84

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 · 2015-10-06 · BAB II RENCANA STRATEJIK DAN RENCANA KINERJA 11 ... visi yang telah ditetapkan serta untuk memberikan umpan balik

Embed Size (px)

Citation preview

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Daftar Isi

iv

DAFTAR ISI

HalamanKata Pengantar iiDaftar Isi ivRingkasan Eksekutif v BAB I PENDAHULUAN 1 A. Gambaran Singkat Organisasi 1 B. Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kinerja 7 C. Sistematika Penyajian 9 BAB II RENCANA STRATEJIK DAN RENCANA KINERJA 11 I. Rencana Stratejik BPKP 2010-2014 11 A. Pernyataan Visi 11 B. Pernyataan Misi 15 C. Tujuan Stratejik 17 D. Program Stratejik 18 II. Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 22 A. Matrik Program dan Kegiatan 23 B. Target Kinerja 24 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27 A. Kerangka Pengukuran Kinerja 27 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 28 C. Akuntabilitas Keuangan 65 D. Permasalahan dan Strategi Pemecahan 67 BAB IV PENUTUP 68 Lampiran:

1. Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Bali (2010-2014) 2. Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 3. Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 (Revisi) 4. Laporan Kinerja Triwulan IV Tahun 2011 5. Rincian Penugasan Per Renstra Tahun 2011 6. Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2011 7. Formulir Efisiensi dan Efektivitas Kegiatan Tahun 2011

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Pengantar

ii

PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan

rahmat-Nya penyusunan ”Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bali Tahun 2011” dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas keuangan dan pembangunan

serta berkaitan dengan terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance).

Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Perwakilan BPKP

Provinsi Bali dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yang mengacu kepada

Penetapan Kinerja (Tapkin) Revisi Tahun 2011 sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana

Stratejik (Renstra) BPKP 2010-2014.

Berkat kebersamaan dan kedisiplinan yang tercermin dari kerja keras dari seluruh

jajaran dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan dapat

dilaksanakan dengan capaian kinerja yang cukup memuaskan. Hal ini menjadi modal dasar

pengembangan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sehingga sumber daya yang dimiliki

dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan di

masa yang akan datang.

Namun sebagai manusia kita tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga

sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi

dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, tapi setidaknya masyarakat dan berbagai pihak

yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil capaian kinerja yang telah

dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali. Oleh sebab itu masukan dari berbagai pihak

sangat diharapkan.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Ringkasan Eksekutif

v

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan akuntabilitas

merupakan wujud

pertanggungjawaban

keberhasilan maupun

kegagalan.

Penyusunan laporan akuntabilitas adalah wujud

pertanggungjawaban kepada seluruh stakeholders mengenai

keberhasilan maupun kegagalan organisasi dalam upaya mencapai

visi yang telah ditetapkan serta untuk memberikan umpan balik yang

dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kinerja dan pengambilan

keputusan.

Laporan Kinerja ini merupakan wujud dari pertanggungjawaban

Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam melaksanakan tugas pokoknya

kepada stakeholders.

Proaktif dan Terpercaya

dalam Mentranformasikan

Manajemen Pemerintahan

BPKP memiliki visi Auditor Presiden yang responsif,

interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan

akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas, dengan misi, sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan

yang baik dan bebas KKN.

2. Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah.

3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang

professional dan kompeten.

4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan

yang andal bagi auditor/pemerintah.

Penetapan Kinerja Tahun

2011 memuat Hasil

Pelaksanaan Pengawasan

Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan

Sebagai suatu instansi yang merupakan perpanjangan tangan dari

BPKP Pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Bali mempunyai tugas

mewujudkan Rencana Stratejik yang telah dirumuskan BPKP. Dalam

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Ringkasan Eksekutif

vi

pembinaan

penyelenggaraan SPIP,

Hasil Penyelenggaraan

Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP dan Hasil

Pengadaan dan Penyaluran

Sarana dan Prasarana

Perwakilan BPKP.

mengimplementasikan penjabaran Rencana Stratejik tersebut,

Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah menyusun dokumen

perencanaan berupa Penetapan Kinerja Tahun 2011(Revisi) yang

memuat Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP, Hasil

Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP dan Hasil

Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP.

Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi,

Perwakilan BPKP Provinsi Bali tidak lepas dari pengaruh lingkungan,

baik positif maupun negatif, internal maupun eksternal organisasi

yang berpengaruh terhadap kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali

selama tahun 2011.

Target indikator program

tidak ditetapkan

(uncontrollable).

Pada tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Bali merencanakan

melaksanakan 28 kegiatan dengan gambaran hasil pengukuran

kinerja (self assesment) sebagai berikut :

(1) Dari 26 hasil kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Intern

Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

sesuai dengan hasil revisi PKP2T semester I sebanyak 517

PP. Dari 517 PP terdapat 37 PP atau 7,16% yang

dibatalkan, sehingga target PKP2T tahun 2011 adalah

sebanyak 480 PP. Disamping itu, telah dilaksanakan 302 PP

Non PKP2T. Dengan demikian jumlah PP yang telah

dilaksanakan seluruhnya 775 PP atau 161,45% dari target

PKP2T.

(2) Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan

BPKP dengan target 44 input telah dilaksanakan seluruhnya

sebanyak 174 input atau 168,18%.

(3) Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana

Perwakilan BPKP dengan target 48 unit telah dilaksanakan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Ringkasan Eksekutif

vii

dilaksanakan seluruhnya sebanyak 106 unit atau 220,83%.

(4) Dari sisi efisiensi hasil pelaksanaan Pengawasan Intern

Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,

dari target 26 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan

BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan kegiatan

secara efisien sebanyak 23 kegiatan atau (88,46%), dan

3 kegiatan atau (11,54%) kegiatan dilaksanakan tidak efisien.

Kegiatan yang tidak efisien secara garis besar disebabkan

adanya penambahan tenaga auditor yang berakibat

penambahan anggaran.

(5) Dari sisi efisiensi hasil Penyelenggaraan Dukungan

Manajemen Perwakilan BPKP, dari target 1 kegiatan yang

harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah

berhasil melaksanakan secara efisien sebanyak 1 kegiatan

atau (100%).

(6) Dari sisi efisiensi Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan

Prasarana Perwakilan BPKP, dari target 1 kegiatan yang harus

dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil

melaksanakan secara efisien sebanyak 1 kegiatan atau

(100%).

Permasalahan kinerja yang

memerlukan perhatian

khusus.

Dalam tahun 2011, terdapat beberapa permasalahan yang terkait

dengan upaya pencapaian kinerja yang lebih baik. Permasalahan

utama yang memerlukan perhatian adalah terdapat realisasi

pelaksanaan kegiatan pengawasan yang tidak sesuai dengan rencana

dalam Penetapan Kinerja. Hal ini disebabkan:

1) Adanya PP yang batal karena revisi RKT 2011 sebanyak 19 PP

terdiri dari:

(1) Bidang IPP

Terdapat 18 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil

revisi RKT Tahun 2011.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Ringkasan Eksekutif

viii

(2) Bidang AKN :

Terdapat 1 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil

revisi RKT Tahun 2011.

2) Sebanyak 18 PP karena tidak dilaksanakan dengan alasan

sebagai berikut:

(1) Bidang IPP:

a) Audit atas Keberhasilan PNPM di wilayah Bali dan NTB

tidak dilaksanakan sebanyak 2 PP sesuai surat Kepala

Perwakilan BPKP Provinsi Bali Nomor: S-

3944/PW22/2/2011 tanggal 01 Desember 2011 ;

b) Audit Operasional Dana Dekonsentrasi pada BKKBN

Provinsi Bali dan NTB tidak terlaksana sebanyak 2 PP

karena tidak ada dana dekonsentrasi pada obyek

bersangkutan;

c) Audit Kinerja BOK Kemenkes RI pada Provinsi NTB

tidak terlaksana sebanyak 2 PP karena telah

dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Kesehatan;

d) Audit Operasional atas Dana Dekonsentrasi

Kementerian Budpar Provinsi Bali tidak terlaksana

sebanyak 1 PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen

Kementerian Budaya dan Pariwisata;

e) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu SD

(DAK) tidak terlaksana sebanyak 5 PP karena tidak ada

realisasi penyerapan DAK bidang Pendidikan;

f) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pada

Kementerian Agama pada Provinsi Bali tidak

dilaksanakan sebanyak 1 PP karena telah diaudit oleh

Itjen Kementerian Agama RI;

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Ringkasan Eksekutif

ix

(2) Bidang APD :

a) Evaluasi terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintah

Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pemda A

tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena sesuai Surat

Deputi Nomor: S-514/D4/02/2011 tanggal 26 Oktober

2011 ditunda pelaksanaannya sampai tahun

berikutnya;

b) Evaluasi AKIP di wilayah Bali dan NTB tidak

terlaksana sebanyak 4 PP karena sesuai Surat Deputi

Bidang Pengawasan PKD Nomor: S-307/D4/01/2011

tanggal 12 Juli 2011 hanya dilaksanakan pada 5

Pemda.

3) Sebanyak 7 PP yang tidak dilaksanakan dengan alasan sebagai

berikut:

(1) Bidang Investigasi:

a) Penghitungan Kerugian Keuangan Negara sebanyak 2

PP karena tidak ada permintaan;

b) Audit HKP sebanyak 3 PP karena tidak ditemukan

permasalahan hambatan kelancaran pembangunan

yang memerlukan mediasi dari pihak BPKP Perwakilan

Provinsi Bali;

c) Audit Investigasi Eskalasi dan Klaim sebanyak 2 PP

karena tidak ada permintaan audit eskalasi.

4) Banyak kegiatan yang sifatnya berdasarkan permintaan yang

tidak bisa diprediksi sebelumnya pada saat penyusunan

rencana, terutama kegiatan pendampingan/ asistensi/

bimbingan teknis yang sangat tergantung atas permintaan

pemerintah daerah/BUMN/BUMD.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

1

BAB I

PENDAHULUAN

ebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah

menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang mencerminkan

transparansi dan akuntabilitas suatu organisasi publik. Hal ini, agar selaras dengan

peraturan yang berlaku, yaitu setiap organisasi publik diwajibkan menyusun suatu Rencana

Stratejik (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), dan

mempertanggungjawabkan pelaksanaannya dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban

Kinerja (Performance Accountability Report).

A. Gambaran Singkat Organisasi

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai aparatur pengawasan

internal pemerintah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor : 31 Tahun 1983 Tanggal 30 Mei 1983 yang telah diperbaharui dengan Keppres

Nomor : 103 Tahun 2001. Dasar hukum organisasi tersebut telah mengalami beberapa kali

perubahan dan yang terakhir kali adalah dengan terbitnya Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor: 64 Tahun 2005, tentang Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).

BPKP adalah LPND yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik

Indonesia.

Sedangkan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali adalah unit organisasi yang berada di daerah dan

sebagai institusi perwakilan yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP.

