12
Kuliah 12 Tugas 12A Bahan kuliah tatap muka 12 (Oleh : Prof.Dr.Ir.Munirwansyah,M.sc) NIP : 195905251985031003 Di susun oleh : Nama : M.Ryandi Abigianza NIM : 1104107010017 Tentang : 1. Pengukuran poligon tertutup menggunakan theodolit dengan 3 patok Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Darussalam,B.Aceh

Kuliah 12 m.ryandi Abigianza

Embed Size (px)

DESCRIPTION

survey dan pemetaan

Citation preview

Kuliah 12Tugas 12ABahan kuliah tatap muka 12(Oleh : Prof.Dr.Ir.Munirwansyah,M.sc)NIP : 195905251985031003Di susun oleh :Nama : M.Ryandi AbigianzaNIM : 1104107010017Tentang :1. Pengukuran poligon tertutup menggunakan theodolit dengan 3 patok

Jurusan Teknik GeofisikaFakultas TeknikUniversitas Syiah KualaDarussalam,B.Aceh

Tugas 12AMateri : Pengukuran poligon tertutup menggunakan theodolit dengan 3 patok

A. Tahapan tahapan melakukan pengukuran dan pengambilan data di lapangan

a. Sebelum kita melakukan pengukuran dan pengambilan data di lapangan kita harus mengecek kelayakan alat alat pengukuran seperti theodolit, waterpass, rambu ukur, meteran, GPS, dan alat alat lainnya yang akan kita gunakan.b. Survey lapangan yang dilakukan meliputi peninjauan lokasi, penentuan jalur pemetaan, pemasangan patok, pengukuran jarak dan melakukan persiapan lain yang dapat menunjang pengukuran.c. Pengukuruan dilakukan di tiap patok, data diambil di tiap patok meliputi : Azimuth Sudut horizontal Sudut vertikal Pembacaan benang atas, benang tengah, dan benang bawah Tinggi tiap patok Ketinggian alat

d. Dengan mengolah data yang diambil di lapangan kita akan mendapatkan data data penting yang dapat digunakan untuk membuat peta.e. Untuk menentukan garis garis kontur pada peta dibutuhkan data data ketinggian area pengukuran di lapangan.f. Setelah dilakukan pengukuran dan pengambilan data kita dapat menentukan sketsa area pengukuran seperti ditunjukkan pada gambar.g. Dengan memasukkan data data penting seperti ketinggian, kita dapat menggambarkan kontur di area pengukuran.

Kuliah 12Tugas 12BBahan kuliah tatap muka 12(Oleh : Prof.Dr.Ir.Munirwansyah,M.sc)NIP : 195905251985031003Di susun oleh :Nama : M.Ryandi AbigianzaNIM : 1104107010017Tentang :2. Pengukuran poligon tertutup menggunakan theodolit dengan 3 patok

Jurusan Teknik GeofisikaFakultas TeknikUniversitas Syiah KualaDarussalam,B.Aceh

Tugas 12BMateri : Pengukuran poligon tertutup menggunakan theodolit dengan 3 patok

A. Tahapan pembuatan peta serta tata cara penulisan pada petaPada prinsipnya, peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diperkecil pada sebuah bidang datar atau diproyeksi dalam dua dimensi dengan metode perbandingan tertentu atau skala. Gambaran yang ada pada peta merupakan informasi geografis yang berhubungan dengan bentuk wilayah beserta kenampakan fenomena alam dan budaya

a. Tahapan pembuatan petaBerikut ini dijelaskan tahapan tahapan dalam pembuatan sebuah peta. di dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Adapun yang dimaksud pembuatan peta dalam hal ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah : Menentukan daerah yang akan kamu petakan Membuat peta dasar, yaitu peta yang belum diberi simbol Mencari dan mengklasifikasikan data sesuai dengan kebutuhan Membuat simbol simbol pada peta dasar Membuat legenda Melengkapi peta dengan tulisan secara baik dan benar

b. Tata cara penulisan pada petaUntuk membuat tulisan pada peta ada kesepakatan diantara para ahli, yaitu sebagai berikut : Nama Geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat. Contoh : sungai ditulis Ci (Jawa Barat), krueng (Aceh), Air (Sumatra Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai menggunakan huruf miring

Dalam proses pembuatan peta harus mengikuti pedoman dan prosedur tertentu agar dapat dihasilkan peta yang baik, benar, serta memiliki unsur seni dan keindahan. Secara umum proses pembuatan peta meliputi beberapa tahap dari pencarian dan pemngumpulan data hingga sebuah peta dapat digunakan.

