26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan sesuatu yang terjadi setelah jangka waktu tertentu; kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati antara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu. Untuk dapat menyatakan perbedaannya, ciri-ciri awal unit analisis harus diketahui dengan cermat- meski terus berubah (Strasser dan Randall dalam Sztompka, 2004; 5). Jadi konsep dasar perubahan sosial mencakup tiga gagasan: (1) Perbedaan; (2) pada waktu berbeda; dan (3) di antara keadaan sistem sosial yang sama. Terdapat berbagai macam perubahan social yakni perubahan imanen merupakan perubahan yang bersumber atau berasal dari dalam sistem social itu, serta

konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

  • Upload
    cluprut

  • View
    38.481

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di

dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara

keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Berbicara tentang

perubahan, kita membayangkan sesuatu yang terjadi setelah jangka waktu

tertentu; kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati antara

sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu.

Untuk dapat menyatakan perbedaannya, ciri-ciri awal unit analisis harus

diketahui dengan cermat-meski terus berubah (Strasser dan Randall dalam

Sztompka, 2004; 5). Jadi konsep dasar perubahan sosial mencakup tiga

gagasan: (1) Perbedaan; (2) pada waktu berbeda; dan (3) di antara keadaan

sistem sosial yang sama.

Terdapat berbagai macam perubahan social yakni perubahan imanen

merupakan perubahan yang bersumber atau berasal dari dalam sistem social

itu, serta perubahan kontak yakni merupakan perubahan yang berasal dari luar

sistem social. Perubahan imanen mengembangkan ide baru tanpa pengaruh

oleh pihak luar dan kemudian mengembangkan ide baru tersebut keseluruh

sistem social. Sementara untuk memahami perubahan kontak, dapat

diperhatikan dari dua bagian yaitu perubahan kontak selekatif yang merupakan

sistem social terbuka pada pengaruh dari luar dan menerima atau menolak ide

baru itu berdasarkan kebutuhan mereka, kemudian perubahan kontak terarah

atau perubahan terencana yaitu perubahan yang disengaja dengan adanya

pihak luar atau terdapat anggota dalam suatu sistem yang bertindak sebagai

perantara atau agen.

Page 2: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

Dengan adanya ide-ide baru yang muncul baik dari dalam sistem

maupun dari luar sistem tentunya telah memberikan pengaruh yang besar

terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup manusia. Perubahan itu

berdampak pada perubahan individual sampai pada perubahan sistem itu

sendiri.

Berbicara mengenai perubahan sosial, maka tidak dapat dipisahkan dari

yang namanya difusi inovasi. Munculnya Teori Difusi Inovasi dimulai pada

awal abad ke-20, tepatnya tahun 1903, ketika seorang sosiolog Perancis,

Gabriel Tarde, memperkenalkan Kurva Difusi berbentuk S (S-shaped

Diffusion Curve). Kurva ini pada dasarnya menggambarkan bagaimana suatu

inovasi diadopsi seseorang atau sekolompok orang dilihat dari dimensi waktu.

Pada kurva ini ada dua sumbu dimana sumbu yang satu menggambarkan

tingkat adopsi dan sumbu yang lainnya menggambarkan dimensi waktu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

penulisan ini adalah :

1. Faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh dalam perubahan sosial ?

2. Apakah yang dimaksud dengan difusi inovasi ?

3. Apa sajakah elemen dari difusi inovasi ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk :

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan sosial.

2. Mengetahui pengertian difusi inovasi

3. Mengetahui elemen difusi inovasi

Page 3: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial

Untuk dapat memahami lebih dalam mengenai perubahan sosial, perlu

kiranya mengetahui mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan

itu. Perubahan bisa terjadi sebagai akibat adanya sesuatu yang oleh

masyarakat dianggap sudah tidak memuaskan lagi. Selain itu mungkin juga

disebabkan adanya faktor-faktor baru yang oleh masyarakat dianggap

memiliki manfaat yang lebih besar bagi kehidupannya.

Sementara itu Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor-faktor

intern dan ekstern yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam

masyarakat.

