KONSEP KEPERAWATAN DARURAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kgd

Citation preview

  • *Konsep KeperawatanGawat Darurat Ns. Rahmiwati, S.Kep

  • Tujuan khusus:Mahasiswa mampu menjelaskan:Karakteristik pelayanan gadarBerbagai peran dlm pelayanan multidisiplineFungsi dan proses triaseReaksi emosional dlm situasi gawat daruratKomunikasi terapuitikPencegaan dan pengendalian infeksiApek etik dan legal*

  • POKOK BAHASAN:Karakteristik pelayanan keperawatan di gawat darurat Pelayanan multidisiplin di unit gawat darurat Peran perawatPeran dokterPeran tenaga kesehatan dan lain-lainTriase Alur pelayanan di unit gawat darurat Reaksi emosi dan spiritual yang timbul di gawat darurat Kecemasan, Kehilangan dan berdukaKomunikasi terapeutikPencegahan dan pengendalian infeksi Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat*

  • *Lempeng-lempeng Bumi

  • *Lingkaran Api dan Sekitarnya

  • *GEMPA BUMI

  • Tsunami*

  • *

  • *SUDAH SIAPKAH ANDA ?

  • *BENCANAKerusakan ekologi atau kedaruratan dengan skala besar yang mengakibatkan kematian, cedera dan kerusakan sarana yang tidak bisa ditangani dengan prosedur biasa serta membutuhkan bantuan dari luar.

  • *PENYEBAB ALAMGempa bumi, tsunami, topan

    MANUSIAPerang, nuklir, kebakaran

  • *Karakteristik Kondisi Kegawat- Daruratan:Tingkat kegawatan dan jumlah pasien sulit diprediksi Ketebatasan waktu,data & sarana: Pengkajian, diagnosis, dan tindakan Keperawatan diberikan untuk seluruh usia, Tindakan memerlukan kecepatan dan ketepatan yang tinggiSaling ketergantungan yang tinggi antara profesi kesehatan

  • *Prinsip Umum AsKep GadarCepat dan tepat:triase, diagnose keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutanPelayanan utama: Penyelamatan hidup dan stabilisasiMonitoring kondisi pasien setiap sesuai kondisi

  • *Prinsip Umum AsKep GadarAlat kesehatan penyelamat hidup harus selalu siap pakai dan sesuai Jaga keamanan diri perawat dan pasien Informasi dan pendidikan kesehatan: cepat, tepat dan mudah dimengertiSistem dokumentasi: mudah, cepat, dan tepat digunakan. Tetap menjaga aspek etik dan legal keperawatan

  • *Pelayanan Kesehatan MultidisiplinKLIEN/PASIENIntervensi:CepatTepatDOKTERLABPERAWATRADAMBULANROHANI Penyelamatan Kecacatan Komplikasi

  • *?????!!!!!ADA PERTANYAAN?

  • *TriasePemeriksaan klinis secara singkat untuk menentukan tingkat kegawatan, jenis pertolongan dan jenis rujukan yang diperlukan serta transportasi yang dibutuhkan. Triase dilakukan di:Lapangan (pre hospital) Ruang gawat darurat

  • *Triase Lapangan (Bencana) Sangat dinamis, tergantung dari keadaan, jumlah korban dan kemampuan penolong. Sangat sulit, kurang sensitive atau spesisifik dan mungkin jauh dari sempurna. Namun, tetap penting untuk menentukan prioritas penanganan dan transportasi (rujukan).

  • *KATAGORI TRIASEMERAH darurat, mengancam jiwaKUNING gawat, td mengancam jiwa HIJAU tidak gawat, cedera ringanHITAM mati atau sangat parah dan tidak ada harapan hidup.

  • *Triase di UGDDi UGD RS, triage dapat dilakukan dengan lebih baik dan spesisifk, Re-triage diperlukan karena keterbatasan alat/staf/perkembangan kondisi korban dari tempat kejadian.

  • *Apa yang dilakukan dlm Triase?Mengkaji keluhan utama dan gejala.Riwayat kesehatan singkat, Pengkajian fisik (primer dan sekunder) Menetapkan tingkat kegawatan Membawa klien ke bagian yang sesuai dengan tingkat kegawatan.

