Upload
dicki-setiawan
View
75
Download
30
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gfgrhgfgfy
Citation preview
Rekayasa Lingkungan
Bagian pertama:
Amdal Pertambangan
Sistematika Kuliah Rekayasa Lingkungan
• Bagian pertama: Amdal pertambangan – Sejarah dan Perkembangan Amdal di
Indonesia
– Peraturan perundang-undangan tentang Amdal
– Metodologi dan proses penyusunan Amdal Pertambangan
• Bagian kedua: Pengelolaan Lingkungan Pertambangan – Pengelolaan Lingkungan pada kegiatan
pertambangan
– Penilaian kinerja pengelolaan lingkungan pada kegiatan pertambangan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 2
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AMDAL DI INDONESIA
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 3
Sejarah & perkembangan Amdal di Indonesia
• Perhatian terhadap masalah-masalah lingkungan hidup di tingkat dunia baru muncul pada tahun 1960-an – seiring dengan tingkat kemakmuran yang telah dicapai di negara-negara maju (Amerika Serikat, Eropa Barat dan Jepang) dan telah diidentifikasinya kondisi lingkungan yang berdampak pada kesehatan manusia
• Penyakit Minamata: – Pertama kali ditemukan di kota Minamata pada tahun 1956 - suatu sindrom
syaraf yang disebabkan oleh keracunan akut air raksa (merkuri) – Akibat dilepaskannya methylmecury pada limbah cair dari pabrik kimia milik
Chisso Corporation – Bahan kimia yang berracun mengalamai bioakumulasi dalam kerang dan ikan di
teluk Minamata dan laut Shiranui yang disantap oleh penduduk lokal – Lebih dari 10 ribu orang diidentifikasi menderita penyakit ini
• DDT – Merupakan pestisida sintetik yang dikembangkan pada tahun 1939 – Banyak dipakai untuk membasmi nyamuk malaria dan kutu – Paul Hermann Mueller (Swiss) mendapat hadiah Nobel pada tahun 1948 – Adalah Rachel Carson dalam bukunya “The Silent Spring” – mengulas dampak
dari penggunaan DDT pada kulit telur burung sehingga mudah pecah
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 4
• Pada tahun 1972 untuk pertama kalinya diselenggarakan konferensi PBB tentang lingkungan (UN Conference on Human Environment) di Stockholm (Swedia) – hasilnya adalah pembentukan UNEP (United Nations Environment Programme) dan rekomendasi rencana aksi
• Inilah momentum awal dari gerakan lingkungan hidup di dunia • Indonesia juga mengirim delegasi ke konferensi tersebut –
membawa bahan yang dirangkum dari Seminar Nasional Lingkungan Hidup dan Pembangunan yang diselenggarakan di Bandung pada tahun 1972 dimotori oleh Prof. Otto Soemarwoto (UNPAD)
• Seminar ini mengawali gerakan untuk mengangkat perlunya pengelolaan lingkungan hidup
• Pada tahun 1976 mulai disusunlah rencana undang-undang tentang lingkungan hidup
• Tahun 1978 untuk pertama kalinya ada menteri yang mengurus lingkungan hidup – Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup: Emil Salim
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 5
• Dengan adanya menteri yang bertanggungjawab tentang lingkungan hidup membuka jalan RUU tentang lingkungan hidup ditindaklanjuti ke DPR (diserahkan ke DPR pada tahun 1981)
• Pada tanggal 25 Februari 1982 terbitlah undang-undang lingkungan hidup pertama, yaitu UU No. 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Dalam UU 4/1982 pertama kalinya diperkenalkan “Analisis mengenai dampak lingkungan (amdal)” atau environmental impact assessment sebagai salah satu instrumen pengelolaan lingkungan penting dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
• Aturan pelaksanaan tentang Amdal dituangkan dalam Peraturan Pemerintah no. 29 tahun 1986
• Sejak saat itu amdal menjadi bagian penting dari upaya pengelolaan lingkungan hidup, terutama bagi suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 6
Perkembangan Undang-undang Lingkungan Hidup
• UU No. 4 tahun 1982 merupakan kebijakan nasional pertama di bidang lingkungan: – Memperkenalkan konsep tata penyelenggaraan lingkungan,
partisipasi luas dan menyeluruh – Menegaskan wewenang sektor dan wilayah, memperkuat
