10
Kontraksi Otot Polos Lambung Katak Kelompok D1

Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

Kelompok D1

Page 2: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

Nama Obat Frekuensi(Kontraksi Per Menit)

Amplitudo(Milimeter)

Tonus(Naik/Tetap/Turun)

Normal 4,5

6,18 mm TETAP

AdrenalinKontrol 4,5 6,18 mm

TURUNPercobaan 1 5,5 mm

PilokarpinKontrol 2 11,25 mm

TURUN

Percobaan 2 7,125 mmSulfat Atropin Kontrol 2 6,25 mm

NAIK

Percobaan 1 10 mm

Data Hasil Praktikum

Page 3: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

A. Keadaan Normal

sifat-sifat otot polos :◦Rhytmicity, yaitu terjadinya kontraksi

secara ritmis dari otot polos tanpa rangsangan dari luar

◦Tonik kontraksi, yaitu otot polos mempunyai tonus tertentu, baik dalam keadaan relaksasi maupun kontraksi.

◦Plasticity, sifat terdapat pada otot visceral. Pada panjang yang berbeda tegangan otot polos bisa sama maupun sebaliknya, pada panjang yang sama bisa mempunyai tonus yang berbeda.

Page 4: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

B. Penambahan Adrenalin

Terjadi penurunan potensial sehingga frekuensi dan kontraksi ritmis turun.

Adrenalin merupakan suatu sympatic agent yang meningkatkan potensial membran dengan threshold tetap, sehingga depolarisasi sukar terjadi. Akibatnya potensial yang terjadi kecil. Adrenalin juga menghambat permeabilitas Na, sekaligus menghambat pemasukan Na ke dalam sel. sehingga frekuensi kontraksi menurun dan otot sulit mencapai nilai ambang karena jarang terjadi potensial aksi.

Page 5: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

C. Penambahan Pilokarpin

Penambahan pilokarpin bersifat menurunkan potensial membran sehingga amplitudo meningkat.

Bahan ini juga menyebabkan peningkatan permeabelitas membran terhadap Na, sehingga terjadi peningkatan frekuensi kontraksi yang diikuti oleh peningkatan tonus otot.

Dalam tabel hasil praktikum kami terjadi penurunan tonus yang berbeda dengan teori sebenarnya.

Page 6: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

D. Penambahan Atropin Sulfat

Atropin sulfat mempunyai fungsi yang sama dengan adrenalin yang menaikkan potensial membran sehingga permeabilitas membran menurun.

Atropin sulfat merupakan parasympatolitic agent yang menghambat asetilkolin agar tidak dapat bekerja pada membrane. Akibatnya frekuensi, amplitudo, dan tonus yang didapatkan dari percobaan lebih rendah dari kontrolnya.

Pada praktikum kami didapatkan tonus otot yang turun. berbeda dengan teori sebenarnya pula.

Page 7: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

Lambung katak terlalu banyak mendapat sentuhan dari luar yang mengakibatkan stres pada lambung katak, sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos lambung katak tersebut.

Pencucian otot polos lambung yang kurang bersih, sehingga obat yang telah diberikan sebelumnya mempengaruhi kerja obat yang diberikan selanjutnya.

Dalam praktikum yang kami lakukan banyak sekali terjadi penyimpangan dengan teori yang sesungguhnya. Hal tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain:

Page 8: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

Kadar obat yang diberikan untuk merangsang kontraksi otot kurang sesuai sehingga pengaruh yang diberikan kurang jelas untuk diamati.

Pemasangan alat yang kurang tepat sehingga grafik tidak terbaca secara jelas, dan hal itu dapat berpengaruh terhadap pengukuran amplitudo gelombang yang tergambar pada penulis.

Page 9: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

Kesimpulan

Otot polos dapat berkontraksi secara ritmis tanpa adanya rangsangan dari luar.

Obat Adrenergik adalah obat yang kerjanya menimbulkan relaksasi.

Obar kolinergik adalah obat yang kerjanya menimbulkan kontraksi.

Page 10: Kontraksi Otot Polos Lambung Katak

Adrenalin dan Sulfat Atropin termasuk jenis obat adrenergik. keduanya dapat menyebabkan penurunan kontraksi otot polos. Keduanya menurunkan frekuensi, amplitudo, dan tonus otot sehingga dapat digolongkan obat para symphatonimetikum.

Pilokarpin termasuk jenis obat kolinergik. Obat ini dapat menyebabkan peningkatan frekuensi, amplitudo, dan tonus sehingga dapat digolongkan sebagai obat symphatonimetikum.