KTI

Embed Size (px)

Citation preview

1|Page

DAFTAR ISIHalaman Sampul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . A. B. C. D. Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Tujuan Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . Manfaat Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 5 6 6 6 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

A. Tinjauan Umum Obat Tradisional. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 B. Tinjauan Umum Tentang Tanaman Sebagai Obat Tradisional. . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 1. Pengertian Tanaman Sebagai Obat Tradisional. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 2. Kelebihan dan Kekurangan Tanaman Sebagai Obat Tradisional. . . . . . . . . . . . . 8 C. Tinjauan Umum Tentang Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Tradisional. . . . . . 9 D. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan Tanaman Sebagai Obat Tradisional. . . . . . 10 E. Tinjauan Umum Tentang Sikap Tanaman Sebagai Obat Tradisional. . . . . . . . . . . . . 11 F. Tinjauan Umum Tentang Tindakan Tanaman Sebagai Obat Tradisional. . . . . . . . . . 11 BAB III PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. Pengetahuan Masyarakat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . a. Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanaman Sebagai Obat Tradisional. . . . . . . . . . b. Efek Samping Yang Ditimbulkan Dalam Penggunaan Tanaman Sebagai Obat Tradisional. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Sikap Masyarakat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Tindakan Masyarakat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . DAFTAR PUSTAKA

2|Page

KA A

NGAN A

Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Tradisional . Tak l pa p la pen lis

kiri kan shalawat dan sala

kepada j nj ngan Nabi M ha

ad SAW yang

Allah SWT.

Dala

peny s nan karya t lis ini banyak ha batan yang pen lis hadapi, bent k karya t lis

lai dari tahap persiapan hingga dapat terselesaikan dala

yang sangat sederhana ini. Pen lis

a ha du ah berkat bant an dari berbagai pihak akhirnya karya t lis ini dapat

terselesaikan. Oleh karena it , perkenankanlah pen lis

enghat rkan teri a

kasih dan penghargaan yang sedala -dala nya serta sembah s j d ananda kepada ib nda tercinta, terima kasih atas d k ngannya dan memberikan motivasi kepada pen lis dalam menyelesaikan t gasnya. Tak l pa p la pen lis capkan terima kasih yang t l s kepada berbagai pihak yang sangat berperan penting dalam penyelesaian karya t lis ini, yait :

1. Dra. Hj. A. Syahri selak

g r

mata pelajaran Bahasa Indonesia yang

telah berjasa mengajar dan mendidik pen lis.

3|

telah

en nt n kita

en j seb ah pencerahan yang senantiasa diridhoi oleh

enyadari bet l keadaan ini, tetapi sy k r

t gas

penelitian

nt k

pelajaran

Bahasa

Indonesia,

dengan

kar nia-Nya nt k

enyelesaikan t lisan ini. Karya T lis ini dis s n sebagai j d l

P ji sy k r ka i panjatkan kepada Allah SWT yang telah

Assala

Alaik

Warah at llahi Wabarakat h eli pahkan

e

2. Sahabat dan teman-teman kami yang telah memberikan dorongan dan motivasinya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kami ucapkan banyak terima kasih yang sedalam -dalamnya atas dukungannya. 3. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan karya tulis ini. Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Dan tak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari para pembaca. Dan akhirnya besar harapan penulis agar kiranya penu lis ini dapat memberikan manfaat dan konstribusi ilmu pengetahuan kepada para pembaca. Akhir kata, semoga amal ibadah kita diterima di sisi Allah Subhanahu Wata ala, Amin Ya Rabbal Alamin.

Billahi Taufik Walhidayah Wassalamu Alaikum Warahmtullahi Wabarak atuh

Pinrang,

Januari 2011

Penulis

4|Page

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bangsa Indonesia telah lama mengenal tanaman sebagai obat tradisional yang

