Upload
tranminh
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KPHP MODEL YOGYAKARTA
PROFIL KPHP MODEL YOGYAKARTA
I. Aspek Wilayah
I.1 Penetapan Wilayah KPHL dan KPHP Tingkat Provinsi
SK.439/Menhut-II/2007 tanggal 13 Desember 2007 sebagai Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Yogyakarta yang terdiri dari 1 unit KPH dengan luas 16.358, 6 Ha
PETA PENETAPAN KPH YOGYAKARTA BERDASARKAN SK PENETAPAN NOMOR SK.439/MENHUT-II/2007
TANGGAL 13 DESEMBER 2007
I.2 Penetapan Wilayah KPH Model Yogyakarta
SK.721/Menhut-II/2011 tanggal 20 Desember 201 menetapkan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Yogyakarta Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta seluas ± 15.724,50 Ha yang terdiri dari Hutan Produksi ± 13.411,70 Ha, Hutan Lindung : ± 2.312,80 Ha.
KPHP MODEL YOGYAKARTA
PETA PENETAPAN KPHP MODEL YOGYAKARTA BERDASARKAN SK PENETAPAN NOMOR SK.721/MENHUT-II/2011
TANGGAL 20 DESEMBER 2011
I.3 Kondisi Penutupan Lahan :No Penutupan Lahan Luas (Ha)
1 Hutan Lahan Kering Sekunder 668,612 Hutan Tanaman 11.507,297
`3 Semak/Belukar 22,424 Pemukiman 187,315 Tanah Terbuka 181,526 Pertanian lahan Kering 445,247 Pertanian Lahan Kering Bercampur semak 4904,19
8 Sawah 46,63Jumlah 0
I.4 Kondisi Geofisik Wilayah KPH
Jenis Tanah
Secara garis besar jenis tanah yang ada di Propinsi DIY antara lain adalah Kambisol,.Grumosol, Regosol, Aluvial, Latosol, Mediteran dan Renzina. Karakteristik dari masing-masing jenis tanah yang ada di Provinsi DIY adalah sebagai berikut :
Hutan di Propinsi DIY tumbuh pada berbagai macam jenis tanah, mulai dari tanah yang mempunyai solum sangat tipis dan tidak subur seperti Mediteran/Renzina sampai dengan tanah yang mempunyai solum tebal dan subur seperti Aluvial/Kambisol/Grumosol. Pada BDH Kulonprogo seluruh hutannya seluas
KPHP MODEL YOGYAKARTA
1.095,6 Ha tumbuh diatas tanah Latosol, sedangkan pada BDH Panggang seluruh hutannya seluas 1.597,4 tumbuh diatas tanah Mediteran. Untuk BDH Playen sebagian besar hutannya berada pada tanah Mediteran dengan luas 3.622,02 Ha dan sebagian kecil atau 688,68 Ha berada pada tanah Latosol
IklimPropinsi DIY yang termasuk daerah tropika musim dipengaruhi oleh hembusan angin Muson Barat dan Muson Timur mengakibatkan terjadi musim penghujan dan musim kemarau yang silih berganti sepanjang tahun . Kelembaban udara nisbi berkisar antara 65 – 95 %. Pada musim hujan curah hujan bulanan maksimum dapat mencapai lebih dari 400 mm yang biasanya dapat terjadi antara bulan November – Maret. Pada musim kemarau curah hujan bulanan minimum dapat kurang dari 100 mm yang terjadi pada bulan Juli – September. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.500 – lebih dari 3.500 mm. Pada musim hujan jumlah hari hujan lebih dari 10 hari Perbulan. Di DIY ada kecenderungan sebaran hujan juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan mungkin juga jarak dari pantai. Umumnya suhu udara berkisar antara 23,4 – 31,1 °C