  • *Prioritas KegawatanMasalah A-B-CKesulitan bernafas, Cedera kepala berat, Cedera tulang belakang, Syok, Kejang Nyeri dada, Cedera multipel Trauma dada/abdomen terbuka, Kelainan persalinan,Perdarahan tidak terkontrolMERAH: Gawat darurat (waktu respon: 0-10 menit)

  • *Prioritas KegawatanNyeri karena gangguan paru Luka bakar Penurunan kesadaran (GCS > 8)Diare dengan dehidrasi sedangMuntah terus menerusPanas tinggi KUNING: Darurat tidak Gawat (waktu respon: 30 menit)

  • *Prioritas KegawatanHIJAU: Tidak gawat tidak darurat (waktu respon: 60 menit )Fraktur tertutup, dislokasi, luka minor, batuk,

    Hitam: DOA (death on arrival) (waktu respon: 120 menit)Meningal

  • *Pasien UGDAmbulan StandardGadarAmbulan lain/Datang sendiri/diantarTriasePra-RSHitamMerahKuningHijauForensik/Km JenazahTerminal CareHCUICUICCUPICU/ PerinaR. OKIWKebidananR.Rawat Dewasa

    R. RawatanakPulangReTriase / Triase RSR. TungguOrangeR. Resus.R. Tindak / MonitorAdmini-strasi

  • *TIME OUT !PASIEN TERLIHAT TERSENGGAL-SENGGAL, GELISAH, TAK MENJAWAB PERTANYAAN PERAWAT. TELAPAK TANGAN PUCAT DAN DINGINTENTUKAN KATAGORI TRIASE-NYA !

  • *Reaksi emosi di unit gawat darurat Perawat selain memberikan asuhan keperawatan untuk mempertahankan kehidupan, mencegah perburukan, dan mengurangi kecacatan sisa, Perawat juga bertanggung jawab terhadap kesehatan mental dan spiritual pasien dan keluarga. Kondisi mental dan spiritual yang sehat akan mengoptimalkan kerjasama pasien, keluarga, dan tim kesehatan

  • *Reaksi emosi klien/keluarga KecemasanKehilangan

  • *Cemas, ditandai:berulang-ulang menanyakan hal tertentugerakan yang berulang-ulangmimik muka tidak tenangtidak dapat bekerja samameningkat tekanan darah, nadi, pernafasan

  • *Tindakan keperawatan klien cemaskaji tanda-tanda vital pasienkaji fokus pembicaraan kaji alasan dan tingkat kecemasanorientasikan orang, ruang, dan waktujelaskan ketentuan yang berlaku di gawat daruratjelaskan program pengobatan dan alasanbiarkan orang terdekat menemani dan membantu pasienbersikap tenang, tidak panic dan tegas

  • *KehilanganKehilangan dapat terjadi karena kehilangan kesehatan/ kemandirian dan kehilangan orang yang dicintai.Proses kehilangan:Menolak/tidak percayaMarahTawar menawarDepresiMenerima

  • *Prinsip tindakan keperawatan klien Kehilangan

    memahami perasaan pasien mendukung kearah penerimaan, katakan kenyataan yang adatidak memaksa pasien untuk percayamendengarkan pembicaraan mengarahkan pemecahan masalah secara optimalmemberikan waktu mengeluarkan kesedihan, menyediakan ruang yang nyaman/tenang

  • *Prinsip tindakan keperawatan untuk keluarga pasien yang meninggalcek agama agar dapat memberikan asuhan yang sesuai agama pasienempati akan kondisi keluarga; menunjukkan ekspresi muka tenang mendengar aktif keluhanberdiri di samping keluarga dengan tenangmemberikan lingkungan yang tenang, memberikan dukungan sesuai agamamerujuk ke tim bina rohani

  • *TIME OUT !SEBAGAI PERAWAT, RENUNGKANLAHLAH, SATU KISAH NYATA YANG PALING BERKESAN DAN MENYENTUH NURANI ANDA

  • *Prinsip Komunikasi Terapeutik dlm GawatdaruratCiptakan lingkungan terapeutik dengan menunjukkan perilaku dan sikap :Caring ( sikap pengasuhan yang ditunjukkan peduli dan selalu ingin memberi bantuan)Acceptance (menerima pasien apa adanya)Respect (hormatati keyakinan pasien apa adanya)Empaty (merasakan perasaan pasien)Trust (memberi kepercayaan)Integrity (berpegang pd prinsip profesional yang kokoh)

  • *Prinsip Komunikasi terapeutik di gawat darurat...Identifikasikan bantuan yang diperlukan Terapkan teknik komunikasi: terfokus, bertanya, dan validasiBahasa yang mudah dimengerti Pastikan hubungan profesional dimengerti oleh pasien/keluargaMotivasi dan hargai pendapat & respon klienHindari: menyalahkan, memojokkan, dan memberikan sebutan yang negatif.

