18
A. Konsep Keperawatan 1. Pengkajian a. Biodata. 1) Identitas. a) Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No register, dan dignosa medis. b) Identitas orang tua yang terdiri dari : Nama Ayah dan Ibu, agama, alamat, pekerjaan, penghasilan, umur, dan pendidikan terakhir. c) Identitas saudara kandung meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan hubungan dengan klien. b. Keluhan utama Keluhan anak sehingga anak membutuhkan perawatan. Keluhan dapat berupa nafsu makan menurun, muntah, lemah, sakit kepala, batuk, sakit perut kanan atas, demam dan kuning c. Riwayat kesehatan 1) Riwayat Kesehatan Sekarang: Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perut kanan atas 2) Riwayat Kesehatan Masa lalu: Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan perawatan rumah sakit

Konsep Keperawatan Hepatitis

Embed Size (px)

Citation preview

A. Konsep Keperawatan1. Pengkajiana. Biodata.1) Identitas.a) Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No register, dan dignosa medis.b) Identitas orang tua yang terdiri dari : Nama Ayah dan Ibu, agama, alamat, pekerjaan, penghasilan, umur, dan pendidikan terakhir.c) Identitas saudara kandung meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan hubungan dengan klien.b. Keluhan utama Keluhan anak sehingga anak membutuhkan perawatan. Keluhan dapat berupa nafsu makan menurun, muntah, lemah, sakit kepala, batuk, sakit perut kanan atas, demam dan kuningc. Riwayat kesehatan 1) Riwayat Kesehatan Sekarang: Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perut kanan atas2) Riwayat Kesehatan Masa lalu: Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan perawatan rumah sakit serta perkembangan anak dibanding dengan saudara-saudaranya3) Riwayat kesehatan keluarga: Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular khususnya berkaitan dengan penyakit pencernaan.

2. Penyimpangan KDM

3. Diagnosa Keperawatana. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan masukan metabolik, anoreksia, mual/muntah.c. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan yang berlebihan melalui muntah dan diare.d. Isolasi sosial berhubungan dengan perawatan isolasi.e. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat.f. Resiko infeksi pada orang lain berhubungan dengan kontak pada anak yang terinfeksi.g. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan akumulasi garam empedu dalam jaringan.h. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi dengan proses penyakit.i. Hipertermi berhunbungan dengan proses infeksi.j. Diare berhubungan dengan peningkatan peristaltik usus.k. Konstipasi berhubungan dengan kurangnya aktifitas.l. Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan hepar.m. Kehilangan kontrol berhubungan dengan perubahan aktifitas rutin.4. Intervensi dan rasionala. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.Tujuan : Klien menunjukkan perbaikan terhadap aktifitas.Kriteria hasil : 1) Mengekspresikan pemahaman tentang pentingnya perubahan tingkat aktifitas.2) Meningkatkan aktifitas yang dilakukan sesuai dengan perkembangan kekuatan otot.IntervensiRasional

1. Tingkatkan tirah baring, ciptakan lingkunga yang tenang.2. Tingkat aktifitas sesuai toleransi

3. Awasi kadar enzim hepar.

Meningkatkan ketenangan istirahat dan menyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan.Tiarah baring lama dapat menurunkan kemampuan. Ini dapat terjadi karena keterbatasan aktifitas yang mengganggu periode istirahat.Membantu menurunkan kadar aktifitas tepat, sebagai peningkatan prematur pada potensial resiko berulang.

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan masukan metabolik, anoreksia, mual/ muntahTujuan : Klien menunjukkan status nutrisi yang adekuat.Kriteria hasil :1) Nafsu makan baik.2) Tidak ada keluhan mual/muntah.3) Mencapai BB , mengarah kepada BB normal . IntervensiRasional

1. Awasi keluhan anoreksia, mual/muntah.

2. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makanan sedikit dalam frekwensi sering.3. Lakukan perawatan mulut sebelum makan.4. Timbang berat badan.5. Berikan obat vit. B kompleks, vit c dan tambahan diet lain sesuai indikasi. Berguna dalam mendefinisikan derajat luasnya masalah dan pilihan intervensi yang tepat.

Makan banyak sulit untuk mengatur bila klien anoreksia. Anoreksia juga paling buruk pada siang hari, membuat masukan makanan sulit pada sore hari.

Menghilangkan rasa tidak enak dan meningkatkan nafsu makan.