kemudian digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui kebutuhan kesehatan. Obat tradisional dimanfaatkan penduduk untuk pencegahan penyakit (preventif) dan untuk pengobatan penyakit (kuratif). Dengan semakin berkembangnya obat tradisional ditambah dengan gema back to nature telah meningkatkan popularitas obat tradisional. Tanaman sebagai obat tradisional merupakan istilah yang memsyarakatkan penanaman yang merupakan program pemerintah dalam kesehatan lingkungan dan reboisasi lahan pekarangan. Tanaman TOGA beraneka ragam macamnya, bahkan hampir semua tanaman yang ada dapat berkhasiat sebagai obat. Tanaman yang tumbuh di sekitar dapat berpotensi sebagai tanaman obat, pengetahuan tentang penggunaan tanaman sebagai bahan obat sudah berkembang lama di masyarakat bahkan berbagai racikan atau ramuan tradisional. Pemanfaatan TOGA untuk ramuan tradisional menjadi alternatif pengobatan yang saat ini justru banyak dipakai di dunia medis. Peningkatan pemakaian ramuan tradisional didukung oleh semakin mahalnya obat-obatan pabrik sedangkan obat tradisional sangat mudah didapat dan murah, efek samping yang ditimbulkan juga sangat kecil (tergantung pada pemakaian yang sesuai dengan takaran) dan kandungan kimianya merupakan dasardasar obat-obatan modern, serta perlahan-lahan tapi menyeluruh dengan cepat, sedangkan obat-obatan kimiawi dengan dosis yang cukup tinggi belum tentu cocok dan aman untuk untuk bagian tubuh lainnya. Tumbuhan sebagai tanaman obat juga sangat terbatas pada sekelompok penduduk daerah tertentu, dan dipengaruhi pula oleh kepercayaan tertentu serta matera-mantera yang diyakini mempunyai kekuatan penyembuhan bila dikerjakan oleh orang-orang seperti dukun. Pengetahuan tentang pe manfaatan tanaman sebagai obat tradisional masih harus dikembangkan karena ketidaktahuan masyarakat tentang cara pengolahan dan penyajian, serta penggunaannya yang bisa menyebabkan obat tradisional berbalik menjadi bahan yang membahayakan bagi tubuh.

5|Page

B. Rumusan Masalah Bagaimanakah pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terhadap pemanfaatan tanaman sebagai tanaman tradisional.

C. Tujuan Penulisan

a. Untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional. b. Untuk memperoleh informasi tentang tindakan dalam pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional. c. Untuk memperoleh informasi tentang sikap dalam pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Ilmiah Sebagai satu hasil kajian yang berkaitan dengan masalah pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional untuk menunjang pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis Bagi penulis sendiri bermanfaat untuk memperluas wawasan serta pengetahuan penulis.

6|Page

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Obat Tradisional 1. Menurut I Ketut Adnyana, Obat tradisional dapat diinterpretasikan sebagai obat yang berasal dari bahan alam, dalam hal ini mencakup 3 hal yaitu tumbuhan, hewan, dan mineral. 2. Menurut Azrul Azwar, Obat tradisional adalah cara pengobatan atau perawatan yang dilakukan dengan cara lain di luar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan yang lazim dikenal mengacu kepada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun. 3. Menurut UU Kesehatan No / 1992, Obat t radisional adalah bahan atau ramuan yang berupa tumbuh-tumbuhan, bahan hewan, dan bahan mineral, sediaan sarian, atau campuran bahan yang secara turun temurun telah digunakan untuk berdasarkan pengalaman. B. Tinjauan Umum Tentang Tanaman Sebagai Obat Tradisional 1. Pengertian Tanaman Sebagai Obat Tradisional Obat tradisional yang berasal dari tanaman memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obat-obatan kimia. Selain murah dan mudah didapat, tanaman obat bersifat alami. Jenis tanaman obat yang ada di sekitar kita berupa tanaman buah, tanaman sayur, dan bumbu dapur. Tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional telah dikenal secara turun temurun dan digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai upaya menjaga kesehatan atau preventif, meskipun ada pula upaya sebagai pengobatan suatu penyakit. Dengan semakin berkembangnya obat tradisional, ditambah dengan gema kembali ke alam, telah meningkatkan popularitas obat tradisional. Penggunaan bahan alam baik sebagai obat tradisional maupun tujuan lain cenderung meningkat. Sementara ini banyak orang beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat atau obat tradisional relatif lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Walaupun demikian, bukan berarti tanaman obat atau obat tradisional tidak memiliki efek samping yang merugikan, bila penggunaannya kurang tepat. Agar penggunaannya optimal, perlu diketahui informasi yang memadai tentang kelebihan dan kelemahan tanaman obat dan obat tradisional. Nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu telah menekuni pengobatan dengan memanfaatkan aneka tanaman yang terdapat di alam. Pengetahuan mengenai tanaman obat tampaknya memang berlangsung terus. Selain dimanfaatkan untuk obat, tidak semua tanaman sebagai obat tradisional yang aman dipakai, artinya ada kemungkinan7|Page

