22
ANATOMI KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) LAPORAN PRAKTIKUM STRUTUR PERKEMBANGAN HEWAN I KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Oleh : Nama : Ira Fitria NIM : B1J011129 Rombongan : VI Kelompok : 4 Asisten : Lifannur G.

ANATOMI KATAK SAWAH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANATOMI  KATAK  SAWAH

ANATOMI KATAK SAWAH(Fejervarya cancrivora)

LAPORAN PRAKTIKUM STRUTUR PERKEMBANGAN HEWAN I

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2012

Oleh :

Nama : Ira FitriaNIM : B1J011129Rombongan : VIKelompok : 4Asisten : Lifannur G. Tyas

Page 2: ANATOMI  KATAK  SAWAH

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Katak adalah salah satu anggota dari Classis Amphibia. Amphibia berasal

dari kata Amphi, artinya rangkap dan bios, artinya kehidupan, karena amphibia

adalah hewan yang hidup dengan dua kehidupan, mula-mula dalam air tawar,

kemudian di lanjutkan di darat. Katak merupakan hewan peralihan antara hewan air

dan hewan darat. Awal dari kehidupan katak dimulai di perairan kemudian pindah

kedaratan. Habitat katak sangat bervariasi dari rawa sampai ke pegunungan.

Kebanyakan hidup di daerah yang berhutan karena katak membutuhkan tempat yang

lembab untuk melindungi diri dari kekeringan. Katak yang hidup di luar air biasanya

pada periode tertentu akan berkunjung ke perairan untuk melakukan

perkembangbiakan. Tingkatan taksonomi pada katak dapat diketahui dengan

memperlihatkan karakter morfologinya sebagai acuan untuk identifikasi dan

determinasi (Claude, 1988).

Menurut Djuhanda (1982) hewan yang dapat hidup di dua habitat yang

berbeda, pasti akan menjumpai dua kelompok musuh, di air dan di darat. Tetapi di

waktu yang sama hewan ini juga memiliki dua kesempatan untuk melarikan diri, air

dan darat. Cara hidup katak sangat berbeda dengan ikan. Hewan ini tidak hidup di

dalam perairan dalam, tetapi menggunakan sebagian besar waktunya di darat.

Sebagaimana halnya dengan jenis ikan, katak tidak mempunyai leher. Kulitnya lunak

dan agak berlendir. Tidak mempunyai ekor, karena menghalang-halangi gerak

meloncat.

Apabila diamati dengan teliti, akan terlihat jelas adanya keragaman variasi

antar spesies yang satu dengan yang lainnya. Katak mempunyai badan yang lebar

Page 3: ANATOMI  KATAK  SAWAH

dilengkapi dengan dua pasang anggota gerak. Anggota gerak bagian depan lebih

pendek dan kecil, serta mempunyai empat jari, sedangkan bagian belakang jauh lebih

besar dan panjang. Hal ini sesuai dengan fungsinya yaitu untuk melompat. Anggota

gerak ini biasanya juga dilengkapi dengan selaput renang untuk memudahkan katak

berenang (Susanto, 1994).

Katak sawah di gunakan di dalam praktikum kali ini karena mudah di dapat,

tidak beracun, dan tanpa harus mengeluarkan biyaya untuk mendapatkannya karena

biasa terdapat di sawah-sawah. Katak sawah juga dipilih untuk mewakili kelas

amphibia karena mudah di dapat, ukuran besar, dan dapat menunjukkan banyak

persamaan dalam bentuk dan fungsi vertebrata tinggi termasuk manusia. Susunan

tubuh mudah di pelajari, cara hidup sedrhana dan mudah di pelajari. Badan katak

bisa tumbuh mencapai 10 cm, dan dapat di kenali dengan melihat bercak-bercak

coklat pada punggung dari depan ke belakang. Daging yang berwarna putih akan

tampak, jika kulit di bedah (Susanto, 1994).

Klasifikasi katak sawah (Fejervarya cancrivora) adalah sebagai berikut:

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Class : Amphibia

Ordo : Anura

Familia : Ranidae

Genus : Fejervarya

Species : Fejervarya cancrivora

Page 4: ANATOMI  KATAK  SAWAH

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati struktur dan

anatomi tubuh katak sawah.

Page 5: ANATOMI  KATAK  SAWAH

II. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, gunting bedah, pinset, dan alat

penunjuk preparat.

Bahan yang digunakan adalah katak sawah (Fejervarya cancrivora), air

keran.

B. Metode

Metode yang di gunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Katak sawah yang masih hidup mula-mula ditusuk pada bagian kepalanya

dengan jarum penusuk.

2. Setelah mati lemas katak di letakkan dengan bagian dorsalnya pada bak preparat.

3. Pengguntingan dimulai dari medio-prosterior ke arah anterior kemudian seluruh

kulit ventral di lepaskan.

