Upload
trinhdung
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN
DENGAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF AL-QUR’AN
SANTRI TPQ DARUSSALAM KELURAHAN KEMBANG
ARUM KECAMATAN SEMARANG BARAT TAHUN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh :
SITI SHOFIYAH KURNIYATI
(073111021)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Siti Shofiyah Kurniyati
NIM : 073111021
Jurusan/Progam Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 13 April 2012
Saya yang menyatakan
Siti Shofiyah Kurniyati
NIM. 073111021
iii
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 17 April 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan
dan koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF AL-
QUR’AN SANTRI TPQ DARUSSALAM KELURAHAN
KEMBANG ARUM KECAMATAN SEMARANG BARAT
TAHUN 2011/2012 Nama : SITI SHOFIYAH KURNIYATI
NIM : 073111021
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : S1
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan
kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang
munaqasah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing I
Dr. H. Abdul Wahib, M. Ag
NIP. 19600615 199103 1 00
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 17 April 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan
dan koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF AL-
QUR’AN SANTRI TPQ DARUSSALAM KELURAHAN
KEMBANG ARUM KECAMATAN SEMARANG BARAT
TAHUN 2011/2012 Nama : SITI SHOFIYAH KURNIYATI
NIM : 073111021
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : S1
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan
kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang
munaqasah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing II
Drs. Abdul Rahman, M. Ag
NIP. 19691105 199403 1 003
vi
ABSTRAK
Judul : Korelasi Antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an
dengan Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an
Santri TPQ Darussalam Kelurahan Kembang Arum
Kecamatan Semarang Barat Tahun 2011/2012
Penulis : Siti Shofiyah Kurniyati
NIM : 073111021
Penelitian ini membahas kemampuan membaca Al-Qur’an dan
kemampuan menulis huruf Al-Qur’an. Penelitian ini dimaksudkan untuk
menjawab permasalahan: (1) Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur’an santri
TPQ Darussalam Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun
2011/2012? (2) Bagaimana kemampuan menulis huruf Al-Qur’an santri TPQ
Darussalam Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun
2011/2012? (3) adakah hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dan
kemampuan menulis huruf Al-Qur’an santri TPQ Darussalam Kelurahan
Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun 2011/2012?
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Sampel penelitian yang
berjumlah 30 siswa diambil dari 15% jumlah populasinya dengan menggunakan
teknik Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode tes kinerja (perbuatan) untuk memperoleh data variabel X yaitu
kemampuan membaca Al-Qur’an dan menggunakan metode tes tertulis untuk
memperoleh data variabel Y yaitu kemampuan menulis huruf Al-Qur’an santri
TPQ Darussalam Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat.
Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan
teknik statistik inferensial, untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis
penelitian menunjukkan bahwa:
Tingkat kemampuan membaca Al-Qur’an santri TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun 2011/2012 dalam
kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan nilai
mean 76,47 yaitu terdapat antara interval 75-78.
Tingkat kemampuan menulis huruf Al-Qur’an santri TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun 2011/2012 dalam
kategori sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan nilai
mean 71,03 yaitu terdapat antara interval 69-72.
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan membaca
Al-Qur’an dengan kemampuan menulis huruf Al-Qur’an. Berdasarkan pada
analisis kuantitatif dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat nilai r
observasi adalah 0,817 berada di atas r product moment batas penolakan 5%
sebesar 0,361 dan batas penolakan 1% sebesar 0,361, dengan kata lain 0,817 >
0,463 pada taraf 5% dan 0,799 > 0,463 pada taraf 1%. Dengan demikian hasilnya
dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima.
vii
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan akan menjadi bahan informasi dan
masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar mata
kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa
meningkatkan motivasi berprestasi secara lebih memadai.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Sholawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepada beliau Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang
mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa
skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari
semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan
terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu.
Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Suja'i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,
yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.
2. Nasirudin, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan selaku dosen wali yang senantiasa
sabar dalam memberi pengarahan demi kelancaran dalam perkuliahan.
3. Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag. selaku pembimbing I dan Drs. Abdul Rahman,
M.Ag. selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penulisan skripsi.
4. Semua dewan penguji yang telah memberikan masukan selama
berlangsungnya sidang munaqasyah..
5. Mukhtarul Anwar, S.Pd.I, selaku Kepala Madrasah TPQ Darussalam yang
telah memperkenankan penulis untuk mengadakan penelitian.
6. Ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu mencurahkan kasih sayang,
perhatian, kesabaran, ketabahan serta untaian do’a yang tulus sepanjang waktu
demi keberhasilan peneliti.
7. Kakak-kakak tersayang (Mas Moh, Mas Budi dan Mas Ali) yang selalu
memberikan dukungan baik materiil ataupun non materiil.
ix
8. Sahabat-sahabat (Nusan, Uudz dan Ndut) yang selalu memberikan bantuan,
motivasi, keceriaan serta dukungan untuk selalu bangkit dari keputusasaan dan
keterpurukan yang selalu datang melanda.
Kepada mereka semua peneliti tidak dapat memberikan apa-apa, hanya
ucapan terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah SWT membalas
semua amal kebaikan mereka dan melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan
Inayah-Nya. Pada akhirnya peneliti menyadari dengan sepenuh hati bahwa
penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya.
Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
untuk mengevaluasi dan memperbaikinya. Peneliti berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Semarang, 17 April 2012
Peneliti,
Siti Shofiyah Kurniyati
NIM. 073111021
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
TRANSLITERASI ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 4
BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................................. 6
A. Kajian Penelitian Yang Relevan ...................................................... 6
B. Kerangka Teoritik ............................................................................ 8
1. Kemampuan Membaca Al-Qur’an .............................................. 8
a. Pengertian Membaca Al-Qur’an ............................................ 8
b. Dasar Membaca Al-Qur’an .................................................... 9
c. Adab Membaca Al-Qur’an ..................................................... 11
d. Keutamaan Membaca Al-Qur’an ........................................... 13
e. Metode Membaca Al Qur’an .................................................. 14
f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca
Al-Qur’an ............................................................................... 17
g. Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an ......................... 22
2. Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an ..................................... 23
a. Pengertian Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an ............. 23
xi
b. Anjuran Mendidik Anak Menulis Al-Qur’an ....................... 24
c. Cara Menulis Huruf Al-Qur’an ............................................ 26
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menulis
Huruf Al-Qur’an................................................................... 27
e. Indikator Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an ............... 28
3. Kerangka Berpikir ....................................................................... 29
C. Hipotesis .......................................................................................... 30
BAB III : METODE PENELITIAN .................................................................... 31
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 32
C. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ......................... 32
D. Variabel dan Indikator Penelitian .................................................... 33
E. Pengumpulan Data Penelitian .......................................................... 34
F. Analisis Data Penelitian ................................................................... 35
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 37
A. Gambaran Umum TPQ Darussalam ................................................ 37
1. Letak Geografis TPQ Darussalam .............................................. 37
2. Visi dan Misi TPQ Darussalam................................................... 37
3. Keadaan Guru dan Santri TPQ Darussalam ................................ 38
4. Struktur Organisasi TPQ Darussalam ......................................... 39
5. Sarana dan Prasarana TPQ Darussalam ...................................... 39
B. Deskriptif Data Hasil Penelitian ...................................................... 39
1. Deskripsi Data ............................................................................. 39
2. Pengajuan Hipotesis .................................................................... 45
3. Pembahasan ................................................................................. 50
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 51
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP ........................................ 52
A. Kesimpulan ...................................................................................... 52
xii
B. Saran ................................................................................................ 53
C. Penutup ............................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur‟an merupakan pedoman hidup umat Islam di dunia. Bagi umat
Islam, Al-Qur‟an adalah sumber segala hukum. Setiap manusia bahkan percaya
bahwa Al-Qur‟an adalah sumber nilai ajaran Islam yang utama.
Percaya akan kebenaran Al-Qur‟an sebagai wahyu yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu rukun iman yang ke-3.
Akan tetapi kepercayaan yang asal percaya tidak bisa disamakan dengan
kepercayaan yang didasarkan atas pengetahuan dan pemahaman. Karena itulah
mempelajari Al-Qur‟an dengan pengetahuan dan pemahaman yang benar adalah
suatu keharusan.
Untuk mengetahui isi kandungan Al-Qur‟an, umat Islam hendaknya dapat
membaca Al-Qur‟an terlebih dahulu, karena di samping secara psikologis akan
mendapatkan ketenangan jiwa bagi si pembaca juga akan memudahkan dalam
mempelajari dan memahami arti serta maksud ayat yang dibaca.
Menurut Mulyono Abdurrahman yang mengutip pendapat Lerner,
mengatakan bahwa kemampuan membaca adalah merupakan dasar untuk
menguasai bidang studi.1
Sebagaimana wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW dalam (Q.S.al-„Alaq/ 96 :1-5) yang berbunyi:
"1) bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2) Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4) yang mengajar (manusia) dengan
1Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), Cet. 1, hlm 200
2
perantaran kalam, 5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya". 2
Ayat tersebut memerintahkan kepada manusia untuk belajar membaca,
sebab dengan membaca manusia akan semakin bertambah ilmu pengetahuan dan
wawasannya. Selain itu membaca Al-Qur‟an adalah sebagai penyeimbang agar
kita tetap memiliki pegangan yang kuat dan tidak terjerumus pada pemikiran-
pemikiran yang keliru yang akan menyengsarakan kehidupan kita.
Menurut M. Quraish Shihab, membaca khususnya Al-Qur‟an adalah
perintah yang paling berharga yang dapat diberikan kepada manusia. Karena,
membaca merupakan jalan yang menghantarkan manusia mencapai derajat
kemanusiaan yang sempurna. Sehingga dikatakan bahwa “membaca” adalah
syarat utama guna membangun peradaban.3
Bacaan Al-Qur‟an menjadi ibadah, apabila bacaannya itu benar-benar
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, membacanya pun tidak terlepas dari adab yang
bersifat dhahir dan bathin. Diantara adab yang bersifat dzahir adalah membaca
dengan tartil. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam (Q.S.al-Muzammil/ :4
yang berbunyi:
”Atau lebih dari seperdua itu dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-
lahan.”4
Pendidikan membaca Al-Qur‟an merupakan suatu proses yang berawal
dari mengeja huruf-huruf hijaiyyah sampai cara membaca Al-Qur‟an menyeluruh,
dan itu semua membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan membutuhkan
ketekunan yang tinggi.
Namun fenomena yang terjadi di masyarakat kita saat ini, sangat sepi dari
bacaan ayat-ayat suci Al-Qur‟an, yang ada hanya suara-suara radio, tv, tape
recorder dll. Hal ini disebabkan karena terdesak dengan munculnya produk sains
2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT.
Kumudasmoro Grafindo, 1994), hlm 1709 3 M. Quraih Shihab, “Membumikan” Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat, ( Bandung: Mizan, 1994), hlm. 170 4 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,hlm. 988
3
dan teknologi serta derasnya arus budaya asing yang menggeser minat untuk
belajar membaca Al-Qur‟an.
Saat ini bukan hanya kemampuan membaca saja yang yang wajib dimiliki
seseorang. Akan tetapi, kemampuan menulis juga wajib dimiliki. Mampu dan
terampil menulis Al-Qur‟an dengan baik dan benar menjadi salah satu penguasaan
yang wajib dimilki oleh peserta didik. Karena dengan menulis anak dapat
membaca kembali huruf-huruf yang ditulisnya. Selain itu, anak akan mudah untuk
mengingatnya serta mudah untuk menghayati dan mengamalkan isi
kandungannya. Terlebih lagi anak mampu menerjemahkannya.
