KONST JL RAYA (Full Version)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sipil

Citation preview

  • KONSTRUKSIJALAN RAYA

    l r . DJOKO UNTUNG SOEDARSONO

    Cetakan Pertama Tahun 1979Cetakan Kedua Tahun 1982Cetakan Ketiga Tahun 1985

    Hak Pengarang Dilindungi lJndang-Undang

    -

    |I I BADAN PENE RBI T PE KE RJAAN UMUM;r{

    ,l'

    YI JI. PATIMURA NO. 20 KEBAYORAN EABIJ.IAKABTA SELATAN

  • PENGANTAR KATA

    Buku Konstruksi Jalan Raya ini sebetulnya mula-mula hanya kami rencana-kan untuk diberikan pada Teaching seminar/kursus penataran pengaspalan denganButas yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga pada tahun 197211973.Karena yang akan kami hadapi pada waktu itu adalah para sarjana. sarjana mudadan para ahl i tehnik s ip i l la innya maka agar lebih menarik buku in i kami susunsedemikian rupa sehingga iebih banyak menyaj ikan anal isa-anal isa teor i t is dar i padahanya memperkenalkan berbagai macam metode empir is yang umumnya sudahbanyak kehi langan logikanya karena hanya menyaj ikan graf ik/monogram saja ber-ikut cara penggunaannya.Diluar dugaan kami ternyata buku yang masih sederhana dalam bentuk stensilanitu mendapat sambutan yang luas. sehingga tbrpaksa distensil ulang beberapa kali.

    Cara penyaj ian sepert i yang dipakai dalam buku in i sejak tahun 1972 jugasudah kami pergunakan dalam memberikan kul iah Konstruksi Jalan Raya di Fakul-tas Tehnik Universi tas Indonesia (F.T.U. l . ) dan hasi lnya ternyata juga memuaskan,ialah dengan ditandainya semakin banyaknya para mahasiswa tingkat terakhir yanginengambi l skr ipsi tentang Korrstruksi Jalan Raya.Tampaknya cara penyaj ian sepert i yang dianut dalam buku in i d imana lebih menit ikberatkan pada "WHY" ( mengapa ) adalah lebih menarik dan lebih mudah di fahamidibandingkan bi la hanya member- ikan "HOW" ( bagaimana ) saja.Disamoing in i para nrahasiswa yang sudah pernah mendapatkan logika dar i buku in iaran lebih mudah menerima metoda-metoda empir is yang sekarang banyak diper-3unakan cialam praktek seperti metode BINA MARGAIAASHTO, metode AsphaltInst i tute, metode C.B.R., metode Road note dan sebagainya.

    Sejal,. disusunnya buku ini pada tahun 1972 sampai sekarang telah banyakmengalami penyempurnaan-penyempurnaan berkat pengalaman kami memberikuliah ientang Konsrruksi Jalan Raya, memberi bimbingan kepada para rhahasiswayang menyusun skripsi dan hasil penyadapan tehnologi pada proyek-proyek besardi BINA MARGA, sehingga kami memberanikan dir i untuk mencetak buku in i .Namun demikian kami k i ra kekurangan-kekurangan selalu masih ada.oleh karena i tu dengan in i kami menghimbau kepada para pemakai buku in i untukmemberikan pembetulan-pembetulan nasihat-nasihat atau kr i t ik-kr i t ik sehat kepadakami agar pada , :etakan yang kedua bisa lebih disempurnakan lagi .

    Buku in i adalah sangat baik untuk diber ikan di Fakul tas-fakul tas. Sekolah-sekolah r inggi maupun di Akademi-akademi tehnik s ip i l . Tentu saja disampingbuku ini yang menitik beratkan pada Thickners-design para mahasiswa masih perludiberikan mata kuliah tentang Geometric-derign dan Mix.design sesuai dengan ting-

  • Khurrs untuk mix-design para peminat bisa mempergunakan buku-buku karangankami seperti berikut :

    1. Prinsip-prinsip Beton Aspal dan pengaspalan dengan Butas.2. Teori gradasi butir-butir batuan, teori kandungan fi l ler dan teori kan-

    dungan aspal.3. Berbagai macam metode untuk menentukan kandungan aspal.Sekian. Harapan kami dengan terbitnya buku ini semoga meskipun sedikit

    b isa memberikan sumbangan dalam dunia pendidikan maupun dalam era pemba-ngunan yang sekarang sedang dilancarkan oleh bangsa dan negara Indonesia. A m i n.

    Jakarta, tanggal 1 Apr i l 1979

    Penyusun.

  • SEPATAH KATA PENERBIT

    Buku Konstruksi Jalan Raya karangan lr. D.U. Soedarsono pernah diterbit-kan dalam bentuk diktat sederhana, atas usaha pengarang. Diktat itu secara terbatasdiedarkan oleh Badan Penerbit. Ternyata sambutan dari siswa/mahasiswa praktisiteknik terhadap diktat ini cukup banyak.

    Mengingat sambutan yang baik itu penerbit berusaha untuk menerbitkannyadalam bentuk buku. Atas usaha penerbit, pengarang menganggap apabila diktatiersebut akan diterbitkan sebagai buku, perlu disempurnakan terlebih dahulu.Untuk rnenyempurnakan buku tersebut pengarang menyanggupi dengan catatantidak dapat dilaksanakan secepatnya. mepgingat kesibukan pengarang.

    Pada tahun 1978 ternyata pengarang telah selesai dalam penyempurnaan iiu.Selanjutnya kami berusaha secepatnya agar buku dapat terbit. Ternyata pencetakanbaru dapat diselesaikan pada medio Juni 1979.

    Penerbit ucapkan banyak terima kasih pada pengarang atas kesediaannyamenyusun dan menyempurnakan buku ini. Dan tidak lupa pula terima kasih kamiatas kesediaannya untuk memeriksa dan mengkoreksi naskah siap cetak. Penerbitiuga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pene.rbit-an buku in i .

    Akhirulkalam penerbit mengharapkan buku ini dapat memberi sumbangankepada dunia pendidikan dan pembangunan. Dan tidak lupa pula kami mohonkoreksi dan usul-usul perbaikan untuk kami gunakan pada penerbitan selaniutnya.-

    Jakarta, Juni -

    1979.

    Penerbit.

  • rs l

    Halaman

    1. PENDAHULUAN1.1. Sejarah dan Fungsi Jalan Raya 11.2. Seiarah Perkerasan Jalan Raya 41.3. Bentuk Konstruksi Perkerasan Yang Lazim 71.4. Rumus Emoir is 12

    Z PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN DENGAN ME-THODE TANPA BAHAN PENGIKAT (UNBOUND ME.THOD} 152.1 . Rumus-rumus Dasar2.2. Rumus Tebal Konstruksi Jalan Menurut Buku Poly Teknik

    lndonesia Tahun 1 950-anFaktor Kepadatan Lalu Lintas (l)Systim CBRFaktor Kepadatan Lalu Lintas (l l)Ni la i Ekivalen Lalu Lintas (e) . . .

    RUMUS ANALITIS YANG DENGAN BAHAN PENG.IKAT (BOUND METHOD}3.1. Ni la i Ekivalen Tebal Lapisan (a)3.2. Rumus-rumus Hasil Percobaan-percobaan di Laboratorium . .3.3. Pengaruh Keadaan Lingkungan Pada Perencanaan Tebal

    Perkerasan (Faktor Regional ) . . . .3.4. Contoh-contoh Perhitungan3.5. Jumlah Lalu-Lintas Ekivalen Rencana (JLER)

    2.3.2.4.2.5.2.6.

    A1

    A'

    q. J.

    l . l .

    ?. l .

    16

    1921243034

    404052

    566568

    PERHITUNGAN TEBALUNTUK JALAN.JALAN

    KONSTRUKSI PERKERASANSEMENTARA/JALAN SUB.

    STANDARD 71717374

    Rumus DasarRumus Empir is Jar i - jar i Bidang Kontak (A)Gerobak Beroda Besi

    BAHAN UNTUK LAPISAN-LAPISAN KONSTRUKSIPERKERASAN

    Lapisan-Lapisan Konstruksi PerkerasanPersyaratan Lapisan-lapisan Perkerasan Jalan .

    5.3, Svstim Konstruksi Perkerasan

    76767881855.4. Pondasi Atas (Base * Bt) .

  • 5.5. Pondasi Bawah (Sub-base - B2)5.6. Batas Toleransi Gradasi Untuk Bahan Perkerasan Jalan-ialan

    Klas Baik (Jalan Standard)5.7. Tanah Dasar

    88

    94122

    1246. KONSTRUKSI JALAN MURAH6. 1. Sistim Konstruksi Yang Aman . 1246.2. Systim Pelaksanaan Yang Baik 1256.3. Pengaspalan 1266.4. Peningkatan 127

    7. PEMELIHARAAN7.1. Air . . . 1297.2. Berm/Bahu Jalan . 1297.3. Muka Jalan 1297 .4. Air Dalam Badan Jalan 1307.5. Terhadap Para Pemakai Jalan . 1337.6. Terhadap Para Penghuni Yang Tinggal di Kanan Kiri Jalan . . 1337.7. Tei'hadap Instansi-instansi Lain 133

    129

  • 1. PENDAHULUAN.

    1.1. SEJARAH DAN FUNGSI JALAN.1.1.1. Jejak.

    Sejarah jalan pada hakekatnya dimulai bersama dengan sejarah manusia.Pada saat mula pertama manusia mendiami bumi kita ini, usaha mereka pertama-tama ialah mencari jalan untuk mencari kebutuhan hidup mereka terutama makandan minum.Dalam mencar i ja lan, mereka dan juga binatang-binatang mencar i tempat- tempatyang pal ing sedik i t r intangannya. Karena pada waktu i tu mereka masih rnerupakanpengembara-pengembara, maka yang didapat hanya je iak saja. Karena manusia danbinatang mempunyai salah satu kepent ingan yang sama, ia lah minum, maka je jak-je jak in i yang menuju ke danau-danau atau sungai 'sungai kel ihat lebih nyata.1.1.2. Jalan Setapak dan "Lorong Tikus".

    Setelah menusia berkembang biak dan hidup berkelompok, maka merekamembutuhkan tempat- tempat berdiam meskipun hanya untuk sementara. Umum-rya mereka berpindah-pindah tempat secara musiman atau bila tempat-tempat di-seki tarnya sudah t idak ada atau kurang bahan makan yang mereka butuhkan.eada waktu ini jejak-jejak tersebut merupakan jalan setapak atau yang dihutan-^utan kadang-kadang disebut " lorong- lorong t ikus". Jalan in i merupakan ja lan mu-siman (sessonal - road). Orang-orang Nomaden mempergunakan ja lan in i untukcerburu pada musim berburu dan untuk mencar i ikan pada musim mencar i ikan.

    1,1.3. Jalan Sebagai Prasarana Sosialdan Ekonomi.Kira-kira pada 5000 tahun yang la lu manusia mulai h idup berkelompok di

    : -3ru tempat membentuk suku-suku bangsa/bangsa-bangsa. Pada saat in i manusia--rai mempergunakan ja lan yang tetap untuk mengadakan hubungan dan tukar-- :"ukar barang (barter) antara suku-suku bangsa/bangsa tersebut. Pada saat in i lah:= arah ia lan yang sesungguhnya dimulai yang berfungsi sebagai prasarana Sosial dani

  • :- l : : : l - ' iaw yang terkenal i tu, selama abad ke 4 S.M. dan abad ke 4 M. membu-:: 3 3^ :50.0fr) mil di ltalia. Perancis, Spanyol, Inggris, bagian barat Asia kecil dan:i.-c.a^, lJtara Afrika. sehingga bangsa Romawi terkenal sebagai pembuat jalan yangrerbesar pada zaman itu. Para ahli seiarah berpendapat, bahwa kesuksesan bangsaRomawi in i d isebabkan 3 faktor, ia lah :

    a. Bangsa Romawi merupakan ahli-ahli negara yang tahu 'arti pentingnya ialansebagai prasarana perhubungan untuk mempertahankan dan memperluas impe-r iumnya.

    b. Lebih mengenal tentang teknik pembuatan jalan dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain pada zamannya.Mereka mulai mengert i tentang :- Tebal lapisan perkerasan jalan.- Mempergunakan mater ia l untuk ja lan yang t idak lembek karena air hujan.- Mengembangkan dengan berhasil tentang Survey (pengamatan-pengamatan).

    c. Mempunyai armada tenaga kerja yang tiada bandingnya, yang terdiri dari :- Budak-budak dari bangsa-bangsa iajahannya yang bisa dipekerjakan sebagai

    pembuat ja lan.- Bi la t idak ada perang bala tentaranya yang sangat besar i tu bisa dikerahkan

    sebagai penasehat, pemimpin dan sekaligus sebagai pekerja-pekerja pembuatja lan (semacam dwi fungsi) .

    Hanya yang sukar dimengert i ia lah mengapa mereka membuat perkerasan ja lansampai setebal 3 @ 5 feet ( 1 @ I ,7 m), sedangkan la lu l intas pada waktu i tuhanya terdir i dar i pejalan-pejalan kaki , kuda-kuda dan hewan-hewan la innya,gerobag-gerobag barang dan kereta-kereta perang.Para ahl i menduga bahwa hal i tu mungkin, d isebabkan karena mereka menguasaiarmada tenaga kerja yang amat besar dan kecuali itu mungkin karena sikap"ke-mercusuar-an" bangsa Romawi yang ingin meninggalkan "monumen-monumen"akan kebesarannya kepada anak cucunya dan kepada bangsa-bangsa lain.