Dalam Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: Kep-06.00.00-286/K/2002 tanggal 31 Mei

2002, yang terakhir telah diperbaharui dengan Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor : KEP-

713/K/SU/2002 tanggal 15 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan telah menetapkan tugas pokok Perwakilan

BPKP Provinsi Bali, yaitu :

S

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

2

Sedangkan fungsi yang diselenggarakan meliputi :

• Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;

• Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan

pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

• Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan

pengurusan barang milik/ kekayaan daerah atas permintaan daerah;

• Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/

atau lintas departemen/ lembaga/ wilayah;

• Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat

dan daerah;

• Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah

daerah;

• Pemeriksaan terhadap badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina,

kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama badan-badan lain yang di dalamnya

terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman/ bantuan luar negeri yang diterima

pemerintah pusat, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas

kinerja pada badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor

bagi hasil, kontrak kerja sama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat

kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah, sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di

daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tugas Pokok

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

3

• Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, badan usaha milik

negara dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah,

pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan

pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya;

• Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian

mutu pengawasan;

• Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP

Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Bali memiliki

struktur organisasi sebagai berikut :

3. As

Kepala Perwakilan

Kelompok Jabatan

Fungsional

Kabid Akuntabilitas

Pemda

Kabid Akuntan Negara

Kabid Instansi Pemerintah Pusat

Kabid Investigasi

Kasubbag Keuangan

Kasubbag Kepegawaian

Kasubbag PP

Kasubbag Umum

Kabag Tata Usaha

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

4

Dengan struktur organisasi tersebut di atas diharapkan terjadi sinergi antar lini dan fungsi

sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Dalam menjalankan organisasi, Perwakilan BPKP Provinsi Bali didukung oleh pegawai

sebanyak 151 orang, dengan klasifikasi berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan

yaitu :

1. Berdasarkan Golongan

No Uraian Posisi

31 Des 2011 (Orang)

%

1. Golongan IV 11 7,282. Golongan III 97 64,243. Golongan II 43 28,48 Jumlah 151 100,00

2. Berdasarkan Jabatan

No Uraian Posisi

31 Des 2011 (Orang)

%

1. Pejabat Struktural a. Eselon II – Kepala Perwakilan 1 0,64 b. Eselon III – Kepala Bagian dan Kepala Bidang 5 3,18 c. Eselon IV – Kepala Sub Bagian 4 2,55

Sub Jumlah Pejabat Struktural 10 6,622. Pejabat Fungsional Auditor (PFA) a. Auditor Madya 13 8,61 b. Auditor Muda 16 10,60 c. Auditor Pertama 15 9,93 d. Auditor Penyelia 29 19,20 e. Auditor Pelaksana Lanjutan 7 4,64 f. Auditor Pelaksana 13 8,61 Sub Jumlah PFA 93 61,59

3. Arsiparis 3 1,994. Analis Kepegawaian 0 0,005. Pranata Komputer 2 1,326. Pelaksana Administrasi 40 26,497. Pengemudi 3 1,99

Jumlah (1 s/d 7) 151 100,00

Menurut peran dan jenjang fungsinya, Pejabat Fungsional Auditor (PFA) yang terdiri dari

93 orang meliputi :

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

5

No Uraian Berdasarkan Peran Posisi

31 Des 2011 (Orang)

%

1. Pengendali Mutu 0 02. Pengendali Teknis 13 13,983. Ketua Tim 16 17,204. Ahli - Anggota Tim 15 16,135. Trampil – Anggota Tim 49 52,69

Jumlah (1 s/d 5) 93 100,00

Dari jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) sebanyak 93 orang tersebut terdiri dari

Akuntan 44 orang (47,31%) dan Ajun Akuntan 49 orang (52,69%).

3. Berdasarkan Pendidikan

No Uraian Posisi

31 Des 2011 %

1. S2 3 1,992. S1 58 38,413. D IV STAN 17 11,264. MSDM 1 0,665. DIII 33 21,856. DI - -7. SLTA 39 25,838. SLTP - -9. SD - - Jumlah 151 100,00

4. Berdasarkan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)

05

101520253035404550

Daltu Dalnis KT AT-A AT-Tr

Orang

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

6

No Uraian Tahun

2011 I. Diklat Subtansi 1. Audit Investigasi 5 2. Forensik 2 3. Froud Control Plan 1 4. Audit Klaim dan HKP 4 5. Managemen Resiko 1 6. Audit Berbasis Resiko 1 7. Audit PHLN 3 8. Analisis Pemecahan Masalah 1 9. GCG 1 10. Sistim Akuntansi PDAM 1 11. Barang dan Jasa 4 12. E. Procurment 1 13. SPIP 4 14. Reviu LK Pemerintah Daerah 1 15. Evaluasi LAKIP 1 16. Evaluasi Kebijakan 1 17. TOT Tata K3elola APIP 2 18. Anggaran Berbasis Kinerja 2

II. Diklat Non Subtansi 1. SimHP 1 2. T I Kepegawaian 1 3. Kehumasan 1 4. Kesekretariatan 1 5. Penilai Angka Kredit 3 6. BMN 1 7. Peningkatan Kompetensi Pengelola Kepegawaian 1 8. Pustakawan 1 9. Kompetensi Arsiparis 1

B. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kinerja

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

7

Faktor lingkungan adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi pada pencapaian kinerja, baik

yang bersifat positif maupun negatif. Faktor-faktor lingkungan ini diidentifikasi dengan

maksud agar dapat mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Faktor-faktor lingkungan tersebut diantaranya adalah :

Lingkungan Internal

1. Komitmen yang Kuat dari Seluruh Pegawai

Capaian kinerja yang baik tidak akan terwujud tanpa komitmen dari seluruh pegawai,

mulai jenjang teratas sampai terbawah. Selain berdampak pada capaian kinerja,

komitmen yang kuat tersebut juga diyakini berpengaruh terhadap pelaksanaan budaya

kerja secara keseluruhan.

2. Jumlah Sumber Daya Manusia

Jika dibandingkan dengan per 31 Desember 2010, komposisi PFA secara keseluruhan

mengalami penurunan sebanyak 6 orang karena jumlah pegawai yang

datang/ditempatkan di Perwakilan BPKP Provinsi Bali lebih sedikit dibandingkan yang

pindah/mutasi ke unit kerja lain dan adanya pegawai yang pensiun. Penambahan jumlah

pegawai ini berdampak pada perbandingan antara ketua tim ahli muda dan pertama

dengan anggota tim terampil adalah 31 berbanding 49 atau memiliki rasio 1 : 1,58

dengan kata lain, rasio tersebut masih belum cukup ideal (ideal 1 : 2,0) dalam

menentukan tim untuk melaksanakan penugasan audit dan penugasan lainnya.

Namun, jika dibandingkan dengan jumlah obyek pengawasan yang potensial, jumlah

tenaga yang ada terasa kurang memadai. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber

daya manusia secara bertahap dan berkelanjutan akan diupayakan karena dapat

mempengaruhi pelaksanaan pengawasan dan akuntabilitas di daerah secara lebih

optimal.

3. Perubahan Kebijakan dan Dukungan BPKP di Tingkat Pusat

Adanya perubahan suatu kebijakan organisasi oleh BPKP Pusat yang dilakukan pada

perjalanan tahun jelas mempengaruhi capaian kinerja perwakilan-perwakilan pada akhir

tahun. Begitu juga halnya dengan Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebagai suatu

organisasi di tingkat perwakilan yang menginduk kepada organisasi tingkat pusat, tidak

lepas dari pengaruh kebijakan yang dibuat BPKP Pusat.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

8

Sedangkan dukungan BPKP di tingkat pusat dapat berupa dana maupun sistem dan

metode kerja. Sistem dan metode kerja sangat bermanfaat sebagai acuan dalam

pelaksanaan tugas.

Lingkungan Eksternal

1. Tuntutan Masyarakat untuk Terbentuknya Aparatur yang Bersih dan Bebas

dari Praktik-Praktik KKN

Arah kebijakan Pemerintah yang menyatakan ‘perang’ terhadap tindak pidana korupsi

dengan peningkatan program-program pemberantasan korupsi sejalan dengan

perkembangan yang terjadi di masyarakat pada saat ini yaitu makin tumbuhnya

kesadaran terhadap bahaya praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Kesadaran masyarakat tersebut mempengaruhi tuntutan terhadap kinerja Perwakilan

BPKP Provinsi Bali sebagai lembaga pengawasan.

Tuntutan tersebut sudah selayaknya diantisipasi melalui program-program audit

investigasi atas indikasi penyimpangan yang merugikan negara/daerah , BUMN/D dan

badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah serta pemberian

bantuan audit pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.

2. Tuntutan Terselenggaranya Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)

Tuntutan masyarakat atas kinerja pelayanan aparat birokrasi saat ini sudah sangat

tinggi. Sudah bukan zamannya lalu aparat birokrasi ‘dilayani’ tetapi sebaliknya harus

mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Perubahan paradigma

kepemerintahan menuju ke arah “ good governance ” tersebut dan penciptaan

administrasi pemerintah yang berdaya guna, berhasil guna, dan berkeadilan telah

membuka kesadaran bagi setiap orang, terutama aparat pemerintah, untuk senantiasa

tanggap akan tuntutan lingkungannya dengan berupaya memberikan pelayanan yang

terbaik secara transparan dan berakuntabilitas. Disamping tuntutan atas pelaksanaan “

Reformasi Birokrasi ” yang harus sudah ada dampaknya atas hasil dari reformasi

birokrasi tersebut.

Terhadap tuntutan ini, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah mengantisipasi antara lain

dengan melakukan sosialisasi, evaluasi dan memberikan bimbingan teknis kepada

Instansi Pemerintah Pusat, Daerah maupun BUMD mengenai pentingnya membangun

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

9

Good Governance (GG).

3. Tuntutan Terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara

Memadai.

Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan

yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan

yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Terselenggaranya SPIP merupakan

keharusan, bagian yang tak terpisahkan dari suatu siklus pengelolaan/manajemen dalam

peyelenggaran negara/kepemerintahan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah, BPKP mengemban tugas yang sangat strategis sebagai lembaga

yang berperan sebagai Pembina terselenggaranya SPIP di lingkungan Pemerintah.

Terhadap tuntutan dan peran ini Perwakilan BPKP Provinsi Bali, sebagai kepanjangan

tangan BPKP Pusat telah melakukan serangkaian langkah, antara lain adalah sosialisasi

dan bimbingan teknis percepatan implementasi SPIP. Selain itu juga telah dibentuk Tim

Satuan Tugas Penerapan dan Pengembangan SPIP, yang berperan untuk

mengembangkan SPIP di eksternal BPKP maupun di lingkungan internal Perwakilan

BPKP Provinsi Bali.

C. Sistematika Penyajian

Laporan akuntabilitas kinerja tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Bali disusun dengan

sistematika sebagai berikut :

Ringkasan Eksekutif

Menyampaikan secara ringkas rencana dan capaian kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2011

Bab I Pendahuluan Menyajikan data umum yang mencakup tugas pokok dan

fungsi, struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Bali dan

faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh kepada kinerja

organisasi

Bab II Rencana Strategis dan

Menyajikan rencana stratejik BPKP dan rencana kinerja

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab I - Pendahuluan

10

Rencana Kinerja Tahun 2011

Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2011.

Rencana stratejik mencakup visi, misi, tujuan, dan program

yang menjadi acuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

Rencana kinerja menggambarkan kinerja yang ingin dicapai

pada tahun 2011 beserta indikator keberhasilannya.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menyajikan capaian kinerja dalam tahun 2011 yang memuat

hasil pengukuran kinerja dengan uraian keberhasilan dan

kegagalan capaian kinerja.

Bab IV Penutup Menyajikan simpulan atas capaian kinerja dalam tahun yang

bersangkutan.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

11

BAB II

RENCANA STRATEJIK DAN RENCANA KINERJA

encana strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan jangka menengah

(5 tahun) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan

kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh suatu

organisasi. Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebagai suatu instansi, yang merupakan

perpanjangan tangan dari BPKP Pusat, mempunyai tugas mewujudkan Rencana Stratejik

yang telah dirumuskan BPKP Pusat. Dalam implementasinya, rencana stratejik 2010-2014

yang telah disusun Perwakilan BPKP Provinsi Bali seoptimal mungkin menjabarkan rencana

stratejik BPKP Pusat.

