25
BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PENELITIAN Ekstrak Kulit Bagian Dalam Buah durian Sebagai Anti Nyamuk Lotion B.LATAR BELAKANG Nyamuk merupakan serangga yang sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan sakit. Serangga jenis ini juga dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya misalnya demam berdarah, malaria, cikungunya, dan lain-lain. Mengingat obat dan vaksin pencegah penyakit demam berdarah hingga saat ini belum tersedia dan pembuatan vaksin yang rumit, serta tingginya biaya untuk memproduksi vaksin dalam jumlah besar, maka dilakukan kewaspadaan dini terhadap kasus demam berdarah. Untuk membatasi angka mortalitas dan morbiditas dilakukan pembersihan sarang nyamuk dan penempatan atau pemberian ikan pada kamar mandi dan kolam. Hal-hal tersebut dilakukan masyarakat untuk menghindari terkena demam berdarah, tetapi penigkatan demam berdarah tiap tahun meningkat pada musim penghujan. Hal ini disebabkan perkembangan nyamuk tidak hanya pada bak mandi dan kolam saja, tetapi di tempat yang terdapat genangan air misalnya kaleng, got, dan potongan bambu. Pengendalian secara biologis ini hanya efektif terhadap imatur dari nyamuk vektor, sedangkan penularan vektor berasal dari nyamuk dewasa bukan dari larva (Indrawan, 2001). Maka upaya pemberantasan penyakit ini di titikberatkan pada 1

KTI OSPEK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KTI

Citation preview

Page 1: KTI OSPEK

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL PENELITIAN

Ekstrak Kulit Bagian Dalam Buah durian Sebagai Anti Nyamuk Lotion

B.LATAR BELAKANG

Nyamuk merupakan serangga yang sangat mengganggu karena menyebabkan rasa

gatal dan sakit. Serangga jenis ini juga dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya

misalnya demam berdarah, malaria, cikungunya, dan lain-lain.

Mengingat obat dan vaksin pencegah penyakit demam berdarah hingga saat ini

belum tersedia dan pembuatan vaksin yang rumit, serta tingginya biaya untuk

memproduksi vaksin dalam jumlah besar, maka dilakukan kewaspadaan dini terhadap

kasus demam berdarah. Untuk membatasi angka mortalitas dan morbiditas dilakukan

pembersihan sarang nyamuk dan penempatan atau pemberian ikan pada kamar mandi dan

kolam. Hal-hal tersebut dilakukan masyarakat untuk menghindari terkena demam

berdarah, tetapi penigkatan demam berdarah tiap tahun meningkat pada musim

penghujan. Hal ini disebabkan perkembangan nyamuk tidak hanya pada bak mandi dan

kolam saja, tetapi di tempat yang terdapat genangan air misalnya kaleng, got, dan

potongan bambu. Pengendalian secara biologis ini hanya efektif terhadap imatur dari

nyamuk vektor, sedangkan penularan vektor berasal dari nyamuk dewasa bukan dari

larva (Indrawan, 2001). Maka upaya pemberantasan penyakit ini di titikberatkan pada

pemberantasan penularannya. Pemberantasan nyamuk tesebut dapat dilakukan dengan

menggunakan obat anti nyamuk.

Penggunaan obat anti nyamuk kimia merupakan cara yang sering digunakan karena

dapat menurunkan populasi serangga dalam waktu yang cukup singkat. Namun

penggunaan insektisida ini dapat menimbulkan masalah karena mencemari lingkungan,

membunuh organisme, menimbulkan banyak penyakit dan sangat berbahaya bagi anak.

Penggunaan insektisida yang mengandung senyawa organoklorin, chlorinated

hydrocarbons, provoxur, dichlorvos dan chorphyrifos sangat berbahaya terutama bagi

anak-anak, senyawa ini menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel

syaraf sehingga fungsi syaraf terganggu (Wudianto, 1988). Banyak ahli memperkirakan

pengaruh buruk racun nyamuk ini tidak hilang dan terus menetap pada tubuh sampai anak

tersebut dewasa. Oleh karena itu, perlu cara-cara lain untuk memberantas

perkembangbiakan nyamuk yang aman bagi lingkungan dan tidak mengganggu ekosistem

dan manusia.