    1.1.5. Jalan Mempunyai Arti Strategi.a. Setelah Kerajaan Romawi mulai runtuh pada pertengahan abad ke 4 M., maka

    jalan-jalan yang dibuatnya menigdi rusak karena kurang mendapat perhatian/pemel iharaan. Dan pada abad ke 5 M. orang-orang Barbar merusak sama sekal ij,r lan-ialan ini karena takut mendapat serangan mendadak dari bangsa Romawiyang mungkin bangki t kembal i atau dar i bangsa la in. Tindakan in i d i ikut i o lehbangsa-bangsa lain, sehingga angkutan darat pada waktu itu menjadi merosotkembali, angkutan barang kembali diangkut langsung dengan hewan, sedangkangerobag-gerobag hampir hilang.

    b. Pada abad ke 19 Daendels (Gubernur Belanda di Indonesia) membuat ia lanmembujur pulau Jawa dari Merak - Jakarta - Bandung - Cirebon - Purwo-kerto - Yogyakarta - Solo - Surabaya sampai Banyuwangi sepanjang kuranglebih 1500 km yang melewati kota-kota penting dan pusat kerajaan, sehinggadengnn demikian bisa menguasai ekonomi, keadaan dan menjinakkan kerajaan-kerajaan di Jawa.

    2

  • c. Bangsa Jerman dalam membuat persiapan untuk Perang Dunia ke l l, membangunjalan-jalan raya (auto bahn - auto bahn) dari Berlin menuju ke segala penjuruuntuk mensukseskan bl i tz - kr iegnya.

    d. Dalam perang kemerdekaan melawan tentara Belanda yang unggul dalam persen-jataan dan teknik mi l i ter , bangsa Indonesia mengadakan t indakan yang sangatpent ing dalam art i strategi mi l i ter dan ekonomi yai tu :

    i . menghancurkan ja lan- ja lan darat dan rel K.A.i i . menghancurkan sumber-sumber produksi (pabr ik-pabr ik) .i i i . mengadakan per lawanan bersenjata set idak-t idaknya per lawanan secara

    pasi f , sehingga Belanda t idak menguasai tenaga ker ja.iv. mengadakan per lawanan diplomat ik di luar neger i .

    Sehingga meskipun ki ta kalah hampir pada set iap pertempuran, tetapi akhir-nya menang dalam peperangan karena ki ta menang dalam strategi dan mental ,

    \4engingat hal-hal tersebut diatas maka ja lan t idak hanya mempunyai ar t i teknikCan takt ik mi l i ter saja, tetapi juga mempunyai ar t i st rategi yang sangat pent ing.Sebagai resumme maka ja lan mempunyai peranan yang pent ing dalam bidang Sosial ,Ekonomi, Pol i t ik . Strategi /Mi l i ter dan Kebudayaan. Sehingga keadaan ja lan danjar ingan- jar ingan ja lan bisa di jadikan barometer tentang t ingginya kebudayaan dan

  • 1.2. SEJARAH PERKERASAN JALAN.1.2.1. Sebelum Mengenal Hewan Sebagai Alat Angkutan.

    Setelah manusia diam berkelompok disuatu tempat yang tetap mereka mulaimengenal artinya jarak jauh dan dekat.Maka dalam membuat ja lan mereka berusaha mencar i jarak yang pal ing dekatdengan mengatasi r intangan-r intangan yang masih bisa mereka atasi . Misalnya bi lamelewat i tanjakan-tanjakan yang curam, mereka membuat tangga-tangga dan bi lamelewat i tempat- tempat yang ber lumpur mereka menaruh batu-batu disana siniagar bisa melompat- lompat diatasnya.

    1.2.2. Setelah Mengenal Hewan Sebagai Alat Angkutan.Setelah manusia mengenal hewan sebagai a lat pengangkut, maka konstruksi

    ja lan sudah agak maju, ia lah :- Bentuk ja lan bertangga-tangga suCal. d ibuat lebih mendatar.- Batu-batu yang di tempatkan jarang. jarang di tempat yang je lek sudah dibuat

    lebih kerap dan menutup rapat tempat yang je lek tersebut, sehingga dengandemikian lahir lah konstruksi perkerasan.

    Menurut Herodotus. pada abad ke 5 bangsa Yunani membuat ja lan dar i b lok-blokbatu di Mesir lewat padang pasir untuk mengangkut batu-batu besar guna membuatpiram ida-piram ida.Pada abad ke 12 M. bangsa Inca vang nrduo separr janEpegunungan AndesdioantaiBarat Amerika selatan (Peru, chi l i , Arger lna) juga membuat perkerasan dar i batu-batu blok yang besar-besar.

    1.2.3. Setelah mengenal kendaraan beroda.Bangsa Romawi yang genius i tu mulai abad ke 4 SM sampai abad ke 4 M,

    telah membuat ja lan dengan perkerasan ukuran tebal 3 - 5 feet | 1 a '1,7 m )danlebarnya 35 feet I t 12 M l . Perkerasan tersebut dibuat ber lapis- lapis sepert i gambardibawah in i :

    a=t4

    b=110

    c=t16

    d=t6

    batu-batu plat.

    kr ik i l , dengan spesikapur.

    batu-batu bronjoldengan spesi kapur.

    batu-batu besar.

  • 1.2.4. Pada akhir abad ke '!8. 'J

    a. Seorang bangsa Inggris beraema Thomas Tolford (1757 - 1834) ahli jembaunlengkung dari batu. menciptakan konstruksi perkerasan ialan yang prinsipnyaseperti jembatan lengkung, ialah :Prinsip "dosakdesakan" dengan menggunakan batu'batu belah yang dipasangberdiri dengan tangan.Konstruksi ini sangat berhasil yang kemudian disebut sistim Telford.

    Prinrip " desak-mendcsak "

    P

    o. Pada' ,vaktu i tu pula iohn Londcn Mc. Adam {1756 - 1836} memperkenalkankonstruksi perkerasan dengan prinsip "tumpang-tindih" dengan mempergunakanbatu-batu pecah dengan ukuran terbesar 3". Perkerasan sistim ini sangat berhasilr;uia dan merupakan prinsip pembuatan jalan secara masinal (dengan mesin).Selaniutnya sistim ini dibuat sistim Macadam.

    Prinsip " tumpang tindih "

    Sampai sekarang kedua sistim tersebut masih lazim dipergunakan di daerah-daerah di Indonesia dengan menggabungkannya menladi sistim Tclford'Mrca-dam, ialah untuk bagian bawah dengan sistim Telford kemudian untuk perkeras-an atas dengan sistim Macadam.

    -A-

  • 1.2.5. Pda Sad ke 19 setelah diketemukan Kereta Api'

    i :erah Kereta Api diketemukan mulai pada tahun 1830 iaring'jaring rel K'A'I 3lgd.i or mana-mana, maka angkutan lewat jalan darat mulai terdesak, dengan sen-: - rya teknik pembuatan ja lan t idak berkembang. Tetapi pada akhir abad ke 19-nlah kendaraan bermotor mulai banyak, sehingga menuntut

    ja lan darat yang baik:an lancar, teknik pembuatan ja lan yang baik mulai t imbul lagi '

    1.2.6. Pada abad ke 20.

    Sesudah perang dunia ke I kira-kira pada tahun 1920 banyak negara-negaramulai memperhat ikan pembangunan ja lan raya, karena makin banyaknya angkutandengan kendaraan bermotor.Persaingan antara K.A. dan kendaraan bermotor mulai ramai, karena masing-masingmempunyai keunggulannya sendir i 'sendir i " Untrrk angkutan secara massal jarakjauh K.A. menang, tetapi sebaliknya untuk angkutan larak dekat kendaraan bermo-tor bisa melayani dar i p intu ke pintu ( dor to dor ) , sehingga handl ing cott rendah.

    Disamping i tu pula orang mulai membuat alat-alat besar khusus untuk mem-buat ja lan (road bui ld ing equipment ) , sehingga pembuatan ja lan menjadi lebihcepat dan relat ip murah dengan kwal i te i t yang lebih baik. Se!ama perang dunia ke l luntuk keper luan mi l i ter yang mendesak telah dibuat ber ibu-r ibu k i lometer ia landengan secara masinal s ist im modern dibanyak negara'Hal in i mendorong berkembangnya i lmu pengetahuan mengenai konstruksi ja lanraYa.sampai sekarang ilmu mengenai konstruksi jalan raya dapat dibagi menjadi 3 bagianyang penting, ialah :

    - Perhitungan tebal Perkerasan.- Konstruksi perkerasan dan lapisan penutup (aspalan)'- Perencanaan geometric.

    Karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuju ke arah spe-sialisasi, maka kemudian konstruksi perkerasan dan lapisan penutup dikembangkansendiri-sendiri dan akhirnya berdiri sendiri-sendiri, sehingga sekarang menjadi :

    A. Perhitungan tebal konstruksi perkerasan.B. KonstruksiPerkerasan.C. Lapisan penutup (aspalan/aspal beton)'D. PerencanaangBometric.

  • 1.3. Bontuk konstruksi porkerasan yang lazim.

    LAPISAN PENUTUP/ASPALAN( SURFACE )

    JALUR LALU-LINTAS

    PERKERASAN BAWAH{ SUB-BASE )

    TANAH DASAR( SUB-GRADE )

    Ar-TLAPISAN PENUTUP/ ASPALAN

    AI = LAPISAN PENUTUP( SURFACE }

    A2 = LAPISAN PENGIKAT( BINDER )

    PERKERASANB' = PERKERASAN ATAS

    (BASE)92 = PERKERASAN BAWAH

    (SUB-BASE}TANAH DASAR (SUB_GRADE}

    :,-:: '-

  • IJPada konstruksi statis tertentupembagian ke kuatan- kekuatan{momen-momen dan gaya-gaya}dari muatan pada bagian-bagiankonstruksi dan pandemen tidaktergantung kepada kekuatan danukuran (E'dan l ) bagian-bagian(batang-batang) konstruksi itu.Jadi perhitungannya lebih seder-hana.Pada konstruksi statis t idak tr-tentu pembagian kekuatan-keku-atan dari muatan pada bagian-bagian konstruksi dan pandementergantung pula kepada kekuat-an-kekuatan dan ukuran.(E danl) dar i bagian-bagian konstruksii tu, sehingga perhi tungannya le-blh ruwet.

    skhern ier

    h

    klem

    Pada sist im stat is t idak ter tentu bert ingkat banyak sepert i konstruksi kuwih lapisdiatas, cara perhi tungan pembagian muatan secara theor i t is lebih ruwet lagi , ia lahdengan theor i e last is (elast is i te i ts theor i ) . Para ahl l berpendapat. bahwa perhi tungankonstruksi berlapis seperti tersebut diatas dengan mempergunakan teori elastis, ada-lah lebih banyak dukanya dar i pada sukanya dan masih harus banyak yang diker ja-kan (dicoba, diuj i , d isel id ik i ) sebelum dapat disaj ikan kepada para pembangun ja lan,mengingat bahwa var iasi kekuatan bahan yang dipergunakan adalah sangat banyak.Tiap' t iap tempat mempunyai bahan-bahan yang ber la inan dan kondis inya ber la inanout a.

    Oleh karena itu para ahli lebih suka mengadakan perhitungan secara pende-katan yang kemudian disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman dan pengujuans rta penel it ian di laboratorium-laboratori um.Karena dihi tung secara pendekatan dimana para ahl i caranya "mendekat i" masing-'nasing dar i sudut yang berbeda-beda dan di "ramaikan" lagi o leh pengalaman dan:a; 'a oenel i t ian & penguj ian yang berbeda-beda pula (disesuaikan dengan sist im dankondisi didaerahnya masing-masing), maka akibatnya sampai sekarang terdapat ber-puluh'puluh rumus, graf ik atau monogram (beberapa contoh bisa di l ihat pada ha-laman 13).Pada bab-bab selanjutnya akan kami uraikan tentang perkembangan caralrumustebal prkerasan yang dikenal di Indonesia. Untuk sekedar menambah ilmu penge-tahuan dan untuk menambah kesadaran serta keyakinan. bahwa tebal konstruksiperkerasan perlu direncanakan/dihitung lebih dahulu dengan seksama dan tidaksekedar memperkirakan saja berdasarkan pengalaman-pengalaman/tradisi dari waktu

    8

  • yang sudah-sudah, mengingat bahwa keadaan lalu-l intas pada waktu sekarang dandahulu adalah jauh berlainan,Mengenai perkembangan cara perhitungan tebal konstruksi perkerasan dapat dibagi3 tahap ialah :Tahap ke 1

    Tahap ke 2

    : Yang menitik beratkan kepada pengalaman-pengalaman di lapangan. sehingga rumus-rumus yang diperoleh adalah rumus'rumusempiris.

    : Yang menit ik beratkan kepada theor i - theor i dan anal isa'anal isa,meskipun hanya merupakan theor i pendekatan yang di lengkapidengan pengal aman-pengalaman.Sehingga rumus yang diperoleh ialah rumus-rumus teoretis yangdi lengkapi dengan koeff is ien-koeff is ien hasi l pengalaman-penga'laman untuk keper luan praktek disertai pula dengan graf ik-graf ikatau nomogram-nomogrdm

    : Mengembangkan rumus-rumus teoret is tersebut diatas denganpercobaan-percobaan yang intensip di laborator ium-laborator ium,sehingga hasi lnya adalah rumus anal i t is yang di lengkapi denganrumus empir is laboratcr ium.

    Tahap ke 3

    Untuk selanjutnya didalam buku in i akan disaj ikan rumus-rumus yang mempunyaikerangka/dasar rumus teoret is (mekanika keseimbangan) yang kemudian di lengkapidengan koeff is ien atau rumus-rumus empir is sebagai hasi l penel i t ian baik di lapang-an maLtpun di laborator ium, dengan demikian diharapkan rumus in i akan lebihcocok untuk dipergunakan di Indonesia karena mudah Cimengert i dan mudah di-pergunakan.

    IL

  • PRINCIPAL PROCEDURES FOR DESIGN OF THICKNESS OFNON-RIGID PAVEMENTS

    h)Pr ldr t -

    I nstr tute

    Austral ia

    Cal i fornia

    Canada

    \4 ich igan

    M i n nesota

    New Mexi-co

    North Ca-.ol ina

    Wyom ing

    =os64vJ!-J

    Soi l character

    Design curves

    t= 65 toqf-S

    Design curves

    Soil character

    f sf c lLrcol

    Soi l survey dataDesign curve

    t = 1l, fU .- o.27,6Y

    t=.VT_rs

    Design curves

    Method Basis of Thickness Design

    Grading, LL,PL, LS.CBR

    Plate bearing,CBR, CB, HP,tr iaxial shear.CBR, grading.LL, PL.

