30
Etika Ratna Noer

Kuliah Air Susu Ibu 2009

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ASI

Citation preview

Page 1: Kuliah Air Susu Ibu 2009

Etika Ratna Noer

Page 2: Kuliah Air Susu Ibu 2009

• Menyusui Proses alamiah, sudah dilakukan sejak dulu.

• Tuhan telah menciptakan makanan yang paling sesuai untuk bayi yaitu ASI

• Menyusui adalah hak ibu dan bayi

Page 3: Kuliah Air Susu Ibu 2009

Definisi ASI

suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose & garam – garam organik yg disekresi kelenjar mammae, sebagai makanan utama bayi.

Page 4: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ANATOMI KELENJAR MAMMAE

Page 5: Kuliah Air Susu Ibu 2009

Human milk during first week

Page 6: Kuliah Air Susu Ibu 2009

PROSES MENYUSUI/LAKTASI

Melibatkan produksi & pengeluaran

produksi ASI Prolaktin

pengeluaran ASI (let down refleks) oksitosin

Page 7: Kuliah Air Susu Ibu 2009
Page 8: Kuliah Air Susu Ibu 2009

MANFAAT MENYUSUI Aspek Gizi Aspek kecerdasan/inteligensia Aspek Imunologis Aspek Psikologis Aspek Neurologis Aspek ekonomis Aspek Penundaan Kehamilan

Page 9: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ASPEK GIZI

Jenis ASI menrut waktu produksi :

Kolostrum : hari ke 3-5

ASI transisi : hari ke 5-11

ASI mature : stl hr ke 11

KolostrumCairan kental yg berwarna kekuning-kuningan, mengandung zat kekbalan yg tinggi

ASI transisiKadar KH & L mulai meningkat

ASI matureKomposisi stabil, berwarna putih kekungan

Page 10: Kuliah Air Susu Ibu 2009

TABEL 1. KOMPOSISI ASI DAN SUSU SAPI

ASI per 100 ml Susu sapi per 100 ml

Air g

89,7 90,2

Energi kkal

70 (66-75) 67

Protein g

1,07

Kasein : whey

1 : 1,5 1 : 0,2

Lemak g

4,2 3,9

Laktosa g

7,4 4,8

Retinol g

60

-karoten g

0,00 19

Vitamin D g

0,01 0,03

Vitamin C mg

3,8 1,5

Tiamin mg

0,02 0,04

Page 11: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ASI per 100 ml Susu sapi per 100 ml

Riboflavin mg

0.02 0.04

Niacin mg

0,62 0,89

Vitamin B12 g

0,01 0,31

Asam folat g

5,2 5,2

Kalsium mg

35 124

Besi mg

0,08 0.05

Tembaga g

39 21

Seng g

295 361

Page 12: Kuliah Air Susu Ibu 2009

KARBOHIDRAT DALAM ASI Karbohidrat yg utama

laktosa. laktosa ASI > tinggi

aktosa pada susu sapi.Keuntungannya : Laktosa dalam saluran

pencernaan akan terpecah dan menghasilkan senyawa yang disebut dengan galaktosa.

Galaktosa diperlukan untuk membentuk senyawa galakto-serebrosida untuk membentuk sel jaringan syaraf dan otak.

Penghambatan pertumbuhan bakteri yg patologis.

Page 13: Kuliah Air Susu Ibu 2009

PROTEIN ASI 2 protein utama whey & kasein whey & kasein ASI = 60 : 40

kalau susu sapi 20 : 80 ASI mengandung asam amino

esensial taurin (sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter)yang tinggi, penting untuk pertumbuhan retina dan otak.

ASI mengandung Alfa lakta bulmin, sedangkan pada susu sapi lactoglobulin & bovine serum albumin lebih banyak menyebabkan alergi

Page 14: Kuliah Air Susu Ibu 2009

LEMAK ASI Sekitar 50 % dari energi ASI berasal dari lemak yg mudah

diserap dibandingkan dengan susu sapi. Hal ini disebabkan adanya enzim lipase dlm ASI.

Kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 x dalam susu sapi, terutama :

asam lemak rantai panjang (arachidonic acid dan docadexaneoic yg berperan dalam perkembangan otak.