1

Page 2: KTI OSPEK

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah

penggunaan obat anti nyamuk alami. Penggunaan obat anti nyamuk alami selain

mengurangi pencemaran terhadap manusia dan lingkungan, harganya relatif lebih murah

dibandingkan dengan obat anti nyamuk kimia.

Obat anti nyamuk dapat dibuat dengan menggunakan teknologi tinggi dan dikerjakan

dalam skala industri. Namun dapat pula dibuat dengan menggunakan teknologi sederhana

oleh perorangan atau kelompok dalam masyarakat. Obat antinyamuk yang dibuat dengan

sederhana dapat berupa larutan hasil perasan, rendaman, ekstrak dan rebusan bagian

tanaman atau tumbuhan seperti akar, umbi, batang, daun, biji dan buah. Apabila

dibandingkan dengan obat nyamuk kimia, obat anti nyamuk relatif lebih aman murah dan

mudah dibuat sendiri.

Indonesia mempunyai flora yang sangat beragam, dan banyak tumbuh-tumbuhan

yang merupakan sumber obat anti nyamuk alami yang dapat bermanfaat untuk mencegah

perkembang biakan nyamuk seperti durian.

Kulit bagian dalam dari buah durian mengandungminyak atsiri dan alkohol yang

membuat aroma durian itu menjadi menyengat.

Oleh karena itu, kami ingin melakukan penelitian tentang ekstrak kulit bagian dalam

buah durian sebagai obat anti nyamuk alami.

.

C.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu

1. Apakah ekstrak kulit dalam buah durian dapat membunuh nyamuk?

2. Seberapa efektif daya bunuh ekstrak kulit dalam buah durian terhadap kematian

nyamuk?

3. Bagaimana cara pembuatan ekstrak kulit bagian dalam buah durian sebagai obat

nyamuk lotion alami?

4. Perbandingan antara ekstrak kulit bagian dalam buah durian sebagai obat nyamuk

lotion alami dan semprot kimia?

D.TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui apakah ekstrak kulit dalam buah durian dapat membunuh

nyamuk.

b. Untuk mengetahui efektifitas daya bunuh ekstrak kulit dalam buah durian

terhadap nyamuk.

2

Page 3: KTI OSPEK

c. Untuk mengetahui cara pembuatan ekstrak kulit bagian dalam buah durian

sebagai obat nyamuk semprot alami

d. Untuk mengetahui perbandingan antara ekstrak kulit bagian dalam buah durian

sebagai obat anti nyamuk semprot alami dengan anti nyamuk semprot kimia

E. MANFAAT PENELITIAN

1.Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat menggunakan kulit bagian dalam buah durian sebagai obat

anti nyamuk semprot dalam pemberantasan nyamuk penyakit demam berdarah,

malaria, dan cikungunya yang harganya murah, aman, dan dapat dibuat sendiri.

2. Bagi Instansi Kesehatan Khususnya Pemegang Program Penyakit Tular

Vektor

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pemegang program

dalam pengendalian nyamuk sebagai vektor penyakit demam berdarah, malaria,

cikungunya dan filariasis dengan menggunakan bahan alami sebagai pengganti anti

nyamuk kimia.

F.HIPOTESIS

Dari percobaan yang akan peneliti lakukan, dengan asumsi bahwa nyamuk sangat

takut dengan sumber bebauan yang menyengat, seperti bau kulit jeruk, bunga lavender

atau bunga rosemary. Kulit bagian dalam buah durian juga memiliki bau yang

menyengat, disebabkan karena di dalam kulit bagian dalam buah durian yang dikenal

lezat ini terdapat kandungan minyak atsiri dan alkohol. Kandungan minyak atsiri dan

alkohol yang terdapat dalam kulit bagian dalam buah durian inilah yang membuat

nyamuk tidak menyukai baunya. Karena itu untuk lebih menonjolkan aromanya dan

dapat mengusir serta membunuh nyamuk.

3

Page 4: KTI OSPEK

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. INSEKTISIDA

1.Anti Nyamuk kimia

Obat anti nyamuk kimia adalah terdiri atas bahan-bahan kimia yang bersifat

racun yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan, tingkah laku,

perkembang biakan, kesehatan, memengaruhi hormon, penghambat makan, membuat

mandul, sebagai pemikat, penolak, dan aktifitas lainnya yang dapat memengaruhi

organisme pengganggu tanaman (Rini Wudianto, 1988).