    Grading. LL,PL.

    Tr iaxial shear

    Volume

    Volume

    Volumeand Wheelload

    Volume

    Wheel -load

    Wheel -load

    Volumeand Wheelload

    TrafficFactor

    i/@,T]

    t0

  • Keterangan :

    t= pavement th ickness.wheel load.subgrade bear ing.radius of ef fect ive area of t i re contact .

    m = traf f ic coeff ic ient .

    saturat ion coeff ic ient .

    C = subgrade modulus of e last ic i ty.

    C^ = pavement modulus of e last ic i ty.P

    A = load contact area.

    untt contact Pressure.

    CB = cone bear ing.

    HP = Housel penetrometer.

    CBR = Cal i fornia bear ing rat io.

    LL = l iquid l imi t .

    PL = plast ic l imi t .

    LS = l incal shr inkage.

    t l

  • 1.4. RUMUS EMPIRIS.

    1.4.1. Berdasarkan klas jalan dan keadaan tanah dasar.Rumus in i d ibuat berdasarkan pengalaman-pengalaman, kemudian dibuat

    rurnus yang sederhana agar para petugas mudah menghitungnya.\ leskipun ada kesalahan pr insip mengenai bentuk rumusnya. ia lah yang seharusnyafungsi kwar. i rat (pangkat dua) dibuat berbentuk fungsi l ineair {pangkat satu}, na,rrunhasi lnya t idak seberapa beda dan masih cukup aman mengingai keaclaan latu- l intaspada waktu i tu.Runrus : 1

    h = tebal perkerasan dalam cm.P = Klas ja lan dalam ton (standard s ingle axle load)k.t = Suatu koeff isien, tergantung keadaan tanah dasar i crn/tt tr )

    a. Klas ialan di lndonesia yang sekarang masih berlaku.

    KLAS JALAN

    h = kr.P

    1.1

    3.A

    R

    Ktas IKlas IKlas IKlas IKras IKlas \

    ton5 ton3.5 ton2.75 ton2 ion: .5 ton

    o. Ni lai koeff isien k.

    z

    KLASIFIKASI TANAHDASAR

    Tanah bagus

    Tanah baikTanah sedang

    Tanah je lek

    Tanah je lek s

    JEI ' I IS TANAHDASAR

    Tanahker ik i lTanahbatuTanahTanahsi l t

    pasrr ber

    oasrr Der

    pasl iI iat atau

    2'A lcmltonl

    {cm/ton }

    7\L lcm/tonl4. Tanah l iat atau

    si l t mengandungtanah organik.Tanah rawalveenTanah lumpur

    TEKANAN GANDAR TUNGGAL

    12

  • Tebal perkerasan minimum yang diperborehkan ialah kira-kira 2 x ukuran steensragjadi k i ra-k i ra = 12.5 cm.Contoh : Tebal perkerasan ja lan k las l l d iatas tanah pasir( tanah baik. k = 5 ) . l

    h = kr .P = 5.5=2bcm.

    1'4.2. Berdasarkan jumlah tonase kendaraan yang lewat dan keadaantanah dasar.

    Perkembangan seranjutnya orang muiai insyaf, bahwa tebar perkerasan sangatdipengaruhi o leh banyaknya kendaraan yang rewat. sebagai contoh sepotong jaranyang di lewat i o leh barryak kenadaraan akan lebih lekas rusak bi la dibandingkancengan ja lan Iain yang di lewat i o leh sedik i t kendaraan meskipun, k las, konstruksidan berat kendaraan yang rewat sama. sehingga orang menganggap bahwa tebal,erkerasan tergantung dar i banyaknya/ jumrahnva tonase kendaraan yang rewatdalam satu har i satu malam ( 24 jam I .Maka kemudian dibuat lah rumus sebagai ber ikut :

    h=k2\ 'p h -- tebat konstruksitP = P.*p^+p^+

    'zeP

    = junr iah berat / tonase kenrJaraan yang lewatk, = suatu koeff is ierr dalam satuan cm/.1 00 ton.

    Nilai ka dan tebal minimum :

    perkerasan dalam cm.

    NO.

    1.2.

    A

    5

    Untuk tanah bagusUntuk tanah baikUntuk tanah sedangUntuk tanah je lekUntuk tanah je lek sekal i

    1 cmi 100 ton2 cm/l00 ton3 crnl i00 ton4 cm/l00 ton

    Rumus tersebut berdasarkan keadaan raru-r intas pada waktu i tu dimana raru-- :as har ian rata-rata (LHR

    - daram24jam) baru mencapai max.500 buah ken_::'aan dengan jumlah tonase max. t 1.500 ton (untuk 2 jurusan). Tetapi setelah'

    - ' l intas menanjak dengan cepat dimana L.H.R. bisa mencapai ribuan, maka ru_

    KLASIFIKASI TANAH TEBAL MINIMUMNtLAr K2PE R KERASAN

    10 cm20 cm30 cm.40 cm.

  • mus tersebut t idak bisa dipertahankan lagi. Ini disebabkan adanya kesalahan prinsipdalam bentuk rumus tersebut ialah :

    Rumus tersebut adalah merupakan fungci l ineair, sedangkan pengaruh lalu-l intas mestinya merupakan fungsi logaritmis parabolis, sehingga penyimpangannyaakan segera menanjak bi lamana la lu- l intas naik.

    Bab-bab berikut adalah cara perhitungan tebal konstruksi perkerasan dengansecara theorit is analit is yang kemudian dikoreksi dengan faktor-faktor empiris, se-hingga bisa ber laku lebih umum dan lebih mendekat i kenyataan.

    14

  • 2. PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN DENGANMETHODE TANPA BAHAN PENGIKAT ( UN-BOUND METHOD )

    Pada methode tanpa bahan pengikat ini dianggap bahwa seluruh konstruksi per-kerasan terdir i dar i but i ran-but i ran lepas yang mempunyai s i fat sepert i lapisan pasiria lah meneruskan set iap gaya tekan ke segala penjuru dengan sudut rata-rata 45oterhadap garis vertikal, sehingga penyebaran gaya tersebut merupakan bentukkerucut dengan sudut puncak 90o (per iksa gambar disamping).

    Melihat schema penyebaran gaya tersebut tampak bahwa bagian perkerasansebelah atas akan menderi ta tekanan yang pal ing besar. Tekanan in i makin kebawahsemakin keci l karena penyebaran gaya semakin meluas sehingga pada tebal perke'rasan tertentu (h) tekanan dar i atas sudah lebih keci l atau sama dengan daya du-kung tanah dasar yang diperbolehkan atau

    oa

    Oe = tekanan dar i atas akibat muatankendaraan.

    (T = daya dukung tanah dasar Yang-

    tnh diperbolehkan.

    Karena hal tersebut diatas dengan maksud untuk menghemat biaya konstruksi per-(erasan dibuat ber lapis- lapis {umumnya 3lapis) dan t iap-t iap lapis dipi l ihkan bahanr 'ang sesuai dengan tekanan yang dipikulnya.Dada konstruksi perkerasan yang konvensioni l jumlah lapisan tersebut ada 3 buah3iah :

    : Lapisan teratas atau lapisan penutup (surface) dibuat dari beton aspal atau P.C': . Lapisan tengah atau pondasi atas (base) dibuat dari batu pecah kwalitas baik.: . Lapisan bawah atau pondasi bawah (sub-base) dibuat dari batu pecah kwalitas

    sedang atau dar i s i r tu (pasir campur batu).

    --al ;sa lebih lanjut menurut s ist im in i , meskipun konstruksi perkerasan dibuat dar i:: san-lapisan yang berbeda, penyebaran gaya dianggap rata-rata 45o dan muatan:: ' atas diteruskan sama rata kepada tanah dasar.

    I

    15

  • 2.1. RUMUS-RUMUS DASAR.

    2.1.1. RUMUS DASAR I :

    W=%P

    ,r9r,/ 450 | 450 \

    l \-+----

    I

    --{l:,i IL{-:--I

    r=h

    UNSUR.UNSUR :h = tinggi atau tebal Perkerasan'P = tekanan gandar tunggal (stat is) yang maximum.Po= standard tekanan gandar tunggal atau klas ja lan k i ra-k i ra Po= thP.

    \\,1 = '/z P = tekanan roda statis.

    6t = kekuatan tanah dasar'

    r = koeff is ien keamanan untuk kejut dan untuk getaran-getarankarena la lu l intas.P dinamis = 'v P.ni la i 7 in i berkisar antara 1,25 - 4 tergantung kepadatan la lu-I i ntas.

    16

  • Hukum keseimbangan.

    Gaya muatan dari atas karena W harus sama dengan gaya dukung daritanah dasar karena 6,

    r=h

    W = Luas daerah tekanan x 6,.TzP = n . ,2. 6, , . .

    %p = r .n ' .6, ..2- P

    2. r , Cr.

    Rumus Dasar l : h =

    Karena P bergerak berkal i -kal i , maka P menjadi P dinamis -- 7 'P '

    Rumus Dasar l .a:Fp-

    r r -V"-*1. t t

    ' \J t .

    2.1.2. RUMUS DASAR I I :

    Dalam rumus dasar l l in i pengaruh luas bidang kontak antara roda karet danmuka ja lan diPerhi tungkan.

    ( Gambar di l ihat dar i samPing )

    Jejak ban dar i karet( gambar di l ihat dar iatas )

    l ingkaran yang luasnyaequivalent dengan bidangkontak.

    Bidangkontakataujejakinimerupakanbidangyangmendekat ibentukovaa|.Jntuk memudahkan perhi tungan bidang kontak atau je iak in i d igant i dulu dengansuatu l ingkaran dengan iari-jari a yang luasnya sama (equivalent) dengan luas jeiak-du t .

    Karet

    O

    1l

  • Jari-jari a ini disebut jari-jari bidang kontak. Besarnya a ini tergantung dari W {te-kanan roda) dan tekanan angin dalam ban karet.Dengan adanya bidang kontak ini seakan-akan tit ik tangkap W ditarik keatas (pe-riksa gambar dibawah), sehingga r = h * a.

    W=%P

    . / -7

    r=h+a

    Lrt

    -

    - - - -

    Rumus dasar l l :

    Koeff is ien dinamis dan

    Rumus dasar l l a :

    h+a=E2 nC.-

    fPh =V_____:_a

    lalu- l intas dimasukkan :

    n-@--"

    Dalam merencanakan/menghitung tebal perkerasan pada umumnya pengaruhbidang kontak in i t idak dimasukkan, agar didapat konstruksi yang l 'ebih aman, olehkarena i tu umumnya dipergunakan rumus I a. Pengaruh bidang kontak (a) biasanyahanya dipergunakan untuk mengontrol kekuatan ja lan dalam hal memberikan iz indispensasi kepada truk-truk yang ukuran beratnya melebihi klas jalan yang akandi la lu i .

    l8

  • 2.2. RUMUS TEBAL KONSTRUKSI JALANI'TDONESIA TAHUN 1950. AN.

    Disini dipergunakan rumus dasar I a :

    MENURUT BUKU POLYTEKNIK

    n--

    - f d iambi l = 4gt diambi l = 2

    Sehingga didapati +n =1

    . - ',lT-' - Y zr . t6-r i

    P dis in i adalah tekanan gandar tunggal maksimum yang mungkin ter jadi . Bi la P di .gant i dengan tonase klas ja lan atau Po (standard tekanan gandar tunggal) , maka di-dapat :

    Po= %PatauP = 2Po, rumusmenjadi :

    ( sebetulnya in i untuk la lu- l intas sangat padat ) .t6, I ( daya dukung tanah yang diperbolehkan ) .

    l';]^r

    -

    t l v. ' y

    n. 16r) t .o.Nilaidar i IQJ

    2.t .216. l

    NO. KLASIFIKASITANAH DASAR

    JENIS TANAH IQJ ksicm2.(KEKUATAN TANAHDASAR YANG DI.PER BOLEH KAN }.

    1

    2

    a

    Tanah bagus

    Tanah baikTanah sedang .Tanah je lek

    Tanah jelek sekali

    - Tanah pasir berbatu atauberker i k i l .

    - Tanah pasir- Tanah l iat atau sul i t- Tanah l iat /s i l t mengan-

    dung tanah organik.- Tanah rawa/veen- tanah lumpur

    Kg/Cm2.

    ! 2,75 Kg/cm2! 1,75 KglCm2

    1,25 Kg/Cm2

    t9

  • Contoh : Tebal konstruksiyans baik IQ I =

    perkerasan jalan Klas2,75 Kg/Cm2.

    ll ( 5 ton ) diatas tanah dasar

    1.a. + h =n.(or) . Po = Ston = 5000 kg.

    . I 2.5000n = v--- = 34 cm.

    11.; . /3

    Flurrrus ' l : tersebut diatas sesungguhnya adalah untuk la lu- l intas sangat padat.ur; tuk ia iu i intas jarang tebal konstruksi b isa diambi l 50 ?o nya duiu, untuk la lu-i i i r tas seciang 70 ?o dan untuk la lu- l intas padat 90 9. /o nya.

    m

  • 2.3. FAKTOR KEPADATAN LALU-LINTAS (I) .

    Pada akhir tahun 50-an awal tahun 60-an pengaruh kepadatan lalu-l intastelah dimasukkan kedalam rumus, meskipun baru merupakan faktor/koeff is ien.

    ANALISA.Diatas te lah di tu l is , bahwa la lu- l intas, kendaraan menimbulkan muatan/

    beban berulang-ulang pada suatu tempat dipermukaan ja lan. Secara theor i t isbeban berulang-ulang in i b i la f rekwensinya sama dengan frekwensi dar i kelenturanpenahan beban tersebut, maka penahan beban tersebut akan hancur atau dapatdikatakan akibat muatan berulang-ulang in i berart i memperbesar ni la i muatandynamis sampai besar tak terhingga.