Menurut Fadlulah, pada usia sekolah dasar anak mengembangkan
keterampilan-keterampilan dasar meliputi: membaca, menulis, dan berhitung
sebagai dasar penalaran untk memperoleh pengetahuan.
Begitu eratnya hubungan antara kemampuan membaca dan menulis.
Namun pada kenyataannya, didalam proses pembelajaran, kemampuan membaca
dan menulis Al-Qur‟an ini belum sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tak
sedikit anak yang mempunyai kemampuan membaca Al-Qur‟an tinggi tetapi
kemampuan menulis huruf Al-Qur‟annya rendah.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut yang tertuang dalam judul “Korelasi Antara Kemampuan
Membaca Al-Qur’an dengan Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an anak
TPQ Darussalam Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat
Tahun 2011/2012”
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat
dikemukakan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kemampuan membaca Al-Qur‟an anak TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun 2011/2012?
2. Bagaimanakah kemampuan menulis huruf Al-Qur‟an anak TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun 2011/2012?
4
3. Adakah hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur‟an dan kemampuan
menulis huruf Al-Qur‟an anak TPQ Darussalam Kelurahan Kembang Arum
Kecamatan Semarang Barat tahun 2011/2012?
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur‟an santri TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun 2011/2012.
2. Untuk mengetahui kemampuan menulis huruf Al-Qur‟an santri TPQ
Darussalam Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun
2011/2012.
3. Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara kemampuan membaca Al-
Qur‟an dan kemampuan menulis huruf Al-Qur‟an santri TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun 2011/2012.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara Teoritis
Dapat memberikan informasi dan masukan secara teori dan dapat
menambah khazanah dunia ilmu pengetahuan, khususnya bagi dunia pendidikan
agama islam.
2. Secara praktis
a. Bagi Guru
Memberikan informasi dan mengembangkan siswanya dalam hal
keberhasilan pembelajaran membaca Al-Qur‟an dan menulis huruf Al-
Qur‟an dan sebagai pertimbangan untuk memilih metode yang tepat dalam
pembelajaran baca tulis al-Qur‟an.
b. Bagi Siswa
Sebagai wahana informasi dan masukan untuk dapat termotivasi
dalam belajar membaca Al-Qur‟an dan menuliskannya dengan benar.
5
c. Bagi penulis
Menambah pengalaman dan pengetahuan, salah satunya dapat
mengetahui hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan
kemampuan menulis huruf al-Qur‟an.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Penelitian yang Relevan
Dalam hal ini penulis mengkaji skripsi-skripsi terdahulu yang berkaitan
sebagai bahan rujukan di antaranya adalah:
Penelitian karya AinulMagfiroh yang berjudul “Peningkatan Kemampuan
Membaca Al-Qur‟an dengan Pendekatan Iqro‟ pada siswa kelas V MI Miftahul
Falah RejosariPringsuratTemanggung”. Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa
indicator dari kemampuan membaca Al-Qur‟an antara lain mampu membaca Al-
Qur‟an dengan fasih, mampu membaca Al-Qur‟an dengan tartil dan mampu
membaca Al-Qur‟an sesuai dengan kaidah tajwid.1
Eka Prasetyawati yang berjudul: “Studi Komparasi Kemampuan Membaca
Al-Qur‟an siswa kelas VIII antara yang berasal dari MI dan yang berasal dari SD
di SMPN 28 Mangkang Kulon Semarang”. Dalam skripsi tersebut dijelaskan
bahwa indicator dari kemampuan membaca Al-Qur‟an adalah membaca dengan
lancar, membaca tartil dan membaca Al-Qur‟an sesuai kaidah tajwid. Dalam
skripsi ini juga dijelaskan ada perbandingan yang signifikan antara kemampuan
membaca Al-Qur‟an antar siswa yang berasal dari MI dan yang berasal dari SD
yang di tunjukkan dengan rumus T- Score dimana nilai ( t) observasi = 2,991
lebih besar dari (t) table t(df=48) baik taraf signifikansi 5% =2,010 maupun pada
taraf signifikansi 1%= 2,660.2
Khikmah Kamilah dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Minat dan
Kedisiplinan Belajar Ilmu Tajwid terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur‟an
siswa di TPQ AL-Amin (Tingkat Lanjutan) Kauman Wiradesa Pekalongan” telah
memberikan wacana tentang pengaruh minat dan kedisiplinan belajar tajwid
1AinulMagfiroh, “Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Pendekatan
Iqro’ pada siswa kelas V MI Miftahul Falah RejosariPring Surat Temanggung”, Skripsi (
Semarang: Fakultas Tarbiyah, 2009)
2 Eka Prasetyawati,“ Studi Komparasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa kelas VIII
antara yang berasal dari MI dan yang berasal dari SD di SMPN 28 Mangkang Kulon Semarang”,
Skripsi ( Semarang: Fakultas Tarbiyah, 2009)
7
terhadap kemampuan membaca Al-Qur‟an. Berdasarkan uraian dari hasil
penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa minat belajar siswa yang diukur
dengan angket berada pada interval 63-66 yang masuk kategori cukup dengan
nilai rata-rata 65,87. Dan kedisiplinan belajar berada pada interval 70-74 dengan
nilai rata-rata 72,55 yang masuk pada kategori cukup. Sedangkan variabel
kemampuan membaca Al-Qur‟an berada pada interval 77-80 dengan nilai rata-rata
79,08 dan masuk dalam kategori baik.3
Penelitian karya Suwanto yang berjudul ”Hubungan Antara Penguasaan
Ilmu Tajwid dengan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Peserta Didik kelas VIII
SMP Sultan Agung I Semarang”. Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa
indikator kemampuan membaca Al-Qur‟an adalah kelancaran membaca Al-
Qur‟an dan ketetapan membaca Al-Qur‟an dengan kaidah tajwid. Dalam sripsi ini
juga dijelaskan terdapan hubungan yang signifikan antara penguasaan ilmu tajwid
dengan kemampuan membaca Al-Qur‟an.4
Penelitian karya Muhaimin yang berjudul ”Hubungan ketartilan membaca
Al-Qur‟an dengan menulis huruf Al-Qur‟an pada siswa MI Islamiyah Mentosari
Gringsing Batang”. Dalam skripsi tersebut dijelaskan bahwa indikator dari
menulis huruf Al-Qur‟an adalah mampu menyalin huruf hijaiyah dengan benar
dan rapi serta mampu mentransliterasi sesuai ketentuan transliterasi huruf
hijaiyah.5
Sebagai bahan rujukan, beberapa penelitian di atas mempunyai kesamaan
dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan yaitu kemampuan membaca Al-
Qur‟an dan menulis huruf Al-Qur‟an.
3Khikmah Kamilah, “ Pengaruh Minat dan Kedisiplinan Belajar Ilmu Tajwid terhadap
Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa di TPQ AL-Amin (Tingkat Lanjutan) Kauman Wiradesa
Pekalongan”, Skripsi ( Semarang: fakultas Tarbiyah, 2008)
4Suwanto, ”Hubungan Antara Penguasaan Ilmu Tajwid dengan Kemampuan Membaca
Al-Qur’an Peserta Didik kelas VIII SMP Sultan Agung I Semarang”, Skripsi ( Semarang: Fakultas
Tarbiyah, 2010)
5Muhaimin, ”Hubungan ketartilan membaca Al-Qur’an dengan menulis huruf Al- Qur’an
pada siswa MI Islamiyah Mentosari Gringsing Batang”, Skripsi ( Semarang: Fakultas Tarbiyah,
2007)
8
B. Kerangka Teoritik
1. Kemampuan Membaca Al-Qur’an
a. Konsep Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Kemampuandalam kamus besar bahasa indonesia berasal dari kata ”
mampu” yang mendapatkan awalan ke dan akhiran kan yang berarti
kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan untuk melakukan sesuatu.6
Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan
sejumlah tindakan.7Menurut Mulyono Abdurrahman yang mengutip pendapat
Lerner, mengatakan bahwa kemampuan membaca adalah merupakan dasar
untuk menguasai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak
segera memiliki kemampuan membaca, maka ia mengalami banyak kesulitan
dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh
karena itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar.8
Rafi Ahmad dalam bukunya “ Concise History of Muslim World” the
Qur’an is the word of Allah revealed by him to the Holy Prophet (SAW)
through the Archangel Gabriel. The Qur’an has it own unique way and mode
of expression which has no match. Al-Qur‟an adalah firman Allah yang di
wahyukanoleh Nya (Allah) kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril. Al-Qur‟an memiliki cara khas dan bentuk yang tiada bandingannya.9
Menurut Amin Syukur, Al-Qur‟an adalah nama bagi firman Allah
SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang ditulis dalam
mushaf (lembaran) untuk dijadikan pedoman bagi kehidupan manusia yang
apabila dibaca mendapat pahala (dianggap ibadah).10
6 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ciputat Press, 2001),
hlm. 5
7Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Efektif, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1988),
hlm. 4
8Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), Cet. 1, hlm 200
9 Rafi Ahmad Fidai, Concise History of Muslim, (New Delhi: Kitabhayan, 1992), hlm. 47
10Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Semarang: Bima Sejati, 2003), Cet.6, hlm.50
9
Sedangkan para ulama berpendapat, Al-Qur‟an ialah wahyu yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa arab yang apabila
kita membaca merupakan suatu ibadah, yang sampai kepada kita dengan jalan
mutawatir.11
Jadi kemampuan membaca al-Qur‟an yang di maksud peneliti adalah
kesanggupananak untuk dapat melisankan atau melafalkan apa yang tertulis di
dalam kitab suci al-Qur‟an dengan benar sesuai dengan makhrajnya.
b. Dasar Membaca Al-Qur’an
Umat islam dalam membaca Al-Qur‟an tentunya atas dasar yang kuat.
Adapun dasar tersebut berasal dari 3 aspek yaitu:
1) Dasar Al-Qur‟an
Firman Allah yang berhubungan dengan dasar membaca Al-Qur‟an
(Al-Alaq:1-5)
"1) bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2) Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4) yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, 5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya". 12
2) Dasar Hadits
Sedangkanhadits yang memerintahkan untuk membaca Al-Qur‟an
adalah sebagai berikut:
11
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Doa, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,
2005), cet.6, hlm.134
12 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,hlm. 1079
10
"Telah diriwayatkankepadaku Abu Umamah A-Bahali berkata: Aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda: bacalah Al-Qur‟an karena dia akan
datang pada hari kiamat sebagai pembela bagi orang yang membacanya".
(HR. Muslim)
Dalam Hadits diatas dijelaskan bahwa seseorang diperintahkan
untuk membaca Al-Qur‟an, karena dengan membaca Al-qur‟an kita bisa
mendapat belaan atau pahala besok pada hari kiamat.
