45
Geometri Jalan Rel Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Geometri Jalan Rel

Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

Page 2: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Geometri Jalan Rel

• Meliputi bentuk dan ukuran jalan rel, pada arah memanjang-melebar, yang meliputi lebar sepur, kelandaian, lengkung horizontal dan vertikal, peninggian rel, dan pelebaran sepur.

• Perencanaan geometri jalan rel merujukpada standar PT KA: Peraturan DinasNo 10 (PD 10)

Page 3: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lebar Sepur

• Untuk seluruh kelas jalan rel lebar sepur di Indonesia adalah 1067 mm (kategori sepur sempit) yang merupakan jarak terkecil antara kedua sisi kepala rel, diukur pada daerah 0-14 mm di bawahpermukaan teratas kepala rel.

Page 4: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung Horisontal

Pada saat kereta api berjalan melaluilengkung horizontal, timbul gayasentrifugal ke arah luar yang berakibat :

1. Tekanan rel luar >>> rel dalam.2. Keausan rel luar >>> rel dalam3. Bahaya tergulingnya kereta api.

Page 5: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

• Tekanan rel luar>>> rel dalam.

• Keausan rel luar>>> rel dalam

• Bahaya terguling

KA berjalanmelaluilengkunghorizontal, timbul gayasentrifugal kearah luar

PeninggianRel

LengkungHorisontal

LengkungLingkaran

Lengkungtransisi

LengkungLingkaran

tanpatranasisi

Page 6: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung LingkaranR : jari-jari lengkungC : gaya sentrifugalw : jarak antara kedua titik kontak antara roda dengan kepala rel (1120 mm)G : berat keretam : massag : percepatan gravitasi = 9,81 m/det2

h : peninggian rel

RV.mC

2

gGm

Page 7: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung Lingkaran

Jari-jari minimum yang diperlukan

…???

Gaya sentrifugal = gaya berat

Gaya sentrifugal = gaya berat + dayadukung komponen

struktur rel

Page 8: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung Lingkaran

• Gaya sentrifugal hanya diimbangi gayaberat saja

• Gaya sentrifugal diimbangi oleh gayaberat dan gaya dukung komponen jalanrel

– Rmin (m): jari-jari minimum tikungan dengan hmaks = 110 mm– V: kecepatan rencana (km/jam)

2min V08,0R

2min V054,0R

Page 9: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung Lingkaran tanpa LengkungTransisi

• Lengkung lingkaran tanpa lengkungtransisi tidak ada peninggian rel (h = 0)

• Persamaan peninggian minimum

• Jika h = 0, maka

54,53RV8,8h

2

2V164,0R

Page 10: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung Lingkaran tanpa LengkungTransisi

Persyaratan perencanaan lengkung

Page 11: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung transisi/peralihan

• Lengkung peralihan adalah suatu lengkungdengan jari-jari yang berubah beraturan.

• Lengkung peralihan dipakai sebagaiperalihan antara bagian yang lurus danbagian lingkaran dan sebagai peralihanantara dua jari-jari lingkaran yang berbeda.

• Lengkung peralihan dipergunakan pada jari-jari lengkung yang relative kecil

Page 12: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung transisi/peralihan

• Panjang minimum lengkung peralihanLh = 0,01 h.V

dengan• Lh : panjang minimum lengkung transisi (m)• h: peninggian rel (mm)• V: kecepatan rencana (km/jam)• R: jari-jari lengkung lingkaran (m)

Page 13: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung transisi/peralihan

• Salah satu bentuk lengkung peralihan adalahcubic parabola

Page 14: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkungtransisi/peralihan• TS = titik pertemuan antara bagian lurus

dengan lengkung transisi• SC = titik pertemuan antara lengkung transisi

dengan lengkung lingkaran

L: panjang lengkung peralihan= (Lh)

Note: Lengkung transisi terbentuk parabola dari TS melalui A hingga titik SC, mulai SC didapatkan lengkung lingkaran.

Rcos.RR6

Lq

sin.RLk

sin.R2Lp

2

Page 15: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung S

• Lengkung S terjadi bila dua lengkungdari suatu lintas yang berbeda arahlengkungnya terletak bersambungan.

• Antara kedua lengkung yang berbeda arah ini harus ada bagian lurus sepanjang paling sedikit 20 meter diluar lengkung peralihan.