kebijakan sektoral – AMDAL sebagai instrumen pengendalian
• Perubahan menjadi UU No. 23 tahun 1997: – Menekankan penegakan hukum, membuka peluang untuk
class action – Memperkuat command & control – Partisipasi lebih selektif – melalui organisasi lingkungan – Memperkuat Menteri LH: perintah audit, izin limbah – Selain AMDAL juga ada instrumen lain: Audit Lingkungan
• Perubahan menjadi UU No. 32 tahun 2009 – Otonomi daerah, Ekoregion, RPPLH (Rencana Perlindungan
& Pengelolaan LH), KLHS (Kajian LH Strategis) – Izin lingkungan, analisis risiko lingkungan hidup – Sanksi pidana, tidak saja pada pelaku tetapi juga kepada
pejabat yang berwenang
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 7
Peraturan perundang-undangan tentang Amdal
UU 4/1982
• PP 29/1986
• PP 51/1993
UU 23/1997
• PP 27/1999
UU 32/2009
• PP 27/2012
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 8
Perkembangan Amdal
1986-1993
1993-1999
2001-2009
Sejak 2012
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 9
Masa 1986-1993 • Rujukan: PP 29 tahun 1986 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan • Amdal baru diperkenalkan yang terdiri atas tahapan:
– Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) – Analisis dampak lingkungan (Andal) – Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL)
• Setiap tahapan dilakukan evaluasi oleh tim Penilai Amdal dan memerlukan persetujuan sebelum melangkah ke tahapan selanjutnya
• Karena bersifat sentralistik dan sektoral, semua amdal pertambangan yang menjadi kewenangan Menteri (untuk golongan A dan B) dinilai oleh Departemen Pertambangan & Energi (Komisi Pusat Penilai Amdal Departemen Pertambangan & Energi yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 10
Masa 1986-1993 (lanjutan)
• Bagi pertambangan yang sudah beroperasi, wajib menyusun SEMDAL yang terdiri atas:
– Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL)
– Studi Evaluasi Lingkungan ISEL)
– RKL-RPL
• Evaluasi oleh Komisi Pusat Penilai Amdal DPE selain untuk tambang-tambang baru juga untuk tambang-tambang yang eksisting
• Awal 1993 evaluasi Semdal untuk kegiatan eksisting dapat diselesaikan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 11
Masa 1993-1999
• Evaluasi dilakukan berdasarkan pengalaman pelaksanaan dan penilaian amdal/semdal – perlu disempurnakan
• PP 29/1986 diganti dengan PP no. 51 tahun 1993
• Amdal diubah menjadi:
– Kerangka Acuan Andal
– Andal
– RKL-RPL
• Proses evaluasi dan persetujuan hanya dua kali, yaitu persetujuan KA Andal dan persetujuan Andal & RKL-RPL
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 12
Masa 1993-1999 (lanjutan)
• Diperkenalkan tiga macam amdal, yaitu:
– Amdal kegiatan tunggal
– Amdal kegiatan terpadu
– Amdal kawasan
• Amdal terpadu – sangat cocok untuk proyek pertambangan yang membangun tidak saja areal tambang tetapi juga pabrik pengolahan, jalan angkut dan pelabuhan serta fasilitas penunjang
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 13
Masa 1999-2009 • Perubahan PP 51/1993 menjadi PP No. 27 tahun 1999 • Terutama mengatur keterlibatan masyarakat dari
sejak pengumuman sampai di Komisi Penilai Amdal • Tahun 2001 – penerapan Otonomi Daerah, dimana
Kabupaten/Kota sebagai daerah otonomi, termasuk kewenangan untuk melakukan menerbitkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan
• Komisi Penilai Amdal di tingkat Kabupaten/Kota mulai dibentuk
• Problem: Komisi Penilai Amdal tingkat Kabupaten/Kota umumnya kurang memiliki kapasitas untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik – bentukan baru
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 14
Masa sejak 2012
• Berdasarkan UU 32/2009 kemudian terbitlah PP no 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan yang menggantikan PP 27/1999
• Komisi Penilai Amdal harus memiliki lisensi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
• Konsultan penyusun Amdal harus juga memiliki lisensi