1. Rencana Stratejik Perwakilan BPKP Provinsi Bali 2010-2014

A. Pernyataan Visi

BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggungjawab langsung

kepada presiden, dan memiliki kompetensi yang mumpuni dipercaya oleh presiden untuk

membantu dan menjalankan fungsi pengawasan. Oleh karena itu, lingkup pengawasan yang

menjadi perhatian BPKP adalah hal - hal yang bersifat strategis , makro, lintas sektoral, dan

bersekala nasional. Kegiatan pengawasan difokuskan kepada pengawasan keuangan negara

yang menyentuh rakyat banyak, terutama pro growth, pro job dan pro poor.

Pernyataan Visi mengacu pada hasil Rapat Pimpinan BPKP tanggal 31 Desember 2008 yang

telah menyepakati Visi, Misi, dan Values BPKP sesuai dengan mandat Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Visi BPKP adalah:

Pernyataan visi tersebut di atas pada hakekatnya merupakan penegasan jatidiri BPKP

sebagai aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang bertanggung jawab langsung

R

Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas

keuangan negara yang berkualitas

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

12

kepada Presiden serta menggambarkan peran dan manfaat BPKP kepada Presiden ataupun

stakeholders lainnya .

Dalam pernyataan visi tersebut di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan membantu pemerintah dalam membangun

pemerintahan yang baik dan bersih dan peningkatan kualitas Akuntabilitas Keuangan

Negara.

2. Responsif, tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah dan segera

memberikan masukan.

3. Interaktif, memperhatikan kepentingan atau kebutuhan stakeholders. BPKP akan

menjalin kemitraan dengan stakeholders dan APIP lain dalam menjalankan perannya.

4. Terpercaya, adanya kepercayaan akan mendorong stakeholders untuk memanfaatkan

BPKP. Kepercayaan akan timbul jika BPKP terus menjaga profesionalisme, kompetensi,

dan integritas.

Selaras dengan nilai-nilai luhur yang telah dipilih oleh BPKP Pusat yang diharapkan menjadi

kata kunci yang dapat mengilhami seluruh staf BPKP dalam memaknai visi dan misi BPKP

yang baru, nilai-nilai luhur tersebut adalah : P I O N I R

P : Profesional

I : Integritas

O : Orientasi pada Pengguna

N : Nurani dan Akal Sehat

I : Independen

R : Responsibel

Profesional : profesional birokrat, kompetensi teknis/sertifikasi, kepatuhan pada standar

profesi dan kode etik ataupun ketentuan perundang-undangan

Integritas : kejujuran, objektivitas, keberanian, konsistensi, dan konsekuen.

Orientasi pada pengguna : spirit kewirausahaan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

13

Nurani dan Akal Sehat : Etika pengawasan pada tahapnya yang tertinggi, minimalisasi

distorsi, mengutamakan esensi, nilai untuk bertindak proporsional

Independen : independen dalam sikap dan penampilan

Responsibel serta akuntabel : Obligation to act – obligation to answer, kewajiban untuk

bertindak sesuai dengan tanggung jawabnya serta menjelaskan/menjawab apa yang telah

dilaksanakan.

Selain Nilai luhur yang menjadi tumpuan dalam berkinerja, sejalan dengan arahan Kepala

BPKP dalam berbagai kesempatan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali senantiasa memegang

teguh prinsip “5 AS” dalam bekerja. Prinsip ini diharapkan dijiwai oleh seluruh insan BPKP

dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya. Prinsip tersebut adalah :

1) Kerja Cerdas

Bekerja cerdas memiliki makna menggunakan seluruh kemampuan dan kompetensinya

dalam melaksanakan tugas. Kecerdasan tidak hanya terbatas pada kemampuan teknis

substantif semata namun juga secara emosional dan spiritual. Dalam situasi

menumpuknya beban kerja, pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bali dapat menentukan

prioritas penyelesaian pekerjaan dengan mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan

dan hasil kerja yang diharapkan. Pemikiran lain dalam memaknai kerja cerdas adalah

bagaimana kita bisa menjadi lebih produktif dengan alokasi waktu kerja yang sama atau

dengan menggunakan peralatan yang sama.

2) Kerja Berintegritas

Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bali memegang teguh prinsip integritas dalam

bekerja. Prinsip atau nilai ini mengandung makna bahwa bekerja berlandaskan pada

kejujuran, objektivitas, keberanian, konsistensi, dan konsekuensi. Kelima unsur dalam

integritas tadi mendorong pegawai bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan

integritas maka pegawai yang memiliki kepintaran atau banyak “akal” tidak terjebak

dalam sikap dan cara padang untuk “minteri” atau ngakali”.

3) Kerja Keras

Kerja keras adalah kebalikan dari sifat malas. Prinsip ini merupakan salah satu kunci dari

hidup bahagia di dunia dan akhirat. Kerja keras dalam arti harfiah, yaitu bekerja sekeras

mungkin, hal ini tentu saja tidak cukup. Sehingga kerja keras mesti dibarengi dengan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

14

pemanfaatan ilmu, sehingga bekerja keras dengan segenap kemampuan yang dimiliki

dan tidak mudah pasrah atau kalah sebelum bertanding.

4) Kerja Tuntas

Tuntas memiliki makna selesai atau paripurna. Oleh karena itu prinsip ini mendorong

pegawai BPKP untuk senantiasa bekerja dengan tuntas sampai selesai dan tidak

setengah-setengah. Ketuntasan ini sangat diperlukan dalam mewujudkan peran BPKP

yang berorientasi pada pengguna.

5) Kerja Ikhlas

Ikhlas secara sederhana dapat dimaknai dengan menerima tanpa keluh kesah dan

sumpah serapah, padanan dalam bahasa Jawa adalah “legowo”. Pegawai BPKP

diharapkan bekerja dengan ikhlas di tempat kerja manapaun, jenis pekerjaan apapun,

sekalipun di luar jam kerja. Hal ini dijadikan prinsip agar Pegawai BPKP senantiasa siap

dengan berbagai bentuk penugasan dan ditempatkan pada unit kerja BPKP di Seluruh

Indonesia. Dengan demikian maka apapun yang datang pada kita, menyenangkan atau

tidak, kita terima dengan legowo.

Perumusan visi BPKP selain mempertimbangkan nilai luhur dan prinsip dalam bekerja, juga

diarahkan untuk mengakomodasi domain BPKP dalam pengawasan Akuntabilitas Keuangan

Negara. Domain BPKP tersebut diuraikan dalam rumusan “4 C”, yang dapat dijelaskan

sebagai berikut ;

1) Capacity Buildding/Expertise

Domain ini memiliki makna mendukung penyelenggaraan manajemen pemerintahan

yang profesional melalui kegiatan pendidikan pelatihan, pendampingan, back-up

teknis dalam kesinergian dlam rangka capacity building pengelolaan keuangan negara

dan SPIP.

2) Current Issue

Domain ini mendukung sistem akuntabilitas Presiden terkait issue strategis nasional,

lintas sektoral, big fish berisiko tinggi, melalui kegiatan analisa kebijakan dan evaluasi

program, intelligence, scanning dan PR.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

15

3) Clearing House

Domain ini mendukung penyelenggaraan birokrasi pemerintah yang tertib, 3E dan

penegakan hukum yang berkeadilan untuk mengeliminasi kegamangan dan ketakutan

para pengelola keuangan negara sehingga tidak menghambat, kelancaran

pelaksanaan tugas pembangunan melalui fasilitas, PR, pemahaman perundang-

undangan, evaluasi dan auditing, serta MoU dengan aparat penegak hukum.

4) Check And Balance

Domain ini menunjukkan dukungan BPKP terangka keseimbangan internal dan

eksternal auditor dalam konteks pelunasan terhadap pelaksanaan tugas melalui

kegiatan audit, advokasi, evaluasi, analisis dan PR.

B. Pernyataan Misi

Visi yang telah ditetapkan harus didukung dan dijabarkan melalui misi sehingga visi tersebut

dapat tercapai sesuai harapan. BPKP pada hakekatnya bertujuan memberikan nilai tambah

(value added) melalui dua peran yaitu aktivitas assurance dan consulting. Adapaun misi

BPKP adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas Keuangan Negara yang

mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.

2. Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang professional dan

kompeten.

4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi

auditor/pemerintah.

Keempat misi tersebut menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal-

hal yang masih abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata terlihat pada misi. Keempatnya

pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan perlunya keseimbangan antara

pencapaian kinerja yang berorientasi pada manfaat dari keberadaan BPKP bagi

stakeholders-nya dan kinerja-kinerja aspek pendukung berupa inovasi dan kualitas proses

kerja internal serta peningkatan kapasitas internalnya.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

16

Misi Pertama berkaitan dengan peran BPKP sebagai pengawas intern pemerintah yang

merujuk pada mandat BPKP sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008. BPKP

melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas Keuangan Negara atas kegiatan lintas

sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan

Presiden. Misi ini juga merupakan pengakuan untuk menyerap aspirasi Presiden selaku

shareholder BPKP yang dapat diterjemahkan sebagai tugas bagi BPKP dalam mendorong

terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, meningkatkan kinerja program

Pemerintah, dan mewujudkan iklim yang mencegah KKN. Ketiga aspirasi ini jelas-jelas

perpetaannya dengan fungsi utama auditor internal di bidang good governance,

pengelolaan risiko, dan penerapan sistem pengendalian yang tentu diperlukan guna

mengamankan aset dan mencegah terjadinya kecurangan dan kesalahan sejak dini.

Misi kedua berkaitan dengan peran BPKP sebagai pembina penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti: Penyusunan

pedoman teknis, Sosialisasi SPIP, Pendidikan dan pelatihan SPIP, serta Pembimbingan dan

konsultasi SPIP. Dengan peran ini diharapkan dapat terlaksana percepatan implementasi

SPIP baik di instansi vertikal maupun pemerintah daerah. Sebagai pembina, BPKP juga

harus mampu memberikan contoh atas penerapan implementasi SPIP.

Misi ketiga berkaitan dengan peran BPKP mengembangkan kapasitas APIP yang meliputi:

Pembinaan kompetensi APIP, Pembinaan JFA, Penelitian dan pengembangan sistem dan

prosedur pengawasan, serta sinergi dengan APIP lainnya. Pada misi ini lebih ditekankan

pada pengembangan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia baik internal

maupun eksternal.

Misi keempat berkaitan dengan peran BPKP dalam menyelenggarakan dukungan

pengambilan keputusan presiden/pemerintah. Secara keseluruhan BPKP harus mampu

menyediakan data dan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan oleh

presiden/pemerintah.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

17

C. Tujuan Stratejik

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima

tahun dan merupakan implementasi atau penjabaran dari visi misi. Tujuan strategis yang

ingin dicapai oleh BPKP berdasarkan misi dalam jangka waktu 2010 – 2014 adalah:

Misi 1 : Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.

