Upload
rully-widiyanto
View
33
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kuliah,telinga
Citation preview
TELINGA
DR.RINI WIDYASTUTI, Sp THT
TELINGA
TELINGA LUAR ( auris eksterna )
TELINGA TENGAH ( auris media)
TELINGA DALAM ( auris interna )
TELINGA LUAR
Aurikulum = daun telingaMempunya kerangka tulang rawan & ditutup kulit yang melekat langsung pada peri kondrium
Bagian yang tidak mempunyai tulang rawan disebut LOBULUS.
TELINGA LUAR
Meatus akustikus eksterna = MAE=liang telinga
Merupakan saluran menuju telinga tengah & berakhir pada MTØ : 0,5 cm, panjang 2,5 – 3 cm1/3 lateral :
dindingnya dibentuk tulang rawan yang dilapisi kulit yg melekat erat p.kartilageneusTerdapat rambut, kelenjar seruminosa
2/3 medial MAE :dinding dibentuk tulang p. osseusKulit sangat tipis & melekat eratTidak terdapat rambut/kelenjar
TELINGA LUAR
Arah MAEMula2 ke postero superior ( p. kartilago), kemudian berbelok ke antero inferior pada p. osseus
Persyarafan (sensorik)Cab n X (Arnold nerve)
Cab n V ( n aurikulo- temporalis )
AURIS MEDIA
Adalah ruangan yang terisi udara, terletak dalam os. Temporale.Terdiri dari :
Tuba EustachiiKavum TimpaniAntrum Mastoidea
Dilapisi oleh mukosa dg epitel selapis kubis bersilia mukosa ini sama & kontinyu dg mukosa cavum nasi
Tuba EustachiiMrpk sal yg menghubungkan kavum tympani dan naso faring dg arah infero antero medialSecara anatomis dibagi 2 bag :
Pars osseusPars kartilages
Fungsi tuba Eustachii : menjaga tekanan dalam kavum timpani = 1 atm & vent kavum timpaniPars osseus :
Bermuara pada cavum timpani1/3 panjang tuba EustachiiSelalu terbuka
Pars kartilagenes :Bentuk spt terompetSelalu tertutup akan terbuka bila ada kontraksi (saat menguap) m. Levator veli palatini & m. Tensor veli palatiniPada bayi letaknya > horisontal, lumen > lebar
Kavum Timpani
Menyerupai kotak dg 6 dindingAnt – post : 15 mm Sup – inf : 15 mmLat – med : 6 mm
Dibagi 3 bag Epi timpani - Meso timpaniHipo timpani
Batas2 Cavum Timpani1. Superior : tegmen timpani (tipis)2. Inferior : bulbus V Jugularis (tipis)3. Posterior : aditus ad antrum, kan n.VII p vertkalis4. Anterior: A. Carotis Interna. Muara tuba Eustachii, kanal
tlg berisi m.tensor timpani5. Medial : kan. semi sirkularis p.horizontal, kan.
N.VII p.horiz, for ovale, promontorium, for rotundum.6. Lateral : membr timpani
Membrana Timpani
Membrana Timpani
MT terpasang miring, melekat pd cekungan tulang yg disebut Sulkus Timpanikus dg perantara, j. ikat.Tepi MT disebut margo timpaniMT terbagi 2 bag :
Atas : bentuk bulan sabit p.flaccidaBawah : bentuk oval warna putih spt mutiara p. tensa
P.Flaccida terdiri 2 lapisanP.Tensa terdiri 3 lap :
Luar : epitel kulitTengah : lam propria tdd 2 lap jar ikatDalam : dibentuk oleh mukosa
Isi cavum Timpani
1. Osikule- Maleus, Inkus, stapes membentuk
ossicular chain
2. Muskuli
- m. tensor timpani, m.stapedeus
3. Ligamen
4. Nervus
- n.chorda timpani
Mastoid
Dinding anterior mastoid mrpk dinding posterior CT & MAE
Dinding superior : tegmen antri
Dinding posterior & Med : tipis sinus sigmoideus
Auris Interna (labirin)
Terdiri :Organon status : alat keseimbangan
Organon auditus : alat pendengaran
Terdiri 2 buah tabungI : berdinding tulang berisi perilim – LCS
II: berdinding membran berisi endolim –sacus endolimphatikus
Fisiologi PendengaranSeseorang dapat mendengar melalui getaran yg dialirkan melalui udara/tulang kokleaAliran suara melalui udara lebih baik dibandingkan melalui tulang.Getaran suara MAEmenggetarkan MT osiculer chain ( maleus-inkus-stapes) mengerakkan for Ovale menggerakkan perilim dalam saccus Vestibulae mendorong endolim & membrana basalis menggerakkan perilim dalam sk timpani for rotundum terdorong kearah luar.
