Upload
ina-malawat
View
296
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kfljdkfj
Citation preview
KONSEP DASAR KESELAMATAN DAN KEAMANAN
DEFENISIKeselamatan (Safety) adalah Kondisi ketika individu, kelompok, atau masyarakat terhindar dari segala bentuk ancaman atau bahaya.Keamanan (security) adalah Kondisi aman dan tentram, bebas dari ancaman atau penyakit.
Tiga Faktor Penting Yang Terkait Dengan Keamanan (Nancy Roper, 2000) Yaitu :
1. Tingkat pengetahuan dan kesadaran individu
2. Kemampuan fisik dan mental dalam mempraktekan upaya pencegahan
3. Lingkungan fisik yang membahayakan atau berpotensi menimbulkan bahaya
SISTEM PERSARAFAN
Fungsi Sistem Saraf Bertanggung Jawab Terhadap ;a. Koordinasi dan inisiasi gerakb. Organisasi proses pikirc. Kontrol bicarad. Penyimpanan memori
GANGGUAN PADA SISTEM PERSARAFAN
Gangguan pada sistem persarafan meliputi :1. Status Mental dan Emosi
a. Tingkat Kesadaran. Terjadi penurunan respon terhadap rangsangan, kemampuan orientasi dan perhatian terhadap lingkungan.
b. Perilaku dan Penampilan. Terjadi penurunan tingkat kebersihan, persepsi dan kebutuhan.
c. Bahasa. Terjadi penurunan kemampuan bicara dan menulis serta penurunan ekspresi pikir.
2. Fungsi Intelektuala. Gangguan Persepsi. Gangguan ini terjadi
akibat kerusakan jaringan otak atau sel-sel penyalur sensorik.
b. Nyeri. Nyeri merupakan fenomena perlindungan tubuh terhadap bahaya cedera yang serius.
Gangguan terkait dengan nyeri antara lain :a. Anastesi, yakni hilangnya sensasi nyerib. Hipoestesia, yakni menurunnya sensasi nyeri akibat cedera atau kerusakan jaringan
c. Parestesia, yakni sensasi nyeri yang abnormal atau aneh, (mis, rasa terbakar, gatal, kesemutan dll). d. Hiperestesia, yakni rasa nyeri yang sangat hebat.
3. Memori dan BelajarGangguan memori dan kemampuan belajar disebabkan oleh cedera otak, gangguan transmisi neuron, atau gangguan persepsi terhadap input sensorik.
4. Pikiran Gangguan pada kemampuan berpikir disebabkan oleh trauma yang mengganggu struktur internal saraf.
5. Komunikasi, Bahasa dan BicaraGangguan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah ketulian, kebutaan, kurang perhatian, menurunnya daya ingat dll.
6. GerakanGangguan pada pergerakan biasanya disebabkan oleh hilangnya kekuatan, mobilitas dan fleksibilitas ekstermitas.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Kemampuan seseorang untuk melindungi dirinya dipengaruhi oleh beberapa faktor :1. Usia. Ini erat kaitannya dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki individu.2. Perubahan Persepsi Sensorik. Persepsi sensorik yang akurat terhadap stimulus lingkungan
merupakan hal yang vital bagi keselamatan individu.3. Gangguan Kesadaran. Segala bentuk gangguan kesadaran dapat membahayakan keamanan seseorang (mis, narkotik, obat penenang, alkohol, dll).
4. Mobilitas dan Status Kesehatan.Klien dengan gangguan ekstremitas beresiko tinggi mengalami cedera.
5. Keadaan Emosi. Emosi yang tidak stabil akan mengubah kemampuan seseorang dalam mempersepsikan bahaya lingkungan.
6. Kemampuan Berkomunikasi. Klien dengan kemampuan bicara atau afasia, individu dengan hambatan bahasa. Dan mereka yang tidak dapat membaca atau buta huruf beresiko mengalami cedera.
LUKA
PENGERTIANLuka adalah suatu keadaan putusnya hubungan (kontinuitas) jaringan tubuh sehingga fungsinya tergangguLuka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan dibawahnya.
TYPE LUKA Intentional trauma / luka disengaja
Luka terjadi karena proses terapi seperti operasi atau radiasi.
Unitentional trauma / luka tidak disengajaLuka yang terjadi karena kesalahan seperti fraktur Luka tertutup, jika kulit tidak robek atau
disebut luka memar akibat kekerasan. Luka terbuka, jika kulit atau jaringan
dibawahnya robek.
