27
A. JUDUL : STUDI REKLAMASI MENGENAI UPAYA PENGEMBALIAN FUNGSI TANAH TERHADAP LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATUGAMPING DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK. PABRIK TUBAN, JAWA TIMUR B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya. Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan penambangan bahan galian, akan tetapi kegiatan-kegiatan penambangan tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama berubahnya bentang alam dan estetika lingkungan, habitat fauna menjadi rusak, penurunan kualitas dan permukaan air tanah, serta timbulnya debu dan kebisingan. Salah satu bentuk penanganan dari berbagai dampak negatif kegiatan penambangan adalah melakukan reklamasi yang terencana. Yang dimaksud dengan reklamasi ialah setiap pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki fungsi tanah yang telah berubah kemanfaatannya akibat usaha-usaha penambangan. Dalam melaksanakan reklamasi tidak terlepas dari pertimbangan tata guna lahan yang telah ditentukan oleh Pemda atau Dinas Pertanian setempat guna kesejahteraan masyarakat. Adanya kegiatan reklamasi yang

kramsi gresik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: kramsi gresik

A. JUDUL : STUDI REKLAMASI MENGENAI UPAYA PENGEMBALIAN

FUNGSI TANAH TERHADAP LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

BATUGAMPING DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK. PABRIK TUBAN,

JAWA TIMUR

B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional,

oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan

memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.

Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan

penambangan bahan galian, akan tetapi kegiatan-kegiatan penambangan tersebut dapat

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama berubahnya bentang

alam dan estetika lingkungan, habitat fauna menjadi rusak, penurunan kualitas dan

permukaan air tanah, serta timbulnya debu dan kebisingan.

Salah satu bentuk penanganan dari berbagai dampak negatif kegiatan penambangan

adalah melakukan reklamasi yang terencana. Yang dimaksud dengan reklamasi ialah

setiap pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki fungsi tanah yang telah berubah

kemanfaatannya akibat usaha-usaha penambangan. Dalam melaksanakan reklamasi

tidak terlepas dari pertimbangan tata guna lahan yang telah ditentukan oleh Pemda atau

Dinas Pertanian setempat guna kesejahteraan masyarakat. Adanya kegiatan reklamasi

yang terencana terhadap lahan bekas penambangan akan dapat mengurangi berbagai

dampak negatif sehingga lahan tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai

lahan pertanian atau perkebunan serta dapat menambah pendapatan masyarakat.

C. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari upaya yang

dilakukan untuk memperbaiki kemanfaatan atau fungsi tanah akibat usaha-usaha

penambangan, sehingga dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat berkurang.

Tujuan dari penelitian ini adalah juga untuk mengetahui dan mempelajari upaya apa

saja yang dilakukan sehingga fungsi tanah yang telah ditambang dapat menjadi lahan

Page 2: kramsi gresik

yang produktif, dan setelah kegiatan penambangan berakhir diharapkan lahan tersebut

dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau perkebunan.

D. PERUMUSAN MASALAH

Sistem penambangan batugamping yang dilakukan oleh PT. Semen Gresik

(Persero) Tbk. Pabrik Tuban Jawa Timur menggunakan sistem tambang terbuka

(surface mining) yang secara garis besar, kegiatan penambangan tersebut meliputi :

1. Pembersihan lahan (clearing)

2. Pengupasan lapisan tanah penutup (stripping)

3. Penggalian (loosening) dan Peledakan

4. Pemuatan dan Pengangkutan (hauling)

5. Reklamasi

6. Pemasaran (marketing)

Kegiatan penambangan yang mempengaruhi lingkungan diawali dengan kegiatan

pembersihan lahan dimana lahan pada awalnya masih terdapat berbagai jenis vegetasi

termasuk pepohonan dirubah menjadi lahan lapang tanpa pepohonan, diikuti oleh

kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup. Kegiatan ini menjadikan lahan tersebut

tidak lagi dapat ditanami. Adapun pengupasan lapisan tanah penutup tersebut

merupakan tujuan kedepan untuk kegiatan reklamasi. Kemudian pada kegiatan

penggalian dan peledakan mengakibatkan kondisi geologi daerah tersebut mengalami

perubahan yang sangat berarti karena terbentuk beberapa cekungan dan timbunan

tanah. Dari beberapa kegiatan penambangan tersebut mengakibatkan perubahan kondisi

geologi daerah antara lain berupa :

1. Kondisi tanah

Dampak yang terjadi akibat penambangan batugamping adalah kerusakan profil

tanah, struktur tanah dan penurunan tingkat kesuburan tanah. Pengupasan dan

penimbunan lapisan tanah akan menyebabkan bercampurnya lapisan tanah atas

yang banyak mengandung unsur hara, dengan lapisan bawah berupa tanah lapuk

yang tidak subur mengakibatkan sifat fisik dan kimia berubah dan mempengaruhi

tingkat kesuburan tanah.

