6
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi komponen-komponen molekular (1). Seluruh bentuk kromatografi berkerja berdasarkan prinsip ini. Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan) danfase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen- komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen- komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda. Kromatografi juga merupakan pemisahan camuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya. Untuk itu, kemurnian bahan atau komposisi campuran dengan kandungan yang berbeda dapat dianalisis dengan benar. Tidak hanya kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan proses berdasarkan penentuan analitik dari kuantitas material. Teknologi yang penting untuk analisis dan pemisahan preparatif pada campuran bahan adalah prinsip dasar kromatografi. Pemisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senyawa yang akan dipisahkan. Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombin asi cairan- padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda (2).

kromatografi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kromatografi

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

I.1Latar BelakangKromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi komponen-komponen molekular (1). Seluruh bentuk kromatografi berkerja berdasarkan prinsip ini. Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan) danfase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda. Kromatografi juga merupakan pemisahan camuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya. Untuk itu, kemurnian bahan atau komposisi campuran dengan kandungan yang berbeda dapat dianalisis dengan benar. Tidak hanya kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan proses berdasarkan penentuan analitik dari kuantitas material. Teknologi yang penting untuk analisis dan pemisahan preparatif pada campuran bahan adalah prinsip dasar kromatografi. Pemisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senyawa yang akan dipisahkan. Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombin asi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda (2). Kromatografi ini dikembangkan menjadi beberapa jenis, yaitu kromatografi lapis tipis, kromatografi kertas, kromatografi gas dan kromatografi kolom. Namun pada laporan kali ini akan dibahas mengenai kromatografi kolom khususnya kromatografi kolom vakum. baik dari definisi kromatografi kolom vakum, prinsip kerja, pelaksanaan, prosedur kerja, hasil fraksi-fraksi senyawa yang terkandung dalam ektrak kunyit (Curcuma domestica L) setelah difraksionasi menggunakan kromatografi kolom vakum, serta identifikasi senyawa yang terkandung dalam kunyit (Curcuma domestica L) dengan menggunakan kromatografi lapis tipis.

I.2Rumusan MasalahAdapun masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut1. Apa yang dimaksud dengan kromatografi dan kromatografi kolom vakum?2. Bagaimana prinsip kerja dari kromatografi cair vakum?3. Apa keuntungan dan kerugian dari kromatografi cair vakum?4. Bagaimana perbedaan KKVdengan kromatografi kolom konvensional?5. Apa saja jenis-jenis pelarut yang biasa digunakan dalam KKV?6. Apa jenis-jenis dari kromatografi kolom vakum?

I.2.2Tujuan PercobaanAdapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut1. Untuk menjelaskan pengertian kromatografi dan pengertian KKV2. Untuk menjelaskan prinsip kerja dari KKV3. Untuk menjelaskan keuntungan dan kerugian dari KKV4. Untuk menjelaskan perbedaan KKV dengan KK konvensional5. Untuk menjelaskan jenis-jenis pelarut yang digunakan dalam KKV6. Untuk menjelaskan jenis-jenis dari KKV

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1Teori UmumII.1.1KromatografiKromatografi adalah suatu teknik pemisahanmolekulberdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan (3).Kromatografi juga merupakan pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya. Untuk itu, kemurnian bahan atau komposisi campuran dengan kandungan yang berbeda dapat dianalisis dengan benar. Tidak hanya kontrol kualitas, analisis bahan makanan dan lingkungan, tetapi juga kontrol dan optimasi reaksi kimia dan proses berdasarkan penentuan analitik dari kuantitas material. Teknologi yang penting untuk analisis dan pemisahan preparatif pada campuran bahan adalah prinsip dasar kromatografi. Pemisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa tekhnik kromatografi. Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan senyawa yang akan dipisahkan (4).Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda. Fase diam cenderung menahan komponen campuran, sedangkan fase gerak cenderung menghanyutka-nnya. Berdasarkan terikatnya suatu komponen pada fase diam dan perbedaan kelarutannya dalam fase gerak, komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. Komponen yang kurang larut dalam fase gerak atau yang lebih kuat terserap atau terabsorpsi pada fase diam akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terserap akan bergerak lebih cepat (5).II.1.2Kromatografi Kolom VakumII.1.2.1Pengertian Kromatografi Kolom VakumKromatografi kolom vakum (KKV) adalah kromatografi yang dilakukan untuk memisahkan senyawa dengan menggunakan silika gel sebagai adsorben dan berbagai perbandingan pelarut (elusi gradien) dan menggunakan pompa vakum untuk memudahkan penarikan eluen (6).Kromatografi kolom vakum sama dengan kromatografi cair vakum. Karena kromatografi cair vakum merupakan salah satu jenis dari kromatografi kolom. Kromatografi kolom merupakan suatu metode pemisahan campuran larutan dengan perbandingan pelarut dan kerapatan dengan menggunakan bahan kolom. Kromatografi kolom lazim digunakan untuk pemisahan dan pemurnian senyawa (7).Fasa diam yang digunakan dikemas dalam kolom yang digunakan dalam KCV. Proses penyiapan fasa diam dalam kolom terbagi menjadi dua macam, yaitu:a. Cara BasahPreparasi fasa diam dengan cara basah dilakukan dengan melarutkan fasa diam dalam fase gerak yang akan digunakan. Campuran kemudian dimasukkan ke dalam kolom dan dibuat merata. Fase gerak dibiarkan mengalir hingga terbentuk lapisan fase diam yang tetap dan rata, kemudian aliran dihentikan (Sarker et al., 2006).