1. Faktor Intern

Faktor intern atau yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang

menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah perubahan penduduk,

penemuan baru, konflik, dan pemberontakan.

a. Perubahan Penduduk

Setiap anggota masyarakat pasti mengalami proses sosial, di

antaranya adalah interaksi sosial dan sosialisasi. Dengan begitu secara

cepat maupun lambat akan merubah pola pemikiran mereka dan

tingkat pengetahuan yang akan lebih mempercepat proses perubahan.

Di samping itu, perubahan penduduk yang ditandai dengan semakin

bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah mengakibatkan

kadar keramahtamahan akan menurun, kelompok sekunder akan

bertambah banyak jumlahnya, struktur kelembagaan menjadi lebih

rumit, dan bentuk-bentuk perubahan yang lainnya.

Page 4: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

b. Penemuan-Penemuan Baru

Penemuan merupakan tambahan pengetahuan terhadap

perbendaharaan pengetahuan dunia yang telah diverifikasi. Penemuan

menambahkan sesuatu yang baru pada kebudayaan karena meskipun

kenyataan tersebut sudah lama ada, namun kenyataan itu baru menjadi

bagian setelah kenyataan tersebut ditemukan. Penemuan baru menjadi

suatu faktor dalam perubahan sosial jika hasil penemuan tersebut

didayagunakan. Manakala suatu pengetahuan baru dimanfaatkan untuk

mengembangkan teknologi, biasanya akan disusul oleh perubahan

yang besar.

Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat

meliputi berbagai proses berikut ini.

1) Discovery,

Yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang

individu atau serangkaian individu dalam suatu masyarakat. Unsur

baru itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ide-ide baru.

2) Invention,

Yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga

penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau

difungsikan. Proses dari discovery menjadi invention sering tidak

hanya melibatkan satu atau dua individu, tetapi serangkaian

individu. Discovery baru akan menjadi invention jika masyarakat

sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru itu.

3) Inovasi

Atau proses pembaruan, yaitu suatu proses panjang yang

meliputi suatu penemuan unsur baru, jalannya unsur baru itu

tersebar ke bagian-bagian masyarakat, serta cara-cara unsur baru

itu diterima, dipelajari, dan akhirnya diterapkan oleh sebagian

besar warga masyarakat. Di dalam masyarakat dikatakan telah

terjadi inovasi apabila unsur atau alat baru yang ditemukan telah

banyak dikenal dan dipakai secara luas oleh warga masyarakat.

Page 5: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai konsep

discovery, invention, dan inovasi. Marilah kita simak bersama

penjelasan berikut ini.

1) Ralph Linton,

Mengartikan discovery sebagai penemuan yang bersifat

penambahan pada pengetahuan, dan invention sebagai penerapan

dari pengetahuan tersebut.

2) Harison,

Menjelaskan discovery sebagai penemuan benda atau

material baru dan bersifat dasar, artinya belum jadi karena belum

memiliki bentuk. Sedangkan invention sebagai penemuan benda

atau barang yang masih sederhana, namun sudah mempunyai

konstruksi dan bentuk tertentu, seperti penemuan kapak tangan

buatan masyarakat yang berkebudayaan prasejarah.

3) Dixon,

Menyampaikan pengertian discovery dan invention secara

lebih luas. Menurutnya, baik discovery maupun invention

keduanya dapat menimbulkan hasil yang bersifat materiil maupun

nonmateriil. Dalam hal ini Dixon membedakan antara discovery

dan invention dari sisi motivasi dan tujuan yang menunjukkan

terdapatnya faktor-faktor yang memengaruhi inovasi, yaitu faktor

kesempatan, pengamatan, penilaian, kebutuhan, dan keinginan.

4) Hobart Barnet,

Memandang inovasi sebagai rekombinasi dari ide-ide yang

ada sebelumnya, kemudian membentuk ide baru. Atau dengan kata

lain inovasi adalah konfigurasi mental yang ada pada individu

tertentu.

5) Parsudi Suparlan,

Menyatakan bahwa discovery adalah suatu penemuan baru

yang berupa persepsi mengenai hakikat suatu gejala atau hakikat

mengenai hubungan antara dua gejala atau lebih. Sedangkan

invention adalah ciptaan baru yang berupa benda atau pengetahuan

Page 6: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

yang diperoleh melalui proses penciptaan yang didasarkan atas

kombinasi dari pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada

mengenai benda atau lainnya.

Ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk melakukan

penemuan atau pembaruan terhadap suatu hal, di antaranya adalah

sebagai berikut.