B. Tahapan pembuatan petaa. Tahapan pencarian dan pengumpulan dataAda beberapa cara dalam mencari dan mengumpulkan data, yaitu : Secara langsungMelalui metode konvensional, yaitu meninjau secara langsung ke lapangan dimana daerah tersebut akan dijadikan objek dari peta yang dibuat. Cara ini disebut dengan teristris. Dengan cara ini dilakukan pengukuran menggunakan theodolit, GPS, dan alat lainnya yang diperlukan serta pengamatan informasi ataupun wawancara dengan penduduk setempat secara langsung sehingga didapat data yang nantinya akan diolah. Dapat pula dilakukan dengan fotogrametri, yaitu dengan metode foto udara yang dilakukan dengan memotret kenampakan alam dari atas dengan bantuan pesawat dengan jalur khusus menurut bidang objek. Atau dapat pula menggunakan citra dari satelit serta cara lain yang dapat digunakan.

Secara tidak langsungMelalui cara ini tentu saja kita tidak usah repot-repot meninjau langsung ke lapangan melainkan kita hanya mencari data dari peta atau data-data yang sudah ada sebelumnya. misalnya dalam membuat peta kepemilikan tanah di daerah Semarang, kita cukup mencari peta administrasi lengkap kota Semarang, kemudian dapat diperoleh data pemilikan tanah di Lembaga Pertanahan daerah atau nasional (BPN).Data yang diperoleh dari pencarian data secara tak langsung ini disebut dengan data sekunder, sedangkan peta yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta lain disebut sebagai peta dasar.

b. Tahapan pengolahan dataData yang telah dikumpulkan merupakan data spasial yang tersebar dalam keruangan. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dikelompokkan misalnya data kualitatif dan data kuantitatif, kemudian data kuantitatif dilakukan perhitungan yang lebih rinci. Langkah selanjutnya yaitu pemberian simbol atau simbolisasi terhadap data-data yang ada.Dalam tahap akan mudah dengan menggunakan sistem digital komputing karena data yang masuk akan langsung diolah dengan software atau aplikasi tertentu sehingga data tersebut akan langsung jadi dan siap untuk disajikan.

c. Tahap penyajian dan penggambaran dataTahap ini merupakan tahap pembuatan peta dari data yang telah diolah dan dilukiskan pada media. Dalam tahap ini dapat digunakan cara manual dengan menggunakan alat-alat yang fungsional, namun cara ini sangat membutuhkan perhitungan dan ketelitian yang tinggi agar didapat hasil yang baik.Akan lebih baik jika digunakan teknik digital melalui komputer, penggambaran peta dapat digunakan aplikasi-aplikasi pembuatan peta yang mendukung, misalnya ARC View, ARC Info, AutoCAD Map, Map Info, dan software lain. Setelah peta tergambar pada komputer, kemudian data yang telah disimbolisasi dalam bentuk digital dimasukkan dalam peta yang telah di gambar pada komputer, pemberian informasi tepi, yang kemudian dilakukan proses printing atau pencetakan peta.

d. Tahap penggunaan dataTahap ini sangatlah penting dalam pembuatan sebuah peta, karena dalam tahap ini menentukan baik atau tidaknya sebuah peta, berhasil atau tidaknya pembuatan sebuah peta. Dalam tahap ini pembuat peta diuji apakah petanya dapat dimengerti oleh pengguna atau malah susah dalam dimaknai. Peta yang baik tentunya peta yang dapat dengan mudah dimengerti dan dicerna maksud peta oleh pengguna. Selain itu, pengguna dapat memberikan respon misalnya tanggapan, kritik, dan saran agar peta tersebut dapat disempurnakan sehingga terjadi timbal balik antara pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta (map user).

