesalahpahaman, baik antara dokter dengan pasien, dokter dengan keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait, dokter dengan kolega, bahkan dokter dengan masyarakat. Akibat lain adalah terjadinya kesalahan dalam diagnosis penyakit pasien, yang berujung pada malpraktek. Salah satu pertanda jika komunikasi antara dokter dengan

pasien sudah efektif adalah terciptanya suatu sambung rasa yang kuat antara dokter dengan pasien, sehingga muncullah keterbukaan diantara mereka, dalam arti, pasien bersikap terbuka dalam menyampaikan keluhan keluhan yang dirasakannya, dan dokter pun bersikap terbuka dalam menyampaikan kebenaran yang terjadi pada pasien. Jika hal ini belum terwujud, maka komunikasi belum bisa dikatakan efektif. Sebaiknya, ketika memberikan informasi mengenai

kesehatan pasien, dokter terlebih dahulu harus mengetahui golongan lawan bicaranya (receiver). Jika lawan bicara merupakan golongan awam (misalnya keluarga yang berasal dari lingkungan nonmedis), maka dokter harus mampu menyampaikannya dalam bahasa yang mudah dimengerti (bahasa nonformal), sehingga tidak muncul kesalahpahaman. Jika lawan bicaranya adalah rekan seprofesi atau pihak yang kompeten di bidang medis, maka dokter boleh menyampaikannya dalam ragam bahasa medis. Selain itu, dokter juga harus mempertimbangkan kesiapan mental penerima informasi untuk mendengar berita yang akan disampaikan.

Fakultas Kedokteran UNAND

4

Tujuan komunikasi efektif : 1. Menghindari kesalahpahaman antara dokter dengan pasien, dokter dengan keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait, dokter dengan kolega, bahkan dokter dengan masyarakat 2. Memudahkan dokter menganalisis penyakit pasien 3. Memudahkan proses pengobatan pasien

Prinsip komunikasi efektif : 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. Keterbukaan Empati Active listening Focus on feeling Manfaat komunikasi efektif : Menunjukan kompetensi seorang dokter Mempermudah proses pengobatan pasien atau Menciptakan hubungan yang baik antara

urusan-urusan lain yang terkait dokter dengan pasien, dokter dengan keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait, dokter dengan kolega, bahkan dokter dengan masyarakat komunikasi : 1. Penggunaan bahasa yang tidak tepat. Sebagai contoh, jika dokter menggunakan bahasa medis ketika berbicara kepada pasien atau keluarganya, hal ini akan menimbulkan ketidakmengertian atau kesalahpahaman tentang informasi yang disampaikan. 2. 3. listening Tidak terciptanya keterbukaan Tidak tercapainya active Hambatan yang terjadi dalam

Fakultas Kedokteran UNAND

5

4. disampaikan tidak jelas dalam komunikasi :

Informasi

/

pesan

yang

Cara mengatasi masalah / hambatan

1. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan lawan bicara 2. Menciptakan keterbukaan antarpihak yang terkait 3. Mendengarkan lawan bicara ketika berbicara 4. Memberikan informasi yang jelas, tidak bertele-tele

4. Schema KOMUNIKASI

Komponen Pesan dikirim Pesan diterima

Channel

Sources

Receiver

Feedback Pengertian

No noise

Noise Ciri-ciri

Cara

Efektif

Tidak Efektif

Prinsip

Fakultas Kedokteran UNAND

6

Tujuan

Solusi

Manfaat

Akibat

Bentuk dan jenis 5. Define Learning Objectives Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian komunikasi efektif Mahasiswa mampu menjelaskan ciri-ciri komunikasi efektif Mahasiswa mampu menjelaskan cara berkomunikasi efektif Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip komunikasi efektif Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan komunikasi efektif Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi demi tercapainya komunikasi efektif Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat komunikasi efektif Mahasiswa mampu menjelaskan akibat dari komunikasi tidak efektif Mahasiswa mampu menjelaskan tentang one-way communication dan two-way communication Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis pendekatan komunikasi dalam dunia kedokteran Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan komponen-komponen yang terlibat dalam komunikasi Mahasiswa mampu menerapkan komunikasi efektif dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia kedokteran 6. Gather Information and Private Study Sentoso, Jimmy. 2003. Komunikasi Efektif dalam Tim. Harian umum Sinar Harapan Prajarto, Nunung. 2006. Komunikasi Efektif: Menjalin Komunikasi Efektif. http://www.foundationcoalition.org/