• Penyusun Amdal harus memiliki sertifikat sebagai Ketua Tim Penyusun Amdal dan anggota tim penyusun Amdal
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 15
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG AMDAL
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 16
Definisi (UU 32/2009)
• Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
• Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 17
Aturan tentang amdal dalam UU 32/2009
• Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal (pasal 22 ayat 1)
• Kriteria dampak penting (pasal 22 ayat 2): a. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena
dampak rencana usaha dan/atau kegiatan; b. Luas wilayah penyebaran dampak; c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung; d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang
akan terkena dampak; e. Sifat kumulatif dampak; f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak;
dan/atau g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 18
• Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan amdal (pasal 23): a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam; b. Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun
yang tidak terbarukan; c. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumberdaya alam dalam pemanfaatannya
d. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya
f. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik; g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati; h. Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi
pertahanan negara; dan/atau i. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi
besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 19
Dokumen amdal memuat (pasal 25, UU 32/2009)
a. Pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan
b. Evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
c. Saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan
d. Prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan
e. Evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup
f. Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 20
Pelibatan masyarakat (pasal 26)
• Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan dan lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan
• Masyarakat meliputi:
a. Yang terkena dampak
b. Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau
c. Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses Amdal
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 21
Rencana kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal (PerMen LH
No. 5/2012) • Rencana usaha/kegiatan yang dilakukan:
– Di dalam kawasan lindung; dan/atau
– Berbatasan langsung dengan kawasan lindung
• Jenis rencana usaha/kegiatan yang wajib memiliki Amdal dapat ditetapkan menjadi rencana usaha/kegiatan yang tidak wajib memiliki Amdal jika: – Dampak dari rencana tsb dapat ditanggulangi
berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi;
– Berdasarkan pertimbangan ilmiah tidak menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 22
Lampiran III: Daftar kawasan lindung
1. Kawasan hutan lindung 2. Kawasan bergambut 3. Kawasan resapan air 4. Sempadan pantai 5. Sempadan sungai 6. Kawasan sekitar danau
atau waduk 7. Suaka margasatwa darat &
laut 8. Cagar alam (termasuk laut) 9. Kawasan pantai hutan
bakau 10. Taman nasional (termasuk
laut)
11. Taman hutan raya 12. Taman wisata alam & laut 13. Kawasan cagar budaya dan
ilmu pengetahuan 14. Kawasan cagar alam
geologi 15. Kawasan imbuhan air tanah 16. Sempadan mata air 17. Kawasan perlindungan
plasma nutfah 18. Kawasan pengungsian
satwa 19. Terumbu karang 20. Kawasan koridor bagi jenis
satwa atau biota laut yang dilindungi
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 23
Jenis rencana usaha/kegiatan yang wajib Amdal ditetapkan berdasarkan: • Potensi dampak penting
– Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak
– Luas wilayah penyebaran dampak
– Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
– Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak
– Sifat kumulatif dampak
– Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
– Kriteria lain sesuai dengan perkembangan iptek; dan/atau
– Referensi internasional yang diterapkan di beberapa negara sebagai landasan kebijakan tentang Amdal
• Ketidak pastian kemampuan teknologi yang tersedia untuk menanggulangi dampak penting negatif yang akan timbul
10/04/2013
Rudy Sayoga Gautama - Teknik Pertambangan ITB
24
Bidang energi dan sumberdaya mineral
No Jenis Kegiatan Skala/besaran
K.1 Mineral
1 OperasiProduksi Mineral dan Batubara
a. Luas perijinan ≥ 200 ha
b. Luas daerah terbuka untuk pertambangan
≥ 50 ha (kumulatif pertahun)
2 Operasi Produksi Batubara
a. Kapasitas , dan/atau ≥ 1.000.000 t/thn
b. Jumlah batuan penutup yang dipindahkan
≥ 4.000.000 bcm/thn
3 Operasi Produksi Mineral Logam
a. Kapasitas, dan/atau ≥ 300.000 t/thn
b. Jumlah batuan penutup yang dipindahkan
≥ 1.000.000 bcm/thn
4 Operasi Produksi Mineral non Logam/batuan
a. Kapasitas, dan/atau ≥ 500.000 m3/thn
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 25
No
Jenis Kegiatan Skala/Besaran
5 Pengolahan dan pemurnian
a. Mineral logam Semua besaran
b. Mineral bukan logam ≥ 500.000 m3/thn
c. Batuan ≥ 500.000 m3/thn
d. Batubara ≥ 1.000.000 m3/thn
e. Mineral radioaktif Semua besaran
6 Operasi Produksi Mineral Radioaktif Semua besaran
7 Penambangan di laut Semua besaran
8 Melakukan penempatan tailing di bawah laut
Semua besaran
K.3
KETENAGALISTRIKAN
2 Pembangunan PLTU ≥ 100 MW (dalam 1 lokasi)
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 26
Pedoman untuk penyusunan amdal
• PP 27/2012 tentang Izin Lingkungan
• Permen LH No. 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
• Permen LH No 17/2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam proses Andal & Izin Lingkungan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 27
PP 27/2009
• Izin lingkungan – izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan
• Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan
• Izin lingkungan diperoleh melalui tahapan: a) Penyusunan Amdal dan UKL-UPL b) Penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL, dan c) Permohonan dan penerbitan izin lingkungan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 28
Pendekatan studi dalam menyusun dokumen Amdal
• Pendekatan studi tunggal – apabila pemrakarsa merencanakan untuk melakukan 1 (satu) jenis usaha dan/atau kegiatan yang kewenangan pembinaan dan/atau pengawasannya berada di bawah satu kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, satuan kerja pemerintah provinsi, atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota
• Pendekatan studi terpadu – apabila pemrakarsa merencanakan untuk melakukan lebih dari satu jenis usaha/kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya saling terkait dalam satu kesatuan hamparan ekosistem serta pembinaan dan/atau pengawasannya berada di bawah lebih dari 1 kementerian, lpnk, satker prov, satker kab/kota
• Pendekatan studi kawasan – lebih dari 1 jenis usaha/kegiatan yang perencanaan dan pengelolaannya saling terkait, terletak dalam satu kesatuan zona rencana pengembangan kawasan, yang pengelolaannya dilakukan oleh pengelola kawasan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 29
Pengikutsertaan masyarakat
• Dilakukan melalui: – Pengumuman rencana usaha/kegiatan
– Konsultasi publik
• Dilakukan sebelum penyusunan KA
• Dalam jangka waktu 10 hari kerja masyarakat berhak mengajukan saran, pendapat, dan tanggapan thd rencana usaha/kegiatan
• Disampaikan secara tertulis kepada pemrakarsa dan menteri, gubernur, bupati/walikota
10/04/2013
Rudy Sayoga Gautama - Teknik Pertambangan ITB
30
Pengecualian dari kewajiban menyusun Amdal
• Lokasi rencana usaha/kegiatan berada di kawasan yang telah memiliki Amdal kawasan
• Lokasi rencana usaha/kegiatan berada pada kabupaten/kota yang telah memiliki rencana detil tata ruang kab/kota dan/atau rencana tata ruang kawasan strategis kab/kota, atau