4. Bagian-bagian tubuh katak diamati dan gambar yang ada diberi keterangan

Page 6: ANATOMI  KATAK  SAWAH

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 1. Morfologi Luar Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan Gambar:

A. Caput B. Truncus C. Extrimitas anterior D. Extrimitas posterior

1. Cavumoris 10. Brachium

2. Organon visus 11. Manus

3. Palpebra superior 12. Digiti

4. Membrana nictitans 13. Antebrachium

5. Columella 14. Saccus vocalis

6. Crus 15. Annulus tympanicus

7. Pes 16. Palpebra inferior

8. Web

9. Femur

Page 7: ANATOMI  KATAK  SAWAH

Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan Gambar:

1. Os vomer

2. Choane

3. Tuba eustachius

4. Maxilla

5. Glottis

6. Lingua

7. Mandibulla

8. Pallatum durum

Page 8: ANATOMI  KATAK  SAWAH

Gambar 3. Anatomi Otot Extrimitas Posterior Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan Gambar:

1. Muscullus trisep femoris

2. Muscullus gracillis minor

3. Muscullus sartorius

4. Tulang patella

5. Muscullus tibialis anticus longus

6. Muscullus gastronimeus

7. Muscullus tibialis anticus brevis

8. Muscullus tibialis posticus

9. Tibio fibula

10. Muscullus gracillis mayor

11. Muscullus adductor magnus

Page 9: ANATOMI  KATAK  SAWAH

Gambar 4. Anatomi Otot Ventral Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan Gambar:

1. Muscullus submandibularis

2. Muscullus subhyoideus

3. Muscullus pars episternalis

4. Muscullus coracoradialis

5. Muscullus deltoideus

6. Muscullus pars epicoracoidea

7. Muscullus pars abdominalis

8. Inscriptio tendinae

9. Muscullus obliqus internus

10. Muscullus obliqus externus

11. Linea alba

12. Muscullus rectus abdominis

Page 10: ANATOMI  KATAK  SAWAH

Gambar 5. Anatomi Sistem Pencernaan Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)

Keterangan Gambar:

1. Ductus cysticus

2. Hepar

3. Vesica felea

4. Oesophagus

5. Ductus pancreaticus

6. Pancreas

7. Gastrum

8. Ductus choleodochus

9. Pylorus

10. Rectum

11. Cloaca

12. Mesenterium

13. Intestine

Page 11: ANATOMI  KATAK  SAWAH

Gambar 6. Anatomi Sistem Reproduksi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora) Betina

Keterangan Gambar:

1. Osteumtuba

2. Corpus adiposa

3. Ren

4. Ovarium

5. Kelenjar adrenal

6. Oviduct

7. Ureter

8. Vesica urinaria

9. Cloaca

Page 12: ANATOMI  KATAK  SAWAH

Gambar 7. Anatomi Sistem Reproduksi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora) Jantan

Keterangan gambar:

1. Corpus adiposa

2. Ren

3. Epididimis

4. Testis

5. Ureter

6. Kelenjar adrenal

7. Ureter

8. Vesica urinaria

9. Cloaca

Page 13: ANATOMI  KATAK  SAWAH

B. Pembahasan

Hasil pengamatan anatomi katak sawah didapatkan hasil bahwa tubuh katak

tersusun atas caput, truncus, extrimitas anterior (kaki depan), extrimitas posterior

(kaki belakang). Katak mempunyai kulit yang berlendir. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Mahardono (1980) yang menyatakan bahwa tubuh katak tersusun atas

bagian kepala, badan, dan anggota gerak, sebagaimana halnya dengan jenis ikan,

katak tidak memiliki leher. Katak tidak memiliki ekor karena dapat menghalangi

gerak melompat. Kepala katak lebar dan pipih, mempunyai lidah yang panjang,

lubang hidung tertutup katup pada saat katak menyelam di air. Matanya menonjol

disisi kepala, sisi belakang mata terdapat selaput gendang telinga.

Tubuh katak menunjukkan keadaan yang serupa dengan anggota-anggota lain

dalam ordonya (Anura), menjadi diperpendek. Oleh sebab itu, tidak ada cauda.

Hewan-hewan yang berenang dalam air antara caput dan truncus tidak jelas

(Radiopoetra, 1991). Kepala katak sawah menyatu pada badan, lubang hidung, dan

mata terletak pada bagian atas kepala. Katak mengalami metamorfosis dari insang

dan paru-paru untuk bernapas di darat, selain itu kulit juga di gunakan untuk

bernapas. Beberapa katak hidup di air, oksigen diabsorbsi dengan menggunakan

pundi-pundi kulit. Modifikasi pada kulit meningkatkan area permukaan respirasi

(Halliday, 1994).