Gangguan pendengaran(tuli)
Gangg pada telinga luar & tengah tuli konduksi
Gangg telinga dalam Tuli Sensorineural = Tuli Persepsi = Tuli Syaraf
Pemeriksaan / tes pendengaran
Tujuan :Mengetahui tuli/tidakMengetahui derajat ketulianMengetahui letak penyebab / jenis ketulian
T Konduksi : MAE s/d StapesT. Persepsi :
Labirin kokleaOtak retro koklea
Cara :Tes Suara bisikTes Garpu talaAudiometer nada murni
Tes Suara Bisik
Kwalitatif / kwantitatifSyarat :
Kamar periksa - Penderitapemeriksa
Tuli persepsi : tak mendengar hurus desis (s, f, e )Tuli konduksi : tak mendengar huruf lunak (l, k, m, n, g )10 – 6 m : N6 – 4 m : praktis N4 – 2 m : T ringan2 – 1 m : T sedang10 cm : T berat0 cm : total
TES GARPU TALA
Tes Schwabach
Tes Weber
Tes Rinne
Tes Schwabach
Membandingkan hantaran tulang antara px & pemeriksa (N)
Cara : GT 512 Hz disentuh keras
Tangkai diletakkan ┴ pada planum mastoid pemeriksa sampai tak mendengar N ± 70”
Cepat pindahkan pada planum mastoid px
Tes Weber
Membandingkan hantaran tulang telingan kanan dan kiri
Cara : GT 512 Hz disentuh dg keras
Tangkai diletakkan pada garis median (vertex,glabela, gigi atas)
Tanyakan telinga manan yg mendengar > keras. N : sama keras
Tes Rinne
Membandingkan hantaran melalui tulang dan melalui udaraHantaran melalui tulang > cepat dari pada udara.Melalui udara didengar selama ± 140 “Melalui tulang disengar selama ± 70 “ Cara :
GT 512 Hz disentuh dg kerasTangkai GT diletakkan ┴ pada planum mastoid sampai tidak mendengarPindahkan GT kedepan MAE ± 1 cmN : bila px masih dapat mendengar Rinne positifBila tak mendengar Rinne negatif ( T konduksi).
Tuli
Tuli konduksi, kelainan pada telinga luar & tengah
Atresia MAE - otitis mediaSerumen - otosklerosisFurunkel - hemato timpanumTu. MAE - ganguan TEdislokasi tlg pendengaran
Tuli persepsiKoklea
Kongenital, labirintitis, intoksikasi obat2an, alkohol, tuli mendadak, trauma kepala, trauma akustik, bising.
Retrokoklea Tumor otak, cedera kepala, perdarahan.
Gangguan Pendengaran pada Bayi & Anak
Gangguan pendengaran :Terlambat bicara (delayed specch)Tuli sebagian / tuli totalKadang disertai keterbelakangan mental, gangguan emosional & tumbuh kembang.
Pemeriksaannya lebih sulitEtiologi
Masa prenatal pdu beratMasa perinatal pdu beratMasa postnatal
Masa prenatalGenetikNon genetik
Infeksi: TORCHS, campak, parotitis,Obat Ototoksik : salisilat, kina,neomisin, streptomisin, gentamisin.Kurang gizi : def. Iodium
Masa perinatalPrematur, BBLR, tindakan saat persalinanHiperbilirubinemia ( > 20 mg/100ml)AsfiksiaAnoksia otak ( AS < 5 )Malformasi T/H/T : mikrotia, atresia MAE, palato skisis
Masa postnatalInfeksi : campak, parotitis, meningitis, encephalitisTrauma kepala.
Pemeriksaan Pendengaran pada Bayi & Anak
Bayi usia 18 bln berkomunikasi dg efektif
Proses mendengar : 4-7 bln
Macam : Free field test
Behavioral observation
Audiometer nada murni
BERA (Brain Evoked Response Audiometry)
Free field test
Alat :Baby reactiometer, neometerTepukan tangan, tambur, bola plastik berisi pasir, bel, terompet karet, dll
RuanganHarus tenangPaling baik ruangan kedap suara
TERAPIAlat bantu dengarImplan koklea
KELAINAN TELINGA LUAR
1. ATRESIA MAE & MIKROTIAPenyebab : ? Diduga terdapat f genetik, inf virus, obat2anDx ditegakkan dg pemeriksaan radiologi dan audiometriTx : operatif
2. FISTULA PREAURIKULER- Bersifat herediter
Letak : Didepan tragus, muara berbentuk bulat/lonjong berukuran seujung pensil Mengeluarkan sekret yg berasal dari kel sebasea
- Terapi : operatif
KELAINAN DAUN TELINGA1. OTHEMATOME.