Selain itu, obat anti nyamuk kimia dapat pula membunuh serangga pengganggu

(hama serangga). Anti nyamuk kimia dapat membunuh serangga dengan dua

mekanisme, yaitu dengan meracuni makanannya (tanaman atau langsung meracuni

serangga tersebut). Menurut data WHO sekitar 500 ribu orang meninggal dunia

setiap tahunnya dan diperkirakan 5 ribu orang meninggal setiap 1 jam 45 menit

akibat pestisida (WALHI 1987). Penggunaan insektisida sintetik juga dapat

mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan insektisida

tertentu dapat tersimpan di dalam tanah selama bertahun-tahun (Rini Wudianto,

1988).

3. Anti Nyamuk Nabati

Anti nyamuk nabati adalah anti nyamuk yang terbuat dari bagian-bagian

tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, ataupun kulit buah. Anti nyamuk alami,

dalam penggunaannya sangatlah aman, karena komposisinya yang terbuat dari

bagian-bagian tumbuhan maka anti nyamuk tidak memiliki efek samping yang

berbahaya bagi mahluk hidup.

Metode yang paling efektif untuk mengendalikan nyamuk vektor demam

berdarah dengan cara membunuh jentik-jentiknya (Nurhasanah, dalam

http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/16/pemanfaatan-daun-jeruk-nipis-

citrus-aurantifolia-sebagai-larvasida-untuk-pemberantasan-nyamuk- aedes-

aegepty/). Cara alternatif yang aman yaitu dengan menggunakan bahan alami dari

tumbuhan (anti nyamuk nabati). Oleh karena terbuat dari bahan alami maka jenis anti

nyamuk ini mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari

4

Page 5: KTI OSPEK

lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya

mudah hilang.

Cara kerja (metode of action) anti nyamuk nabati dalam membunuh atau

mengganggu pertumbuhan hama sasaran adalah: (1) mengganggu/mencegah

perkembangan telur, larva dan pupa, (2) mengganggu/mencegah aktifitas pergantian

kulit dari larva, (3) mengganggu proses komunikasi seksual dan kawin pada serangga

(4) meracuni larva dan serangga dewasa imago, (5) mengganggu/mencegah makan

serangga, (6) menghambat proses metamorfosis pada berbagai tahap, (7) menolak

serangga larva dan dewasa, dan (8) menghambat pertumbuhan penyakit. (Saraswati,

2004). Cara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga dengan berbagai cara,

diantaranya sebagai racun kontak, yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit

atau dinding tubuh serangga, racun perut atau mulut, masuk melalui alat pencernaan

serangga dan yang terakhir dengan fumigant, yang merupakan racun yang masuk

melalui pernafasan serangga. Dan limonoid bersifat sebagai racun

(Kardinan,http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/16/pemanfaatan-daun-jeruk-nipis-

citrus-aurantifolia-sebagai-larvasida-untuk-pemberantasan-nyamuk-aedes-aegepty/).

Menurut Untung (1993), insektisida dapat masuk ke dalam tubuh serangga

melalui berbagai cara antara lain: sebagai racun perut (stomach poison) yang masuk

ke dalam tubuh serangga melalui alat pencernaan serangga, racun kontak (contact

poisoining) yang masuk melalui kulit atau dinding tubuh, dan yang terakhir fumigant

atau pernafasan yang masuk ke dalam tubuh serangga melalui sistem pernafasan.

Banyak senyawa yang merusak sistem saraf dimana berperan menurunkan enzim

asetilkolineterase. Enzim ini bertugas menghantarkan pesan atau impuls dari saraf

otot melalui sinapse.

B. NYAMUK

1. Jenis-Jenis Nyamuk

Nyamuk adalah serangga tergolong dalam orde Diptera generayang termasuk

Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta,

danHaemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum

2700 spesies (Indrawan, 2001).

Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki

panjang, antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm .Dalam

bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam

bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti “lalat kecil”. Penggunaan kata 5

Page 6: KTI OSPEK

“Mosquito” bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai

gnats (www.Wikipedia.com ).