3) Dasar Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku
manusia.14
Dalam hal ini mengapa psikologi termasuk aspek dasar dalam
membaca Al-qur‟an karena psikologi berusaha menyelidiki semua aspek
kepribadian dan tingkah laku, baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
Al-Quran merupakan penawar bagi yang ada dalam dada, seperti
kesamaran dan keraguan. Al-Quran menghilangkan najis, kotoran, syirik
dan kekafiran dari qolbu karena ia adalah sebagai petunjuk dan rahmat.15
Setiap manusia hidup selalu membutuhkan adanya suatu pegangan
hidup yang disebut agama. Untuk merasakan bahwa di dalam jiwanya ada
perasaan yang meyakini adanya zat yang maha kuasa sebagai tempat untuk
berlindung dan memohon pertolongan. Sedangkan Al-Qur‟an dapat
memberikan ketenangan jiwa bagi yang membacanya dan inilah yang
menunjukkan bahwa Al-Qur‟an merupakan obat penyakit yang ada di
dalam diri umat islam. Sebagaimana QS.Yunus: 57
13
Imam Muslim, Shahih Muslim, Jus 1, (Semarang: Toha Putra,), hlm. 321
14Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007),
hlm. 1
15Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm.
26.
11
“ Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit(yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.16
Dari penjelasan diatas dapat diketahuibahwa mempelajari Al-
Qur‟an adalah merupakan perintah dari ajaran Islam. Karena Al-Qur‟an
merupakaan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
sebagai petunjuk bagi orang Islam. Jadi kita sebagai orang Islam harus
mempelajari dan mengamalkan apa yang terkandung dalam Al-qur‟an.
c. Adab Membaca Al-Qur’an
Segala perbuatan yang dilakukan manusia memerlukan etika dan adab
untuk melakukannya, apalagi membaca Alquran. Al-Qur‟an adalah kalam
Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk
bagi orang yang bertaqwa dan membacanya suatu ibadah.
Membaca Al-Qur‟an dapat dikatakan sebagai ibadah apabila
membacanya tidak dilakukan dengan sembarangan. Membaca Alquran tidak
sama seperti membaca koran atau buku-buku lain yang merupakan kalam
atau perkataan manusia belaka. Oleh karena itu ada beberapa adab dan
tatacara yang harus diperhatikan, dipegang dan dijaga sebelum dan disaat
membaca Al-Qur‟an agar bacaan Al-Qur‟an bermanfaat, dapat menghasilkan
buahnya berupa tadaabbur, kesan dan istiqomah, dan membaca sebagaimana
Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
1) Adab membaca Al-Qur‟an
Banyak sekali adab-adab membaca Al-Qur‟an. Namun pada
intinya adab tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu adab lahiriyah dan
adab batiniah.
16
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 315
12
a) Adab lahiriyah, diantaranya:
(1) Dalam keadaan bersuci
Diantara adab membaca Alquran adalah bersuci dari
hadats kecil, hadats besar dan segala najis, sebab yang dibaca
adalah wahyu Allah bukan perkataan manusia.
(2) Memilih tempat yang pantas dan suci
Tidak seluruh tempat pantas atau sesuai untuk membaca
Alquran, ada beberapa tempat yang tidak sesuai untuk membaca
Alquran seperti di WC, kamar mandi, pada saat buang air,
ditempat-tempat kotor dan lain sebagainya. Hendaknya pembaca
Alquran memilih tempat yang suci dan tenang seperti masjid,
mushalla, rumah atau yang dianggap pantas dan terhormat.
(3) Menghadap kiblat dan berpakaian sopan
Pembaca Alquran hendaknya memilih cara duduk yang
sesuai, kondisi yang sesuai dan sikap badan yang pantas serta
berpakaian yang pantas pula, karena membaca Alquran menerima
pesan dari Allah SWT.
(4) Bersiwak, (membersihkan mulut ) sebelum membaca Al-Qur‟an.
(5) Membacata’awudzsebelum membaca Al-Qur‟an.17
Allah SWT
berfirman: QS: AN-Nahl: 98.
“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk”.18
(6) Membaca dengan tartil. Tartil adalah membaca dengan tenang,
pelan-pelan dan memperhatikan tajwidnya.19
Allah berfirman QS:
Al-Muzammil:4.
17
Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at Keanehan Membaca Alquran Qira’at Ashim dari
Hafash,Cet 1, (Jakarta: Amzah, 2008), hlm. 41-42
18Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,hlm. 417
19 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at Keanehan Membaca Alquran Qira’at Ashim dari
Hafash, hlm. 45
13
“Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan
perlahan-lahan”.20
(7) Membaca dengan jahr.
(8) Membaguskan bacaannya dengan lagu-lagu yang merdu.21
b) Adab batiniah diantaranya:
(1) Membaca dengan tadabburyakni memperhatikan sungguh-
sungguh hikmah yang terkandung di dalam Al-Qur‟an.22
(2) Membaca dengan khusyu‟ dan khudlu‟ artinya merendahkan hati
kepada Allah SWT sehingga Al-Qur‟an yang dibaca mempunyai
pengaruh bagi pembacanya.23
Allah berfirman: QS: Al-Isra‟: 109
“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis
dan mereka bertambah khusyu'”.24
(3) Membaca dengan ikhlas yakni membaca Al-Qur‟an hanya karena
Allah dan hanya mencari ridho dari Allah.25
d. Keutamaan Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur‟an merupakan pekerjaan yang utama, yang
mempunyai berbagai keistimewaan dan kelebihan dibandingkan dengan
membaca bacaan yang lain. Al-Qur‟an mempunyai beberapa keutamaan bagi
orang yang membaca dan mempelajarinya,
20
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,hlm. 988
21 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at Keanehan Membaca Alquran Qira’at Ashim dari
Hafash, hlm. 38.
22 M. Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Do’a, (Jakarta: Bulan Bintang, 1990),
hlm. 153-154
23 AbdulMajid Khon, Praktikum Qira’at Keanehan Membaca Alquran Qira’at Ashim dari
Hafash,hlm. 45
24Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,hlm. 1079
25 AbdulMajid Khon, Praktikum Qira’at Keanehan Membaca Alquran Qira’at Ashim dari
Hafash,hlm. 40
14
Keutamaan membaca Al-Qur‟an diantaranya:
1) Akan mendapat pahala dan balasan yang besar
2) Orang yang membaca Al-Qur‟an akan bersama malaikat yang mulia.
Rasullullah bersabda:
“ Orang yang membaca Al-Qur‟an dan pandai dalam membacanya, ia
bersama para malaikat yang mulia. Dan yang membaca Al-Qur‟an
dengan mengeja dan ia membacanya dengan sulit ia mendapatkan dua
pahala.”(Hadits Muttafaq „alaih dan lafal ini dari Muslim)
3) Akan menjadi penolong pada hari kiamat. Rasullullah bersabda:
“ Bacalah Al-Qur‟an, karena ia akan datang pada hari kkiamat menjadi
penolong bagi para pembacanya.”
4) Orang yang membaca Al-Qur‟an akan mendapatkan kebaikan dan
keberkahan. Rasulullah bersabda:
“ Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah akan mendapatkan
satu kebaikan dan satu kebaikan berlipat sepuluh kali.” 26
5) Orang yang membaca Al-Qur‟an adalah manusia yang terbaik dan
manusia yang paling utama. Rasullullah bersabda:
“ Sebaik kamu adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur‟an.”
(HR. Bukhari)
6) Orang yang membaca Al-Qur‟an akan mendapatkan kenikmatan
tersendiri
7) Orang yang membaca Al-Qur‟an diberikan derajat yang tinggi.27
e. Metode Belajar Membaca Al-Qur’an
Ada beberapa metode membaca al-Qur‟an yang sering digunakan pada
saat mempelajari seni membaca al-Qur‟an, yaitu:
26
Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur’an, ( Jakarta: Gema Insani Press, 1999),
hlm. 225-227
27AbdulMajid Khon, Praktikum Qira’at Keanehan Membaca Alquran Qira’at Ashim dari
Hafash,hlm. 40
15
1) Metode Al-Banjari
Dinamakan demikian karena metode membaca al-Qur‟an ini
disusun di Banjarmasin pada abad ke-17 dengan seorang ulama besar yaitu
Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari dengan kitabnya “Sabilal
Muhtadin”28
Cara mengajarkan membaca al-Qur‟an dengan metode ini,
pertama, guru mengenalkan diri dan bercerita tentang kebaikan membaca
al-Qur‟an,29
dilanjutkan dengan memperkenalkan siswa berbagai huruf-
huruf hijaiyyah sebanyak 29 huruf. Disini juga diajarkan cara merangkai
huruf dari kiri, kanan dan tengah. Dengan selalu memperhatikan tahap
kemampuan siswa dengan memakai sistem takrir (pengulangan), agar
murid menguasai bacaan atau bunyi huruf berangkai tanda baca fathah,
kasrah, dhammahdan tanwin. Setelah itu siswa diperkenalkan hurufmad
(bacaan panjang), dan dilanjutkan dengan pemahaman tajwid, hukum nun
mati dan tanwin, dan cara berwaqaf.30
Apabila bertemu huruf hijaiyah, dan dilanjutkan dengan
mempelajari cara berwaqaf (berhenti). Jadi rangkaian belajar dengan
metode ini adalah dengan mengenal huruf, maddan sampai dengan
membaca tajwid.
2) Metode Iqra’
Metode al-Qur‟an ini sangat terkenal sekali di kalangan pendidikan
al-Qur‟an yang sering digunakan pada pemula (TPQ). Sistem dan metode
pengajaran Iqra’ lebih mengedepankan pada penguasaan secara individual.
Karena sifatnya individual, maka tingkat kemampuan dan hasil yang
dicapainya tidak sama. maka setiap selesai belajar, guru perlu mencatat
hasil belajarnya pada kartu prestasi siswa, kalau memang sudah
28
Departemen Agama RI, Metode-Metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum,
(Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1995), hlm. 3
29 Departemen Agama RI, Metode-Metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, hlm. 8
30 Departemen Agama RI, Metode-Metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, hlm. 7
16
memahami betul makna siswa baru dinaikkan ke tahap berikutnya.31
Siswa
dapat menyelesaikan dengan cepat kalau pemahaman membaca sudah
baik, dan siswa akan tinggal kelas kalau dianggap belum mampu. Tahap
metode ini adalah pertama siswa diharuskan membaca satu persatu secara
aktif lembaran-lembaran Iqra dan guru hanya menerangkan pokok-pokok
pelajaran saja.
3) Metode Al-Barqy
Metode Al-Barqy adalah metode membaca al-Qur‟an yang
menggunakan buku sederhana yang dikemas sebagai tuntunan membaca
tulis huruf al-Qur‟an. Al-Barqy berasal dari kata Al-Barqu, yang berarti
kilat. Dengan harapan buku ini dapat membantu siapa saja yang belajar
membaca dan menulis huruf al-Qur‟an dengan cara secepatnya.32
4) Metode Qira’ati
Secara umum metode membaca al-Qur‟an ini bertujuan agar siswa
mampu membaca al-Qur‟an dengan baik sekaligus benar dengan kaidah
tajwid.33
Secara umum pengajaran al-Qur‟an dengan metode ini adalah
sebagai berikut:
a) Dapat digunakan pengajarannya secara klasikal dan individual
b) Guru menjelaskan dengan memberikan contoh meteri pokok bahasan,
selanjutnya siswa membaca sendiri.
c) Siswa membaca tanpa mengeja.
d) Sejak permulaan belajar, siswa ditekankan untuk membaca yang tepat
dan cepat.34
31
Departemen Agama RI, Metode-Metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, hlm. 44
32Departemen Agama RI, Metode-Metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, hlm.51.
