141
MENJADIKAN BUDAYA DAN TEKNOLOGI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF INDONESIA KONVENSI Pekan Produk Kreatif Indonesia 2009 Jakarta, 25-28 Juni 2009

Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pameran Produk Kreatif 2009 yang diadakan secara rutin tahunan oleh pemerintah bertujuan untuk memfasilitasi perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Ini adalah konsep penyelenggaraan PPKI 2009

Citation preview

Page 1: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

MENJADIKAN BUDAYA DAN TEKNOLOGI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF INDONESIA

KONVENSIPekan Produk Kreatif Indonesia

2009Jakarta, 25-28 Juni 2009

Page 2: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

Sekilas PPKI Konvensi PPKI 2009

• PENDAHULUAN Latar Belakang, Tujuan, Deskripsi, Target Pencapaian

• KONSEP KONVENSI PPKI 2009

• FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

• KEGIATAN KOVENSI PPKI 2009 Seminar, Lokakarya, Dialog Dubes, Dialog Pemda, Art Talk, Pelatihan, Klinik Konsultansi, HKI Mart, Anjungan Pendidikan, Anjungan Pembiayaan, Forum Masyarakat Batik, Sidang Pleno Konvensi PPKI

• KEPANITIAAN KONVENSI PPKI 2009

• PEMBIAYAAN KONVENSI PPKI 2009

• KONSEP HUMAS KONVENSI PPKI 2009

• LATAR BELAKANG

• SEJARAH PELAKSANAAN PPKI

• TUJUAN PPKI

• OUTPUT PPKI

2

I K H T I S A R

8

Page 3: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

Sekilas Tentang PEKAN PRODUK KREATIF INDONESIA

Page 4: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

LATAR BELAKANG PELAKSANAAN

• Indonesia merupakan negara yang kaya baik SDA maupun SDM dan juga memiliki keanekaragaman khasanah budaya yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia

• Bangsa Indonesia memiliki craftmanship (ketrampilan, kedetilan, keuletan, kesabaran ) yang baik untuk menghasilkan produk kreatif karena nilai budaya yang diyakininya

• Warisan budaya diyakini sebagai salah satu modal utama untuk meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa baik secara sosial, politik maupun ekonomi

• Dirasakan perlu disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat tentang kebangkitan budaya Bangsa Indonesia melalui produk & jasa kreatif Indonesia yang terbukti secara signifikan dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

• Perlunya ajang pertemuan para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, pengrajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi secara aktif dan positif untuk memajukan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan kearifan budaya Indonesia dalam konteks masa kini dan masa yang akan datang. 4

Page 5: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

Tujuan PPKI 2009• Mensosialisasi pentingnya budaya dan warisan

budaya kepada para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, perajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk kesejahteraan bangsa.

• Memberikan apresiasi seluas-luasnya kepada budaya dan warisan budaya Indonesia serta kepada para pelaku dan produk kreatif Indonesia.

• Mensosialiasikan jati diri bangsa Indonesia kepada masyarakat luas, sehingga muncul rasa percaya diri untuk muncul sebagai WNI di antara warga negara lainnya di dunia.

• Meningkatkan rasa cinta dan bangga kepada tanah air dan produk dalam negeri.

• Mengembangkan industri kreatif berbasis TIK dengan semaksimal mungkin menggunakan kearifan lokal

• Kegiatan PPKI meliputi:

Pameran produk yang berbasis kepada kearifan lokal budaya Indonesia

Konvensi pengembangan produk dan jasa yang berbasis kepada kearifan budaya lokal Indonesia

Gelar produk budaya

• Kesepahaman para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, pengrajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi secara aktif dan positif untuk memajukan kesejahteraan rakyat melalui pemanfaatan warisan budaya Indonesia.

Tujuan PPKI 2009Output PPKI

2009

5

Page 6: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

PPBI 2007

PPBI 2008

PPKI 2009• “Warisan Budaya Bangsa

Inspirasi Kebangkitan Ekonomi Kreatif Indonesia”

• Peluncuran Cetak Biru Ekonomi Kreatif Indonesia

SEJARAH PELAKSANAAN PPKI;

6

11-15 Juli 2007

4-6 Juni 2008

25-28 Juni 2009

?

• "Bunga Rampai Produk Budaya Indonesia untuk Dunia"

• Awal dukungan Pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif

• Kegiatan PPBI diubah menjadi PPKI sebagai wujud dukungan pada Tahun Indonesia Kreatif

• “Menjadikan Budaya dan Teknologi Sebagai Basis Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia”

• Implementasi Cetak Biru Ekonomi Kreatif Indonesia

Page 7: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

* Dokumentasi PPBI 2007;

7

Page 8: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

* Dokumentasi PPBI 2008;

Page 9: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KONVENSI P P K I 2 0 0 9

Page 10: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

LATAR BELAKANG KONVENSI PPKI 2009

Program Pengembangan Ekonomi Kreatif

Tindak Lanjut Sosialisasi

CETAK BIRU Pengembangan Ekonomi Kreatif

Implementasi Rencana Aksi Triple Helix

SK Menko Kesra No.33/KEP/MENKO/KESRA/X/

2008

10

Page 11: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TUJUAN KONVENSI PPKI 20091. Meningkatkan kesadaran masyarakat

indonesia, bahwa kita memiliki kearifan budaya lokal yang positif yang dapat dijadikan basis untuk pengembangan ekonomi kreatif;

2. Meningkatkan sinergitas para pemangku kepentingan ekonomi kreatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia;

3. Meningkatnya citra positif Indonesia di mata dunia.

4. Menyosialisasikan gerakan “Aku Cinta Indonesia”.

11

Page 12: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

KONSEP KONVENSI PPKI 2009

• Pembahasan rencana aksi 6 subsektor industri kreatif dari para pemangku kepentingan ekonomi kreatif, sebagai salah satu wujud komitmen dan sinergi para pemangku kepentingan untuk mengembangkan ekonomi kreatif .

• Berbagi pengalaman pengembangan ekonomi kreatif oleh government agencies di negara lain

• Berbagi pengalaman pengembangan bisnis oleh pelaku kreatif di dalam dan di luar negeri

• Pembahasan pengembangan e-commerce di Indonesia, khususnya terkait dengan e-commerce produk-produk industri kreatif Indonesia

• Kegiatan pendukung lainnya untuk memfasilitasi pengembangan dan pelatihan bagi pelaku kreatif di Indonesia

12

“Implementasi Cetak Biru Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya dan TIK”

Page 13: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

1. PENERBITAN & PERCETAKANkegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita

2. DESAINkegiatan kreatif yang terkait dengan desain yang difokuskan kepada desain kemasan produk-produk makanan olahan

3. ANIMASIkegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi film, video, serta distribusi rekaman film, video dan termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, dan eksibisi film, khususnya FILM ANIMASI dan merchandise ANIMASI

FOKUS KONVENSI PPKI 2009

Sesuai arahan MENKO KESRA

Page 14: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

4. MUSIKKegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan musik, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

5. FILMKegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi film, video, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman film, video dan hasil fotografi. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

6. PIRANTI LUNAKKegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal.

FOKUS KONVENSI PPKI 2009

Sesuai arahan MENKO KESRA

14

Page 15: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

15

Tambahan FOKUS KONVENSI PPKI 2009

7. E-COMMERCE TANGIBLE PRODUCTtransaksi produk melalui internet

8. E-COMMERCE INTANGIBLE PRODUCT

transaksi produk dan

jasa melalui internet

Contoh website e-commerce di dalam negeri:

www.bhineka.comwww.tradeworld.comwww.indonetwork.comwww.woodfurniture.netwww.kutukutubuku.comContoh website e-commerce di luar negeri:

www.amazon.comwww.ebay.comwww.alibaba.com

Page 16: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KONVENSI PPKI 2009

16

NAMA KEGIATAN KONVENSI PEKAN PRODUK KREATIF INDONESIA (PPKI) 2009

Tanggal 25 – 27 Juni 2009

Tempat Jakarta Convention Center (Merak 1, Merak 2, Merak 3, Summit Room, Nuri 1, Nuri 2, Murai, Kenari, Kakatua)

Kegiatan Tahunan ke-3

Jam Kegiatan Konvensi Hari ke-1 25 Juni 2009, 11.30 – 18.15 WIB

Hari ke-2 26 Juni 2009, 08.45 – 18.15 WIB

Hari ke-3 27 Juni 2009, 08.45 – 20.30 WIB

Target Peserta (1) Seminar @ 500 orang; (2) Lokakarya @ 100 orang; (3) Dialog Dubes 150 orang; (4) Dialog PEMDA 150 orang; (5) Art talk 75 orang; (6) Workshop & pelatihan @ 50 perusahaan; (7) Klinik konsultansi 11 Booth; (8) HKI Mart 100 orang; (9) Anjungan Pendidikan 22 Booth; (10) Anjungan Pembiayaan 12 Booth; (11) Forum Masyarakat Batik; (12) Sidang Pleno 100 orang.

Target pengunjung 5000 orang

Penanggungjawab

• Ketua Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, DEPKUMHAM

Page 17: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

PESERTA KONVENSIPPKI 2009

• Pelaku Industri Kreatif

• Budayawan

• Pelaku Usaha

• Akademisi

• Pemerintah Daerah (Propinsi, Kota dan Kabupaten)

• Departemen Terkait

• Asosiasi Terkait

• Lembaga Promosi Dagang Asing (Jetro, World Bank, CBI, dan lain-lain)

• Pers

• Komunitas Ekonomi Kreatif

17

Page 18: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

1818

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

Peranan:

Sebagai metoda untuk membuat konsep pelaksanaan Konvensi PPKI 2009

Target:

Menemukan permasalahan nyata untuk diangkat dalam Konvensi PPKI 2009 Konsepsi Program

Pengembangan Ekonomi Kreatif

Bisnis

Intelektual

Pemerintah

Page 19: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

1919

ALUR PEMBAHASAN MATERI FGD

Fokus: Pelaksanaan FGD akan difokuskan pada evaluasi implementasi Cetak Biru Industri Kreatif yang telah diluncurkan pada tahun 2008, di 6 subsektor (Film, animasi, musik, penerbitan dan percetakan, desain, dan Piranti Lunak) berbasis TIK. Mengingat basis keenam subsektor adalah teknologi informasi dan komunikasi, maka E-Commerce menjadi aspek penting yang tidak dapat dikesampingkan dalam pertimbangan pengembangan selanjutnya.

Evaluasi Kondisi

Evaluasi Target

Evaluasi Strategi

Isu Kunci Konvensi

Langkah Mendes

ak

Page 20: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

JADWAL FOCUS GROUP DISCUSION

JADWAL PELAKSANAAN FGD

TANGGAL WAKTU SUBSEKTOR TEMPAT18 Mei 2009 08.45 – 17.00 WIB Subsektor: Film, Animasi, Desain Departemen Perdagangan19 Mei 2009 08.45 – 17.00 WIB Subsektor: Piranti Lunak, Penerbitan dan Percetakan, Musik Departemen Perdagangan20 Mei 2009 08.45 – 17.00 WIB E-Commerce Tangible, E-Commerce Intangible Departemen Perdagangan

20

JADWAL KEGIATAN FGD

WAKTU TOPIK08.45 - 09.00 Pendaftaran Peserta FGD

09.00 - 09.10 Pembukaan FGD oleh Penanggungjawab FGD meliputi: pengantar pembukaan, perkenalan peserta DEPDAG, Agenda FGD, Tujuan FGD

09.10 - 10.00

SESI I Sekilas Perjalanan Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia Model Pengembangan Ekonomi kreatif Peta Jalan Pengembangan Subsektor Yang dibahasTarget Pengembangan tahap 1 subsektor Yang dibahas

10.00 - 10.30 COFFE BREAK

10.30 - 12.00

SESI II Pemaparan fact finding Diskusi kondisi saat ini dan target Penarikan kesimpulan mengenai kondisi saat iniEvaluasi dan revisi target

12.00 - 13.00 MAKAN SIANG

13.00-15.30 SESI III Pemaparan strategi pencapaian target yang telah direncanakan Evaluasi dan revisi strategi pencapaian

15.30-16.30 SESI IV Komitmen pengembangan subsektor Yang dibahas oleh IBG

16.30-16.45 KESIMPULAN 16.45-17.00 COFFE BREAK

Page 21: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KESIMPULAN FGD - 1

1. Kesimpulan Umum, kondisi sistemik yang terjadi di hampir 6 subsektor:• Kemajuan pengembangan IK dirasakan belum signifikan, namun awareness pemerintah terhadap

IK sudah tumbuh• Pendidikan (jumlah & kurikulum), berakibat: (i) apresiasi terhadap seni dan kreativitas kurang, (ii)

spesialisasi, kompetensi profesi masing-masing subsektor kurang memadai• Infrastruktur TIK, komputer mahal, software berbayar mahal, open source belum cukup baik, akses

internet mahal• Peran pemerintah kurang dalam hal: pameran, pelayanan (ijin), insentif fiskal, public place & space

2. Penerbitan Percetakan:• Industri dalam masa transisi menuju paperless (khusus penerbit buku): Industri Penerbit Buku

sedang decline bahkan banyak yang kolaps, akibat Permen 2/2008 tentang Buku Standar Elektronik, Industri Percetakan justru inclining

• Budaya membaca kurang baik, membuat perluasan pasar dalam negeri tidak mudah• Distribusi membuat harga buku mahal• Komik Indonesia tidak kalah banyak dari Jepang, tapi display di toko buku tersebar di berbagai rak,

sehingga terlihat sedikit3. Film:

• Industri terus mengalami perbaikan, baik dalam jumlah judul, layar maupun kualitas• Perlunya segera membentuk Lembaga Arsip Film dan Lembaga Film Finance• Perbaikan tata edar film dan pembangunan bioskop di daerah

4. Piranti Lunak:• Industri masih berpotensi untuk terus berkembang, terutama akibat pasar lokal yang besar,

termasuk melayani pemerintah• Biaya Sertifikasi, standarisasi, software development yang relatif tinggi, sehingga membuat biaya

produksi tinggi dan sulit bersaing di pasar luar. • Kurangnya kemampuan bahasa dan entrepeneurship semakin mempersulit bersaing 21

Page 22: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

5. Animasi• Industri berada dalam posisi sulit untuk dikembangkan, terutama akibat minimnya pasar. Penciptaan pasar

melalui regulasi dirasakan perlu.• Dibutuhkan sekolah animasi minimal tingkat SMK, S1 dan S2• Belum ada tokoh yang sangat kuat yang dapat menjadi lokomotif

6. Desain Kemasan• Industri memiliki potensi tinggi, mengingat banyaknya produk-produk lokal, khususnya UKM yang

memerlukan perbaikan desain kemasan• Kualitas desainer Indonesia sangat baik, namun perlu integrator/lokomotif untuk menyambungkan UKM-

desainer-trader-pasar lokal dan asing• Mahalnya software, sehingga menggunakan bajakan dimana open source belum memadai

7. Musik• Industri mainstream sedang mengalami transisi menuju digital, • musik Indie mengandalkan produk fisik di pasar lokal dan digital di pasar asing, dan • musik tradisional makin maju (melihat jumlah event)• UU hak cipta dan pengaturan distribusi sangat dibutuhkan

8. E-Commerce• Sebagian besar pengusaha industri kreatif sudah memiliki situs internet untuk promosi dan informasi, tapi

belum E-commerce.• Keamanan, verifikasi, infrastruktur dan knowledge tentang E-Commerce merupakan masalah-masalah

utama yang dihadapi.