Tujuan :

1) Terwujudnya tata kelola yang baik pada IPP/IPD//BUMN/BUMD dan meningkatnya

kinerja program pemerintah

2) Terciptanya iklim yang mencegah dan memudahkan pengungkapan kejadian KKN

3) Termanfaatkannya hasil audit dan non audit untuk mendorong pencapaian target-target

dan prioritas pembangunan nasional

Misi 2 : Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah

Tujuan : Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan SPIP

Misi 3 : Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang

professional dan kompeten

Tujuan :

1) Terwujudnya sistem pengawasan yang terintegrasi

2) Meningkatnya kualitas hasil pengawasan sesuai dengan perspektif stockholders dan

stakeholders

3) Meningkatnya kualitas APIP

4) Tersedianya cakupan produk/jasa baru yang dibutuhkan auditan/pengguna untuk

pencapaian target kinerjanya

5) Terwujudnya perencanaan pengawasan yang terarah dan sinergis

6) Terwujudnya jaminan mutu dan kepatuhan pada setiap pelaksanaan kegiatan BPKP

7) Terciptanya efisiensi biaya pengawasan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

18

8) Tercapainya ketepatan waktu pelaporan

9) Tersedianya SDM pengawasan yang kompeten dan berintegritas

10) Tercapainya optimalisasi sistem informasi

11) Terciptanya iklim kerja yang kondusif di lingkungan BPKP

12) Tersedianya anggaran sesuai kebutuhan

13) Tersedianya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan

14) Tersedianya bantuan hukum pada setiap aspek kegiatan

15) Terwujudnya kesejahteraan pegawai

Misi 4 : Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal

bagi auditor/pemerintah

Tujuan : Terwujudnya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi

auditor/pemerintah

D. Program Stratejik

Untuk mencapai tujuan diperlukan strategi melalui berbagai program. Program adalah

kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang

dilaksanakan guna mencapai sasaran tertentu. Program merupakan ukuran pencapaian dari

tujuan dan mencerminkan berfungsinya sasaran/outcome dari program yang telah

ditetapkan. Program BPKP tahun 2010 - 2014 adalah sebagai berikut :

1. Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan

SPIP.

2. Dukungan anajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis lainnya BPKP

3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara - BPKP

Sedangkan sasaran/outcome dari Program BPKP Tahun 2010 - 2014 adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan

negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/ Lembaga Bidang

Perekonomian

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

19

2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan

negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/ Lembaga Bidang

Polsoskam

3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan

negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Daerah

4. Meningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPI pada badan usaha milik negara/pemerintah daerah

5. Meningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan

pembinaan penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan investigasi

Kegiatan dan Sub kegiatan Teknis yang mendukung sasaran/outcome di Pengawasan atas

Instansi Pemerintah Pusat bidang perekonomian, polsoskam, penyelenggaraan keuangan

daerah, akuntan negara dan investigasi, kegiatan teknis terdiri dari :

1. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Fiskal dan Investasi

2. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Produksi dan Sumber Daya Alam

3. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Industri dan Distribusi

4. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP pada kegiatan yang dibiayai dari pinjaman dan

bantuan luar negeri

5. Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Perekonomian Lainnya

6. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga Bidang Pertahanan dan

Keamanan

7. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga Bidang Penegakan Hukum dan

Sekretariat Lembaga Tinggi Negara

8. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

20

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga Bidang Kesejahteraan Rakyat

9. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga Bidang Polsoskam Lainnya

10. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPI Instansi Pemerintah Daerah Wilayah Jawa dan Bali

11. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPI Badan Usaha Agrobisnis, Jasa Konstruksi, dan

Perdagangan

12. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPI Badan Usaha Jasa Perhubungan, Pariwisata, Kawasan

Industri dan jasa lainnya serta Kementerian Negara BUMN

13. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPI Badan Usaha Jasa Keuangan dan Manufaktur

14. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPI Badan Usaha/Lembaga Perminyakan dan Gas Bumi

15. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPI Badan Usaha Milik Daerah

16. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

terkait kegiatan investigasi pada Kementerian/Lembaga

17. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

terkait kegiatan Investigasi pada BUMN/D

18. Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

terkait Hambatan Kelancaran Pembangunan

Sedangkan Sub Kegiatan Teknis terdiri dari :

1. Pengawasan atas kegiatan lintas sektoral

2. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara

3. Pengawasan atas penugasan Presiden

4. Pengawasan atas permintaan stakeholders

5. Reviu LKPP

6. Pengawasan penerimaan negara

7. Pengawasan PHLN

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

21

8. Assesment, Evaluasi GCG, KPI, MR

9. Pengawasan investigatif

10. Bimtek, pengembangan sistem pelaporan keuangan

11. Penyusunan pedoman SPIP

12. Sosialisasi SPIP

13. Diklat SPIP

14. Bimbingan Teknis SPIP

Terdapat kegiatan-kegiatan generik yang dilaksanakan pada Perwakilan BPKP, kegiatan

tersebut berupa :

1. Kegiatan yang berada pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya-BPKP

a. Penyusunan dan evaluasi rencana

b. Pengelolaan kepegawaian dan organisasi

c. Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintah

d. Pembinaan hukum dan pengelolaan kehumasan

e. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran

gaji/tunjangan

f. Pengawasan internal (inspektorat) BPKP

g. Pendidikan dan pelatihan pengawasan

h. Penelitian dan pengembangan pengawasan

i. Penyelenggaraan sistem dukungan pengambilan keputusan Pemerintah/Presiden dan

internal BPKP

j. Pembinaan JFA dan tata kelola APIP

k. Fasilitasi dukungan manajemen Perwakilan BPKP

2. Kegiatan yang berada pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Negara-BPKP berupa kegiatan Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana-BPKP

Pusat

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

22

6. Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011

Implementasi penjabaran Rencana Stratejik dalam rangka mencapai visi dan misi BPKP yang

dijalankan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali dituangkan dalam dokumen perencanaan

berupa Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011(Revisi).

Penetapan Kinerja ini merupakan sebuah bentuk Rencana Kinerja Tahunan yang di

dalamnya memuat rumusan indikator kinerja input, output, dan outcome beserta targetnya

dari seluruh kegiatan dan program.

Dengan adanya dokumen perencanaan berupa Penetapan Kinerja, diharapkan :

a. penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Bali dapat lebih

terarah

b. terdapat alat bagi manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Bali untuk memastikan bahwa

pelaksanaan program dan kegiatan telah selaras dengan upaya pencapaian visi dan misi

BPKP.

Penetapan Kinerja 2011 juga merupakan komitmen seluruh unsur Perwakilan BPKP Provinsi

Bali untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

Indikator input adalah sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat

berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator input yang digunakan terdiri atas besarnya

dana yang digunakan untuk membiayai suatu kegiatan dihitung dengan satuan rupiah dan

pemakaian Hari Pemeriksaan/ Kegiatan yang dihitung dengan satuan Orang Hari

Pemeriksaan/ Kegiatan (OHP/K).

Indikator output merupakan hasil yang langsung diperoleh ketika kegiatan selesai

dilaksanakan yang jenisnya bervariasi, dapat berupa fisik atau non fisik tergantung pada

jenis kegiatannya.

Indikator outcome merupakan indikator yang terbentuk karena adanya output atau bisa

berupa pemanfaatan output yang dapat diukur dalam jangka menengah.

Mengingat sistem pengumpulan data kinerja yang ada masih terbatas, pengumpulan

indikator kinerja dilakukan sampai dengan output.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

23

A. Matrik Program dan Kegiatan

Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP, Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP dan

Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP yang akan

dijalankan Perwakilan BPKP Provinsi Bali dalam tahun 2011 yaitu :

PROGRAM INDIKATOR OUT PUT

1. Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam Laporan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

24

PROGRAM INDIKATOR OUT PUT

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD

Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

Laporan hasil kajian pengawasan

Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik Laporan hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya Jumlah sosialisasi dan bintek penerapan JFA APIP Daerah

2. Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

3. Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP

Jumlah Sarana dan Prasarana

B. Target Kinerja

Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 telah menetapkan target

kinerja berupa indikator out put dan besaran target out putnya yang akan menjadi tolok

ukur bagi keberhasilan kinerja. Indikator kinerja yang menjadi tolok ukur adalah indikator

kinerja input (rencana/anggaran keuangan) dan output.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

25

Target kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

PROGRAM

OUTPUT ANGGARAN

(Rp.000) INDIKATOR TARGET

TAHUNAN RENSTRA

TARGET TAHUN

BERJALAN 1 2 3 4 5

Hasil Pelaksanaan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian 9 LAP 12 LAP 238.260

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian

8 LAP 8 LAP 71.569

Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 59 LAP 57 LAP 828.174

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian

1 LAP 1 LAP 26.031

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian

3 LAP 3 LAP 46.823

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam 78 LAP 50 LAP 361.048

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

12 LAP 26 LAP 94.930

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

30 LAP 40 LAP 289.538

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam

3 LAP 3 LAP 40.400

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam

1 LAP 5 LAP 35.000

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah 5 LAP 5 LAP 47.217

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah 78 LAP 78 LAP 783.032

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD 13 LAP 16 LAP 241.561

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah

2 LAP 2 LAP 58.400

Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah

29 LAP 25 LAP 240.252

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab II – Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja

26

Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah

40 LAP 40 LAP 240.563

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 13 LAP 12 LAP 149.315

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD 20 LAP 22 LAP 401.988

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD 16 LAP 19 LAP 70.241

Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 6 LAP 5 LAP 44.677

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 3 LAP 3 LAP 29.028

Laporan hasil kajian pengawasan 1 LAP 1 LAP 8.972Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 7 LAP 7 LAP 219.921

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

38 LAP 38 LAP 723.705

Jumlah evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah 4 LAP 2 LAP 11.214

Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

44 LAP 44 LAP 11.412.778

Hasil Pengadaan dan Penyaluran

Jumlah Sarana Prasarana

17 Unit 48 Unit 325.000

Jumlah 17.039.639

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011 Bab III – Akuntabilitas Kinerja

27

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

engukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali dilakukan untuk dapat melihat

sejauh mana tercapainya hasil yang diharapkan, yang telah dirumuskan dalam

Rencana Kinerja Tahunan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan

indikator kinerja yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun

2011.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

rangka mewujudkan visi dan misi. Tahap pengukuran kinerja merupakan tahap untuk melihat

capaian kinerja dengan cara membandingkan rencana kinerja yang merupakan komitmen dari

pimpinan dan seluruh personil Perwakilan BPKP Provinsi Bali, dengan realisasinya pada akhir

tahun. Meskipun demikian, pengukuran kinerja tidak semata-mata terbatas kepada

perbandingan seperti dikemukakan diatas tetapi sedapat mungkin termasuk membandingkan

antara capaian kinerja tahun yang dilaporkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan

organisasi sejenis, dan dengan standar yang ada serta melihat sejauh mana visi telah

tercapai.

Pengukuran kinerja dilakukan terhadap program dan kegiatan dengan masing-masing

indikator kinerjanya, terutama indikator kinerja kunci. Keberhasilan capaian program ditandai

dengan keberhasilan kegiatan diukur dengan indikator input dan output.

Target indikator kinerja outcome Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 sebagaimana

ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja semuanya tidak diukur (nol). Hal ini

dikarenakan target tersebut diintegrasikan dengan target di BPKP Pusat.

Untuk dapat mempermudah membuat kesimpulan hasil pengukuran kinerja dan melihat

seberapa jauh capaian dari masing-masing indikator kinerja yang telah ditetapkan, digunakan

skala pengukuran ordinal yang dikategorikan ke dalam lima kategori sebagai berikut:

P

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

28

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih dari 80 % Sangat Baik

II Lebih dari 60 % hingga 80 % Baik

III Lebih dari 40 % hingga 60 % Cukup

IV Lebih dari 20% hingga 40 % Kurang

V 20% kebawah Sangat Kurang

(Hasil pengukuran kinerja dapat dilihat dalam formulir terlampir sebagai bagian dari laporan

ini).

Terhadap capaian kinerja, kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab

keberhasilan ataupun kegagalan. Analisis capaian kinerja terutama dilakukan apabila terjadi

celah kinerja yang cukup signifikan antara target dan realisasinya dan antara realisasi capaian

tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Selanjutnya, terhadap kekurangan yang terjadi

ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang.

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Untuk melihat keberhasilan organisasi maka dilakukan evaluasi dan analisis kinerja. Evaluasi

dan analisis dilakukan pada capaian indikator kinerja program dan efisiensi serta efektifitas

kegiatan. Agar simpulan atas hasil evaluasi kinerja dapat dibuat, evaluasi capaian kinerja

dilakukan terhadap setiap indikator kinerja yang ada.

