5
Konsep Oklusi Ideal Oklusi ideal adalah kondisi ideal yang ada dan baik untuk oklusi statis maupun fungsional. Oklusi ideal merupkan suatu konsep teoritis oklusi yang sulit atau bahkan tidak mungkin pada manusia, keadaan ini sangat sulit dicapai karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Oklusi yang ideal tidak mempunyai struktur, fungsional atau karakteristik neurobehavioral yang cendenrung untuk mengganggu stabilitas oklusal. Pada oklusi yang ideal, tidak ada yang harus dibutuhkan untuk adaptasi tetapi kriteria untuk oklusi yang ideal dapat hanya menjadi garis pedoman, sejak implementasi mereka mungkin menggambarkan keterampilan dari operator lebih dari biasanya. Syarat-Syarat Oklusi Ideal Syarat-syarat untuk mencapai oklusi ideal adalah : Hubungan molar (hubungan lengkung gigi ) adanya oklusi dari permukaan distal bonjol distobukal

Konsep Oklusi Ideal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oklusi

Citation preview

Page 1: Konsep Oklusi Ideal

Konsep Oklusi Ideal

Oklusi ideal adalah kondisi ideal yang ada dan baik untuk oklusi statis maupun

fungsional.

Oklusi ideal merupkan suatu konsep teoritis oklusi yang sulit atau bahkan tidak mungkin

pada manusia, keadaan ini sangat sulit dicapai karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Oklusi yang ideal tidak mempunyai struktur, fungsional atau karakteristik neurobehavioral yang

cendenrung untuk mengganggu stabilitas oklusal. Pada oklusi yang ideal, tidak ada yang harus

dibutuhkan untuk adaptasi tetapi kriteria untuk oklusi yang ideal dapat hanya menjadi garis

pedoman, sejak implementasi mereka mungkin menggambarkan keterampilan dari operator lebih

dari biasanya.

Syarat-Syarat Oklusi Ideal

Syarat-syarat untuk mencapai oklusi ideal adalah :

Hubungan molar (hubungan lengkung gigi )

adanya oklusi dari permukaan distal bonjol distobukal M1 Ra dengan permukaan

mesial bonjol mesiobukal M2 Rb.

Kemiringan mahkota atau meso-distal tip.

Kemiringan mahkota ditentukan oleh sudut yang dibentuk oleh sumbu panjang

mahkota dengan garis yang tegak lurus dibidang oklusal. Besarnya sudut dinyatakan

dengan derajat minus atau plus : Minus bila bagian akar terletak lebih ke distal dari

Page 2: Konsep Oklusi Ideal

bagian incisal dan plus bila bagian akar terletak lebih ke mesial dari bagian incisal.

Sumbu panjang mahkota ( kecuali gigi M ) ditentukan oleh garis yang melalui Mid

developmental ridge, yaitu bagian tengah yang paling menonjol pada permukaan labial

atau bukal mahkota. Sumbu panjang mahkota gigi M ditentukan oleh garis yang melalui

groove vertical permukaan bukal mahkota.

Inklinasi mahkota (arah labio/bukolingual).

Derajat inklinasi mahkota ditentukan oleh sudut antara garis singgung permukaan

tengah mahkota dalam arah mesio-distal dengan garis yang tegak lurus bidang oklusal.

Besarnya sudut dinyatakan dalam derajat minus atau plus. Minus bila bagian akar terletak

lebih ke labial dibandingkan dengan bagian incisal dan plus bila bagian akar terletak

lebih ke lingual/palatal dibandingkan bagian incisal.

Tidak ada gigi yang rotasi.

Kontak yang baik berhubungan dengan jumlah gigi dan bentuk gigi.

Besar lengkung rahang atau gigi.

Rahang atas mempunyai ukuran yang lebih besar daripada rahang bawah.

Besar antara gigi dengan rahang harus seimbang.

Tekanan sekitar lengkung gigi harus seimbang.

Pada gigi anterior, daya dari dalam (lidah) dan luar (otot bibir) harus seimbang.

Pada gigi posterior , daya dari dalam (lidah) dan luar (otot pipi) keduanya harus

seimbang.

Page 3: Konsep Oklusi Ideal

Temporomandibularjoint

Fungsi temporomanidbularjoint harus normal agar didapat fungsi pengunyahan

dan bicara yang baik.

Hubungan insisif

Overbite : 1/3 tinggi mahkota gigi insisif bawah; jarak vertical antara ujung insisal

I atas dengan ujung insisal I bawah dalam keadaan oklusi sentrik.

Overjet : jarak horizontal antara permukaan labial I bawah dengan ujung insisal I

atas pada waktu oklusi sentrik.

Bentuk lengkung gigi atau rahang sesuai dengan bentuk kepala.

- Brachicephalic : bentuk lengkung lebar dan pendek

- Mesocephalic : bentuk lengkung parabola

- Dolicocephalic : bentuk lengkung sempit dan panjang

Hubungan caninus

Gigi Caninus Ra menutup ruangan antara C dan P1 Rb

Kontak antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah sebagai berikut :

- Gigi I1 atas menutupi I1 bawah dan sebagian I2 bawah

- Setiap gigi Ra berkontak dengan dua gigi Rb, kecuali M3

Page 4: Konsep Oklusi Ideal

- Setiap gigi Rb berkontak dengan 2 gigi Ra, kecuali I1

- Pada gigi posterior mulai dari kaninus terlihat setiap bidang mesiobukal gigi Ra

berkontak bidang distobukal gigi lawannya di Rb

- Bonjol lingual dari gigi P dan M atas terletak diantara bonjol lingual dan bukal gigi P

dan M Rb. Dataran lingual dari bonjol lingual gigi P dan M Rb dan dataran bukal dari

bonjol bukal P dan M Ra tidak berkontak dengan gigi lawannya.

Dataran oklusal

Dilihat dari lateral, tampak suatu kurva yang dibentuk oleh garis oklusi yang

disebut Curve of Spee. Kurva ini dimulai dari gigi M3 arahnya menurun sampai P1 lalu

naik lagi sampai regio I.