KESIMPULAN FGD - 2

Page 23: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KEGIATAN KONVENSI PPKI 2009

1. SEMINAR 2. LOKAKARYA 3. DIALOG DUBES

4. DIALOG PEMDA 5. ART TALK6. WORKSHOP &

PELATIHAN

7. KLINIK KONSULTANSI

8. HKI MART9. ANJUNGAN PENDIDIKAN

10. ANJUNGAN PEMBIAYAAN

11. FORUM MASYARAKAT BATIK

INDONESIA

12. SIDANG PLENO KONVENSI PPKI

23

Page 24: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

1. Seminar

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

Page 25: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

KONSEP SEMINAR PPKI 2009

• Seminar merupakan salah satu media untuk mendiseminasikan informasi dan media diskusi antara triple helix dan masyarakat terkait dengan pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan teknologi Informasi

• Seminar akan dilaksanakan selama 2 hari dengan topik yang akan diangkat meliputi:

Hari Pertama • SESI 1:

Nation Branding: Peluang Industri Kreatif Indonesia Go Internasional

• SESI 2: Pengembangan Lembaga Pembiayaan Industri Kreatif Indonesia

Hari Kedua • SESI 1:

Pengembangan Ekonomi Digital Di Indonesia• SESI 2:

Pengembangan Insan Kreatif Indonesia

25

“Sinergi Warisan Budaya dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kreativitas Bangsa”

Page 26: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

26

TUJUAN & OUTPUT SEMINAR

• Mendiseminasikan informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh stake holder Ekonomi kreatif dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

• Identifikasi strategi pengembangan insan kreatif Indonesia

• Identifikasi strategi pembiayaan bagi industri kreatif di Indonesia

• Memetakan perkembangan ekonomi digital di Indonesia

• Memahami strategi pengembangan ekonomi kreatif oleh Negara lain di dunia

• Memperkenalkan pelaku-pelaku kreatif yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia

• Gambaran program implementasi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia ataupun di beberapa negara lain di dunia

• Peningkatan rasa cinta & bangga terhadap produk dalam negeri dan tanah air

Tujuan Output

Page 27: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN SEMINAR

27

Nama Kegiatan SEMINARTanggal 25 – 26 Juni 2009

Tempat Merak 1, 2, dan 3

Pameran Tahunan ke-3

Jam Kegiatan Seminar Hari ke-1 25 Juni 2009, 09.15 - 18.15 WIB

Hari ke-2 26 Juni 2009, 13.00 - 19.15 WIB

Target Peserta 500 orang /hari

Penanggungjawab Materi

• Ketua Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen KPI, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Plt. Kepala P3WAANZ (BPEN, Departemen Perdagangan)

Penanggungjawab Persidangan

• Ketua Kepala Pusat Litbang Iklim Usaha Perdagangan, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Kepala Bidang Program & Kerjasama (BPEN, Depdag)

PIC Sri Maryani (0818783256)

Page 28: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

SUSUNAN ACARA

SEMINARHARI KE-1

(TENTATIF)

KAMIS, 25 JUNI 2009 - RUANG BERKAPASITAS 500 ORANG

TEMPAT & WAKTU TOPIK PEMBICARA MODERATOR

11.30-12.30 REGISTRASI PESERTA & MAKAN SIANG

SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNATIONAL

12.30 - 12.45 PEMBUKAAN OLEH MODERATOR

12.45 - 13.15Aktivasi Nation Branding: "Pentingnya Nation Branding Bagi Indonesia khususnya bagi TTI (Perdagangan, Turisme dan Investasi)"

Dr. Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan RI Jaya Suprana

13.15 -13.45Aktivasi Nation Branding: "Budaya & Pariwisata Indonesia Sebagai Kekuatan Baru Menuju Indonesia Kreatif"

Ir. Jero Wacik, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI

13.45 - 14.15 Digital Literacy

Prof. John Hartley BA (Hons), PhD, D.Litt, FAHA, FRSA, FQA, Research Director ARC Center of Excellence For Creative Industries and Innovation, Queensland University of Technology

14.15 - 15.00 TANYA JAWAB I

15.00 - 15.15 KESIMPULAN SESI 1 OLEH MODERATOR

15.15 - 15.30 COFFEE BREAK

28

Page 29: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

SUSUNAN ACARA

SEMINARHARI KE-2

SESI-2(TENTATIF)

KAMIS, 25 JUNI 2009, RUANG BERKAPASITAS 500 ORANG SESI 2 : PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA

13.00 - 13.15 PEMBUKAAN OLEH MODERATOR Jaya Suprana / Marco

Kusumawijaya13.15 - 13.45

Strategi pengembangan Kurikulum pendidikan formal, pendukung penciptaan insan kreatif Indonesia

Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, Menteri Pendidikan Nasional

13.45 - 14.05Membangun generasi kreatif dengan memperhatikan kesehatan mental anak sejak dini, dan sistem pendidikan formal dan informal yang sesuai

Psikiater, Prof. Luh Ketut Suryani

14.05 - 14.45Strategi Pembangunan Kreativitas , Budaya Membaca dan Menulis Sejak Masa Kanak-kanak oleh Keluarga

P. Bobby Hartanto Mpsi, Praktisi Quantum Learning dan Pemerhati Masalah Remaja

14.45 - 15.00 Cerita sukses Pelaku kreatif di dalam negeri Sektor Musik

Band Sore pemenang: Best Album/EP Cover of The Year (album Ports of Lima) AVIMA 2009

15.00 – 15.15 COFFEE BREAK

15.15 - 15.45Peluang dan Tantangan Pekerja/Insan Kreatif Indonesia di luar negeri, serta kebijakan Pendukung pekerja/insan kreatif untuk berkarya

Dr. Ir Erman Suparno, MBA, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

15.45 – 16.15SBM-ITB: Sekolah Bisnis Manajemen Strategi Pengembangan insan kreatif dan entrepreneurship di perguruan tinggi

Dr. Togar Simatupang

16.15 - 16.45 Cerita sukses Pelaku kreatif di dalam negeri Sektor Animasi

Adrian ElkanaCastle Director

16.45 - 17.15 Cerita sukses Pelaku kreatif di dalam negeri Sektor Film

Sakti Paretean (World Champion of International Young Creative Enterpreneur, London 2008)

17.15 - 18.00 TANYA JAWAB II 18.00 - 18.15 KESIMPULAN SESI 2 OLEH MODERATOR

29

Page 30: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

SUSUNAN ACARA

SEMINARHARI KE-2

SESI-1(TENTATIF)

SESI 2 : PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL

16.15 – 16.45 Percepatan pertumbuhan infrastruktur dan kebijakan TIK di Indonesia

Prof. Dr. Ir. Muhammad Noeh, DEA, Menteri Komunikasi dan Informasi RI

Rusmanto -AOSI

16.45 - 17.05 Program Pengembangan Ekonomi Kreatif oleh DCMS

Shelagh Ann Wright, Creative Economy Programme, London

17.05 - 17.20 Kebijakan & strategi pengembangan konten digital di India

R. Srinivasan, Global Pre-sales Head of The Government Industry Solutions Unit, TATA Consultancy Service

17.20 - 17.35 Peluang, Tantangan, Strategi & Program Pengembangan Industri TIK di dalam Negeri Drs. Fahmi Idris

17.35 - 17.50 "Strategi Pengembangan Konten Digital di China Timothy Leung, Alibaba.com

17.50 - 18.05Pengembangan digital konten di Indonesia: Usulan Strategi Pengembangan konten Animasi di Indonesia

Wahyu Aditya

17.50 - 18.15 ISHOMA

30

SESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA

13.15 - 13.45Kondisi, Peluang, Tantangan, Strategi dan Program Pengembangan Pembiayaan UKM Industri Kreatif Indonesia

Drs. Suryadharma Ali, MSi, Menteri Negara Koperasi &UKM

13.45 - 14.00Pengembangan Pola Pembiayaan Industri Kreatif oleh BUMN Melalui Skema PKBL (Program kemitraan dan bina lingkungan)

Sofyan Djalil, Menteri Kementrian Badan Usaha Milik Negara Nawir Messi

14.00 – 14.15 Kebijakan Pembiayaan Industri Kreatif Dr. Miranda GoeltomPLT Gubernur Bank Indonesia

14.15 – 14.30 Pengalaman dan Usulan Pengembangan Pola Pembiayaan Industri Kreatif oleh Perbankan

Felia Salim, BA Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia

14.30 – 15.00 Strategi dan Model pembiayaan bagi Industri kreatif di Korea Bank Mandiri

15.00 - 15.30 TANYA JAWAB I 15.30 – 15.45 KESIMPULAN SESI 1 OLEH MODERATOR

JUMAT, 26 JUNI 2009, RUANG BERKAPASITAS 500 ORANG11.00 - 13.00 REGISTRASI PESERTA

13.00 - 13.15 PEMBUKAAN OLEH Menteri Perdagangan RI Dr. Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan RI

15.45 - 16.00 COFFEE BREAK

19.00 - 19.15 KESIMPULAN SESI 2 OLEH MODERATOR 18.15 - 19.00 TANYA JAWAB II

Page 31: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

31

1. Mengapa Nation Branding menjadi penting bagi kesejahteraan Bangsa?

2. Bagaimana Strategi melakukan Nation Branding bagi Indonesia

3. Bagaimana rencana program Pemerintah untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, dalam hal ekspor dan investasi?

4. Terkait dengan produk Indonesia dan potensi Investasi di Indonesia:1. Apakah produk dan jasa Indonesia yang paling dicari dan paling dihindari oleh pasar

(konsumen) luar negeri?

2. Bagaimana potret ekspor Indonesia: produk dan negara tujuan?

3. Menurut persepsi asing maupun persepsi domestik, ilmu pengetahuan dan teknologi apakah yang dianggap menjadi kekuatan bangsa Indonesia? Dalam kaitannya dengan produk apa yang seharusnya dikembangkan oleh Indonesia.

4. Bagaimana pandangan investor luar negeri terhadap kemudahan investasi dan ketertarikan berinvestasi di Indonesia? Sektor-sektor manakah yang paling diminati investor asing?

31

Hari Pertama

SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNASIONAL

Topik : “Aktivasi Nation Branding : Pentingnya Nation Branding Bagi Indonesia khususnya bagi TTI

(Trade, Tourism, & Investment)”Pembicara : Dr. Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan RIModerator : Jaya Suprana

Page 32: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

32

1. Mengapa Budaya dan pariwisata menjadi penting bagi Nation Branding dan Pengembangan Ekonomi Kreatif?

2. Aktivitas budaya Indonesia manakah yang paling ingin dilihat oleh pihak asing?

3. Objek wisata apakah yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara?

4. Bagaimana tingkat apresiasi masyarakat domestik dan asing terhadap warisan budaya dan sejarah bangsa Indonesia

5. Bagaimana tingkat apresiasi masyarakat domestik dan asing terhadap budaya kontemporer Indonesia (film, musik, seni, sastra)?

6. Bagaimana persepsi dunia internasional terhadap negara Indonesia khususnya terkait dengan turisme Indonesia? Apakah kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan turisme Indonesia?

7. Bagaimana rencana program Departemen untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, dalam hal budaya dan pariwisata?

