Upload
jennifer-wilson
View
30
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Pertemuan ke 2
Raida Agustina, S.TP, M.Sc
Sejarah Pendidikan Teknologi Pertanian
Bidang teknologi pertanian secara keilmuan merupakan hibrida dari ilmu teknik dan ilmu pertanian.
Sejarah lahirnya ilmu-ilmu dalam lingkup teknologi pertanian dipicu oleh kebutuhan untuk pemenuhan pembukaan dan pengerjaan lahan pertanian secara luas di Amerika Serikat maupun eropa pada pertengahan abad ke-18.
DEFINISI
DEFINISITeknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia
dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memecahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian.
Pembagian KeteknikanTerbagi atas 2 kegiatan :IlmuSeni
ILMUDidasari oleh ilmu-ilmu murni yaitu : fisika, kimia, matematika yang selalu memberikan hasil yang sama dibawah kondisi tertentu tanpa memperhatikan kapan atau dimana kondisi tersebut terdapat.
ContohJumlah energi yang dibutuhkan untuk mencairkan 1 kg es.Waktu yang diperlukan untuk mengosongkan tangki air bila konstanta saluran diketahui.Jumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran 1 kg etil alkohol dan jumlah panas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut.
Akan tetapi saat kita mulai menerapkan nilai-nilai baku tsb terhadap bahan-bahan alami pada berbagai keadaan, kita akan melihat keragaman dalam hasil yang berhubungan dengan waktu, tempat dan kondisi-kondisi lain.
Contoh Sampel etil alkohol komersil, mungkin menghasilkan 30.121.200 J/kg, sedangkan yang diharapkan sebesar 30.632.910 J/kg.Konstanta saluran dapat diperoleh dr tabel-tabel atau grafik yang sudah dipublikasikan, tetapi tidaklah mungkin nilai dr tabel tsb akan sesuai benar dgn suatu saluran yang ingin diukur.
AkibatnyaDalam perhitungan-perhitungan teknik, hasil yang diperoleh tidaklah tepat.
Didalam praktek variasi sebesar 2% masih dapat diterima.
Banyak perhitungan teknik bersifat rasional dalam konsep, tetapi tidak sesuai dalam praktek pemakaian, karena ada faktor-faktor yang harus diterapkan melalui percobaan-percobaan
Contoh laju pengeringan hasil pertanian
Simbol k = konstanta Tetapi k bukan konstanta karena besarnya k harus ditetapkan sec eksperimental untuk setiap bahan.Nilai akan beragam tergantung pada : iklim dan keadaan tanah dimana produk ini tumbuh, varietas, perlakuan-perlakuan antara panen sampai pengeringan.
Hubungan-hubungan teknik ttt dpt dinyatakan secara grafis atau matematis, walaupun dasar hub-hub tsb tidak diketahui.Jenis hub ini didasarkan semata-mata pada data percobaan dan pengalaman praktek.
Contoh :Hub antara tenaga dengan ukuran butiran pada penggilingan biji-bijianPerubahan kekentalan dengan temperaturDaya tahan gudang rumput terhadap tiupan angin
KesimpulanSebagai ilmu, keteknikan merupakan ga tahapan dari bidang teknik yang eksak dan rasional.Ilmu teknik adalah eksak, dan untuk suatu keadaan ttt titik akhir akan selalu sama.Konstanta-konstanta atau variabel yang harus ditetapkan sec eksperimental dapat didefinisikan dan tidak jauh berbeda dengan yg sudah ditetapkan sebelumnya.
SENIKeteknikan menunjukkan kemampuan untuk menilai, menduga dan memanipulasi ketidakpastian teknik kearah pemecahan suatu masalah secara memuaskan.Artinya :Prosedur yang telah ditemukan dengan serangkaian percobaan dan kesalahan (trial and error), dilaksanakan dgn urutannya untuk menghasilkan suatu hasil yang diinginkan tanpa mengabaikan prinsip-prinsip dasar yang terlibat.Proses ini menunjukkan adanya penerapan pengalaman secara efisien.
Contoh :Bangsa indian memupuk jagung mereka dengan ikan yang sudah mati, tetapi mereka tidak mengetahui apapun ttg ilmu tanaman dan ilmu tanah.Hasil-hasil minyak bumi dikembangkan dengan baik ttp unsur kimianya tidak diketahui secara lengkap.Alat pengering hasil pertanian dirancang agar memperoleh hasil yang memuaskan, sekalipun sedikit yang diketahui ttg sifat-sifat pengeringan bahan.
KESIMPULANBidang pengolahan hasil-hasil pertanian mengandung lebih banyak ketidaktentuan teknik dr pada bidang teknik yang lebih umum.
*