Page 16: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Percepatan Sentrifugal

a = V2/RPercepatan sentrifugal yang timbul akanberpengaruh pada :• Kenyamanan penumpang kereta api• Tergesernya ( kea rah luar ) barang-barang di

dalam kereta/gerbong/lokomotif• Gaya sentrifugal yang berpengaruh pada

keausan rel dan bahaya tergulingnya keretaapi.

Page 17: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Percepatan Sentrifugal

• Untuk mengatasinya perlu dilakukanlangkah-langkah :– Pemilihan jari-jari lengkung horizontal ( R )

yang cukup besar– Pembatasan kecepatan kereta api ( V )– Peninggian rel sebelah luar

• Percepatan sentrifugal maksimumamaks = 0,0478 . g

g = percepatan gravitasi ( m/detik2 )

Page 18: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Peninggian Rel

PeninggianRel

PeninggianNormal

PeninggianMinimum

PeninggianMaksimum

Page 19: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Peninggian Normal

• Peninggian normal disesuaikan padakondisi komponen jalan rel tidak ikutmenahan gaya sentrifugal

• Gaya sentrifugal sepenuhnya diimbangioleh gaya berat saja

V: kecepatan rencana (km/jam)R: jari-jari lengkung horisontal (m)hnormal: peninggian normal (mm)

RV95,5h

2

normal

Page 20: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Peninggian Minimum

• Peninggian minimum berdasar padakondisi gaya maksimum yang dapatditahan oleh komponen jalan rel dan kenyamanan penumpang kereta api.

V: kecepatan rencana (km/jam)R: jari-jari lengkung horisontal (m)hmin: peninggian minimum (mm)

54,53RV8,8h

2

min

Page 21: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Peninggian Maksimum

• Peninggian Maksimum ditentukan berdasarkan pada stabilitas kereta api pada saat berhenti di bagian lengkunghorizontal dengan pembatasankemiringan maksimum sebesar 10%.

• Jika kemiringan maks = 10%, maka peninggian rel maks (hmaks) = 110 mm

Page 22: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Peninggian Maksimum

• Apabila di gunakan h = h maks = 110 mm, w = 1120 mm dan y untukkereta/gerbong/lokomotif yang digunakan di Indonesia = 1700 mm, maka,

35,3SFhy2

wSF2

Page 23: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Peninggian Rel

• Peninggian rel dibulatkan ke 5 mm terdekat ke atas, misal h = 3,5 mm 5 mm

• Peninggian rel dilakukan denganmeninggikan rel luar

Page 24: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Peninggian Rel

• Peninggian rel dicapai dan dihilangkantidak mendadak tetapi berangsur-angsur sepanjang lengkung transisi.

• Pada keadaan lengkung horizontal tanpa lengkung transisi, peniggian reldicapai dan dihilangkan berangsur-angsur sepanjang suatu “panjangtransisi”.

Page 25: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Peninggian Rel

Ph = 0,01 h v

dengan,Ph: panjang minimum panjang transisi (m)h: peninggian rel pada lengkung lingkaran

(mm)V: kecepatan rencana (km/jam)

Page 26: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

PeninggianRel

Page 27: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Pelebaran Sepur

• Perlebaran sepur dilakukan agar rodakendaraan rel dapat melewati lengkungtanpa mengalami hambatan.

• Perlebaran sepur dicapai denganmenggeser rel dalam kearah dalam.

Page 28: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Pelebaran Sepur

• Perlebaran sepur maksimum yang diijinkan adalah20 mm.

• Perlebaran sepur dicapai dan dihilangkan secaraberangsur sepanjang lengkung peralihan.

Page 29: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Faktor yang mempengaruhi pelebaransepur

• Jari-jari lengkung• Ukuran / Jarak gandar muka belakng yang teguh (d)(rigid

Wheel/ Base)• Kondisi Keausan roda dan rel

29

Page 30: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Gerbong Dalam Tikungan• Kedudukan I

– Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang bebas diatara kedua rel, disebut jalan bebas

• Kedudukan II– Gandar depan menjacapi rel luar sedangkan gandar belakang

menempel pada rel dalam akan tetapi tidak sampai menekan. Gandar belakang ini berkedudukan radial terhadap titik pusat tikungan (M)

• Kedudukan III– Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar

belakang menekan dan menempel pada rel dalam. Kedua gandar tidak ada yang letaknnya radial terhadap titik pusat tikungan. Disebut