C. Pengukuran poligon tertutup

1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya hingga kembali ke titik P1.10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan , sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik. 12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.

D. Langkah perhitunganYn = Y n-1 + ynb. Pengukuran Polygon Tertutup Bebas

1. Sudut Pengambilan () luar = Hz (muka) Hz (blk) dalam = Hz (blk) Hz (muka)

Syarat : luar = ( n+2 ) . 180 dalam = ( n+2 ) . 180

Jika lapangan teori maka ada koreksi.

Adapun besar koreksi adalah : koreksi = teori - lapangan

Cara koreksi sudut ada 2, yaitu :

1. Metode PerataanKor. = kor. / n

2. Metode Bow DiethKor. = ( / ) . kor. atauKor. = ( d / d ) . kor.

2. Sudut Azimuth ()n = awal + n -180

n adalah sudut pengambilan setelah koreksi

3. Koordinatxn = dn . Sin nXn = X n-1 + xnyn = dn . Cos nYn = Y n-1 + yn

Syarat :a. x (+) - x (-) = 0Jika 0, maka ada koreksi ( kor.x).Koreksi (+) jika kesalahan (-)Koreksi (-) jika kesalahan (+)

Cara koreksi ada 2, yaitu :1. Metode PerataanKor. x = kor. x / n , jumlah titik2. Metode Bow DiethKor. x = ( / ) . kor. x atauKor. x = ( d / d ) . kor. x

b. y (+) - y (-) = 0Jika 0, maka ada koreksi ( kor.y).Koreksi (+) jika kesalahan (-)Koreksi (-) jika kesalahan (+)

Cara koreksi ada 2, yaitu :3. Metode PerataanKor. y = kor. y / n , jumlah titik

4. Metode Bow DiethKor. y = ( / ) . kor. y atauKor. y = ( d / d ) . kor. Y

E. Metode pengukuran poligonPoligon digunakan apabila titik - titik yang akan di cari koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak (poligon). Pengukuran dan Pemetaan Poligon merupakan salah satu pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal yang bertujuan untukmemperoleh koordinat planimetris (X,Y) titik - titik pengukuran. Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara beberapa metodepenentuan titik yang lain. Untuk daerah yang relatif tidak terlalu luas, pengukuran carapoligon merupakan pilihan yang sering di gunakan, karena cara tersebut dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan daerah/lapangan.Penentuan koordinat titikdengan cara poligon ini membutuhkan,

1. Koordinat awalBila diinginkan sistem koordinat terhadap suatu sistim tertentu, haruslah dipilih koordinat titik yang sudah diketahui misalnya: titik triangulasi atau titik - titik tertentu yang mempunyai hubungan dengan lokasi yang akan dipatokkan. Bila dipakai system koordinat lokal pilih salah satu titik, BM kemudian beri harga koordinat tertentu dan tititktersebut dipakai sebagai acuan untuk titik - titik lainya.

2. Koordinat akhirKoordinat titik ini di butuhkan untuk memenuhi syarat Geometri hitungan koordinat dan tentunya harus di pilih titik yang mempunyai sistem koordinat yang sama dengan koordinat awal

3. Azimuth awalAzimuth awal ini mutlak harus diketahui sehubungan dengan arah orientasi dari system koordinat yang dihasilkan dan pengadaan datanya dapat di tempuh dengan dua cara yaitusebagai berikut :

Hasil hitungan dari koordinat titik - titik yang telah diketahui dan akan dipakai sebagai titik acuan system koordinatnya.

Hasil pengamatan astronomis (matahari).Pada salah satu titik poligon sehingga di dapatkan azimuth ke matahari dari titik yangbersangkutan. Dan selanjutnya dihasilkan azimuth kesalah satu poligon tersebut dengan ditambahkan ukuran sudut mendatar (azimuth matahari).

4. Data ukuran sudut dan jarakSudut mendatar pada setiap stasiun dan jarak antara dua titik kontrol perlu diukur dilapangan.

F. Tujuan akhir pemetaan1. Membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi dan perencanaan.2. Analisis data spasial, misalnya perhitungan volume.3. Menyimpan informasi.4. Membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan dan jembatan.