Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
KOMUNIKASI KEBIJAKAN BPBD DALAM PENGURANGAN RISIKO
BENCANA BANJIR DI KABUPATEN ACEH SINGKIL
Arie Mawardi, Deni Yanuar, Maini Sartika.
E-mail: [email protected]
Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK, Penelitian ini berjudul “Komunikasi Kebijakan Dinas Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Singkil Dalam Pengurangan Risiko
Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh Singkil”. Penelitianoini dilaksanakan di
Kabupaten Aceh Singkil, karena Aceh Singkil merupakan salah satu
Kabupaten di Provinsi Aceh yang memiliki potensi cukup tinggi terjadinya
banjir setiap tahunnya. Sehingga perlu diadakannya penelitian terhadap
pihak BPBD sebagai Badan yang berfokus terhadap penanggulangan
kebencanaan. Fokus dari kebijakan yang dipilih dari BPBD ialah kebijakan
kontijensi. Teori yang digunakan adalah Teori Merilee S. Grinde. Pendekatan
dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik
pengumpulanmdata yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
wawancaramdanmdokumentasi. Subjek informan pada penelitianmini
menggunakan teknik sampling purposive dengan informan berjumlah 5
orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan
penanggulangan risiko bencana banjir, BPBD Aceh Singkil telah membuat
beberapa kebijakan, salah satunya ialah kebijakan kontijensi, yaitu kebijakan
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
menganalisa kedepannya dimana seluruh teknis dan tujuan disetujui
bersama. Dalam mengkomunikasikan kebijakan tersebut kepada seluruh
masyarakat, pihak BPBD menggunakan beberapa langkah, diantaranya ialah
sosialisasi ke masyarakat, kerjasama dengan media, koordinasi dengan
instansi, penyuluhan ke sekolah-sekolah dan memanfaatkan media sosial
sebagai bahan publikasi. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan
menggunakan sistem komando dimana dalam hal ini yang menjadi
komando tertinggi adalah Bupati dan pihak BPBD sebagai pelaksananya.
Kesimpulannya dalam hal ini BPBD sebagai aktor utama penyelenggara
pengurangan risiko bencana banjir, harus menerapkan komunikasi serta
melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang ada agar
kedepannya lebih efektif dalam menerapkan kebijakan yang direncanakan.
Kata Kunci: Komunikasi Kebijakan, Banjir, BPBD.
ABSTRACT, This research is entitled "Communication of Policy of Aceh Singkil
Regional Disaster Management Agency in Reducing Flood Risk in Aceh Singkil
District". This research was conducted in Aceh Singkil Regency, because Aceh
Singkil is one of the regencies in Aceh Province which has a fairly high potential for
flooding every year. So it is necessary to conduct research on the BPBD as a Agency
that focuses on disaster management. The focus of the policies selected from BPBD
is the contingency policy. The theory used is the theory of Merilee S. Grinde. The
approach in this research is qualitative with descriptive method. Data collection
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
techniques used in this study are interview and documentation techniques. The
informant subject in this mini-study used purposive sampling technique with 5
informants. The results of this study indicate that in carrying out flood risk
management, BPBD Aceh Singkil has made several policies, one of which is a
contingency policy, namely a policy of analyzing the future where all technical and
objectives are mutually agreed. In communicating the policy to the entire community,
the BPBD uses several steps, including socialization to the community, collaboration
with the media, coordination with agencies, counseling to schools and utilizing social
media as publication material. These steps are carried out using a command system
where in this case the highest command is the Regent and the BPBD as the executor.
The conclusion in this case is that BPBD as the main actor in implementing flood risk
reduction must implement communication and evaluate existing policies so that in the
future it will be more effective in implementing the planned policies.
Keywords: Policy Communication, Flood, BPBD.
PENDAHULUAN
Sebagai daerah yang berpotensi terjadinya bencana banjir, Aceh
Singkil telah membentuk lembaga yang berfokus langsung kepada
penanggulangan bencana yang terjadi, yaitu Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD). Ada beberapa kebijakan serta upaya yang
dilakukan oleh BPBD Aceh Singkil dalam menanggulangi dan mengurangi
risiko bencana banjir tersebut. Seperti kontijensi penanggulangan bencana
banjir, membangun jalan mitigasi bencana, pembentukan desa tangguh
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
bencana, bahkan telah membentuk tim reaksi cepat tanggap di setiap
kecamatan-kecamatan di Aceh Singkil.