  • *Pencegahan dan Pengendalian InfeksiSetiap orang; pasien, keluarga dan petugas kesehatan dihadapkan kepada resiko terinfeksi kecuali kalau dilakukan tindakan pencegahan infeksi. Infeksi rumah sakit (nosokomial) perlu dicegah untuk melindungi pasien/keluarga, diri sendiri, dam tim kesehatan lainnya

  • *Kewaspadaan Standar(standard precaution)Panduan penanganan yang diterapkan pada semua pasien/petugas di fasilitas kesehatan untuk meminimalkan terpaparnya diri dengan darah, cairan tubuh, sekresi, atau eksresi dari semua pasien tanpa memperdulikan status infeksi. Tingkat resiko penularan: Rendah, sedang dan tinggi

  • *Tingkat Resiko:Resiko rendahKontak langsung dengan kulit, tidak terpapar darah langsung. Misalnya; melakukan penyuntikan, perawatan luka ringan. Alat pelindung: sarung tangan. Resiko sedangAdanya kemungkinan terkena darah namun tidak ada cipratan. Misalnya; membersihkan ceceran darah, perawatan luka berat, pemasangan infus, penanganan bahan pemeriksaan laboratorium. Alat pelindung: sarung tangan, mungkin perlu baju pelindung

  • *Tingkat Resiko:Resiko tinggiAdanya kemungkinan terkena darah dan kemungkinan terciprat, perdarahan masif. Misalnya; tindakan bedah mayor, bedah mulut, penghentian perdarahan masif, persalinan pervagina. Alat pelindung: sarung tangan, gaun pelindung, kaca mata kerja, masker, sepatu bot

  • *Kegiatan pokok kewaspadaan standar Cuci tangan guna mencegah infeksi silangPemakaian alat-alat pelindung Menggunakan praktik yang aman Pengelolan alat kesehatan bekas pakai

  • *Cuci tanganDilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan ke pasien. Memakai air bersih yang mengalir. Mengeringkan tangan menggunakan pengering tangan (baik kain kering/lap kertas). Kuku selalu pendek dan perhiasan tidak berlebihan

  • *Pemakaian alat pelindungTujuan: melindungi kulit dan selaput lendir perawat dari resiko terkena darah, cairan tubuh, sekret, dan eksresi pasien ketika melakukan tindakan perawatan yang beresiko penularan Contoh alat:sarung tangan, masker, kacamata pelindung, baju pelindung, sepatu karet/bot, topiAlat pelindung sebaiknya tersedia di setiap ruangan dalam keadaan siap pakaiAlat pelindung yang terkontaminasi harus disingkirkan dan segera diganti. Alat pelindung kotor ditempatkan dalam penampungan sementara tanpa mencemari lingkungan.

  • *Menggunakan praktik yang amanUnit gawat darurat merupakan salah satu lingkungan yang paling berpotensi untuk menimbulkan penularan infeksi. UNTUK ITU:Gunakan tehnik aseptic-antiseptik; steril untuk steril; non steril untuk non steril, jarak 20 cm dari alat sterilCegah kecelakaan tertusuk jarum; tidak recapping atau membengkokkan jarum, tidak melepas jarum bekas dari semprit habis pakaiGunakan tehnik hands free; tidak memegang bagian tajam benda saat pengoperan alat

  • *Pengelolan alat kesehatan bekas pakaiTangani peralatan yang tercemar dengan baik untuk mencegah kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir dan mencegah kontaminasi pada pakaian dan lingkungan. Bersihkan peralatan bekas pakai sebelum digunakan kembali. Alat kesehatan bekas pakai ditempatkan dalam penampungan sementara yang berbeda antara alat tidak terkontaminasi, terkontaminasi, dan HIV/AIDS.

  • *Etika dan legal keperawatan Etik ditujukan untuk mengukur perilaku yang diharapkan dari seseorang atau kelompok /profesi tertentu seperti profesi keperawatan Hukum dapat diartikan sebagai aturan yang disyahkan pemerintah yang bertujuan memberikan perlindungan kepada masyarakat

  • *Prinsip etik: Autonomy (mandiri)Hak seseorang untuk membuat keputusan bagi dirinya Beneficence (kemurahan hati atau pemanfaatan)Kewajiban melakukan yang terbaik. Non maleficence (tidak merugikan orang lain) Kewajiban untuk tidak menimbulkan kerugian atau cedera bagi orang lain apalagi membunuh.

  • *Prinsip etik:Veracity (jujur)Kewaiban untuk menyampaikan sesuatu dengan benarJustice (adil)Kewajiban berlaku adil kepada semua orang. Fidelity (komitmen)Kewajiban untuk setia atau loyal dengan kesepakatan atau tanggung jawab yang diemban.

  • *Landasan HukumMenolong:KUHP Pidana Ps. 304 :Membiarkan seseorang dalam keadaan sengsaraKUHP Pidana Ps. 531 :Tidak memberikan pertolongan pada orang yang sedang menghadap maut

  • LEGAL ASPEKUU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang KesehatanUU RI No. 44 Tahun 2009 Tentang RSUU RI No. 24 Tahun 2007 Tentang BencanaPP 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga KesehatanPMK 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis PMK 290 Tahun 2008 Tentang Persetujuan Tindakan KedokteranPMK 148 Tahun 2011 Tentang Izin Praktik PerawatKMK 856 Tahun 2008 Tentang Standar Pel IGD

    *

  • * Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan tertulis dari Dokter

    Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang/pasien Perawat berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenanganLandasan Hukum

  • *TERIMAKASIH.

    **