• Luka terbuka dapat digolongkan sesuai sifat robekan yang terjadi pada jaringan :a. Abration, luka akibat gesekanb.Punctum, luka tusukan atau tikaman yang
disebabkan oleh benda yang menembus jaringan.
c. Hauration, luka yang disebabkan oleh suatu alat luka.
MACAM LUKA Menurut Penyebab : Mekanik :Tajam,Tumpul,Ledakan / tembak Non Mekanik : Kimia, Termik, Radiasi
o Luka Mekanik1. Vulnus Scissum2. Vulnus Contusum3. Vulnus Laceratum4. Punctum
5. Vulnus Scloferactum6. Vulnus Morcum7. Vulnus Abrasio
o Tindakan/Perawatan Pada Luka MekanikAd.1 : - Bersihkan luka dengan cairan
antiseptik.- Beri obaat betadin- Tutup luka dgn kasa steril dan
plester
Ad.2 : - Kompres Es, dllAd.3 : - Bersihkan luka dgn cairan antiseptik- Tutup dgn sufratule dan kasa steril
- Kirim ke rumah sakitAd.4 : - Hentikan perdarahan
- Rujuk ke rumah sakitAd.5 : - Luka ditutup
- Rujuk ke rumah sakitAd.6 : - Bersihkan luka
- Beri obat betadin dan ttutup dgn kasa steril- Rujuk ke rumah sakit
Ad.7 : - Luka dibersihkan - Beri obat betadin
o Luka Non Mekanik1.Luka akibat kimia2.Luka akibat termik Luka3.Luka akibat radiasi Bakar4.Luka akibat listrik5.Luka akibat alergi Makanan dan obat -
obatan
o Tindakan / Perawatan Pada Luka Non MekanikKimia - Guyur dgn air mengalirTermik - Siram dengan air
- Menutup dgn kain basah - Pasien disuruh berguling-guling - Menjaga jalan nafas - Mengurangi rasa sakit - Mencegah shock
PENYEMBUHAN LUKA Bila luka / injury proses penyembuhan
Regenerasi
Perbaikan struktur jaringan sel normal
Jika tak mampu regenerasi
Jaringan parut
Penyembuhan Tingkat IAda 3 tingkatan penyembuhan primer :a. Devensife (pertahanan)- Dimulai saat trjdinya luka&berakhir 4-6 hr.- 3 mekanisme Homeostasis inflamasi, cell migration.
b. Rekontruktive (membangun kembali)- Terjadi sebelum proses devensif selesai- Tejadi proses fibroblasia- Berlangsung 2-4 minggu- Kolagen menambah ketegangan luka- Selama proses ini luka tak beraturan,kebiruan dan
menonjol
c. Maturative (matang)- Jaringan parut berubah dalam bentuk dan
ukuran.- Dapat berlangsung dari beberapa bulan
sampai beberapa tahun.- Jaringan ini akan semakin kuat.
Penyembuhan Tingkat IITerjadi bila luka kehilangan jaringan :- Waktu penyembuhan > lama- Jaringan parut yang terjadi > besar- Kemungkinan terjadi infeksi > besar
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
Internal : Vaskularisasi, anemia, usia, penyakit, nutrisi, kegemukan, obat- obatan, merokok, stress.
External : Masa menunggu pre operasi, persiapan operasi selama operasi
KOMPLIKASI
1. PerdarahanTanda-tanda perdarahan :Meningkatnya nadiMeningkatnya pernafasanMenurunnya tekanan darahLemahKlien mengeluh kehausanDingin dan kulit lembab
2. Infeksi Infeksi jika bedah bisa terjadi sekitar 2-11
hari setelah operasi. Tanda infeksi pada luka :
- Kemerahan- Panas / demam- Bengkak- Nyeri- Jeringan sekitar keras- Lekosit meningkat
3. DehisceneRobeknya/pecahnya luka sebagian atau seluruh.
4. EvicerationMenonjolnya organ-organ tubuh bagian dlm kearah luar melalui insisi.
• Faktor Resiko Terjadi Dehiscene Kegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, batuk yang ber>>, muntah-muntah, dehidrasi.
• Dehiscene seringkali terjadi bila tidak terjadi penyembuhan sbg pinggiran luka insisi tak menyatu.