32

Hari Pertama

SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNASIONAL

Topik : “Aktivasi Nation Branding : "Budaya & Pariwisata Indonesia Sebagai Kekuatan Baru Menuju

Indonesia Kreatif”Pembicara : Ir. Jero Wacik, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RIModerator : Jaya Suprana

Page 33: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

33

1. Aspek-aspek apakah yang menjadi pembentuk kreativitas?

2. Bagaimanakah kreativitas tersebut dapat terus diasah hingga pada pendidikan tinggi (tingkat universitas)

3. Paparan singkat mengenai kondisi industri kreatif di Australia dan bentuk dukungan Pemerintah-bisnis-intelektual untuk pengembangan Industri kreatif tersebut

4. Saran Pengembangan industri kreatif di Indonesia:

a. Prinsip dasar atau hal utama yang harus diperhatikan oleh Pemerintah-bisnis-Intelektual untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia?

b. Bagaimana sebaiknya kebijakan pemerintah Indonesia untuk mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia?

33

Hari Pertama

SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNASIONAL

Topik : ” Strategi Pengembangan Pendidikan Tinggi Pendukung Industri kreatif dan Linkage Pendidikan dengan Dunia Usaha”

Pembicara : Prof. John Hartley BA (Hons), PhD, D.Litt, FAHA, FRSA, FQA, Research Director ARC Center of Excellence For Creative Industries and Innovation, Queensland

University of TechnologyModerator : Jaya Suprana

Page 34: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

34

1. Paparan singkat konsep pembangunan pendidikan Indonesia, pre-school, dasar, menengah dan tinggi?

2. Kreativitas diakui dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Bagaimanakah kurikulum pendidikan formal yang sudah ada dapat mendukung penciptaan insan-insan kreatif Indonesia?

3. Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh DEPDIKNAS untuk mendukung pengembangan industri Kreatif di Indonesia

4. Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program

5. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia

34

Hari Pertama

SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA

Topik : ”Strategi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Formal, Pendukung Penciptaan Insan

Kreatif Indonesia”Pembicara : Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, Menteri Pendidikan

NasionalModerator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya

Page 35: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

35

1. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan mental dan mengapa kesehatan mental sangat penting dalam penciptaan generasi kreatif?

2. Bagaimanakah kondisi kesehatan mental generasi muda Indonesia yang merupakan pondasi dalam ekonomi kreatif Indonesia

3. Bagaimanakah sebaiknya kebijakan dan strategi (langkah-langkah) yang diperlukan untuk pembangunan kesehatan mental bagi penciptaan insan kreatif Indonesia?

4. Bagaimana langkah-langkah tersebut dapat diimplementasikan dalam pendidikan formal maupun informal?

5. Bagaimanakah sebaiknya kebijakan pemerintah dalam hal penciptaan kesehatan mental, sistem pendidikan formal maupun informal untuk mendukung penciptaan insan kreatif Indonesia?

35

Hari Pertama

SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA

Topik : ”Membangun Generasi Kreatif Dengan Memperhatikan Kesehatan Mental Anak Sejak Dini, dan Sistem Pendidikan Formal Dan

Informal yang Sesuai”Pembicara : Psikiater, Prof. Luh Ketut SuryaniModerator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya

Page 36: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

36

1. Paparan singkat konsep pembangunan pendidikan Indonesia, pre-school, dasar, menengah dan tinggi.

2. Kondisi anak Indonesia, khususnya pre-school dan anak sekolah dasar terkait dengan kebijakan pendidikan yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah

3. Aspek-aspek apakah yang menjadi pembentuk kreativitas, dan mengapa penting dibangun sejak masa kanak-kanak?

4. Budaya membaca dan menulis dianggap sebagai salah satu aspek yang dapat menumbuhkan kreativitas, bagaimana menumbuhkan budaya membaca dan menulis sejak masa kanak-kanak?

5. Bagaimana peran keluarga dalam membangun kreativitas, budaya membaca dan menulis?

6. Bagaimana sebaiknya kebijakan pemerintah mendukung peran keluarga dalam membangun kreativitas, budaya membaca dan menulis?

36

Hari Pertama

SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA

Topik : ”Strategi Pembangunan Kreativitas, Budaya Membaca dan Menulis Sejak Masa Kanak-Kanak”

Pembicara : P. Bobby Hartanto Mpsi, Praktisi Quantum Learning dan Pemerhati Masalah Remaja

Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya

Page 37: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

37

1. Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha.

2. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor musik di Indonesia

3. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor musik

4. Demo produk kreatif yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia

37

Hari Pertama

SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA

Topik : ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri Sektor Musik”

Pembicara : Band Sore, Best Album/EP Cover of The Year (albumPorts of Lima)

Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya

Page 38: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

38

1. Cukup banyak pekerja kreatif Indonesia berkarya di luar negeri, misalnya subsektor piranti lunak, arsitektur, animasi dan lain-lain. Bagaimana pemerintah melihat situasi ini, dan bagaimana caranya mengoptimalkan peran mereka, agar dapat berkontribusi terhadap pengembangan industri kreatif nasional?

2. Bagaimana langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan entrepeneur-entrepeneur kreatif di Indonesia?

3. Kreativitas dapat menjadi pemicu peningkatan produktivitas. Bagaimana langkah pemerintah untuk dapat meningkatkan kreativitas tenaga kerja Indonesia?

4. Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh MENAKERTRANS untuk mendukung pengembangan industri Kreatif di Indonesia

5. Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program

6. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia

38

Hari Pertama

SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA

Topik : ”Peluang Dan Tantangan Pekerja/Insan Kreatif Indonesia Di Luar Negeri, Serta Kebijakan

Pendukung Pekerja/Insan Kreatif Untuk Berkarya”Pembicara : Dr. Ir Erman Suparno, MBA, Menteri Tenaga Kerja dan

TransmigrasiModerator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya

Page 39: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

3939

Hari Pertama

SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA

Topik : ”Sekolah Bisnis Manajemen (SBM): Strategi Pengembangan Insan

Kreatif Dan Entrepreneurship DiPerguruan Tinggi”Pembicara : Dr. Togar SimatupangModerator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya

1. Paparan kondisi pendidikan tinggi di Indonesia (pendekatan kurikulum, apakah sudah banyak yang mengarah kepada penciptaan kretivitas dan entrepreneurship

2. Peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi untuk dapat menghasilkan anak didik yang siap bersaing dan masuk ke dalam dunia kerja

3. Kerangka strategi pengembangan insan kreatif dan entrepreneurship yang dilakukan SBM ITB

4. Rekomendasi kepada pemerintah, pelaku usaha dan terutama dunia perguruan tinggi untuk dapat mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia

5. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia

Page 40: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

40

1. Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha.

2. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor animasi di Indonesia

3. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor animasi

4. Demo produk kreatif yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia

40

Hari Pertama

SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA

Topik : ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri Sektor Animasi”

Pembicara : Adrian Elkana, Castle Production DirectorModerator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya

Page 41: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

41

1. Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha.

2. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor film di Indonesia

3. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor Film

4. Demo produk kreatif yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia

41

Hari Pertama

SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA

Topik : ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri Sektor Film”Pembicara : Sakti Parentean, World Champion of International Young Creative Enterpreneur, London 2008Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya

Page 42: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

42

1. Paparan kondisi umum mengenai pembiayaan UKM, terkait dengan:

a. model-model pembiayaan yang sedang dijalankan,

b. permasalahan yang dihadapi (masalah agunan, masalah badan hukum UKM, komitmen Bank Sentral, Bank Pemerintah, Bank Swasta, dan Non Bank).

2. Dalam berbagai model pembiayaan tersebut, apakah UKM sektor-sektor industri kreatif memiliki peluang memperoleh pembiayaan?

3. Apakah strategi memperoleh pembiayaan yang ditawarkan atau diusulkan oleh Departemen kepada pelaku usaha industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik?

4. Program dan kegiatan MENKOP-UKM terkait dengan pengembangan UKM/IKM kreatif yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan.

5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan

6. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia

42

Hari Kedua

SESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA

Topik : ”Kondisi, Peluang, Tantangan, Strategi Dan Program Pengembangan Pembiayaan UKM Industri Kreatif

Indonesia”Pembicara : Drs. Suryadharma Ali, MSi, Menteri Negara Koperasi dan UKMModerator : Nawir Messy

Page 43: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

43

1. Latar belakang, tujuan, durasi dan keberlanjutan program, perbedaan dari model pembiayaan lainnya

2. Bagaimanakah skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, persyaratan dan prosedur memperoleh pembiayaan?

3. Siapa target pembiayaan yang akan diberikan? Apakah industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik dapat menjadi target pembiayaan?

4. Sejauh mana sosialisasi PKBL ini disampaikan kepada masyarakat?

5. Apakah sudah ada pelaku usaha industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik yang diberikan bantuan pembiayaan PKBL ini? (mohon disajikan cerita sukses PKBL bagi pelaku kreatif)

6. Bentuk dukungan BUMN untuk pengembangan industri kreatif di Indonesia

7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan

8. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia

43

Hari Kedua

SESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA

Topik : ”Pengembangan Pola Pembiayaan Industri Kreatif Oleh BUMN Melalui Skema PKBL (Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan)”Pembicara : Dr. Sofyan Djalil, Menteri Kementrian Badan Usaha Milik NegaraModerator : Nawir Messy

Page 44: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

44

1. Definisi sektor Industri kreatif belum ada di dalam definisi Bank Indonesia. Bagaimana hal ini dapat segera diselesaikan?

2. Bagaimana mengatasi permasalahan: kolateral atau SPK sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman bagi industri kreatif.

3. Bagaimanakah model pembiayaan yang paling sesuai untuk industri kreatif?

4. Bagaimana kebijakan Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif di Indonesia

5. Apakah langkah Bank Indonesia untuk mendukung pembiayaan bagi industri kreatif Indonesia?

6. Bentuk dukungan Bank Indonesia untuk pengembangan industri kreatif di Indonesia

7. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia

44

Hari Kedua

SESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA

Topik : ” Kebijakan Pembiayaan Industri Kreatif di Indonesia”Pembicara : Dr. Miranda Goeltom, PLT Gubernur Bank IndonesiaModerator : Nawir Messy

Page 45: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

45

1. Subsektor dan ukuran perusahaan industri kreatif yang dapat didukung pembiayaannya, dan mana yang diprioritaskan.

2. Bagaimana kebijakan BNI mengenai kolateral atau SPK sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman bagi industri kreatif.

3. Bagaimana kebijakan Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif di Indonesia, khususnya yang dilakukan oleh BNI.

4. Pengalaman BNI mengenai: kendala dan tingkat keberhasilan dari pembiayaan industri kreatif.

5. Rekomendasi untuk Pemerintah, Pelaku Usaha, berkaitan dengan pembiayaan industri kreatif.

45

Hari Kedua

SESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ” Pengalaman dan Usulan Pengembangan Pola

Pembiayaan Industri Kreatif oleh Perbankan ”Pembicara : Felia Salim, BA, Wakil Direktur Utama Bank Negara

IndonesiaModerator : Nawir Messy

Page 46: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

46

1. Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan

2. Subsektor dan ukuran perusahaan industri kreatif yang dapat didukung pembiayaannya oleh Bank Mandiri

3. Kendala dan tingkat keberhasilan dari pembiayaan yang diberikan kepada industri kreatif di Indonesia

4. Cerita sukses pembiayaan oleh Bank Mandiri

5. Rekomendasi untuk model pembiayaan Industri Kreatif di Indonesia

46

Hari Kedua

SESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA

Topik : ”Strategi Dan Model Pembiayaan Bagi Industri Kreatif Di Indonesia”Pembicara : Bank MandiriModerator : Nawir Messy

Page 47: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

47

1. Review kondisi infrastruktur jaringan internet, jangkauan, dan biaya akses internet oleh publik

2. Bagaimanakah strategi DEPKOMINFO dalam mengembangkan infrastruktur TIK di Indonesia yang dapat mempermurah biaya akses internet oleh Publik?

3. Bagaimanakah strategi peningkatan kapasitas SDM terkait dengan computer literacy & internet literacy

4. Pengembangan kebijakan keamanan bertransaksi elektronik dan pemanfaatan akses internet dan konten digital di Indonesia.

5. Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan dalam mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia

6. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan

7. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia

47

Hari Kedua

SESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL

Topik : ”Percepatan Pertumbuhan Infrastruktur Dan Kebijakan TIK Di Indonesia”

Pembicara : Prof. Dr. Ir. Muhammad Noeh, DEA, Mentri Komunikasi dan Informasi RI

Moderator : Rusmanto - AOSI

Page 48: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

48

1. Kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi

2. Kerangka strategi Pengembangan Industri Kreatif Di Inggris

3. Program pengembangan industri kreatif di Inggris, khususnya yang terkait dengan industri film, animasi, musik, penerbitan dan percetakan, piranti lunak, dan desain khususnya desain kemasan

4. Model organisasi Pengelolaan Pengembangan Industri Kreatif di Inggris

5. Pola koordinasi pengembangan Industri Kreatif di Inggris antara pemerintah-bisnis-intelektual

6. Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program

7. Saran pengembangan Industri Kreatif di Indonesia

48

Hari Kedua

SESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL

Topik : ”Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Oleh DCMS” (DCMS

CREATIVE ECONOMY PROGRAMME- CEP) Pembicara : Shelagh Ann Wright (Creative Economy Programme, London) Moderator : Rusmanto - AOSI

Page 49: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

49

1. Pemahaman mengenai konten digital2. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konten

digital dalam sebuah negara3. Peluang dan tantangan dalam mengembangkan digital konten di India4. Kerangka strategi pengembangan konten digital di India5. Bentuk kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi dalam

mengembangkan konten digital di India6. Rekomendasi terhadap pengembangan konten digital di Indonesia

49

Hari Kedua

SESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL

Topik : ” Kebijakan & strategi pengembangan konten digital di India ”

Pembicara : R. Srinivasan, Global Pre-sales Head of The Government Industry Solutions Unit, TATA Consultancy ServiceModerator : Rusmanto - AOSI

Page 50: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

50

1. Sektor-sektor Industri TIK yang akan dikembangkan oleh DEPPERIN

2. Kerangka strategi pengembangan industri TIK di Indonesia

3. Sentra atau daerah-daerah yang akan difokuskan untuk pengembangan industri TIK di Indonesia

4. Sertifikasi profesi TIK

5. Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh DEPPERIN untuk mengembangkan industri TIK di Indonesia

6. Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program

7. Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia

50

Hari Kedua

SESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL

Topik : ”Peluang, Tantangan, Strategi & Program Pengembangan Industri TIK Di Dalam Negeri”

Pembicara : Drs. Fahmi IdrisModerator : Rusmanto - AOSI

Page 51: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

51

1. Pemahaman mengenai konten digital2. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konten

digital dalam sebuah negara3. Peluang dan tantangan dalam mengembangkan digital konten di Cina4. Kerangka strategi pengembangan konten digital di Cina5. Bentuk kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi dalam

mengembangkan konten digital di Cina6. Rekomendasi terhadap pengembangan konten digital di Indonesia

51

Hari Kedua

SESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL

Topik : ” Kebijakan & strategi pengembangan konten digital di Cina ”

Pembicara : Timothy Leung, Alibaba.comModerator : Rusmanto - AOSI

Page 52: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

52

1. Potret subsektor animasi Indonesia: kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi

2. Usulan Strategi Pengembangan Animasi Indonesia, kepada Pemerintah, Akademisi dan Pelaku Bisnis

52

Hari Kedua

SESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL

Topik : ”Pengembangan Digital Konten Di Indonesia: Usulan Strategi Pengembangan

Konten Animasi Di Indonesia”Pembicara : Wahyu Aditya Moderator : Rusmanto - AOSI

Page 53: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

2. Lokakarya

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

Page 54: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

5454

TEMA:

KONSEP LOKAKARYA PPKI 2009

“Rencana Aksi triple helix dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis warisan budaya dan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK)”

Lokakarya akan difokuskan untuk membahas isu-isu teknis seputar industri kreatif yang mengarah kepada upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah utama yang berhasil diidentifikasikan dalam PPKI tahun 2008, yaitu:

• Kuantitas dan kualitas sumber daya insani sebagai pelaku dalam industri kreatif;

• Iklim kondusif untuk memulai dan menjalankan usaha di industri kreatif;

• Penghargaan/apresiasi terhadap insan kreatif Indonesia dan karya kreatif yang dihasilkan;

• Percepatan tumbuhnya teknologi informasi dan komunikasi;

• Lembaga Pembiayaan yang mendukung pelaku industri kreatif.

Page 55: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

55

TUJUAN & OUTPUT LOKAKARYA

• Identifikasi dan evaluasi perkembangan industri kreatif pasca peluncuran cetak biru industri kreatif Indonesia

• Identifikasi perkembangan dan kebutuhan infrastruktur e-Commerce di Indonesia dan

• Identifikasi program yang dilakukan oleh triple helix untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia

• Merumuskan sinergi pengembangan EK Indonesia menjadi langkah nyata yang fokus dan tepat sasaran

• Komitmen pelaksanaan program secara sinergis antar Triple Helix untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia.

OutputTujuan

Page 56: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN LOKAKARYA

Nama Kegiatan LOKAKARYATanggal Sabtu, 27 Juni 2009

Tempat Merak 1, Merak 2, Merak 3, Summit Room

Jam Kegiatan 08.00 – 17.30 WIB

Kegiatan LokakaryaSubsektor Animasi, Desain, Film, Musik, software, Penerbitan dan Percetakan, e-commerce tangible products, dan e-commerce intangible products

Target Peserta 100 orang pada setiap topik lokakarya

Penanggungjawab Materi

• Ketua Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen KPI, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Plt. Kepala P3WAANZ (BPEN, Departemen Perdagangan)

Penanggungjawab Persidangan

• Ketua Kepala Pusat Litbang Iklim Usaha Perdagangan, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Kepala Bidang Program & Kerjasama (BPEN, Depdag)

PIC Sri Maryani (0818783256)

56

Page 57: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pembangunan Industri Penerbitan dan Percetakan untuk menumbuhkan kreativitas, budaya membaca dan menulis, menuju terciptanya masyarakat kreatif dan berpengetahuan.”

57

SUBSEKTORPENERBITAN & PERCETAKAN

TOPIK:

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Moderator: Djoko Hartanto (Majalah Concept)

dr. Fasli Jalal, Ph.D (DEPDIKNAS - Dirjen. Pendidikan Tinggi) Bien Subiantoro/Ahmad Baiquni (BNI) Dion Sihotang (IKAPI)• Lembaga pendidikan formal dan

informal yang terspesialisasi dan berkesinambungan

• Peningkatan budaya membaca, ex: wajib membaca, program membaca ibu dan anak, hari buku nasional, hari membaca

• Permen No. 2/2008 bisa mematikan industri buku pelajaran, bagaimana solusinya

• Kesiapan transisi menuju paperless dan kesiapan infrastruktur internet

• Penulis berbakat sebagai mitra binaan BUMN (CSR)

• Penyediaan Lembaga pelatihan informal bagi profesi Subsektor Penerbitan dan Percetakan (CSR)

• Model pembiayaan yang sesuai untuk bisnis penerbitan dan percetakan

• Apresiasi dan penghargaan profesi di Subsektor Penerbitan dan Percetakan (ex: penulis, editor, layouter)

• Pendidikan/Pelatihan informal bagi profesi Subsektor Penerbitan dan Percetakan

• Permasalahan akibat Permen No. 2/2008 dan alternatif solusinya

Page 58: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pembangunan Industri Penerbitan dan Percetakan untuk menumbuhkan kreativitas, budaya membaca dan menulis, menuju terciptanya masyarakat kreatif dan berpengetahuan.”

58

SUBSEKTORPENERBITAN & PERCETAKAN

TOPIK:

Moderator: Djoko Hartanto (Majalah Concept)

Ketut Linggih (KADIN) Budi Susanto - GRAMEDIA Putut Widjanarko (Mizan Publishing)

• Fasilitasi keikutsertaan Pameran dalam negeri (Gedung yang representatif dan mudah diakses) dan luar negeri (mengikuti Frankfurt International Book Fair)

• Kebijakan menyangkut bahan baku kertas, ex: bea masuk/import, kualitas produksi dalam negeri

• Pola distribusi menyebabkan mahalnya harga buku, bagaimana solusinya

• Manajemen: database komik yang menyulitkan mencari komik Indonesia, display komik dimana komik tidak dikumpulkan dalam satu section padahal jumlahnya mungkin lebih banyak dari komik Jepang

• Kondisi dan hambatan perkembangan industri penerbit

• Kondisi dan hambatan perkembangan komik Indonesia

• Rekomendasi kepada Pemerintah, Bisnis dan Akademisi

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 59: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pembangunan Industri Piranti Lunak Nasional yang mampu bersaing dengan industri piranti lunak asing, dan konten lokal dapat menjadi andalan.”

59

SUBSEKTORPIRANTI LUNAK

TOPIK

Moderator: Yudho Giri Sucahyo, Ph.D. (Fasilkom UI)

• Kemampuan Entrepeneurship yang dibutuhkan untuk Industri Piranti Lunak, bagaimana mencapainya.

• Kondisi dan perbaikan Kuantitas dan Kualitas lulusan IT baik aspek Konten maupun Teknikal

Karyana Hutomo ST, MM - Manager of Entrepreneurship Center Universitas Binus

• Kondisi dan solusi Infrastruktur TIK & rencana Palapa Ring

• Kemungkinan pembentukan Kawasan-kawasan kreatif atau inkubator bisnis IT

• Provider/akses internet yang mahal

Ricki Arif Gunawan - Kasubdit Piranti Lunak Depkominfo

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 60: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pembangunan Industri Piranti Lunak Nasional yang mampu bersaing dengan industri piranti lunak asing, dan konten lokal dapat menjadi andalan.”

60

SUBSEKTORPIRANTI LUNAKModerator: Yudho Giri Sucahyo, Ph.D. (Fasilkom UI)

• Potensi pasar domestik terbilang besar, bagaimana alternatif-alternatif cara mengoptimalkannya?

• Bagaimana meningkatkan pangsa pasar di luar negeri

Dr. Setyanto P Santosa – Ketua Mastel

• Tenaga kerja murah (outsource asing): apakah kekuatan atau kelemahan, bagaimana menyikapinya

• Banyaknya pekerja IT di luar negeri (pembajakan talent lokal), bagaimana solusinya

Djarot Subiantoro (Ketua Umum Asosiasi Piranti Lunak Indonesia)

• Perkembangan Open Source Indonesia

• Usulan pengembangan Open Source Indonesia

Rusmanto (AOSI)

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 61: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pembangunan Industri Desain Kemasan Nasional dengan struktur industri dan sumber daya insani yang kuat, yang mampu bersaing di pasar domestik dan asing, dengan intensifikasi konten lokal.”

61

SUBSEKTORDESAIN (PACKAGING)Moderator: Danu Widiatmoko

• Potensi pasar domestik besar, bagaimana mengoptimalkannya?

• Kemungkinan menggunakan tokoh animasi nasional sebagai lokomotif pengembangan pasar

• Solusi lisensi software mahal

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN RESTRUKTURISASI USAHA Dr. Ir. Choirul Djamhari - Depkop UKM

• Iklim kondusif untuk tumbuhnya industri desain kemasan

• Apresiasi masyarakat terhadap desain

• Permasalahan dan Solusi Teknologi• Entrepeneurship• Kelangkaan Bahan baku dan

inovasi bahan baku

Ariana Susanti – Federasi Pengemasan Indonesia

• Preferensi pasar domestik dan internasional terhadap kemasan

• Aspek-aspek dan standar-standar yang harus dipenuhi dalam desain kemasan, untuk memasuki pasukan

Garuda Food

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 62: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pembangunan Industri Desain Kemasan Nasional dengan struktur industri dan sumber daya insani yang kuat, yang mampu bersaing di pasar domestik dan asing, dengan intensifikasi konten lokal.”

62

SUBSEKTORDESAIN (PACKAGING)Moderator: Danu Widiatmoko

• Lisensi software dan open source• Pilihan menjadi industri informal,

atau berkarir di luar negeri• Strategi branding desain kemasan

Mizan Allan de Neve• Bahan baku dan Mesin• Software dan Open Source• Desain Center/Klaster Desain• Pendampingan desain bagi UKM

Ir. Edi Sufiardi - Dep Perindustrian, Direktur Pangan,Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah

• Alternatif-alternatif pembiayaan yang mungkin untuk subsektor desain kemasan (PKBL BUMN, Venture Capital, Microbanking, koperasi dll)

• Insentif pertumbuhan yang mungkin

Direktur Mikro dan Retail Banking Bank Mandiri

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 63: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pengembangan Musik Indonesia sebagai hasil karya insan kreatif nasional, yang menghibur, berkarakter bangsa, digemari dan dapat dinikmati melalui berbagai medium di mana saja.”

63

SUBSEKTORMUSIKModerator: Wendy Putranto (Rolling Stone Indonesia)

• Transformasi musik mainstream menuju digital

• Kendala dan solusi performance (live dan non live)

• Tips mengurangi pembajakan• Perijinan pertunjukan di dalam

dan luar negeri

ASIRI• Kendala dan Solusi pengembangan

Musik Indie• Kendala dan Solusi pengembangan

Musik Tradisional• Kendala dan Solusi

pengembangan: distribusi, live performance

Dwiki DharmawanFenomena Musik di Internet, bagaimana mengoptimalkan nilai ekonominya:- Portal- Jejaring sosial- Download

Yosef Lumban Gaol – Portal Musik

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 64: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pengembangan Musik Indonesia sebagai hasil karya insan kreatif nasional, yang menghibur, berkarakter bangsa, digemari dan dapat dinikmati melalui berbagai medium di mana saja.”

64

SUBSEKTORMUSIKModerator: Wendy Putranto (Rolling Stone Indonesia)

• Pengembangan Ekspor musik• Festival dan Penghargaan• Ijin, biaya dan fasilitasi aktivitas

musik di luar negeri

Herry Susanto – Depdag, Staf Ahli MenteriPerdagangan Bidang Diplomasi Perdagangan

• Kualitas guru musik• Musik di pendidikan tinggi• Kurikulum musik pendidikan dasar

Mansyur Ramly - Depdiknas• Pengelolaan hak cipta dalam

berbagai jalur distribusi musik, permasalahan dan solusi

Adi Supanto, S.H., M.A. (DHak Cipta Desain Industri & Rahasia Dagang DEPKUMHAM)

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 65: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pengembangan Musik Indonesia sebagai hasil karya insan kreatif nasional, yang menghibur, berkarakter bangsa, digemari dan dapat dinikmati melalui berbagai medium di mana saja.”

65

SUBSEKTORMUSIKModerator: Wendy Putranto (Rolling Stone Indonesia)

• Regulasi tarif, misal: bahasa Inggris di lagu Indonesia dikenakan tarif berbeda

• Alat musik sebagai barang mewah

Direktur Pajak II - Ditjen Pajak (Depkeu)

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 66: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal.