2. Air permukaan dan air bawah tanah

Pola aliran air permukaan berubah akibat aktivitas penambangan karena adanya

pengupasan dan penimbunan tanah penutup pada saluran penyaliran (drainage)

Page 3: kramsi gresik

alami serta terjadinya genangan-genangan pada dataran yang lebih rendah

(cekungan-cekungan) terutama pada waktu hujan.

3. Pencemaran udara

Debu dapat terjadi sebagai akibat dari kegiatan peledakan, penggalian dan

pengangkutan, terutama pada saat tidak hujan atau musim kemarau.

4. Stabilitas lereng

Lereng pada dataran yang lebih tinggi akan dapat menyebabkan erosi bila lereng

tersebut dibiarkan gundul tanpa penanganan yang tepat. Lereng tersebut juga dapat

terganggu kestabilannya. Erosi pada lahan bekas penambangan menjadi intensif

dan menimbulkan sedimentasi pada daerah bawahan.

5. Lahan Bekas Penambangan

Penambangan batugamping PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik Tuban ini

dilakukan dengan sistem tambang terbuka (surface mining) yang akibat dari

penambangan tersebut terbentuk lahan bekas penambangan yang kondisinya sangat

berbeda dengan keadaan sebelumnya, dimana di lahan bekas penambangan

tersebut telah terjadi kerusakan topografi, hilangnya tanah pucuk (top soil), tanah

longsor, adanya genangan air, tanah menjadi gersang dan berbatu, penurunan

permukaan air tanah, serta terbentuknya cekungan-cekungan yang berukuran besar

di lahan bekas penambangan sehingga sukar untuk dimanfaatkan kembali.

E. DASAR TEORI

Menurut “The Commission on Mining and Environment” di Inggris, kegiatan

perbaikan (repaire) dan pengembalian kondisi tanah kepada keadaan tertentu dapat

dibedakan menjadi :

1. Restorasi, merupakan suatu usaha menciptakan kembali area yang telah digunakan

pada suatu kegiatan tertentu menjadi seperti keadaan semula.

2. Rehabilitasi, merupakan suatu usaha menciptakan kondisi yang baru untuk

memberikan manfaat yang lebih pada area bekas suatu kegiatan tertentu.

3. Reklamasi, merupakan suatu usaha menata dan memperbaiki kondisi lahan yang

rusak pada suatu tambang untuk beberapa kegunaan tertentu seperti yang

direncanakan.

Page 4: kramsi gresik

Rehabilitasi yang dimaksud diatas bertujuan mengubah bentuk dan kegunaan lahan

sehingga keuntungan global yang diperoleh lingkungan lebih besar dibandingkan

dengan hasil yang dicapai bilamana dikembalikan mendekati kondisi semula, misalnya

mengubah lahan bekas penambangan menjadi lokasi obyek wisata, lahan perikanan,

perkebunan, pemukiman dan lain-lain.

Sedangkan reklamasi terhadap suatu lahan bekas penambangan umumnya bertujuan

mengembalikan keadaan tanah dan nilai ekologi seperti keadaan sebelum dilaksanakan

kegiatan penambangan, dimana tumbuhan dapat hidup tanpa perawatan. Upaya tersebut

adalah tidak mungkin bila kembali kepada keadaan semula. Tetapi segala upaya yang

dilakukan untuk memperbaiki fungsi tanah mendekati pada kondisi semula dimana

tumbuhan dapat hidup tanpa perawatan.

Landasan hukum yang dipakai sebagai acuan dalam peninjauan studi lingkungan antara

lain, adalah :

1. Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria.

2. Undang-Undang No. 4 tahun1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Lingkungan Hidup.

3. Peraturan-Pemerintah No. 29 tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan.

4. Instruksi Presiden No. 1/1976 tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Tugas Keagrariaan

dengan Bidang Kehutanan, Transmigrasi dan Pekerjaan Umum.

5. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 4/P/M/Pertambangan/1977

tentang Pencegahan dan Penanggulangan terhadap Gangguan dan Pencemaran

sebagai akibat usaha pertambangan umum.

F. PENYELESAIAN MASALAH

Dalam mencari pemecahan masalah-masalah tersebut, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan antara lain :

1. Kondisi Tanah

Untuk melaksanakan reklamasi, maka terlebih dahulu perlu diketahui keadaan

tanah di lokasi tambang, mengenai kondisi kesuburannya. Reklamasi dapat

dilakukan setelah kegiatan penambangan berakhir atau bersamaan dengan operasi

penambangan. Keuntungan reklamasi yang bersamaan dengan operasi

penambangan adalah :

Page 5: kramsi gresik

Kondisi tanah penutup apabila belum terlalu lama ditimbun tanahnya belum

terlalu padat, sehingga memudahkan dalam penanganan.

Tanah pucuk dan tanah penutup terhindar dari erosi.

Untuk dapat merencanakan reklamasi yang baik perlu diketahui keadaan tanah

di lokasi penambangan yang berupa keadaan tanah di lokasi tambang dan keadaan

di lokasi pembuangan. Keadaan tanah tersebut meliputi :

a. Sifat Fisik Tanah

Sifat fisik tanah ini sangat penting ditinjau dari pengolahan dan

pengelolaannya, dari warna, tekstur dan konsistennya kita telah dapat

menggambarkannya secara kasar. Sifat fisik yang pertama kita lihat adalah

warna tanah, warna tanah ini disebabkan oleh beberapa faktor :

o Bahan organik, pada tanah organosol, tanah berwarna hitam, gelap coklat.

o Mangan, tanah berwarna gelap.

o Ferum, pada tanah berwarna merah jingga, kuning coklat.

o Garam-garam, pasir kwarsa, kaolin dan garam-garam karbonat akan

memperlihatkan warna puth/pucat pada tanah.

Selain dari faktor-faktor di atas derajat dari warna tanah juga dipengaruhi oleh

kandungan air. Melihat warna tanah haruslah dalam keadaan lembab. Warna

tanah dapat dipakai untuk :

o Menaksir kandungan bahan organik, dimana makin gelap warna tanah

makin besar kandungan bahan organiknya.

o Menilai drainase/pembuangan air yang berlebihan dari tanah, dimana warna

merah menandakan drainase yang baik, sedang warna kelabu/pucat

menandakan drainase yang jelek.

o Menaksir derajat pelapukan atau lamanya pembentukan tanah.

o Sebagai dasar dalam klasifikasi tanah.

o Menaksir kandungan besi dalam tanah, warna coklat/kemerahan

menunjukkan kadar besi tinggi.

b. Sifat Kimia Tanah

Sifat kimia tanah meliputi susunan kimia tanah, reaksi-reaksi dalam tanah,

ketersediaan unsur hara bagi tanaman, pH atau keasaman tanah dalam

kandungan bahan organik.

Page 6: kramsi gresik

Unsur hara adalah unsur-unsur kimia dalam tanah yang diperlukan sebagai

makanan bagi tanaman untuk menunjang pertumbuhannya. Unsur hara terdiri

dari unsur makro yang diperlukan dalam jumlah yang banyak yaitu C, H, O,

N, P, K, Ca, Mg, S, dan unsur makro yang diperlukan dalam jumlah sedikit

yaitu Fe, Mn, Bo, Cu, Zn, Mo, Cl, Si, Na, dan Co. Kandungan unsur hara

dinyatakan dalam kriteria sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat

tinggi. Selain itu ketersediaan unsur hara sangat ditentukan oleh keadaan pH

atau keasaman tanah.

c. Ketebalan top soil tanah

Top soil merupakan lapisan tanah bagian atas, tebalnya antara 15 - 45 cm atau

lebih, lapisan tanah ini merupakan bagian yang teramat penting, pada lapisan

inilah banyak terdapat unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuh-

tumbuhan untuk hidup.

Humus atau bahan-bahan organik serta variabel zat-zat hara mineral yang

sangat diperlukan bagi tanaman terdapat dalam lapisan tanah ini. Mikroflora

dan demikian pula mikrofauna atau jazad renik biologis (bakteri, cacing tanah,

serangga tanah) hidup berpadu dalam lapisan top soil ini menyuburkan tanah

dalam lingkungannya, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.

d. Kelembaban tanah

Kelembaban tanah terjadi akibat kandungan air setempat yang tinggi. Air di

dalam tanah tergantung pada keadaan tekstur dan struktur, semakin halus liat

tanah semakin besar air yang dapat diikat oleh tanah liat. Liat lebih halus

permukaannya daripada tanah pasir, semakin besar ukurannya makin sedikit

air yang diikat pada satu satuan yang sama.