Namun pada penelitian ini, peneliti berfokus pada satu kebijakan,
yaitu kebijakan kontijensi penanggulangan bencana banjir. Permasalahan
yang diangkat serta alasan dibuatnya kebijakan kontijensi dikarenakan
terjadinya serangkaian bencana banjir dalam rentan waktu yang setiap
tahunnya terjadi. Karena letak geografis yang mengakibatkan beberapa
wilayah di Aceh Singkil mempunyai keadaan geologis yang dinamis,
sehingga menyebabkan Aceh Singkil selalu mengalam bencana banjir setiap
tahunnya.
Berbagai upaya serta kebijakan dari BPBD maupun pemerintah telah
dilakukan, namun belum sepenuhnya mampu untuk menanggulangi
bencana banjir tersebut secara efektif. Maka dari itu sangat dibutuhkan
komunikasi kebijakan yang benar-benar mencakup dan sampai kepada
masyarakat dan stakeholder lainnya agar dapat ikut andil dalam
penanggulangan bencana banjir. Karena itu, Aceh Singkil memerlukan
solusi-solusi penanganan bencana yang difokuskan pada situasi terdapat
bencana, salah satunya yang telah dibuat ialah perencanaan kontijensi
bencana banjir.
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
LANDASAN KONSEPTUAL
Pada landasan konseptual peneliti mencantumkan kebijakan publik,
komunikasi kebijakan dan kontijensi penanggulangan bencana banjir.
a. Kebijakan Publik
Kebijakan publik didefenisikan sebagai sebuah aktivitas yang
dilakukan secara terencana dan terukur yang dilakukan pihak pemerintah
dengan banyak pihak diberbagai bidang yang telah ditetapkan. Sehingga
kegunaan dari kebijakan publik dibutuhkan pada aktivitas sosialisasi dan
evaluasi kebijakan.
b. Komunikasi Kebijakan
Komunikasi kebijakan adalah tipe komunikasi pada tubuh
pemerintahan dalam hal pengkomunikasian pesan, ide dan program
pemerintah pada masyarakat sebagai upaya meraih tujuan negara. (Wahab,
2005).
c. Kontijensi Penanggulangan Bencana Banjir
Kontijensi merupakan situasi yang memungkinkan akan terjadi atau
bahkan tidak terjadi. Perencanaan kontijensi sendiri adalah proses
merencanakan kedepannya, dalam situasi tak menentu, dimana tujuan
pelaksanaan disetujui bersama dan sistem tanggapan dan pengarahan
dimusyawarahkan untuk menanggulangi secara lebih efektif.
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
KERANGKA BERPIKIR
Gambar Kerangka Berpikir
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2021
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Aceh Singkil tepat di Kantor BPBD Aceh
Singkil. Peneliti juga memilih satu desa yang memiliki potensi terjadinya
Kontijensi Bencana Banjir
Mengkoordinasikan ke seluruh lapisan sumberdaya
dengan sistem Komando Tanggap Darurat Bencana
Teori Merilee S. Grinde
Komunikasi Kebijakan dalamnPenanggulangannBencana
BadannPenanggulanganBencananDaerah (BPBD
Langkah-langkah BPBD Aceh Singkil dalam mengkomunikasikan
kebijakan ke masyarakat:
1. Sosialisasi ke pihak Desa dan Kecamatan
2. Menjalin relasi dengan pihak media
3. Koordinasi dengan berbagai instansi
4. Melakukan sosialisasi ke sekolah dan kampus
5. Mempublikasikan seluruh hasil dokumentasi kegiatan ke media
Masyarakat
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
bencana banjir cukup tinggy, yaitu Desa Ujung Bawang. Penunjukan Desa
Ujung Bawang ini karena Desa Ujung Bawang telah masuk dalam kategori
Desa Tangguh Bencana yang pernah dibuat oleh pihak BPBD pada periode
2015-2019 bekerjasama dengan USAID dan IOM.
