Kon Trase Psi

Embed Size (px)

Citation preview

PENDAHULUAN

Bagi wanita subur yang aktif secara seksual serta tidak menggunakan kontrasepsi, angka kehamilan mendekati 90 persen dalam 1 tahun. Bagi wanita yang tidak menginginkan kehamilan, pengaturan kesuburan dapat dilakukan saat ini. Tak satupun yang sempurna tanpa efek samping atau dikategorikan tanpa bahaya. Satu prinsip yang ditekankan pada kontrasepsi adalah bahwa kontrasepsi biasanya mempunyai risiko yang lebih sedikit daripada kehamilan.Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen. Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) dapat dipercaya; 2) tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan; 3) daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan; 4) tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus; 5) tidak memerlukan motivasi terus-menerus; 6) mudah pelaksanaannya; 7) murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; 8) dapat diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.Akseptabilitas suatu cara kontrasepsi ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain 1) dapat dipercaya; 2) tidak ada efek sampingan atau hanya ada efek sampingan ringan; 3) tidak mempengaruhi koitus; 4) mudah penggunaannya; 5) harga obat/alat kontrasepsi terjangkau. Akseptabilitas ini terbukti apabila pasangan tetap mempergunakan cara kontrasepsi yang bersangkutan, dan baru berhenti jika pasangan ingin mendapat anak lagi, atau jika kehamilan tidak akan terjadi lagi karena umur wanita sudah lanjut atau oleh karena ia telah menjalani tubektomi atau bilamana suaminya telah divasektomi.