33Departemen Agama RI, Metode-Metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, hlm. 103
34Departemen Agama RI, Metode-Metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, hlm. 103
17
f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
membaca Al-Qur‟an dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa)
Yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor internal
meliputi 2 aspek. Yaitu:
a) Aspek Fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan
indra pendengar dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi
kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan,
termsuk kemampuan dalam membaca Al-Qur‟an. Apabila daya
pendengaran dan penglihatan siswa terganggu akibatnya proses
informasi yang diperoleh siswa terhambat.35
b) Aspek Psikologis (yang bersifat rohaniah)
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur‟an. Namun
diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang
essensial adalah sebagai berikut:36
(1) Inteligensi Siswa
Inteligensiatau kecerdasan, merupakan suatu kemampuan
yang tertinggi dari jiwa makhluk hidup yang hanya dimiliki oleh
manusia. Inteligensi seseorang dapat dilihat dari mampu atau
tidaknya berbuat atau bertindak.37
Kemampuan/inteligensi seseorang ini dapat terlihat adanya
beberapa hal, yaitu:
(a) Cepat menangkap isi pelajaran
(b) Tahan lama memusatkan perhatian pada pelajaran dan kegiatan
35
Muhibbin Syah, Psikologi Pendiidkan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2006), cet. ke12, hlm 133
36 Muhibbin Syah, Psikologi Pendiidkan dengan Pendekatan Baru, hlm. 133
37 M. AlisufSabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 15
18
(c) Dorongan ingin tahu kuat dan banyak inisiatif
(d) Cepat memahami prinsip dan pengertian
(e) Sanggup bekerja dengan baik
(f) Memiliki minat yang luas.38
Inteligensi ini sangat dibutuhkan sekali dalam belajar,
karena dengan tingginya inteligensi seseorang maka akan lebih
cepat menerima pelajaran atau informasi yang disampaikan,
termasuk kemampuan membaca Al-Qur‟an.
(2) Sikap Siswa
Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak dengan cara
tertentu.39
(3) Bakat Siswa
Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang.Bakat juga dapat diartikan sebagai sifat dasar
kepandaian seseorang yang dibawa sejak lahir.40
Pada kemampuan membaca Al-Qur‟an, bakat mempunyai
pengaruh yang besar terhadap proses pencapaian prestasi
seseorang. Adanya perbedaan bakat ini ada kalanya seseorang
dapat dengan cepat atau lambat dalam menguasai tata cara
membaca Al-Qur‟an.
(4) Minat Siswa
Zakiyah Darajatmengartikan minat adalah kecenderungan
jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi
seseorang. Sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah suatu
kebutuhan.41
38
Zakiyah Darajat,, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1995),, hlm. 119
39 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2010), hlm. 18
40 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2001), hlm. 93
41 Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, hlm. 133
19
Menurut Ahmad D. Marimba, minat adalah kecenderungan
jiwa ke arah sesuatu, karena sesuatu itu mempunyai arti dan dapat
memenuhi kebutuhan kita.42
Sebagaimana pengertian di atas bahwa untuk memenuhi
kebutuhan diri maka seseorang akan cenderung menyukai sesuatu
hal yang menarik untuk memenuhi kebutuhan itu. Jika sikap ini
tumbuh dan berkembang pada pola belajar anak didik maka proses
belajar mengajar akan menjadi mudah. Apabila minat dalam diri
siswa tumbuh maka kemampuan membaca Al-Qur‟an siswa pun
akan meningkat baik.
(5) Motivasi Siswa
Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal
organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam
pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energi) untuk
bertingkah laku secara terarah.
Dalamperkembangan selanjutnya, motivasi dapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
(a) Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal
dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya
melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi
intrinsik adalah perasaan menyenangi materi dan
kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk masa
depan siswa yang bersangkutan tersebut.
(b) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang
dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk
melakukan belajar. Misalnya, pujian, hadiah, suri tauladan
guru, orang tua dan lain sebagainya.
42
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma‟arif, 1981),
hlm, 88
20
Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi
siswa adalah motifasi intrinsik, karena lebih murni dan tidak tergantung
pada dorongan atau pengaruh orang lain. Motivasi intrinsik juga lebih kuat
dan relatif langgeng dibandingkan dengan motivasi atau dorongan dari
orang lain.43
2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa)
Yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal adalah
faktor yang timbul dari luar diri siswa. Adapun faktor eksternal yang
mempengaruhi kemampuan membaca Al-Qur‟an secara umum terdiri dari
dua macam, sebagai berikut:
a) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial yang paling banyak mempengaruhi adalah
orang tua dan keluarga. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan
keluarga, ketenangan keluarga, dan letak geografis rumah, semua dapat
memberikan dampak baik atau buruk terhadap proses belajar siswa.44
Yang termasuk lingkungan sosial yang lain adalah guru, teman
bermain, kurikulum sekolah dan lingkungan masyarakat. Guru adalah
tenaga profesional yang dapat menjadikan murid-murid mampu
merencanakan, menganalisa dan mengumpulkan masalah yang
dihadapi. Dengan demikian, seorang guru hendaklah mempunyai cita-
cita tinggi, berpendidikan luas, berkepribadian kuat dan tegar serta
berperikamanisiaan yang mendalam.45
Dengan kepribadian seorang guru, maka diharapkan siswa akan
mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan
bimbingan nya terutama masalah belajar.
43
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 136-137
44Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 138
45M. Basyiruddin Usman,Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat
Press, 2002), cet. 1, hlm. 8
21
Kurikulum adalah semua pengetahuan, kegiatan-kegiatan atau
pengalaman-pengalaman belajar yang diatur dengan sistematis dan
metodis yang diterima anak untuk mencapai suatu tujuan.46
Kurikulum yang tersusun secara sistematika dan beruntun akan
membuat siswa belajar dengan santai dan menyenangkan. Proses
belajar membaca Al-Qur‟an merupakan pembelajran yang sulit bagi
siswa, apalagi jika penetapan kurikulum yang tidak sesuai maka akan
menjadi faktor penghambat kemajuan prestasi belajar siswa.
Lingkungan masyarakat yang dimaksud disini adalah
lingkungan di luar sekolah. Lingkungan masyarakat dapat diartikan
lingkungan keluarga dan lingkungan sekelilingnya. Lingkungan
masyarakat ini sangat besar sekali pengaruhnya dalam ikut serta
menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena lingkungan
masyarakatlah yang secara langsung bersinggungan dengan aktivitas
sehari-hari siswa setelah pulang sekolah. Sehingga peran lingkungan
masyarakat dalam ikut serta meningkatkan prestasi di bidang
pendidikan sangat diperlukan sekali.
b) Lingkungan non sosial
Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah lingkungan
sekitar siswa yang berupa benda-benda fisik, seperti gedung sekolah,
letak geografis rumah siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar.47
Semua ini dipandang turut menentukan kemampuan membaca
Al-Qur‟an. Misalnya rumah yang sempit dan berantakan atau
perkampungan yang terlalu padat penduduk serta tidak memiliki sarana
belajar, hal ini akan membuat siswa malas belajar dan akhirnya
berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur‟an.
46
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, hlm. 59
47Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 138
22
3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning)
Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode
yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-
materi pelajaran. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah
operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah
atau mencapai tujuan belajar tertentu. 48
g. Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Indikator-indikator kemampuan membaca Al-Qur‟an dapat diuraikan
sebagai berikut:
1) Kelancaran membaca Al-Qur‟an
Lancar ialah kencang (tidak terputus-putus, tidak tersangkut-
sangkut, cepat dan fasih). 49
Yang dimaksud penulis dengan lancar adalah
membaca Al-Qur‟an dengan fasih dan tidak terputus-putus.
2) Ketepatan Membaca Al-Qur‟an sesuai dengan kaidah tajwid
Ilmu tajwidadalahmengucapkan setiap huruf (Al-Qur‟an) sesuai
dengan makhrajnya menurut sifat-sifat huruf yang seharusnya di
ucapkan.50
Ilmu tajwid berguna untuk memelihara bacaan Al-Qur‟an dari
kesalahan perubahan serta memelihara lisan dari kesalahan membacanya.
Adapun hukum membaca Al-Qur‟an dengan memakai aturan-
aturan tajwid adalah fardlu 'ain atau kewajiban pribadi.
Mengutip dari kitab Hidayatul Mustafid Fi Ahkamit Tajwid
dijelaskan:
48
Muhibbin Syah, Psikologi Pendiidkan dengan Pendekatan Baru, hlm. 139
49W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006),
hlm.559
50Hasanuddin AF. Perbedaan Qiraat dan Pengaruhnya terhadap Istimbath Hukum dalam
Al-Qur‟an, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 118
23
" Tidak ada perbedaan pendapat bahwasanya mempelajari ilmu tajwid
hukumnya fardlukifayah, sementara mengamalkannya (membaca Al-
Qur‟an) hukumnya fardlu 'ain bagi setiap muslim dan muslimah yang
telah mukalaf ”.51
Dengan demikian hal ini menjadi kewajiban kita sebagai seorang
muslim, bahwa kita harus menjaga dan memelihara kehormatan,
kesucian, dan kemurnian Al-Qur‟an dengan cara membaca Al-Qur‟an
secara baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwidnya.
3) Kesesuaian membaca dengan makhrajnya
Sebelum membaca Al-Qur‟an, sebaiknya seseorang terlebih
dahulu mengetahui makhraj bdan sifat-sifat huruf. Sebagaimana yang
dijelaskan dalam ilmu tajwid. Makharijul huruf adalah membaca huruf-
huruf sesuai dengan tempat keluarnya huruf seperti tenggorokan, ditengah
lidah, antara dua bibir dan lain-lain.52
Secara garis besar makharijul huruf terbagi menjadi 5, yaitu:
a) Jawf artinya rongga mulut
b) Halqartinya tenggorokan
c) Lisanartinya lidah
d) Syafatani artinya dua bibir
e) Khoisyum artinya dalam hidung.53
2. Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an
a. Pengertian kemampuan menulis huruf Al-Qur’an
Kemampuandalam kamus besar bahasa indonesia berasal dari kata ”
mampu” yang mendapatkan awalan ke dan akhiran kan yang berarti
kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan untuk melakukan sesuatu.54
51
AcepIimAbdurrohim, . Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, (Bandung: CV. Penerbit
Diponegoro, 2003), hlm. 6
52Abdul majidKhon, M.Ag, Praktikum Qira’at: Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’atAshim
dari Hafash, hlm.44
53 Abdullah Asy‟ari, BA, Pelajaran Tajwid, (Surabaya: Apollo), hlm.46
54Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ciputat Press, 2001),
hlm. 5
24
Menulis dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah membuat huruf
(angka dan sebagainya) dengan alat tulis (pena). Menulis adalah suatu
aktivitas kompleks, yang mencakup gerakan lengan, tangan, jari, dan secara
terintegrasi.55
Saat ini kemampuan menulis menjadi hal yang wajib dimiliki oleh
setiap orang. Mampu dan terampil menulis dengan baik dan benar menjadi
salah satu tujuan pembelajaran di sekolah-sekolah baik yang formal maupun
informal. Dengan menulis anak dapat membaca kembali huruf-huruf yang di
tulisnya. Selain itu, anak akan lebih cepatdan tahan lama untuk
mengingatnya.56
Kata huruf berasal dari bahasa arab : Harfun, Al-Harfu. Huruf arab
yang terdapat dalam Al-Qur‟an terdiri dari 28 huruf atau 30 ( termasuk lam –
Alif dan Hamzah) yang sering disebut dengan huruf hijaiyyah.57
Dalam menulis huruf hijaiyyah, diperlukan suatu keterampilan dan
potensi yang harus dikembangkan. Jika potensi yang dimiliki seseorang tidak
dilatih secara continue dan konsisten, maka potensi tersebut menjadi hilang
perlahan-lahan.
