Upload
sigit-prabowo
View
19
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
otomotif, SPT, Kopling
Citation preview
BAB III
KAJIAN TEORI
A. SISTEM KOPLING
Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah
kendaraan. Kopling (clutch) terletak di antara mesin dan transmisi, dan
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.
Pemindahan tenaga dari mesin ke sistem penggerak pada kendaraan,
tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang
menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di
samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada
bagian mesin.
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling,
transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit
kopling dan komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling
depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan fungsinya,
yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit kopling memutus dan
menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem pemindah
tenaga. Dengan adanya kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga gerak,
maka tidak perlu harus mematikan sumber gerak (mesin).
Gbr. Konstuksi letak unit kopling (clutch) pada kendaraan
11
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine)
kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan
ke transmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui differensial
(Final Drive).
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah :
1) Harus dapat menghubungan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
Kenyamanan berkendara menuntut terjadinya pemutusan dan
penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut
berarti terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara
bertahap.
2) Harus dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
Jika kopling sudah menghubung penuh maka antara fly wheel dan
plat koping tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin
terpindahkan 100%.
3) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
Pada saat kita operasinalkan, kopling harus dapat memutuskan
daya dan putaran dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul-
betul tidak diteruskan, sedangkan pada saat kopling tidak
dioperasionalkan, kopling harus menghubungkan daya dan putaran
100%. Kerja kopling dalam memutus dan menghubungkan daya dan
putaran tersebut harus cepat atau tidak banyak membutuhkan waktu.
B. JENIS KOPLING
1. Kopling Gesek
a. Definisi kopling gesek
Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan
daya adalah dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang
gesek. Ditinjau dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2
yaitu :
1). Kopling piringan (disc clutch)
12
Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk
piringan atau disc.
2). Kopling konis (cone clutch)
Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk
konis.
Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1). Kopling plat tunggal
Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan
koplingnya hanya satu.
Gbr. Konstruksi unit kopling plat tunggal
2). Kopling plat ganda/banyak
Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih
dari satu.
13
Gbr. Konstruksi unit kopling plat ganda
Gbr. Konstruksi unit kopling plat banyak
Gbr. Plat kopling pada unit kopling plat banyak
Ditinjau dari mekanisme penggeraknya, kopling dapat dibedakan menjadi:
1). Kopling Mekanis (Mechanical Clutch)
Kopling mekanis adalah kopling yang mekanisme kerjanya
menggunakan kabel kopling. Pada jenis ini perpindahan tekanan pedal
kopling diteruskan ke rumah kopling secara langsung melalui kabel
kopling. Kopling mekanis terdiri dari bagian-bagian seperti pada
gambar dibawah ini:
14
Mechanical clutch terdiri dari:
1. Clutch pedal
2. Clutch release lever
3. Clutch release cable
4. Release fork
5. Clutch cover
1.C
2). Kopling Hidraulis (Hydraulic Clutch)
Kopling hidrolis adalah kopling yang mekanisme kerjanya
menggunakan tekanan hidrolis untuk menngerakkan kopling. Pada tipe
ini, gerakan pedal kopling dirubah menjadi tenaga hidraulis oleh
master cylinder yang kemudian diteruskan ke release fork melalui
release cylinder.
Tipe ini terdiri dari :
1. Clutch pedal
2. Master Cylinder
3. Flexible hose
4. Release cylinder
5. Release fork
6. Clutch cover
15
a). Master Cylinder
Master Cylinder kopling berfungsi untuk menghasilkan
tekanan hidraulis. Komponen-komponen master Cylinder
terdiri dari :
Gbr. Master Cylinder Kopling
Keterangan:
1. Reservoir tank.
2. Piston.
3. Push rod.
4. Inlet valve.
5. Conical spring.
6. Connecting rod.
7. Compression spring.
8. Spring retainer.
Cara kerja Master Cylinder:
Saat pedal kopling ditekan
Connecting rod bergerak ke kiri karena tenaga dari
cinical spring dan mengakibatkan reservoir tertutup
oleh inlet valve.Chamber A terpisah dari chamber B,
tekanan hidraulis pada chamber A naik, kemudian
tekanan diteruskan ke pipa dan reservoir cylinder.
16
.
Gbr. Kerja Master Cylinder saat ditekan
Saat pedal kopling dilepas
Piston akan kembali ke kanan oleh tekanan
compression spring, connecting rod tertarik oleh spring
retainer melawan tekanan conical spring, sehingga inlet
valve terbuka dan chamber A berhubungan dengan
chamber B.
Gbr. Kerja master cylinder saat dilepas
17
b). Cylinder Pembebas Kopling
Silinder pembebas kopling berfungsi untuk mendorong release
fork (meneruskan tekanan hidraulis dari master silinder).