Fakultas Kedokteran UNAND

7

Wasisto, Broto dkk. 2006. Komunikasi Efektif Dokter Pasien. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia http://www.dawnfarm.org/articles/communication.pdf Ramadhan, Syahrul. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Ikhtiar Kuliah Pengantar Komunikasi oleh dr. Hj. Erly, Sp.MK Anisfuad. Komunikasi yang Efektif. Jakarta 7. Share the Results Komunikasi efektif adalah pengembangan hubungan antara pemberi informasi dengan penerima informasi secara efektif yang berlangsung secara efisien, dengan tujuan utama penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang diperlukan dalam rangka membangun kerjasama antara kedua belah pihak. Komunikasi dokter-pasien adalah hubungan yang berlangsung antara dokter dengan pasiennya selama proses pemeriksaan / pengobatan / perawatan yang terjadi di ruang praktik perorangan, poliklinik, rumah sakit, dan puskesmas dalam rangka membantu menyelesaikan masalah kesehatan pasien Komunikasi efektif dokter dengan pasien, dokter dengan keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait, dokter dengan kolega, bahkan dokter dengan masyarakat adalah pengembangan hubungan dokter dengan pasien, keluarga pasien, profesi terkait, kolega, bahkan dengan masyarakat secara efektif yang berlangsung secara efisien, dengan tujuan utama penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang diperlukan dalam rangka membangun kerja sama antara dokter dengan pihak-pihak tersebut. Komunikasi yang dilakukan secara verbal dan non-verbal menghasilkan pemahaman pasien terhadap keadaan kesehatannya, peluang dan kendalanya, sehingga dapat bersama-sama dokter mencari alternatif untuk mengatasi permasalahannya

Fakultas Kedokteran UNAND

8

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Ciri-ciri komunikasi efektif : Openness (keterbukaan), tidak ada pesan dan makna yang tersembunyi Equality (kesamaan) Supportiveness (dukungan) Possitiveness (pandangan positif) Langsung ke inti persoalan, tidak ragu menyampaikan pesan Asertif, yang artinya tegas sekalipun jauh dari kesan keras atau mendikte Bersahabat Dapat berlangsung secara lisan atau tulisan Dua arah (seimbang antara berbicara dan mendengarkan) Responsif (memperhatikan keperluan dan pandang-an orang lain) Nyambung (menafsirkan pesan dan kebutuhan orang lain dengan tepat) Jujur dalam pengungkapan gagasan, perasaan, atau kebutuhan yang sesungguhnya

Cara berkomunikasi efektif adalah

membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai komunikasi yang mengikuti langkah-langkah komunikasi, yaitu memberi perhatian, membuka dialog, mencari solusi atau alternatif pemecahan masalah, dan menyimpulkan hasilnya Cara berkomunikasi efektif dengan pasien : 1. Materi informasi apa yang disampaikan o o Tujuan anamnesis dan pemeriksaan fisik (kemungkinan rasa tidak nyaman/sakit saat pemeriksaan) Kondisi saat ini dan berbagai kemungkinan diagnosis

Fakultas Kedokteran UNAND

9

o

Berbagai tindakan medis yang akan dilakukan untuk

menentukan diagnosis, termasuk manfaat, risiko, serta kemungkinan efek samping/komplikasi o o o o o Hasil dan interpretasi dari tindakan medis yang telah Diagnosis, jenis atau tipe Pilihan tindakan medis untuk tujuan terapi dilakukan untuk menegakkan diagnosis

(kekurangan dan kelebihan masing-masing cara) Prognosis Dukungan (support) yang tersedia

2. Siapa yang diberi informasi o o pasien o Keluarganya atau pihak lain yang menjadi wali/pengampu dan bertanggung jawab atas pasien kalau kondisi pasien tidak memungkinkan untuk berkomunikasi sendiri secara langsung 3. Berapa banyak atau sejauh mana o dokter o Untuk pasien: sebanyak yang pasien kehendaki, yang merasa perlu untuk disampaikan, dengan Pasien, apabila dia menghendaki dan kondisinya Keluarganya atau orang lain yang ditunjuk oleh memungkinkan

memerhatikan kesiapan mental pasien Untuk keluarga: sebanyak yang pasien/keluarga kehendaki dan sebanyak yang dokter perlukan agar dapat menentukan tindakan selanjutnya 4. Kapan menyampaikan informasi Segera, jika kondisi dan situasinya memungkinkan 5. Di mana menyampaikannya