2. Reproduksi Nyamuk

Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidupnya yaitu telur, larva, pupa,

dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies - dan

suhu.Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah mangsanya.dan itu sama sekali

tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab, pada kenyataanya, baik jantan

maupun betina makan cairan nektar bunga.Namun, nyamuk betina memberi nutrisi

pada telurnya. Sebab, telur-telur nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam

darah untuk berkembang (www.Wikipedia.com).

Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa sangat

menakjubkan. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang

kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan

reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan

kelembaban. Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya.

Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam

kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya

saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur

(www.Wikipedia.com).

Selesai itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). Pada periode

ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari

telurnya semua hampir dalam waktu yang sama. Sampai siklus pertumbuhan ini

selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali

(www.Wikipedia.com).

Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan

"fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar

tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2

pipa nyamuk muncul ke atas air. Pipa itu digunakan untuk alat pernafasan

(www.Wikipedia.com).

Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan

semua organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang

menutupi sebagian besar kepalanya, lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat

ketika nyamuk yang telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling

membahayakan.

6

Page 7: KTI OSPEK

Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya

kakinyalah menyentuh permukaan air. Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun

angin tipis, tetapi dapat menyebabkan kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal

landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam.

3. Jenis-Jenis Penyakit yang Disebabkan Oleh Nyamuk

Kebanyakan kelompok nyamuk modern tidak lagi bergantung kepada racun

serangga berbahaya tetapi menjurus kepada organisme khusus yang memakan

nyamuk, atau menjangkiti mereka dengan penyakit yang membunuh mereka. Hal-hal

seperti itu bisa terjadi walaupun di Kawasan Perlindungan, seperti Forsyth Refuge

dan Seaview Marriott Golf Resort, di mana sekawanan nyamuk utama dilaksanakan

dan dipantau menggunakan killifish dan belut muda. Kesannya di dokumen dengan

menggunakan mikroskop maju bawah air seperti ecoscope. Bagaimanapun, wabah

penyakit bawaan nyamuk masih menyebabkan penyemburan dengan bahan kimia

yang kurang beracun dibandingkan yang digunakan pada masa lalu.

Sebagian nyamuk mampu menyebarkan penyakit protozoa seperti malaria,

penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus seperti demam kuning,

demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil Barat. Virus Nil Barat

disebarkan secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada tahun 1999 dan pada tahun

2003 telah merebak ke seluruh negara bagian di Amerika Serikat.

Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu terbang antara 1,5

hingga 2,5 km/jam(www.Organisasi.com)

C. DURIAN

1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Durian

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Malvales

Famili : Bombacaceae

Genum : Durio

Spesies : Durio zibethinus Mur

7

Page 8: KTI OSPEK

Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m. Akar

tunggang, batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar,

percabangan simpodial, bercabang banyak, dan arah mendatar. Daun tunggal,

bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau tua,

bawah cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm, lebar 3

- 5 cm, ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata, pertulangan

menyirip (pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram

(opacus), tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat

kemerahan. Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai,

kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) berwarna putih hingga cokelat keemasan,

berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit

dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 -

6 cm berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun (Wiryanta, 2008).

2. Kandungan Dalam Kulit Durian

Kulit durian secara proporsional mengandung unsur selulose yang tinggi (50-60

persen) dan kandungan lignin (5 persen) serta kandungan pati yang rendah (5 persen)

sehingga dapat diindikasikan bahan tersebut bisa digunakan sebagai campuran bahan

baku papan olahan serta produk lainnya yang dimampatkan. Nilai keteguhan

lengkung (Modulus of Elastisity) produk papan partikel dari limbah kulit durian yang

menggunakan perekat mineral (semen) adalah sebesar 360 kg/cm2 dengan nilai

keteguhan patah (Modulus of Rupture) sebesar 543 kg/cm2 (www.gizinet.com).

Kandungan kimia kulit durian yang dapat dimanfaatkan adalah pektin. Pektin

merupakan senyawa yang baik digunakan sebagai pengental dalam makanan,

sehingga pektin yang diperoleh dari kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai

pengental dalam pembuatan cendol (www.crayonpedia.com).

3. Manfaat Kulit Durian

Lumatan kulit durian dapat dilumaskan ke perut untuk memudahkan buang air

besar; juga untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap), air abu kulit buah durian

dapat digunakan sebagai obat pelancar haid dan juga penggugur kandungan

(abortivum) Abu dan air rendaman abu bisa digunakan sebagai campuran pewarna

tradisional.

