11
KLASIFIKASI DESA Desa dapat diklasifikasikan menurut : 1. Menurut Aktifitasnya Desa Agraris. adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunanan. Desa Industri. adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang industri kecil rumah tangga. Desa Nelayan. adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang perikanan dan pertambakan 2. Menurut Tingkat Perkembangannya Desa Swadaya Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan ciri: 1. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya. 2. Penduduknya jarang. 3. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris. 4. Bersifat tertutup. 5. Masyarakat memegang teguh adat. 6. Teknologi masih rendah. 7. Sarana dan prasarana sangat kurang. 8. Hubungan antarmanusia sangat erat. 9. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga. Desa Swakarya Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah: 1. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh. 2. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi 1 | Geografi Regional___Wilayah Fungsi Kota dan Desa

Kota-Desa (Sudut Geografi)

  • Upload
    raka

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

g

Citation preview

KLASIFIKASI DESA

Desa dapat diklasifikasikan menurut : 1. Menurut Aktifitasnya Desa Agraris. adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunanan. Desa Industri. adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang industri kecil rumah tangga. Desa Nelayan. adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang perikanan dan pertambakan

2. Menurut Tingkat Perkembangannya Desa SwadayaDesa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan ciri:1. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.2. Penduduknya jarang.3. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.4. Bersifat tertutup.5. Masyarakat memegang teguh adat.6. Teknologi masih rendah.7. Sarana dan prasarana sangat kurang.8. Hubungan antarmanusia sangat erat.9. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga. Desa SwakaryaDesa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah:1. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.2. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi3. Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat perekonomian.4. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana lain.5. Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar. Desa SwasembadaDesa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri desa swasembada1. kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.2. penduduknya padat-padat.3. tidak terikat dengan adat istiadat4. telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari desa lain.5. partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.

POTENSI DESAPotensi desa dibagi menjadi 2 macam yaitu: Potensi fisik yang meliputi, tanah air, iklim dan cuaca, flora dan fauna Potensi non fisik, meliputi; masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial desa, dan aparatur desa, jika potensi dimanfaatkan dengan baik, desa akan berkembang dan desa akan memiliki fungsi, bagi daerah lain maupun bagi kota.

FUNGSI DESAFungsi Desa adalah sebagai berikut: Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota) Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia.

Ciri-ciri Masyarakat Desa Kehidupan keagamaan di kota berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa. Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh

POLA PERSEBARAN DESAPola persebaran desa di Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu: Pola Memanjang (linier).Pola memanjang dibagi menjadi 4 yaitu:1. Pola yang mengikuti jalan. Pola desa yang terdapat di sebelah kiri dan kanan jalan raya atau jalan umum. Pola ini banyak terdapat di dataran rendah.2. Pola yang mengikuti sungai. Pola desa ini bentuknya memanjang mengikuti bentuk sungai, umumnya terdapat di daerah pedalaman.3. Pola yang mengikuti rel kereta api. Pola ini banyak terdapat di Pulau Jawa dan Sumatera karena penduduknya mendekati fasilitas transportasi.4. Pola yang mengikuti pantai. Pada umumnya, pola desa seperti ini merupakan desa nelayan yang terletak di kawasan pantai yang landai.

Maksud dari pola memanjang atau linier adalah untuk mendekati prasarana transportasi seperti jalan dan sungai sehingga memudahkan untuk bepergian ke tempat lain jika ada keperluan. Di samping itu, untuk memudahkan penyerahan barang dan jasa.

Pola Desa MenyebarPola desa ini umumnya terdapat di daerah pegunungan atau dataran tinggi yang berelief kasar. Pemukiman penduduk membentuk kelompok unit-unit yang kecil dan menyebar.

Pola Desa TersebarPola desa ini merupakan pola yang tidak teratur karena kesuburan tanah tidak merata. Pola desa seperti ini terdapat di daerah karst atau daerah berkapur. Keadaan topografinya sangat burukUnsur-Unsur Desa adalah sebagai berikut:1. Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis.2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat3. Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.

ketiga unsur ini tidak lepas antar satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan.FUNGSI DESA1. Desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.2. Desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.3. Desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dll FUNGSI KOTA

1. Pengertian Kota menurut para ahli :

Menuruut Bintarto : Dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.

Menurut Arnold Tonybee : Sebuah kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.

Menurut Max Weber : Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar local. Kota merupakan tempat bermukim warga kota , tempat bekerja tempat kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintahan dsb. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, social, ekonomi, budaya. Perkotaan mengacu pada areal yang memiliki suasana penghidupan dan kehidupan modern dan menjadi wewenang pemerintah kota.

Fungsi KotaFungsi kota telah berubah bersama dengan perubahan dalam hubungan sosial-ekonomi. Sepenuhnya kota modern sering fungsi yang berbeda daripada yang bertindak. Karena fungsi kota, kita bisa menyebut Kota Industri ini adalah kota yang memiliki asal mereka atau pengembangan adalah karena ekstraksi mineral atau diproses. Untuk kota dengan fungsi-fungsi tersebut meliputi fasilitas di bidang batubara: GOP di Polandia - Katowice, Bytom, Gliwice, Ruhr, Jerman - Dusseldorf, Essen, Dortmund, di daerah Inggris - Birmingham, Nottingham, di Cekungan Donets, Ukraina.