Sebagaimana yang diungkapkan Kusnawan dalam bukunya
“Berdakwah Lewat Tulisan” pada dasarnya setiap orang memiliki
keterampilan dan potensi dalam menulis, hanya saja keterampilan dan potensi
yang dimiliki harus dikembangkan. 58
b. Anjuran Mendidik Anak Menulis Al-Qur’an
Selain menyeru anak membaca Al-Qur‟an Rasulullah SAW juga
menekankan pentingnya mendidik anak menulis huruf-huruf Al-Qur‟an.
Anak diharapkan memiliki kemampuan menulis (kitabah) Al-Qur‟an dengan
55
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, hlm. 224
56 Ahmad Lutfi, M.Si, Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), hlm.134
57 Abdul Karim Husain, Seni Kaligrafi Khat Naskhi,(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, hlm. 5
58Aep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, (Bandung: Mujahid Press, 2004),
25
baik dan benar, baik dengan cara imla‟ ataupun dengan cara menyalin (nask)
dari mushaf.59
Firman Allah :
Artinya:” Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis.”60
Kata “Al-Qalam” menyeru kepada umat manusia untuk menulis dan
mencatat (mengikat makna dan monumenkan gagasan).61
Kitab suci Al-Qur‟an sendiri diberikan nama lain yang tidak kalah
terkenalnya, yaitu Al-Kitab yang berarti sesuatu yang tertulis. Tersirat dari
nama ini pentingnya memelihara Al-Qur‟an dengan menggalakkan kegiatan
tulis menulis.
Dalam hadits disebutkan:
“ Kewajiban orang tua terhadap anak ialah memilihkan nama yang baik,
mengajarkan tulis menulis, dan menikahkan ketika mulai dewasa.” (HR.
Dailani dari Abu Rofi‟)62
Sebagaimana belajar membaca Al-Qur‟an, anak juga ditekankan
untuk lebih giat belajar menulis Al-Qur‟an. Hasan bin Ali r.a berpendapat, “
Barang siapa yang tidak mampu menghafal, hendaklah dia mencatat atau
menuliskannya”.63
59
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an,
(Jakarta: Gema Insani Press,2004), hlm. 68
60Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya,hlm. 960
61Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an, hlm. 21
62 Imam At-turmudzi, Sunan Al-Kubro, (Beirut: Libanon,2001), hlm. 93
63Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an, hlm. 21
26
c. Cara menulis huruf arab (Al-Qur’an)
Ada beberapa cara penulisan huruf arab (Al-Qur‟an)
1) Penulisan huruf Arab (Al-Qur‟an) dimulai dari arah sebelah kanan ke kiri.
2) Huruf-huruf itu ada yang dapat menyambung dan disambung, ada yang
bisa disambung tetapi tidak bisa menyambung. Di antara 28 huruf
hijaiyyahdi bawah ini adalah huruf-huruf yang dapat disambung tetapi tak
dapat menyambung.
ٿ ف ؿ ؽ ػ ا
Selain enam huruf di atas, semua huruf dapat menyambung dan disambung.
Tabel 2.1
Contoh
sambung Pisah
Sambung pisah
ا ط ؽ ا عــــؾ س ٳ ٯ صــــٶــــٰ
ك أ ٯ مـــأ ٯ ب ي ٷ تــــيـــــٸ
ؿ ف ٧ ؿ ف ٧ ٧ ٯ ٳ ٩ـــــٲـــٴ
د ٿ ب رـــڀب ٷ ً س ٹـــــَــــش
ٿ ا س ػ ٿا صــــؼ ك ٻ ٯ مــــپـــــٰ
ك ؿ ٿ مـــــ ٿ ٫ ب ك ٭ــــــثــــل
3) Masing-masing mempunyai bentuk huruf sesuai posisinya (di depan,
tengah, belakang atau terpisah).
Tabel 2.2
Penulisan Huruf Hijaiyah Berdasarkan Letaknya
Contoh Di akhir Di tengah Di awal Berdiri
sendiri
Bunyi Nama
a Alif ا ـــ ـــ ـــــــا ا ا ا
b Ba ب تـــــــ ـــثــــ ـــــــة تــــثـــة
t Ta ت تـــــــ ــــتـــــ ـــــــت تــتــــت
ts Tsa ث حـــــــ ـــــخــــ ـــــــج حــــخـــج
j Jim د رــــــ ـــزـــــ ـــــــذ رـــزــذ
ch Cha س صــــــ ــــضــــ ـــــــش صـــضـــش
27
kh Kho ط عــــــ ـــــغــــ ـــــــظ عــغـــظ
d Dal ػ ـــ ـــ ـــــــؼ ػ ػ ػ
dz Dzal ؽ ـــ ـــ ـــــــؾ ؽ ؽ ؽ
r Ra ؿ ـــ ـــ ـــــــ ؿ ؿ ؿ
z Za ف ـــ ـــ ــــــق ف ف ف
s Sin ك مـــــ ـــنـــ ـــــل مــنــل
sy Syin ه ىـــــ ــــيـــ ـــــو ىــيــو
sh Shod ً ٍــــ ــــَـــ ــــٌ ٍــَــٌ
dh Dhad ُ ّــــ ــــْـــ ــــِ ّــْــِ
th Tha ٓ ٕــــــ ــــٖـــ ــــــٔ ٕــٖـــٔ
zh Zho ٗ ٙــــــ ـــــٚـــ ــــــ٘ ٙـــٚـــ٘
ain„ „ ٛ ٝــــــ ـــــٞــــ ــــــٜ ٝــٞــــٜ
gh Ghain ٟ ١ــــــ ـــــ٢ـــ ــــــ٠ ١ـــ٢ـــ٠
f Fa ٣ ٥ـــــــ ـــــ٦ــــ ــــــ٤ ٥ـــ٦ــــ٤
q Qaf ٧ ٩ــــــ ـــــ٪ـــ ــــــ٨ ٩ـــ٪ــــ٨
k Kaf ٫ ٭ــــــ ــــٮــــ ــــــ٬ ٭ـــٮـــ٬
l Lam ٯ ٱــــــ ــــٲــــ ــــــٰ ٱـــٲــــٰ
m Min ٳ ٵـــــ ــــٶــــ ــــــٴ ٵـــٶــــٴ
n Nun ٷ ٹـــــ ــــٺــــ ــــــٸ ٹـــٺـــٸ
w Wawu ٿ ـــ ـــ ــــــــڀ ٿ ٿ ٿ
h Ha ٻ ٽــــــ ـــپــــ ــــــــټ ٽـــپـــټ
l Lam alif ال — ـــــــال ـــــــال
Hamzah „ ء -— — -—
y Ya ي يــــــ ـــــيـــ ــــــي يــيـــي
4) Semua huruf Arab adalah konsonan, termasuk alif, wawu dan ya (sering
disebut huruf illat), maka mereka memerlukan tanda vokal (sakal).64
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menulis Huruf Al-
Qur’an
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis huruf Al-
Qur‟an. Namun, pada prinsipnya dapat dikategorikan dalam 2 faktor, yaitu:
1) Faktor Internal ( faktor dari dalam diri anak)
Faktor internal ini meliputi:
64
H.M. Nur Fauzan Ahmad, S.S, M.A dihttp://staff.undip.ac.id/sastra/fauzan/
2009/07/22/menulis-huruf-arab/
28
a) Faktor Psikologis
Banyak faktor yang termasuk faktor psikologis yang dapat
mempengaruhi kemampuan anak menulis huruf Al-Qur‟an. Faktor
psikologis ini meliputi 2 macam, yaitu kebiasaan ( pengalaman yang
dimiliki) dan kebutuhan. Semakin terbiasa menulis huruf Al-Qur‟an
maka kemampuan dan kualitas tulisan akan semakin baik dan
seseorang akan mencoba terus untuk menulis karena didorong oleh
kebutuhan. Jika kebutuhan ini tumbuh dan berkembang pada pola
belajar anak maka kemampuan menulis anak semakin baik.
b) Faktor Teknis
Faktor teknis meliputi penguasaan konsep dan penerapan
konsep. Konsep yang berkaitan dengan teori-teori menulis yang
terbatas yang dimiliki seseorang sangatlah berpengaruh dan
kemampuan penerapan konsep dipengaruhi banyak sedikitnya bahan
yang akan ditulis serta pengetahuan cara menuliskan bahan yang
diperolehnya.
2) Faktor Eksternal ( faktor dari luar diri anak)
Faktor eksternal dari kemampuan menulis huruf Al-Qur‟an belum
tersedianya fasilitas pendukungberupa keterbatasan sarana untuk menulis.
Keterampilan menulis banyak kaitannya dengan kemampuan
membaca. Maka jika seseorang yang ingin memiliki kemampuan
menulisnya lebih baik, dituntut untuk memiliki kemampuan membacanya
lebih baik pula.65
e. Indikator Kemampuan Menulis huruf Al-Qur’an
Indikator-indikator kemampuan menulis huruf Al-Qur‟an, diantaranya:
1) Ketepatan menulis huruf hija‟iyah secara bersambung dan tanda baca nya.
65http
://www. Scribd. Com/doc/51152752/9/Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi-Menulis
29
Ketepatan disini, anak mampu membedakan huruf-huruf yang
disambung ketika berada di awal, di tengah, ataupun di akhir suatu lafadz
atau kata.
2) Ketepatan huruf
Disini dimaksudkan santri dapat menulis dengan tepat huruf-huruf
yang terdapat dalam ayat Al-Qur‟an tanpa melihat teks dan hanya
dibacakan oleh peneliti yang dibantu oleh ustadz yang menaungi.
3) Kerapihan menulis ayat-ayat Al-Qur‟an
3. Kerangka Berfikir
Setiap manusia percaya bahwa Al-Qur‟an adalah sumber nilai ajaran Islam
yang utama. Untuk mengetahui isi kandungan Al-Qur‟an, umat Islam hendaknya
dapat membaca Al-Qur‟an terlebih dahulu.
Membaca Al-Qur‟an merupakan satu kemuliaan yang diberikan Allah
SWT kepada umat manusia. Bahkan para malaikat pun tidak diberikan kemuliaan
itu. 66
Oleh karena itu kita sebagai umat manusia haruslah lebih bersyukur kepada
Allah yang telah memberikan kemuliaan itu dengan cara mengamalkannya.
Mendidik anak membaca sangatlah penting. Namun, mendidik anak
menulis juga tak kalah pentingnya. Anak dapat menulis atau mencatat sesuatu
yang tak mudah mereka hafalkan. Sehingga, anak mempunyai catatan jangka
panjang untuk dapat mereka pelajari kembali.