    4

    t l ll , l -l i lI t l

    3,6 PTetapi prakt is menurut percobaan-per-cobaan ni la i muatan dvnamis maksi-m-i-m hanya mencapai + 4 x dari muat-an setat is ( tepatnya hanya seki tar 3,6).

    nl( f rekwensi kelenturan penahan)

    intuk menghitung t inggi konstruksi ja lan, maka supaya aman pada la lu- l intassangat padat koeff is ien kejut per lu diambi l = 4 * f = 4.Sedangkan pada la lu- l intas jarang koeff is ien kejut minimum diambi l = 1,25 + f ,mi-^ mum = 1,25, untuk kepadatan la lu- l intas la innya. kemudian diambi l interpolasi-

    4. Berdasarkan anggapan tersebut diatas,maka akan didapat rumus-rumus sepert i

    3.085 berikut :A. Bila IOrJ sebagai patokan

    2.170 h dalam cm.p dalam ton.

    1,25 tq, l = %Qdalamkslcm2.dipakai rumus I a (supaya aman).

    t-Ph =\/'

    'z .n.SBi la : h dihi tung dalam cm.

    P dihitung dalam ton.fqf dalam kg/cm.

    Theor i t is + sayap tet is

    Prakt is

    JJ.2FE.

    Ga

    z'l

    ^ya saja sepert i gambar berikut:_a,u.t intas sangat padat

    T T.

    -erJ. t intaspadat tTb

    -e - . r intas sedans

    J f

    "

    - : ! - l intas jarang f Id

    21

  • a). Untuk lalu-l intas sangat podat.

    ' r .-h^= V" 2. n.C,

    b). Untuk la lu- l intas padat :

    , Eo85 Phh

    -V-" 2.n.2. (sr\

    Untuk la lu- l intas seclang_ :

    , \ i2,175.Pi- ,c = t zrJ6r)

    Untuk lalu- l intas jarang.

    , /*ooo,' ,-.2 $r',

    -+ = 17,9\rr(q)

    ei

    2. r .2 (Cr)

    ,,6tru.o*;u ;;2 {a

    , [x.rooo. e\ / -

    ' z. n.2 !c,r l

    = 15,7

    = i?.?

    -=10

    , / P(q i

    r^/__1_{st)

    Seteiah diadakan pembulatan didapat rumus sebagai ber ikut :

    Untuk iatu- l intas sangat padat h. = 18 tFL

    To, .^ \ lnb = io

    " , lgJ

    '2.

    Untuk la iu- l intas padat

    " lntuk la lu. i intas sedang h^

    Untuk la l r . r - l intas jarang hn

    i3,5 y/Tio,r)

    10 ,r' (xt)

    3,085.1000. P

    P(q)

    22

  • Harga dari [QJ Uisa dipergunakan daftar untuk berbapi jenis tanah. P disinimasih merupakan P max. Kalau mau disesuaikan dengan klas jalan atau P standsrd,maka P harus diganti dengan P = 2Po.Po = klas jalan dalam tonase

    = standard single axle - load.Terdapat:

    Berdasarkan tonase klas jalan atau standard single axle-load setelah diadakansedikit pembulatan ;

    Untuk lalu-l intas sangat padat h. = 26,5 U .n,,

    Untuk tatu-tintas padat h6 = 22 ffi---

    2a'. l Po

    Untuk lalu-l intas sedang h" = 19 Y .o.,

    fPUntuk la lu- l intas jarang ho = 14 V ; :(st)

    I

    23

  • 2.4. STST|M C.B.R.Pada waktu sekarang ukuran kekuatan tanah dengan[61] sudah ditinggalkan

    dan umumnya mempergunakan sistim C.B.R. atau California Bearing Ratio. Sistimini diciptakan oleh korp insinyur Amerika Serikat untuk dipergunakan oleh tentarazeni Amerika pada waktu perang dunia ke l l. agar mudah dipahami oleh orangawam (dalam hal keteknikan) dan mudah dihitung.

    Prinsipnya adalah sederhana, ialah :Perkerasan dari batu pecah yang berbutir rapat kekuatannya dinilai dengan 100 %.sedangkan lumpur dini la i dengan 0 %. Kemudian diadakan ni la i untuk berbagaijenis tanah dan perkerasan.Alat untuk mengukur C.B.R- tanah juga sangat sederhana, ialah yang disebutpenetro meter, seperti yang sekarang sudah terdapat di t iap-tiap daerah propinsi.Jadi untuk menentukan kekuatan sangat mudah dan cepat, sedangkan bila diper-gunakan {, , maka harus ada percobaan pembebanan yang cukup sukar dan me-makan waktu lama.Hubungan antara C'B'R' , E { elasticiteit modulus ) dari tanah dan o,

    Rumus Umum : q =E.E

    E (baca : epsilon) adalah suatu konstanta.Menurut YEUFFROY'S E = 0,008 in i yang lazim dipakai .Menurut ACUN dan FOX'S : E = 0,0O6 ini jarang dipakai untuk konstruksi jalan.Menurut HEUKELOM ni la i E ia lah :

    E ( kg/cm2 ) = 1110 c.B.R. (y,1.

    Menurut DARMON ni la i E ia lah :

    E (ks/cm2 ) = t 100 c.B.R. (%lSesungguhnya antara E dan C.B.R. t idak mempunyai hubungan yang l ineair

    (berbanding lurus) sepert i gr:af ik terlampir. Menurut percobaan laboratorium ni laiE berkisar antara E = 50 @ 200 C.B. R.

    Tetapi untuk tanah cukup diambil : = 100 c.B.R

    Sedangkan E diambil

    Sehingga terdapat : g-.t

    : E = 0.008

    EE.0,008. 100 c.B.R.

    0.8 c.B.R.

    24

    6,

  • -l

    Harga o, ini dimasukkan kedalam rumus la.l -p-

    ta h =Vf " '2. n. o-

    t

    Bi la ni la i untuk berbagai macam kepaciatan la lu- l intas dimasukl

  • 30

    20

    10

    10 20 30 +CBt

    l Berdasarkan CBR rslill Berdasarkan Load teltlll Berdasarkan Dormon & Yauffrey's

    ( 6 '0,8 CBR )

    /

    ,/,

    4i,

    7 .,/

    26

  • untuk lalu-lintas sangat padat

    Untuk lalu-l intas padat

    Untuk lalu-l intas sedang

    Untuk la lu- l intas jarang

    h.

    hb

    hc

    h,.t

    =27

    =24

    =2O

    c.B.R.

    1f_'

    -r

    Bi la : Pdihi tungdalamjalan), terdapat :

    43,252,25a

    axle load P = 2 Po (Po = tonase klas

    Io Ta =

    + Yo=+ I"=r I t ro =standard single

    Untuk la lu- l intas sangat padat

    Untuk la lu- l intas padat

    Untuk la l u- l intas sedang

    Untuk lalu-l intas jarang

    h=*tEo c.B.R.,l-T-

    hh = 35V" c.B.R.

    h^ = ,nrrf %" c.B.R.

    h,{ = ,r\f--'"-" c.B.R.

    2c.

    c.B.R.

    = 13,5 /:-T-c.B.R.

    Tampak bahwa perbedaannya sangat kecil dan hanya pada lalu-l intas jarang. perbe-daannya mungkin hanya pada aanname angka kejut/angka keamanan.setelah dianal is ier lebih lanjut . Asphal t Inst i tute mengambi l E = 110 c.B.R. danangka kejut sbb:

    27

  • Syarat'ryarat & Petuniuk-petunjuk dalam penggunaan rumus-rumus tersebut.Tebal minimum perkerasan & aspalan menurut Asphal t Inst i tute tahun 60-an.

    Tempat pemberhentian bus umum dan tempat parkir.1. Tempat pemberhentian bus umum.

    a. Pada ja lan la lu- l intas jarang dan sedang tebal konstruksi harus dibuat sarnadengan ja lan la lu- l intas padat.

    b. Pada ja lan la lu- l intas padat dan sangat padat tebal konstruksi harus dibuatsama dengan ja lan la lu- l intas sangat paciat .

    2. Tempat parkir mobil/truk & bus.a. Tempat parkir untuk kendaraan r ingan {(3 ton ) tebal konstruksi d ih i tung

    sama dengan jalan lalu-l intas ringan.b. Tempat- tempat parkir d imana kecual i kendaraan.kendaraan r ingan juga di-

    iz inkan untuk kendaraan lebih berat ( ) 3 ton ) , maka tebal konstruksi d i -samakan dengan jalan lalu.l intas sangat padat.

    CONTOH :Jalan Jakarta By-pass ( Jalan Yos Sudarso ) d i rencanakan untuk ja lan k las I denganmuatan gandar max. 14,5 ton dengan lalu-l intas sangat padat.CBR tanah l iat /pasir laut yang dipadatkan untuk tanah dasar diambi l 6 %.Perhitungan :

    h.= 28

    = 28tr=43,5cm=* 44cm.

    KLASI F I KASILALU_LINTAS

    KEPADATAN LALU LINTAS MAXPER JALUR (LINE) PER HARI.

    TEBAL MINI.MUM BASE +ASPALAN

    TEBAL ASPALBETON YANGDIANJUR KAN.KENDARAAN(s roNt

    RINGAN

    KENDARAAN) s roNl

    BERAT

    L.L. Sangat padatL. L. padatL. L. sedangL. L. jarang

    Tak terbatasTak terbatas500

    Tak terbatas250

    5

    25 cm20 cm15 cm12,5 cm

    i 10 cm: / ,c cmj / ,1 cm

    28

  • Gambar rencana konstruksi :

    4 crn ( surface coarse ).5 cm ( binder coarse )

    15 cm ( base coarse ).

    20 cm ( sub - base coarse ).

    surface coarse cjari aspal beton (Stab.Marsh. ) 1500 ponds)binder coarse dari aspal beton (Stab. Marsh.) 800 ponds)base coarse dari crushed pit-run {CBRsub- base coarse dar i selected pi t - run (CBR

    Catatan :Jalarn pelaksanaan selected pit.run diganti dengan crushed pit-run dengan syarat, :ng lebih rendah darr pada base.

    29

  • 2.5. FAKTOR LALU LINTAS (II).Pada perhitungan-perhitungan didepan pengaruh kepadatan lalu l intas hanya

    dihitung secara kasar saja ialah dengan mengadakan klasifikasi kepadatan lalu l intas.Perkembangan selanjutnya cara ini dipandang terlalu kasar dan kurang exact. Kemu-dian t imbul pemikiran bagaimana caranya memasukkan angka la lu l intas kedalamrumus tebal perkerasan. Untuk in i KERKHOVEN dan DORMON menampi lkanrumus tekanan yang timbul akibat muatan berulang-ulang sebagai berikut :

    Bi la muatan t idak berulanq menurut hukum Hooks :

    c= 8E

    Bi ia muatan berulang-ulang rumus Hooks menladi :

    s= toE' | + 0,7 log n

    Rumus terakhir in i yang nant i akan ki ta pergunakan unt l rk mencar i rumus dar i 7.Sekarang t imbul masalah lagi ia lah bahwa angka ulangan n tersebut diatas

    adalah jumiah ulangan beban yang tetap t iap satuan waktu. Sedangkan dalam ke-nyataan la lu l intas yang melewat i suatu ruas ja lan mempunyai tekanan gandar yangtidak tetap. Untuk mengatasi hal ini perlu setiap jenis kendaraan diekivalenkandulu terhadap klas jalan atau Po yang ditetapkan. Oleh karena itu dibelakang nantiakan kita jumpai isti lah-isti lah sebagai berikut ini.

    e = angka atau ni la i ekivalen la lu l intas.u = umur rencana ia lah umur ja lan yang direncanakan.

    L.H.R. = Lalu l intas harian rata-rata sebelum diekivalenkan terhadap Po (9an-dar tunggal standar).

    L.E. = Lalu l intas ekivalen ia lah L.H.R. yang telah diekivalenkan terhadapPo.

    L.E.P. = Lalu l intas ekivalen permulaan ia lah L.E. pada awal umur rencana(pada saat ja lan dibuka untuk umum).

    L.E.A. = Lalu l intas ekivalen akhir ia lah L.E. pada akhir umur rencana.L.E.H. = Lalu l intas ekivalen yang diperhi tungkan ia lah L.E.R. yang telah

    dikoreksi dengan faktor umur atau/dan faktor regional (?o).

    ANALISA.Cara memasukkan nilai n dalam rumus adalah sebagai berikut :Menurut KERKHOVEN DAN DORMON :

    Pada muatan titik tidak berulang

    c)

    A, = E

  • rl : h=VT;4

    Akibat muatan berulang.

    E__n=vz.n. &E1 + 0,7 log_n

    lb :h =

    Darirumusf a. n = rE-' 2.r . C,

    Bila rumus I a dibandingkan dengan rumus I b tampak bahwa :

    1 + 0,7 log n.

    7 = angka keamanan kejut dan berulang.

    Seterusnya :q = E.e= o,oo8E= o,8c.B.R.

    Dimasukkan kedalam rumus I b :

    6E1+0,7 logn

    (1+0,7logn).P2. t . &E

    Pada muatan tit ik berulang n kali :

    Rumus in i d imasukkan ke rumus I

    q=

    (1+0,7logn)P2. n.0,8 C.B.R.

    P{1+0,7logn)h= 14

    31

  • r : s ni masih P max., kalau diiadikan Po {satndard axle load atau tonase klas jalan),.laKa :

    P = 2 Po.

    h= 14

    Rumus 3 :h=20

    Di Amerika dan Internasional umumnya diambi l Po = i 8 ton.

    h=20

    3.a. :h= 56

    Di Indonesia ada bermacam-macam standard axle-load atau klas jalan seperti dite.rangkan didepan, tetapi yang penting hanya ada 3 ialah 7 ton, 5 ton dan 3,5 ton.

    Untuk ja lan Klas | (7 ton).

    h=20

    Rumus 3.b. : h = 53

    Untuk ja lan Klas l l ( 5ton ) .

    2Po (1+O.7logn)

    (1+0,7losn)c.B.R,

    +0.7logn)

    1+0,7 tognC.B,R.

    +0,7logn)

    1+0.7 logn

    (1+0,7 losn)

    32

    h=20.

  • Rumus : .3.c.

    h=45.

    Untuk ja lan Klas l l l (3,5ton ) .

    -+ h=20.