berdampak negatif terhadap si pemakai. Bahkan, beberapa jenis tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional justru membahayakan si pemakai. Menurut pendapat para ahli medis, mengkonsumsi tanaman obat secara berlebihan akan memberatkan kerja hati dan ginjal, sehingga membahayakan fungsi kedua organ tersebut. Serta penggunaan tanaman obat yang tidak proporsional dan tidak sesuai aturan. Misalnya, penggunaan obat tradisional yang seharusnya obat luar (external use only) tetapi digunakan sebagai obat dalam (internal use only). 2. Kelebihan dan Kekurangan Tanaman Sebagai Obat Tradisional Dibandingkan dengan obat-obatan modern, tanaman obat memiliki beberapa kelebihan, yaitu a. Bahan ramuan tradisional mudah didapat di sekitar kita, bahkan dapat ditanam sendiri unutk persediaan keluargga. Cara menanamnya relatif mudah karena tidak membutuhkan halaman yang luas. b. Harga ramuan tradisional lebih murah jika dibandingkan dengan obat-obatan buatan pabrik yang sudah semakin mahal dan harga tergantung pada banyaknya komponen. c. Pengolahan ramuan juga tidak rumit, sehingga dapat dibuat di dapur sendiri tanpa memerlukan peralatan khusus dan biaya yang besar. Umumnya bahan baku tradisional berupa bahan tanaman yang segar dan penggunaannya hanya ditumbuk, diseduh, dibakar, ataupun direbus. Hal tersebut tentu saj berbeda dengan obat-obatan medis yang telah dipatenkan. Obat-obatan tersebut membutuhkan peralatan canggih dalam proses pembuatannya juga membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi sebuah obat yang diakui oleh WHO. d. Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil, bahkan beberapa jenis tanaman tertentu hingga saat ini belum menunjukkan efek samping sama sekali. Adapun kelemahan tanaman sebagai obat tradisional antara lain, yaitu a. Sulitnya mengenal jenis tumbuhan dan perbedaan tumbuhan berdasarkan daerah tempat tinggalnya. b. Kurangnya sosialisasi tentang manfaat tumbuhan obat, terutama di kalangan profesi dokter. c. Penampilan tumbuhan yang berkhasiat berupa fitofarmaka yang kurang menarik dan kurang meyakinkan, dibandingkan dengan obat-obat paten. d. Kurangnya penelitian yang koprehensif dan terintegrasi dari tumbuhan obat di kalangan dokter. e. Sifat bahan baku mudah terkontaminasi mikroba, sehingga perlu penanganan yang benar dan tepat.8|Page

f. Belum adanya upaya pengenalan dini terhadap tumbuhan yang berkhasiat obat di institusi pendidikan. C. Tinjauan Umum Tentang Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Tradisional Untuk menunjang pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional secara lestari, maka perlu usaha budidaya yang hhasilnya harus lebih baik daripada sebelum dibudidayakan, sehingga kualitas maupun kuantitas tumbuhan penghasil obat -obatan tetap terjaga. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kesinambungan keberadaan tumbuhan sumber obat-obatan, yakni : 1) Memenuhi kondisi yang optimal untuk budidaya tumbuhan obat -obatan dalam hal ini faktor suhu, kelembaban, tempat tumbuh, cahaya matahari dan air. 2) Mencari cara terbaik untuk perbanyakan. 3) Meneliti hama dan penyakit dengan memperhatikan seminimal mungkin pemakaian bahan kimia. Indonesia kaya akan sumber bahan obat alam dan obat tradisional yang telah digunakan oleh sebagian besar masyarakat secara turun temurun. Keuntungan tanaman sebagai obat tradisional yang dirasakan langsung oleh mmasyarakat adalah diperolehnya bahan baku yang dapat ditanam di pekarangan rumah sendiri, murah dan dapat diramu sendiri di rumah. Hampir semua penduduk Indonesia pernah mengg unakan tumbuhan obat untuk mengobati penyakit. TOGA adalah singkatan dari tanaman obat keluarga, yaitu berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan baik di halaman, pekarangan rumah, lading, atau kebun. Tanaman tersebut sebagai Apotik Hidup yang dapat memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Jenis tanaman yang dibudidayakan sebagai TOGA adalah tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus, tidak mudah diserang hama penyakit, bibitnya mudah didapat, mudah tumbuh, dan tidak termasuk tanaman terlarang dan berbahaya/beracun. Pemanfaatan TOGA lazimnya untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala-gejala umum seperti demam, batuk, sakit perut, dan gatal-gatal.

D. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbedabeda.