Kolesterol yg diperlukan untuk myelinisasi susunan saraf pusat

Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh

rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak

yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan

dan kecerdasan anak

Page 15: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ASPEK IMUNOLOGIS .Mengandung imunoglobulin, terutama Ig A (lebih banyak

terdapat dlm kolostrum). Ig A tidak diserap ttp bekerja di usus untuk menahan bakteri ttt, mis : E.coli dan virus.

Lactoferin : untuk mengikat zat besi shg mudah diserap,menghambat perkembangan bakteri.

Lysozyme : untuk memecah/menghancurkan dinding sel bakteri.

Interferon : untuk mencegah perkembangan virus yang masuk ke tubuh.

Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan

bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk

menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan

Page 16: Kuliah Air Susu Ibu 2009

lanjutan Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu

pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3

macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated

Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte

Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu

Page 17: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ASPEK KECERDASAN

IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI

Page 18: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ASPEK NEUROLOGIS Dengan menghisap payudara, koordinasi

syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang

terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna

Page 19: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ASPEK EKONOMIS ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk

makanan

Page 20: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ASPEK PSIKOLOGIS

Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI

yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap

bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan

meningkatkan produksi ASI. - Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan

psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut. - Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang

ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact).

Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan

mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

Page 21: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ASPEK PENUNDAAN KEHAMILAN Dengan menyusui secara eksklusif dapat

menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat

digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode

Amenorea Laktasi (MAL).

Page 22: Kuliah Air Susu Ibu 2009

Menyusui Eksklusif?

Page 23: Kuliah Air Susu Ibu 2009

ASI EKSKLUSIF Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan

lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa makanan tambahan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim

Pemberian ASI Ekslusif dianjurkan sampai 6 bulan baru ditambah makan padat.

Page 24: Kuliah Air Susu Ibu 2009

Seringnya mengisap putting susu ibu Seringnya mengisap putting susu ibu adalah perangsangan yang paling baik adalah perangsangan yang paling baik untuk produksi ASIuntuk produksi ASI

Dalam keadaan normal, bayi tidak memerlukan air atau makanan lain selama 2-4 hari pertama setelah lahir, yaitu pada saat itu ibu baru mulai menyusui.

Page 25: Kuliah Air Susu Ibu 2009

Menyusui ekslusif1.1. IMD IMD 2.2. Rawat GabungRawat Gabung3.3. ASI eksklusif – bayi umur 6 bulanASI eksklusif – bayi umur 6 bulan4.4. Umur 6 bulan berikan MPASI dan Umur 6 bulan berikan MPASI dan teruskan ASI s/d 2 tahunteruskan ASI s/d 2 tahun

Page 26: Kuliah Air Susu Ibu 2009

IMD / BREAST CRAWL

Bayi menyusu sendiri segera setelah lahir

Bagian ASI eksklusif. 22% kematian dapat

dicegah mulai menyusu dalam 1 jam setelah lahir

21,000 bayi di Indonesia dapat diselamatkan!

Page 27: Kuliah Air Susu Ibu 2009

Susu sapi untuk anak sapi, susu ibu untuk anak ibu

Page 28: Kuliah Air Susu Ibu 2009

Keberhasilan suatu bangsa Ditentukan oleh kualitas generasi penerusnya…….

Page 29: Kuliah Air Susu Ibu 2009

DAFTAR BACAAN Worthington B, Roberts (ed). Nutrition

throughtout the life cycle. 2000. Whitney EN; Sharon RR. Understanding

nutrition. 2002. Rolfes SR; Kathryn P; Elly W. Understanding

normal and clinical nutrition. 2006. Sizer FS; Ellie W. Nutrition concepts and

controversies. USA :Thomson Wadsworth. 2006.

Soetjiningsih (ed). ASI : Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Penerbih Buku Kedokteran EGC, 1997.

Page 30: Kuliah Air Susu Ibu 2009

Sidi, dkk. Manajemen Laktasi. PERINASIA. Jakarta, 2004

Moehyi S. Pedoman asupan gizi untuk bayi dan balita. Jakarta : Pustaka Mina, 2008.

Supariasa IDN; Bachyar B; Ibnu F. Penilaian status gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2002.

Suhardjo. Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : Kanisius, 2007.

Arisman. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003.