    Rumus : 3.d.

    h = 37,5

    Klasifikasi nilai n :

    Bi la dicocokan dengan ni la i 7 yang dulu

    T = 1 + 0,7 logn.

    1 + 0,7 togn

    3.5(1+0,7logn)

    NO.KODE KLASIFIKASI LALU- LINTAS NILAI N

    a

    D

    A

    Lal uLaluLal uLalu

    ntas sangat padatntas padatntas sedangntas jarang

    100 - 100010 - 1001- 10

    NO.KODE

    KLASIFIKASILALU LINTAS

    NILAIN MAX.

    7 YANGSEKARANG(t= t +0,7 log n )

    7 YANGDULU

    a.

    b.

    d.

    Lalu-l intas sangat padatLalu-l intas padatLalu-l intas sedangLalu- l intas jarang

    10.0001.000

    '10010

    3,83,12,41,7

    4

    3,0852,1701.25

    Tampak perbedaannya tidak begitu menyolok.

    33

  • 2.6. NILAI EKIVALEN LALU LINTAS (E ) .Keadaan sesungguhnya kendaraan-kendaraan yang lewat disebuah ialan mem'

    punyai ukuran gandar yang bermacam-macam'lni semua harus di-equivalent-kan dengan ukuran gandar standard sesuai denganklas ja lan ( Po ) ,Kendaraan dengan ukuran gandar = Po sekali lewat dihitung n = 1 'Kendaraan dengan unrT: gandar = F1 sekali lewat nilai n tidak sama dengan 1 dan

    iuga t idak sama dengan-Jx 1, melainkan lebih besar dar i i tu 'Po

    2.6.1. Perhitungan n secara empiras.Menurut hasi l penyel id ikan ef fek dar i kendaraan dengan ukuran gandar P' '

    d ibandingkan dengan Po untuk sekal i lewat ia lah :

    /Pr\*e= \ : ir o/

    Nilai x in i tergantung dar i keadaan permukaan ja lan. Keadaan permukaan ia lanmenentukan kecepatan kendaraan. Keadaan permukaan ja lan in i d isebut service-abi l i ty ( p ) yang dini la i /d iber i n i la i angka. Aspalan baru yang bagus dan rata diber in i la i seki tar 5 sesuai dengan umurnya ni la i in i makin lama makin keci l .untuk ja lan raya la lu- l intas cepat serviceablel i ty minimum diambi l 2,5 ( ja lan- ia lanutama).Untukja|andenganla|u- | intassedangserviceab|e| i tydiber in i |a ip=2( jalan-jalan raya biasa )'Makin kecil nilai p, permukaan berarti semakin tidak rata dan nilai x semakin besar'

    Menurut hasil PenYelidikan :

    Untuk p= 2 ni la i x k i ra 'k i ra : x = kurang lebih 3,5 'Untuk p= 2,5ni la i x k i ra-k i ra : x = kurang lebih 3 '

    Jadi untuk ialan raya biasa ( P= 2 | :

    g=/ P. \ 3,5( - l

    34

  • Untukjalan- ja lanutama (p=2,5 I :

    Misal : Ni la i euntukmobi l sedan ( !2 ton )di ja lan Klasl(7ton)untukkece-patan biasa :

    = t (0,3)3 = 0.009.

    Tampak bahwa pengaruh mobi l sedan di ja lan'Klas I adalah keci l sekar i . Kira-kira100 mobil sedan sama effeknya dengan 1 truk dengan ukuran gandar 7 ton.

    oleh karena itu dalam menghitung tebal konstruksi jalan-jalan di !uar kota,dimana truk dan bus mel iput i antara 40 - 7o o/o, maka pengaruh la lu- l intas mobi l -mobi l sedan bisa diabaikan.Jadi L.H.R. atau A.D.T. ( Average Dai ly Traf f ic ) yang diperhi tungkan hanya dar it ruk dan bus saja. Kecual i untuk ja lan dalam kota-kota besar dimana mobi l -mobi lsedan menguasai hampir 70 - 80 Yo dari LHR, maka pengaruh mobil sedan barud ipe.rh itungkan.Dalam rumus diatas L.E.R. ( Lalu l intas Ekivalen Rencana ) adalah untuk satu" la jur " atau " lane " ar t inya satu ja lur untuk satu deret mobi i . Lebar t iap la jur3tau lane berkisar antara 2,5 - 3,75 m tergantung klas jalan.. ,Jalan- ja lan di luar kota minimum terdir i dar i 2 la iur ( 6 a '7 m ) untuk 2 jurusan.3atas-batas lajur untuk jalan-jalan dalam kota biasanya ditandai dengan cat/garissutih terputus-putus.

    Oleh karena i tu L.H.R. yang akan diekivalenkan menjaor L.E.R. ( n ) harus:iambil untuk satu lajur saja. Adapun caranya bisa mempergunakan daftar dibawah.r i .

    NO.

    L.H.R. DUA JU_RUSAN SELURUHJALUR YANGTERDIRI DARI

    L.H.R. YANG DI.PERHITUNGKANUNTUK 1 LAJUR

    ( LANE )

    BUS DAN TRUKYANG DIPERHI.TUNGKAN UN_TUK 1 LAJUR

    1

    2.3.

    2 laiur4 lajur6 lajur

    80%75%70%

    5A o/o45%135-48%)40% 125-48%l

    / P, \ 3l r l

    e=\ t" /

    "=(i) ' (+)'

    35

  • Tingkat Pelayanan(Ssrvice Ability l p.p = 5 bagus {exel lent)p = 4 baik (good)p = 3 cukup ( fa i r )p = 2 je lek (poor)

    1 jelek sekali ( very poor )Untuk jalan raya biasa diambil batas p = 2Untuk jalan raya utama diambil batas p = 2,5Faktor equivalent untuk standard gandar tunggal 8 ton

    Untuk o = 2

    - - t P l3 '5n = (- ,P

    Faktor equivalent untuk standard gandar tunggal ( 8 ton ).Untuk p = 2,5

    ^ = (9)3

    'Po

    (periksa daftar berikut)

    o

    NO.KELOMPOK UKURAN

    KENDARAAN (TONASE}GANDAR TUNGGAL

    (N)GANDAR KEMBAR

    (TANDEM)(N)

    1.2.J.

    4.F

    6.7.

    Mobil penumpang0,90 3,603,60 7,257,25 9,009,00 - 1 1.00

    1 1,00 - 13,5013.50 - 15,40

    0,00020,0060,181,-2,355,80

    12,0

    0,020,08o,17o,420,83

    NOKELOMPOK UKURAN

    KENDARAAN (TONASE}GANDAB TUNGGAL

    {N}

    GANDAR KEMBAR( TANDEM )

    (N)

    1.2.3.4.5.6.7.

    Mobil penumpang0.90 3,603,60 7,257,25 9,009,00 - 11,00

    1 1,00 - 13,5013,50 - 15,40

    0,00020,0060,201.002,205,009,20

    0,o20,090,210,500,87

    36

  • Menghitung tebal lapisan'lapisan Dl,Dzdan D3

    Konstruksi perkerasan umumnya terdiri dari 3 lapisan seperti gambarberikut :

    DrIho

    D2 lhtu

    D3

    I Tanah dasar.= Lapisan penutup { kon-

    struksi aspalan )= Lapisan base ( dari batu

    pecah )l l l= Lapisan sub-base ( dari

    sirtu ).

    htd

    hb = tinggi konstruksi samPai basehs.b. = tinggi konstruksi sampai subbase.ht.d. = tinggi konstruksi sampai tanah dasar.

    Rumus-rumus :

    t l

    I

    a) hb =Dr=20

    b) hsb =D1*D2 =20 Po(1+0,7logn){ CBR sub-base )

    c) htc j = D1 *D2+Dg= 20Po (1+0,7logn)( CBR tanah dasar I

    )engan mempergunakan ketiga rumus ini bila mana Po, n, CBR base, CBR sub'base.:an CBR tanah dasar ditentukan, maka D1, D2. dan D3 bisa dicari dan untuk-e mperm udah perhitungan nya bisa di pergunakan daftar beri kut.

    Yang perlu diingat ialah bahwa pada rumus^rumus tersebut diatas belum di-:erhitungkan faktor-faktor regional atau dengan anggapan faktor regional sama de'- ran satu.

    Bilamana faktor-faktor regional ingin diperhitungkan, maka faktor lalu l inta'- per lu digant i dengan no dimana :

    i lo = 6.n.n.

    6 = faktor keadaan drainage setempat11 = faktor curah hujan setempatn = lalu l intas ekivalen rencanarlo= lalu l intas ekivalen yang diperhitungkan

    Selaniutnya periksa keterangan dibelakang.

    Po(1+0,7logn)( CBR base )

    39

  • 3. RUMUS ANALITIS YANG DENGAN BAHAN PENGIKAT(BOUND METHOD}

    3.1. NILAI EKIVALEN TEBAL LAPISAN (a).Anal isa dimuka adalah suatu pendekatan dergan anggapan, bahwa penye-

    baran muatan lapisan bersudut 45o sepert i gar is l . Keadaan sesungguhnya adalahsepert i gar is l l , ia lah :

    D1

    D2

    Jadi h sesungguhnya ialah :

    h = Dt tg.0, l +

    Bi la: h=hequivalent

    t9.dr = alt9.02 = a2tg.Qa = a3

    D2 tg. o2 * D3 tg. 03 .

    = heQ

    Rumus menjadi r hrq = at Dt * aZDZ + a3 D3

    Tinggi equivalent atau h"O in i d iambi l dar i rumus anal i t is No. 3 didepan ia lah :

    4.

    _mh"o=20 oH

    /, '-1.,,/ ' \19' , ' 45o I

    \ \ , rr \ r l

    \ \

    40

  • Menghitung tebal lapisan-lapisan Dl, D2 dan D3

    Konstruksi perkerasan umumnya terdiri dari 3 lapisan seperti gambarberikut :

    I

    t l

    l l l

    Tanah dasar.Lapisan penutup ( kon-struksi aspalan )Lapisan base ( dari batupecah )Lapisan sub-base ( daris i r tu ) .

    Drlho

    D2 I htu

    D3 htd

    hb = tinggi konstruksi samPai basehs.b. = tinggi konstruksi sampai subbase.it.d. = tinggi konstruksi sampai tanah dasar'

    Rumus-rumus:

    a) hb =Dt=2oPo(1+0.7logn)

    ( CBR base )

    b) hsb =D1*D2 =2O

    c) ht. i = D1 nDZ*Dg= 20 !Po (1+O,7logn)( CBR tanah dasar )

    )engan mempergunakan ketiga rumus ini bila mana Po, n, CBR base, CBR sub-base:an cBR tanah dasar di tentukan. maka D1, D2, dan D3 bisa dicar i dan untuk-ernpermudah perhitungannya bisa dipergunakan daftar berikut.

    Yang perlu diingat ialah bahwa pada rumus-rumus tersebut diatas belum di-:erhitungkan faktor-faktor regional atau dengan anggapan faktor regional sama de'- :3n salu.

    Bilamana faktor-faktor regional ingin diperhitungkan, maka faktor lalu l inta'- '*-rlu diganti dengan no dimana :

    Do = 6.q.n.

    6 = faktor keadaan drainage setempatn = faktor curah hujan setempatn = lalu l intas ekivalen rencanat1o= lalu l intas ekivalen yang diperhitungkan

    Sel anjutnya periksa keterangan dibelakang.

    t=

    l l=

    i l t=

    ( CBR sub-base )

    39

  • 3' RUMUS ANALITIS YANG DENGAN BAHAN PENGIKAT(BOUND METHOD}3.1. NILAt EKIVALEN TEBAL LAp|SAN (a).

    Anarisa dimuka adarah suatu pendekatan dengan anggapan. banwa penye-baran muatan rapisan bersudut 4bo seperti garis r. reao.an ,esungguhnya adarahsepert i gar is l l , ia lah :

    D1

    D2

    D3

    IIIInlII D'

    , / l

    Jadi h sesungguhnya ialah :

    h = Dt tg. a l + DZ tg. o2 * D3 tg.a3.

    Bi la : h = hequivalent = heQ

    tg.or = d1tg.az = a2tg.ae = a3

    :ir-ri.rs menjadi , h.q = al D1 * %DZ * a3D3 4.

    Tinggi equivalent atau h"o ini diambir dari rumus anarit is No. 3 didepan iarah :

    9' , ' 4so i \ . . . l l

    h"o= 20 , /Po (1+0,7 log n)c. B. R.

  • Jadi h sesungguhnya ia lah : h - O, I ?Z. l .Oa t idak sama dengan h.omefainkan bisa menjadi rebih kecir tergantuni dari nirai a1,a? dan a,1, jadi terganrtung dari kwaliteit bahan-bahan asparan, base dan sub-ba'se.6ira ,.n'o. perkerasandibuat dari aspal beton semua h = D , maka :

    htq = a1 Dl +o+o'

    hr ' = At D,t

    atau h"O : al h.

    Konstruksi jenis ini disebut Fuil - Depth Asphart pavement atau konstruksi per_kerasan aspal beton penuh.Ni la i dar i a = tg. aUntuk memudahkan pengert ian mengenai ni ra i a in i d ipergunakan theor ie susunanbut i r yang sama ukurannya.

    3.1.1. Ni la i ekivalen tebal lapisan.

    Bermacam-macam susunan bola.a Susunan bola yang paling berongga :

    I g i la bola-bola lapis ke oua tepat

    J diatasnya bola-bola lapis pertamaseperti ter.gambar.

    - Pada keadaan seperti ini a = 0, ber_arti t idak ada penyebaran gaya.

    : Susunan bola setengah rapat.:I

    Iv- Bila bola-bola lapis ke dua terletak

    diatas antara kedua bola dibawah_nya. ( l ihat gambar samping).

    - Pada keadaan ini a = 30o, ataua= 30oa= 4,577.

    41

  • c. l

    c- Suruoao bola paling raPat.

    c.2

    ialah bila bola-bola lapis kedua di-atas antara 3 buah bola dibawahnya(lihat gambar C.1 disampingnyal.Pl ,PZ,Pa, dan PO adalah pusat-pusat bola yang dimaksud.(l ihat gambar C.2 disampingnya).