66

SUBSEKTORANIMASIModerator: Chandra Endroputro

• Kendala Pangsa pasar dan Solusi• Peluang Mobile Animation• Peluang animasi di game, desain

interior, arsitektur, film, corporate animation, special effect, militer, kedokteran, klip musik

• Daya saing lemah, biaya tinggi

Gotot Prakoso• Kondisi pasar, regulasi dan insentif

pengembangan pasar• Klasifikasi dan departemen mana

yang mengelola animasi• Technopark, klaster animasi• Pengembangan konten lokal

Tjetjep Suparman - Depbudpar

• Enterpreneurship• Kondisi jaringan animator

Indonesia (jumlah, sebaran)• Karir dan Pendapatan rata-rata

animator, memadaikah?• Kuantitas, kualitas dan

produktivitas animator Indonesia• Kurang menggali konten lokal,

kurangnya pembuat cerita, bagaimana solusi

Ir. Bambang Yuwono - Pesona Edukasi

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 67: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal.

67

SUBSEKTORANIMASIModerator: Chandra Endroputro

• Komersialisasi, kemudahan pameran dan ekspor animasi ke luar negeri

• Intensifikasi festival, oleh siapa dan bagaimana

• Penghargaan yang kurang ditindaklanjuti

Denny Djoenaid (Ainaki)• Pendidikan animasi• Kualitas pengajar• Animasi sebagai alternatif

metode mengajar (peningkatan apresiasi dan pasar)

Dewi - Diknas• Solusi lisensi software• Optimalisasi open source• Perbaikan Teknologi• Pelatihan informal peningkatan

kualitas

Ramon Bangun (DEPPERIN)

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 68: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

68

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal.

SUBSEKTORANIMASIModerator: Chandra Endroputro

• Enterpreneurship• Kondisi jaringan animator

Indonesia (jumlah, sebaran)• Karir dan Pendapatan rata-rata

animator, memadaikah?• Kuantitas, kualitas dan

produktivitas animator Indonesia• Kurang menggali konten lokal,

kurangnya pembuat cerita, bagaimana solusi

Bullit Sezariza - Pelaku

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 69: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pembangunan Industri Film yang unggul di pasar domestik, dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dan berdaya saing kuat di pasar film dunia, dengan mengusung originalitas budaya dan warisan budaya Indonesia.”

69

SUBSEKTORFILMModerator: Marselli Sumarno (Dekan FFTV IKJ)

• Pembentukan Lembaga Arsip Film

• Pembenahan tata edar film

• Pendanaan Film Pendek

• Pembentukan Lembaga Film Finance

Ukus Kuswara - DEPBUDPAR• Kemungkinan membentuk

Laboratorium film dan jasa teknik film dengan menghidupkan kembali PPFN

Eddy Noor - BUMN - PPFN• Pelatihan informal, beasiswa ke luar

negeri bagi profesi subsektor film• Perpustakaan Nasional sebagai

alternatif Lembaga Arsip Film

Wartanto – DEPDIKNAS, Ditjen Pendidikan Nonformal dan Informal

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 70: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pembangunan Industri Film yang unggul di pasar domestik, dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dan berdaya saing kuat di pasar film dunia, dengan mengusung originalitas budaya dan warisan budaya Indonesia.”

70

SUBSEKTORFILMModerator: Marselli Sumarno (Dekan FFTV IKJ)

• Potret supply tenaga kerja film Indonesia

• Pelatihan informal, beasiswa ke luar negeri bagi profesi subsektor film

• Lembaga Pemberi Penghargaan yang prestisius dan berkesinambungan

Yenny Rachman• Pembenahan tata edar film

• Usulan mengatasi terkonsentrasinya sebaran bioskop di Jakarta dan Jawa Barat

Jimmy Harjanto - BIOSKOP 21

• Banyaknya produser yang tidak produktif

• Komponen-komponen biaya pembuatan film yang mungkin untuk diminimasi, dan rekomendasi langkah pelaksanaannya

• Pengembangan Film Pendek dan Independen

Harry Dagoe Suharyadi

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 71: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

71

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Pembangunan Industri Film yang unggul di pasar domestik, dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dan berdaya saing kuat di pasar film dunia, dengan mengusung originalitas budaya dan warisan budaya Indonesia.”

71

SUBSEKTORFILMModerator: Marselli Sumarno (Dekan FFTV IKJ)

• Banyaknya produser yang tidak produktif

• Komponen-komponen biaya pembuatan film yang mungkin untuk diminimasi, dan rekomendasi langkah pelaksanaannya

• Pengembangan Film Pendek dan Independen

Shanty Harmayn

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 72: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Peningkatan budaya masyarakat bertransaksi online dalam suatu E-Commerce Produk Tangible yang nyaman, aman dan terjangkau.”

72

TANGIBLEE-COMMERCEModerator: DR. Togar Simatupang

• Infrastruktu jaringan internet terbatas,

• harga akses internet masih tinggi

• Online Culture bagi masyarakat

• Budaya/kesadaran akan tata cara memasuki dunia E-Commerce

• Sosialisasi ITE

Cahyana Ahmadjayadi (DEPKOMINFO – Ditjen Aplikasi Telematika)

• Harga hardware/device masih mahal (komputer, notebook)

• Kemungkinan pengembangan industri hardware dan komputer di Indonesia

Dedi Mulyadi – DEPPERIN, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

• Online dan Computer Culture bagi masyarakat

• Kurikulum E-Commerce

DEPDIKNAS, Badan Penelitian dan Pengembangan

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 73: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Peningkatan budaya masyarakat bertransaksi online dalam suatu E-Commerce Produk tangible yang nyaman, aman dan terjangkau.”

73

TANGIBLEE-COMMERCEModerator: DR. Togar Simatupang

• Kendala dan tantangan dalam Payment System dan Security System

• Rekomendasi kepada Pemerintah dan dunia bisnis

Armand Hartanto - BCA• Pengembangan Pasar, Target pasar:

Pasar luar negeri jadi prioritas, pasar dalam negeri belum siap?

• Rekomendasi kepada Pemerintah, Bisnis dan Akademisi

Tonton Taufik - Rattanland• Metode, tata cara pengembangan

e-Commerce yang baik dan berhasil (pengalaman best practice)

• Rekomendasi kepada Pemerintah, Bisnis dan Akademisi

glodokshop.com

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 74: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Peningkatan budaya masyarakat bertransaksi online dalam suatu E-Commerce Produk Intangible yang nyaman, aman dan terjangkau.”

74

INTANGIBLEE-COMMERCEModerator: DR. Togar Simatupang

• Infrastruktu jaringan internet terbatas,

• harga akses internet masih tinggi

• Online Culture bagi masyarakat

• Budaya/kesadaran akan tata cara memasuki dunia E-Commerce

• Sosialisasi ITE

Cahyana Ahmadjayadi, DEPKOMINFO – Ditjen Aplikasi Telematika

• Harga hardware/device masih mahal (komputer, notebook)

• Kemungkinan pengembangan industri hardware dan komputer di Indonesia

Dedi Mulyadi – DEPPERIN, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

• Online dan Computer Culture bagi masyarakat

• Kurikulum E-Commerce

DEPDIKNAS

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 75: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA:

“Peningkatan budaya masyarakat bertransaksi online dalam suatu E-Commerce Produk Intangible yang nyaman, aman dan terjangkau.”

75

INTANGIBLEE-COMMERCEModerator: DR. Togar Simatupang

• Kendala dan tantangan dalam Payment System dan Security System

• Rekomendasi kepada Pemerintah dan dunia bisnis

• mekanisme VBV

Bank Panin• Pengembangan Pasar: Target pasar:

Pasar luar negeri jadi prioritas, pasar dalam negeri belum siap

• Rekomendasi kepada Pemerintah, Bisnis dan Akademisi

Kompas Online• Metode, tata cara pengembangan

e-Commerce yang baik dan berhasil (pengalaman best practice)

• Rekomendasi kepada Pemerintah, Bisnis dan Akademisi

Samuel R. Ratulangi - Alibaba.com

TOPIK

PEMBICARA & MATERI PAPARAN

Page 76: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

3. Dialog Dubes

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

76

Page 77: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

7777

Dialog Dubes ini akan difokuskan untuk membahas:• Perkembangan industri kreatif unggul di

masing-masing negara, bagaimana kerangka konsep strategi pengembangan dan koordinasi kelembagaannya bisa dijalankan.

• Peluang industri kreatif untuk menembus pasar internasional khususnya pada subsektor yang menjadi fokus pembahasan.

• Pameran yang sesuai dengan industri dapat diikuti oleh pelaku kreatif nasional: waktu, lokasi, produk dan produsen unggulan, persyaratan dan perizinan, siapa pengunjung utama

• Ajang penghargaan internasional yang dapat diikuti oleh pelaku kreatif nasional

• Organisasi dan asosiasi-asosiasi pemerhati insan kreatif di masing-masing negara

“Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Animasi, Penerbitan & Percetakan, Desain, Film, Musik dan Software di Pasar Asia, Eropa , Amerika dan Australia”

KONSEP DIALOG DUBES

Page 78: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

78

TUJUAN & OUTPUT DIALOG DUBES

• Mengidentifikasi perkembangan industri kreatif khususnya untuk 6 subsektor yang menjadi fokus pengembangan di negara-negara lain.

• Mensosialisasikan dan mengidentifikasikan peluang industri kreatif di pasar internasional.

• Mengupayakan terbukanya akses terhadap pelaku kreatif di luar negeri sehingga tercipta jejaring kreatif di dalam negeri dengan luar negeri.

• Mengidentifikasikan ajang penghargaan insan kreatif di luar negeri sebagai wahana bagi insan kreatif Indonesia GO INTERNASIONAL.

• Teridentifikasikannya perkembangan industri kreatif di Negara lain.

• Teridentifikasikannya peluang pasar bagi industri kreatif di Luar negeri.

• Teridentifikasikannya jaringan kreatif di luar negeri.

• Teridentifikasikannya ajang penghargaan insan kreatif di luar negeri.

Note: Produk kreatif yang dimaksud lebih difokuskan kepada film, desain packaging, musik, animasi, software, penerbitan & percetakan.

Tujuan Output

Page 79: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DEKSRIPSI KEGIATAN DIALOG DUBES

79

Nama Kegiatan: DIALOG DUBES

Tanggal: Kamis, 25 Juni 2009

Tempat: Nuri 1

Jam Kegiatan: 08.15 – 16.50 WIB

Target Peserta: 150 orang

Penanggungjawab Materi:

• Ketua Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen KPI, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Plt. Kepala P3WAANZ (BPEN, Departemen Perdagangan)

Penanggungjawab Persidangan:

• Ketua Kepala Pusat Litbang Iklim Usaha Perdagangan, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Kepala Bidang Program & Kerjasama (BPEN, Depdag)

PIC Sri Maryani (0818783256)

Page 80: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DEKSRIPSI KEGIATAN DIALOG DUBES

80

Pembicara: 1. Dubes RI di Brussel, Belgia 2. Dubes RI di Madrid, Spanyol3. Dubes RI di Praha, Rep. Ceko4. Dubes RI Buenos Aires, Argentina5. Konjen RI di Los Angeles, Amerika Serikat6. Dubes RI di Beijing, China7. Dubes RI Canberra, Australia8. Dubes RI di Pretoria, Afrika Selatan9. Dubes RI di Rabbat, Maroko10. Dubes RI di Singapura

Paparan Materi:

1. Paparan industri kreatif unggul di masing-masing negara, bagaimana kerangka konsep strategi pengembangan dan koordinasi kelembagaannya bisa dijalankan. (Industri yang dibahas haruslah sesuai dengan subsektor yang menjadi fokus pengembangan dalam PPKI ini)

2. Inventarisasi pameran yang sesuai dan dapat diikuti oleh pelaku kreatif nasional: waktu, lokasi, produk dan produsen unggulan, persyaratan dan perijinan, siapa pengunjung utama

3. Inventarisasi ajang penghargaan internasional yang dapat diikuti oleh pelaku kreatif nasional

4. Inventarisasi asosiasi-asosiasi insan kreatif di masing-masing negara, sehingga tercipta jaringan antar asosiasi kreatif dalam negeri dengan luar negeri

Page 81: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

8181

SUSUNAN ACARADIALOG DUBES

WAKTU TOPIK PEMBICARA MODERATOR

SESI 1 : PERKEMBANGAN e-COMMERCE dan & PELUANG INDUSTRI KREATIF BIDANG ANIMASI, SOFTWARE, DAN DESAIN DI PASAR ASIA

08.15 - 08.30 REGISTRASI PESERTA 08.30 - 08.45 PEMBUKAAN OLEH MODERATOR 08.45 - 09.10 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Brussel, Belgia" Duta Besar Indonesia di Brussel, Belgia Hermawan Kertajaya09.10- 09.35 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Madrid,

Spanyol"Duta Besar Indonesia di Madrid, Spanyol

09.35 - 10.00 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Praha, Rep. Cekoslovakia"

Duta Besar Indonesia di Praha, Rep. Cekoslovakia

10.00-10.15 COFFEE BREAK 10.15 - 10.40 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Buenos Aires,

ArgentinaDuta Besar Indonesia di Buenos Aires, Argentina

10.40 - 11.05 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Los Angeles, Amerika Serikat

Konjen RI Los Angeles, Amerika Serikat

11.05 - 12.00 TANYA JAWAB SESI 1 12.00 - 12.15 KESIMPULAN OLEH MODERATOR 12.15 - 13.15 ISHOMA

SESI 2 : PERKEMBANGAN e-COMMERCE dan & PELUANG INDUSTRI KREATIF BIDANG ANIMASI, SOFTWARE, DAN DESAIN DI PASAR EROPA, AMERIKA, dan AUSTRALIA

13.15 - 13.30 PEMBUKAAN OLEH MODERATOR 13.30 - 13.55 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Beijing, China" Duta Besar Indonesia di Beijing, China DR. Handito Hadi

Joewono 13.55 - 14.20 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Canberra,

Australia"Duta Besar Indonesia di Canberra, Australia

14.20 - 14.45 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Retoria, Afrika Selatan"

Duta Besar Indonesia di Pretoria, Afrika Selatan

14.45 - 15.10 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Rabat, Maroko" Duta Besar Indonesia di Rabbat, Maroko 15.10-15.25 COFFEE BREAK

15.25 - 15.50 “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Kreatif Unggulan di Singapura" Duta Besar Indonesia di Singapura 15.50 - 16.35 TANYA JAWAB SESI 2 16.35 - 16.50 KESIMPULAN OLEH MODERATOR

Page 82: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

4. Dialog PEMDA

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

82

Page 83: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

8383

Dialog Pemda pada Konvensi PPKI 2009 akan menghadirkan lima orang pembicara dari lima Pemda di Indonesia. Lima daerah yang dipilih merupakan daerah yang paling menonjol dalam hal pengembangan industri kreatif di Indonesia.