Yaitu penumpukan darah diantara perikondrium & tulang rawan.Bila cairan berwarna kekuningan disebut Pseudo OthematomePenyebab : ?
Sering dihubungkan dengan traumaTerapi:
Pungsi steril, bebat tekan dg gips selama 1 mingguKomplikasi : perikondritis.
2. PERIKONDRITIS.Radang pada tulang rawan daun telingaEtiologi : trauma, infeksiKhas : Lobulus bebas ! Nyeri >>, demam ↑Terapi :
AntibiotikaOperatif bila sudah terbentuk pus/abses
Komplikasi : cauliflower ear
KELAINAN LIANG TELINGA
1. SERUMEN
2. BENDA ASING
3. FURUNKEL MAE
4. OTITIS EKSTERNA
5. TRAUMA MAE
6. RUPTUR MT
1. SERUMEN
Merupakan hasil produksi kel seruminosa
Konsistensi pdu lunak ttp kadang2 padat
Tx :Ekstraksi
Irigasi telinga bila keras dilunakkan dulu dg tetes telinga karbogliserin 10%
2.BENDA ASING
Jenisnya ber-macam2
Terapi :Serangga
Ekstraksi, bisa langsung atau dimatikan dg minyak kelapa, gliserin
Spooling untuk binatang kecil
Spooling – menggunakan air hangat (± 38o C)– Air dipompa kearah postero-superior
3.FURUNKEL MAEAdalah keradangan akut pada folikel rambut MAEPenyebab
Tersering infeksi kuman stapilokokus dan streptokokusBerhubungan dg kebiasaan mengorek kuping
Gejala :Nyeri spontan, bertambah berat bila tragus ditekan, mengunyah atau membuka mulut.Sub febrisPendengaran biasanya normalPada pemeriksaan otoskopi : MAE tampak udim dan hiperemi, sekret + / -
Terapi :AnalgesikAntibiotika.
4. OTITIS EKSTERNA
Keradangan pada kulit MAEGejala :
GatalNyeri ±Otore (keluar sekret dari telinga)Pada pemeriksaan :
MAE tampak udim & hiperemia, sekret +, kadang terdapat jar granulasi
Terapi Tetes telingaAntihistamin bila perlu.
5. TRAUMA MAE
Sering terjadi o.k. tindakan mengorek telinga
Terapi : tampon / oles betadin
6. RUPTUR MT
PenyebabTindakan mengorek telingaFr basis craniiTekanan tinggi mendadak/suara terlalu keras.
GejalaPendengaran ↓ & tinitusMT tampak robek dg pinggir tidak rata, kadang terdapat bekuan darah.
Terapi Tampon sterilAnti biotika dapat diberikan untuk profilaksis.
GANGGUAN FUNGSI TUBA EUSTACHIUS
PalatoskisisTerjadi gangguan fungsi m.tensor veli palatini
Obstruksi tuba eustachiusDapat terjadi o.k. peradangan pada cavum nasi, nasofaring, adenoid, tumor nasofaring
Terapi Hilangkan faktor penyebab
Dekongestan oral / lokal.
BAROTRAUMA
Keadaan dimana terjadi perubahan tekanan yang mendadak diluar telinga yg menyebakan tuba gagal untuk membuka. Misalnya saat menyelam,pesawat terbang.Bila beda tekanan > 90 cm Hg ot N tidak mampu membuka TE terjadi tekanan negatif pada telinga tengah.Terapi :
Konservative dg dekongestan lokal, perasat ValsavaMiringotomi
OTITIS MEDIA
OTITIS MEDIA AKUT
OTITIS MEDIA KRONIS
OTITIS MEDIA AKUT
Merupakan keradangan/ infeksi yg mengenai mukosa cavum timpaniPatofisiologi
Didahului oleh ISPA o.k. adanya hubungan langsung antara hidung - cavum timpani melalui TE dan kesamaan mukosa infeksi dalam cavum timpaniMelalui robekan MTHematogen, terutama pada px dg daya tahan tubuh yang buruk.
