8
LABORATORIUM, ENDOSKOPI, DAN GAMBARAN RADIOGRAFI

Laboratorium, Endoskopi, Dan Gambaran Radiografi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

diagnostik

Citation preview

LABORATORIUM, ENDOSKOPI, DAN GAMBARAN RADIOGRAFI

LABORATORIUM, ENDOSKOPI, DAN GAMBARAN RADIOGRAFI

Penyakit aktif dapat dihubungkan dengan peningkatan fase reaktan akut [C-reactive protein (CRP)], jumlah platelet, dan rasio sedimen eritrosit [erythrocyte sedimentation rate (ESR)]penurunan hemoglobin. Penurunan level albumin serum jatuh secara cepat pada pasien-pasien dengan penyakit berat. Diagnosa bergantung pada riwayat pasien; gejala klinis; pemeriksaan feses yang negatif terhadap bakteri, toksin C. difficile, dan ova dan parasit; gambaran sigmoidoskopi; dan histologi spesimen biopsi rektal dan kolon. Calprotectin, sebuah neutrophilic calcium-binding protein, dinilai pada serum dan feses dan dilaporkan memiliki sensitivitas dan spesifisitas 90% dan 83%, masing-masing. Dua antibodi yang dapat dideteksi pada serum pasien IBD adalah perinuclear antineutrophil cytoplasmic antibodies (pANCAs) dan anti-Saccharomyces cerevisiae antibodies (ASCAs).

Pemeriksaan endoskopi memainkan peranan paling penting dalam penegakan diagnosis dan terapi IBD. Akurasi diagnostik kolonoskopi pada IBD adalah 89% dengan 4% kesalahan dan 7% hasil meragukan

Gambaran endoskopis dari PC termasuk ulserasi apohtous, fistula, dan adanya skip lesions. Endoskopi berguna untuk biopsi pada lesi massa atau striktura, atau untuk melihat filling defect yang terlihat pada barium enema.

Temuan RadiografiPada PC temuan awal radiografi pada usus kecil termasuk lipatan menebal dan ulserasi aphtous. Cobblestoning dari ulserasi longitudinal dan transveral paling sering melibatkan usus kecil. Pada penyakit yang lebih lanjut, striktura, fistula, massa inflamatori, dan abses dapat terlihat. MRI lebih superior dalam menunjukkan lesi pelvik seperti abses ischiorektalPada KUPerubahan awal terlihat pada barium kontras tunggal sebagai granularitas mukosa yang baik. Dengan bertambahnya keparahan, mukosa menjadi menebal, dan ulkus superfisial dapat terlihat. Ulserasi yang dalam dapat muncul sebagai ulkus collar-button, yang mengindikasikan bahwa ulkus telah penetrasi ke mukosa. Lipatan haustral dapat normal pada penyakit yang ringan, namun dengan progresnya aktivitas, dapat menjadi edema dan menebal. Hilangnya lipatan haustral dapat terjadi, terutama pada pasien-pasien dengan penyakit yang lama. Kolon dapat memendek. Polip pada kolon dapat berupa polip post inflamasi atau pseudopolip, polip adenomatous, atau karsinoma.CT-scan tidak terlalu membantu seperti endoskopi dan barium enema dalam penegakan diagnosa KU, namun dapat ditemukan temuan tipikal termasuk penebalan mural ringan (