Pada keadaan lembab tanah dalam keadaan baik untuk ditanami, agar supaya

jangan sampai kering maka evaporasi harus diperhatikan.

e. Kedalaman Tanah (solumn)

Kedalaman tanah atau solumn tanah sangat penting diketahui terutama pada

lahan-lahan yang memiliki kemiringan. Bagi kepentingan pertanian apabila

solumn tanah cukup tebal terutama lapisan top soilnya maka lebih mudah

ditanami dan lebih mudah dalam perawatan atau pemeliharaan terhadap tanah

tersebut.

Page 7: kramsi gresik

f. Tekstur tanah

Tanah itu terdiri dari bahan padat, bahan cair, gas dan jasad hidup. Bahan

padat itu terdiri dari organik dan anorganik, yang anorganik terdapat dalam

bermacam-macam bentuk dan ukuran. Berdasarkan besar ukurannya dibagi

dalam beberapa fraksi atau golongan : Fraksi batu > 10 mm, kerikil 2-10 mm,

pasir 0,05-2 mm, debu 0,02-0,05 mm, liat < 0,02 mm. Pasir, debu, dan liat

merupakan fraksi utama.

Fraksi-fraksi tanah itu biasanya dinyatakan dalam persen, untuk menentukan

golongan tekstur tanah berdasarkan kandungan pasir, debu dan liat tanah dapat

dibagi dalam tiga golongan atau kelas dasar :

o Tanah berpasir (sandy soil) yaitu tanah dimana kandungan pasirnya > 70%

yang dalam keadaan lembab tanah berpasir terasa kasar dan tidak lekat

o Tanah berlempung (loamy soil) yaitu tanah dimana kandungan debu-liat

relatif sama, tanah demikian tidak terlalu lepas dan juga tidak terlalu lekat.

Sepanjang tidak ada penggaraman tanah demikian sangat baik untuk

penanaman.

o Tanah liat, yaitu tanah dimana kandungan liatnya > 35%. Tanah liat sangat

lekat dan apabila kering menjadi sangat keras.

Dalam melaksanakan persiapan reklamasi tahap awal yang perlu diperhatikan

adalah cara melakukan penimbunan tanah penutup. Dalam penimbunan tanah

penutup dan perataan tanah perlu dicegah adanya erosi. Untuk itu diperlukan

pertimbangan-pertimbangan dan pengetahuan tentang erosi.

Erosi dapat juga disebut pengikisan atau kelongsoran sesungguhnya merupakan

proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air dan angin, baik

yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan manusia.

Sehubungan dengan itu kita dapat mengenal beberapa macam erosi, antara lain :

a. Normal (geological erosion)

Yaitu erosi yang berlangsung secara alamiah, terjadi normal di alam melalui

tahap-tahap :

Pemecahan agregat-agregat tanah atau bongkah-bongkah tanah ke dalam

partikel-partikel tanah yaitu butiran-butiran tanah yang kecil.

Page 8: kramsi gresik

Pemindahan partikel-partikel tanah tersebut baik dengan melalui

penghanyutan ataupun karena kekuatan angin.

Pengendapan partikel-partikel tanah yang terpindahkan atau terangkut tadi

di tempat-tempat yang lebih rendah atau di dasar-dasar sungai.

Erosi secara alamiah dapat dikatakan tidak menimbulkan musibah yang hebat

bagi kehidupan manusia atau keseimbangan lingkungan dan kemungkinan

kerugiannya pun hanya kecil, ini dikarenakan banyaknya partikel-partikel tanah

yang dipindahkan atau terangkut seimbang dengan banyaknya tanah yang

terbentuk di tempat-tempat yang lebih rendah.

b. Accelerated Erosion

Yaitu proses-proses terjadinya erosi tersebut dipercepat akibat tindakan-

tindakan dan atau perbuatan-perbuatan manusia yang bersifat negatif ataupun

telah melakukan kesalahan dalam pengelolaan tanah dalam kehidupan sehari-

hari.

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya erosi menurut D. D.