Terapi Antibotika dan simptomatis
OTITIS MEDIA KRONIKA
Keradangan / infeksi kronis yg mengenai mukosa & sekitar tulang cav Timpani
Faktor yg mempengaruhi terjadinya OMK
F. rinogen : ISPA berulang
F. eksogen: higiene telinga yg jelek, sering mandi di kali, sering korek2 telinga
KU yg jelek, mis malnutrisi, KP, dll
OTITIS MEDIA KRONIKAKeradangan / infeksi kronis yg mengenai mukosa & sekitar tulang cav TimpaniFaktor yg mempengaruhi terjadinya OMK
F. rinogen : ISPA berulangF. eksogen: higiene telinga yg jelek, sering mandi di kali, sering korek2 telingaKU yg jelek, mis malnutrisi, KP, dll
Pembagian klinik :Type benignaType maligna
Terapi Tipe benigna :
Antibiotika - MiringoplastiHilangkan fak tor penyebabPerawatan lokal telinga dg H2O2 3% -
Tipe malignaOperasi Mastoidektomi
OTITIS MEDIA KRONIKA
Komplikasi :Mastoiditis kronisAbses retro aurikulerAbses Bezold : kerusakan ujung mastoid pus masuk dalam fasia m.Sternokleidomastoideus.LabirintitisParese N. VIIMeningitisAbses otak.
1.VERTIGOAdalah perasaan berputarTerjadi o.k. gangguan distribusi vestibuler
Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2 dalam darah.
Penyakit yg dapat menimbulkan vertigo : Trauma kepala - hipertensiHipotensi - DMOtitis media - penyakit kardio vaskTu. n. VIII, neuritis - Meniere’s disease
Tes fungsi vestibuler : tes kalori
2.TINITUSTELINGA BERDENGUNG
Adalah bunyi abnormal yg didengar px yg berasal dari dalam kepala.
Tinitus :Subyektif : hanya didengar oleh px sendiri
Obyektif : dapat didengar pemeriksa / auskultasi. Penyebabnya a l :
Ggn vaskuler : seirama denyut nadi
TE yg selalu terbuka saat bernafas MT akan bergerak.
Tinitus Nada rendah
Berhubungan dg sistem konduksiMis. Serumen obsturan, OM, otosklerosis
Nada tinggiBerhubungan dg tuli persepsiMis. Intoksikasi obat, ggn vaskuler
Terapi Vasodilator - hindari stressObat penenang - penyamaran suara.
3.GANGGUAN PENDENGARAN PADA GERIATRI
Terjadi o.k. proses degenerasiPdu. tuli syaraf, simetris bilateral PresbiakusisEtiloginya berhub dg f herediter, pola makanan,metabolisme, arteriosklerosis, infeksi, kebisingan, gaya hidup.Bersifat progresifSering disertai telinga berdenging (tinitus)Pada pemeriksaan audimetri nada murni didapat tuli syaraf nada tinggi, simetris bilateral.Terapi : APM
4.Tuli Mendadak
Terjadi secara tiba2 dimana penyebabnya sering tidak diketahui, pdu terjadi pada 1 telinga kadang disertai tinitus & vertigo
Jenis ketulian adalah sensorineural
Kerusaka di koklea, sering bersifat permanen
Diduga penyebabnya Iskemia koklea & infeksi virus
Iskemia koklea bisa disebabkan spasme, trombosis, perdarahan, a.auditiva interna (mrpk end artery)
Tuli Mendadak
Terapi Bed rest - VasodilatasiKortikosteroid - NeurotropikHiperbarik
EvaluasiPemeriksaan audiogram tiap minggu selama 2 bulan
PrognosisMakin cepat pengobatan diberikan makin baikBila sudah > 2 minggu kemungkinan ↓Selain itu juga tergangtung keadaan px, misalnya bila
Pernah dapat obat ototoksik - Px DMKadar kolesterol ↑ - Viskositas darah ↓
5.Tuli Akibat BisingTuli yg disebabkan oleh paparan bising yg cukup keras dalam jangka waktu yg cukup lama bising pada lingkungan kerjaKerusakan terjadi di koklea tuli sensori neural pdu bersifat menetapSecara audilogi bising adalah campuran bunyi nada murni dg berbagai frekwensiBila intensitas > 85 dB dapat merusak reseptor pendengaran terutama pada frek 4000 Hz (3000-6000 Hz)Gejala
Pendengaran ↓Tinitus + / -Ax bekerja pada lingkungan bising.
Terapi Alat pelindung telingaAPMLip reading
6.Tuli Akibat Obat Ototoksik
Gejala Gangguan pendengaran
Tinitus
vertigo
Bisa bilateral/unilateral, bersifat sensorineural
Dapat bersifat reversibel/irreversibal
Tuli Akibat Obat Ototoksik
Macam obat ototoksikAminoglikosida : strep, gentamisin, kanamisin, neomisin, tobramisinSalisilatLoop diuretik : furosemideAnti malaria : kina, kloroquinTetes telinga yg mengandung Anti biotika gal aminoglikosida spt neomisin, polimisin B
Terapi :Pencegahan :
Terpenting adalah memonitor ES sedini mungkin.