    Sudut penyebaran gaya = c

    a = tg.at=2lZrt /6

    II

    ,\f_\/ - t / -u-'ar.

    | -- -.

    Jadi

    d. Susunan bola paling rapat dengan bahan pengikat.

    Akibat adanya bahan pengikat , maka bola-bola Pl ,PZ,P3 dan P4 bisamenarik bola-bola disampingnya agar ikut menekan kebawah, sehingga dengandemikian sudut penyebaran gaya menjadi lebih besaran nilai a = tg. a ) 1.Besarnya nilai a ini tergantung susunan batu bola-bola tersebut dan kekuatanbahan pengikatnya.

    Keterangan :

    Kejadian No. a diatas hampir t idak pernah terjadi, kecuali bila lapisan ituhanya terdiri dari 1 lapis hamparan bola-bola semacam single surface treatment.Setringga penyebaran gaya dianggap tidak ada.

    42

    _2tsrt /T = %\n2ts , rF

    a = O,7O7 ac 0,7

    P3

    (l ihat gambar C.3 samping)Pada C3 (tumpukan batu-batu per-segi).

    a=45o

    a=tg.450=1

  • Jadi h sesungguhnya ialah : h = D1 + D2 * Dg tidak sama dengan huomelainkan bisa meniadi lebih kecil tergantung dari nilai a1,a2, dan a3, jadi tergan-tung dari kwaliteit bahan-bahan aspalan, base dan sub-base. Bila sama perkerasandibuat dari aspal beton semua h = D . maka :

    hrq = a1 Dl +0+0.

    hes = At Dt

    atau hrq = a1 h.

    Konstruksi jenis in i d isebut Ful l - Depth Asphal t Pavement atau konstruksi per-kerasan aspal beton penuh.

    Ni la i dar i a = tg. eUntuk memudahkan pengert ian mengenai ni la i a in i d ipergunakan theor ie susunanbut i r yang sama ukurannya.

    3.1 .1 . Ni la i ekivalen tebal lapisan.

    Bermacam-macam susunan bola.

    a Susunan bola yang paling berongga :tI{/

    Bi la bola-bola lapis ke dua tepatdiatasnya bola-bola lapis pertamaseperti te!'garnbar.

    - Pada keadaan sepert i in i c = 0, ber-arti t idak ada penyebaran gaya.

    - Bila bola-bola lapis ke dua terletakdiatas antara kedua bola dibawah-nya. ( l ihat gambar samping).

    - Pada keadaan ini e = 30o, ataua= 30oa= 4,577.

    tI

    : Susunan bola setengah rapat.:

    Iv

    41

  • c.1c. Surunan bda paling rapet.

    c.?

    ialah bila bola-bola lapis kedua di-atas antara 3 buah bola dibawahnya(lihat gambar C.1 disampingnyal.Pl ,PZ,P3, dan PO adalah pusat-pusat bola yang dimaksud.( l ihat gambar C.2 disampingnya).

    Sudut penyebaran gaya = c

    a = tg.c

    _

    2/s , \/T = y" \/T2ts , \F= O,7O7 ac 0,7

    P3

    (lihat gambar C.3 samping)Pada C3 {tumpukan batu-batu per-segi).

    a=45o

    a = tg. 45o = 1.

    d. Susunan bofa paling rapat dengan bahan pengikat.Akibat adanya bahan pengikat, maka bola-bola Pl, PZ, P3 dan P4 bisa

    menarik bola-bola disampingnya agar ikut menekan kebawah, sehingga dengandemikian sudut penyebaran gaya menjadi lebih besaran nilai a = tg. o ) 1.Besarnya nilai a ini tergantung susunan batu bola'bola tersebut dan kekuatanbahan pengikatnya.

    Keterangen :

    Kejadian No. a diatas hampir t idak pernah terjadi, kecuali bila lapisan ituhanya terdiri dari 1 lapis hamparan bola-bola semacam single surface treatment.Setringga penyebaran gaya dianggap tidak ada.

    42

  • - Untuk konstruksi perkerasan jalan dengan lapisan'lapisan :

    Lapisan aspal beton ( a1 dan E1 )

    Base dari batu pecah ( a2 dan E2 )

    Sub -

    base dari Sirtu ( a3 dan E3 )

    nol -+ O bisa diabaikan.- Untuk lapisan yang dengan bahan pengikat aspal I tar ik cukup keci l ' Jadi B

    cukup keci l . Tetapi 02 adalah keci l dan bisa diabaikan.

    Jadi nilai pendekatan dari perbandingan a adalah :

    a1 [Er l1/s: 5d : | -= 0,91- l

    a2 LerJ

    a2 l- t' I tlg

    il - = 0,91 - I% LE3J

    Sefanjutnya untuk mencari a1, a2 dan a3 masih diperlukan sebuah persamaan lagi.Adapun sebagai persamaan ke l l l diambil patokan, bahwa base dari batu pecahdengan gradasi yang baik ( CBR > 80 ) mempunyai sudut penyebaran gaya sebesar45o iadi persamaan l l l ia lah a2= 1.Dengan demikian, maka bila E atau CBR masing'masing bahan diketahui, makar i la i -n i la i a l , a2dan a3 dapat dihi tung.Contoh :

    at Aspal beton klas baik Et = 125.000 - 3O0.OOO kg/cm2'

    i Base dari batu pecah dengan CBR >80 o/o , E = 100 CBR -+

    I e=r8.ooore/cm2.!

    1 --

    -1/z l ' l

    I rE, - .1. , r r125.oOO_1,/3I a1 min=0,91 ' l =0.91- l -0,9.2,4=2,16.I

    LE2 I L 8.oooJI tn t r"I r E. l ' '3 r3oo.ooo ' ' l ' ' rI a l max

    = 0,91 ' | = 0,91 I - 0.9.3,3 =2,97 =3'I LEzJ L 8,oooJT

    I 3 crnya diambil a1 = 2 , supaya aman.

    Ir45II

    II

  • a2 Sub base dari sirtu dengan gradasi yang baik ( selected pit-run ) CBR > 30.el >a.ooo ks/cm2Base dari sirtu pecah dengan CBR 80.

    Ez= ! 8 '000kg/cm2'rc 11/3&z = g.el 3 l

    % - ' -L e, I, , l -Eol1/g f Eel l /g

    e3 = 1 -

    at = =: l=Y- l = 1,11-=l0,9LE2J L rzJ

    I rq ] 1/ l T 3.000 I 1/3a2min.=1,1 l -=- l =1, i1 | =0,79., LEzJ L8.000J

    Cukup aman bi la dipakai a,7 = 4,75.

    Jadi rumus menjadi :

    h.o = 2,0 D1 * D2 + 0,75 D3

    Catatan :Selanjutnya untuk mempermudah perhitungan kita pergunakan batu pecahdengan CBR >80 sebagai standar dimana a = 1.Berdasarkan in i d idapat rumus-rumus :

    ^ ^ [ er I 1 is&1 = 0,91=- |LE2 Iaq2

    - t .

    I - ee I l ieQ1 = t , t l - l

    L E2J

    1. Rumus ini ber laku dengan syarar :

    E ,> 125.000 kglcmz.-aspal -

    C.B.R. base ) 80.

    C.B.R. sub-base ) 30.

    46

  • 2. Untuk lapisan-lapisan perkerasan yang tanpa bahanEo E2

    3 ni l3 i6y6 diambi l antara 2 - 3. Bi la-- : lebih dar iE3 tr3

    pengikat, dianjurkan agarEo

    3, maka dianggap-1 = 3E3

    atau E2 = 3 E3 (E2 Yang:nenentuka, l l , , ,

    Esuuoase _ A e

    Antara Sub'base dan tanah dasar agar drambrl . ; ; .

    = {+ - J '

    DINAMIC E MODULUS OF UNBOUND ]MPROVED SOILS

    LOCATIONSUBSOIL IMPROVED SOIL

    - imprF . .-sor I

    TYPEE

    SOIL TYPEE

    IMPR

    Hol landViamen

    Hol landHaarlem

    Hol landl-polder

    Hol landUtrecht

    Hol landBurgerveen

    Hol landSchiphol

    Hol landZijdewind

    peatpeatpeat

    peatpeatnp2f

    peatsano

    peatpeat andclaypeat

    peatclayclay

    cray

    sand

    200250110

    220220330

    340700

    405

    875340

    450660660

    720

    900

    sand f i l lsand fi I Isand f i I l

    sanosandsa nd

    sand {5 metres)id, compacted-topsand

    sand compactedsand,compacted

    sand f i l l (1,2 m)sand f i l lid.under pave-ment

    sand

    sand

    570620

    870900900

    700

    1 0601 540

    11201 540

    1 530900

    1 260

    1320

    1 260

    2,35,O

    3.0

    1.53.8

    1.34.5

    4,Oq. I

    2.7

    3.41.4

    1.9

    1.8

    1.4

    47

  • Holland,Ospel

    France,Fentensy

    F rance,Hogent

    France.Montargis

    Miss,Vichsbarg

    GermanyFussed

    F rance,Morat

    Silty claySilty claySilty claySilty clay

    forruginoussandforruginoussandforruginoussandforruginoussand

    loan

    clayclay

    claycray

    clay gravelclay gravel

    f i l led c layf i l led c layf i l led c lay

    Gravel sandgravel sand

    frost prot.Gravelfrost prot.Gravelfrost prot.Gravelfrost prot.Gravel

    Compacted sand

    Compacted sand

    Compacted sand

    Compacted sand

    sand

    sandsano

    sand {0.8 m)sand f i l l (6 misand gravelsand gravel

    frost.prot. Gravelfrost. prot. G ravelfrost prot.Gravel

    corrected gravelcorrected gravel

    1240124016802200

    2020

    2250

    2250

    20zCI

    2300

    23002600

    28903300

    47002800

    525054605460

    60007000

    3300304031803450

    2970

    3650

    2950

    2900

    2900

    45008200

    58004800

    780051 00

    6600864012200

    80001 0300

    2.72.51.91.6

    1.5

    1.6

    1.3

    2.O2.9

    2.11.5

    1.7.1.81?

    1.62.2

    1.31.5

    1.4

    1.3

    48

  • N^:

    aqlq(r?qq'- $o)oj c j - - ;errNlc ' j -

    -

    OOOOOCCRCCooo)rrro:) , -cc)oN(*)(O(OFcOsOtOCttoNsfcf)F-r \ ; 'Ct

    =NF|.\q

    N

    t4

    trut

    =

    UJa/)

    C)I

    O

    -

    6Eoco

    !: .^-oa::- i! a / (1,oG;=:-

    ; :_ = l r i'1>=T>i

    t^t t r rCS

    OO

    OUO

    -^v=

    - j7r :1-tJfGd;,FtrTT

    Lri

    F

    IJJ

    :

    LUU)

    __-_J

    . t ro@

  • DYNAMIC PROPERTIES OF BOUND BASE-COURSE MATERIALS( APPROX]MATIVELY I

    Mater ia l Temp.oC - dynk9/cmob

    kg/cm2

    qb

    BITUMINOUS.Gravel sand with :

    b i tumen pen 25oC = 507090

    l t0

    Gravel sand with :brtumen pen 25oC = 90

    + 1010t0IO

    +

    +

    +

    - IU

    0+ l0+203 ?n

    66,00057,00050,00036,000

    125,00085,00050,00023,00010.000

    v395

    10090

    7590

    i008565

    2000 x 10-6210027007500

    1 100140027CO9000

    I 3000

    100 o/o sanci wrth :b i tumen pen 25oC = 90

    60 o/o sand * 40 o/o gravel40 o/o sand + 60 o/o gravel

    LEAN CEMENT ( Lt r . REF. 31 )50 ko cpmcnl npr rr rn,r metre75 kg cerrrent cer cubic meire

    1O0 kg cement per cubic metre125 kg cernent per cubic metre

    +

    +

    +

    t010l0

    s0,00070,00080,000

    150,000200,000250,000300,000

    270023002300

    858063

    510l525

    30506080

    o

    -D

    breaking strength

    strain at break

    50

  • :Xfia*liFxzo

    rO --

    tf)\NN.oio

    ..

    @-

    NI

    ro.

    F=-=

    16-v

    sxh=

  • 3.2. RUMUS & HASIL PERCOBAAN-PERCOBAANDI LABORATORIUM

    Rumus-rumus anali t is sepert i diuraikan di depan didasarkan atas 5 faktoria lah:

    a. Kekuatan tanah dasar.b. Kekuatan dar; lapisan- lapisan { aspalan, base dan sub-base).c. Kepadatan la lu - l intas.d. Keadaan l ingkungan.

    Tetapi seciemikian jauh para ahl i belum ada kesatuan pendapat mengenai bagaimanacaranya menghitung/rnengevaluer pengarr-rh dari t iap-t iap factar tersebut diatas ter-haciap tebal konstruksi. Mereka mendasarkan anggapan atarr hypothesarrya sendir i-sendir i .

    - Ada yang mentlasarkan sifat penyebaran gaya pada baharr-bahan berbutir.- Ar. la yang mendasarkan. trahwa t iap-t iap lapisan mempunyai si fat e last is, sehing-

    ga dihi t r rng berdasarkan momen-momen yang dider i ta.

    Beberapa kesatuan pendapat yang ada pada mereka ia lah :

    a. Laprsan yang lebih kuat harus mel indungi lapisan yang lebih lemah.

    b. L-apisan yang dibuat dar i bahan yang lebih kuat dan mempunyai cohesi yangrebih tresar dini lai lebih t inggi dari pada lainnya, sehingga t imbul pengert iantinggi equivalent dan ni lai equivalent.

    Oleh karena i ' : r r salah satu cara yang bisa memuaskan segala f ihak, ia lah rnembuatpercooaan'Dercobaan di laboratorium yang mendekati dengan keadaan sesunggulr-nya r l i iapangan.

    Fn. ikse qambar schema :

    52

  • - ' ! \

    CIRCULAR TEST TRACK

    4-

    - l - ---

    a = aspal beton.b = base.c = sub-base.d = tanah dasar.R = adalah roda yang diputar oleh sumbu A.B = beban dengan berat bermacam-macam.