1) Kesadaran dari para individu akan adanya kekurangan dalam

kebudayaannya. Individu tersebut berusaha untuk berbuat sesuatu

guna mengisi dan memperbaiki kekurangan yang ada.

2) Mutu dan keahlian para individu yang bersangkutan akan

mendorong terjadinya penemuan baru. Apabila seorang ahli ingin

meningkatkan mutu dari hasil karyanya, maka mendorongnya

untuk senantiasa mengoreksi hasil karyanya itu.

3) Adanya sistem perangsang dalam masyarakat yang mendorong

mutu. Misalnya dengan mutu yang dihasilkannya, maka seseorang

itu akan mendapatkan penghormatan, kedudukan yang tinggi, harta

kekayaan, dan lain-lain.

4) Adanya krisis dalam masyarakat. Banyak penemuan-penemuan

baru yang dihasilkan ketika terjadi krisis dalam masyarakat.

Suatu penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imateriil)

maupun jasmaniah (materiil) mempunyai pengaruh bermacam-macam

terhadap kehidupan manusia.

1) Suatu penemuan baru tidak hanya menyebabkan perubahan dalam

bidang tertentu, melainkan seringkali memancar ke bidang lainnya.

2) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang menjalar dari

suatu lembaga ke lembaga yang lain.

3) Beberapa jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis

perubahan. Misalnya penemuan sepeda, sepeda motor, dan mobil

menyebabkan dibangunnya jalan-jalan beraspal.

4) Penemuan baru dalam hal kebudayaan rohaniah (ideologi,

kepercayaan, sistem hukum, dan sebagainya) berpengaruh terhadap

Page 7: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

lembaga kemasyarakatan, adat istiadat, maupun pola perilaku

sosial.

c. Konflik dalam Masyarakat

Adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, seperti

perbedaan ciri-ciri fisik, kepentingan, pendapat, status social ekonomi,

suku bangsa, ras, agama, dan lain-lain seringkali memicu munculnya

konflik.

Konflik dapat terjadi antarindividu, antarkelompok, antara

individu dengan kelompok, dan antargenerasi. Konflik antarkelompok,

misalnya konflik antarsuku bangsa yang terjadi di Timika, Papua.

Konflik tersebut telah menimbulkan kerusakan, jatuhnya korban jiwa,

dan hancurnya harta benda.

Sebagai proses sosial, konflik memang merupakan proses

disosiatif, namun tidak selalu berakibat negatif. Suatu konflik yang

kemudian disadari akan memecahkan ikatan social biasanya akan

diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan

sosial. Jika demikian, biasanya akan terbentuk suatu keadaan yang

berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.

d. Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat

Revolusi bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan telah

mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 yang ditandai

dengan dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan oleh Ir.

Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta. Dengan

proklamasi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas

dari cengkeraman penjajah, serta telah mengubah struktur

pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional dengan berbagai

perubahan yang mengikutinya, mulai dari lembaga keluarga, sistem

sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.

2. Faktor Ekstern

Penyebab perubahan sosial selain bersumber dari dalam masyarakat

itu sendiri juga dapat bersumber dari luar masyarakat itu. Di antaranya

Page 8: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

adalah faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan,

dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

a. Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah

Alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Alam adalah penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian,

penghasil tanaman, serta sumber kesehatan dan keindahan.

Pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi lambat laun

dapat merusak alam. Semakin tinggi jumlah penduduk, maka semakin

tinggi pula tekanan terhadap alam. Oleh karena itu akan terjadi

perusakan alam. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan akan

perumahan, manusia mengeringkan lahan pertanian untuk membangun

rumah. Akibatnya lahan pertanian menjadi sempit, serta banyak petani

yang kehilangan lahan untuk bertani dan terpaksa bekerja sebagai

buruh pabrik atau pekerjaan yang lainnya.

b. Peperangan

Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap

perubahan kepribadian dari individu-individu sebagai anggota

masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Betapa tidak, perang pasti

akan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa

perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil. Selain

itu akan membawa akibat yang berarti bagi masyarakat setempat. Hal

ini terutama pada masyarakat yang kalah perang, karena adanya

pemaksaan berbagai kebudayaan oleh negara yang menang perang.

c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Di era globalisasi sekarang ini, pengaruh kebudayaan masyarakat

lain merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya

hubungan kerja sama antarnegara serta sarana komunikasi dan

informasi yang semakin canggih, seperti televisi, radio, dan internet

memudahkan pengaruh kebudayaan masyarakat lain masuk dalam

suatu negara. Akibatnya muncul perubahan pada masyarakat yang

menerima pengaruh kebudayaan itu.