Menurut Guyer and Lane (1964), organ sistem urogenitalia pada Fejervarya

cancrivora betina meliputi Ovarium berpasangan melekat pada dinding tubuh bagian

dorsal yang disokong oleh selaput yang disebut mesovarium. Organ pembentuk ova

pada hewan betina sangat besar dan berbentuk hitam berlipat-lipat penuh ova. Ova

yang telah masak akan di ikuti dengan pecahnya dinding ovarium, sehingga terjadi

penyebaran ova ke dalam rongga badan. Ini terjadi pula oleh gerakan-gerakan silia

Page 14: ANATOMI  KATAK  SAWAH

dari selaput peritoneum (selaput-selaput pada daerah abdomen) yang menempel pada

dinding dorsal tubuh dengan bantuan konstraksi otot-otot abdomen ova akan

terdorong ke depan menuju osteum tuba yaitu sepanjang lubang seperti corong,

pangkal dari oviduct yang letaknya di kiri kanan oesophagus.

Menurut Hadikaswoto (1982), bahwa oviduct (saluran telur), merupakan

sepasang saluran yang berliku-liku berwarna putih. Dinding oviduct terdapat kelenjar

yang menghasilkan lendir-lendir yang dipakai untuk menyelubungi ova. Sebelum

oviduct bermuara di kloaka, tiap oviduct memperlihatkan pelebaran yang berdinding

tipis disebut “uterus” sebagai tempat penampungan ova untuk sementara, sebelum

ova di keluarkan dari tubuh. Fertilisasi (pembuahan sel telur atau ovum oleh

spermatozoa, berlangsung diluar tubuhnya, yakni di dalam air/fertilisasi eksternal).

Corpus adiposum (badan lemak), letaknya sebelah anterior dari ovarium.

Sistem ekskresi pada Fejervarya cancrivora terdiri dari ren, ureter, vesica

urinaria, dan papilla urogenitalis. Sepasang ren yang memanjang, melekat pada

dinding dorsal abdomen, kanan dan kiri linea mediana. Ureter ialah saluran yang

keluar dari ren, ia berjalan ke caudal berakhir pada papilla urogenitalis yang

bermuara pada cloaca. Sebuah tonjolan keluar berupa kantung dua lobi berdinding

tipis terdapat pada dinding cloaca yang meluas ke dalam cavum abdominalis.

Kantung ini berguna untuk menyimpan urine dan ia disebut vesica urinaria

(Radiopoetro, 1977).

Tubuh katak terdapat berbagai macam otot yang tersebar di seluruh tubuh

katak. Otot-otot pada katak dibagi menjadi dua, yaitu otot-otot ventral tubuh yang

terdiri dari kelompok ventral dari otot, dorsal dari kelompok ventral dan ventral dari

kelompok otot proksimal . Otot- otot tersebut berfungsi alat gerak sesuai dengan

system muscular. Otot-otot pada extrimitas posterior yaitu bagian femur dibangun

Page 15: ANATOMI  KATAK  SAWAH

oleh otot-otot (yang letaknya lateral ke medial) berturut turut, Muscullus trisep

femoris, otot besar yang letaknya paling lateral, muscullus sartorius, otot pipih yang

letaknya sebelah medial dari muscullus femoris,muscullus adductor magnus, medial

dari muscullus sartorius dari luar tampak sebagai kerucut, muscullus gracillis mayor,

otot-otot yang agak besar pada femur bagian medial, muscullus gracillis minor,

berbentuk pita tipis biasanya ikut terbawa waktu menguliti (Djuhanda, 1982).

Page 16: ANATOMI  KATAK  SAWAH

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tubuh katak sawah terdiri dari caput (kepala), truncus (badan), extrimitas anterior

(kaki depan), dan extrimitas posterior (kaki belakang).

2. Katak sawah merupakan hewan amphibia yang dapat hidup di dua habitat yaitu

darat dan air, dengan menggunakan insang, paru-paru dan kulit sebagai alat

pernapasan.

3. Katak tidak memiliki ekor karena dapat menghalangi ketika melompat.

4. Genitalia katak sawah betina (Fejervarya cancrivora) terdiri dari ovarium dan

oviduct sedangkan pada katak sawah jantan (Fejervarya cancrivora) terdiri dari

testis dan vas deferens.

5. Fertilisasi pada katak termasuk fertilisasi exsternal.

Page 17: ANATOMI  KATAK  SAWAH

DAFTAR REFERENSI

Claude A, Vilee, dkk. 1988. Zoologi Uum edisi 6. Jakarta: Erlangga.

Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Amico, Bandung.

Guyer dan Lane . 1964 . Animal Biology .Herper and Row , New York.

Hadikaswoto. 1982. Zoologi Umum . Alumni, Bandung.

Halliday, et al. 1994. The Encyclopedia of Reptiles and Amphibian. Andromeda

Oxford, Inggris

Mahardono. A. 1980. Anatomi Katak. PT Internusa, Jakarta.

Radiopoetra, 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Susanto, Heru. 1994. Budidaya Kodok Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.