Al-Qur‟an ditulis menggunakan bahasa arab, maka kegiatan tulis menulis
yang ditekankan adalah kegiatan tulis menulis huruf-huruf hija‟iyah. Menurut
“Prof. Dr. Tahiyyaabdul Aziz, bahasa arab merupakan sumber pertama bahasa-
bahasa di dunia”. Digunakan bahasa arab sebagai bahasa Al-Qur‟an agar umat
manusia mau belajar, membaca, menulis, dan mengkajinya.67
Jadi hubungan kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan kemampuan
menulis huruf Al-Qur‟an adalah suatu hubungan yang sangat penting dan saling
mempengaruhi, dimana jika seseorang mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik
66
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an, hlm. 45
67 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an, hlm. 70
30
maka akan baik juga kemampuan menulis huruf Al-Qur‟an. Sebaliknya, apabila
kemampuan membaca Al-Qur‟an nya rendah maka akan rendah pula kemampuan
menulis huruf Al-Qur‟an nya. Selain itu bimbingan dari lembaga pendidikan
sangatlah dibutuhkan untuk melatih santri membaca dan menulis Al-Qur‟an
dengan baik dan benar.
C. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang artinya di bawah dan “thesa”
artinya kebenaran.68
Pengertian hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling
tinggi tingkat kebenarannya.69
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat
hubungan antara kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan kemampuan menulis
huruf Al-Qur‟an. Sehingga jika kemampuan membaca Al-Qur‟annya baik maka
kemampuan menulis Al-Qur‟annya juga baik, tapi sebaliknya jika kemampuan
membaca Al-Qur‟annya rendah maka kemampuan menulis Al-Qur‟annya juga
rendah.
68
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,, 1986), Edisi Revisi, Cet ke 13, hlm. 71
69Margono, Methodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) hlm. 67
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan
menggunakan prosedur yang terpercaya. Prosedur tersebut dikembangkan secara
sistematis untuk menghasilkan data tentang masalah penelitian tertentu. Sebagaimana
telah dipahami bahwa untuk mencapai derajat yang terpercaya, penelitian mempunyai
persyaratan-persyaratan yang ketat untuk bisa memberikan bimbingan yang cermat
dan teliti. Syarat-syarat ini diperlukan agar pada penelitian memperoleh ketepatan,
kebenaran, dan pengetahuan yang bernilai tinggi. Sesuai ketentuan diatas, maka
metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal guna mendukung pelaksanaan uji
analisis pada bab IV, diantaranya yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, variabel penelitian, pengumpulan
data penelitian, serta analisis data penelitian.
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya berlaku untuk populasi.1 Metode ini digunakan untuk
menggambarkan seluas-luasnya mengenai kemampuan membaca Al-Qur’an
kemampuan menulis huruf Al-Qur’an, penelitian ini diadakan dengan menggunakan
tes pengetahuan sebagai instrumen untuk mengumpulkan data. Dengan demikian
dapat diteliti dan dikorelasikan dengan menggunakan rumus Korelasi Product
Moment.
1Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R n D, (Bandung: Alfabeta,2007) ,cet
ke 3, hlm. 209
32
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TPQ Darussalam, Jl. Borobudur Raya No. 16
Manyaran Semarang.
2. WaktuPenelitian
Waktu penelitian dimulai tanggal 20 Februari 2012 sampai dengan tanggal
6Maret2012.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/ obyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.2Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki olehpopulasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi
harus representatif (mewakili).3
Adapun populasi dalam penelitian ini semua santri tpq darussalam
Kelurahan kembang arum kecamatan semarang barat yang berjumlah 202 terdiri
dari102 santri putra dan 100 santri perempuan. Menurut Suharsini Arikunto, apabila
subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitianya
merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil
10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.4 Maka peneliti mengambil 15% dari jumlah
populasi untuk dijadikan sampel, yaitu 30,3 dan dibulatkan menjadi 30 santri dan
diambil secara random (acak).
Teknik pengambilan sampel yang diterapkan adalah Random Sampling
yaitu teknik pengumpulan data secara acak atau individu tanpa ada perbedaan untuk
menjadi subyek penelitian. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, hlm. 117
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, hlm. 118
4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rieneka Cipta,
2006),hlm. 134
33
kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel.
Oleh karena hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin
mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.5
D. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sesuatu yang menjadi obyek penelitian.6Menurut
Sugiyono variabel adalah gejala yang menjadi fokus peneliti untuk
diamati.7Sedangkan menurut Margono variabel adalah segala sesuatu yang akan
menjadi objek pengamatan penelitian. 8
Seringkali variabel penelitian dinyatakan sebagai faktor yang berperan dalam
peristiwa yang akan diteliti. Variabel penelitian yang digunakan ada dua jenis yaitu
variabel Independen sebagai variabel bebas (X) dan variabel Dependen sebagai
variabel terikat (Y).
Adapun variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah::
1. Variabel bebas (variabel independen)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependent (variabel terikat). Jadi variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi.9
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (variabel independent)
adalah kemampuan membaca Al-Qur’an dengan indikator:
a. Kelancaran membaca
b. Kesesuaian makhraj
c. Ketepatan membaca sesuai kaidah tajwid
5Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 134
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,, hlm.118.
7Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R n D, hlm. 2
8Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 82
9Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alvabeta, 2007), hlm. 4
34
2. Variabel (variabel dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. 10
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah kemampuan menulis huruf Al-Qur’an dengan indikator:
a. Ketepatan menulis huruf hija’iyah secara bersambung dan tanda bacanya
b. Ketepatan menulis huruf
c. Kerapihan tulisan
E. Pengumpulan Data Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Metode Tes
Yaitu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan.11
Dalam
penelitian ini menggunakan tes tertulis dan tes kinerja (perbuatan).
Untuk mengetahui data tentang kemampuan membaca Al-Qur’an
(variabel X) menggunakan tes kinerja (perbuatan) dan untuk mengetahui data
tentang kemampuan menulis huruf Al-Qur’an (variabel Y) menggunakan tes
tertulis.
b. Metode Interview
Yaitusebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara.12
Metode ini digunakan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan visi dan misiTPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat. Adapun yang
menjadi responden adalah kepala sekolah.
10
Sugiono, Statistika untuk Penelitian, hlm.4
11Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,hlm. 53
12Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,1986), Edisi Revisi, Cet. Ke 13, hlm. 155
35
c. Metode Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, agenda
dan sebagainya.13
Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh
keterangan atau data yang bersifat dokumentasi, misalnya foto, arsip, surat,
keadaan letak geografis, catatan penting dan laporan dari TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat.
F. Analisis Data Penelitian
Dalam menganalisis data yang terkumpul, peneliti menggunakan metode
statistic, karena penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Tujuan
penelitian ini adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasi.
Adapun yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data ini meliputi tiga
tahap, yaitu:
1. Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Membaca Al-Qur’an)
Dalam analisis pendahuluan, peneliti memasukkan data yang terkumpul ke
dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan dalam pengolahan data
selanjutnya.Pada analisis pendahuluan ini diperoleh angka-angka dari hasil tes
kemampuan membaca Al-Qur’an dan kemampuan menulis huruf Al-Qur’an
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat Tahun 2011/2012.
2. Pengajuan Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk mengisi distribusi frekuensi yang telah
dianalisis dalam pendahuluan, kemudian dimasukkan dalam rumuskorelasiproduct
moment yaitu :
22 yx
xyrxy
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktekI, hlm. 231
36
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
∑xy : Jumlah nilai deviasi variabel x dikalikan deviasi variabel y
x2 : Deviasi variabel x kuadrat
y2 : Deviasi variabel y kuadrat14
3. Pembahasan
Analisis ini digunakan untuk membuat interpretasi lanjut yaitu untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara dua variabel. Dari
perhitungan menggunakan rumus korelasi diatas, maka dapat diketahui hasilnya (ro)
dengan membandingkan nilai hasil korelasi dengan nilai tabel (rt) korelasiproduct
moment, sehingga ada dua kemungkinan yaitu:
a. Jika ro yang diperoleh itu lebih besar dari rt yang ada pada tabel taraf signifikan
1% dan 5%, maka harga ro yang diperoleh signifikan atau hipotesis diterima.
b. Jika ro yang diperoleh itu lebih kecil dari rt yang ada pada tabel taraf signifikan
1% dan 5%, maka harga ro yang diperoleh tidak signifikan atau hipotesis ditolak.
14
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2006),Cetke 9, hlm.213
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum TPQ Darussalam
1. Letak Geografis TPQ Darussalam
Yang dimaksud letak geografis disini adalah daerah atau tempat dimana
TPQ Darussalam berada dan melakukan kegiatannya sebagai lembaga pendidikan
non formal yang berciri khas pendidikan islam.
TPQ Darussalam terletak di Desa Wonoharjo. Tepatnya di Jl. Borobudur
Rt.05 RW. VIII Kelurahan Kembang arum Kecamatan Semarang Barat. Adapun
mengenai batas-batas wilayahnya sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan rumah penduduk
b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan rumah penduduk
c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan rumah penduduk
d. Sebelah Timur : Berbatasan dengan rumah penduduk dan menuju jalan raya
Abdurrahman saleh (Swalayan Ramai).1
2. Visi dan Misi TPQ Darussalam
a. Visi TPQ Darussalam
Terbentuknya generasi Qur’ani yang bertaqwa kepada Allah SWT.
b. Misi TPQ Darussalam
1) Membekali santri dengan ilmu membaca Al Qur’an secara tartil
2) Mendorong santri menghafal Al Qur’an
3) Mendorong santri menghafal do’a harian dan mengamalkannya
4) Membekali santri dengan tata cara sholat yang benar.2
1 Dokumentasi Data Monografi TPQ Darussalam Tahun 2012
2 Wawancara dengan Ustadz Mukhtarul Anwar,S.Pdi selaku Kepala TPQ Darussalam,
Semarang pada tanggal 22 Februari 2012
38
3. Keadaan Guru dan Santri TPQ Darussalam
a. Keadaan Guru dan Santri
1) Keadaan Guru (ustadz/dzah)
Guru merupakan salah satu faktor penentu dalam proses belajar
mengajar. Maka ketersediaan tenaga pendidik dalam suatu lembaga
pendidikan yang berkualitas dan mempunyai dedikasi yang tinggi sangat
penting adanya. Di TPQ Darussalam memiliki tenaga pendidik yang
berjumlah 16 orang, yang terdiri dari 12 pendidik laki-laki dan 4 pendidik
perempuan.
2) Keadaan Santri
Berkenaan dengan kondisi santri TPQ Darussalam kelurahan
Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat sangatlah variatif, ada yang
pintar secara akademis, ada yang mempunyai kelebihan yang lain seperti
kemampuan menjalin hubungan sosial, ada yang aktif ada yang pendiam,
dan masih banyak karakter siswa yang tidak bisa teridentifikasi secara
lengkap, sebab butuh waktu yang lebih panjang untuk mempelajari
mereka. Keragaman tersebut ada karena mereka berasal dari latar belakang
atau background keluarga yang tidak sama.