Fakultas Kedokteran UNAND

10

o o o o

Di ruang praktik dokter Di bangsal, ruangan tempat pasien dirawat Di ruang diskusi Di tempat lain yang pantas, atas persetujuan bersama,

pasien/keluarga dan dokter 6. Bagaimana menyampaikannya o Informasi penting sebaiknya dikomunikasikan secara langsung, tidak melalui telepon, juga tidak diberikan dalam bentuk tulisan yang dikirim melalui pos, faksimile, sms, internet o Persiapan meliputi: Materi yang akan disampaikan (bila diagnosis, tindakan medis, prognosis sudah disepakati oleh tim); Ruangan yang nyaman, memperhatikan privasi, tidak terganggu orang lalu-lalang, suara gaduh dari tv/radio, telepon; Waktu yang cukup; Mengetahui orang yang akan hadir (sebaiknya pasien ditemani oleh keluarga/orang yang ditunjuk; bila hanya keluarga yang hadir sebaiknya lebih dari satu orang) o o Jajaki sejauh mana pengertian pasien/keluarga tentang Tanyakan kepada pasien/keluarga, sejauh mana yang diinginkan dan amati kesiapan hal yang akan dibicarakan informasi

pasien/keluarga menerima informasi yang akan diberikan Prinsip komunikasi efektif :

Prinsip dasar yang harus kita perhatikan dalam berkomunikasi dapat kita rangkum dalam satu kata, yaitu REACH ( Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble ), yang berarti merengkuh atau meraih. 1. Respect 11

Fakultas Kedokteran UNAND

Respect merupakan sikap hormat dan sikap menghargai terhadap lawan bicara kita. Kita harus memiliki sikap (attitude) menghormati dan menghargai lawan bicara kita karena pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan orang tersebut. Samuel Johnson mengatakan bahwa There will be no respect without trust, and there is no trust without integrity. 2. Empati yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Prinsip dasar dari hukum kedua ini adalah Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan. Seek first to understand then be understood to build the skills of emphatetic listening that inspires openness and trust. (Stephen Covey) 3. Audible Makna dari audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Kunci utama untuk dapat menerapkan hukum ini dalam mengirimkan pesan: o Buat pesan Anda mudah untuk dimengerti o Fokus pada informasi yang penting o Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan tersebut o Taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di sekitar Anda o Antisipasi kemungkinan masalah yang akan muncul

Fakultas Kedokteran UNAND

12

o Selalu menyiapkan rencana atau pesan cadangan (backup) 4. Kejelasan dari pesan yang kita sampaikan (Clarity) Pesan yang ingin disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity juga sangat tergantung pada kualitas suara kita dan bahasa yang kita gunakan. Penggunaan bahasa yang tidak dimengerti, akan membuat isi dari pesan kita tidak dapat mencapai tujuannya. Seringkali orang menganggap remeh pentingnya Clarity, sehingga tidak menaruh perhatian pada suara (voice) dan kata-kata yang dipilih untuk digunakan. Beberapa cara untuk menyiapkan pesan agar jelas yaitu: o o kita o o o 5. Penuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang Buat pesan Anda jelas, tepat dan meyakinkan Pesan yang disampaikan harus fleksibel kita pakai Tentukan goal yang jelas Luangkan waktu untuk mengorganisasikan ide

Sikap rendah hati (Humble) Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Kerendahan hati juga bisa berarti tidak sombong dan menganggap diri penting ketika kita berbicara. Justru dengan kerendahan hatilah kita dapat menangkap perhatian dan respons yang positif dari si penerima pesan.

1.

Tujuan komunikasi efektif : Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dengan pasien, dokter dengan

Fakultas Kedokteran UNAND

13

keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait, dokter dengan kolega, bahkan dokter dengan masyarakat ) 2. Membantu pengembangan rencana perawatan bersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan finansial 3. 4. dihadapinya 5. disetujui pasien komunikasi efektif : 1. Menurut cara penyampaian, dibedakan atas komunikasi lisan (langsung dan tidak langsung) dan komunikasi tulisan (dalam bentuk gambar, surat, blanko, dan naskah) 2. Menurut kelangsungannya, dibedakan atas komunikasi langsung (melalui pertemuan) dan komunikasi tidak langsung (dengan surat atau media komunikasi) 3. Menurut Komunikasi verbal, mencakup aspek-aspek : o Perbendaharaan kata o Kecepatan berbicara o Intonasi suara 38 % o Humor o Singkat dan jelas o Waktu yang tepat Sifatnya, dibedakan atas komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal Bentuk-bentuk komunikasi demi tercapainya Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah langkah atau hal-hal yang telah Membantu memberikan pilihan dalam Membimbing pasien sampai pada upaya penyelesaian masalah kesehatan pasien pengertian yang sebenarnya tentang penyakit/masalah yang

Fakultas Kedokteran UNAND

14

Komunikasi nonverbal, mencakup aspek-aspek : o Ekspresi wajah o Kontak mata o Sentuhan o Postur tubuh o Suara o Gerak isyarat

4.