Page 9: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain yang

menyebabkan perubahan sosial adalah sebagai berikut.

1) Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi pengaruh

timbal balik. Dengan demikian, di samping dipengaruhi, suatu

masyarakat juga akan memengaruhi masyarakat lain. Akibatnya

muncul kebudayaan baru yang merupakan perpaduan antara dua

kebudayaan yang saling berhubungan. Misalnya wayang yang

merupakan perpaduan antara kebudayaan Jawa dan Hindu (India).

2) Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi

massa, seperti radio, televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal

ini yang terjadi adalah pengaruh sepihak, di mana pengaruh hanya

berasal dari masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa

tersebut.

3) Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan

mempunyai taraf kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi

justru cultural animosity, yaitu keadaan di mana dua masyarakat

yang meskipun berkebudayaan berbeda dan saling hidup

berdampingan, namun saling menolak pengaruh kebudayaan satu

terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang

pada masa lalunya mempunyai konflik fisik ataupun nonfisik.

4) Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya mempunyai taraf

yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses imitasi

(peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju

oleh kebudayaan yang masih rendah.

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt menambahkan beberapa faktor yang

turut menjadi penentu dan kadar perubahan sosial, yaitu lingkungan fisik,

kontak dan isolasi, struktur sosial, sikap dan nilai, serta kebutuhan yang

dianggap perlu.

1. Lingkungan Fisik

Sepanjang sejarah, banyak kelompok manusia mengubah lingkungan

fisik mereka dengan melakukan migrasi. Migrasi ke lingkungan yang

Page 10: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

berbeda menimbulkan perubahan besar dalam segi kebudayaan. Hal

semacam ini terjadi terutama pada masyarakat primitif yang kehidupan

para anggotanya sangat tergantung langsung pada lingkungan fisik.

Peradaban mempermudah perpindahan dan penerapan budaya pada

lingkungan baru yang berbeda.

2. Kontak dan Isolasi

Masyarakat yang terletak di persimpangan jalan lalu lintas dunia

selalu menjadi pusat perubahan. Karena kebanyakan unsur budaya dari

masyarakat atau negara lain masuk melalui difusi, maka masyarakat yang

mengadakan hubungan dengan masyarakat atau negara lain itulah yang

mudah atau cenderung mengalami perubahan terlebih dahulu. Sedangkan

daerah yang terisolasi merupakan pusat kestabilan, konservatisme, dan

penolakan terhadap perubahan. Hampir semua suku yang sangat primitif

juga merupakan suku-suku yang terisolasi.

3. Struktur Sosial

Struktur masyarakat memengaruhi kadar perubahan masyarakat

secara halus dan pengaruhnya tidak dapat dilihat secara langsung.

Meskipun birokrasi kadangkala digunakan untuk menekan perubahan

(biasanya hanya berhasil untuk sementara waktu), namun ternyata

birokrasi yang sangat terpusat justru sangat menunjang pengembangan dan

difusi perubahan. Bilamana suatu kebudayaan sangat terintegrasi sehingga

setiap unsur kebudayaan saling terkait satu sama lainnya dengan baik

dalam sistem ketergantungan, maka perubahan akan sulit terjadi dan

mengandung risiko yang besar.

4. Sikap dan Nilai-Nilai

Bagi kita, perubahan merupakan suatu hal yang biasa dan wajar

selayaknya air yang mengalir. Hal itu berbeda dengan kebanyakan orang

Barat yang memiliki kebanggaan apabila dapat melakukan perubahan,

dalam arti menghasilkan penemuan-penemuan baru, serta bersikap

progresif dan tidak ketinggalan zaman. Suatu masyarakat yang berubah

secara cepat memiliki sikap berbeda terhadap perubahan. Sikap itu

Page 11: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

merupakan penyebab dan juga akibat dari perubahan yang sudah

berlangsung.