    Persamaan umum dar i konstruksi ia lah :

    h = ao + a1x1 + a2^2 + a3*3

    ' ^ A / \ -

    - . '^ . : . . )9, o,D"^ .n rc>"r2a|

    '

    S1.Y ! , . \ t ' aY,-J;1: : - -/1. . Y. .v n . - . .c-4.- t1. . -U 6t. .9;

  • 1. PERCOBAAN OLEH JAMES F. SHOOK& FRED N. FINN.Oleh SHOOK & FINN rumus umum tersebut diatas disederhanakan menjadi :

    h = ul Dl +aZD2+a3D3

    Menurut laporan mereka berdasarkan analisa-analisa dan penyelidikan-penye-lidikan dan pengujian-pengujian, bila base sebagai pangkal prbandingan (a2= ll,maka nilai eguivalent lainnya berkisar antara :

    a1 = 2.6-3,3a3 = 0.7-o'8 '

    Kernudian untuk mendapatkan ko:struksi yang cukup aman mereka menganjur-kan :

    a1 = 2,4.

    a3 = 4,75.

    Sehingga rumus menjadi :h = 2,0. Dt * D2 + 0.75 D3

    Berdasarkan rumus ini kemudian diadakan percobaan-percobaan lagi yang men-dekati keadaan yang sesungguhnya dengan alat seperti gambar skhema didepan(Circular test track).Pada percobaan ini diambil : C.B.R. = 3.Tinggi konstruksi h diambil menurut Asphalt Institute tahun 60-an ialah samadengan 22 inches atau = 55 cm. Ini sama dengan hasil dari rumus :

    h=56 untuk n = 1.000

    Salah satu kombinasi diambil :

    D1 -

    4" + '10 cm.

    Dr= 2"= t 5 cm.

    Dg =t0"= ! 40 cm.(Sebetulnya 1" = 2,55 cm).

    T=2Dt*D2+0,75D3kirakira = 20 + 5 + 30 cm = 55 cm.Pada pembebanan ulangan dengan tekanan gandar tunggal 18 kips atau kir+kira8 ton, sampai mencapai retak tingkat l l ( p = 2,5 l bisa tahan sampai 1,02. 106atau kira-kira 106 ulangan.

    s4

    1 + 0.7 logn

  • Koreksi terhodap rumus ;

    Diatas diterangkan bahwangan rumus :

    h=561+0.7logn

    c.B.R.t inggi equivalent T = 55 cm kira-kira adalah sama de-

    h=56

    Untuk n = 1.000 ( angka la lu- l intas untuk 24 jam ). Jadi secara teor i t is konstruk1.02. 106

    si tersebut hanya tahan dalam waktu , = l ;00

    "

    560 tahun

    = + 2.75 tahun.

    Mengingat bahwa keadaan di lapangan t idak seideal d i laborator ium maka untukmenjaga keamanan konstruksi tersebuthanya bisa tahan dalam waktu satu tahunsaja. Selanjutnya mendapatkan rumus tebal konstruksi yang bisa tahan untukwaktu 20 tahun dapat diperoleh sebagai ber ikut :

    h=56

    dengan sedik i t pembulatan didapat

    hzo = 56

    Untuk umur 15 tahun analoog dengan diatas didapat

    hrS = 56 V 1,8+0,7 losn.CBR

    Untuk umur 10 tahun didapat

    hto = 56

    Untuk umur 5 tahun didapat

    h5 =56

    Dimana hZO,ht5, h16 dan h5 adalah h ekivalen = a1D1 * u2D2+ a3D3.Selaniutnya untuk mencar i tebal lapisan- lapisan (D1, D2 dan D3) Per lu diPer '. lat ikan persyaratan minimum untuk D1 dan D2.Rumus-rumus tersebut diatas belum memperhitungkan faktor-faktor regionalkeadaan drainage, jenis tanah dan curah hujan). Untuk memperhitungkan

    'aktor-faktor regional ini perlu nilai n dikoreksi/dikalikan dengan faktor-faktor: dan4.

    1+0,7 lognC.B. R.

    0,7log (20 n)

    2+0,7logn

    1.7 + 0,7 log n

    0,7 log n

    55

  • 3 3. PENGARUH KEADAAN LINGKUNGAN PADA PERENCANA.AN TEBAL PERKERASAN (FAKTOR REGIONAL).Pada perhitungan tebal perkerasan dengan system mempergunakan bahan

    :r : :Erkai iDound systemi sepert i d iuraikan didepan ketahanan daya dukung tanah:asar dic jasarkan pada si fat kelelahan akibat rnuatan berulang-ulang.Pe.cobaan-percobaan yang diadakan dengon mampergunakan circular test t rackmembLikt ikan bahwa si fat kelelahan bahan perkerasan dan tanah dasar sangatdipen.qaruhi o lsh adanya dan larnanya keat laan jenuh airdidalam bahan ateu tanahiersebui . . Tai-rah dasar yang selalu c l idalarn keadaan jenuh air { tanah-tanah dii . i , . : r ; !h iawl l akan lekas mencapai kelelahan dibandingkan dengan tanah yang selalutr idalam keadaan ker i r rg.

    3.3.1. Faktor Severi tas (severi ty faktor).Faktor 5s,-6pi tas in i d id i f in is ikan sebagai kecepatan kerusakan relat i f akibat

    bebar-r satuan. Jadi apabi ia kerusakan yang ter iadi dengan adanya air bebas dalamperkerasan/tanah dasar nrenjadi 8 kal i lebih cepat dibandingkan dengan kerusakantanpa adanya air bebas, maka dikatakan besarnya ni la i sever i tas bahan tersebutadalahSatauS=8.Mengenai ni la i dar i faktor sever i tas in i berdasarkan percobaan-percobaan yang

  • Rumus atau hubungan tersebut diatas untuk beberapa harga s bisa dil ihat padagambar grafik berikut.

    Dari grafik tersebut tampak bahwa bila perkerasan harus memikul bebankendaraan yang berat selama strukturnya terisi air meskipun untuk waktu yangt idak ter la lu lama, umurnya akan sangat diperpendek.

    Anal isa diatas di lakukan dengan anggapan bahwa ni la i s adalah konstan.Keadaan sesungguhnya t idak demikian karena s in i sangat dipengaruhi o leh susunanbutir dan struktur dari bahan perkerasan / tanah dasar. Bila selama proses kerusak-an tersebut mengalami perobahan susunan but i r ter jadinya abrasi (pecahnya but i ran-but i ran agregatnya) atau rusaknya struktur tanah maka ni la i S in i akan menaniakoengan cepat.

    010203040% Waktu perkerasan ter is i a i r

    Grafik yang menunjukkan pengaruh airpada umur perkerasan

    3.3.2. Faktor-faktor Regional.Lamanya air tertahan didalam konstruksi perkerasan / tanah dasar sangat di-

    rengaruhi o leh :a. Keadaan drainase, baik drainase alam l ingkungan maupun drainase buatan(bangunan-bangunan drainase).b. Lamanya atau banyaknya curah hujan didaerah bersangkutan.

    100

    -Rc80

    J

    t60

    .40

    3)6-Y

    CU

    N''N\

    57

  • c. Sifat tanah menahan air. Hal ini tercermin pada nilai dari Plastisity lndex-nya( P.l. ) untuk bahan/tanah dengan P,l. kecil ( tanah pasir ) bersifat mudahmelepaskan air, sedang bahan i tanah dengan P.l. besar (tanah liat) bersifatsulit melepaskan air.

    Pengaruh ini semua terhadap perhitungan tebal konstruksi perlu dirupakan sebagaifaktor-faktor koreksi terhadap umur rencana (U).Faktor keadaan drainage dirupakan sebagai tanda 6 sedang faktor curah hujan danfaktor P. l . d i rupakan sebagai tanda4. Besarnya ni la i 6 dan 4 untuk daerah-daerahyang tidak mengalami musim salju seperti Indonesia bisa dil ihat pada daftar berikut.

    Jadi b i la :n. = la lu l intas ekivalen yang diperhi tungkan.U = Umur rencana sesuai dengan yang di inginkan/direncanakan (dalam thn).6 = Faktor keadaan drainase l ingkungan.? = faktorcurah hujan dan P. l ' bahan/tanah dasar.n = la lu l intas ekivalen dengan Po sesuai projeksi la lu l intas '

    maka didapat rumus umur yang diperhi tungkan :

    no = U.6.4,n.

    Rumus ini dimasukkan kedalam rumus tebal konstruksi sehingga didapat rumusumum sebagai berikut :

    @hek=20VFUntuk Po = 8 ton didaPat rumus umum

    hek = 56

    Untuk umur 20 tahun :

    hZO = 56

    ' lntuk umur 15 tahun :

    h15 = 56

    Untuk umur 10 tahun :

    ( 1+ 0,7log U.6.?.n )

    (2 + O,7 log 6.4.n )

    (1,8 + 0,7 los 6.4.n )

    {.1,7 + 0,7 log 6. q. n)

    58

    hrO = 56

  • iUntuk umur 5 tahun :z-------

    / | 1,5 +0,7 los6. n.n Ins =5bv-

    cBR

    dimana:hun =a1Dl +"2D2 *.3D3

    Untuk methode tanpa bahan pengikat (un-bound system) per lu pula rumus tebalkonstruksi d ikoreksi dengan dan sehingga rumus h berobah sebagai ber ikut :

    h=20

    dimana: h=D1 +D2+D3

    Untuk selanjutnya dianjurkan agar set iap perhi tungan tebal konstruksi d iperguna-kan rumus-rumus tersebut diatas dimana faktor daerah telah dimasukkan atau lano-sung mempergunakan rumus umum sepert i d ibawah in i .

    h^ =20E

    Dimanacian

    otmana

    P6(1+0,7 logne)CBR

    Po = tekanan gandar tunggal standar (dalam ton).hrn = tebal ekivalen terhadap batu pecah dimana a = I (dalam cml.

    ne = la lu l intas ekivalen yang diperhi tungkan.n = la lu l intas ekivalen yang direncanakan.U = Umur ( tahun)6 = faktor keadaan drainage.4 = faktor curah hujan.

    a1, a2dan a3 = nilai ekivalen tebal lapisan-lapisan perkerasan terhadap batu pec;D I, D2dan D3 = tebal sesungguhnya lapisan-lapisan perkerasan (dalam cml.Selanjutnya periksa daftar-daftar berikut.

    no = U.6.4.n.h.

    -

    a1 Dl+aZDr+a3D3

    Po (1 +0,7 log6.n.n)

    59

  • Nv---N

    t l

    N Ntri '

    NNS

    lt l l

    V

    4

    \soFNS

    l l

    N-\o.

    I

    JI=cro

    ;e==

    )z6

    Jv

    . , zyl :z{u( , -^{( ruu

    zFNO{

    c

    6

    -l

    t .

    f

    60

  • Nlial Ekivalen Lalu Lintas (elSeperti diuraikan didepan nilai ekivalen lalu

    dibawah ini dengan mengambil variabel lalu l intaslintas e bisa dianalisa sepertiekivalen ialah ne dimana :

    s -- U.6.4.n.

    no= la lu l intas ekivalen yang diperhi tungkan( L.E.R. )

    n = la lu l intas ekivalen yang direncanakan{ L.E.R. )

    Sehingga rumus umum menjadi :

    h2=20

    Analog dengan uraian didepan diperoleh rumus e sebagai berikut :

    cfr- t r (1+0,7 tos ne)loge=

    o,7

    P;,r" -1) (1 +0,7 logne)

    ataue=ant i log0,7

    Seperti didepan untuk memudahkan perhitungan, rumus e ini kita rupakan sebagargrafik seperti berikut.

    Po (1 + 0,7 log ne)CBR

    61

  • P.GRAFIK NILAI EKIVALEN E UNTUK

    -. I - < I

    I-o

    -----------Jloa Bt

    e

    :i 10

    IL

    o,/

    c.E

    EERDASABKAN RUMUS I

    lP \ / \{+- l j l1 +0,7rosn^J\po l \ /

    e = antt log.a.1

    62

  • GRAFIK NILAI EKIVALEN c UNTUK L ' '

    Po

    t ,75

    1.2

    !P: \ / \i ; - t i t l + 0,7 roe nolVo / \__---"-

    e = antr log.

    63

  • IDAFTAR TEBAL ( h ) TEBAL EKIVALEN ( hE ) TERHADAP BATU PECAHDENGAN CBR > E0 EEROASARKAN Po = 8 ton ( S. A. L. ) PADA KONSTRUKSI

    PERKERASAN JENIS LENTUR ( FLEXIBLE - PAVEMENT )

    KLASIFIKASITANAH OASAR

    JLEKTANAH ORGANIK

    SEDANGrANAH LIAT/SILT

    BAIKTANAH EEBPASIR

    SAGUSSIRTU / SIRKI L

    caRJ ?6 5 o I 9 10 12 20 25 30 40

    2.500.mo 83 76 70 oo 59 il 50 46 44 41 38 34 29 21

    2.000.000 92 75 70 65 5l 49 46 43 41 38 34 29 21

    !.500.000 91 82 75 ov 65 96 53 49 46 41 37 33 zo 20

    1.000.000 90 81 68 64 57 48 45 43 40 37 33 23 20

    750.000 90 80 73 68 63 57 52 48 45 42 40 28 23 20

    500.m0 88 7g 72 67 OJ 56 5l 47 44 42 40 36 28 25 21 20

    250.000 6t 77 71 65 ol 55 50 46 43 41 27 22 21 19

    100 000 u 75 69 64 59 49 45 42 40 38 34 31 ?2 20 19

    75.000 83 74 68 63 59 53 48 44 42 39 37 30 26 24 22 20 19

    50.000 82 62 58 az 44 41 39 30 26 21 20 18

    25.000 80 oc 60 57 51 46 43 40 29 25 19 1A

    10,000 71 58 55 49 45 41 39 36 35 24 20 19 17

    7.500 76 68 58 54 48 44 41 JO 36 34 24 20 18 i7

    5.000 75 67 6',| 57 53 47 43r40 38 35 34 JI 24 19 18 172.500 65 59 55 cl 46 42 39 36 34 30 a1 21 19 17 to

    1.000 70 62 51 53 49 44 40 37 35 28 25 22 20 1B 11 6

    750 6q 61 56 52 49 43 40 34 32 31 28 25 19 '18 t5

    500 67 60 55 51 48 43 39 u 32 30 ?"1 25 21 1'l l6

    250 65 58 53 49 46 41 37 32 29 zo 24 l8 l1 r6 tc100 55 5l 44 39 31 29 26 23 20 18 16 t5 l4

    75 6r 54 6n 46 44 38 J5 30 23 22 19 11 l6 t0 '14

    50 48 45 42 37 34 32 30 28 24 22 19 17 to 14 t3

    25 56 46 43 40 36 30 28 a1 23 21 18 16 t5 13

    10 52 41 43 39 31 30 2a 26 2l 19 to l5 13 't2 27,5 51 45 41 38 36 29 27 25 24 21 19 to 14 13 12 l15 49 44 40 37 J' 31 28 26 24 23 22 2A 18 t5 14 12

    2,5 45 44 37 34 1a 29 26 23 20 t8 17 l4 13 11 10

    I 40 JO 30 28 25 23 21 20 l9 l8 t6 15 t3 10 10 9

    64

  • KETERANGAN DAN PETUNJUK

    NCI UT{TUK .IALANSTANDARD

    RUMUSno

    {L.L, EKIVALEN YGDIPERHITUNGKAN)

    1.

    z.