b. Cara keringPreparasi fasa diam dengan cara kering dilakukan dengan cara memasukkan fase diam yang digunakan ke dalam kolom kromatografi. Fase diam tersebut selanjutnya dibasahi dengan pelarut yang akan digunakan (Sarker et al., 2006).\Preparasi sampel saat akan dielusi dengan KCV juga memiliki berbagai metode seperti preparasi fasa diam. Metode tersebut yaitu cara basah dan cara kering (Canell, 1998). Preparasi sampel cara basah dilakukan dengan melarutkan sampel dalam pelarut yang akan digunakan sebagai fasa gerak dalam KCV. Larutan dimasukkan dalam kolom kromatografi yang telah terisi fasa diam. Bagian atas dari sampel ditutupi kembali dengan fasa diam yang sama. Sedangkan cara kering dilakukan dengan mencampurkan sampel dengan sebagian kecil fase diam yang akan digunakan hingga terbentuk serbuk. Campuran tersebut diletakkan dalam kolom yang telah terisi dengan fasa diam dan ditutup kembali dengan fase diam yang sama (Canell, 1998; Sarker et al., 2006).Kromatografi kolom vakum/kromatografi cair vakum merupakan kromatografi kolom yang dipercepat dan bekerja pada kondisi vakum, fase gerak digerakkan dengan kondisi vakum sehingga prosesnya berlangsung cepat. Kolom kromatografi dikemas kering dalam keadaan vakum agar diperoleh kerapatan maksimum.Alat yang digunakan terdiri dari corong G-3, sumbat karet, pengisap yang dihubungkan dengan pompa vakum serta wadah penampung fraksi. Walaupun KKV/KCV memerlukan jumlah sampel yang lebih banyak dari pada kromatografi lapis tipis (KLT), KKV/KCV tetap ekonomis dalam sisi biaya (8). Kromatografi cair vakum (KCV) pertama kali diperkenalkan oleh para ilmuwan dari Australia untuk mengatasi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk separasi menggunakan kolom kromatografi klasik. Pada dasarnya metode ini adalah kromatografi lapis tipis preparatif yang berbentuk kolom. Aliran fase gerak dalam metode ini diaktifkan dengan bantuan kondisi vakum. Kromatografi cair vakumpada awalnya digunakan untuk separasi senyawaan steroid dan produk-produk natural dari laut. Kromatografi cair vakum terdiri dari suatu corong Buchner yang memiliki kaca masir. Corong Buchner ini diiisi dengan fase diam yang tingkat kehalusannya seperti yang umumnya dipakai dalam kromatografi lapis tipis (70-230 mesh). CorongBuchneryang berisifase diamini digunakandalamkondisi vakum/bertekanan, yang berakibat pada kemampuan yang dihasilkan olehkromatografi cair vakum akan sama dengan kromatografi gravitasi namundiperlukan waktu yang lebih singkat. Cara asli yang diperkenalkan oleh Collmenggunakan corongBuchner kacamasir ataukolompendek, sedangkan Targett menggunakan kolom yang lebih panjang untukmeningkatkan daya pisah (9).