Penurunan BB menunjukkan tidak adekuatnya nutrisi klien.Memperbaiki kekurangan dan membantu proses penyembuhan.

c. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan melalui muntah dan diare.Tujuan : Klien akan menunjukkan status cairan adekuat.Kriteria hasil :1) Tanda tanda vital stabil :TD : 90/50 120/70 mmhgN : 85 100 x/mntS : 36 37 P : 15 25 x/mnt2) Turgor kulit normal ( cepat kembali )3) Intake dan output seimbang.IntervensiRasional

1. Monitor intake dan output

2. Kaji tanda vital, nadi perifer, pengisian kapiler , turgor kulit dan membran mukosa . 3. Berikan cairan IV (biasanya glukosa), elektrolit.Memberikan informasi tentang penggantian /efek terapi.

Indikator volume sirkulasi / perfusi .

Mmmmemberikan cairan dan penggatian elektrolit.

d. Isolasi sosial berhubungan dengan perawatan isolasi.Tujuan : Klien memperlihatkan prilaku yang menimbulkan interaksi sosial.Kriteria hasil :1) Klien berpartsipasi dalam aktifitas.2) Klien dapat mengungkapkan perasaan / persepsi.IntervensiRasional

1. Tingkatkan hubungan sosial.2. Jelaskan tentang tujuan dari perawatan .

3. Dorong klien / keluarga untuk mengeksperisikan perasaan dan permasalahanPartisipasi orang lain dapat meningkatkan rasa kebersamaan.Pemahaman alasan untuk perlindungan dari mereka sendiri dan oranmg lain dapat mengurangi perasaan isolasi.Membantu mengidentiufikasi dan memperjelas alasan kesulitan berinteraksi.

e. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat.Tujuan : Klien akan menunjukkan tehnik melakukan perubahan pola hidup untuk menghindari infeksi ulang dan transmisi ke orang lain.Kriteria hasil :1) Memperlihatkan pengertian tentang tindakan kewaspadaan dengan mengikuti petunjuk.2) Mempertahankan suhu tubuh yang normal , pernapasan jelas dengan tidak ada bukti lain terjadinya infeksi.IntervensiRasional

1. Lakukan tehnik isolasi untuk infeksi enterik dan pernapasan sesuai kebijakan rumah sakit termasuk cuci tangan efektif.2. Awasi / batasi pengunjung sesuai indikasi

3. jelaskan prosedur isolasi pada klien/orang terdekat.4. Berikan antibiotik untuk agen pencegahan.Mencegah transmisi virus ke orang lain. Melalui cuci tangan efektif dalam mencegah transmisi virus.

Klien terpajan terhadap proses infeksi (khususnya respiratorius) dan potensial resiko komplikasi sekunder.

Pemahaman alasan untuk perlindungan diri sendiri dan orang lain.

Pengobatan hepatitis virus dan bacterial untuk mencegah/membatasi infeksi sekunder

f. Resiko infeksi pada orang lain berhubungan dengan kontak pada anak yang terinfeksi.Tujuan : Keluarga dan orang lain tidak tertular infeksi.Kriteria hasil :1) Keluarga mengerti tentang cara penularan.2) Orang tua menerapkan pola hidup yang sehat dan bersih.IntervensiRasional

1. Ajarkan tehnik mencuci tangan yang benar.2. Ajarkan tentang kebersihan perorangan.

3. Imunisasi bila indikasi ketularan

Cuci tangan mencegah transmisi virus.

Infeksi hepatitis dapat terjadi didalam lingkungan dengan hygiene dan sanitasi yang buruk.Karena terbatasnya pengobatan terhadap hepatitis maka penekanan lebih diarahkan pada pencegahan melalui imunisasi.

g. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan akumulasi garam empedu dalam jaringan. Tujuan : Klien menunjukkan jaringan kulit yang utuh.Kriteria hasil :1) Melaporkan penurunan proritus atau menggaruk.2) Ikut serta dalam aktifitas untuk mempertahankan integritas kulit.IntervensiRasional

1. Lakukan perawatan kulit dengan sering, hindari sabun alkali.2. Pertahankan kuku klien terpotong pendek. Instruksikan klien menggunakan ujung jari atau menggunakan ujung jari untuk menekan pada kulit bila sangat perlu menggaruk. 3. Pertahankan liner dan pakaian kering.

Mencegah kulit kering berlebihan. Memberikan penghilang gatal

Untuk menurunkan resiko kerusakan kulit bila menggaruk.

Pakaian basah dan berkeringat adalah sumber ketidaknyamanan .

h. Kurang pengetahuan berhubungan kurangnya informasi tentang proses penyakit.Tujuan : Klien dan keluarga mengetahui tentang proses penyakitnya.Kriteria hasil :1) Mengungkapkan pengertian tentang proses penyakit.2) Melakukan perubahan perilaku dan berpartisipasi pada pengobatanIntervensiRasional

1. Kaji tingkat pemahaman proses penyakit, harapan /prognosis, kemungkinan pilihan pengobatan.2. Berikan informasi khusus tentang penyakitnya.

