5
Teduh Perhati X MIA 1 Data Kritik Cerpen “Robohnya Surau Kami” Ali Akbar Navis No. Kutipan Kritik 1. Perempuan yang kehabisan kayu bakar, sering suka mencopoti papan dinding atau lantai di malam hari Mereka tidak memelihara dan menjaga dengan baik apa yang telah Allah swt. beri 2. Tapi sekali ini Kakek begitu muram. Di sudut benar ia duduk dengan lututnya menegak menopang tangan dan dagunya. Kakek adalah orang yang egois dan lalai, mudah dipengaruhi dan mempercayai orang lain (cerpen ini mengangkat persoalan batin Kakek setelah mendengar bualan Ajo Sidi) Dia tidak menerima kritik dan marah ketika diberi kritik. Padahal kritik tersebut merupakan sesuatu yang membangun. 3. “Aku Saleh. Tapi karena aku sudah ke mekah, Haji Saleh namaku.” Nama yang agamis sekalipun seperti Haji Soleh tidak mejamin akan kebaikan akhlak yang akhirnya dapat mengantarkan dia ke dalam surga Gelar haji tidak ada apa-apanya dihadapan Allah swt., seharusnya kita rendah hati dan juga tidak sombong 4. “Salahkah menurut pendapatmu, kalu kami menyembah Tuhan di dunia?” tanya Haji Saleh Haji Saleh mementingkan dirinya sendiri, beribadah karena ia takut api neraka, bukan

Kritik Robohnya Surau Kami

  • Upload
    teduhp

  • View
    503

  • Download
    21

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kritik Robohnya Surau Kami

Teduh Perhati

X MIA 1

Data Kritik Cerpen “Robohnya Surau Kami”

Ali Akbar Navis

No. Kutipan Kritik1. Perempuan yang kehabisan kayu bakar, sering suka mencopoti papan

dinding atau lantai di malam hariMereka tidak memelihara dan menjaga dengan baik apa yang telah Allah swt. beri

2. Tapi sekali ini Kakek begitu muram. Di sudut benar ia duduk dengan lututnya menegak menopang tangan dan dagunya.

Kakek adalah orang yang egois dan lalai, mudah dipengaruhi dan mempercayai orang lain (cerpen ini mengangkat persoalan batin Kakek setelah mendengar bualan Ajo Sidi)Dia tidak menerima kritik dan marah ketika diberi kritik. Padahal kritik tersebut merupakan sesuatu yang membangun.

3. “Aku Saleh. Tapi karena aku sudah ke mekah, Haji Saleh namaku.” Nama yang agamis sekalipun seperti Haji Soleh tidak mejamin akan kebaikan akhlak yang akhirnya dapat mengantarkan dia ke dalam surgaGelar haji tidak ada apa-apanya dihadapan Allah swt., seharusnya kita rendah hati dan juga tidak sombong

4. “Salahkah menurut pendapatmu, kalu kami menyembah Tuhan di dunia?” tanya Haji Saleh “Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang”

Haji Saleh mementingkan dirinya sendiri, beribadah karena ia takut api neraka, bukan karena ridha-Nya

5. Hingga anak-anak menggunakannya(surau) sebagai tempat bermain, Orang tua mereka membiarkan anak-anaknya mengotori tempat sucikesucian hati atau keyakinan kita terhadap Tuhan dan agamanya sudah roboh, seperti pada judul cerpen ini.

6. "Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang mengerikan sekali. Ia menggoroh lehernya dengan pisau cukur."

Seharusnya ketika apa yang kita lakukan ternyata gagal atau sia-sia adalah bangkit dan memperbaiki, bukan putus asa kemudian bunuh diri. “barang siapa yang berputus asa dari rahmat Allah

Page 2: Kritik Robohnya Surau Kami

maka dia orang-orang yang merugi”Dan juga setelah

7. Bahkan ada salah seorang yang telah sampai empat belas kali ke Mekah dan bergelar syekh pula’ ”

Mereka yang bergelar syekh memberikan ilmunya untuk orang lain bukan untuk pengajaran, akan tetapi dia ingin dirinya disebut syekh. Empat belas kali ke mekah, jika bukan karena mengharap Ridha Allah swt. tidak ada apa-apanya bagi Allah swt.

8. “ ‘Hafal kitabmu diluar kepala’ ” Mereka hanya tahfid (menghafal) saja, akan tetapi tidak mengerti arti dan mengamalkan ayat yang dia telah hafal, sebenarnya itu yang terpenting.

9. Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-Jumat. Sekali enam bulan mendapat seperempat dari hasil pemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya

Betapa hinanya umat islam yang hidup dengan hanya mengharapkan zakat fitrah, sedekah. Apakah kakek termasuk orang yang berhak menerima zakat??. Allah swt. Sang kakek rajin beribadah seharusnya dia tau: Allah swt. tidak akan mengubah suatu kaum melainkan kaum itu sendiri yang mengubahnya

10. Engkau kira Aku ini gila pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu hanya memuji-muji dan menyembah-Ku saja”

Agar hidup seimbang tidak sekedar beribadah melainkan juga harus bekerja dan bermasyarakat. Karena saat kita beragama islam harus kaffah atau keseluruh diri kita(al-baqarah:208).Kebanyakan mereka mengamalkan hal-hal yang ringan saja dan yang berat mereka tinggalkan.

11. Tapi yang paling sering diterimanya ialah ucapan terima kasih dan sedikit senyum.

Kakek disini hanya ingin dibilang pemurah, akan tetapi sebenarnya tidak

12. "Tidak ia tahu Kakek meninggal?""Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kain kafan buat Kakek tujuh lapis."

Banyak orang yang tidak mengerti kebutuhan orang yang tertimpa musibah. Ajo sidi tidak melalaikan kewajibannya: dia tetap pergi bekerja dan membeli kebutuhan bagi kakek yaitu kain kafan. AA Navis lebih menghargai orang seperti Ajo Sidi.Kebanyakan Orang izin kerja dengan alasan tetangganya meninggal, akan tetapi mereka hanya mengobrol, dan tidak membantu sama sekali.

13. Haji Saleh yang sudah kuyu mencobakan siasat merendahkan diri dan memuji Tuhan dengan pengharapan semoga Tuhan bisa berbuat lembut terhadapnya dan tidak salah tanya kepadanya.

Kata “siasat” pada kutipan tersebut mempunyai makna taktik, muslihat. Hal tersebut menandakan ketidak tulusan haji saleh saat merendahkan diri dan memuji Allah swt., akan tetapi ada

Page 3: Kritik Robohnya Surau Kami

maksud terselubung dia melakukan hal tersebut, yaitu: supaya terhindar dari api neraka

14. ‘Memang tidak adil,’ kata orang-orang itu mengulangi ucapan Haji Saleh.

Adil? Apa yang mereka ketahui mengenai keadilan? Adil merupakan sifat yang disandarkan kepada-Nya. Allah merupakan hakim yang seadil-adilnya sesuai dengan surat Hud:45 dan at-Tin:8

15. “Tak kuingat punya isteri, punya anak, punya keluarga” Kakek mengabaikan istri dan anaknya, padahal sebagai seorang suami mereka merupakan tanggung jawabnya. Dia mempunyai kewajiban untuk menafkahi keduanya

16. ”…Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tidak dijaga lagi”

Mengkritik mengenai sifat egois manusia pada masa sekarang.