Baver (dan W.H. Gardner dan W. R. Gardner) dalam bukunya “Soil Physics”

terjadinya erosi tanah sangat tergantung pada sifat-sifat hujan, kemiringan

lereng jaringan aliran air, vegetasi dan kemampuan tanah untuk menahan

penyebaran air dan selanjutnya mengisapnya dan menginfiltrasikan ke lapisan-

lapisan tanah bagian dalam. Faktor iklim yang berpengaruh terhadap erosi

antara lain hujan, temperatur, angin, kelembaban, dan radiasi matahari. Dari

kelima faktor iklim tersebut hujan merupakan faktor terpenting dalam proses

erosi tanah. Sifat-sifat hujan berupa curah hujan, intensitas, dan distribusi air

hujan mempunya kemampuan yang besar untuk menghancurkan butiran tanah

serta jumlah dan kecepatan limpasan permukaan. Di Indonesia umumnya curah

hujan cukup tinggi dan data yang diperoleh dari alat ombrometer berupa data

jumlah hujan.

Laju erosi juga sangat tergantung pada : ketahanan tanah terhadap daya rusak

dari luar (baik oleh pukulan air hujan maupun limpasan permukaan),

kemampuan tanah untuk menyerap air hujan (untuk menentukan volume

limpasan permukaan yang mengikis dan mengangkut hancuran tanah).

Page 9: kramsi gresik

Untuk menanggulangi berbagai perubahan yang bersifat negatif tersebut perlu

dilaksanakan kegiatan reklamasi yang terencana dengan baik agar dalam

pelaksanaannya dapat tercapai sesuai dengan target yang dikehendaki. Adapun

hal-hal yang perlu direalisasikan antara lain :

Mempersiapkan rencana reklamasi sebelum lahan tersebut akan dirubah

fungsinya menjadi lokasi penambangan.

Luas area yang akan direklamasi sama dengan luas daerah yang akan

dirubah tata guna lahannya selama kegiatan penambangan.

Memindahkan dan menempatkan tanah penutup termasuk tanah pucuk pada

tempat tertentu serta mengaturnya sedemikian rupa untuk keperluan

vegetasi.

Mengendalikan atau memperbaiki kandungan (kadar) bahan beracun sampai

tingkat yang aman bagi makhluk hidup sebelum dibuang ke suatu tempat

pembuangan.

Setelah kegiatan penambangan, maka pada lahan bekas tambang yang

diperuntukkan bagi revegetasi, segera dilakukan penanaman kembali

dengan jenis tanaman yang sesuai dengan rencana rehabilitasi.

Memantau dan mengelola areal reklamasi hingga sesuai dengan kondisi

yang diharapkan.

2. Pengawetan Tanah

Dalam kegiatan reklamasi tidak dapat terlepas dari masalah hilangnya lapisan tanah

akibat terpaan air hujan. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk mengurangi

banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan reklamasi dengan cara mekanis yang

meliputi :

pembuatan jalur-jalur bagi pengaliran air dari tempat-tempat tertentu ke tempat-

tempat pembuangan,

pembuatan teras-teras atau sengkedan-sengkedan agar aliran air dapat terhambat

sehingga daya angkut atau hanyutnya berkurang,

pembuatan selokan dan parit pada tempat-tempat tertentu.

melakukan pengolahan tanah sedemikian rupa yang sejajar garis dengan garis

kontur.

Page 10: kramsi gresik

Usaha pengendalian erosi secara mekanis ini pada pokoknya adalah untuk

mengurangi atau menghalangi aliran air di permukaan (run off) sehingga daya

pengikisan-pengikisannya terhadap tanah akan berkurang. Aliran air disalurkan

dengan baik dan kecepatannya dikurangi sampai tidak menyebabkan erosi.

Sistim pembuatan teras dapat dibedakan dalam beberapa macam, yaitu :

a. Sistim pembuatan teras datar

Teras datar biasanya dibuat pada tempat-tempat dengan curah hujan yang

rendah, kemiringan tanah paling besar 3% dan mudah menyerap air.

b. Sistim pembuatan teras kredit

Teras kredit umumnya diterapkan pada tempat-tempat yang tanahnya sulit

menyerap air, dengan kemiringan 3-10% dan curah hujannnya tinggi.

c. Sistem pembuatan teras guludan

Teras guludan dibuat pada tempat-tempat dengan kemiringan tanah 15%

dilengkapi dengan saluran pembuangan air di sepanjang bagian atas guludan.

d. Sistim pembuatan teras bangku

Teras bangku dibuat pada tanah-tanah dengan kemiringan 15 - 50%.