Selain itu, masyarakat yang berubah secara cepat dapat memahami

perubahan sosial. Para anggota masyarakatnya bersikap skeptis dan kritis

terhadap beberapa bagian dari kebudayaan tradisional mereka dan selalu

berupaya melakukan eksperimen-eksperimen baru. Sikap seperti itu sangat

merangsang saran dan penerimaan perubahan di kalangan anggota

masyarakat.

5. Kebutuhan yang Dianggap Perlu

Kebutuhan bersifat subjektif. Kebutuhan dianggap nyata jika orang

merasa bahwa kebutuhan itu memang nyata. Di banyak bagian dunia yang

terbelakang dan kekurangan pangan, orang bukan saja memiliki kebutuhan

objektif akan tambahan pangan, tetapi juga memerlukan berbagai jenis

pangan. Jika orang belum merasa butuh, maka orang akan tetap menolak

perubahan, dan hanya kebutuhan yang dianggap perlu oleh masyarakat

yang memegang peran menentukan. Beberapa penemuan praktis

terabaikan hingga saat masyarakat membutuhkan kegunaan dari penemuan

tersebut.

B. Pengertian Difusi Inovasi

Difusi Inovasi terdiri dari dua padanan kata yaitu difusi dan inovasi.

Rogers (1983) mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi

dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di

antara para anggota suatu sistem sosial (the process by which an innovation is

communicated through certain channels overtime among the members of a

social sistem). Disamping itu, difusi juga dapat dianggap sebagai suatu jenis

perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan

fungsi sistem sosial.

Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa

baru oleh individu atau kelompok masyarakat. Ungkapan dianggap/dirasa baru

terhadap suatu ide, praktek atau benda oleh sebagian orang, belum tentu juga

Page 12: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

pada sebagian yang lain. Kesemuanya tergantung apa yang dirasakan oleh

individu atau kelompok terhadap ide, praktek atau benda tersebut.

Dari kedua padanan kata di atas, maka difusi inovasi adalah suatu proses

penyebar serapan ide-ide atau hal-hal yang baru dalam upaya untuk merubah

suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke

tempat yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari

suatu bidang tertentu ke bidang yang lainnya kepada sekelompok anggota dari

sistem sosial.

Tujuan utama dari difusi inovasi adalah diadopsinya suatu inovasi (ilmu

pengetahuan, tekhnologi, bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota

sistem sosial tertentu. Sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal,

organisasi sampai kepada masyarakat.

C. Elemen Difusi Inovasi

Dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu:

suatu inovasi, dikomunikasikan melalui saluran komunikasi tertentu, dalam

jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial.

1. Inovasi (gagasan, tindakan atau barang) yang dianggap baru oleh

seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif

menurut pandangan individu yang menerimanya.

2. Saluran komunikasi, adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi

dari sumber kepada penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk

memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar

luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah

media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap

atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang

paling tepat adalah saluran interpersonal.

3. Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang

mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya.

Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi

waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan

keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang (relatif lebih awal atau lebih

Page 13: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

lambat dalam menerima inovasi), dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi

dalam sistem sosial.

4. Sistem sosial merupakan kumpulan unit yang berbeda secara fungsional

dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka

mencapai tujuan bersama

D. Proses Putusan Inovasi

Penerimaan atau penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat

seseorang/individu dalam menerima suatu inovasi. Menurut Rogers (1983),

proses pengambilan keputusan inovasi adalah proses mental dimana

seseorang/individu berlalu dari pengetahuan pertama mengenai suatu inovasi

dengan membentuk suatu sikap terhadap inovasi, sampai memutuskan untuk

menolak atau menerima, melaksanakan ide-ide baru dan mengukuhkan

terhadap keputusan inovasi. Pada awalnya Rogers (1983) menerangkan bahwa

dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu perilaku yang

baru, terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu:

1. Tahap Awareness (Kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada

terdapat suatu inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap

hal tersebut.

2. Tahap Interest (Keinginan), yaitu tahap seseorang mempertimbangkan

atau sedang membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya

tersebut sehingga ia mulai tertarik pada hal tersebut.

3. Tahap Evaluation (Evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat putusan

apakah ia menolak atau menerima inovasi yang ditawarkan sehingga saat

itu ia mulai mengevaluasi.

4. Tahap Trial (Mencoba), yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan

yang telah dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang baru.