Tabel 4.2
Keadaan Santri TPQ Darussalam Kelurahan Kembang Arum
Kecamatan Semarang Barat Tahun 2011/2012
Kelompok Putra Putri Jumlah
Abu Bakar 29 18 47
Umar bin Khattab 18 12 30
Usman bin Affan 15 10 25
Ali bin Abi Thalib 19 18 37
Abdullah 12 18 30
Abu Thalib 3 8 11
Juz’ Amma dan Al-Qur’an 6 16 22
Jumlah 102 100 202
39
4. Struktur Organisasi TPQ Darussalam
Tabel 4.3
Struktur Organisasi TPQ Darussalam
Tahun 2011/2012
No. NAMA JABATAN
1. Yayasan Darussalam Penanggung Jawab
2. Drs. H. Sihabudin, MM Penasehat
3. Muhtarul Anwar, S.Pd.I Kepala TPQ
4. Ismail Fahmi, SHI Sekretaris
5. Nur Aeni Bendahara
6. Suwandi Sarana/Prasarana
7. Suryo Prabowo Kebersihan
8. Semua Ustadz/dzah Pembantu Umum
5. Sarana Prasarana TPQ Darussalam
Bangunan fisik menjadi salah satu bagian penting dalam suatu sekolah.
Kondisi yang nyaman tentunya akan menambah semangat siswa dalam proses
belajar mengajar. Sarana prasarana yang dimiliki oleh TPQ Darussalam antara
lain, 2 gedung TPQ, 1 ruang guru,7 ruang kelas, 1 mushola, dan 2 kamar mandi.3
B. Deskriptif Data Hasil Penelitian
Untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kemampuan
membaca Al-Qur’an dengan kemampuan menulis huruf Al-Qur’an santri TPQ
Darussalam Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat Tahun
2011/2012, maka perlu diadakan deskripsi data. Deskripsi data ini dilakukan
dengan tiga tahap, yaitu deskripsi data tentang kemampuan membaca Al-Qur’an
deskripsi data kemampuan menulis huruf Al-Qur’an, dan pembahasan.
1. Deskripsi Data tentang Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Dari hasil tes tentang kemampuan membaca Al-Qur’an telah diketahui
data skor masing-masing responden yaitu sebagaimana dalam pemaparan tabel
berikut :
3 Dokumentasi Data Monografi TPQ Darussalam Tahun 2012
40
Tabel 4.4
Nilai Variabel X ( Kemampuan Membaca Al-Qur’an)
No. Nilai
1 84
2 85
3 80
4 85
5 75
6 80
7 75
8 78
9 76
10 81
11 83
12 76
13 74
14 76
15 78
16 76
17 80
18 75
19 79
20 76
21 65
22 70
23 78
24 80
25 75
26 68
27 70
28 76
29 65
30 75
Berdasarkan data pada tabel tersebut, maka langkah selanjutnya adalah
mencari rata-rata (Mean) dan kualitas variabel X (kemampuan membaca Al-
Qur’an) yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Menentukan Jumlah Interval
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 (1,4771)
41
= 1 + 4,87433
= 5,87433 dibulatkan menjadi 6
b. Menentukan Range
R = H – L + 1
= (85 – 65) + 1
= 21
Keterangan:
R = Range
H = Nilai Tertinggi
L = Nilai Terendah
c. Menentukan Interval Nilai
I = K
R
= 6
21
= 3,5 dibulatkan menjadi 4
Jadi jumlah interval adalah 6 dan interval kelas adalah 4.
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti
pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi skor data X (Kemampuan Membaca Al-Qur’an)
No. Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)
1 65 – 68 3 10
2 69 – 72 2 6,67
3 73 – 76 12 40
4 77 – 80 8 26,67
5 81 – 84 3 10
6 85 – 88 2 6,67
30 100
Dari tabel distribusi di atas selanjutnya dapat dibuat histogram
sebagaimana di bawah ini:
42
0
2
4
6
8
10
12
65-68 69-72 73-76 77-80 81-84 85-88
Berdasarkan histogram di atas bisa dilihat nilai yang sering muncul
terdapat pada interval nilai 73-76 dengan frekuensi sebesar 12.
2. Deskripsi Data Tentang Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an
Dari hasil tes tentang kemampuan menulis huruf Al-Qur’an telah
diketahui data skor masing-masing responden yaitu sebagaimana dalam
pemaparan tabel berikut :
Tabel 4.6
Nilai Variabel Y (Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an)
No. Nilai
1 75
2 82
3 75
4 70
5 67
6 75
7 68
8 72
9 74
10 72
11 75
12 67
13 70
14 68
43
15 72
16 70
17 75
18 72
19 75
20 72
21 62
22 70
23 72
24 78
25 68
26 65
27 68
28 70
29 60
30 72
Berdasarkan data pada tabel tersebut, maka langkah selanjutnya adalah
distribusi frekuensi kemampuan menulis huruf Al-Qur’an dan mencari rata-
rata (Mean) dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Menentukan Jumlah Interval
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 (1,4771)
= 1 + 4,87433
= 5,87433 dibulatkan menjadi 6
b. Menentukan Range
R = H – L + 1
= (82 – 60) + 1
= 22
Keterangan:
R = Range
H = Nilai Tertinggi
L = Nilai Terendah
c. Menentukan Interval Nilai
I = K
R
44
= 6
22
` = 3,6 dibulatkan menjadi 4
Jadi jumlah interval adalah 6 dan interval kelas adalah 4.
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti
pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi skor data Y
(Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an)
No. Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)
1 60 – 63 2 6,67
2 64 – 67 3 10
3 68 – 71 9 30
4 72 – 75 14 46,67
5 76 – 79 1 3,33
6 80 – 83 1 3,33
30 100
Dari tabel distribusi di atas selanjutnya dapat dibuat histogram
sebagaimana di bawah ini:
0
2
4
6
8
10
12
14
60-63 64-67 68-71 72-75 76-79 80-83
Berdasarkan histogram di atas bisa dilihat nilai yang sering muncul
terdapat pada interval nilai 72-75 dengan frekuensi sebesar 14.
45
3. Pengujian Hipotesis
Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesa yang digunakan maka
terlebih dahulu mencari nilai koefisien antara variabel kemampuan membaca
Al-Qur’an (X) dengan variabel kemampuan menulis huruf Al-Qur’an (Y)
dengan menggunakan rumus product moment.
Tabel 4.8
Tabel Kerja Hubungan Antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an (X)
dengan Kemampuan Menulis Huruf Al-Qur’an (Y) Santri TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat Tahun 2011/2012
No. X
x= X- X
x2 Y y=Y-Y y2 xy
1 84 7,54 56,8516 75 3,97 15,7609 29,9338
2 85 8,54 72,9316 82 10,97 120,3409 93,6838
3 80 3,54 12,5316 75 3,97 15,7609 14,0538
4 85 8,54 72,9316 70 -1,03 1,0609 -8,7962
5 75 -1,46 2,1316 67 -4,03 16,2409 5,8838
6 80 3,54 12,5316 75 3,97 15,7609 14,0538
7 75 -1,46 2,1316 68 -3,03 9,1809 4,4238
8 78 1,54 2,3716 72 0,97 0,9409 1,4938
9 76 -0,46 0,2116 74 2,97 8,8209 -1,3662
10 81 4,54 20,6116 72 0,97 0,9409 4,4038
11 83 6,54 42,7716 75 3,97 15,7609 25,9638
12 76 -0,46 0,2116 67 -4,03 16,2409 1,8538
13 74 -2,46 6,0516 70 -1,03 1,0609 2,5338
14 76 -0,46 0,2116 68 -3,03 9,1809 1,3938
15 78 1,54 2,3716 72 0,97 0,9409 1,4938
16 76 -0,46 0,2116 70 -1,03 1,0609 0,4738
17 80 3,54 12,5316 75 3,97 15,7609 14,0538
18 75 -1,46 2,1316 72 0,97 0,9409 -1,4162
19 79 2,54 6,4516 75 3,97 15,7609 10,0838
20 76 -0,46 0,2116 72 0,97 0,9409 -0,4462
21 65 -11,46 131,3316 62 -9,03 81,5409 103,4838
22 70 -6,46 41,7316 70 -1,03 1,0609 6,6538
46
23 78 1,54 2,3716 72 0,97 0,9409 1,4938
24 80 3,54 12,5316 78 6,97 48,5809 24,6738
25 75 -1,46 2,1316 68 -3,03 9,1809 4,4238
26 68 -8,46 71,5716 65 -6,03 36,3609 51,0138
27 70 -6,46 41,7316 68 -3,03 9,1809 19,5738
28 76 -0,46 0,2116 70 -1,03 1,0609 0,4738
29 65 -11,46 131,3316 60 -11,03 121,6609 126,4038
30 75 -1,46 2,1316 72 0,97 0,9409 -1,4162
Jumlah 2294
765,468 2131
592,967 550,534
Dari tabel diatas diketahui:
534,550
967,592
468,765
2131
2294
30
2
2
XY
y
x
Y
X
N
a. Mencari mean (rata-rata) dan Simpangan Baku (SD)
1) Mean dan Simpangan Baku (SD) variabel X (kemampuan
membaca Al-Qur’an)
( X ) = N
X
= 30
2294
= 76,47
Sx2
= 1
2
N
x
= 130
468,765
= 29
3182,473
= 26,3954483
47
Sx = Sx2
= 3954483,26
= 5,1377
2) Mean dan Simpangan Baku (SD) Variabel Y (Kemampuan menulis
huruf Al-Qur’an)
(Y ) = N
Y
= 30
2131
= 71,03
Sy2
= 1
2
N
y
= 130
967,592
= 29
967,582
= 20,4471379
Sy = Sy2
= 4471379,20
= 4,5219
b. Menentukan kualitas variabel
1) Menentukan kualitas variabel X (kemampuan membaca Al-Qur’an)
dengan standar skala lima
M + 1,5 (SD) = 76,47 + 1,5 (5,1377) = 76,47 + 7,7066 = 84,1766
M + 0,5 (SD) = 76,47 + 0,5 (5,1377) = 76,47 + 2,5689 = 79,0389
M – 0,5 (SD) = 76,47 – 0,5 (5,1377) = 76,47 – 2,5689 = 73,9011
M – 1,5 (SD) = 76,47 – 1,5 (5,1377) = 76,47 – 7,7066 = 68,7634
48
Tabel 4.9
Kualitas variabel X (kemampuan membaca Al-Qur’an)
Rata-rata Interval Kualitas Kriteria
76,47
84 - keatas
79 – 83
73 – 78
68 – 72
67 – kebawah
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat Kurang
Sedang
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa kemampuan membaca
Al-Qur’an di TPQ Darussalam Kelurahan Kembang Arum
Kecamatan Semarang Barat dalam kategori Sedang yaitu berada
pada interval nilai 73-78 dengan nilai rata-rata 76,47.
2) Menentukan kualitas variabel Y (kemampuan menulis huruf Al-
Qur’an) dengan standar skala lima
M+ 1,5 (SD) = 71,03 + 1,5 (4,5219) = 71,03 + 6,7829 = 77,8129
M+ 0,5 (SD) = 71,03 + 0,5 (4,5219) = 71,03 + 2,26095 = 73,2909
M – 0,5 (SD) = 71,03 – 0,5 (4,5219) = 71,03 – 2,26095 = 68,7691
M – 1,5 (SD) = 71,03 – 1,5 (4,5219) = 71,03 – 6,7829 = 64,2471
Tabel 4.10
Kualitas variabel Y (kemampuan menulis huruf Al-Qur’an)
Rata-rata Interval Kualitas Kriteria
71,03
77 - keatas
73 – 76
68 – 72
64 – 67
63 – kebawah
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat Kurang
Sedang
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa kemampuan menulis
huruf Al-Qur’an di TPQ Darussalam Kelurahan Kembang Arum
49
Kecamatan Semarang Barat dalam kategori Sedang yaitu berada
pada interval nilai 68-72 dengan nilai rata-rata 71,03.
c. Mencari korelasi antara variabel X dan variabel Y
Hasil dari perhitungan terhadap masing-masing variabel (variabel
X dan variabel Y) kemudian dioperasikan ke dalam rumus product
moment, yaitu:
22 yx
xyrxy
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
∑xy : Jumlah nilai deviasi variabel x dikalikan variabel y
x2 : Deviasi variabel x kuadrat
y2 : Deviasi variabel y kuadrat
22 yx
xyrxy
967,592468,765
534,550rxy
264,453897
534,550rxy
719,673
534,550rxy
r xy = 0,817
Berdasarkan perolehan indeks koefisien korelasi X terhadap Y
yaitu 0,817 kemudian diperoleh indeks koefisien korelasi determinasi X
dengan Y yaitu r2
xy = 0,667.
