4
KRITERIA MASUK / KELUAR ICU NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN TGL.TERBIT DISUSUN OLEH DIREKTUR Drg.Ismudijanto NIP.19611108 198901 1 001 Pengertian Suatu mekanisme yang mengatur masuk / keluar pasien yang di rawat di ruang ICU untuk membuat prioritas berdasarkan kondisi medik Tujuan 1. Menjadi acuan penerapan kriteria masuk / keluar pasien di ICU 2. Terlaksananya persamaan pendapat dalam menentukan masuk / keluar pasien yang di rawat di ICU Kebijakan 1. Pasien yang di rawat di ruang ICU sesuai indikasi kriteria masuk / keluar 2. Dalam melaksanakan pelayanan rawat intensif senantiasa memperhatikan keselamatan pasien ( pasien safety ) Prosedur A. Penetapan pasien masuk ICU : Penanganan pasien-pasien prioritas 1 1. Penanganan pasien yang memerlukan terapi intensif 2. Penanganan pasien sakit kritis, tidak stabil 3. pemenuhan terapi intensif seperti tunjangan ventilasi, infus obat-obatan vasoaktif kontinyu dll Contoh : - Pasien bedah kardiothorasik. - Pasien dengan sepsis shock - Pasien dengan gagal nafas PO 2 ≤ 50 mmHg PCO 2 > 60 mmHg Penanganan pasien-pasien prioritas 2 1. Penanganan pasien yang memerlukan pemantauan intensif dari ICU, berisiko memerlukan terapi

Kriteria Masuk Keluar Icu Rsud Dsr

Embed Size (px)

DESCRIPTION

smg manfaat

Citation preview

Page 1: Kriteria Masuk Keluar Icu Rsud Dsr

KRITERIA MASUK / KELUAR ICU

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

TGL.TERBIT DISUSUN OLEHDIREKTUR

Drg.IsmudijantoNIP.19611108 198901 1 001

Pengertian Suatu mekanisme yang mengatur masuk / keluar pasien yang di rawat di ruang ICU untuk membuat prioritas berdasarkan kondisi medik

Tujuan 1. Menjadi acuan penerapan kriteria masuk / keluar pasien di ICU2. Terlaksananya persamaan pendapat dalam menentukan masuk / keluar

pasien yang di rawat di ICU

Kebijakan 1. Pasien yang di rawat di ruang ICU sesuai indikasi kriteria masuk / keluar2. Dalam melaksanakan pelayanan rawat intensif senantiasa

memperhatikan keselamatan pasien ( pasien safety )

Prosedur A. Penetapan pasien masuk ICU :

Penanganan pasien-pasien prioritas 11. Penanganan pasien yang memerlukan terapi intensif2. Penanganan pasien sakit kritis, tidak stabil3. pemenuhan terapi intensif seperti tunjangan ventilasi, infus

obat-obatan vasoaktif kontinyu dllContoh : - Pasien bedah kardiothorasik.

- Pasien dengan sepsis shock- Pasien dengan gagal nafas

PO2 ≤ 50 mmHg PCO2 > 60 mmHg

Penanganan pasien-pasien prioritas 21. Penanganan pasien yang memerlukan pemantauan intensif dari ICU,

berisiko memerlukan terapi intensif segera Contoh :

Penanganan pasien dengan penyakit dasar jantung, paru, renal pasca pembedahan mayor, mengalami kegawatan yang berat dan akut

2. Pelaksanaan observasi fungsi sistemik dengan kecenderungan gagal fungsi organ

3. Penanganan kegagalan fungsi organ sistemik lebih dari satuPenanganan pasien-pasien Prioritas 3

1. Penanganan pasien-pasien dengan penyakit Terminal2. Pemantauan penyakit dasarnya atau penyakit akutnya baik masing –

Page 2: Kriteria Masuk Keluar Icu Rsud Dsr

masing atau kombinasi kemungkinan sembuh sangat kecil atau kurang mendapat manfaat dari terapi di ICU.

Misalnya :Keganasan metatastik yang di sertai :- Penyakit infeksi, sumbatan jalan nafas- Penyakit jantung atau penyakit paru terminal disertai komplikasi

akut beratPasien-pasien prioritas 3 mungkin mendapat terapi intensif untuk mengatasi penyakit akut, tetapi mungkin tidak sampai dilakukan intubasi atau Resusitasi Kardiopulmoner

3. Penanganan pasien dengan pertimbangan medis lebih gawat, tetapi ada harapan untuk hidup maka didahulukan masuk ICU, seperti :

a. Dengue Shock Syndromeb. Syok Pinalc. Pasca resusitasi jantung paru tapi tidak Brain Death

3. Penanganan pasien tidak indikasi masuk rawat khusus untuk :a. Brain Deth :

Penanganan pasien - pasien ini hanya dapat dimasukkan ke ICU bila potensial donor organ,tujuan menunjang fungsi-fungsi organ hanya sementara menunggu donasi organ.

b. Penanganan pasien-pasien yang kompeten tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang agresif, masuk ICU hanya untuk ” perawatan yang nyaman"

c. Penanganan pasien yang vegetatif permanentd. Penanganan pasien yang secara fisiologis stabil, yang secara

statistik resikonya rendah untuk memerlukan terapi Intensif. Misal :

- Diabetic Ketoacidosis tanpa komplikasi- Keracunan obat tetapi sadar

e. GCS ≤ 5f. Keganasan Stadium lanjutg. Stadium terminalh. Pengecualian :

Penanganan jenis-jenis pasien di atas yang tidak mempunyai kriteria yang sesuai untuk masuk ICU tetapi ada pertimbangan luar biasa, dapat masuk atas persetujuan kepala ICU (Indikasi Sosial)

Kriteria Pasien Keluar ICU :1. Pasien-pasien prioritas 1

a. Kebutuhan untuk terapi intensif tidak ada lagi/tidak bermanfaatb. Terapi telah gagal, sehingga prognose jangka pendek jelek

2. Pasien-pasien prioritas 2a. Pada pemantauan, ternyata tidak memerlukan terapi intensif

Page 3: Kriteria Masuk Keluar Icu Rsud Dsr

3. Pasien-pasien prioritas 3 Kebutuhan terapi intensif tidak ada lagi,kemungkinan sembuh atau manfaat dari terapi intensif kontinyu kecil,maka mungkin dapat dikeluarkan lebih dini dari ICU.

Misal nya :Pasien dengan penyakit lanjut seperti paru kronis, penyakit jantung

atau liver terminal, korsinoma yang telah menyebar luas, tidak ada

terapi potensial untuk memperbaiki program nya.

Unit Terkait 1. SMF Terkait 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi OK