9|Page

Secara garis besar tingkat pengetahuan dibagi menjadi enam tingkat yaitu: a. Tahu (Know) Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya, tahu bahwa buat tomat banyak mengandung vitamin C, atau penyakit demam berdarah yang di tularkan melalui gigitan nyamuk. b. Memahami (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap obj ek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek tersebut. Misalnya, orang yang memahami cara pemberantasan penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar menyebutkan 3M (mengubur,menutup,menguras), tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus mengubur, menutup, dan menguras tempat penampungan air tersebut. c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang telah diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya, Seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan kesehatan di tempat dia bekerja atau dimana saja. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjbarkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yaitu apabila orang telah dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan, atau membuat bagan terhadap pengetahuan atas objek tersebut Sintesis (Synthesis) Sintesis yaitu kemampuan seseorang untuk merangkumkan, atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki atau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang telah ada. Misalnya, Dapat membuat kesimpulan dari artikel yang telah ada. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan penelitian terhadap suatu objek. Misalnya, Seseorang dapat menilai manfaat pengobatan tradisional. Pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional masih harus dikembangkan karena ketidaktahuan bisa menyebabkan tanaman yang sebagai obat tradisional berbalik menjadi bahan yang membahayakan. Misalnya, tumbuhan pare (Momordica Charantina) yang sering digunakan sebagai lalapan yang berkhasiat bagi kesehatan. Pare kaya akan mineral nabati, kalsium, dan fosfor, serta karotenoid. Pare mengandung alpha-momorchorin, beta-momorchin, dan MAP30 (momordchica antiviral protein 30) yang bermanfaat sebagai anti HIV-AIDS. Akan tetapi, biji pare juga mengandung e.

10 | P a g e

triterpenoid yang mempunyai aktivitas anti spemartoza yang menyebabkan intrfalititas pada pria bahkan berpotensi merusak liver. E. Tinjauan Umum Tentang Sikap Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulasi atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Sikap juga mempunyai tingkatan berdasarkan intensitas, yaitu : a. Menerima (Receiving) Menerima dapat diartikan bahwa seseorang atau subjek menerima stimulasi yang diberikan (objek). b. Menanggapi (Responding) Menanggapi diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan objek yang dihadapi. c. Menghargai (Valuing) Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulasi. d. Bertanggung jawab (Responsible) Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab atas apa yang diyakininya serta berani mengambil sikap. F. Tinjauan Umum Tentang Tindakan Tindakan adalah melakukan suatu kegiatan yang terkait dengan sikap. Seperti telah disebutkan bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik), sikap belum tentu terwujud dan tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Tindakan di bedakan menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya, yaitu : 1. Terpimpin (guidd response) Apabila subjek atau seseorang telah melakukan suatu tapi masih tergantung pada tuntutan. 2. Mekanisme Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis, maka disebut praktik atau tindakan mekanisme. 3. Adopsi Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya, apa yang dilakukan tiidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja tetapi sudah dilakukan, modifikasi atau tindakan atau prilaku yang berkualitas.

11 | P a g e

BAB III PEMBAHASAN

1. Pengatahuan Masyarakat a. Pengetahuan Masyarakat Tentang Tanaman Sebagai Obat Tradisional Pada dasarnya sebagian masyarakat telah memilki pengetahuan tentang tanaman sebagai obat tradisional. Pemahaman penggunaan tanaman sebagai obat tradisional dapat diinterpretasikan bahwa pengetahuan masyarakat masih sangat minim, karena sebagian masyarakat menggunakan tanaman sebagai obat tradisional sebagai pertolongan pertama. Masih ada masyarakat yang tidak tahu sama sekali apa itu tanaman sebagai obat obat tradisional dan tidak pernah menggunakan sebagai pengobatan, mereka hanya mengandalkan obat medis. Secara umum,tanaman sebagai obat tardisional memiliki khasiat yang unik. Hal ini sangat berbeda dengan obat kimia, jika obat konvensional khusus untuk mengobati satu jenis penyakit tertentu. Misalnya, parasetamol yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, maka lain lagi dengan obat herbal atau tradisional yaitu satu jenis obat herbal dapat memiliki khasiat yang beragam, contohnya kumis kucing yang berfungsi untuk melarutkan batu ginjal,berperan dalam menyembuhkan infeksi saluran kemih dan berfungsi melancarkan air seni. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hediyanti Lating (2005), yaitu penggunaan tanaman sebagai tanaman sebagai obat tradisional selama ini masih berdasarkan ramuan, pengalaman yang digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan tradisional atau sering disebut Battra (dukun, tabib, akupuntur, tukang pijat, dan dukun beranak) untuk mengobati suatu penyakit.