• Usaha/kegiatan dilakukan dalam rangka tanggap darurat bencana
• (wajib menyusun UKL-UPL)
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 31
Penyusunan UKL-UPL • Melalui pengisian formulir UKL-UPL yang ditentukan
oleh Menteri • Paling sedikit memuat:
a) Identitas pemrakarsa b) Rencana usaha dan/atau kegiatan c) Dampak lingkungan yang akan terjadi, dan d) Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
• Jika lebih dari 1 jenis usaha/kegiatan – perencanaan dan pengelolaannya saling terkait – hanya satu UKL-UPL
• Pemeriksaan UKL-UPL paling lama 14 hari • Pemeriksaan dilakukan oleh:
– Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri – Kepala instansi lingkungan hidup provinsi, atau – Kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 32
Kerangka acuan
• Jangka waktu penilaian paling lama 30 hari kerja terhitung sejak KA diterima dan dinyatakan lengkap secara administrasi
• KA tidak berlaku apabila:
– Perbaikan KA tidak disampaikan kembali oleh pemrakarsa paling lama 3 tahun terhitung sejak dikembalikannya KA oleh Komisi Penilai Amdal, atau
– Pemrakarsa tidak menyusun Andal dan RKL-RPL dalam jangka waktu 3 tahun terhitung sejak diterbitkannya persetujuan KA
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 33
Kerangka acuan
• Memuat: Pendahuluan, Pelingkupan, Metode studi, Daftar pustaka, Lampiran
• Tujuan penyusunan KA: a. Merumuskan lingkup dan kedalaman studi Andal b. Mengarahkan studi Andal agar berjalan secara efektif
dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia
• Fungsi dokumen KA: a. Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, penyusun
dokumen Amdal, instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan, dan instansi lingkungan hidup, serta tim teknis Komisi Penilai Amdal tentang lingkup dan kedalaman studi Andal yang akan dilakukan
b. Sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen Andal untuk mengevaluasi hasil studi Andal
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 34
1. Pendahuluan (informasi tentang latar belakang tujuan rencana usaha dan/atau kegiatan serta pelaksanaan studi Amdal):
– Latar belakang (justifikasi termasuk penjelasan ttg persetujuan prinsip dari pihak yang berwenang; alasan wajib Amdal dan pendekatan studi; alasan mengapa dinilai di pusat/provinsi/kab/kota
– Tujuan rencana kegiatan (uraian umum maupun rinci tentang tujuan,; justifikasi manfaat kepada masyarakat sekitar dan peranan terhadap pembangunan nasional dan daerah
– Pelaksanaan studi (informasi tentang pemrakarsa dan penanggungjawab; pelaksana studi Amdal
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 35
2. Pelingkupan : – Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan (status studi
amdal, bersamaan atau setelah FS; Kesesuaian lokasi dengan rencana tata ruang; deskripsi dengan fokus pada komponen kegiatan yang berpotensi menyebabkan dampak lingkungan)
• Kajian amdal = studi kelayakan dari aspek lingkungan hidup sehingga ada kemungkinan komponen rencana usaha/kegiatan memiliki beberapa alternatif – kajian alternatif: 1. Memastikan bahwa pertimbangan lingkungan telah terintegrasi
dalam proses pemilihan alternatif selain faktor ekonomis dan teknis
2. Memastikan bahwa pemrakarsa dan pengambil keputusan telah mempertimbangkan dan menerapkan prinsip-prinsip pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup
3. Memberi peluang bagi pemangku kepentingan yang tidak terlibat secara penuh dalam proses pengembilan keputusan untuk mengevaluasi berbagai aspek rencana dan bagaimana keputusan akhirnya disetujui
4. Memberikan kerangka kerja untuk pengambilan keputusan yang transparan dan berdasarkan kepada pertimbangan ilmiah
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 36
– Deskripsi rona lingkungan hidup awal • komponen lingkungan terkena dampak, minimal
memuat: a) Komponen geo-fisik-kimia (sumberdaya geologi, tanah,
ari permukaan, air tanah, udara, kebisingan, dlsb)