• Tanda-tanda klinik dehiscene Demam, Tahicardia, dan nyeri.
• Kerjasama dgn klien agar tdk menyentuh luka sehingga mencegah eviceration.
PENGKAJIANPengkajian Fisik
• Inspeksi• Palpasi• Membaui
Hal yang dikaji :o Penampilan Luka o Drainageo Pembengkakano Bauo Dehisceneo Nyeri
o Penampilan luka Kaji tanda penyembuhan luka secara primer seperti :• Perdarahan tdk terjadi dan pinggiran luka
melekat bersama / menyatu.• Inflamasi (kemerahan dan pembengkakan).• Menurunnya reaksi inflamasi pd saat
pembekuan berkurang Granulasi jaringan mulai menutup luka. Jaringan yg sehat Fibroblast, sel epitel.
• Terbentuknya ScarFibroblast dlm jaringan granulasi mengeluarkan kolagen yg membentuk jaringan scar. Sintesa kolagen dimulai 4 hari sesudah terjadi luka sampai 6 bulan atau lebih.• Berkurangnya Ukuran Scar
Setelah > 6 bln / 1 thn jaringan kolagen memendek dan kekuatan kulit luka meningkat. Meningkatnya ukuran Scar Indikasi Keloid.
INTERVENSI Perawatan luka dgn menggunakan balutan atau
tanda balutan. Keuntungan Menggunakan Balutan
Meningkatkan penyembuhan luka dgn mengabsorpsi cairan & terjaga kebersihannya.
Melindungi luka dari kontaminasi eksternal Dapat membantu homeostasis Membantu menutup tepi luka secara
sempurna Menutupi keadaan luka yg tdk menyenangkan
Sedangkan Perawatan Luka Secara Terbuka, Menghindari Kerugian dan Penggunaan Balutan. Pembalutan menimbulkan situasi gelap,
hangat dan lembab. Pembalutan dpt menyebabkan iritasi pada
luka melalui gesekan-gesekan pembalut. Perawatan luka secara terbuka lebih banyak
digunakan pada kasus – kasus luka bakar.
INFEKSI Unsur Proses Infeksi :• Sumber penyakit• Etiologi dari kuman yg menyebabkan
penyakit• Cara membebaskan kuman patogen dari
sumbernya PH, Suhu, Cahaya• Cara penularan• Cara masuk kuman• Daya tahan tubuh
Fase Infeksi1. Masa Inkubasi• Waktu antara masuk kuman sampai timbul gejala
infeksi.• Lama masa inkubasi bervariasi tergantung jenis
kuman.2. Masa Sakit / Terinfeksi• Masa prodomal• Klien memperlihatkan gejala sakit : lesu, demam• Masa sakit. Tanda & gejala kurang spesifik. Macam
gejala & lama sakit tergantung mikroorganisme dan individu.
3. Masa Penyembuhan• Gejala hilang• Sehat• Lama bervariasi
Tanda Klinis Infeksi1. Lokal Tumor(bengkak), kemerahan,
panas, nyeri, fungsiolesa.2. Sistemik Demam, malaise, anoreksia,
mual, sakit kepala, muntah, dan diare.
Faktor – Faktor Penyebab Infeksi Daya tahan tubuh Stress Status nutrisi Kelelahan
Hereditas Usia Terapi Kebiasaan
Standar Pengendalian InfeksiAsepsis :Keadaan bebas dari mikroorganisme yg dpt menimbulkan penyakit pathogen.Ada 2 Jenis :
1. Asepsis MedikDengan Cara : Membersihkan luka, Mencuci, Merebus,
Isolasi, Dll.Tujuan :
• Membantu mengurangi jumlah mikroorganisme.• Mencegah penyebaran pada orang lain.
2. Asepsis BedahDengan Cara : Teknik sterilTujuan : Menjaga semua objek / benda bebas dari
semua mikroorganisme.
Istilah – Istilah Teknik Septik dan Anti Septik
AseptikMencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan bahan dan alat steril.
AntiseptikMencegah terjadinya infeksi dgn menghambat / menghancurkan tumbuhnya organisme pathogen dalam luka
DesinfeksiSuatu usaha untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen pd permukaan jaringan yg masih utuh dgn mempergunakan bahan desinfektan.
SterilisasiSuatu usaha untuk membebaskan hama kuman pathogen dan apathogen serta spora.