Evaluasi kinerja yang dimaksud di dalam laporan ini adalah evaluasi secara internal/mandiri

terhadap kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali, untuk memberikan gambaran lebih lanjut

tentang :

• Efektifitas kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan

• Efisiensi kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan

• Pencapaian hasil program pada tahun berjalan

Selain itu juga dilakukan analisis mengenai faktor-faktor keberhasilan/kegagalan suatu

program/kegiatan untuk tahun berjalan dan terhadap tahun sebelumnya serta identifikasi

permasalahan dan solusi. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja

nyata dengan kinerja yang direncanakan. Selain itu juga diinformasikan komparabilitas

realisasi capaian tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

29

Efektifitas kegiatan diartikan sebagai “tingkat kemampuan suatu kegiatan untuk mewujudkan

hasil yang diinginkan”. Pengukuran efektifitas kegiatan difokuskan pada capaian indikator

outcome dari kegiatan tersebut. Suatu kegiatan dikatagorikan efektif bila mampu mencapai

angka rata-rata outputnya minimal 100 %, dan sebaliknya, kegiatan dinyatakan kurang/tidak

efektif apabila capaian rata-rata indikator outputnya di bawah 100 %.

Penilaian efektifitas dalam laporan ini belum dapat dilakukan karena belum ada penetapan

target outcome kegiatan sesuai arahan BPKP Pusat dan hal tersebut terkait dengan target

BPKP Pusat.

Efisiensi kegiatan diartikan sebagai “kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input

yang lebih sedikit tetapi dapat menghasilkan output yang sama, atau input yang sama dapat

menghasilkan output yang lebih besar”. Dengan kata lain, suatu kegiatan dikatakan efisien

apabila rata-rata prosentase capaian output lebih tinggi dari rata-rata prosentase capaian

input”. Dengan demikian, fokus perhatian dalam pengukuran efisiensi adalah indikator input

dan output dari suatu kegiatan.

Efisiensi suatu kegiatan dapat disimpulkan setelah membandingkan angka capaian

efisiensi (disingkat ACE) dengan standar efisiensi yang dipakai (disingkat SED).

Angka capaian efisiensi (ACE) diperoleh dengan membandingkan capaian output dengan

capaian input, sebagaimana rumus di bawah ini :

ACE =% capaian output % capaian input

Sedangkan angka standar efisiensi yang dipakai (SED) merupakan angka pembanding

yang dijadikan dasar dalam menilai efisiensi. Angka ini bisa berupa angka capaian efisiensi

tahun lalu, angka capaian efisiensi instansi lain untuk kegiatan yang sama, atau angka

capaian efisiensi sesuai rencana capaian/ target, dan sebagainya.

Dalam laporan ini SED yang digunakan sebagai pembanding adalah angka capaian efisiensi

sesuai rencana capaian/target, yaitu 1, yang diperoleh dengan memakai rumus:

SED (angka capaian efisiensi sesuai rencana capaian/target) =

% rencana capaian output % rencana capaian input

= 100 % 100 %

= 1

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

30

ACE kemudian dibandingkan dengan SED dan penilaian diberikan dengan cara sebagai

berikut:

Jika ACE > SED maka kegiatan dianggap efisien

Jika ACE < SED maka kegiatan dianggap tidak efisien

1. Evaluasi Kinerja Kegiatan

Pada tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Bali merencanakan melaksanakan 28 kegiatan

dengan gambaran hasil pengukuran kinerjanya (self assesment) sebagai berikut :

• Dari 26 hasil kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara

dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sesuai dengan

hasil revisi PKP2T semester I sebanyak 517 PP. Dari 517 PP terdapat 37 PP atau

7,16% yang dibatalkan, sehingga target PKP2T tahun 2011 adalah sebanyak 480 PP.

Terdapat 7 PP Bidang Investigasi yang tidak dapat dilaksanakan. Disamping itu telah

dilaksanakan 302 PP Non PKP2T. Dengan demikian jumlah PP yang telah dilaksanakan

seluruhnya 775 PP atau 161,45% dari target PKP2T.

Adapun PP yang dibatalkan sebagai berikut :

1) Bidang PIPP :

a) Audit atas Keberhasilan PNPM di wilayah Bali dan NTB tidak dilaksanakan

sebanyak 2 PP sesuai surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali Nomor: S-

3944/PW22/2/2011 tanggal 01 Desember 2011 ;

b) Audit Operasional Dana Dekonsentrasi pada BKKBN Provinsi Bali dan NTB tidak

terlaksana sebanyak 2 PP karena tidak ada dana dekonsentrasi pada obyek

bersangkutan;

c) Audit kinerja BOK Kemenkes RI pada Provinsi NTB tidak terlaksana sebanyak 2

PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Kesehatan;

d) Audit Operasional atas Dana Dekonsentrasi Kementerian Budpar Provinsi Bali

tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen Kementerian

Budaya dan Pariwisata;

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

31

e) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu SD (DAK) tidak terlaksana

sebanyak 5 PP karena tidak ada realisasi penyerapan DAK bidang Pendidikan;

f) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan pada Kementerian Agama pada Provinsi Bali tidak dilaksanakan

sebanyak 1 PP karena telah diaudit oleh Itjen Kementerian Agama RI;

g) Terdapat 18 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun 2011.

2) Bidang APD :

a) Evaluasi terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah Pengelolaan

Keuangan Daerah pada Pemda A tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena sesuai

Surat Deputi Nomor: S-514/D4/02/2011 tanggal 26 Oktober 2011 ditunda

pelaksanaannya sampai tahun berikutnya;

b) Evaluasi AKIP di wilayah Bali dan NTB tidak terlaksana sebanyak 4 PP karena

sesuai Surat Deputi Bidang Pengawasan PKD Nomor: S-307/D4/01/2011 tanggal

12 Juli 2011 hanya dilaksanakan pada 5 Pemda.

3) Bidang AKN :

Terdapat 1 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun 2011.

• Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP dengan target 44 output

telah dilaksanakan seluruhnya sebanyak 74 output atau 168,18%.

• Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP dengan target

48 unit telah dilaksanakan seluruhnya sebanyak 106 unit atau 220,83%. Tingginya

capaian hasil kegiatan ini disebabkan adanya perubahan target pengadaan yang semula

48 unit menjadi 106 unit. Namun atas perubahan target tersebut, tidak diakomodasi

dalam revisi RKT. Target 106 unit tersebut berupa 58 unit Meubelair dan 48 unit alat

pengolah data.

• Dari sisi efisiensi hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara

dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dari target 26

kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil

melaksanakan kegiatan secara efisien sebanyak 22 kegiatan atau (84,61%) dan

4 kegiatan atau (15,39%) kegiatan dilaksanakan tidak efisien. Kegiatan yang tidak

efisien secara garis besar disebabkan adanya penambahan tenaga auditor yang berakibat

penambahan anggaran.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

32

• Dari sisi efisiensi hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP, dari

target 1 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil

melaksanakan secara efisien sebanyak 1 kegiatan atau (100%)

2. Evaluasi Pencapaian Program

Dari hasil penilaian sendiri (self assesment) terhadap 3 (tiga) program, yaitu program yang

mendukung 26 kegiatan utama, 1 program yang mendukung 1 kegiatan dukungan dan

1 program kegiatan sarana prasarana untuk mencapai terlaksananya kegiatan utama dengan

menggunakan metode kerja sebagaimana diuraikan sebelumnya, menunjukkan bahwa

capaian kinerja program Perwakilan BPKP Provinsi Bali untuk tahun 2011 telah mendukung

kinerja BPKP Pusat.

Capaian rata-rata indikator kinerja program tahun 2011 adalah sebagai berikut :

NO PROGRAM OUTPUT

URAIAN INDIKATOR (%) Capaian

1 Hasil Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian 308,33

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian 566,67

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian

237,50

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian 200,00

Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 142,11

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam 178,00

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00

100,00

Pelaksanaan Efektivitas Efisiensi

Tercapai

Tidak Tercapai

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

33

NO PROGRAM OUTPUT

URAIAN INDIKATOR (%) Capaian

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden bidang Polsoskam 241,67

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

180,00 Laporan hasil pengawasan atas

penerimaan negara bidang Polsoskam 100,00

Laporan hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder bidang Polsoskam

180,00

Laporan hasil Pengawasan BUN bidang Polsoskam 871,43

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah 160,00

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah 121,79

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD

125,00 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah

1.150,00

Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah

192,00

Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah

230,00

Laporan evaluasi penerapan tata kelola APIP daerah 100,00

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

200,00

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD 109,09

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD 131,58

Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 220,00

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 166,67

Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 100,00

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

121,05

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

34

NO PROGRAM OUTPUT

URAIAN INDIKATOR (%) Capaian

Laporan hasil kajian pengawasan 100,00

Capaian rata – rata 264,82 2 Hasil Penyelenggaraan

Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Prosentase jumlah rencana pengawasan terealisir Penyusunan dan evaluasi rencana pengawasan

100,00

Persepsi kepuasan atas pelayanan pengelolaan kepegawaian Pengelolaan kepegawaian dan organisasi

100,00

Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran diajukan sesuai prosedur Pengelolaan Keuangan

100,00

Tingkat opini auditor eksternal terhadap LK BPKP Pengelolaan Keuangan

100,00

Persepsi publik positif terhadap BPKP Pembinaan hukum dan pengelolaan kehumasan

100,00

Persentase implementasi sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal(manajemen BPKP) Dukungan manajemen Pusinfowas

100,00

Persentase tingkat penerapan JFA Pembinaan JFA 100,00

Persentase pemanfaatan hasil pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan penyelenggaraan SPIP yang dijadikan bahan pengambilan keputusan internal. Pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan Penyelenggaraan SPIP oleh Perwakilan

100,00

Capaian rata-rata 100,00 3 Hasil Pengadaan dan

Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP

Indeks efektifitas pengelolaan aset Penyediaan dan pengelolaan sarana 100,00

Capaian rata-rata 100,00

Capaian Rata-Rata Seluruh Program 217,44

Capaian rata - rata program adalah sebesar 217,44%. Target outcome kinerja program

tidak dapat diukur capaian kinerja output/kegiatan mengingat pencapaian indikator outcome

kinerja tersebut tidak ditetapkan dan tidak dapat dikendalikan (uncontrolable) oleh Perwakilan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

35

BPKP Provinsi Bali karena terkait dengan capaian BPKP Pusat.

Uraian capaian kinerja output/kegiatan masing-masing program utama

Perwakilan BPKP Provinsi Bali Tahun 2011 berikut evaluasi dan analisisnya adalah

sebagai berikut :

Sasaran Strategis Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui

Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan Bidang Perekonomian

Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

Uraian Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Lap 12 37 308,33

2 Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LKKL/LKPD Bidang Perekonomian Lap 3 17 566,67

3 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian Lap 1 2 200,00

4 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Lap 8 19 237,50

5 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Lap 57 81 142,11

Jumlah Lap 81 156 192,59

Capaian kinerja output/kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Capaian hasil pengawasan lintas sektoral

Kegiatan pengawasan lintas sektoral pada bidang perekonomian dalam tahun 2011

ditargetkan sebanyak 12 PP dengan output sebanyak 12 Laporan. Atas 12 PP dalam

PKP2T tersebut terdapat 1 PP yang batal, yaitu Audit Kinerja Ketahanan Pangan Prov. NTB

Kabupaten Bima karena telah diaudit oleh Itjen Kementerian Pertanian. Atas 11 PP yang

direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 23 laporan. Selain itu, terdapat 10 PP

Non PKP2T dengan output sebanyak 14 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja

kegiatan ini sebesar 308,33%.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

36

2. Capaian hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL/LKPD Bidang

Perekonomian

Kegiatan bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL pada bidang perekonomian dalam

tahun 2011 ditargetkan sebanyak 3 PP dengan output sebanyak 3 Laporan. Atas 3 PP

dalam PKP2T tersebut seluruhnya telah terlaksana, yaitu Bimtek Penyusunan Laporan

Keuangan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Bimbingan Teknis Penyusunan

Laporan Keuangan pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada wilayah Bali

dan NTB. Selain realisasi 3 PP tersebut, juga telah dilaksanakan 1 PP yang targetnya

temasuk pada kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian

(butir 4). Atas 4 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 4 laporan.