b) Komponen biologi (flora, fauna, tipe ekosistem, keberadaan spesies langka dan/atau endemik, serta habitatnya)
c) Komponen sosio-ekonomi0budaya (tingkat pendapatan, demografi, mata pencaharian, budaya setempat, situs arkeologi, situs budaya)
d) komponen kesehatan masyarakat (perubahan tingkat kesehatan masyarakat) lingkungan;
• usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar
– Hasil pelibatan masyarakat (dilakukan melalui pengumuman dan konsultasi publik)
– Dampak penting hipotetik
– Batas wilayah studi dan batas waktu kajian
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 37
3. Metode studi :
– Metode pengumpulan dan analisis data yang digunakan
– Metode prakiraan dampak penting yang akan digunakan
– Metode evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan
4. Daftar pustaka dan lampiran
5. Lampiran
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 38
Andal
• Komisi penilai Amdal menyampaikan rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL – dalam bentuk: – Rekomendasi kelayakan lingkungan, atau – Rekomendasi ketidaklayakan lingkungan
• Rekomendasi ditetapkan berdasarkan: – Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat
penting dampak – Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak
penting – Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait dalam
menanggulangi dampak penting negatif dengan pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan
• Jangka waktu penilaian Andal dan RKL-RPL paling lama 75 hari kerja sejak dokumen diterima dan dinyatakan lengkap
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 39
Andal
• Tujuan: untuk menyampaikan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
• Hasil kajian dalam Andal berfunsi untuk memberikan pertimbangan guna pengambilan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan
• Sistematika:
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 40
1. Pendahuluan (ringkasan deskripsi usaha dan/atau kegiatan; ringkasan dampak penting hipotetik; batas wilayah studi dan batas waktu kajian)
2. Deskripsi rinci rona lingkungan hidup awal (komponen lingkungan yang terkena dampak; usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar)
3. Prakiraan dampak penting (informasi mengenai besaran dan sifat penting dampak)
4. Evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan (hasil evaluasi atau telaahan keterkaitan dan interaksi seluruh dampak penting hipotetik dalam rangka penentuan karakteristik dampak)
5. Daftar pustaka 6. Lampiran
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 41
RKL-RPL
• RKL : upaya penanganan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
• RPL : upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan
• RKL-RPL harus memuat upaya untuk menangani dampak dan memantau komponen lingkungan terhadap keseluruhan dampak, bukan hanya dampak penting
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 42
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 43
1. Pendahuluan (pernyataan tentang maksud dan tujuan pelaksanaan RKL-RPL dan kebijakan lingkungan dari pemrakarsa)
2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (dampak lingkungan, sumber dampak, indikator keberhasilan pengelolaan LH, bentuk pengelolaan (pendekatan teknologi, sosial ekonomi, institusi), lokasi pengelolaan, periode pengelolaan, institusi pengelolaan LH)
3. Rencana Pemantauan LH (dampak yang dipantau (jenis, komponen, indikator/parameter, sumber); bentuk pemantauan (metode pengumpulan & analisis data, lokasi, waktu dan frekuensi); institusi (pelaksana, pengawas, penerima laporan)
4. Jumlah dan jenis izin PPLH yang dibutuhkan 5. Pernyataan komitmen pelaksanaan RKL-RPL 6. Daftar pustaka 7. Lampiran
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 44
Keputusan kelayakan lingkungan
a. Dasar pertimbangan dikeluarkannya penetapan
b. Pernyataan kelayakan lingkungan c. Persyaratan dan kewajiban pemrakarsa
sesuai dengan RKL-RPL, dan d. Kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak
terkait • Dalam hal usaha/kegiatan yang
direncanakan wajib memiliki izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, keputusan kelayakan lingkungan harus mencantumkan jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 45
Permohonan & penerbitan izin lingkungan
• Diajukan secara tertulis oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan selaku pemrakarsa
• Disampaikan bersamaan dengan pengajuan penilaian Andal dan RKL-RPL , atau pemeriksaan UKL-UPL
• Permohonan harus dilengkapi: – Dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL – Dokumen pendirian usaha dan/atau kegiatan – Profil usaha dan/atau kegiatan
• Setelah diterima permohonan tsb wajib diumumkan oleh Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota melalui multi media dan pepan pengumuman paling lama 5 hari kerja sejak dokumen Andal & RKL-RPL dinyatakan lengkap (UKL-UPL 2 hari kerja)
• Masyarakat diberi kesempatan memberikan saran, pendapat dan tanggapan paling lama 10 hari kerja (UKL-UPL 3 hari kerja) sejak diumumkan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 46
Izin lingkungan • Paling sedikit memuat:
– Persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL
– Persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota
– Berakhirnya izin lingkungan
• Jika usaha/kegiatan wajib memiliki izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan, izin lingkungan mencantumkan jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
• Izin lingkungan berakhir dengan berakhirnya izin usaha dan/atau kegiatan
• Izin lingkungan yang telah diterbitkan wajib diumumkan melalui media massa dan/atau multimedia dalam jangka waktu 5 hari kerja sejak diterbitkan
• Penanggungjawab wajib mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan jika ada perubahan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 47
Perubahan izin lingkungan
• Perubahan kepemilikan
• Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
• Perubahan yang berpengaruh thd lingkungan yang memenuhi kriteria:
– Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh thd lingkungan
– Penambahan kapasitas produksi
– Perubahan spesifikasi teknik yang mempengaruhi lingkungan
– Perubahan sarana usaha/kegiatan
– Perluasan lahan dan bangunan usaha/kegiatan
– Perubahan waktu dan durasi operasi
– Usaha/kegiatan dalam kawasan yang belum tercakup dalam izin lingkungan
– Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah
– Terjadinya perubahan lingkungan yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau karena akibat lain
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 48
Perubahan izin lingkungan
• Tedapat perubahan dampak dan/atau risiko thd lingkungan berdasarkan kajian analisis risiko lingkungan dan/atau audit lingkungan yang diwajibkan
• Tidak terlaksananya rencana usaha/kegiatan dalam jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkannya izin lingkungan
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 49
Kewajiban pemegang izin lingkungan
• Menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat di dalam izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
• Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam izin lingkungan(disampaikan secara berkala setiap 6 bulan)
• Menyediakan dana penjaminan untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 50
Sanksi administratif
• Bentuk sanksi administratif: – Teguran tertulis
– Paksaan pemerintah
– Pembekuan izin lingkungan, atau
– Pencabutan izin lingkungan
• Penerapan didasarkan atas: – Efektifivitas & efisiensi
– Tingkat dan berat ringannya jenis pelanggaran
– Tingkat ketaatan
– Riwayat ketaatan
– Tingkat pengaruh atau implikasi pelanggaran
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 51
METODOLOGI DAN PROSES PENYUSUNAN AMDAL PERTAMBANGAN
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 52
Tahapan kegiatan pertambangan
Tahap pra-konstruksi, contoh: ◦ Pengurusan perijinan
◦ Pemetaan
◦ Penyelidikan geologi (survei, sampling)
◦ Eksplorasi (pengeboran)