Gbr. Cylinder pembebas kopling
Keterangan:
1. Push rod
2. Cylinder cup
3. Cylinder body
4. Conical spring
5. Piston
Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan
panas, sehingga memerlukan media pendinginan. Ditinjau dari
lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi :
1). Kopling basah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan
atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah
umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan
berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling
18
tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada
bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
2). Kopling kering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan
atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh
ada cairan/ minyak).
Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat
meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas
penekan. Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi :
1). Kopling pegas spiral
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral.
Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil
memiliki kelebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/
spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat,
tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus
maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada
kecepatan tinggi dan komponennya lebih banyak, sehingga
kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan
menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan bekerja
pada putaran lambat.
Gbr. Kopling gesek dengan pegas spiral
19
(2).Kopling pegas diafragma
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk
diaphragma. Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan
dari pegas spiral. Namun pegas diaphragma mempunyai
kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang
responsive (kerjanya lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling
pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang
mengutamakan kenyamanan.
Gbr. Kopling gesek pegas diaphragma
b. Konstruksi kopling gesek
Gbr. Kopling gesek tipe plat tunggal
20
Facing (kampas kopling)
Paku keling/ rivet
Disc plate (Plat kopling )
Clutch Hub
Torsion spring dumper
Komponen utama dari kopling tunggal plat gesek ini adalah sebagai berikut:
1). Plat Kopling (Disc clutch)
Gbr. Plat kopling
Plat kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi
menerima dan meneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan plat
penekan ke input shaft transmisi. Bagian-bagian plat kopling
terlihat pada gambar. Plat kopling dipasangkan pada alur-alur input
shaft transmisi. Bagian plat kopling yang beralur dan berhubungan
dengan input shaft transmisi dinamakan clutch hub. Kampas
kopling (facing) dipasangkan pada plat kopling untuk
memperbesar gesekan. Kampas kopling dipasangkan pada cushion
plate dengan dikeling. Cushion plate dipasangkan pada plat
kopling juga dengan dikeling. Hentakan saat kopling mulai
meneruskan putaran dan pada saat akselerasi dan deselerasi
diredam oleh torsion dumper. Terdapat dua jenis torsion dumper
yakni torsion rubber dumper dan torsion spring dumper.
Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat
dari paduan bahan asbes dan logam. Paduan ini dibuat dengan
tujuan agar plat kopling dapat memenuhi persyaratan, yaitu :
a) Tahan terhadap panas
Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan yang
memang direncanakan saat kopling akan dihubungkan.
b) Dapat menyerap panas dan membersihkan diri
21
Gesekan akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan
yang aus. Kanvas kopling dilengkapi dengan alur yang
berfungsi untuk ventilasi dan menampung dan membuang debu
yang terjadi.
c) Tahan terhadap gesekan
Kanvas kopling direncana-kan untuk bergesekan, maka perlu
dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
d) Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam
bentuk pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga
disebut dengan pegas radial. Konstruksinya seperti gambar di
bawah ini.
Gbr. Pegas Radial Plat Kopling
Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan saat
kopling terhubung sehingga diperoleh proses penyambungan yang
halus, dan juga getaran atau kejutan selama
menghubungkan/bekerja. Untuk itu maka pegas radial harus
mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat kopling
memiliki elastisitas yang baik. Namun demikian karena
penggunaan yang terus menerus, maka pegas radial dapat
mengalami kerusakan. Untuk yang dalam bentuk karet,
kemungkinan karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah.
22
Sedangkan yang pegas ulir, kemungkinan berkurang panjang
bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter-jadinya
kelonggaran pegas dirumahnya dan menimbulkan suara.
Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi dengan
pegas aksial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut
ini.
Gbr. Pegas Aksial Plat Kopling
Pegas aksial dipasang diantara kanvas kopling, dan
bentuknya ada dua macam. Gambar A pegas aksial berbentuk E
dan Gambar B pegas aksial berbentuk W.
Fungsi pegas aksial adalah untuk mendapatkan senntuhan
yang halus saat plat kopling mulai terjepit oleh plat tekan pada fly
wheel. Dengan kata lain terjadi proses menggesek terlebih dahulu
sebelum terjepit kuat oleh plat tekan pada fly wheel.