Selain itu, terdapat 12 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 13 laporan. Dengan

demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 566,67%.

3. Capaian hasil pengawasan atas penerimaan Negara Bidang Perekonomian

Kegiatan pengawasan atas penerimaan negara pada bidang perekonomian dalam tahun

2011 ditargetkan sebanyak 1 PP dengan output sebanyak 1 Laporan. Atas 1 PP dalam

PKP2T tersebut telah dapat dilaksanakan, yaitu Audit Operasional Optimalisasi Penerimaan

Negara pada BPS Provinsi Bali. Selain itu, terdapat 1 PP Non PKP2T dengan output

sebanyak 1 laporan yaitu Sosialisasi Pedoman Audit PNBP. Dengan demikian, capaian

kinerja kegiatan ini sebesar 200%.

4. Capaian hasil pengawasan atas permintaan stakeholder

Kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholder pada bidang perekonomian dalam

tahun 2011 ditargetkan sebanyak 10 PP. Pada semester I dilakukan revisi 2 PP, sehingga

target menjadi 8 PP dengan output sebanyak 8 Laporan. Atas 8 PP dalam PKP2T tersebut

telah terlaksana 7 PP, yaitu Audit Kinerja atas Program Pembangunan Infrastruktur

Perdesaan (PPIP), Inventarisasi Aset Kementerian ESDM pada PT PLN. Atas 7 PP yang

direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 7 laporan. Sedangkan 1 PP yaitu Reviu

L/K Interim Tahun 2011 Kementerian Kelautan dan Perikanan di Provinsi Bali realisasinya

dimasukkan dalam kegiatan bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL pada bidang

perekonomian.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

37

Selain itu, terdapat 12 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 12 Laporan. Dengan

demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 237,50%.

5. Capaian hasil pengawasan atas Proyek PHLN

Kegiatan pengawasan atas Proyek PHLN pada bidang perekonomian dalam tahun 2011

ditargetkan sebanyak 59 PP. Pada semester I dilakukan revisi 2 PP, sehingga target

menjadi 57 PP dengan output sebanyak 57 Laporan. Atas 57 PP dalam PKP2T tersebut

telah terlaksana 57 PP.

Jenis kegiatan pengawasan atas Proyek PHLN pada bidang perekonomian dalam tahun

2011 meliputi Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Program:

a. Second Decentralized Health Services (DHS-2);

b. Indonesia Vocational Education Strengthening Project (INVEST);

c. Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information (FEATI);

d. PNPM Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) /Regional

Infrastrukture For Social And Economic Development (RISE);

e. Nusa tenggara Barat-Water Resources Management Project (NTB-WRMP);

f. Water Sanitation for Low Income Community (WSLIC II);

g. PNPM Mandiri Perdesaan;

h. PNPM Mandiri Perkotaan;

i. Indonesia Managing Higher Education For Rellevance and Efficiency (IMHERE);

j. Sustainable Capacity Building for Decentralization Project-SCBDP;

k. BOS KITA;

l. Early Childhood Education and Development Project (ECEDP);

m. Nutrition Improvement trough Community Empowerment (NICE);

n. Better Education trough Reformed Management and Universal Teacher Upgrading

(BERMUTU).

Atas 57 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 57 laporan. Selain itu,

terdapat 19 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 24 Laporan. Dengan

demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 142,11%.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

38

Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas

keuangan negara dan pembinaan SPIP pada Kementerian/Lembaga Bidang Polsoskam

Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

Uraian Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam

Lap 50 89 178,00

2 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

Lap 12 29 241,67

3 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

Lap 40 72 180,00

4 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam

Lap 3 3 100,00

5 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam

Lap 5 9 180,00

6 Laporan hasil pengawasan BUN Lap 14 122 871,43

Jumlah Lap 124 324 261,29

Capaian kinerja output/kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Capaian hasil pengawasan lintas sektoral

Kegiatan pengawasan lintas sektoral pada bidang polsoskam dalam tahun 2011

ditargetkan sebanyak 73 PP. Dari target tersebut telah dilakukan revisi sebanyak 23 PP

sehingga target menjadi 50 PP dengan output 50 Laporan. Adapun 23 PP yang telah

direvisi terdiri dari 12 PP pada semester I dan 11 PP pada semester II.

Jenis kegiatan pengawasan lintas sektoral pada bidang polsoskam dalam tahun 2011

meliputi Audit Kinerja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta Audit Operasional atas:

a. Dana Dekonsentrasi Kementrian Sosial;

b. Dana Dekonsentrasi pada Kementerian Perumahan Rakyat;

c. Dana Dekonsentrasi pada Kantor Perpustakaan Nasional;

d. Program Jamkesmas;

e. Program Peningkatan Sarana Prasarana Wajib Belajar Dikdas 9 tahun;

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

39

f. Program Peningkatan Mutu (DAK);

g. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun pada Kementerian Agama;

h. Program Pendidikan Menengah di Lingkungan Kementrian Agama;

i. Program Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementeraian Agama;

j. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Kementrian Agama.

Atas 50 PP tersebut, telah dilaksanakan sebanyak 50 PP dengan output 49 Laporan.

Sedangkan 1 PP yaitu Audit Operasional atas Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali telah diterbitkan surat tugasnya, namun

tidak dapat diterbitkan laporannya karena telah diaudit oleh Itjen Kementerian Agama.

Selain itu, terdapat 30 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 40 laporan. Dengan

demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 178%.

2. Capaian hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

Kegiatan pengawasan atas permintaan presiden pada bidang polsoskam dalam tahun

2011 ditargetkan sebanyak 12 PP dengan output sebanyak 12 Laporan. Atas 12 PP dalam

PKP2T tersebut telah dapat dilaksanakan seluruhnya, yaitu Audit Operasional Program

RASKIN dan Monitoring Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Dukungan UKP4.

Atas 12 PP yang dilaksanakan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 16 laporan.

Selain itu, terdapat 12 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 13 laporan. Dengan

demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 241,67%.

3. Capaian hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam

Kegiatan bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL pada bidang polsoskam dalam

tahun 2011 ditargetkan sebanyak 42 PP. Pada semester I dilakukan revisi 2 PP, sehingga

target menjadi 40 PP dengan output sebanyak 40 Laporan. Atas 40 PP dalam PKP2T

tersebut telah dilaksanakan sebanyak 40 PP, meliputi Bimtek Penyusunan Laporan

Keuangan pada Kementerian Kesehatan, Kanwil Hukum dan HAM, Kepolisian Daerah,

Kejaksaan Tinggi, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan Nasional, Komisi Pemilihan

Umum, serta Badan Pertanahan Nasional. Atas 40 PP yang direalisasikan tersebut, telah

diterbitkan sebanyak 40 laporan.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

40

Selain itu, terdapat 30 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 32 laporan. Dengan

demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 241,67%.

4. Capaian hasil pengawasan atas penerimaan Negara Bidang Polsoskam

Kegiatan pengawasan atas penerimaan negara pada bidang polsoskam dalam tahun 2011

ditargetkan sebanyak 3 PP dengan output sebanyak 3 Laporan. Atas 3 PP dalam PKP2T

tersebut telah dilaksanakan sebanyak 3 PP, meliputi meliputi Audit Operasional

Pengelolaan PNBP di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, serta Audit Operasional

PNBP pada Kementerian Agama. Atas 3 PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan

sebanyak 3 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 100%.

5. Capaian hasil pengawasan atas permintaan stakeholder

Kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholder pada bidang polsoskam dalam tahun

2011 ditargetkan sebanyak 7 PP. Pada semester II terdapat revisi 2 PP, sehingga target

menjadi 5 PP dengan output sebanyak 5 Laporan. Atas 5 PP dalam PKP2T tersebut telah

dilaksanakan sebanyak 5 PP, meliputi Audit Kinerja BOK Kementerian Kesehatan serta

Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2011 pada Kementerian Agama. Terhadap 5

PP yang direalisasikan tersebut, telah diterbitkan sebanyak 5 laporan.

Selain itu, terdapat 4 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 4 laporan. Dengan demikian,

capaian kinerja kegiatan ini sebesar 180%.

6. Capaian hasil pengawasan BUN

Kegiatan pengawasan BUN bidang polsoskam dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 14

PP dengan output sebanyak 14 Laporan. Atas 14 PP dalam PKP2T tersebut telah

dilaksanakan seluruhnya, meliputi Evaluasi Penyerapan Anggaran pada 13

Kementerian/Lembaga di wilayah Bali dan NTB dan telah diterbitkan sebanyak 71 laporan.

Selain itu, terdapat 17 PP Non PKP2T dengan output sebanyak 51 laporan. Dengan

demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 871,43%.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

41

Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah daerah

Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

Uraian Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah

Lap 5 8 160,00

2 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

Lap 78 95 121,79

3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Lap 16 20 125,00

4 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah

Lap 2 23 1.150,00

5 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah

Lap 25 48 192,00

6 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah

Lap 40 92 230,00

7 Laporan hasil evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

Lap 2 2 100,00

Jumlah Lap 168 288 171,43

Capaian kinerja output/kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Capaian hasil pengawasan lintas sektoral

Kegiatan pengawasan lintas sektoral pada bidang keuangan daerah dalam tahun 2011

ditetapkan dalam PKP2T sebanyak 5 PP dengan output 5 laporan dan seluruhnya telah

dapat dilaksanakan. Capaian indikator kinerja kegiatan ini didukung oleh kegiatan Analisa

dan Evaluasi atas Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Prioritas Pembangunan

Pemerintah. Kegiatan Analisa dan Evaluasi atas Dukungan Pemerintah Daerah terhadap

Prioritas Pembangunan Pemerintah ditargetkan untuk dilaksanakan sebanyak 5 (lima)

penugasan dan direalisasikan seluruhnya atau tercapai 100%. Realisasi penugasan untuk

kegiatan ini adalah sebagai berikut:

a. Analisis dan Evaluasi atas Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Prioritas

Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Kabupaten Jembrana;

b. Analisa dan Evaluasi atas Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Prioritas

Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Provinsi Bali;

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

42

c. Analisa dan Evaluasi atas Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Prioritas

Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Kabupaten Gianyar;

d. Analisa dan Evaluasi atas Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Prioritas

Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur;

e. Analisa dan Evaluasi atas Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Prioritas

Pembangunan Pemerintah Tahun 2011 pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara

Barat.

Terdapat 3 (tiga) kegiatan lainnya yaitu Koordinasi Rencana Pelaksanaan Audit JKJ di

Pemerintah Kabupaten Jembrana, Audit Bersama/Joint Audit Pelaksanaan Jaminan

Kesehatan Jembrana (JKJ) Tahun 2010 dan Perbaikan Laporan atas Monitoring Dana

Alokasi Khusus yang merupakan kegiatan Non-PKP2T. Dengan demikian capaian kinerja

kegiatan ini adalah sebanyak 8 Laporan dari 5 laporan yang ditargetkan atau sebesar

160%.