Orang-orang tua zaman dulu yang memanfaatkan kulit durian ini untuk bahan

bakar pengusir nyamuk atau bahan bakar untuk memasak maka ini terbukti

8

Page 9: KTI OSPEK

berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor kulit durian yang

diperoleh menunjukkan angka sebesar 3786,95 kal/gram dengan kadar abu rendah

yaitu 4 persen (www.Organisasi.com)

9

Page 10: KTI OSPEK

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penilitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu (Sugiyono, 2007).

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen kuantitatif. Eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2007).

B. SUBJEK PENELITIAN

Peneliti meneliti kulit bagian dalam buah durian yang dapat digunakan sebagai

bahan dasar pembuatan obat anti nyamuk lotion.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa

teknik, yaitu

1. Eksperimen

Eksperimen ialah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara

melakukan berbagai percobaan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini ekspereimen digunakan untuk mencari tahu seberapa efektif

ekstrak kulit bagian dalam buah durian dan apakah kulit bagian dalam buah durian

dapat digunakan sebagai anti nyamuk.

2. Observasi

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses

yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.

Dalam penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data

tentang perilaku nyamuk terhadap ekstrak kulit bagian dalam buah durian.

10

Page 11: KTI OSPEK

3. Uji Laboratorium

Uji laboratorium dalam penelitian ini digunakan untuk mencari tahu persentase

kandungan alkohol yang terkandung dalam kulit bagian dalam buah durian.

4. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2007).

Dalam penelitian ini, wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang

cara membuat lotion.

D. BAHAN PENELITIAN

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain

1. Durian, yaitu kulit dalam buah durian, sebagai bahan insektisida nabati

(antinyamuk).

2. Alkohol, berfungsi memperkuat aroma buah durian, serta mempercepat penguapan

larutan sehingga tidak mengendap, menyegarkan aroma kulit bagian dalam buah

durian,

3. Air, berfungsi sebagai pelarut.

E. ALAT PENELITIAN

Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan larutan insektisida nabati (antinyamuk)

antara lain :

Tabel 2. Daftar Alat Penelitian

NO NAMA ALAT FUNGSI

1. Pisau Memotong kulit dalam buah durian menjadi potongan-

potongan kecil.

2. Baskom Wadah penampung bahan-bahan dan larutan.

3. Neraca Menimbang bahan-bahan olahan.

4. Blender Menghaluskan potongan kulit dalam buah durian dan

mencampur rata bahan-bahan.

11

Page 12: KTI OSPEK

Gambar 1. Alur Penelitian

5. Kain Ayakan Memeras larutan setelah diblender.

6. Saringan Menyaring larutan setelah diperas.

7. Gunting Memotong kulit bagian dalam buah durian.

8. Sendok Mengaduk larutan setelah diblender dan diperas.

9. Tabung Semprot Wadah penampung larutan ekstrak kulit bagian dalam

buah durian.

F. ALUR PENELITIAN

12

Pembuatan kartu dan alarm salami

Penjaringan calon sampel

Penjelasan ke calon sampel

Seleksi Sampel Sesuai kriteria

Pengamatan hasil Salami

Penggunaan

kartu dan alarm

s

Pengukuran tekanan darah

Penandatanganan informed consent

Page 13: KTI OSPEK

BAB IV

JADWAL KEGIATAN

4.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan mulai dilakukan dari 1 oktober 2012 sampai dengan

30 Desember 2012. Adapun pembagian waktunya adalah sebagai berikut:

1. 1 Oktober - 13 Oktober : Pembuatan Naskah .

2. 14 Oktober - 22 Oktober : Pembuatan ekstrak Kulit Bagian Dalam Buah Durian

Sebagai Lotion.

3. 23 Oktober - 10 Desember : Pengujian Laboratorium

4. 9 Desember - 16 Desember : Pengujian Pada Mencit.

5. 17 Desember - 30 desember : Analisis dan penyusunan laporan akhir.