Selanjutnya di uji dengan menggunakan thitung untuk membuktikan
tingkat hubungan antara variabel X dengan Y.
th = 21
2
r
nr
50
= 667,01
230817,0
= 667,01
28817,0
= 333,0
292,5817,0 x
=5771,0
3236,4
= 7,492
Untuk mengetahui hasil perhitungan analisis korelasi product
moment dengan uji t tersebut, dapat dilihat dalam tabel ringkasan hasil
analisis korelasi product moment.
Tabel 4.11
Tabel Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Product Moment
Uji
Hipotesis
Nilai
Taraf Signifikansi
Keterangan
Hipotesis 5% 1%
rxy
0,817
0,361 0,463 Signifikan Diterima
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan analisis korelasi product
moment dengan uji t diperoleh nilai rxy = 0,817 kemudian dikonsultasikan pada
rtabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1% dengan kemungkinan:
a. Apabila xyr sama atau lebih besar dari tr (baik untuk taraf 1% maupun 5%),
maka signifikan (hipotesis diterima).
b. Apabila xyr sama atau lebih kecil dari tr (baik untuk taraf 1% maupun 5%),
maka non signifikan (hipotesis tidak diterima).
Diketahui bahwa rtabel pada taraf signifikansi 5% = 0,361 dan pada taraf
signifikansi 1% = 0,463. Maka nilai rxy sebesar 0,817 lebih besar daripada rtabel
baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%.
51
Dengan melihat hasil yang diperoleh dari perhitungan analisis uji hipotesis
diatas maka hipotesis yang diajukan oleh penulis teruji kebenarannya. Berarti
Korelasi Antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Kemampuan Menulis
Huruf Al-Qur’an Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat tahun
2011/2012 mempunyai hubungan yang positif dan signifikan.
D. Keterbatasan Penelitian
Walaupun peneliti telah melakukan penelitian dengan sungguh-sungguh
serta berdasarkan dari data fakta, namun skripsi ini memiliki beberapa
keterbatasan. Peneliti menyadari dalam suatu penelitian pasti terjadi banyak
hambatan dan kendala. Beberapa faktor yang menjadi kendala dan hambatan
dalam penelitian ini adalah biaya, waktu penelitian serta keterbatasan ilmu
peneliti.
Meskipun biaya tidak satu-satunya faktor yang menjadi hambatan dalam
penelitian, biaya pada dasarnya satu hal yang memegang peranan penting dalam
mensukseskan penelitian. Peneliti menyadari bahwa dengan biaya yang minim
penelitian akan sulit untuk mencapai hasil yang maksimal.
Disamping faktor biaya, waktu juga memegang peranan sangat penting.
Namun demikian, peneliti menyadari bahwa dalam melaksanakan penelitian ini,
peneliti kurang dapat membagi waktu.
Berikutnya, keterbatasan ilmu peneliti. Mengingat peneliti masih dalam
proses belajar dan belum sampai pada tingkat pakar, sehingga kondisi keilmuan
yang dimiliki tentunya juga masih belum mumpuni. Oleh karena itu, kapasitas
keilmuan yang dipakai dalam mencatat, mengamati, meneliti, mengkaji,
menganalisa serta menulis dalam skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan.
Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dalam
melakukan penelitian ini, peneliti bersyukur bahwa penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik.
52
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dari bab ke bab dalam skripsi yang berjudul
“Korelsi antara Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Kemampuan Menulis
Huruf Al-Qur’an Santri TPQ Darussalam Kelurahan Kembang Arum Kecamatan
Semarang Barat Tahun 2011/2012” dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Tingkat Kemampuan Membaca Al-Qur’an Santri TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat Tahun 2011/2012
dalam kategori cukup. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang
menunjukkan nilai mean 76,47 yaitu terdapat antara interval (73-78) dan nilai
tersebut termasuk kategori sedang. Artinya tingkat kemampuan membaca Al-
Qur’an santri sudah cukup, dari segi kelacaran membaca, ketartilan
membaca, makharijul huruf serta kesesuaian hukum tajwid.
2. Tingkat kemampuan menulis huruf Al-Qur’an Santri TPQ Darussalam
Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat Tahun 2011/2012
dalam kategori cukup. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang
menunjukkan nilai mean 71,03 yaitu terdapat antara interval (68-72) dan nilai
tersebut termasuk kategori sedang. Artinya santri dalam menulis huruf Al-
Qur’an sudah cukup baik.
3. Berdasarkan pada analisis kuantitatif dari hasil penelitian menunjukan bahwa
dilihat nilai r obsrevasi adalah 0,817 berada di atas r product moment, dengan
rt pada taraf signifikan 5% = 0,361 dan rt 1% = 0,463, dengan kata lain r
observasi sebesar 0,799 lebih besar daripada rtabel baik pada taraf signifikansi
5% maupun 1%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “ada hubungan
positif yang signifikan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan
kemampuan menulis huruf Al-Qur’an santri TPQ Darussalam Kelurahan
Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat Tahun 2011/2012” dapat
diterima kebenarannya.
53
B. Saran-Saran
1. Untuk meningkatkan suksesnya proses belajar mengajar hendaklah selalu
diciptakan situasi, kondisi, sarana dan prasarana pembangunan, khususnya
bidang pendidikan agar para santri dapat merasakan kenyamanan dan
ketenangan dalam proses belajar mengajar..
2. Guru sebagai pendidik juga diharapkan memberikan perhatian kepada anak
didik terutama dalam perkembangan kognitif santri tentang kemampuan
membaca Al-Qur’an dan kemampuan menulis huruf Al-Qur’an santri.
3. Hendaknya orang tua memberikan bimbingan dan pengawasan dalam
kemampuan membaca Al-Qur’an dan menulis huruf Al-Qur’an anak.
4. Hendaknya siswa memiliki kesadaran sepenuh hati tentang urgensitas
kemampuan membaca Al-Qur’an dan kemampuan menulis huruf Al-Qur’an.
Karena kunci dari semua ilmu adalah dari membaca dan menulis.
C. Penutup
Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih perlu penyempurnaan. Oleh karena
itu penulis sangat menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan dalam pembuatan skripsi ini. Dengan harapan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya, amin.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 1999, Cet. 1
Abdurrohim, Acep Iim, Pedoman Ilmu Tajwid, Bandung: CV. Penerbit Diponegoro,
2003
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara,
2007 , Edisi Revisi, Cet. ke 7
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 1986, Edisi Revisi, Cet ke 13
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rieneka Cipta, 2006
Ash Shiddieqy, M. Hasby, Pedoman Dzikir dan Doa, Semarang: Pustaka Rizki Putra,
2005, cet.6
Asy’ari, BA, Abdullah, Pelajaran Tajwid, Surabaya: Apollo
Darajat, Zakiyah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,
1995
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang:
PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994
Departemen Agama Republik Indonesia, Metode-Metode Membaca Al-Qur’an di
Sekolah Umum,Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam, 1995
Fidai, Rafi Ahmad, Concise History of Muslim, New Delhi: Kitabhayan, 1992
Hasanuddin AF. Perbedaan Qiraat dan Pengaruhnya terhadap Istimbath Hukum
dalam Al-Qur’an, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995
http://www.Scribd.Com/dov/51152752/9/Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi-
Menulis
http://staff.undip.ac.id/sastra/fauzan/2009/07/22/menulis-huruf-arab/ Ahmad, H.M.
Nur Fauzan, S.S, M.A
Husain, Abdul Karim , Seni Kaligrafi Khat Naskhi, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,
1985
Kamilah, Khikmah, “ Pengaruh Minat dan Kedisiplinan Belajar Ilmu Tajwid
terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa di TPQ AL-Amin (Tingkat
Lanjutan) Kauman Wiradesa Pekalongan”, Skripsi, Semarang: fakultas
Tarbiyah, 2008
Kusnawan, Aep, Berdakwah Lewat Tulisan, Bandung: Mujahid Press, 2004
lutfi, Ahmad, M.Si, Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009
Magfiroh, Ainul, “Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan
Pendekatan Iqro’ pada siswa kelas V MI Miftahul Falah RejosariPring Surat
Temanggung”, Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah, 2009
Majid Khon, Abdul, Praktikum Qira’at Keanehan Membaca Al-Qur’an Qira’at
Ashim dari Hafash, Jakarta: Amzah, 2008
Margono, Methodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997
Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al-Ma’arif,
1989
Muhaimin, ”Hubungan ketartilan membaca Al-Qur’an dengan menulis huruf Al-
Qur’an pada siswa MI Islamiyah Mentosari Gringsing Batang”, Skripsi,
Semarang: Fakultas Tarbiyah, 2007
Muslim, Imam, Shahih Muslim, Jus 1, Beirut: Dar Al-Kutub, t.tp
Pendidikan Nasional, Departemen, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2001
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2006
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007
Prasetyawati, Eka, “ Studi Komparasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa kelas
VIII antara yang berasal dari MI dan yang berasal dari SD di SMPN 28
Mangkang Kulon Semarang”, Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah, 2009
Republik Indonesia, Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang:
PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994
Sabri, M. Alisuf , Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya, 2007
Shihab, M. Quraish, “Membumikan” Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat, Bandung : Mizan, 1994
Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1988
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R n D, Bandung: Alfabeta,
2009,cet ke 9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2008,cet ke 5
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2006, Cet ke 9
Suwanto, ”Hubungan Antara Penguasaan Ilmu Tajwid dengan Kemampuan
Membaca Al-Qur’an Peserta Didik kelas VIII SMP Sultan Agung I
Semarang”, Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah, 2010
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2006, cet. ke12
Syarifuddin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur’an,
Jakarta: Gema Insani Press, 2004
Syukur, Amin, Pengantar Studi Islam, Semarang: Bima Sejati, 2003, Cet.6
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Ciputat Press, 20015
Thonthowi, Ahmad, Psikologi Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993
Usman, M. Basyirudin, Guru Profesional dan Implememntasi Kurikulum, Jakarta:
Ciputat Press, 2002, Cet. 1
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Siti Shofiyah Kurniyati
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 12 Februari 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Borobudur Raya No.34 Rt.04/Rw.08
Kel. Kembang Arum, Kec. Semarang Barat
Riwayat Pendidikan :
a. TK Nurul Huda Semarang
b. SD Kalibanteng Kidul Semarang
c. MTs Al-Asror Gunung Pati Semarang
d. MA Al-Asror Gunung Pati Semarang
e. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang angkatan 2007
Semarang, 17 April 2012
Peneliti,
Siti Shofiyahkurniyati
NIM. 073111021