10
KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL A. PENGANTAR KONSTRAN Pendekatan analisis transaksional dipelopori oleh Erick Berne dan dikembangkan semenjak tahun 1950. Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi bagaimana bentuk cara dan isi dari komunikasi mereka. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan apakah transaksi yang terjadi berlangsung secara tepat, benar dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi dapat menggambarkan apakah seseorang tersebut sedang mengalami masalah atau tidak. Analisis transaksional berpendapat bahwa dalam kepribadian seseorang terdapat unsur-unsur yang saling berkaitan. Pendekatan ini juga menekankan fungsi dan pendekatan ego. B. PANDANGAN TENTANG MANUSIA Pandangan analisis transaksional tentang hakekat manusia ialah pada dasarnya manusia mempunyai keinginan atau dorongan

KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bahan kuliah

Citation preview

Page 1: KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

 A.    PENGANTAR KONSTRAN

Pendekatan analisis transaksional

dipelopori oleh Erick Berne dan dikembangkan semenjak tahun 1950.

Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara seseorang

dengan orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi bagaimana

bentuk cara dan isi dari komunikasi mereka. Dari hasil analisis dapat

ditarik kesimpulan apakah transaksi yang terjadi berlangsung secara

tepat, benar dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi dapat

menggambarkan apakah seseorang tersebut sedang mengalami masalah

atau tidak.

Analisis transaksional berpendapat bahwa dalam kepribadian

seseorang terdapat unsur-unsur yang saling berkaitan. Pendekatan ini

juga menekankan fungsi dan pendekatan ego.

B.     PANDANGAN TENTANG MANUSIA

Pandangan analisis transaksional tentang hakekat manusia ialah

pada dasarnya manusia mempunyai keinginan atau dorongan – dorongan

untuk memperoleh sentuhan atau “stroke”. Sentuhan ini ada yang

bersifat jasmaniah dan rohaniah serta yang berbentuk verbal dan fisik.

Yang menjadi keperibadian seseorang ialah bagaimana individu

memperoleh sentuhan melalaui transaksi. Penampilan kepribadian

Page 2: KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

seseorang terbentuk dari naskah hidup seseorang yang telah terbentuk

sejak usia muda.

C.    STRUKTUR KEPRIBADIAN

Analisis transaksional meyakini pada diri individu terdapat unsure-

unsur  kepribadian yang terstruktur dan itu  meruakan satu kesatuan

yang disebut dengan “ego state”. Adapun unsur kepribadian itu terdiri

dari:

1.    Ego state child

Pernyataan ego dengan ciri kepribadian anak-anak seperti bersifat manja,

riang, lincah dan rewel. Tiga bagian dari ego state child ini ialah: 

a)   Adapted child (kekanak-kanakan)

Unsure ini kurang baik ditampilkan saat komunikasi karena banyak orang

tidak menyukai dan hal ini menujukkan ketidak matangan dalam

sentuhan.

b)   Natural child (anak yang alamiah)

Natural child ini banyak disenangi oleh orang lain karena sifatnya yang

alamiah dan tidak dibuat-buat serta tidak berpura-pura, dan kebanyakan

orang senang pada saat terjadinya transaksi.

c)    Little professor

Unsur ini ditampilkan oleh seseorang untuk membuat suasana riang

gembira dan menyenangkan padahal apapun yang dilakukannya itu

tidaklah menunjukkan kebenaran.

2.    Ego state parent

Ciri kepribadian yang diwarnai oleh siafat banyak menasehati,

memerintah dan menunjukkan kekuasaannya. Ego state parent ini terbagi

dua yaitu:

a)     Critical parent

Bagian ini dinilai sebagai bagian kepriadian yang kurang baik, seperti

menujukkan sifat judes, cerewet, dll.

b)   Nurturing parent

Penampilan ego state seperti ini baik seperti merawat dan lain

sebagianya.

Page 3: KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

3.    Ego state adult

Berorientasi kepada fakta dan selalu diwarnai pertanyaan apa, mengapa

dan bagaimana.

   Dengan demikian untuk kita ketahui bahwasanya dalam tiap

individu ego state yang tiga diatas selalu ada yang berbeda Cuma

kadarnya saja. Berapa banyak ego state yang ada dalam individu akan

mempengaruhi tingkah lakuorang tersebut.

Berdasarkan keberadaan ego state terdapat tiga komposisi yang

ada dalam diri individu adalah:

1.  Ego state normal

Sesuai dengan situasi dan kondisi dimana orang itu berada. Penampilan

ego state yang normal ini dapat dilihat dalam suasana yang serius.