Keadaan Geologi Secara geologis wilayah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki beberapa satuan batuan mulai dari endapan allluvial, endapan fluvio marin, endapan marin, endapan kouvium, endapan volkanik merah muda, endapan volkanik merapi tua, formasi sentolo, formasi nanggulan, formasi wonosari, formasi andesit tua dan formasi bemmelen, formasi sambipitu dan yang terakhir formasi Nglanggeran. Satuan batuan ini sangat menentukan terhadap ketersedian air baku terutama air tanah, karena keberadaan air tanah maupun air permukaan ditentukan oleh sifat batuan antara lain : porositas, permeabilitas, arah perlapisan batuan, kompisi mineral, stratigrafi dan topografi
I.5 Kondisi Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan
Terdapat 3 lokasi pemanfaatan hutan di KPH Model Yogyakarta yang terdiri dari 1 lokasi pencadangan HTR dan 2 Lokasi Penetapan HKM
Lokasi KPH Model yang
yang sudah memiliki ijin pemanfaatan seperti tersebut diatas secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Pencadangan Areal HTR di KPH Model Yogyakarta Lokasi KPH
ModelSK Pencadangan Menhut Luas (ha)
±Nomor TanggalGunung Kidul 118/Menhut-II/2009 20/03/2009 328
Penetapan HKM di KPH Model Yogyakarta
No Lokasi KPH Model SK Penetapan Luas (ha) ±Nomor Tanggal
KPHP MODEL YOGYAKARTA
- Pencadangan HTR : 328 h
- Penetapan HKM : 1.284,25
h
KEPALA BALAI KPHYOGYAKARTA
Kel.Jab.Fungsional Ka Sub Bag Tata Usaha
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Produksi Hutan
Kepala Seksi Penataan dan Perlindungan Hutan
BDH
1 Gunung Kidul 438/Menhut-II/2007 11/12/2007 1.087,45 2 Kulon Progo 437/Menhut-II/2007 11/12/2007 196,8 JUMLAH 1284,25
Pada KPH Model Yogyakarta tidak terdapat Izin Pijam Pakai Kawasan Hutan
II. ASPEK KELEMBAGAAN KPHP YOGYAKARTA
II.1 Bentuk Organisasi KPH Model
Organisasi KPH Yogyakarta berbentuk UPTD
II.2 Landasan Pembentukan Organisasi
UPTD ini dibentuk melalui Perda DIY No.6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi DIY dan Pergub DIY No.36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja UPTDdan UPTLTD Provinsi DIY.Sedangkan tupoksi KPH Yogyakarta ditetapkan dengan Pergub DIY No.50 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan UPT pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan
II.3 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI BALAI KPH YOGYAKARTA(Peraturan Gubernur DIY No.36 Tahun 2008)
KPHP MODEL YOGYAKARTA
KEPALA BDH
TU BDH
RPH RPH KEPALA PABRIK
Mandor
Mandor
Mandor
Mandor
Mandor
Mandor
Mandor
Mandor
Mandor
ORGANISASI BAGIAN DAERAH HUTAN (BDH)
II.4 Personil Pengelola KPH Model
Jumlah pegawai balai KPH Yogyakarta adalah sebanyak 174 orang dan sebanyak 2 orang telah mengikuti diklat KKPH Fase I dan II Tahun 2010 di Bogor sebanyak 2 orang.
Jumlah Pegawai Balai KPH Yogyakarta berdasarkan golongan :
Golongan IV 2 OrangGolongan III 59 OrangGolongan II 85 OrangGolongan I 28 OrangJUMLAH 174 Orang
II.5 Rencana Menuju SKPD
Tahun 2012 akan diadakan evaluasi apakah bentuk UPTD perlu ditranformasi menjadi SKPD.
II.6 Kelengkapan Sarpras
Kantor KPHKantor KPH menempati eks kanwil kehutanan DIY. Sedangkan tanahnya adalah milik Pemda.