5. Tahap Adoption (Adopsi), yaitu tahap seseorang memastikan atau

mengkonfirmasikan putusan yang diambilnya sehingga ia mulai

mengadopsi perilaku baru tersebut

Dari pengalaman di lapangan ternyata proses adopsi tidak berhenti

segera setelah suatu inovasi diterima atau ditolak. Kondisi ini akan berubah

Page 14: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungan penerima adopsi. Oleh sebab itu,

Rogers (1983) merevisi kembali teorinya tentang keputusan tentang inovasi

yaitu: Knowledge (pengetahuan), Persuasion (persuasi), Decision (keputusan),

Implementation (pelaksanaan), dan Confirmation (konfirmasi)

1. Tahap pengetahuan.

Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai

inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus

disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui

media elekt ronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal diantara

masyarakat. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh beberapa karakteristik

dalam pengambilan keputusan, yaitu: (1) Karakteristik sosial-ekonomi, (2)

Nilai-nilai pribadi dan (3) Pola komunikasi

2. Tahap persuasi.

Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari

informasi/detail mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak

dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Inovasi yang dimaksud

berkaitan dengan karakteristik inovasi itu sendiri, seperti: (1) Kelebihan

inovasi, (2) Tingkat keserasian, (3) Kompleksitas, ( 4) Dapat dicoba dan

(5) Dapat dilihat.

3. Tahap pengambilan keputusan.

Pada tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan menimbang

keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan apakah

akan mengadopsi atau menolak inovasi.

4. Tahap implementasi.

Pada tahap ini mempekerjakan individu untuk inovasi yang berbeda-

beda tergantung pada situasi. Selama tahap ini individu menentukan

kegunaan dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih lanjut tentang hal

itu.

5. Tahap konfirmasi.

Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari

pembenaran atas keputusan mereka. Tidak menutup kemungkinan

Page 15: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi

menerima inovasi setelah melakukan evaluasi

Page 16: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

BAB III

PENUTUP

Pada Bagian Akhir dari penulisan ini ada beberapa hal yang menjadi

kesimpulan bagi penulis yaitu :

1. Perubahan sosial adalah proses dimana perubahan terjadi dalam struktur dan

fungsi sistem sosial. Perubahan sosial terjadi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu: (1)

Penemuan (invention), (2) difusi (diffusion), dan (3) konsekuensi

(consequences). Penemuan adalah proses dimana ide/gagasan baru diciptakan

atau dikembangkan. Difusi adalah proses dimana ide/gagasan baru 

dikomunikasikan kepada anggota sistem sosial, sedangkan konsekuensi adalah

suatu perubahan dalam sistem sosial sebagai hasil dari adopsi atau penolakan

inovasi.

2. Teori Difusi Inovasi senantiasa dikaitkan dengan proses pembangunan

masyarakat. Difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan

melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota

suatu sistem sosial. Inovasi merupakan awal untuk terjadinya perubahan

sosial, dan perubahan sosial pada dasarnya merupakan inti dari pembangunan

masyarakat. Sehingganya difusi inovasi adalah suatu proses penyebar serapan

ide-ide atau hal-hal yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat

yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari

suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke

bidang yang lainnya kepada sekelompok anggota dari sistem sosial.

3. Tujuan utama dari difusi inovasi adalah diadopsinya suatu inovasi (ilmu

pengetahuan, tekhnologi, bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota

sistem sosial tertentu. Sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal,

organisasi sampai kepada masyarakat.

Page 17: konsep dan ruang lingkup beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Abdillah. 1987. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional

Rogers, Everett M., 1983, Diffusion of Innovations. London: The Free Press.

Hanafi, A. 1981. Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Surabaya: Usaha Nasional.

Uhyana, Onong E. 1980. Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Launer, Robert H. 1989. Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Bina Akasara.

Soekanto, S. 1983. Sosiologi. Jakarta: Balai Aksara

http://ssbelajar.blogspot.com/2012/07/faktor-penyebab-perubahan-sosial_30.html

http://wsmulyana.wordpress.com/2009/01/25/teori-difusi-inovasi/

http://wahyupriadi201141588.blogspot.com/2012/05/tugas-resume-difusi-inovasi.html

http://sinausosiologi.blogspot.com/2010/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/difusi-dan-perubahan-sosial/