2. Capaian hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

Kegiatan pengawasan atas permintaan BUN bidang keuangan daerah dalam tahun 2011

ditargetkan dalam PKP2T sebanyak 78 PP dengan output sebanyak 78 laporan. Capaian

kinerja kegiatan ini didukung oleh 3 (tiga) jenis kegiatan, yaitu

a. Monitoring Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Transfer lainnya sebanyak 75

laporan;

b. Diseminasi Monitoring DAK dan Validasi Hasil Monitoring DAK, DPDF-PPD dan DPPIP

sebanyak 2 laporan; dan

c. Monitoring Penyelenggaraan SIMDA sebanyak 1 laporan.

Kegiatan Monitoring Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Transfer Lainnya

menghasilkan 75 (tujuh puluh lima) laporan yang dilaksanakan pada 7 (tujuh) pemerintah

daerah sebagai berikut :

1) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemprov Bali sebanyak 6

laporan;

2) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemkab. Tabanan

sebanyak 15 laporan;

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

43

3) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemkab. Karangasem

sebanyak 12 laporan;

4) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemkab. Buleleng

sebanyak 10 laporan;

5) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemkot Mataram sebanyak

10 laporan;

6) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemkab. Sumbawa Barat

sebanyak 10 laporan; dan

7) Monitoring DAK dan Dana Transfer Lainnya TA 2010 Pada Pemkab. Dompu sebanyak

12 laporan.

Selain realisasi 78 PP di atas terdapat realisasi kegiatan Evaluasi Penyerapan APBD Tahun

2011 yang targetnya ditetapkan dalam Kegiatan Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan

LKPD (butir 3). Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2011 dilaksanakan pada 4 (empat)

pemerintah daerah sebagai berikut :

a. Pemerintah Provinsi Bali;

b. Pemerintah Kabupaten Karangasem;

c. Pemerintah Provinsi NTB; dan

d. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Selain itu, terdapat 13 (tiga belas) kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan Non PKP2T,

sebagai berikut :

a. Asistensi/ Fasilitasi Pelatihan SIMDA Keuangan pada Pemerintah Kota Bima;

b. Percepatan Finalisasi atas Laporan Monitoring Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana

Transfer Lainnya di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat;

c. Asistensi Penerapan Aplikasi SIMDA BMD pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa

Tahun Anggaran 2011 (Tahap I dan II);

d. Narasumber Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan Kabupaten Tabanan;

e. Supervisi dalam Rangka Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2011 pada Pemerintah

Kabupaten Karangasem;

f. Pemrosesan Penyelesaian Laporan DAK, DPIPD dan DPPIP Tahun 2010 Provinsi Bali

dan NTB;

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

44

g. Bimbingan Teknis SIMDA Gaji;

h. Forum Bidang APD di Surabaya untuk Perwakilan BPKP Provinsi Bali;

i. Asistensi implementasi SIMDA BMD Tahun 2011 pada Pemerintah Provinsi Bali;

j. Asistensi Lanjutan Penerapan Aplikasi SIMDA BMD pada Pemkab Sumbawa TA 2011;

k. Asistensi Kegiatan Inventarisasi BMD dan SIMDA BMD pada Pemerintah Kota

Mataram;

l. Forum Bidang APD di Surabaya untuk Perwakilan BPKP Provinsi NTB;

m. Supervisi Monitoring DAK Tahun 2010 di Kabupaten Tabanan.

Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 95 Laporan dari 78 laporan

yang ditargetkan atau sebesar 121,79%.

3. Capaian hasil bimtek/asistensi penyusunan LKPD

Kegiatan bimtek/asistensi penyusunan LKPD dalam tahun 2011 ditetapkan dalam PKP2T

sebanyak 16 PP dengan output 16 laporan. Capaian kinerja kegiatan ini didukung oleh

beberapa kegiatan meliputi Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2011, Evaluasi Penyusunan

dan Penetapan APBD Tahun 2011, Kajian Permasalahan PBJ oleh APIP, Monitoring dan

Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan

Tindak Lanjut, dan Analisis Kinerja Keuangan Pemda dan Kompilasi LKPD Tahun 2010.

Atas 16 PP tersebut dapat dilaksanakan sebanyak 12 PP dengan output 12 laporan.

Sedangkan 4 PP Kegiatan Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2011 realisasinya dilaporkan sebagai

capaian kegiatan pengawasan BUN bidang keuangan daerah (butir 2).

Kegiatan Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD Tahun 2011 dilakukan pada 6 (enam)

Pemerintah Daerah sebagai berikut:

a. Kabupaten Sumbawa;

b. Kabupaten Lombok Utara;

c. Kabupaten Lombok Tengah;

d. Kabupaten Karangasem;

e. Kabupaten Klungkung;

f. Kabupaten Buleleng.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

45

Kegiatan Kajian Permasalahan Pengadaan Barang dan Jasa oleh APIP dilaksanakan pada

Inspektorat Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan.

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Pemutakhiran Data

Hasil Pengawasan dan Tindak Lanjut masing-masing menghasilkan 1 (satu) laporan.

Kegiatan Analisis Kinerja Keuangan Pemda dan Kompilasi LKPD Tahun 2010 se-Provinsi

Bali dan se-Provinsi NTB masing-masing menghasilkan 1 (satu) laporan.

Selain capaian kegiatan yang telah ditetapkan dalam PKP2T terdapat 8 (delapan) kegiatan

lainnya yang merupakan Non PKP2T meliputi:

a. Audit Tujuan Tertentu atas Pengelolaan Keuangan dan Aset TK/SD Model Pemerintah

Kota Mataram;

b. Asistensi Kegiatan Sensus Barang Milik Daerah (BMD) pada Pemerintah Kabupaten

Bangli Tahun 2011;

c. Peserta Focus Group Discussion Manual Audit Pengadaan Barang/Jasa;

d. Pendampingan Pelaksanaan Pendataan Aset Pemerintah Kabupaten Buleleng;

e. Pendampingan Pelaksanaan Inventarisasi Aset Pemerintah Kabupaten Bima;

f. Pendampingan Perbaikan Tata Kelola Aset Daerah Kabupaten Tabanan;

g. Pendampingan Verifikasi Pemberian Kode Barang dalam Daftar Aset Tetap sebagai

Database Pengoperasian SIMDA BMD pada Kabupaten Klungkung;

h. Pembahasan Capaian Kinerja Tahun 2011 dan Penyusunan Rencana Kerja Bidang APD

Tahun 2012.

Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 20 Laporan dari 16 laporan

yang ditargetkan atau sebesar 125,00%.

4. Capaian hasil pengawasan atas permintaan stakeholder

Kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholder pada bidang keuangan daerah

ditetapkan dalam PKP2T tahun 2011 sebanyak 2 PP dengan output sebanyak 2 laporan

dan seluruhnya tercapai. Capaian indikator kinerja hasil pengawasan atas permintaan

stakeholder ini didukung oleh: Audit/Monitoring Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah

(OPAD) dan Kajian Current Isues.

Kegiatan Audit/Monitoring Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD) direalisasikan

dalam Pemeriksaan Perampungan Pajak Hotel, Restoran, dan Hiburan Tahun 2010

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

46

Kabupaten Lombok Barat dan kegiatan Kajian Current Isues direalisasikan dalam Kajian

terhadap rencana transformasi PUSKESMAS menjadi PUSKESMAS BLUD pada Pemkab

Klungkung. Kegiatan tersebut masing-masing menghasilkan 1 (satu) laporan.

Selain capaian kegiatan yang telah ditetapkan dalam PKP2T terdapat 21 (dua puluh satu)

kegiatan lainnya yang merupakan Non PKP2T. Dalam jumlah tersebut, terdapat satu laporan

yang surat tugasnya terbit tahun 2010 yaitu Laporan Hasil Audit atas Aset Pemerintah

Pusat di Rumah Temisi Gianyar yang bersumber dari dana APBN.

Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 23 Laporan dari 2 laporan

yang ditargetkan atau sebesar 1.150,00%.

5. Capaian hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik

Kegiatan pengawasan atas kinerja pelayanan publik dalam tahun 2011 ditetapkan dalam

PKP2T tahun 2011 sebanyak 25 PP dengan output sebanyak 25 laporan dan seluruhnya

telah dapat dilaksanakan. Capaian kinerja kegiatan ini didukung oleh 3 (tiga) kegiatan,

yaitu Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah.

Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dilaksanakan pada 18 (delapan

belas) Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011 dilakukan pada 5

(lima) Pemerintah Daerah yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten

Lombok Timur, Kota Mataram, dan Kabupaten Badung.

Kegiatan Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah dilaksanakan pada 2 (dua)

Pemerintah Daerah meliputi Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Klungkung. Atas

kegiatan ini diterbitkan sebanyak 12 laporan.

Selain capaian kegiatan yang telah ditetapkan dalam PKP2T terdapat 13 (tiga belas)

kegiatan lainnya yang merupakan Non PKP2T.

Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 48 Laporan dari 25 laporan

yang ditargetkan atau sebesar 192,00%.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

47

6. Capaian dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah dalam tahun 2011

ditetapkan dalam PKP2T sebanyak 40 PP dengan output sebanyak 40 laporan. Capaian

kinerja kegiatan ini dilaksanakan melalui kegiatan Monitoring Penyelenggaraan SIMDA,

Sosialisasi Kegiatan Pengelolaan Keuangan Daerah, Bimtek Pengelolaan Keuangan

Daerah, Sosialisasi/Bimtek SPIP, Sosialisasi Juklak Evaluasi LAKIP, Sosialisasi Pedoman

Audit PBJ dan Penyusunan Profil Pemda.

Monitoring Penyelenggaraan SIMDA dilakukan pada 8 (delapan) pemerintah daerah

sebagai berikut :

1. Kabupaten Sumbawa Barat;

2. Provinsi NTB;

3. Provinsi Bali;

4. Kabupaten Badung;

5. Kabupaten Gianyar;

6. Kabupaten Tabanan;

7. Kabupaten Klungkung;

8. Kabupaten Bangli.

Sosialisasi Kegiatan Pengelolaan Kegiatan Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan dalam

9 (Sembilan) kegiatan sebagai berikut :

a. Sosialisasi Reviu Laporan Keuangan pada Inspektorat Kabupaten Gianyar

b. Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bagian Keuangan Pemerintah

Kabupten Bangli

c. Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah dengan Aplikasi SIMDA pada Pemerintah

Kabupaten Karangasem

d. Pelatihan Program Aplikasi Komputer SIMDA di Kantor Perwakilan BPKP Prov Bali

e. Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Buleleng Tahun

Anggaran 2010

f. Asistensi Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah per 31 Desember 2010 Kabupaten

Bangli

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

48

g. Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem

Tahun Anggaran 2010

h. Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Tahun

Anggaran 2010

i. Asistensi Implementasi SIMDA BMD pada Pemerintah Provinsi Bali

Kegiatan Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan dalam 10 (sepuluh) kegiatan

sebagai berikut :

a. Asistensi Implementasi SIMDA BMD pada Pemerintah Provinsi Bali;

b. Asistensi Implementasi SIMDA BMD pada Provinsi NTB Tahun 2010;

c. Fasilitasi Implementasi SIMDA BMD Kabupaten Badung guna Mendukung Laporan

Keuangan Tahun 2010;

d. Asistensi Implementasi SIMDA Keuangan Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2010;

e. Bimbingan Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten

Karangasem TA 2010;

f. Asistensi Reviu Laporan Keuangan Pada Pemerintah Provinsi NTB Tahun 2010;

g. Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SIMDA pada Biro Keuangan Setda

Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2010;

h. Asistensi terhadap Temuan BPK dan Membuat Rencana Aksi atas Temuan Tersebut;

i. Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada Pemerintah

Kabupaten Lombok Utara Tahun Anggaran 2010;

j. Monitoring Perbaikan SPIP pada Pemerintah Kabupaten Badung.