2.  Ego state kaku

Ego state yang ditmpilaknnya tidak berbeda tetapi hanya satu saja.

3.  Ego state cair

Tidak ada batasan antara penampilan ego state yang satu dengan yang

lain.

D.    MOTIVASI HIDUP

Hansen (dalam Taufik, 2000:101) membagi kebutuhan psikologis

manusia menjadi tiga bagian menurut analisis transaksional yaitu:

1.    Kebutuhan akan memperoleh rangsangan

Sentuhan yang diberika bisa bersifat jasmaniah(salaman,

tepukan,belaian), rohaniah (perhatian, senyuman, sapaan), positif (pujian,

sanjungan)maupun negative(ejekan, cemoohan, hinaan).

Sentuhan akan memberikan warna tersendiri bagi individu, jika

sentuhan itu bersifat sistematis maka anak-akan menerima apa adanya.

Misalnya anak yang biasa mendengar kata-kata kasar dari orang tua,

apabila dia tidak mendengar kata-kata tersebut maka ia akan merasakan

keanehan.

2.    Kebutuhan untuk menstruktur waktu

Enam bentuk hubungan yang dipilih seseorang dalam mencari

sentuhan;

Page 4: KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

a)    With drawl

Memutuskan hubungan atau hubungan menarik diri. Individu mencari

sentuhan dengan berbicara sendiri, berfantasi.

b)   Ritual

Individu melaukan hubungan social untuk memperoleh sentuhan dengan

sedikit modal energy  atau juga melihat sedikit resiko.

c)    Pas time

Individu mencari sentuhan dengn melalukan waktu\membiarkan waktu

berlalu tanpa sesuatu yang jelas.

d)   Activity

Melakukan suatu kegiatan dimana dalam kegiatan itu diperoleh sentuhan.

e)    Games

Individu yang berupaya memperoleh sentuhan dengan cara melakukan

permainan dengan orang lain.

f)    Intimacy

Individu memperoleh sentuhan dengan melakukan hubungan intim baik

dengan individu lain ataupun dengan benda.

3.    Kebutuhan untuk memperoleh posisi hidup

Analisis transaksional menurut A.Harris dalam Taufik (2009)

membagi empat posisi hidup yang sering dipilih oleh seseorang yaitu;

a)    Saya OK kamu OK

Posisi ini ialah posisi yang dipilih oleh seseorang apabila ia merasa beres

dan orang lain juga beres. Hubungannya yang terjadi bersifat evolusioner 

yaitu berubah secara lambat.

b)        Saya OK kamu tidak OK

Posisi ini dipilih oleh seseorang apabila ia merasa posisinya beres dan

posisi orang lain tidak beres. Hubungan ini cendrung untuk merubah pihak

kedua dan bersifat revolusioner yaitu perubahan secara cepat.  

c)    Saya tidak OK kamu OK

Orang yang berada dalam posisi ini ialah orang yang merasa dirinya tidak

beres dan orang lainlah yang beres. Sifat hubungannya ini devolusioner

yaitu berubah secara lambat. Biasanya orang yang memilih posisi ini

mempunyai sifat rendah diri.

Page 5: KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

d)   Saya tidak OK kamu tidak OK

Orang yang berada pada posisi ini merasa dirinya tidak beres dan orang

lain pun dirasaka tidak beres. Hubungannya tidak jelas yaitu siapa yang

mengubah siapa yang bersifat obvolusioner.

E.     JENIS-JENIS TRANSAKSI

Gerald Corey (dalam Taufik, 2009:108) membagi jenis transaksi

menjadi tiga bagian yaitu:

1.         Transaksi sejajar

Individu yang berkomunikasi dengan menggunakan ego state tertentu

sehingganya respon yang ditampilakan oleh orang lain sesuai dengan

yang diharapkan

2.    Transaksi silang

Penampilan ego state seseorang sehingganya respon yang diberikan tidak

sesuai dengan yang diharapkan.

3.    Transaksi terselubung

Penampilan ego state seseorang yang dalam komunikasi yang memiliki

tujuan terselubung dari maksud pembicaraannya.

F.     PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN YANG SEHAT

Ciri-ciri kepribadian yang sehat menurut Hansen (dalam Taufik,

2009;111) adalah:

1. Individu dapat menampilkan ego statenya secara luwes sesuai dengan

tempat ia berada

2. Individu berusaha menemukan naskah hidupnya secara bebas serta

memungkinkan pula ia memperoleh sentuhan secara bebas pula.