Sarana OperasionalDalam rangka fasilitasi pembangunan KPH Model Yogyakarta pada tahun 2011 telah dilakukan pengadaan sarana berupa 1 unit kendaraan roda 4 dan 4 unit
KPHP MODEL YOGYAKARTA
komputer (PC) yang didanai dengan anggaran BPKH Wilayah XI Jawa Madura tahun anggaran 2011
III. ASPEK RENCANA DAN AKTIVITAS/KEGIATAN PENGELOLAAN HUTAN
III.1 Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan
1. Pengembangan investasi di bidang kehutanan dalan upaya peningkatan penerimaan negara. Hal ini dilakukan melalui kerjasama dengan para pihak (perusahaan) bidang kehutanan. Seperti produksi getah pinus, karet, kemiri, jarak pagar, pengembangan nilam, pengembangan wisata hutan, dll
2. Pemberdayaan masyarakat setempat melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses melalui HD, Hkm dan Kemitraan dengan menggunakan skema PHBM (tumpang sari pangan, tebu dll)
3. Optimalisasi Tahura Bunder sebagai pusat pendidikan, pembelajaran, penelitian, budidaya kehutanan, dan wisata/rekreasi.
4. Pengembangan Hutan Rakyat untuk memenuhi bahan baku industri hasil hutan
III.2 Pemanfaatan Hutan oleh KPHP Model Yogyakarta
Pemanfaatan hutan berupa HTR, Hkm, HD. Bagi masyarakat yang belum mampu mengelola sendiri digunakan mekanisme PHBM. Ijin pemanfaatan diberikan, jika masyarakat sudah bisa mandiri. Potensi hasil hutan yang menonjol adalah kayu jati dan kayu putih. PAD dari KPH Yogyakarta tahun 2011 adalah sebesar Rp.5.183.802
III.3 Pengolahan Hasil Hutan
Kegiatan nyata pengolahan hasil hutan KPHP Yogyakarta adalah produksi getah pinus
KPHP MODEL YOGYAKARTA
III.4 Peta Operasional KPH Model Yogyakarta
Pembagian Blok KPH Yogyakarta
Secara fisik lapangan, seluruh kawasan hutan Prov. DIY sudah terbagi habis dan telah tertata dalam unit-unit pengelolaan hutan, yang terbagi dalam 6 BDH (Bagian Daerah Hutan) yang membawahi 26 RPH (Resort Pemangkuan Hutan), sejumlah petak blok dan anak petak
N BDH RPH KABUPATEN
1 Karangmojo 6 RPH Gunungkidul2 Playen 6 RPH Gunungkidul3 Paliyan 6 RPH Gunungkidul4 Panggang 4 RPH Gunungkidul5 Yogyakarta 2 RPH Bantul6 Kulonprogo 2 RPH Kulonprogo
III.5 Alokasi Dana Bantuan Pembangunan/OperasionalTahun 2012, BPKH Wilayah XI Jawa-Madura mendapat alokasi anggaran untuk membayar kegiatan inventarisasi sosial budaya
Biaya operasional pengelolaan hutan bersumber dari APBD. Alokasi APBD Tahun 2011 sebesar Rp.11.496.873.380 sedangkan untuk tahun 2012 adalah sebesar 12 Milyar
APBD KPH 2011URAIAN JUMLAHPAD 5.183.802.000
BELANJA BTL (Pegawai) 6.125.871.630BL A. Belanja Pegawai
B. Belanja Barang Jasa
C. Belanja Modal
2.202.043.5002.721.678.150447.280.100
Jumlah BLJ 11.496.873
III.6 Konvergensi Kegiatan Eselon I
Dalam rangka pencapaian beroperasinya KPH Model, Konvergensi Kegiatan yang telah dan sedang dilakukan oleh UPT Eelon I adalah SBB
1. BP DAS PS (GNHRL, Demplot persemaian modern, silin, social forestry)2. Litbang (uji coba melakukan penelitian di petak 22, 91 dan 93)3. PHKA (melakukan penangkaran rusa)
LAMPIRAN
KPHP MODEL YOGYAKARTA
KPHP MODEL YOGYAKARTA
Balai KPH Yogyakarta Balai KPH Yogyakarta
Balai KPH Yogyakarta Balai KPH Yogyakarta
Kendaraan Operasional KPH YogyakartaTanaman Kayu Putih KPH Yogyakarta