“Pengembangan Kota Kreatif di Indonesia"

KONSEP DIALOG PEMDA

Page 84: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

84

TUJUAN & OUTPUT DIALOG PEMDA

• Memberikan stimulus kepada daerah-daerah lain agar bisa dan mau menggali potensi daerah masing-masing untuk kemudian dikembangkan dalam sektor-sektor industri kreatif.

• Membangun jejaring ekonomi kreatif antar daerah dan antara Pemda dengan pemerintah pusat

• Mengidentifikasikan indikasi geografis bagi daerah-daerah

• Terpetakannya indikasi geografis potensial yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

• Terciptanya jejaring pelaku & pengusaha kreatif antara pusat dan daerah

OutputTujuan

Page 85: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DEKSRIPSI KEGIATAN DIALOG PEMDA

85

Nama Kegiatan: DIALOG PEMDA

Tanggal: Sabtu, 27 Juni 2009

Tempat: Nuri 1

Jam Kegiatan: 08.00 – 14.00 WIB

Target Peserta: 150 orang

Penanggungjawab Materi:

• Ketua Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen KPI, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Plt. Kepala P3WAANZ (BPEN, Departemen Perdagangan)Penanggungjawab Persidangan:

• Ketua Kepala Pusat Litbang Iklim Usaha Perdagangan, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Kepala Bidang Program & Kerjasama (BPEN, Depdag)

PIC Sri Maryani (0818783256)

Paparan Materi:

1. Paparan Industri Kreatif Potensial di Daerah dan Strategi Pengembangan yang dilakukan, serta Saran kepada Daerah Lain

2. Toko buku resmi di pasar dan kakilima, sehingga buku lebih murah dan budaya membaca dan menulis semakin baik

3. Perijinan daerah: ijin lokasi syuting film di daerah, ijin usaha, ijin tenaga kerja asing dll4. Public Place and Space: Pameran, Pertunjukan dan aktivitas kreatif lain5. Pembangunan bioskop di daerah6. Pengembangan Indikasi Geografis – HKI Communal, untuk melestarikan kearifan lokal dan

memperoleh manfaat ekonomi

Page 86: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

86

WAKTU TOPIK PEMBICARA MODERATOR08.00 - 08.15

REGISTRASI PESERTA Marco Kusumawijaya08.15 - 08.30

PEMBUKAAN OLEH MODERATOR 08.30 - 08.50 Paparan Industri Kreatif Potensial di Daerah dan Strategi

Pengembangan yang dilakukan, serta Saran Pengembangan Industri Kreatif Kepada Daerah Lain

PEMPROV Khusus Ibukota Jakarta

08.50- 09.10 Paparan Industri Kreatif Potensial di Daerah dan Strategi Pengembangan yang dilakukan, serta Saran Pengembangan Industri Kreatif Kepada Daerah Lain

Walikota Denpasar, Bali

09.10 - 09.30 Paparan Industri Kreatif Potensial di Daerah dan Strategi Pengembangan yang dilakukan, serta Saran Pengembangan Industri Kreatif Kepada Daerah Lain

PEMKOT Solo, Jawa Tengah

09.30 - 09.50 Konsep pengembangan Tata kota atau daerah kreatif Ir. M. Ridwan Kamil, MArch

09.50 - 10.30 TANYA JAWAB

10.30 - 11.00 COFFEE BREAK

11.00 - 11.20 Paparan Industri Kreatif Potensial di Daerah dan Strategi

Pengembangan yang dilakukan, serta Saran Pengembangan Industri Kreatif Kepada Daerah Lain

Kepala Dinas Koperasi dan UKM, D.I. Yogyakarta

11.20 - 11.40 Paparan Industri Kreatif Potensial di Daerah dan Strategi

Pengembangan yang dilakukan, serta Saran Pengembangan Industri Kreatif Kepada Daerah Lain

Walikota Bandung, Jawa Barat

11.40 - 12.00

Indikasi geografi sebagai salah satu cara perlindungan HAKI kearifan lokal Indonesia

Dr.Ir. Andy Noorsaman Sommeng, DEA

12.00 - 12.45 TANYA JAWAB

12.45 - 13.00 KESIMPULAN OLEH MODERATOR

86

SUSUNAN ACARADIALOG PEMDA

Page 87: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

8787

DIALOG PEMDA“PENGEMBANGAN KOTA KREATIF DI INDONESIA"

Topik : ” Konsep pengembangan Tata kota atau daerah kreatif”Pembicara : Ir. M. Ridwan Kamil, MarchModerator : Marco Kusumawijaya

• Apa saja parameter untuk dapat disebut kota/daerah kreatif?

• Kota/daerah mana di luar dan di dalam negeri, yang layak disebut kota/daerah kreatif, mengapa?

• Bagaimana konsep tata ruang ideal untuk daerah/kota kreatif?

• Saran dan rekomendasi untuk Pemda/Pemkot yang ingin menjadi kota/daerah kreatif.

Page 88: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

8888

• Apa yang dimaksud dengan indikasi geografis ini?• mengapa Indikasi Geografis itu penting?• Persyaratan produk/jasa untuk menjadi Indikasi geografis? • Produk/jasa apa saja (daerah mana) yang saat ini sudah layak dijadikan indikasi

geografis?• Siapa yang paling bertanggung jawab untuk menetapkan dan mendaftarkan

indikasi geografis?• Perselisihan yang umum terjadi mengenai indikasi geografis, bagaimana

menyikapinya?• Bagaimana mentransformasi indikasi geografis menjadi bernilai ekonomi?

DIALOG PEMDA“PENGEMBANGAN KOTA KREATIF DI INDONESIA"

Topik : ” Indikasi geografi sebagai salah satu cara

perlindungan HAKI kearifan lokal Indonesia”Pembicara : Dr.Ir. Andy Noorsaman Sommeng, DEA Moderator : Marco Kusumawijaya

Page 89: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

5. Art Talk

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

89

Page 90: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

9090

Art Talk berkonsep forum diskusi antara para seniman dan sejumlah pemerhati dunia seni di Indonesia. Sejumlah artis dan selebritis akan diundang sebagai pembicara. Kalangan akademisi dan pemerintah juga akan dilibatkan sebagai unsur pendukung bagi pergerakan kreatifitas di sektor industri kreatif. Kalangan umum terutama anak muda yang tertarik dan berbakat di bidang seni menjadi target utama sebagai peserta dalam Art Talk.

"Perkembangan Seni Rupa di Indonesia dan Potensi Indonesia sebagai Tuan Rumah dalam International Art Fair Pertama di Tahun 2010"

KONSEP ART TALK

Page 91: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

91

TUJUAN & OUTPUT ART TALK

Art Talk menjadi wadah bagi pihak-pihak terkait untuk saling bertukar informasi terbaru mengenai perkembangan seni di Indonesia langsung dari para pelaku seni yang terlibat di dalamnya.

• Kesepahaman mengenai isu utama yang terkait dengan seni di Indonesia

• Strategi dan konsep pelaksanaan kegiatan international art fair yang diharapkan dapat meningkatkan citra Indonesia di mata Dunia

OutputTujuan

Page 92: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN ART TALK

92

Nama Kegiatan: ART TALKTanggal: Jumat, 26 Juni 2009Tempat: NURI 1Jam Kegiatan: 18.30 - 20.30 WIBTarget Peserta: 75 orang Penanggungjawab:

• PIC Depbudpar (Syafron Rasyidi 081808478611)

Page 93: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

93

SUSUNAN ACARA ART TALK

Page 94: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

6. Klinik Konsultansi

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

94

Page 95: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

9595

Klinik Konsultasi dibutuhkan karena masyarakat, konsumen, dan pelaku usaha memerlukan informasi dan konsultasi mengenai:

• Informasi usaha dan kelembagaan perdagangan oleh DEPDAG

• HKI oleh DEPKUMHAM & DEPPERIN

• Desain, Kemasan dan barcode oleh DEPPERIN dan SWASTA

• Perlindungan konsumen terkait dengan pemberdayaan konsumen, ketentuan barang beredar dan kemetrologian oleh DEPDAG

• Informasi perdagangan Luar Negeri oleh DEPDAG

• Informasi berbagai hasil kajian SMEDA (Small, Medium Enterprises, Development agencies) oleh MENKOP UKM

• Informasi program UKM Kreatif: pameran pangan nusa, pameran TEI, pameran ekonomi kreatif, dll

“Pelayanan Konsultasi & Informasi terpadu bagi penguatan usaha kreatif UKM/IKM”

KONSEP KLINIK KONSULTASI

Page 96: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

96

TUJUAN & OUTPUT KLINIK KONSULTASI

• Meningkatkan pemahaman masyarakat dan pelaku usaha mengenai: HKI, desain, kemasan dan barcode, pendaftaran & perizinan usaha sektor perdagangan dalam negeri (waralaba, MLM, SIUP, Keagenan, P3A, dll)

• Mensosialisasikan perlindungan konsumen terkait dengan pemberdayaan konsumen pengawasan barang beredar dan kemetrologian,

• Mensosialisasikan tatacara untuk memperoleh pembiayaan bagi UKM

• Mensosialisasikan kegiatan PEMERINTAH terkait dengan pengembangan Ekonomi kreatif, misal: pameran pangan nusa, pameran ekonomi kreatif, Trade Expo Indonesia, Perizinan/Kebijakan Ekspor, dll

• Pelaku UKM/IKM lebih memahami bagaimana menjalankan dan mengembangkan usahanya dengan lebih baik

• Tersosialisasikannya program & kebijakan pemerintah kepada masyarakat

• Masyarakat/konsumen dapat mengetahui perkembangan/dinamika usaha kreatif di Indonesia

OutputTujuan

Page 97: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN KLINIK KONSULTASI

97

Nama Kegiatan: KLINIK KONSULTASITanggal: Kamis-Sabtu | 25-27 Juni 2009Tempat: Lorong koneksi Hall A dan B (10 booth)Jam Kegiatan: 25-27 Juni 2009, 10.00-20.00 WIB

Target Peserta: Masyarakat Luas, Konsumen, pelaku usaha terutama KUKM mitra binaan Departemen Perdagangan (500 pengunjung)

Penanggungjawab:

• Ketua Kepala Pusat Dagang Kecil dan Menengah, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Direktur Kerjasama dan Pengembangan, Departemen Hukum dan HAM

• PIC Vaya Hairia (08128928653)

Page 98: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

98

INFORMASI PERDAGANGAN DALAM NEGERIo Informasi perlindungan konsumeno Informasi pengawasan barang dan kemetrologian o Pendaftaran/perizinan usaha (waralaba, MLM, dll)

INFORMASI PERDAGANGAN LUAR NEGERIo Informasi mengenai kebijakan ekspor dan imporo Informasi pendaftaran/perizinano Informasi yang terkait perdagangan luar negeri lainnya

BUSINESS LOUNGEo informasi mengenai pameran yang difasilitasi Dep. Perdagangan

Instansi Terkait:

• BPEN, Ditjen. PDN, PDKM Dep. Perdagangan

Page 99: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KLINIK HKIo Memberikan informasi mengenai HKI o Memberikan fasilitasi pendaftaran HKI sesuai dengan seleksi dan ketersediaan dana.

Instansi Terkait:• Pusat Manajemen HKI, Departemen Perindustrian

• Ditjen HKI Dep. Hukum dan HAM

99

KLINIK KEMASAN DAN MEREKo Memberikan informasi mengenai kemasan dan merek (pangan olahan)

o Memberikan konsultasi mengenai kemasan dan merek (pangan olahan)

Instansi Terkait:

• Klinik Pengembangan Desain dan Kemasan, Dep. Perindustrian

• Federasi Pengemasan Indonesia

• D & D Pack

• GS1

KLINIK DESAINInstansi Terkait:

• ITS Design Center

Page 100: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

7. Work shop

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

Page 101: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

101101

Dilaksanakan empat macam pelatihan bagi para pelaku usaha yang bergerak di bidang industri kreatif meliputi Workshop & pelatihan :

• Branding Strategy oleh DEPKUMHAM

• Kemasan oleh DEPDAG

• Sertifikasi produk makanan olahan

• Ekspor oleh DEPDAG

Dalam kegiatan Workshop ini akan diundang sejumlah panelis dan pakar-pakar terkait dan akan dihadiri oleh

“Kolaborasi & Integrasi Industri Kreatif dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Dalam Negeri”

KONSEP WORKSHOP & PELATIHAN

Page 102: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

102

TUJUAN & OUTPUT WORKSHOP & PELATIHAN

• Meningkatkan kapasitas pelaku dan insan kreatif Indonesia sehingga dapat bersaing secara positif di pasar internasional.