    METHODE UN BOUN

    METHODE BOUNO

    n=ra\',:rec8B

    h=Dt+D2+D3

    n, = ,oVrit.o'CBR

    h = a1 D1 + a2DZ + a3Ds

    no=6?.n

    f fo = u"6.q"n

    1.

    2.

    UNTUK JALANSUB-STANDARD

    METHOOE UN BOUND

    JALAN SEMENTARAlJalan desa, Jalan Trans-migrasi l

    JALAN SANGAT SE-MENTARA.(Jalan darurat, JalanKerjal.

    h=20

    n= Dt +D2+

    _---

    r, = zo v5! .9.7139_no)- aCBR

    h=D1+D2+D.. . . . . .

    no=6'? 'n

    oo=h

    (^.q=l Jadihanya ber laku padatanah pasir atau t8-nah l iat pada musimker ingl .

    JARI-JABI BIDANGKONTAK :

    ^= 1z,8VG-

    (faUNTUK Po=8tOs = 120 psi

    ^= 8,4 kg/cmza=t l7Cm.

    KLASIFIKASI KEPA-OATAN LALU LINTAS

    (n lLERD1+D:MIN(cMl

    D1MIN{cM}

    1.

    2.

    2

    1.

    SANGAT PADATPADAT

    SEDANG

    JARANG

    > 1000100

    - 1000

    10 -

    100

    1- 10

    25

    20

    15

    12,5

    9- 107

    -8

    7-8

    4-5

    65

  • o(tI

    al

    il

    4

    aa8.n' .osl l l

    a8.8.orat(o

    FFF

    oa

    Io

    ll

    o.

    a8.8.C-l tF

    t r la8.8.(\ (\a tt

    FFF

    ;uJo

    oZYIt-

    ;i;p^. aa

    G

    F. 8. 8.$lr

    t t ltJt rf, oNFIO

    - 'Jc i

    FSF

    i le ll - lakal )t :t

  • 3.4. CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN.3.4.1. Konstruksi perkerasan jalan Jakarta By Pass.

    Jalan Jakai" ta By Fass didesain untuk menarnpung la lu l intas ekivalen terhadapPo =

    -

    8 ic. .n rata-rata ?.C00 kendaraan t iap har i dan urr iuk umur rencar ' !a ?0 tahun.Tanah c. iasar r l i i :uai Car! tarrah l ia l d ipadatkan dan sebagian'dar i oasir laui c l ioadat-kan. l - lntuk k*dua rnacam tanah dasar in i d iarnbi l CBR = O.Desain dar- i !apisan- l i ;prsan perkerasannya mengalomi perr- i :ahan-pa:rr-rbaharr c lanperubahen bahan pal ing akhir yang di laksanakan adalah sebagai ber ikut :

    i_--"_1.-I TEEAL i JENrS LA.PtSAN

    -__*---_--_-,_l, l6elon asoar I

    k las. i

    Sub-Base Sir tu oecah iI

    . lI arran i tat l .Tanah dasar(sub-grade) pasir laut

    {CBR = 6)

    Kontrol perhi tungan dengan mempergunakan rumus :

    a). hek = 20 Po { 1 + 0,7 log u.6. 4. n.

    b). hek = at Dt * a2D2 * ag Dg

    B inder

    L-1- o ii

    ' : ' ' "vr-

    . . rL.

    \J, a.

    , , t J'o.

    a.l

    a2

    a3D1D2

    Ltt t-(

    (etentuan-ketentuan :

    "o = Ston= 2.000(umur rencana)

    5 (daerah Jakarta)I (daerah Jakartal

    IBR diambi l = 9

    = 20 tahun=x2,5=+q

    (beton aspal)(s i r tu pecah)

    -1-o2- l

    diambi l = 9 cmdiambi l = 15 cm

    Base

    o/

  • Perhitungnn :

    heU = 2A

    =20

    heo

    CJ

    D3

    52,51 cm -+ = 53 cm.

    .1 Dl + a2D2 + a3D3

    2.9 + 1.15 + 1. D3

    53-18-15

    ( cocok ) .

    1"" '4r* ' I/ 8 (1+0.7|oq20.6

    . / 8 (1+0,71o9900.000)6

    D3 = 20cmCatatan I

    Jalan Jakarta By Pass in i selesai d ibangun pada tahun 1963. Setelah umur 12 tahundibeberapa tempat te lah mengalami retak-retak dan kemudian diadakan resurfacingdengan beton aspal tebal rata.rata 5 cm. Kesimpulannya ia lah CBR tanah l iat danpasir laut d iambi l sama dengan 6 adalah ter la lu besar, adapaun yang aman ia lah bi ladiambi l CBR = 4, terutama didaerah t imbunan.

    3.4.2, Konstruksi perkerasan Jalan Jagorawi.Jalan Jagoiawi (Jakarta - Bogor ' Ciawi) d idesain untuk menampung la lu

    lintas ekivalen rata-rata 1.790 kendaraan ( Po = 18.000 lbs. ) t iap hari dan untukumur rencana 20 tahun tanah dasar dari tanah liat setempat dipadatkan.Desain dar i lapisan- lapisan perkerasannya iuga berkal i -kal i mengalami perubahandan perubahan pal ing akhir yang di laksanakan adalah sebagai ber ikut :

    TEBAL JENIS LAPISAN BAHAN

    10 cm SurfaceBinder

    Beton aspalk las A.

    23 cm Asphalt icbase

    Beton aspalk las B.

    15 cm Sub - base *) Sir tu

    Tanah dasar Tanah liat(CBR = a)

    ,,?b:!?j:b"?;322:g;ii,

    68

  • Kontrol perhitungan dengan mempergunakan rumus :

    a).

    bt.

    ra- '^@"ek- 'vvcBR

    h.t = at Dr * a2D2 * %Ds

    Ketentuan-ketentuan :

    Po = 8,2 ton ( 18.000 lbs )n = 1.790

    a1 (beton aspal k las A)aZ (beton aspal klas B)a3 (sirtu klas sedang)D 1 diambi lD2 diambi l

    u (umur rencana)6 (daerah Bogor)? (daerah Bogor)CBR diambi l = 4

    = 20 tahun= r 2.00= i 11.0

    =2= 1,5= 0,7O= l0cm= 23cm

    Perhitungan :

    h . = )o -

    / 8,2 ( 1 +0,7los 20. 2,00.11. 1790 )"eb

    ,

    (umumnya t imbunan)

    = 64,86 cm

    hek = a1 Dl * ^2Dz

    65 = 2. l0 + 1.5.23

    0,7 D3 = 65 - 20 - 34,5

    Da - ,10'5= 15" 0,7

    D3 = 15cm

    = 65 cm.

    * t3D3

    + 0,7 D3

    ( cocok ).

    { 1 + 0,7 log 787.600 )

    69

  • 3.5. JUMLAH LALU LINTAS EKIVALEN RENCANA (JLER).3.5.1. Yang dimaksud dengan jumlah la lu l intas ekivalen rencana ia lah jumlahulangan beban ekivalen ( Po ) selama umur rencana.JLER ini b iasanya di tu l is dengan huruf N.Jadi b i la :

    LER = n (Perhar i )Umur rencan u { tahun )1 tahun = 365 har i

    maka -+ N = 365. u. n.

    Dalam suatu kasus mungkin k i ta hanya mengetahui atau ingin mengetahuijumlah ulangan dar i Po saja (N) tanpa diketahui atau mengetahui umur rencananya.Untuk hal in i maka rumus dasar didepan per lu dirubah sebagai ber ikut :

    Rumus dasar

    dimana

    sedangkan

    atau

    he

    no = u. 6.4. n

    N = 365 u.n.N

    365

    (2\

    (3)

    harga n (3) in i d imasukkan ke rumus no (2)

    --) Do = u '6 '4 'n= u.6. ?. N

    365. u

    6.n. N365

    Jadi b i la dipergunakan methode JLER ini , maka rumus tebal konstruksi adalah :

    he=20CBR

    dimana n^ = 6' ?' N" 365

    dan he = ar. Dt + ar. D, + aa' Da

    c8R

    Po (1+0,7log no)

    70

  • Dengan mempergunakan rumus ini grafik e dan tabel he didepan tetap bisadipergunakan.

    Untuk jalan kerja, pengaruh adanya bidang kontak antara ban dan permukaanjalan perlu diperhitungkan sebagai berikut :

    he =2OPo(1+0,7logno) A (periksa bab 4

    dibelakang)

    6.4. Nuntuk ja lan sub standard

    untuk ja lan darurat

    f lo=

    365

    3.5.2. Contoh soal :Suatu proyek pembangunan akan mempergunakan ja lan setempat yang telah

    ada untuk ja lan ker ja. Setelah diadakan penel i t ian terhadap ja lan tersebut didapathasi l sepert i ber ikut :

    CBR

    dimana A = , r , rECa

    na

    ov.'

    .o

    o

  • P^ (1+0.7 log n^)

    Jawaban :Karena jalan kerja tersebut harus bisa dipergunakan dalam musim hujan, makarumus yang dipergunakan adalah :

    he =20CBR

    6. n. N.dimana no =

    JOC

    Perhitungan :

    @-+ he*A=20 V " - S0S

    CBR

    dimana :

    he = a1 D1 +a2D2 *u3D3

    = 0 + 0 + 0,75.20he = 15 cm.

    dan : t{-- 17,8 J--e-

    6a

    /--:-= 17,8 \/ o

    8,4

    = 17 cm.

    15+17 =20

    N = 2471 l intasan

    N yang harus dicar i

    8 (1+0,7 tos-z-! ! -J!- ;

    72

  • 4. PERHTTUNGAN TEBAL KONSTRUKSI PERKERASAN UNTUKJALAN JALAN SEMENTARA / JALAN SUB STANDARD

    4.1. RUMUS DASAR.Untuk menghitung ja lan- ja lan sub-standard sepert i ja lan ker ja, ia lan desa atau

    jalan- ja lan t ransmigrasi yang biasanya biaya yang tersedia sangat terbatas, maka jar i 'jar i b idang kontak per lu dimasukkan didalam perhi tungan.Sepert i d i terangkan didepan bahwa A adalah jar i - jar i suatu l ingkaran yang luasnyaequivalent dengan luas bidang kontak ( 0 ) .Luas bidang kontak 0 adalah tergantung dar i gaya tekan roda ( W ) dan tekananangin dalam ban karet dar i roda tersebut ( T" ) .Rumus keseimbangan :Tekanan pada muka ja lan = tekanan angin dalam ban.Tekanan pada muka ja lan = - [L

    atau O,i, P

    - TI

    Y

    \N=%P

    2.T ^d

    W+T

    ' 'a 0

    Supaya aman supaya P diambi l sama dengan Po

    P = tekanan gandarO=nA,2 + jar i - iar i b idangkontakA =JL

    (a) dan (b) --)

    (a)

    (b)

    /P/o\ / -z.7t ta

    l ' l + o,7

    CBRatau h=20

    73

  • CBR

    Jadi untuk jalan-jalan sub standard rumus tebal perkerasan adalah :

    h=20

    Tekanan sangat t inggi( very high pressure )Tekanan t inggi( h igh pressure iTekanan sedang( mediurn pressure )Tekanan rendah

    5,6 - 8,4

    4,2 - 5,6

    2.8 - 4,2

    - 2.8I i | { towpressure)L_ l_ I

    m[,"v-- v -

    CBR 2n T"

    dimana no = 6. ?. n

    E2 r T

    a^

    80 - 120

    60- 80

    4U- OU

    40

    Jalan Si lb starroarcl in i adalah ja lan yang penuh resiko ( t idak aman) !ebih- lebih padarnusim hujan. C!eh karena i tu per iu di insyaf i bahwa pengamatan dan pemel iharaanharus di laksanakan terus menerus.Disamping i tu untuk mengurangi resiko per lu kecepatan kendaraan dibatasi sekeci lmungkin {(25 km/iam ) untuk mengurangr biaya pemel iharaan.

    Si la menghendaki ja lan sub-standarC yang cukup aman terhadap musim hujandan terhadap pengaruh-pengaruh i 'egional la innya, maka dianjurkan agar diperguna-kan rumus sebagai ber ikut { s ist im un-bound } .

    Adapun besarnya T. daPat diambi l sebagai ber ikut :

    KLASIF IKASI TEKANANANGIN

    TEKANAN Ai\GtN {Ta )PSI KGiCIVI2

    74

  • I4.2. RUMUS EMPIRIS JARI.JARI BIDANG KONTAK ( ^

    } .Selain untuk menghitung tebal perkerasan ja lan- ja lan sub-standard, jar i - jar i

    b idang kontak A bisa juga dipergunakan untuk memberikan dispensasi kepada trukyang akan melewat i ja lan yang mempunyai k las lebih rendah dar i tekanan gandartruk tersebut. Andaikata dengan me