3.    Memilih posisi hidup revolusioner, saya OK kamu Ok

4.    Ego statenya bersifat fleksibel tidak kaku dan tidak pul cair.

G.      PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN YANG ABNORMAL

Masih dalam buku sumber yang sama cirri kepribadian yang

abnormal ialah:

Page 6: KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

1.  Kecendrungan untuk memilih posisi devolusioner, obvolusioner dan pada

dirinya ada unsure tidak Ok

2.    Kecenderungan untuk menggunakan ego state yang tunggal

3.    Ego state yang ditampilkannya terlalu cair

4.    Ego statenya tercemar.

H.      TUJUAN DAN PROSES KONSELING

Adapun tujuan dari konseling ini ialah:

1.    Mendekontaminasikan ego state yang terganggu

2.    Membantu mengunakan ketiga ego state yang terganggu

3.    Membantu menggunakan ego state adult secara optimal

4.    Mendorong berkembangnya life position SOKO dan lifi script baru dan

produktif.

Berikut ini akan dibahas hal-hal yang harus diperhatikan konselor

dalam melakukan konseling dengan menggunakan analisis transaksional.

1.    Analisis struktur

Menjelaskan kepada klien bahwasanya kita sebagai indvidu mengemban

tiga ego state dan menjelaskan tentang ego state itu satu persatu,

sehingganya individu itu sadar ego state yang mana yang lebih dominan

dalam dirinya.

2.    Analisis transaksional

Konselor menganalisis pola transaksi dalam kelompok, sehingganya

konselor dapat mengetahui ego state yang mana yang lebih dominan dan

apakah ego state yang ditampilkan tersebut sudah tepat atau  belum.

3.    Analisis permainan

Konselor menganalisis suasana permainan yang diikuti oleh klien untuk

mendapat sentuhan, setelah itu dilihat apakah kline mampu menanggung

resiko atau malah bergerak kearah resiko yang tingkatnya lebih rendah.

4.    Analisis naskah hidup

Hal ini dilakukan apabila konselor sudah meyakini bahwasanya kliennya

terjangkiti posisi hidup yang tidak sehat.

Page 7: KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

I.       TEKNIK-TEKNIK KONSELING

Teknik konseling yang digunakan adalah:

1. Permission

Memperbolehkan klien melakukan apa yang tidak boleh dilakukan oleh

orang tuanya

2. Protection

Melindungi klien dari ketakutan karena klien disuruh melanggar terhadap

peraturan orang tuanya.

3. Potency

Mendorong klien untuk menjauhkan diri klien dari injuction yang diberikan

orang tuanya.

4. Operation

a). Interrogation

Mengkonfrontasikan kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada diri klien

sehingganya berkembang  respon adult dalam dirinya.

b). Specification

Mengkhususkan hal-hal yang dibicarakan sehingganya klien paham

tentang ego statenya.

c). Confrontation

Menunjukkan  kesenjangan atau ketidak beresan pada diri klien

d). Explanation

Transaksi adult-adult yang terjadi antara konselor dengan klien untuk

menejlaskan mengapa hal ini terjadi (konselor mengajar klien)

e). Illustration

Memberikan contoh pengajaran kepada klien agar ego statenya

digunakan  secara tepat.  

f).  Confirmation

Mendorong klien untuk bekerja lebih keras lagi.

g). Interpretation

Membantu klien menyadari latar belakang dari tingkah lakunya

h). Crystallization

Menjelaskan kepada klien bahwasanya klien sudah boleh mengikuti

games untuk mendapatkan stroke yang diperlukannya.

Page 8: KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

J.      KEKUATAN DAN KELEMAHAN KONSTRAN

Beberapa kekuatan konseling analisis transaksional menurut

Muhammad Surya (2003:46) yaitu :

1.  Terminology yang sederhana dapat dipelajari dengan mudah diterapkan

dengan segera pada perilaku yang kompleks

2.  Klien diharapkan dan didorong untuk moncoba dalam hubungan di luar

ruang konseling untuk mengubah tingkah laku yang salah

3. Perilaku klien disini dan sekarang, merupakan cara untuk membawa

perbaikan klien.

4.   Penekanan pada pengalaman masa kini dan lingkungan sosial.

Sumber:

Prayitno. 1998. Konseling Pancawaskita. Padang: Jurusan BK FIP UNP

Taufik. 2009. Model-model konseling. Padang: Jurusan BK FIP UNP

Muhammad Surya. 2003. Teori-teori Konseling. Bandung: Pustaka Bany Quraisy