Tahap konstruksi (persiapan penambangan): ◦ Pembebasan lahan
◦ Pembukaan lahan (untuk infrastruktur (jalan, bangunan, dll), tambang)
◦ Mobilisasi peralatan
◦ Penerimaan tenaga kerja
◦ Pekerjaan konstruksi
Tahapan kegiatan (lanjutan)
Tahap operasi (penambangan), contoh tambang terbuka: ◦ Pengupasan, pengangkutan dan penimbunan tanah
pucuk ◦ Pengupasan, pengangkutan dan penimbunan tanah
penutup (overburden atau waste rock) ◦ Penggalian, pengangkutan dan penimbunan bahan
tambang ◦ Proses pengolahan (pengecilan ukuran, pemisahan atau
pencucian) ◦ Pengangkutan bahan tambang hasil proses pengolahan
dan penimbunan ke pelabuhan ◦ Pemuatan ke kapal
Tahap pasca operasi (pasca penambangan) ◦ Reklamasi dan rehabilitasi lahan ◦ Pelepasan tenaga kerja ◦ Demobilisasi peralatan dan infrastruktur
Komponen lingkungan
• Komponen geo-fisik-kimia, seperti sumber daya geologi, tanah, air permukaan, air bawah tanah, kebisingan, getaran, dll
• Komponen biologi, seperti vegetasi/flora, fauna, tipe ekosistem, keberadaan spesies langka dan/atau endemik serta habitatnya, dlsb
• Komponen sosio-ekonomi-budaya, seperti tingkat pendapatan, demografi, mata pencaharian, budaya setempat, situs arkeologi, situs budaya, dsb
• Komponen kesehatan masyarakat, seperti perubahan tingkat kesehatan masyarakat
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 55
02/05/2013 © Rudy Sayoga Gautama - ITB 56
GAMBARAN KEGIATAN PERTAMBANGAN
02/05/2013 © Rudy Sayoga Gautama - ITB 57
…. DAN JUGA SEPERTI INI
02/05/2013 58
Pembersihan Lahan: • hilangnya flora & fauna • peningkatan erosi
Pemberaian, penggalian, pemuatan, pengangkutan & penimbunan: debu, getaran, erosi lahan terbuka, bentang alam, perubahan aliran limpasan, air asam tambang, kualitas air, kualitas tanah
Penimbunan bijih/batubara, pengolahan, pemuatan untuk pengapalan: debu, kualitas air, kualitas tanah
Reklamasi lahan bekas tambang: kembalinya flora & fauna, perbaikan kondisi lingkungan
02/05/2013 59
Contoh metode matriks untuk identifikasi dampak
NO KOMPONEN LINGKUNGAN
KOMPONEN KEGIATAN
PRA KONSTRUKSI
KONSTRUKSI OPERASI PASCA OPERASI
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4
A GEOFISIK & KIMIA
1 Iklim, Kualitas Udara dan Kebisingan
- Iklim Mikro X X
- Kualitas Udara Ambien X X X X X X X X X X X X X X
- Intensitas Kebisingan X X X X X X X X X X X X X X
- Getaran X
2 Bentang Alam X X
3 Geologi
- Kestabilan Lereng (Longsor) X X X X
4 Hidrogeologi
- Muka Air Tanah X X X
- Kualitas Air Tanah X X X
5 Tanah
- Kesuburan Tanah X X X
- Erosi dan Sedimentasi X X
6 Hidrologi
- Volume Air Larian (Run off) X
- Kualitas Air Permukaan X X X X
B TATA RUANG, LAHAN DAN TRANSPORTASI
1 Kesesuaian Lahan X
2 Pola Tata Guna Lahan X
3 Lalu Lintas Lokal X X
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 60
NO KOMPONEN LINGKUNGAN
KOMPONEN KEGIATAN
PRA KONSTRUKSI
KONSTRUKSI OPERASI PASCA OPERASI
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4
C. BIOLOGI
1 Flora Terestrial X X
2 Fauna Terestrial X X X
3 Biota Air X X X X
D. SOSIAL
1 Demografi
- Populasi Penduduk X X X
- Mobilitas Penduduk X
2 Sosial Ekonomi
- Pendapatan Penduduk X X X X X X X
- Aktivitas Penduduk di Sungai X X X X
- Peluang Kerja & Usaha X X X X
3 Sosial Budaya
- Pola Hidup/Tradisi Masyarakat X
- Keresahan Masyarakat X X X X
- Gangguan Kamtibmas X X X X
- Spekulasi Lahan X
E. KESEHATAN MASYARAKAT
1 Prevalensi Penyakit X X X X X
2 Sanitasi Lingkungan X X
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 61
Contoh metode bagan alir untuk menentukan pentingnya dampak
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 62
Contoh Amdal Terpadu PTFI
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 63
Contoh pengumuman di media massa (surat kabar)
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 64
Contoh batas wilayah studi
10/04/2013 Rudy Sayoga Gautama - Teknik
Pertambangan ITB 65
Batas wilayah studi terdiri atas: a) Batas proyek b) Batas ekologis c) Batas sosial d) Batas administratif