KONTRASEPSII. Kontrasepsi HormonalSaat ini tersedia dalam bentuk oral, injeksi, transdermal-patch, dan cincin transvaginal. Pil kontrasepsi oral merupakan kombinasi estrogen dan progestin atau hanya progestin. Bentuk lainnya hanya mengandung progestin atau kombinasi estrogen dan progestin. Kontrasepsi Estrogen Plus ProgestinKontrasepsi oral kombinasi (KOK) merupakan metode kontrasepsi hormonal yang paling sering digunakan, serta banyaknya jenis yang dipasarkan sehingga hampir membingungkan. Sebagian besar juga tersedia dalam bentuk genericMekanisme KerjaCara kerja kontraseptif KOK bersifat multipel, tetapi efek yang paling penting adalah mencegah ovulasi dengan menekan hypothalamic gonadotropin-releasing factor. Ini selanjutnya mencegah sekresi hipofisis yaitu follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Progestin mencegah ovulasi dengan menekan LH dan juga mengentalkan mukus serviks sehingga memperlambat masuknya sperma. Sebagai tambahan, progestin mengubah endometrium sehingga tidak memungkinkan untuk implantasi. Estrogen mencegah ovulasi dengan menekan pengeluaran FSH. Estrogen juga menstabilkan endometrium, yang mencegah terjadinya perdarahan intermenstrual (breakthrough bleeding) .Efek bersihnya adalah penekanan ovulasi yang sangat efektif, pencegahan migrasi sperma melalui mucus serviks, dan menciptakan lingkungan endometrium yang tidak menguntungkan untuk implantasi. Dengan demikian, kontrasepsi ini benar-benar memberikan proteksi absolut terhadap kontrasepsi jika digunakan sesuai aturan.Pemberian Dengan pengecualian satu sediaan, KOK diminum setiap hari selama periode waktu tertentu (21 sampai 81 hari) dan kemudian dihentikan selama periode waktu tertentu pula (4 sampai 7 hari) yang disebut interval bebas pil. Selama hari bebas pil tersebut, diharapkan terjadi withdrawal bleeding. Penggunaan pilIdealnya, seorang wanita memulai penggunaan KOK pada hari pertama siklus menstruasi, dan tidak diperlukan metode kontraseptif pengaman. Untuk efisiensi yang maksimal, pil harus diminum pada waktu yang sama setiap hari. Jika satu dosis terlewat, efek kontrasepsi komungkinan tidak berkurang bila menggunakan KOK monofasik dengan dosis yang lebih tinggi.NorplantSinonim : Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK), implant, KB susukNorplant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastic silicone (polydimethylsiloxane) dan disusukkan di bawah kulit. Jumlah kapsul yang disusukkan di bawah kulit adalah sebanyak 6 kapsul dan masing-masing kapsul panjangnya 34 mm dan berisi 36 mg levonorgestrel. Setiap hari sebanyak 30 mcg levonorgestrel dilepaskan ke dalam darah secara difusi melalui dinding kapsul. Levonorgestrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini-pill atau pil kombinasi atau pun pada AKDR yang bioaktifMekanisme Kerja1. Mengentalkan lendir serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma2. Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok untuk implantasi zygote3. Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasiKelebihanCocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen, perdarahan yang terjadi lebih ringan, tidak menaikkan tekanan darah, risiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika dibandingkan dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam Rahim. Dapat digunakan untuk jangka panjang (5 tahun) dan bersifat reversibel. Efek sampingGangguan pola haid, seperti terjadinya spoting, perdarahan haid memanjang atau lebih sering berdarah (metrorrhagia), amenorea; mual-mual, anoreksi, pening, sakit kepala, kadang-kadang terjadi perubahan pada libido dan berat badan, timbulnya akne. Oleh karena jumlah progestin yang dikeluarkan ke dalam darah sangat kecil, maka efek samping yang terjadi tidak sesering pada penggunaan pil KBIndikasi1. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang lama tetapi tidak bersedia menjalani kontap atau menggunakan AKDR2. Wanita-wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogenKontraindikasi1. Kehamilan atau disangka hamil2. Penderita penyakit hati3. Kanker payudara4. Kelainan jiwa (psikosis, neurosis)5. Varikosis6. Riwayat kehamilan ektopik7. Diabetes mellitus8. Kelainan kardiovaskularWaktu pemasanganWaktu yang paling baik untuk pemasangan Norplant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa pra-ovulasi dari siklus haid, sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan. Keenam kapsul yang masing-masing mengandung 36 mg levonorgestrel ditanamkan pada lengan kiri atas (atau pada lengan kanan atas akseptor yang kidal) lebih kurang 6-10 cm dari lipatan siku II. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)AKDR merupakan metode kontrasepsi reversibel yang paling sering digunakan di seluruh dunia.Mekanisme kerjaAKDR dalam kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan serbukan lekosit yang dapat menghancurkan blastokista atau sperma. Pada pemeriksaan cairan uterus pada pemakai AKDR sering kali dijumpai pula sel-sel makrofag (fagosit) yang mengandung spermatozoa.Pada AKDR bioaktif mekanisme kerjanya selain menimbulkan peradangan seperti pada AKDR biasa, juga oleh karena ion logam atau bahan lain yang melarut dari AKDR mempunyai pengaruh terhadap spermaKeuntungan1. Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan demikian satu kali motivasi2. Tidak menimbulkan efek sistemik3. Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal4. Efektivitas cukup tinggi5. Reversibel Efek samping1. Perdarahan2. Rasa nyeri dan kejang di perut3. Gangguan pada suami4. Ekspulsi (pengeluaran sendiri)Komplikasi1. Infeksi2. Perforasi3. KehamilanKontraindikasi pemasangan AKDRDapat dibagi atas 2 golongan, yaitu kontraindikasi yang relatif dan kontraindikasi yang mutlakYang termasuk ke dalam kontraindikasi relatif ialah :1. Mioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga uterus2. Insufisiensi serviks uteri3. Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti pada bekas seksio sesarea, enukleasi mioma, dan sebagainya4. Kelainan yang jinak serviks uteri, seperti erosion porisones uteriYang termasuk kontraindikasi mutlak ialah :1. Kehamilan2. Adanya infeksi yang aktif pada traktus genitalis3. Adanya tumor ganas pada traktus genitalis4. Adanya metroragia yang belum disembuhkan5. Pasangan yang tidak lestariPemasangan AKDRDapat dipasang dalam keadaan berikut :1. Sewaktu haid sedang berlangsung2. Sewaktu postpartum3. Sewaktu postabortum4. Beberapa hari setelah haid terakhirIII. Metode Barier1. Kondom pria2. Kondom wanita (Kantung vagina)