Memiliki bidang polah yang miring kurang lebih 0,1% ke arah dalam yang juga

dilengkapi dengan saluran pembuangan air.

Keadaan air yang terkandung dalam lapisan tanah sangat perlu untuk diketahui

terutama tentang kedalaman dari permukaan air tanah baik secara musiman

ataupun bulanan. Tentang kedalaman permukaan air tanah bisa ditentukan melalui

sumber-sumber air setempat, juga melalui pengeboran air.

Secara umum air tanah dapat dibagi menjadi dua, yaitu : air tanah dangkal dan air

tanah dalam.

a. Air tanah dangkal, debit dan volumnya sangat dipengaruhi oleh intensitas curah

hujan dan letaknya dekat dengan permukaan bumi.

b. Air tanah dalam, debit dan volumnya hampir tidak terpengaruh oleh intensitas

curah hujan sehingga debit dan volumnya hampir konstan baik di musim hujan

maupun di musim kemarau. Letaknya jauh di dalam tanah dan biasanya

terletak di atas batuan/tanah yang permiabel atau batuan/tanah yang kedap air.

3. Perkiraan Waktu dan Biaya Reklamasi

Page 11: kramsi gresik

Hal ini penting untuk diperkirakan agar pelaksanaan reklamasai dapat berjalan

sesuai dengan rencana. Salah satu hal penting dalam perisapan reklamasi adalah

perataan tanah. Untuk itu perlu diketahui waktu perataan tanah. Untuk menghitung

angka rata-rata dari data waktu edar yang ada dapat menggunakan teori statistik,

yaitu dengan membuat tabel distribusi frekuensi dari data yang ada. Rumus yang

digunakan untuk menghitung distribusi frekuensi adalah :

k = 1 + 3,32 log n

R = (Xmax – Xmin) / k

k = fi x Xi / n

Keterangan :

k = jumlah kelas interval

n = jumlah data yang angka rata-ratanya

Xmax = angka terbesar dari data yang terkumpul

Xmin = angka terkecil dari data yang terkumpul

R = rentang dari setiap interval

fi = frekuensi data dari setiap kelas interval

Xi = angka tengah dari setiap kelas interval

Dengan adanya perhitungan waktu pelaksanaan waktu reklamasi maka

memudahkan untuk memperkirakan besarnya biaya reklamasi. Karena dengan

adanya perkiraan waktu tersebut maka dapat dihitung perkiraan biaya terutama

untuk ongkos pekerja. Biaya-biaya lain seperti bibit tanaman, pupuk, dan biaya

lain sudah ada harga pastinya.

G. METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam melaksanakan studi reklamasi mengenai upaya untuk memperbaiki fungsi

tanah terhadap lahan bekas penambangan batugamping di PT Semen Gresik (Persero)

Tbk. Pabrik Tuban ini, penulis menggabungkan antara teori dengan data-data yang ada

di lapangan, sehingga dari keduanya didapat pendekatan penyelesaian masalah.

Adapun urutan-urutan pekerjaan penelitian adalah :

1. Studi literatur

Studi leteratur ini dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang,

yang diperoleh dari :

Page 12: kramsi gresik

Instansi yang terkait dalam permasalahan

Perpustakaan

Brosur-brosur dan peta

2. Penelitian di lapangan

Penelitian di lapangan ini lebih difokuskan pada pencarian data mengenai kondisi

tanah, air permukaan dan air bawah tanah, pencemaran udara dan terhadap lahan

bekas penambangan itu sendiri. Adapun dalam memperoleh data tersebut dilakukan

dalam beberapa tahap, yaitu :

Observasi lapangan, dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap

proses yang terjadi dan mencari informasi pendukung yang terkait dengan

permasalahanyang akan dibahas.

Menentukan lokasi pengamatan dan mengambil data-data yang diperlukan untuk

penyelesaian masalah.

Mencocokan dengan perumusan masalah, yang bertujuan agar penelitian yang

dilakukan tidak meluas serta yang diambil dapat digunakan secara efektif.

3. Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan cara :

Melakukan pengamatan terhadap lahan-lahan yang akan direklamasi

Mempelajari berbagai kegiatan reklamasi yang sedang berlangsung

Mencatat kejadian yang terjadi, melakukan pemotretan dan wawancara

seperlunya.