4.2 Tempat Penelitian

Adapun tempat yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan penelitian ini

adalah:

1. Analisis data dan penyusunan laporan dilakukan di rumah peneliti.

2. Pelaksanaan eksperimen dilakukan di Laboratorium Terpadu UII.

13

Page 14: KTI OSPEK

BAB VRENCANA BIAYA

Untuk mengetahui biaya yang diperlukan dalam program ini telah dilakukan survey

terhadap harga barang yang dibutuhkan. Berikut ini adalah rincian biaya yang diperlukan

untuk pelaksanaan program:

5.1 Alat

1. Pisau : Rp. 10.000,00

2. Baskom : Rp 7.500,00

3. Neraca : Rp 200.000,00

4. Blende : Rp 350.000,00

5. Mortil : Rp 100.000,00

6. Sendok : Rp 4.000,00

Jumlah : Rp 671.000,00

5.2 Bahan

1. Kulit bagian dalam buah durian : Rp 2.000,00

2. Pembuatan makalah / laporan : Rp 200.000,00

Jumlah : Rp 202.000,00

1.3 Uji Laboratorium : Rp.2.000.000,00

Total dana yang dibutuhkan : 2.873.000,00

14

+

Page 15: KTI OSPEK

DAFTAR PUSTAKA

http://www.Crayonpedia.com

http://www.Gizinet.com

http://www.Organisasi.com

http://www.Wikipedia .com

http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/16/pemanfaatan-daun-jeruk-nipis-citrus-aurantifolia-

sebagai-larvasida-untuk-pemberantasan-nyamuk-aedes-aegepty/

Indrawan, Mengenal & Mencegah Demam Berdarah, Pionir Jaya, Bandung, 2001

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2007

Wiryanata, Bernard T. Wahyu, Sukses Bertanam Durian, Agromedia Pustaka, Jakarta, 2008

Wudianto, Rini, Petunjuk Penggunaan Insektisida, Swadaya, Jakarta, 1988

15

Page 16: KTI OSPEK

BIODATA

A. KETUA KELOMPOK1. Nama : Yosy Nidinal Putra2. NIM :3. Daerah Asal :4. No. Telp / HP :5. Prestasi yang pernah di raih

a. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)

b. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)1)2)3)

c. Lain-lain (seni, olah raga, dll)

B. ANGGOTAAnggota 1

1. Nama :2. NIM :3. Daerah Asal :4. No. Telp / HP :5. Prestasi yang pernah di raih

a. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)1) ........................................................................2) ........................................................................3) ........................................................................

b. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)1) .......................................................................2) ........................................................................3) ........................................................................

c. Lain-lain (seni, olah raga, dll)1) ........................................................................2) ........................................................................3) ........................................................................

C. KETUA KELOMPOK6. Nama :7. NIM :8. Daerah Asal :9. No. Telp / HP :10. Prestasi yang pernah di raih

d. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)

e. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)1)2)3)

16

Page 17: KTI OSPEK

f. Lain-lain (seni, olah raga, dll)

D. KETUA KELOMPOK11. Nama :12. NIM :13. Daerah Asal :14. No. Telp / HP :15. Prestasi yang pernah di raih

g. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)

h. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)1)2)3)

i. Lain-lain (seni, olah raga, dll)

E. KETUA KELOMPOK16. Nama :17. NIM :18. Daerah Asal :19. No. Telp / HP :20. Prestasi yang pernah di raih

j. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)

k. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)1)2)3)

l. Lain-lain (seni, olah raga, dll)

F. KETUA KELOMPOK21. Nama :22. NIM :23. Daerah Asal :24. No. Telp / HP :25. Prestasi yang pernah di raih

m. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)

n. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)1)2)3)

o. Lain-lain (seni, olah raga, dll)

G. KETUA KELOMPOK26. Nama :27. NIM :28. Daerah Asal :29. No. Telp / HP :30. Prestasi yang pernah di raih

p. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)

q. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)

17

Page 18: KTI OSPEK

1)2)3)

r. Lain-lain (seni, olah raga, dll)

H. KETUA KELOMPOK31. Nama :32. NIM :33. Daerah Asal :34. No. Telp / HP :35. Prestasi yang pernah di raih

s. Ilmiah (olimpiade sains atau lomba karya ilmiah)

t. Debat (bahasa inggris atau bahasa indonesia)1)2)3)

u. Lain-lain (seni, olah raga, dll)

18