• Membangun jejaring para pelaku di sektor ekonomi kreatif sehingga terjadi akselerasi pengembangan usaha kreatif di Indonesia.

• Mensosialisasikan pentingnya desain dan branding bagi produk kreatif lokal untuk dapat menembus pasar internasional

• Mensosialisasikan tatacara ekspor sehingga dapat menambah pengetahuan pelaku bisnis khususnya UKM untuk dapat mengekspor produk kreatifnya

SDM dengan kapasitas yang lebih baik dalam melakukan branding, pengemasan produk makanan olahan, sertifikasi produk makanan olahan, dan bagaimana melakukan ekspor

OutputTujuan

Page 103: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN WORKSHOP & PELATIHAN

103

Nama Kegiatan: WORKSHOP DAN PELATIHANTanggal: 25-27 Juni 2009Tempat: KenariJam Kegiatan:

Workshop hari ke-1 08.30-17.30 WIBWorkshop hari ke-2 12.30- 17.00 WIBWorkshop hari ke-3 08.30-17.30 WIB

Target Peserta: 50 orang @sesiPenanggungjawab:

• Ketua Kepala BBPPEI, Depdag

• Wakil Ketua Merry (BBPPEI Depdag)

Page 104: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

104

KAMIS, 25 JUNI 2009

WAKTU TOPIK PEMBICARA MODERATOR

08.00 - 08.30REGISTRASI PESERTA

08.30 - 08.45 PEMBUKAAN OLEH MODERATOR Rahim JabbarSESI 1: Peningkatan Brand awareness Produk melalui strategi branding

08.45 - 09.40 KISAH SUKSES USAHA DI BIDANG HERBALNing Hermanto (PT. Mahkota Dewa Indonesia)

09.40 - 10.35 PEMASARAN BISNIS INDUSTRI KREATIF MELALUI STRATEGI BRANDING

Hendi Hertiasa (Bandung Creative City Forum)

10.35 - 11.30PENEGAKAN HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK (PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KENYAMANAN MASYARAKAT)

Justisiari P. Kusumah (Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan)

11.30 - 11.45 KESIMPULAN SESI 1 OLEH MODERATOR 11.45 - 13.30

ISHOMA

SESI 2: PENGEMBANGAN KEMASAN PRODUK MAKANAN OLAHAN

13.30 - 14.30 REGULASI KEMASAN MAKANAN UNTUK EKSPOR

Dra. Anik R. (Kasubdit Standarisasi Produk Bahan Berbahaya, BPOM)

Priyo Waspodo

14.30 - 15.30KEMASAN PANGAN Roland Hutapea (Dir. Bahan Berbahaya)

15.30 - 16.30

DESAIN KEMASANAriana Susanti, Federasi Pengemasan Indonesia

16.30 - 17.00 KESIMPULAN SESI 2 OLEH MODERATOR

SUSUNAN ACARA WORKSHOP & PELATIHAN

Page 105: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

105

JUMAT, 26 JUNI 200913.00 - 13.30 REGISTRASI PESERTA

SESI 3 : SERTIFIKASI PRODUK MAKANAN OLAHAN / BPOM13.30 - 13.45 PEMBUKAAN OLEH MODERATOR Merry Maryati13.45 - 15.30

REGULASI MAKANAN OLAHAN

Asnelia (Kasubdit Sertifikasi Pangan, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan, BPOM)

15.30 - 16.45 PROSES SERTIFIKASI PRODUK MAKANAN OLAHAN DAN BAHAN PENGAWET YANG DIIZINKAN

Ir. Gasilan (Dir. Standarisasi Produk Pangan, BPOM)

16.45 - 17.00 KESIMPULAN SESI 2 OLEH MODERATOR SABTU, 27 JUNI 2009

08.00 - 08.45 REGISTRASI PESERTA

08.45 - 09.00 PEMBUKAAN OLEH MODERATOR Handaya RetnoSESI 4 : BAGAIMANA MELAKUKAN EKSPOR ?

09.00 - 10.00 MENILAI KEMAMPUAN DAN POTENSI EKSPOR Rakhim Jabbar

10.00 - 11.00 BAURAN PEMASARAN UNTUK EKSPOR Rakhim Jabbar 11.00 - 12.00

PROSES EKSPORWiwik Kadarwiati, S.Sos (Disperindagkop Kab. Bekasi)

12.00 - 12.15 KESIMPULAN SESI 1 OLEH MODERATOR 12.15 - 13.30

ISHOMA

SESI 5 : FRANCHISE KULINER DAN MAKANAN INDONESIA

13.30 - 13.45 PEMBUKAAN OLEH MODERATOR Abdillah Sani13.45 - 15.45 PANDUAN USAHA WARALABA (HOW TO SET UP

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE)Burang Riyadi, MBA (Praktisi)

15.45 - 17.15 KEBIJAKAN WARALABA SESUAI DENGAN PERMENDAG

NO. 31/2008Johni Martha, MBA (Kasubdit Perdagangan Jasa, PDN)

17.15 - 17.30 KESIMPULAN SESI 2 OLEH MODERATOR

SUSUNAN ACARA WORKSHOP & PELATIHAN

Page 106: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

8. HKI Mart

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

Page 107: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

107107

• HKI Mart merupakan forum yang mempertemukan antara franchiser dengan calon pengguna (user) dari franchise yang ada.

• Penemu ini akan difokuskan pada franchise lokal yang ada di Indonesia sedangkan user adalah UKM yang ada di Indonesia dan masyarakat umum yang berminat untuk berinvestasi pada franchise.

• Forum dilaksanakan dengan lebih rileks acara akan dilaksanakan dengan konsep seperti talk show.

"Kiat Sukses Menjalankan Bisnis Waralaba dan Pemasaran Invensi serta Penegakan Hukum atas pelanggaran Merk “

KONSEP HKI MART

Page 108: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

108

TUJUAN & OUTPUT HKI MART

• Menyediakan wahana bagi para franchiser dan user agar apat bertukar informasi dan pengetahuan mengenai produk franchise yang dimiliki serta keuntungan yang akan diperoleh dengan memanfaatkan franchise tersebut.

• Mensosialisasikan hak dan kewajiban franchise dan user, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.

• Memfasilitasi penyusunan prosedur kerjasama yang tepat antara inventor dan user.

• Terciptanya jejaring antara franchise dan user sehingga dapat terjadi sinergi yang positif

• Prosedur kerjasama antara franchise dan user yang adil

OutputTujuan

Page 109: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN HKI MART

109

Nama Kegiatan HKI MARTTanggal Sabtu / 27 Juni 2009Tempat NURI 1Jam Kegiatan 15.00 – 18.00

Target Peserta 25 franchiser yang tergabung dalam Asosiasi Franchise Indonesia, 75 pelaku UKM, dan umum (25 orang)

Penanggungjawab Materi

• PIC Arif Syamsudin (08158791996)

Page 110: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

110

WaktuTOPIK PEMBICARA MODERATOR

14.00 - 14.30 REGISTRASI PESERTA

14.30 - 14.45 PEMBUKAAN OLEH MODERATOR Arief

Syamsudin

14.45 - 15.15 Kiat Sukses Menjalankan Bisnis Waralaba

Sugondho (Pemilik RM. Obonk Steak) Anton Wijaya (Direktur Pemasaran Es Teler 77)

15.15 - 15.45 Kiat Sukses Memasarkan Invensi Erwin Halim (Asosiasi Franchise Indonesia)

15.45 - 16.15 Penegakan Hukum atas Pelanggaran Merek (Perlindungan Keselamatan dan Kenyamanan Masyarakat)

Maya Ghita Gunadi (S&T-MIAP)Ade Bungsu (S&T-MIAP)

16.15 - 16.45 TANYA JAWAB 16.45 - 17.00 KESIMPULAN 17.00 - 18.00 ISHOMA

SUSUNAN ACARAHKI MART

Page 111: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

9. Anjungan Pendidikan

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

Page 112: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

112112

• Anjungan pendidikan, pada Konvensi PPKI ke-3 tahun 2009 ini akan memfokuskan pada peserta tingkat Perguruan Tinggi yang menciptakan insan kreatif di sektor yang menjadi fokus pembahasan dalam PPKI ini.

• Anjungan Perguruan Tinggi tersebut juga akan menampilkan sejumlah kreativitas dan aksi seni yang telah dikembangkan di lingkungan akademik masing-masing.

“Lembaga Pendidikan Pencetak Insan Kreatif Indonesia “

KONSEP ANJUNGAN PENDIDIKAN

Page 113: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

113

TUJUAN & OUTPUT ANJUNGAN PENDIDIKAN

• Tersosialisasikan program, kurikulum pendidikan tinggi dan perguruan tinggi di Indonesia yang telah mendukung pengembangan Industri Kreatif Indonesia

OutputTujuan

• Mensosialisasikan perguruan tinggi yang telah mendukung penciptaan insan kreatif dalam bidang industri kreatif

• Mensosialisasikan program-program dan kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia untuk mendukung pengembangan industri kreatif Indonesia

• Meningkatkan minat pelajar untuk mengambil pendidikan tinggi di bidang industri kreatif

Page 114: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN ANJUNGAN PENDIDIKAN

114

Nama Kegiatan: ANJUNGAN PEMBIAYAANTanggal: Kamis-Sabtu/ 25-27 Juni 2009Tempat: Plenary Hall (22 Booth)Jam Kegiatan: 10.00 – 20.00 WIB selama kegiatan PPKI 2009 berlangsung

Target Peserta:

Penanggungjawab:

• Ketua Sekretaris Jenderal Depdiknas

• Wakil Ketua Kepala Pusat Informasi dan Humas, Depdiknas

• PIC Yusmawardi 081311494771

1. SMK Cakra Buana

2. SMKN 4 Jakarta

3. SMKN 4 Tangerang

4. SMKN 1 Cimahi

5. SMKN 5 Yogyakarta

6. SMKN 26 Jakarta

7. SMKN 4 Malang

8. SMKN 5 Malang

9. SMKN 6 Bandung

10. SMK Grafika Desa Putra Jakarta

1. Institut Teknologi Bandung

2. Universitas Indonesia

3. Universitas Gajah Mada

4. Universitas Brawijaya Malang

5. Institut Teknologi Surabaya

6. Institut Teknologi Telkom

7. Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta

8. Universitas Nasional Jakarta

9. Politeknik Manufaktur Bandung

10. STMIK AMIKOM Yogyakarta

11. Sekolah Tinggi Seni Surakarta

Page 115: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

10. Anjungan Pembiayaan

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

Page 116: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

116116

Pembiayaan merupakan hal penting dalam membangun usaha, termasuk usaha di sektor ekonomi kreatif. Dengan alasan inilah Konvensi PPKI 2009 juga membuka Anjungan Pembiayaan yang akan mengundang lembaga perbankan dan keuangan lain. Dalam anjungan pembiayaan ini akan disajikan informasi mengenai prosedur untuk memperoleh pembiayaan dari lembaga pembiayaan terkait

“Pembiayaan bagi Industri Kreatif Indonesia”

KONSEP ANJUNGAN PEMBIAYAAN

Page 117: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

117

TUJUAN & OUTPUT ANJUNGAN PEMBIAYAAN

• Mensosialisasikan produk pembiayaan yang ditawarkan/dimiliki oleh lembaga pembiayaan di Indonesia.

• Mensosialisasikan prosedur dan persyaratan dalam pengajuan pembiayaan kepada lembaga pembiayaan di Indonesia

Masyarakat yang lebih memahami produk pembiayaan, prosedur dan persyaratan yang dibutuhkan dalam pengajuan pembiayaan

OutputTujuan

Page 118: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN ANJUNGAN PEMBIAYAAN

118

Nama Kegiatan: ANJUNGAN PEMBIAYAAN

Tanggal: Kamis-Sabtu | 25-27 Juni 2009

Tempat: Lorong koneksi Hall A dan B (12 Booth)

Jam Kegiatan: 10.00 – 20.00 WIB selama kegiatan PPKI 2009 berlangsung

Target Peserta:

12 lembaga pembiayaan (12 Booth) dari Perbankan, Lembaga penjamin dan Koperasi:

Penanggungjawab:

• Ketua Deputi Bidang Pembiayaan, Kemenneg KUKM

• Wakil Ketua Asdep Urusan Program Pendanaan, Kemenneg KUKM

• PIC Husein (0816849147)

1. Bank Rakyat Indonesia2. Bank Muamalat3. BNI 464. Bank Bukopin5. SMESCO6. Bank DKI

7. Bank Syariah Mandiri

8. Jamkrindo9. Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir 10. KODANUA11. KOSPIN JASA12. Trading Board Menkop & UKM

Page 119: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

119

11. FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

Page 120: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

120120

Merumuskan komitmen pengembangan ekonomi kreatif oleh Triple Helix (intelektual, kalangan bisnis, dan pemerintah), bahu-membahu dan bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia

“Pengembangan Batik sebagai Mata Budaya Tak Benda Indonesia”

KONSEP FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA

Page 121: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

121

TUJUAN & OUTPUT FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA

• Menyosialisasikan batik sebagai Mata budaya yang memiliki nilai ekonomi

• Mengidentifikasikan program pengembangan SDM pembatik Indonesia sejak dini, yaitu di tingkat pendidikan Menengah dan atas

• Mengidentifikasikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri batik di Indonesia

Strategi serta langkah-langkah pengembangan Industri batik di Indonesia

OutputTujuan

Page 122: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA

122

Nama Kegiatan: FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIATanggal: Jumat, 26 Juni 2009Tempat: SUMMIT ROOMJam Kegiatan: 14.00 – 17.00 WIBTarget Peserta: 100 pesertaPenanggungjawab:

• PIC Iman Sucipto Umar 0811826847

Page 123: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

123

WAKTU TOPIK PEMBICARA MODERATOR13.00 - 14.00 REGISTRASI PESERTA & MAKAN SIANG 14.00 - 14.30 PEMBUKAAN

Kata Pengantar Ketua Yayasan KADIN Indonesia Koordinator Sementara FMBI

Sambutan Dirjen IKM Departemen Perindustrian Drs. Fauzi Aziz 14.30 - 15.00 Sambutan Utama Ketua Dekranas Hj. Mufidach Yusuf Kalla 15.00 - 16.30 Diskusi Panel

Upaya Yayasan Dalam Merevitalisasi Industri Batik Indonesia

Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Witjaksana

Upaya Pengembangan Batik Secara Berkesinambungan Melalui Kegiatan Pendidikan di SMP, dan SMA/SMK

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah DEPDIKNAS

Soegarda

Langkah-langkah Dalam Rangka Penyusunan Peta Budaya Indonesia

Dirjen NBSF DEPBUDPAR

16.30 - 17.00 ISHOMA 17.00 - 19.00 Penyampaian pokok-pokok hasil pertemuan

Sambutan Utama MENKO KESRA sekaligus menutup acara pertemuan Ramah Tamah/Santap Malam

SUSUNAN ACARAFORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA

Page 124: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

12. Sidang Pleno

B r i e f K o n s e p P e l a k s a n a a n :

Page 125: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TEMA:

125125

Merumuskan komitmen pengembangan ekonomi kreatif oleh Triple Helix (intelektual, Business, dan government), bahu-membahu dan bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia

“Implementasi cetak biru ekonomi kreatif oleh Triple Helix untuk kesejahteraan bangsa”

KONSEP SIDANG PLENO

Page 126: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

126

TUJUAN & OUTPUT SIDANG PLENO

• Mengevaluasi pelaksanaan konvensi PPKI

• Menginventarisir kesepahaman,komitmen, permasalahan, ataupun isu yang berhasil diidentifikasi selama kegiatan konvensi berlangsung

• Menyimpulkan kesepakatan pengembangan ekonomi kreatif (khususnya sektor yang menjadi fokus utama dalam PPKI) oleh triple helix untuk bersama-sama berupaya untuk mengembangkannya

Kesepahaman dan kesepakatan pengembangan ekonomi kreatif oleh Triple Helix.

OutputTujuan

Page 127: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

DESKRIPSI KEGIATAN SIDANG PLENO

127

Nama Kegiatan: SIDANG PLENOTanggal: SABTU / 27 JUNI 2009Tempat: SUMMIT ROOMJam Kegiatan: 19.30 – 20.30 WIBTarget Peserta: Seluruh pemangku kepentingan ekonomi Kreatif, 100 pesertaPenanggungjawab:

• Ketua Kepala Pusat Litbang Iklim Usaha Perdagangan, Departemen Perdagangan

• Wakil Ketua Direktur Konvensi, Incentif dan Pameran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

• PIC Kepala Pusat Pelayanan Informasi Ekspor BPEN Depdag

Page 128: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KEPANITIAAN PPKI

1. Ketua Pelaksana : Kepala Pusat Pelayanan Informasi Ekspor, BPEN, Departemen Perdagangan.

Wakil : Direktur Industri Logam dan Elektronik, Departemen Perindustrian.

2. SekretariatPenanggungjawab : Sekretaris BPEN, Departemen PerdaganganWakil : Kepala Bidang Pelayanan Informasi dan Publikasi (PPIE

BPEN)

3. Bidang Materi (Seminar, Lokakarya dan Dialog)Penanggungjawab : Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen KPI,

Departemen PerdaganganWakil : Plt. Kepala P3WAANZ (BPEN, Departemen Perdagangan)

4. Bidang Persidangan (Pembicara Seminar, Narasumber Lokakarya dan Moderator Konvensi)

Penanggungjawab : Kepala Pusat Litbang Iklim Usaha Perdagangan, Departemen Perdagangan

Wakil : Direktur Konvensi, Incentif dan Pameran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

5. Notulensi & PenghubungPenanggung Jawab : Kepala P3WAE (BPEN, Departemen Perdagangan)

Wakil : Kepala Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data (PPIE BPEN)

128

Page 129: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KEPANITIAAN PPKI

6. Dialog Lintas Sektoral dan Peluang PasarPenanggung Jawab : Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya, Kementrian Negara

Koperasi & UKMWakil : Sekretaris BPPP, Departemen Perdagangan

7. Pelatihan dan WorkshopPenanggung Jawab : Kepala BBPPEI, DepdagWakil : Merry (BBPPEI, Depdag)

8. Klinik KonsultasiPenanggung Jawab : Kepala Pusat Dagang Kecil dan Menengah, Departemen

PerdaganganWakil : Direktur Kerjasama dan Pengembangan, Depkumham

9. Anjungan Perguruan Tinggi dan SekolahPenanggung Jawab : Sekretaris Jendral DepdiknasWakil : Kepala Pusat Informasi dan Humas, Depdiknas

10. Anjungan PembiayaanPenanggung Jawab : Deputi bidang Pembiayaan, Kementrian Negara Koperasi &

UKMWakil : Asdep Urusan Program Pendanaan, Kementrian Negara Koperasi & UKM

129

Page 130: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KEPANITIAAN PPKI

11. Bidang Kepesertaan dan UndanganPenanggung Jawab : Kepala P3WATT BPEN, DepdagWakil : Kabag. Pameran, Evaluasi dan Pelaporan (Set. BPEN)

12. Bidang Umum dan PerlengkapanPenanggung Jawab : Yaya Supriyadi (Set. BPEN)Wakil : Bambang Harmanto (Set. BPEN)

13. Bidang PR dan ProtokolerPenanggung Jawab : Kepala Biro Umum, Departemen PerdaganganWakil : Putu Arsana (Setjen Depdag)

14. KeuanganPenanggung Jawab : Hari Wartono (Set. BPEN)Wakil : Yasman (Set. BPEN)

130

Page 131: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

PEMBIAYAAN KONVENSI PPKI

131

Dana Konve

nsi

DEPLU

DEPDAG-

BPEN

DEPBUDPAR MICE

DEPLU:

Pembiayaan seluruh pembicara luar dan dalam negeri dan moderator yang diundang dalam kegiatan konvensi

DEPDAG-BPEN:

Pembiayaan operasional konvensi seperti: penggandaan materi, honorarium panitia, rapat pembahasan, perlengkapan (sewa mesin fotocopy, sewa notebook, jaringan internet), konsumsi persiapan kegiatan

DEPBUDPAR-MICE

Pembiayaan kegiatan konvensi: konsumsi selama kegiatan berlangsung, sewa ruangan & perlengkapannya. (Meeting package)

Page 132: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KONSEP HUMAS KONVENSI PPKI

132

•Menunjukkan ke industri terkait dan masyarakat, keseriusan dan komitmen pemerintah untuk mengimplementasikan cetak biru ekonomi kreatif•Menciptakan leverage dari industri terkait untuk ikut serta dalam meningkatkan ekonomi kreatif dengan membuat kreativitas menjadi bernilai secara ekonomis

Tujuan Humas

Page 133: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KONSEP PENYAMPAIAN KEHUMASAN

133

Rencana kehumasan strategis dan komprehensif meliputi keseluruhan manajemen pesan dan implementasi operasional pada pelaksanaan kegiatan

• Update harian pada setiap output kegiatan PPKI 2009• Manajemen pers harian dengan para pembicara

Manajemen Media Center, meliputi:

• Undangan untuk media atau pers• Manajemen pers (jadwal, wawancara)• Persiapan materi kegiatan (kerangka acuan kerja, materi untuk pembicara atau narasumber)• Briefing dan distribusi (pendokumentasian dari setiap topik)• Fasilitas untuk media (wlan/wifi, makanan ringan)• Koordinasi antara tim DEPDAG dengan EO (pojok media untuk mewawancara VVIP dan pembicara)

Page 134: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

KONSEP KERJA SAMA KEHUMASAN

134

DEPDAG

EO

HUMAS

• Penyelenggara• Kebijakan Pesan• Pengarahan Komunikasi• Pemberian Persetujuan untuk Rilis Pers dsb

Pembuatan Media Center- Penulisan- Relasi Media- Penyediaan Logistik Pers- Wawancara dengan

Media

• Perencana• Penyediaan Ruang untuk

Media Center dan telekomunikasi

• Ruang VIP for pembicara• Koordinasi untuk wawancara

Page 135: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

STRATEGI KEHUMASAN

MANAJEMEN PESAN• Tematik:

– Media untuk menjelaskan komitmen pemerintah dalam pengimplementasian cetak biru ekonomi kreatif di seluruh departemen terkait dalam tatanan yang efektif dan memaksa

• Taktis:– Media umum untuk sosialisasi kebijakan, strategi, dan implementasi

cetak biru dari setiap subsektor– Media khusus untuk fokus pada topik atau subsektor spesifik

IMPLEMENTASI OPERASIONAL PADA SAAT KEGIATAN• Pembagian tim humas dengan lingkup kerja spesifik dan akuntabilitas

untuk mengelola kegiatan secara tidak terlihat

135

Page 136: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

RENCANA AKSI

136

MANAJEMEN PESAN: Detil aksi topline dalam bagaimana manajemen pesan akan diimplementasikan, dengan mempertimbangan fakta di bawah ini:

Meliputi subsektor:1. Penerbitan dan Percetakan2. Desain (Kemasan)3. Animasi4. Musik5. Film 6. Piranti Lunak7. E-commerce- tangible products8. E-commerce-intangible products

Kegiatan:Hari Ke-1 (Seminar): Nation branding – industri kreatif go international

Financial institutions development for creative industry

Hari Ke- 2 (Seminar): Pengembangan Ekonomi Digital Pengembangan Masyarakat Kreatif

Hari Ke- 3 (Pelatihan): Pelatihan 8 subsektorHari Ke- 4 (Dialog): Dialog Duta Besar

Dialog Pemerintah Daerah Dialog komunitas kreatif

Lainnya: Klinik konsultasi untuk UKM untuk mengembangkan ekonomi kreatif

Faktor eksternal:Kegiatan 3 hari5,000 partisipan6 ruangan di tempat berlangsungnya acara

Page 137: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

137

Konvensi• Seminar• Lokakarya• Pelatihan / Workshop• Dialog Dubes• Dialog Pemda• Forum Masyarakat Batik• Sidang Pleno

Materi yang disiapkan• Penerbitan dan Percetakan• Desain (Kemasan)• Animasi• Musik• Film• Piranti Lunak• E-Commerce

Pengelolaan Output• Penulis dipisahkan menurut subsektor• Rilis Pers Harian

Lainnya• Klinik Konsultasi• Art Talk• Anjungan Pendidikan• Anjungan Pembiayaan• HKI Mart

Materi yang disiapkan• Pesan inti dari setiap kegiatan

Pemetaan media dan undangan berdasarkan topik atau diskusi subsektor

RENCANA AKSI

Page 138: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

138

IMPLEMENTASI OPERASIONAL DI TEMPAT KEGIATAN

AGEN TIM HUMAS– MEDIA CENTER

Tim Penulisan

Tim Logistik

Tim Relasi Media

Tim Perizinan (pemerintah)

Rima, Hery +3 kontributor

tambahan

PritaNita

RiaAndry Samantha

• Menulis seluruh topik yang didiskusikan

• Mendapatkan persetujuan sebelum merilis ke Tim Relasi Media

• Menyediakan seluruh perlengkapan dan peralatan

• Mengumpulkan materi dari para pembicara untuk Tim Penulisan

• Pemetaan media, undangan pendampingan, dan mengakomodasi untuk permintaan wawancara khusus

• Rilis Pers, konferensi, dan fotokopi

Bagian

SDM

Lingkup Pekerjaan

• Mengurus perizinan untuk wawancara dan memastikan kesediaan pembicara untuk meluangkan waktu bagi pers Berkoordinasi dengan Tim Relasi Media

RENCANA AKSI

Page 139: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

ISU KUNCI

139

PPKI

Media Center (DEPD

AG)

HUMAS KESRA

HUMAS BUDPAR

HUMAS DIKNAS

HUMAS DEPLU

Koordinasi Kehumasan

Interdepartmen

PPKI

DEPDAG

TIM HUMASInterrelasi FunGsi Kehumasan antara Tim DEPDAG dan Tim Humas (Sisi)

Perlu dukungan kuat dari DEPDAG terkait :1. Otoritas / Kata-kata Akhir pada Rilis Pers

2. Sumber dari data penting3. Aksesibilitas antarfungsi/unit dalam DEPDAG

Page 140: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

TARGET MEDIA

140

•Kompas, Media Ind, Bisnis Ind, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Republika, Seputar Indonesia, Jawa Pos, Sinar Harapan•Investor Daily, Jakarta Globe, ANTARA•Gatra, Investor, Warta Ekonomi, Tempo, SWA,

Nasional-Umum

•Kontan, Financial Wealth, Tamasya, Rumah, Interior, Architecture, Indonesia Dsign, First, Indonesia Photographer,•Marketing, Trust, InfoBank, Business Week, T3, HAI, Aneka Yess!, Cosmo Girl, Concept, Idea, Seventeen, ADOI, InoKomputer, Digicom, Parenting, CHIP, Telset, PCMagazine, Trax, Kort, Rolling Stones,

Khusus•Kompas.com, detik.com, vivanews.com, kapanlagi.com•Digitalart, digit, Digital

Page 141: Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

141

Terima kasih

Pekan Produk Kreatif Indonesia PPKI 2009