Kota transportasi yang dibangun di tepi laut, nyaman untuk mengatur port - Rotterdam, Hamburg, Marseille, New York, Singapura, sungai-sungai - kota sepanjang Rhine (Basel, Cologne), kota dari Great Lakes di Amerika Serikat (Chicago), Manaus di Amazon , sebuah kota di Sungai Yangtze di China (Czunking) di persimpangan rute transportasi yang penting, seperti di node kereta api - di Amerika Serikat (Kansas City, Dallas, St Luis), Kanada (Edmonton,Calgary), bandara (London,Paris,London). Pemerintah kota yang didirikan pemerintah dan kantor administrasi (regional, nasional, internasional) ibukota negara, daerah makro.

Kota ibadah - sangat jarang hanya fungsi mereka adalah untuk melayani para wisatawan dan peziarah mengunjungi kuil dan tempat-tempat suci. Mungkin ini adalah salah satu dari banyak fitur dari kota, namun di masa lalu bisa menjadi miastotwrczy faktor utama. Contoh Mekkah, Czestochowa.Tourist dan kota liburan - berorientasi layanan pariwisata. Ini adalah sebagian besar kota-kota pegunungan dan pesisir.Kota Spa - gunung atau pantai kota dengan nilai-nilai Spa - Antibes, Prancis, Karlovy Vary di Republik Ceko, Davos, Swiss, musim semi di Polandia.Secara singkat fungsi kota yaitu :1. Sebagai pusat produksi (production centre)2. Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce)3. Sebagai pusata pemerintahan (political capital)4. Sebagai pusat kebudayaan (culture centre)5. Sebagai pusat kesehatan atau rekreasi (health and recreation centre)

Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri.

Pengertian "kota" sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian "town" dan "city" dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula kapitonim "Kota" yang merupakan satuan administrasi negara di bawah provinsi. Artikel ini membahas "kota" dalam pengertian umum (nama jenis, common name).

Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum.[rujukan?] Desa atau kampung didominasi oleh lahan terbuka bukan pemukiman.Fungsi Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang lebih luas lagi antara lain sebagai berikut :1. Sebagai pusat produksi (production centre). Contoh: Surabaya, Gresik, Bontang2. Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce). Contoh: Jakarta, Bandung, Hong Kong, Singapura3. Sebagai pusat pemerintahan (political capital). Contoh: Jakarta (ibukota Indonesia), Washington DC (ibukota Amerika Serikat), Canberra (ibukota Australia)4. Sebagai pusat kebudayaan (culture centre). Contoh: Yogyakarta dan Surakarta

Ciri-ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut:1. Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan2. Tersedianya tempat-tempat untuk parkir3. Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga

Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut:1. Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.2. Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.3. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.4. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.5. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.6. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.7. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.

Teori Struktur Ruang Kota.Teori-teori yang melandasi struktur ruang kota yang paling dikenal yaitu:

Teori Konsentris (Burgess, 1925)Teori ini menyatakan bahwa Daerah Pusat Kota (DPK) atau Central Business District (CBD) adalah pusat kota yang letaknya tepat di tengah kota dan berbentuk bundar yang merupakan pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik, serta merupakan zona dengan derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu kota. DPK atau CBD tersebut terbagi atas dua bagian, yaitu: pertama, bagian paling inti atau RBD (Retail Business District) dengan kegiatan dominan pertokoan, perkantoran dan jasa; kedua, bagian di luarnya atau WBD (Wholesale Business District) yang ditempati oleh bangunan dengan peruntukan kegiatan ekonomi skala besar, seperti pasar, pergudangan (warehouse), dan gedung penyimpanan barang supaya tahan lama (storage buildings).

Zona pusat daerah kegiatan (Central Business District), yang merupakan pusat pertokoan besar, gedung perkantoran yang bertingkat, bank, museum, hotel, restoran dan sebagainya.

Zona peralihan atau zona transisi, merupakan daerah kegiatan. Penduduk zona ini tidak stabil, baik dilihat dari tempat tinggal maupun sosial ekonomi. Daerah ini sering ditemui kawasan permukiman kumuh yang disebut slum karena zona ini dihuni penduduk miskin. Namun demikian sebenarnya zona ini merupakan zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara pusat kota dengan daerah di luarnya.

Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit lebih baik karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh adanya rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga besar. Burgess menamakan daerah ini yaitu working men's homes.

Zona permukiman kelas menengah (residential zone), merupakan kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu. Rumah-rumahnya lebih baik dibandingkan kelas proletar. Wilayah tempat inggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Ditandai dengan adanya kawasan elit, perumahan dan halaman yang luas. Sebagian penduduk merupakan kaum eksekutif, pengusaha besar, dan pejabat tinggi.

Zona penglaju (commuters), merupakan daerah yang yang memasuki daerah belakang (hinterland) atau merupakan batas desa-kota. Penduduknya bekerja di kota dan tinggal di pinggiran.

Teori Sektoral (Hoyt, 1939)Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD memiliki pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris. Sektor pusat kegiatan bisnis yang terdiri atas bangunan-bangunan kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan. Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan. Sektor kaum buruh atau kaum murba, yaitu kawasan permukiman kaum buruh. Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma. Sektor permukiman adi wisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para tu

8 | Geografi Regional___Wilayah Fungsi Kota dan Desa