• Kedudukan IV– Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar

belakang menempel rel luar. Kedudukan ini disebut jalan tali busur uang hanya dicapai pada kecepatan tinggi

Page 31: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Gambar Kedudukan Roda pada Tikungan

Page 32: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Ukuran gandar di Indonesia

Page 33: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Ukuran pelebaran sepur

• Jika jarak gandar 3 m

• Jika jarak gandar 4 m

p: pelebaran sepur (mm)R: jari-jari lengkung tikungan (m)

8R

4500p

8R

8000p

Page 34: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Alinemen Vertikal

• Alinemen vertikal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang vertikal yang melalui sumbu jalan rel tersebut

• Alinemen vertikal terdiri dari garis lurus dengan atau tanpa kelandaian serta lengkung vertikal berupa busur lingkaran.

Page 35: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Alinemen Vertikal

Kelandaian

Landaipenentu

Kelandainterbesar padalintasa lurus

Landai curamJika terpaksa

melebihi landaipenentu

Page 36: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Pengelompokan lintasan

Kelompok Kelandaian (‰)

Emplasemen 0 - 1,5

Lintas Datar 0 – 10

Lintas Pegunungan 10 – 40

Lintas dengan Rel gigi 40 - 80

Page 37: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Landai penentu

Kelas jalanRel

Kelandaian penentu maksimum(‰)

1 10

2 10

3 20

4 25

5 25

Page 38: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Landai Curam• Landai curam adalah kelandaian dalam keadaan yang

memaksa dari lintas lurus dapat melebihi landai penentu• Panjang maksimum landai curam

)SmSk(g2VbVal

22

Dimana :l = panjang maksimum landai curam (m)Va = kecepatan minimum yang diijinkan di kaki ladai curam (m/detik)Vb = kecepatan minimum di puncak landai curam (m/detik)½ Va > Vbg = percepatan gravitasiSk = besar landai curam (‰)Sm = besar landai penentu (‰)

Page 39: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung vertikal cembung

• Letak lengkung vertikal diusahakan tidak berhimpit atau bertumpangan dengan lengkung horizontal

• Besar jari-jari minimum busur lingkaran (lengkung vertikal) tergantung pada besarnya kecepatan rencana yang digunakan seperti pada tabel:

Kecepatan Rencana (km/jam)

Jari-jari minimum lengkung vertikal (m)

> 100 8000

< 100 6000

Page 40: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkunglingkaran

dengan,R: jari-jari lengkungl: panjang lengkunga: titik pertemuan antara perpanjangan

kedua landai/garis lurus: perbedaan landaio-a: 0,5 l

2m

m

8Ry

2Rx

Page 41: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung Parabola

rGGL 21

Menurut Hay, 1982, panjang lengkung vertikal dengan bentuk parabola dapat dihutung dengan rumus :

dengan :G1 dan G2 = dua kemiringan kelandaian yang bertemu (%), (+) jikanaik/tanjakan; (-) jika turunanL = Panjang lengkung dalam kelipatan 100 ftr = tingkat perubahan kemiringan (%) tiap 100 ftr = 0.10 untuk lengkung cembungr = 0.05 untuk lengkung cekung

Note: r dapat dikalikan dua untuk jalan rel sekunder

Page 42: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Lengkung Parabola

• Vazirani dan Chandola (1981) menyatakan hal yang sama dengan panjang lengkung menggunakan kelipatan 30 m

• Apabila diperoleh hasil angka ganjiluntuk L, maka digunakan angka genappersis di atasnya.

Page 43: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Soal: Pelebaran sepur

• Jika jari-jari lengkung tikungan adalah950 m dan gerbong/kereta memilikipanjang antar gandar kokoh 4,00 m, tentukan nilai pelebaran sepur padaalinemen rencana menggunakanpendekatan cara Indonesia.

Page 44: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

• Data untuk perhitungan pelebaransepur :– R = 950 m– d = 4,00 m

• Karena nilai w sangat kecil maka padaalinemen rencana tidak memerlukanpelebaran sepur.

mm0mm42,08950

8000w

Page 45: kuliah-8-geometri-jalan-rel.pdf

Soal 2:

• Rencanakan lengkung vertikal denganrencana landai sebagaimanaditunjukkan dalam gambar, apabiladigunakan kecepatan rencana 100 km/jam