SterilTidak terdapatnya mikroorganisme yg hidup.
CAIRAN DESINFEKTAN Macam – Macam Cairan Desinfektan
Bethadin Hidrogen peroksida (H2O2) NaCl
Desinfektan Lain Yaitu : Alkohol Bensin dan Lysol
PENUTUP DAN PELINDUNG LUKA
Tujuan Perawatan Luka Perlindungan luka thdp mikroorganisme Mengurangi ketegangan
Perawatan Luka Tertutup / Terbuka Terbuka, ditopang / dibuat tdk bergerak Tertutup, ditopang / dibuat tdk bergerak
Tujuan Pemakaian Penutup / Pelindung Luka Perlindungan thdp mikroorganisme, (tetap
berada diluar luka) bila terdapat dlm luka, dicegah agar tdk menyebar.
Untuk mengambil cairan luka / pemeriksaan.
Memberi topangan / istirahat pada luka.
BAHAN PELINDUNG / PENUTUP LUKA
Terbagi Atas : Pembebat / Pembalut Penutup Pembebat / Pembalut Pelekat Pembebat / Pembalut Penopang
PENGGANTIAN BALUTAN
Persiapan Alat Baki Berisi :• Korentang dalam tempatnya• Bengkok / Nierbekken• Arteri klem, Pinset Anatomi• Gunting, handscoen steril• Betadine, plester• Tempat sampah
Persiapan Pasien Terapkan teknik komunikasi terapeutik. Klien dipersiapkan & dijelaskan ttg apa yg akan
dilakukan. Bantu klien mengambil posisi. Periksa kelengkapan persiapan alat. Frekuensi penggantian balutan luka tergantung
dari karateristik luka. Perawat mendokumentasikan hasil / evaluasi
observasi luka & prosedur pelaksanaan tindakan.
Prosedur Pelaksanaan Pengkajian luka, memastikan kondisi luka Mencuci tangan Kelengkapan persiapan alat Memanggil klien dgn namanya Beri penjelasan ttg perawatan luka Menyarankan utk memilih posisi yg nyaman Pertahankan privacy klien selama melakukan
tindakan Mencuci tangan dgn benar
Membuka balutan lama / kotor dgn alat bersih Menghidarkan nyeri saat membuka balutan
lama Membuka alat steril dgn benar &
mempertahankan tdk terkontaminasi Menambah alat bila perlu dgn cara yg benar Menggunakan / mengangkat jahitan a/
mengganti balutan : Cara atau arah pembersihan sesuai bentuk
luka dgn arah dari dlm keluar
Menggunakan jenis larutan pembersih sesuai kondisi luka
Menggunting jahitan dekat ke kulit Menarik benang yg tdk terkontaminasi
Pertahankan teknik aseptik selama tindakan Membantu mengembalikan ke posisi semula Mengakhiri pertemuan Merapikan / memindahkan alat secara benar Mencuci tangan Melaporkan & mencatat tindakan & keadaan
klien dgn benar
KESELAMATAN KERJA Pintu Masuk :
Permukaan kulit Saluran pernafasan Saluran Pencernaan
Upaya Pencegahan : Mencuci tangan Menggunakan sarung tangan Menggunakan celemek
Menggunakan masker Mencegah needle stick injuri Merendam sarung tangan
Tindakan Untuk Kontrol Infeksi Setiap klien harus dicurigai sebagai sumber
infeksi Harus hati – hati, penyebaran dari darah &
cairan tubuh Hati – hati pada setiap tindakan
MEMASANG & MELEPASKAN SARUNG TANGAN STERIL
Memasang Sarung Tangan Mencuci & mengeringkan tangan Meletakkan sarung tangan steril pada
tempatnya Ambil ujung sarung tangan steril pd bagian
yg terlipat dgn menggunakan tangan Hindari sarung tangan bersentuhan dgn
benda yang tidak steril
Memasukkan tangan ke dlm sarung tangan secara hati – hati, tarik sarung tangan keatas
Biarkan lipatan sarung tangan sampai tangan yg lain memakai sarung tangan juga
Rapikan sarung tangan setelah kedua tangan memakai sarung tangan dengan hanya menyentuh daerah yang steril saja.
Melepas Sarung Tangan Dengan menggunakan sarung tangan yg
dominan, ambil ujung sarung tangan & lepaskan dgn cara membalikkannya