3. jelaskan pentingnya istirahat dan latihanMengidentifikasi area kekurangan/salah informasi dan memberikan informasi tambahan sesuai keperluan.

Kebutuhan atau rekomendasi akan bervariasi karena tipe hepatitis dan situasi individu.

Aktifitas perlu dibatasi sampai hepar kembali normal.

i. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.Tujuan : Klien menujukkan suhu tubuh dalam batas normalKriteria hasil :1) Klien tidak mengeluh panas2) Badan tidak teraba hangat3) Suhu tubuh 36 37 0CIntervensiRasional

1. Kaji adanya keluahan tanda tanda peningkatan suhu tubuh2. Monitor tanda tanda vital terutama suhu tubuh

3. Berikan kompres hangat pada aksila/ dahiPeningkatan suhu tubuh akan menujukkan berbagai gejala seperti uka merah, badan teraba hangat.Demam disebabkan efek efek dari endotoksin pada hipotalamus dan efinefrin yang melepaskan pirogen

Akxila merupakan jaringan tipis dan terdapat pembulu darah sehingga akan mempercepat pross konduksi dan dahi berada didekat hipotalamus sehingga cepat memberikan respon dalam mengatur suhu tubuh.

j. Diare berhubungan dengan peningkatan peristaltik ususTujuan : Klien akan menujukkan pola eliminasikembali sperti biasaKriteria hasil : 1) Klien tidak mengluh sering buang air besar2) Feses tidak encerIntervensiRasional

1. Observasi, catat frekwensi defekasi, karakteritik dan jumlah proses penyakit, harapan / prognosis, kemungkinanpilihan pengobatan.2. berikan diet yang tepat, hindari makanan tinggi lemak,makanan dengan kandunganserat tinggi3. Berikan anti diare yang ditentukan dan evaluasi keevektipanMembantu menentukan berat episode (diare)

Stimulan GI yang meningkatkan mobilitas/ frekensi defekasi.

Untuk mengontrol diare. Diare tidak terkontrol dapat menyebabkan kekurangan cairan

k. Konstipasi berhubungan dengan kurangnya aktivitasTujuan : Klien akan menujukkan pola eliminasikembali seperti biasaKriteria hasil :1) Konsistensi feses lembek2) Buang air besar setiap hariIntervensiRasional

1. Monitor ferkuwensi, karakteristik dan jumlah feses2. Tingakatkan diet pasien dengan banyak makan makanan berserat dan buah3. Tingkatkan pemenuhan cairan dengan minum banyak minimal 1.000ml/hari4. Berikan pelunak feses, supositoria sesuai indikasiMengidentifikasi derajat gangguan dan kemungkinan bantuan yang diperukan

Meningkakan konstintensi fekal untuk dapat melewati usus dengan mudah dan menurunkan konstipasi

Dapat melembekkan feses dan mefasilitasi eliminasi

Mungkin perlu untuk merangsang peristaltik dengan pelahan / evaluasi feses

l. Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan heparTujuan : klien mengungkapkan nyeri berkurang / teratasiKriteria hasil ;1) Tidak ada keluhan nyeri2) Ekspresi wajah ceria3) Tanda tanda vital dalam batas normalTD : 90 / 50 - 120 / 70 mmHgN : 85 100 / menitP : 15 25 / menitSB : 36 370 CIntervensiRasional

1. Kaji tingkat nyeri

2. Monitor tanda tanda vital

3. Berikan tindakan kenyamanan misalnya perubahan posisi relaksasi

Mengetahui persepsi dan reaksi klien terhadap nyeri serta sebagai dasar keefektifan untuk intervensi selanjutnya

Perubahan frekuwensi jantungatau TD menujukkan bahwa pasien mengalami nyeri, khususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda vital talah terlihat

Tindakan non analgetik diberikan dengan sentuhan lembut dapat menghilangkan ketidaknyamanan

m. Kehilangan kontrol berhubungan dengan perubahan aktivitas rutinTujuan: Klien akan menujukkan reaksi positif ssuai dengan tingkat perkembangan.Kriteria hasil :1) Klien dapat bermain sesuai toleransi 2) Klien aktif dalam melakukan aktifitasIntervensiRasional

1. Kaji ulang reaksi yang terjadiakibat hospitalisasi2. Kaji aktif\vitas yang disenangi oleh klien3. Ajak klien bermain ssuai toleransi

4. Libatkan keluarga dalam merencanakan jadwal harian sesuai dengan jadwal dirumahAkibat hopitalisasi pada anak usia sekolah akan menimbulkan reaksi regresi, negativisme, depresi, cemas dan denielMembantu dalam menentukan pilihan intervensiBermain merupakan aspek yang penting bagi kesehatan menal, emosional dan social

Membantu mengurangi dampak hospitalisasi akibat prubahan rutinitas