Dipenelitian ini, peneliti memakai pendekatan deskriptif kualitatif.
Peneliti memakai metode wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian
ini, peneliti memakai teknik sampling purposive dalam penentuan informan,
yaitu menetapkan seseorang sesuai dengan yang peneliti butuhkan.
Kriteria informan yang peneliti tentukan, yaitu:
1. Memiliki kekuasaan, hak dan wewenang dalam memberikan keterangan
terkait permasalahan banjir yang terjadi di Aceh Singkil
2. Harus menjadi pegawai aktif di dalam BPBD Aceh Singkil
3. Harus terlibat langsung dalam budaya yang diteliti “saat ini”.
4. Harus mempunyai waktu yang memadai
5. Harus menyampaikan informasi dengan bahasa sendiri (natural)
HASIL PENELITIAN
Langkah BPBD Dalam Mengkomunikasikan Kebijakan Pada Masyarakat
1. Sosialisasi ke pihak Desa dan Kecamatan
Sosialisasi adalah salah satu strategi BPBD Aceh Singkil yang
berinteraksi langsung kepada masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan dalam
beberapa jenis seperti sosialisasi penanggulangan bencana banjir dan
pembentukan desa tangguh bencana.
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
2. Menjalin relasi dengan pihak media-media
Menjaga dan menjalin hubungan dengan pihak media adalah solusi
paling ampuh dalam menjaga dan mengembangkan reputasi sebuah
lembaga dimata publik dan juga stakeholder. Dimana dengan adanya media
maka pengkomunikasian sebuah kebijakan lebih cepat sampai ke
masyarakat.
3. Koordinasi dengan berbagai instansi
Kerjasama antar pemerintah adalah agenda terstruktur antar
lembaga dalam suatu daerah. Sehingga dalam prinsipnya koordinasi ini
menjadi acuan untuk mengoptimalkan hubungan kerjasama lewat
koordinasi dengan perangkat daerah dalam komunikasi kebijakan baik pada
level pra bencana ataupun pasca bencana.
4. Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah
Pendekatan BPBD Aceh Singkil kepada para siswa-siswi yang
dilakukan di sekolah-sekolah di Aceh Singkil bertujuan untuk memberikan
pemahaman tentang ilmu-ilmu kebencanaan dan lingkungan seperti mitigasi
kebencanaan.
5. Publikasi hasil dokumentasi ke media sosial BPBD Aceh Singkil.
Humas BPBD Aceh Singkil memanfaatkan media sosial yang
dimiliki sebagai perantara untuk menciptakan citra positif dengan
mengunggah dokumentasi setiap kegiatan-kegiatan yang ada.
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Hambatan BPBD Aceh Singkil Dalam Menjalankan Komunikasi
Kebijakan Kepada Masyarakat
1. Kurangnya Anggaran Dana
Di kutip dari detik.com pihak Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) sempat mengatakan bahwa anggaran untuk BNPB setiap
tahunnya mengalami penurunan secara signifikan. Anggaran BNPB semakin
mengalami penurunan, tetapi disisi lain ancaman bencana semakin
meningkat.
2. Sarana dan Prasana
Dalam hal ini BPBD Aceh Singkil memiliki kekurangan dalam hal
sarana dan prasarana umum yang mencakup peralatan peringatan, tenaga
medis dengan pos kesehatan dan obat-obatan. Sedangkan sarana dan
prasarana khusus meliputi rumah sakit lapangan, trauma center, alat
transportasi daerah, dan peralatan kantor seperti komputer-komputer yang
kurang diperbarui dan juga tidak adanya jaringan wifi dikantor sebagai akses
komunikasi.
PEMBAHASAN PENELITIAN
Kebijakan kontijensi merupakan kebijakan yang difokuskan pada
penelitian ini. Berikut langkah yang digunakan oleh pihak BPBD dalam
mengkomunikasikan kebijakannya ke pihak masyarakat, yaitu:
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
1. Sosialisasi ke pihak Desa dan Kecamatan
2. Menjalin relasi dengan pihak media
3. Koordinasi dengan berbagai instansi
4. Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah
5. Mempublikasikan seluruh hasil dokumentasi kegiatan ke media social BPBD
Aceh Singkil.