b. Efek Samping yang Ditimbulkan Dalam Penggunaan Tanaman Sebagai Obat Tradisional Hingga saat ini belum pernah ditemukan adanya efek samping selama menggunakan obat tradisional, meskipun mereka mengkonsumsinya dlam jangka waktu yang lama yaitu selain untuk pengobatan, juga untuk mempertahankan kesehatan supaya tidak jatuh sakit. Bisa dipahami apabila sebagian masyarakat khawatir dengan efek samping menggunakan tanaman sebagai obat tradisional atau herbal, maklum sebagian besar

12 | P a g e

produknya yang beredar di masyarakat luas belum dilakukan uji klinis yang bisa mengukur efek sampingya. Seiring dengan maraknya gema back to nature muncul berbagai macam produk kesehatan berbahan baku alami. Sebagian besar orang berpendapat bahwa yang alami lebih aman dan sangat kecil efek sampingnya, karena sifat herbal yang konstruktif terhadap tubuh. Namun, harus tetap dipahami bahwa yang alami bisa saja tidak aman bila cara pemanfaatannya yang salah. Efek samping tanaman sebagai obat tradisional justru biasanya datang dari berbagai faktor ekstrensik (luar), misalnya pengolahannya yang tidak benar, salah jenis tanaman yang digunakan dan terkontaminasi bahan berbahaya seperti pestisida.

2. Sikap Masyarakat Menurut Ning Hermanto dalam bukunya Pilih Jamur dan Herbal Tanpa Efek Samping mengemukakan bahwa orang yang menderita sakit, baik fisik maupun nonfisik tentu memerlukan obat agar penyakitnya bisa sembuh. Masyarakat modern yang memeliki pengetahuan dan dana yang cukup, pilihan pertama untuk mengatasi penyakitnya tentu memilih dokter atau tenaga medis untuk memeriksa dan memilih obat modern yang sesuai dengan keluhannya. Bila secara medis tak ada obatnya barulah memilih ke pengobatan alternatif. Sebaliknya, masyarakat yang kurang mampu langkah pertama untuk mengobati penyakitnya, yakni dengan membuat obat sendiri dari pengetahuan yang didapatkan dari nenek moyang mereka secara turun temurun atau mencari pengobatan alternatif yang diyakini bisa menyembuhkannya. Bila tidak berhasil barulah ke dokter atau rumah sakit. 3. Tindakan Masyarakat Terdapat 13 jenis tanaman yang dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan obat-obatan tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit dengan menggunakan daun, buah, getah, akar, bunga, dan tangkai. Ke-13 spesies tumbuhan tersebut yaitu belimbing wuluh, jambu biji, jarak pagar, kencur, kunyit, kumis kucing, mengkudu, papaya, seledri, sirih, bawang merah, dan kelor. Adapun cara mengolah tanaman obat tersebut masih sangat sederhana, yaitu: a. Memipis b. Direbus c. Diseduh d. Diparut

13 | P a g e

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 1) Pengetahuan masyarakat tentang tanaman sebagai obat tradisional diantaranya masih kurang, tetapi sebagian juga mengetahui tanaman sebagai obat tardisional yang diperoleh secara turun temurun. Obat tardisional yang dipakai bersumber dari akar, batang, dan buah-buahan. 2) Sikap masyarakat cenderung menggunakan tanaman sebagai obat tradisional karena sudah menjadi tradisi dan merasa cocok karena tidak memliki efek samping. 3) Tindakan masyarakat masih menggunakan tanaman sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakitnya dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan diantaranya daun sirih, daun jarak pagar, kunyit, daun pacar, temulawak, kencur, papaya, daun alpokat, bawang merah, kelor, jambu biji, mengkudu, dan belimbing wuluh.

B. Saran 1) Pentingnya kerja sama antara masyakarakat untuk meningkatkan pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional. 2) Pentingnya kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah daerah dan juga tenaga medis dalam pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional agar tanaman sebagai obat tradisional dapat berfungsi sebagai obat , bisa diteruskan dan dilestarikan.

14 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Lestari, 2005. Cara Be ar Meracik Obat Tradi i Jakarta.

Zein, Umar, 2005. emanfaatan Tumbuhan Obat Tradi i nal Dalam Upaya Pemeliharaan Ke ehatan. (www.e-usu repository.com) Wahyusite, 2008. Kedoteran dan Ke ehatan Pengobatan Alternatif TOGA. (http:wahyusite.blogspot.com) Agromedia, Redaksi, 2005. Ramuan Tradsional . Agromedia Pustaka, Jakarta. _____Back to Nature. Tingkat Pemanfaatan dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat Tradisional.

al . Agromedia Pustaka,

15 | P a g e