3. SpermisidaKontrasepsi-kontrasepsi jenis ini dipasarkan dalam berbagai bentuk seperti krim, gel, supositoria, film, dan busa aerosol. Kontrasepsi jenis ini berguna terutama bagi wanita yang memerlukan perlindungan sementara, misalnya selama minggu pertama setelah memulai kontrasepsi oral atau ketika menyusui. Sebagian besar sediaan dapat dibeli tanpa resep.Spermisida harus dimasukkan dalam jumlah banyak ke vagina yang berkontak dengan serviks segera sebelum senggama. Durasi efektif maksimal biasanya tidak lebih dari 1 jam. Kemudian, harus dimasukkan kembali sebelum mengulangi senggama. Pembilasan harus dihindri selama sekurang-kurangnya 6 jam setelah senggama. Angka kehamilan yang tinggi terutama lebih disebabkan oleh penggunaan yang tidak konsisten daripada karena kegagalan metode. Metode ini tidak bersifat teratogenik4. Diafragma Plus SpermisidaMetode ini efektif jika digunakan dalam kombinasi dengan gel atau krim spermisida. Ketika digunakan, diafragma dan zat spermisida dapat dimasukkan berjam-jam sebelum senggama, namun jika lebih dari 6 jam, maka spermisida tambahan harus ditempatkan pada vagina bagian atas untuk proteksi maksimum dan kembali digunakan sebelum masing-masing episode koitus. Diafragma jangan dilepas sekurang-kurangnya 6 jam setelah senggama. Penggunaan diafragma menghasilkan insiden penyakit menular seksual yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan kondom. Sebaliknya, penggunaan diafragma menyebabkan sedikit peningkatan angka infeksi saluran kemih, kemungkinan karena iritasi uretra oleh cincin di bawah simfisis. 5. Spons kontraseptifSpons dapat dipasang lebih dari 24 jam sebelum senggama, dan ketika berada di tempatnya, spons berfungsi sebagai kontrasepsi tanpa memandang frekuensi koitus. Spons harus tetap ditempatnya selama 6 jam setelah senggama. Kehamilan terutama dicegah oleh spermisida nonoksinol-9 dan untuk mengurangi tingkat kehamilan, dengan penutupan serviks dan penyerapan semen. Walaupun spons mungkin lebih nyaman daripada diafragma atau kondom, spons kurang efektif dibandingkan keduanya. Penyebab penghentian metode ini yang paling sering adalah kehamilan, iritasi, ketidaknyamanan, atau vaginitis. Direkomendasikan bahwa spons jangan digunakan selama menstruasi atau pada masa nifas.6. Cervical capAlat fleksibel, berbentuk seperti cangkir ini, terbuat dari karet alami dan melingkar sesuai dengan dasar serviks. Alat ini dapat dimasukkan sendiri dan dapat tetap berada di tempatnya sampai 48 jam. Alat ini harus digunakan bersama dengan spermisida pada saat pemasangan alat. Jika cocok dan digunakan dengan benar, efektifitas cap sebanding dengan diafragma. Cervical cap relative mahal, dan secara keseluruhan, pemasangan yang tidak pas dan/atau penempatan yang tidak tepat menjadikan alat ini kurang efektif dibandingkan diafragma ditambah spermisida.7. Leas shieldMerupakan barrier yang dapat digunakan ulang, dapat dicuci, terbuat dari silicon, yang ditempatkan pada serviks. Alat ini mempunyai satu ukuran, yang menyederhanakan proses pemasangan. Alat ini dapat dipasang kapanpun sebelum berhubungan dan harus ditinggalkan di tempatnya sekurang-kurangnya 8 jam kemudian. IV. Metode Berdasarkan Masa SuburV. Kontrasepsi DaruratA. Kontrasepsi Darurat HormonalB. Alat Kontrasepsi dalam Rahim yang Mengandung TembagaC. Mifepristone (RU 486)Obat ini bergantung pada efek antiprogesteronnya dalam menunda atau menghambat ovulasi sebagai cara kontrasepsi pascakoitus. Dosis tunggal 10 mg memberikan pencegahan kehamilan sebanding dengan plan BVI. LaktasiBagi ibu yang menyusui secara eksklusif, tidak mungkin terjadi ovulasi selama 10 minggu pertama setelah pelahiran. Akan tetapi, menyusui bukan merupakan metode handal keluarga berencana bagi wanita yang bayinya hanya menyusui pada siang hari. Menunggu menstruasi pertama berisiko terjadinya kehamilan, karena ovulasi biasanya mendahului menstruasi. Tentunya, setelah menstruasi pertama, kontrasepsi menjadi penting kecuali wanita tersebut menginginkan kehamilan. Kontrasepsi estrogen-progestin dapat menurunkan jumlah dan durasi produksi ASI. Keuntungan pencegahan kehamilan dengan penggunaan kontrasepsi oral kombinasi tampaknya melebihi risiko pada pasien tertentu. Menurut American College of Obstetricans and Gynecologists (2000), kontrasepsi progestin saja merupakan pilihan yang lebih disukai pada sebagian besar kasus. Sebagai tambahan, AKDR telah direkomendasikan untuk wanita menyusui yang aktif secara seksual setelah involusi uterus.

5