Dalam pengkomunikasian ke 5 langkah tersebut pihak BPBD Aceh
Singkil sendiri menggunakan sistem komando tanggap darurat yang dalam
hal ini dipimpin oleh Bupati Aceh Singkil langsung dalam memberikan
arahan dan kebijakan. Dibantu oleh beberapa staf dari pihak BPBD yang
menyambung komunikasi dan juga mengkoordinasikan ke pihak-pihak lain
sampai diterima oleh masyarakat.
KESIMPULAN
1. Kebijakan pengkomunikasian dalam pannggulangan dan pengurangan
risiko bencana banjir di Aceh Singkil dilaksanakan oleh BPBD Aceh
Singkil sebagai aktor utamanya, serta dibantu oleh beberapa instasi lain
dan para relawan bencna dari kalangan masyarakat.
2. BPBD telah membuat berbagai upaya penanggulangan bencana banjir
dalam bentuk kebijakan, salah satunya adalah kebijakan rencana
kontijensi banjir.
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
3. Komunikasi kebijakan dilakukan oleh BPBD dengan merencanakan
kebijakan-kebijakan atas hasil penemuan fakta yang telah dianalisis.
Kebijakan tersebut selanjutnya dikoordinasikan berbagai lembaga
melalui beberapa langkah untuk sampai ke masyarakat.
SARAN
1. Dalam pengimplementasian komunikasi kebijakan, dalam hal ini
penanggulangan bencana banjir, BPBD Aceh Singkil harus melibatkan
aktor utama dan juga aktor pendukung lainnya seperti pihak
pemerintah, akademisi, media massa, dan juga masyarakat. BPBD Aceh
Singkil sebagai aktor utama dari hal ini harus memaksimalkan peran
seorang akademisi untuk mengkaji risiko sebagai upaya pengurangan
risiko banjir yang efektif.
2. BPBD Aceh Singkil di harapkan lebih memaksimalkan program
pengurangan risiko bencana dengan perencanaan pembentukan Forum
Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Aceh Singkil yang saat ini
belum terbentuk.
3. BPBD Aceh Singkil diharapkan lebih memanfaatkan penggunaan
website resmi agar informasi tentang BPBD Aceh Singkil lebih mudah
diakses oleh khalayak publik secara valid.
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume 6. №. 2 Mei 2021
Komunikasi Kebijakan Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh
Singkil Dalam Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di Kabupaten Aceh
Singkil (Arie Mawardi, DeniiYanuar, S. IP., M. I.Kom, Maini Sartika, MA)
JurnaliIlmiahiMahasiswaiFISIPiUnsyiah
Volume 6, Nomor 2, Mei 2021
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
DAFTAR PUSTAKA
Adi. S. 2013. Karakterisasi Bencana Banjir Bandang di Indonesia. Jakarta: Jurnal
Sains dan Teknologi Indonesia.
Anggraini, Zauhar, Siswidiyanto. 2010. Evaluasi Kebijakan Publik. Malang.
Jurnal Administrasi Publik, Vol. 1. No. 1 | 119
AJNN.net. 2020. Aceh Rawan Bencana, Tagana diharapkan Terampil Mengurangi
Risiko Bencana. https://www.ajnn.net/news/aceh-rawan-bencana-
tagana-diharapkan-terampil-mengurangi-risiko-bencana/index.html
(di akses pada tanggal 8 Juli 2020)
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
BAPPENAS. 2018. Kebijakan Penanggulangan Banjir Di Indonesia.
https://www.bappenas.go.id/id/ (di akses pada tanggal 8 Juli 2020).
BNPB. 2017. Definisi Bencana. https://bnpb.go.id/ (di akses pada tanggal 8 Juli
2020)
Budi, Setio. 2012. Komunikasi Bencana: Aspek Sistem (Koordinasi, Informasi dan
Kerjasama). Jurnal Komunikasi/ Vol. 1 No. 1. Ilmu Komunikasi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.