4. Akuisi Data

Akuisi data ini bertujuan untuk :

Mengumpulkan dan mengelompokkan data untuk memudahkan analisa nantinya.

Mengolah nilai karakteristik data-data yang mewakili obyek pengamatan.

Mengetahui keakuratan data, sehingga kerja menjadi efisien.

5. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan dan

penggambaran.

Selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel, grafik-grafik atau rangkaian

perhitungan dalam penyelesaian suatu proses tertentu.

6. Analisa Hasil Pengelompokan Data

Page 13: kramsi gresik

Analisa hasil pengolahan data dilakukan dengan tujuan memperoleh kesimpulan

sementara dan selanjutnya diolah dalam bagian pembahasan.

7. Kesimpulan

Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan koreksi antara hasil pengolahan data yang

telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Kesimpulan ini merupakan suatu

hasil akhir dari semua aspek dari semua yang telah dibahas.

H. DAFTAR PUSTAKA

1. Affany M. R. (1990), Panduan Analisa Kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, UPN “Veteran” Yogyakarta.

2. Arsyad S. (1989), Konservasi Tanah dan Air, IPB Press Bogor.

3. Kartasapoetra A. G., Ir., dkk. (2000), Teknologi Konservasi Tanah & Air, PT Rineka Cipta, Jakarta.

4. Partanto P. (1992), Penanganan Masalah Lingkungan Dalam Industri Pertambangan Bahan Galian Industri, Simposium Pertambangan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

5. Saperstein L. W. (1990), Reclamation in Surface Mining Handbook for Mining, Metallurgy and Exploration Inc., Town Colorado

Page 14: kramsi gresik

RENCANA DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................

DAFTAR TABEL .......................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................

DAFTAR PETA ..........................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................

II. TINJAUAN UMUM ..............................................................................A. Lokasi dan Kesampaian Daerah ........................................................B. Keadaan Geologi ...............................................................................C. Stratigrafi dan Topopgrafi .................................................................D. Sifat-sifat Batugamping .....................................................................E. Iklim dan Curah Hujan ......................................................................F. Hidrogeologi dan Tata Guna Lahan ...................................................

III. KEGIATAN PENAMBANGAN BATUGAMPING .............................A. Keadaan Lingkungan Awal di Daerah Penambangan .......................B. Kegiatan Penambangan .....................................................................C. Dampak Akibat Kegiatan Penambangan ...........................................

IV. RENCANA REKLAMASI DI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN... A. Landasan Hukum Reklamasi .............................................................B. Kondisi Daerah Bekas Penambangan ................................................C. Persiapan Reklamasi ..........................................................................D. Pelaksanaan reklamasi .......................................................................

V. PEMBAHASAN ....................................................................................A. Pengelolaan Daerah Bekas Tambang ................................................B. Perbaikan Cara Pengupasan dan Penimbunan Tanah ........................C. Perkiraan Waktu dan Biaya Reklamasi .............................................

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................A. Kesimpulan ........................................................................................B. Saran ..................................................................................................

Page 15: kramsi gresik

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................

LAMPIRAN ................................................................................................................

STUDI REKLAMASI MENGENAI UPAYA PENGEMBALIAN FUNGSI TANAH TERHADAP LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

BATUGAMPING DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk.PABRIK TUBAN, JAWA TIMUR

Proposal Tugas Akhir

OlehNovan Dwiascahyo

96.048/TA

Page 16: kramsi gresik

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”YOGYAKARTA

2000STUDI REKLAMASI MENGENAI UPAYA PENGEMBALIAN

FUNGSI TANAH TERHADAP LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATUGAMPING DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk.

PABRIK TUBAN, JAWA TIMUR

Proposal Tugas Akhir

OlehNovan Dwiascahyo

96.048/TA

Mengetahui Menyetujui Dosen Wali Pembimbing I

(Ir. Yanto Indonesianto, M.Sc.) ( )

Page 17: kramsi gresik

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”YOGYAKARTA

2000

Page 18: kramsi gresik

STUDI REKLAMASI MENGENAI UPAYA PENGEMBALIAN FUNGSI TANAH TERHADAP LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

BATUGAMPING DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk. PABRIK TUBAN, JAWA TIMUR

Proposal Tugas Akhir

OlehNovan Dwiascahyo

96.048/TA

Mengetahui Dosen Wali

(Ir. Yanto Indonesianto, M.Sc.)