Menurut arah pesan,

dibedakan atas komunikasi satu arah (one way communication) dan komunikasi dua arah (two-way communication) 1. martabat seseorang 2. perasaan 3. dalam organisasi atau publik Manfaat komunikasi efektif dokter-pasien : 1. institusi pelayanan medis 2. hubungan dokter-pasien yang baik 3. 4. menghadapi penyakitnyaFakultas Kedokteran UNAND

Manfaat komunikasi efektif : Mengangkat harkat dan Membuat manusia

menyampaikan gagasan, isi hatinya, dan menjalin komunikasi Pengembangan karier

Meningkatkan kepuasan

pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau

Meningkatkan

kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar

Meningkatkan Meningkatkan

keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam

15

Akibat

komunikasi tidak efektif adalah terjadinya kesalahpahaman antara pemberi informasi (source) dengan penerima informasi, atau terjadinya perbedaan interpretasi antara pihak-pihak yang terkait Akibat komunikasi tidak efektif antara dokter dengan pasien : 1. P asien tetap tidak mengerti keadaannya karena dokter tidak menjelaskan, hanya mengambil anamnesis atau sesekali bertanya, singkat dan mencatat seperlunya, melakukan pemeriksaan, menulis resep, memesankan untuk kembali, atau memeriksakan ke laboratorium/foto rontgen, dan sebagainya 2. P asien merasa dokter tidak memberinya kesempatan untuk bicara, padahal ia yang merasakan adanya perubahan di dalam tubuhnya yang tidak ia mengerti dan karenanya ia pergi ke dokter. Ia merasa usahanya sia-sia karena sepulang dari dokter ia tetap tidak tahu apa-apa, hanya mendapat resep saja 3. P asien merasa tidak dipahami dan diperlakukan semata sebagai objek, bukan sebagai subjek yang memiliki tubuh yang sedang sakit 4. asien ragu, apakah ia harus mematuhi anjuran dokter atau tidak 5. asien memutuskan untuk pergi ke dokter lain 6. komplementer atau menyembuhkan sendiri (self therapy) P asien memutuskan untuk pergi ke pengobatan alternatif atau P P

Fakultas Kedokteran UNAND

16

One-way communication (komunikasi satu arah) : informasi

disampaikan oleh sumber (pemberi pesan) dan sasaran tidak dapat memberikan feedback (umpan balik) kepada sumber tidak efektif Two-way communication (komunikasi dua arah) : informasi disampaikan oleh sumber (pemberi pesan) dan sasaran memberikan feedback (umpan balik) efektif Jenis-jenis pendekatan komunikasi dalam dunia kedokteran : 1. Disease-centered centered kepentingan gejala-gejala 2. Illness-centered communication style atau patientcentered communication style. Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang penyakitnya yang secara individu merupakan pengalaman unik. Di sini termasuk pendapat pasien, kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadi kepentingannya serta apa yang dipikirkannya Hubungan komponen-komponen yang terlibat dalam dokter communication style. usaha dalam style atau doctordiagnosis, communication Komunikasi menegakkan berdasarkan

termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan

komunikasi : 1. Sumber/pemberi pesan (source) 2. Penerima pesan (receiver) 3. Penghambat (noise) perbedaan sudut pandang, pengetahuanatau pengalaman, perbedaan budaya, masalah bahasa, dan lainnya

4. Umpan

balik

(feedback)

proses

klarifikasi

untuk

memastikan tidak terjadi salah interpretasi

5. Media yang dipakai (Channel)

Fakultas Kedokteran UNAND

17

Sender/Receiver 1. communication skills 2. attitudes 3. knowledge level 4. social position 5. culture

Message 1. content 2. context 3. treatment

Channel 1. sensory channels indra manusia 2. institutional channels tatap muka, cetak, elektronik

6. feedback received by sender(Sumber: adaptasi dari The Foundation Coalition)

Mahasiswa mampu menerapkan komunikasi efektif dalam

kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia kedokteran Komunikasi efektif sangat diperlukan oleh seorang dokter karena komunikasi efektif merupakan salah satu cara untuk menciptakan hubungan yang baik antara dokter dengan pasien, dokter dengan keluarga pasien, dokter dengan profesi terkait, dokter dengan kolega, bahkan dokter dengan masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. Komunikasi efektif mampu menghindari terjadinya kesalahpahaman informasi. antara pemberi informasi dengan penerima

Fakultas Kedokteran UNAND

18

DAFTAR PUSTAKA Sentoso, Jimmy. 2003. Komunikasi Efektif dalam Tim. Harian umum Sinar Harapan Prajarto, Nunung. 2006. Komunikasi Efektif: Menjalin Komunikasi Efektif. http://www.foundationcoalition.org/ Wasisto, Broto dkk. 2006. Komunikasi Efektif Dokter Pasien. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia http://www.dawnfarm.org/articles/communication.pdf Ramadhan, Syahrul. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Ikhtiar Kuliah Pengantar Komunikasi oleh dr. Hj. Erly, Sp.MK Anisfuad. Komunikasi yang Efektif. Jakarta

Fakultas Kedokteran UNAND

19