2). Rumah kopling, plat penekan dan pegas penekan
Gbr. Rumah kopling tipe boss drive
23
Clutch cover unit terdiri dari plat penekan, pegas penekan, tuas
penekan dan rumah kopling. Ditinjau dari konstruksinya clutch
cover dibedakan menjadi tiga yakni: boss drive type clutch cover,
radial strap type clutch cover dan corded strap drive tipe clutch
cover. Pada tipe boss drive plat penekan dipasangkan pada rumah
kopling dengan boss sehingga konstruksinya kuat, namun
perpindahan tenaga tidak bisa lembut. Tipe radial strap type clutch
cover dan corded strap drive tipe clutch cover. Pada tipe boss drive
plat penekan dihubungkan ke rumah kopling oleh strap (plat baja)
dalam arah radial dari boss. Tipe corded strap drive plat penekan
ditahan oleh tiga buah plat pada rumah kopling sehingga daya
elastisitas plat tersebut memungkinkan perpindahan tenaga terjadi
dengan lembut.
Gbr. Rumah kopling tipe radial strap drive dan chorded strap
3). Clutch release atau throwout bearing
Clutch release atau throwout bearing, unit ini berfungsi
untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate
Lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit
dengan pressure plate Lever untuk pegas coil. Sedangkan yang
memakai pegas difragma langsung keujung pegas.
24
Bantalan tekan ini ada tiga macam. Seperti terlihat pada
gambar berikut ini.
Gbr. macam-macam bantalan tekan kopling
Gambar 1 adalah bantalan tekan yang mampu menerima
beban aksial dan menyudut. Gambar 2 bantalan tekan yang hanya
mampu menerima beban aksial. Keduanya memerlukan pelumasan,
bila pelumasnya habis maka keduanya akan mengalami kerusakan.
Sedangkan gambar 3 adalah bantalan tekan yang terbuat dari
karbon yang tidak memerlukan pelumasan.
4). Throwout lever/Clutch Fork/plate Lever/Release Fork
Berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling.
Konstruksi di bawah ini berarti plat tekan bersama rumahnya
dipasang menggunakan baut pada fly wheel. Sementara plat kopling
dipasang diantara fly wheel dengan pelat tekan, dan bagian
tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi dengan sistem
sliding.
Gbr. Release Fork
25
c. Cara kerja kopling gesek
Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus
dari mesin ke transmisi melalui adanya gesekan antara plat kopling
dengan fly wheel dan plat penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh
pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui mekanisme
penggerak kopling.
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan
diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat
penekan melawan tekanan pegas penekan sehingga plat kopling tidak
mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan
plat penekan tidak terjadi sehingga putaran mesin tidak diteruskan.
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut
akan diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong
plat penekan melawan sebagain/ setengah tekanan pegas penekan
sehingga tekanan plat penekan ke fly wheel berkurang, sehingga plat
kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan
plat penekan kecil sehingga putaran dan daya mesin diteruskan
sebagian.
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali
mendorong dengan penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat
kopling ke fly wheel dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan
berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan daya mesin
diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip.
Gbr. Cara kerja kopling
26
2. Kopling Magnet
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan
daya dengan memanfaatkan gaya magnet. Magnet yang digunakan adalah
magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke
dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi. Listrik yang
dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga
magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai
kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya
digunakan sebagai kopling pada kompresor air conditioner (AC).
Gbr. Konstuksi unit kopling magnet
3. Kopling Satu Arah (one way clutch/ free wheeling clutch/ over running
clutch)
Kopling satu arah merupakan kopling otomatis yang memutus dan
menghubungkan poros penggerak (driving shaft) dan yang digerakkan
(driven shaft) tergantung pada perbandingan kecepatan putaran sudut dari
poros-poros tersebut. Jika kecepatan driving lebih tinggi dari driven,
kopling bekerja menghubungkan driving dan driven. Jika kecepatan
driving lebih rendah dari driven, kopling bekerja memutuskan driving dan
driven. Ada dua jenis one way clutch yakni sprag type dan roller type.
27
Gbr. Kopling satu arah tipe sprag dan tipe roller
4. Kopling Hidolik
Dinamakan kopling hidrolik karena untuk melakukan pemindahan
daya adalah dengan memanfaatkan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis
didapat dengan menempatkan cairan/ minyak pada suatu wadah/
mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan terlempar/ bersirkulasi oleh
adanya gaya sentrifugal akibat putaran sehingga fluida mempunyai tenaga
hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai penerus/
pemindah tenaga.
Gbr. Konstuksi unit kopling fluida
Komponen utama pada unit kopling hidrolik adalah : pump impeller,
turbin runner dan stator. Pump impeller merupakan mekanisme pompa
yang membangkitkan tenaga hidrolis pada fluida. Turbin runner adalah
mekanisme penangkap tenaga hidrolis fluida yang dibangkitkan pump
impeller. Stator adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak
28
terjadi aliran yang merugikan tetapi justru aliran yang menguntungkan
sehingga didapatkan peningkatan momen/ torsi.
29