Kegiatan Sosialisasi/Bimtek SPIP dilakukan terhadap 5 (lima) pemerintah daerah, antara

lain:

a. Bimbingan Teknis SPIP di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun

2011;

b. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Kabupaten Lombok

Tengah;

c. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Kabupaten Lombok Utara;

d. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Kab. Karangasem;

e. Sosialisasi PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP pada Inspektorat Kota Mataram.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

49

Sosialisasi Pedoman Audit PBJ pada Inspektorat Kabupaten Tabanan dan Sosialisasi Juklak

Evaluasi AKIP pada Inspektorat Kabupaten Klungkung masing-masing menghasilkan 1

(satu) laporan.

Penyusunan Profil Kabupaten dilakukan pada Kabupaten Kota Mataram Tahun 2010 dan

Kabupaten Jembrana Tahun 2010 masing-masing menghasilkan 1 (satu) laporan.

Sosialisasi/Bimtek SPIP dilakukan pada 4 pemerintah daerah yaitu Kabupaten Jembrana,

Kabupaten Sumbawa Barat, Kota Mataram, Kabupaten Badung.

Selain capaian kegiatan yang telah ditetapkan dalam PKP2T terdapat 52 (lima puluh)

kegiatan lainnya yang merupakan Non PKP2T.

Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini adalah sebanyak 92 Laporan dari 40 laporan

yang ditargetkan atau sebesar 230,00%.

7. Capaian dukungan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

Kegiatan pengawasan atas permintaan presiden bidang keuangan daerah dalam tahun

2011 ditetapkan dalam PKP2T sebanyak 2 PP dengan output sebanyak 2 laporan dan

seluruhnya dapat dilaksanakan. Kegiatan evaluasi penerapan tata kelola APIP Daerah

dilaksanakan pada Inspektorat Kabupaten Gianyar dan Inspektorat Provinsi Nusa

Tenggara Barat. Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini sebesar 100,00%.

Permasalahan atau hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan Program/Kegiatan

diantaranya:

1. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan/Implementasi SPIP dengan target diterbitkannya

Juklak Perkada tidak seluruhnya diakomodasi dalam PKP2T;

2. Beberapa permintaan asistensi tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan SDM dan dana.

Sasaran StrategisMeningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPI pada badan usaha milik negara/pemerintah

daerah

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

50

Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut:

No

Indikator Kinerja

Uraian Satuan Target Realisas

i

% Capaia

n 1 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor

korporat Lap 12 24 200,00

2 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Lap 22 24 109,09

3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD

Lap 19 25 131,58

Jumlah lap 53 73 137,73

Capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut:

1. Capaian hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

Capaian indikator kinerja kegiatan ini pada tahun 2011 didukung oleh tiga jenis sub

kegiatan, yaitu :

1) Bimbingan Teknis/Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/Pendampingan.

2) Assesment penerapan GCG di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD)/Badan Usaha Lainnya (BUL)

3) Pengelolaan Informasi Bidang Akuntan Negara dan Pemutakhiran dan Tindak Lanjut

Hasil Audit.

Bimbingan Teknis/Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/Pendampingan ditargetkan untuk

dilaksanakan pada 10 (sepuluh) PP dengan target output 10 laporan dan seluruhnya

dapat dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut :

1) Bimbingan Teknis (Bimtek) pada PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC);

2) Sosialisasi GCG PD BPR Bank Pasar Kabupaten Bangli;

3) Sosialisasi GCG PD BPR Werdhi Sedana Kabupaten Gianyar;

4) Sosialisasi GCG PD BPR 45 Kabupaten Buleleng;

5) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Wangaya;

6) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Sanjiwani;

7) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Klungkung;

8) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Buleleng;

9) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Amlapura;

10) Bimtek Tata Kelola BLUD RSUD Praya;

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

51

Selain itu juga dilaksanakan 2 PP Non PKP2T dalam penugasan Asistensi Penyesuaian

Buku Pedoman Perusahaan Pengadaan Barang dan Jasa PT Bank Pembangunan Daerah

(BPD) Bali dan Workshop Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern PT

BTDC.

Sehingga secara total capaian kinerja untuk sub kegiatan ini adalah 12 Laporan atau

120%.

Untuk Assesment penerapan GCG di BUMN/BUMD/BUL, target pada tahun 2011 adalah 2

(dua) penugasan dan terealisasi 100% dengan penugasan Evaluasi GCG pada PT BPD

Bali dan Quality Assurance atas Diagnostic Assesment GCG pada PT BPD Bali.

Sedangkan untuk Pengelolaan Informasi Bidang Akuntan Negara dan Pemutakhiran dan

Tindak Lanjut Hasil Audit ditargetkan untuk dilaksanakan pada 1 (satu) PP dengan output

1 (satu) laporan dan seluruhnya dapat dilaksanakan yaitu Pendataan/Updating Profil

BUMD/BLUD/RSD Provinsi Bali (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Bangli dan

Karangasem).

Selain itu juga dilaksanakan 9 PP Non PKP2T, yaitu :

1) Pendataan BUMD/BLUD/RSD Provinsi Bali (Kabupaten Tabanan, Jembrana,

Klungkung dan Buleleng);

2) Pendataan BUMD/BLUD/RSD Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Dompu,

Kabupaten Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa Barat dan Kota Bima);

3) Pendataan BUMD/BLUD/RSD Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kota Mataram,

Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur);

4) Kompilasi Laporan Hasil Pendataan BUMD/BLUD/RSUD Provinsi Bali dan Nusa

Tenggara Barat;

5) Penyusunan Laporan Bulanan bidang Akuntan Negara;

6) Workshop Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kedeputian Akuntan

Negara di Mercure Ancol Jakarta;

7) Workshop Peningkatan Kinerja Bidang Akuntan Negara menuju Paradigma Baru

Auditor;

8) Sosialisasi Undang-Undang tentang Akuntan Publik;

9) Diseminasi Pedoman Audit dan Produk-Produk PT. Askrindo.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

52

Sehingga secara total capaian kinerja untuk sub kegiatan ini adalah 10 Laporan atau

1000%.

Terdapat satu penugasan PKP2T yang batal dilaksanakan yaitu penugasan

Evaluasi/Assessment GCG pada PT BTDC dikarenakan belum adanya permintaan

penugasan tersebut dari PT BTDC sebagai obyek kegiatan.

2. Capaian hasil pengawasan atas kinerja BUMD

Capaian indikator kinerja kegiatan pada tahun 2011 didukung oleh dua jenis kegiatan,

yaitu kegiatan Audit Kinerja BUMD dan Bimbingan Teknis

Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/Pendampingan pada BUMD.

Kegiatan Audit Kinerja BUMD ditargetkan untuk dilaksanakan pada 22 (dua puluh dua) PP

dengan target output 22 (dua puluh dua) laporan dan seluruhnya dapat dilaksanakan

dengan uraian sebagai berikut :

1) Audit Kinerja pada PD BPR sebanyak 3 (tiga) laporan.

2) Audit Kinerja PDAM sebanyak 15 (lima belas) laporan.

3) Audit Kinerja Rumah Sakit sebanyak 2 (dua) laporan.

4) Audit atas Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Bima.

5) Audit Kinerja PD Pasar Kota Denpasar.

6) Joint Audit Operasional atas Perusahaan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2010.

Dari realisasi diatas, penugasan Joint Audit Operasional atas Perusahaan Daerah

Kabupaten Jembrana Tahun 2010 merupakan penugasan Non PKP2T permintaan obyek

penugasan.

Sedangkan untuk kegiatan Bimbingan Teknis Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/

Pendampingan pada BUMD, tidak terdapat target penugasan pada PKP2T tahun 2011.

Namun terdapat realisasi 1 (satu) penugasan berupa fasilitasi penyusunan Pedoman

Pengadaan Barang dan Jasa PDAM Kabupaten Jembrana, yang merupakan penugasan

Non PKP2T permintaan obyek penugasan.

3. Capaian hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD

Capaian indikator kinerja kegiatan pada tahun 2011 dilaksanakan dengan dua jenis

kegiatan, yaitu kegiatan Audit Keuangan BUMD dan Bimbingan Teknis

Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/Pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

53

Kegiatan Audit Keuangan BUMD ditargetkan untuk dilaksanakan pada 14 (empat belas)

penugasan dengan realisasi 14 (empat belas) penugasan atau 100,00%. Realisasi

penugasan untuk kegiatan ini antara lain :

1) Audit Keuangan PDAM sebanyak 12 (dua belas) laporan.

2) Audit atas Laporan Keuangan RSUD Wangaya.

3) Audit Keuangan PD Pasar Kota Denpasar.

Sedangkan untuk kegiatan Bimbingan Teknis Konsultasi/Sosialisasi/Asistensi/

Pendampingan pada BUMD, target penugasan pada PKP2T tahun 2011 adalah 5 (lima)

PP dengan target output 5 (lima) laporan dan seluruhnya dapat dilaksanakan dengan

uraian sebagai berikut :

1) Monitoring Evaluasi dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Bidang Akuntan Negara.

2) Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Tindak Lanjut dengan Auditan Bidang

Akuntan Negara.

3) Pendampingan Pemenuhan Persyaratan PPK- BLUD RSUD sebanyak empat laporan.

Selain itu juga dilaksanakan 5 PP Non PKP2T, yaitu :

1) Fasilitasi Pembenahan Piutang Usaha PDAM Kabupaten Lombok Tengah.

2) Narasumber Pada Acara Pelatihan In House Training Tentang Peraturan Presiden

No.54 Tahun 2010 Pada RSUD Tabanan.

3) Tenaga Pelatih/Instruktur pada Kegiatan Pelatihan Audit Sektor Publik Jurusan

Akuntasi, Politeknik Negeri Bali.

4) Pembahasan Capaian Kinerja Tahun 2011 dan Penyusunan Rencana Kerja Bidang

Akuntan Negara Tahun 2012.

5) Pembicara Workshop PPK BLUD di RSUD Kab Bangli tentang BLUD secara Umum

dan Persyaratan BLUD.

Sehingga secara total capaian kinerja untuk sub kegiatan ini adalah 11 Laporan atau

220%.

Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan Bidang Akuntan Negara utamanya

adalah pada sifat penugasan yang sebagian besar adalah user oriented, dalam arti

bergantung pada kesiapan obyek penugasan. Dengan kata lain penugasan akan

terlaksana ketika permintaan dari obyek penugasan telah terbit, sehingga ketika obyek

penugasan tidak mengirimkan permintaan, penugasan tidak terlaksana dan akan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

54

mempengaruhi capaian kinerja Bidang Akuntan Negara.

Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara

dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan Investigasi

Rincian capaian indikator kinerja output/kegiatan sebagai berikut:

No

Indikator Kinerja

Uraian Satuan Target Realisasi

% Capaia

n 1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Lap 5 11 220,002 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Lap 3 5 166,67

3 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

Lap 7 7 100,00

4 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan Negara, pemberian keterangan ahli atas permintaan penyidik

Lap 38 46 121,05

5 Laporan hasil kajian pengawasan Lap 1 1 100,00 Jumlah 54 70 129,63

Secara keseluruhan capaian indikator kinerja bidang investigasi pada tahun 2011 adalah

sebesar 129, 63% yaitu dari 54 target laporan yang harus diterbitkan, realisasinya tercapai 70

laporan.

Penjelasan masing-masing capaian indikator kinerja program adalah sebagai berikut:

1. Capaian Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi

Kegiatan sosialisasi masalah korupsi dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 5 PP dengan

output sebanyak 5 laporan. Atas 5 PP dalam PKP2T tersebut telah dilaksanakan

seluruhnya. Selain itu, terdapat 6 PP Non PKP2T berupa koordinasi dengan instansi

penyidik dengan output sebanyak 6 laporan. Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan

ini sebesar 220%.

2. Capaian Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

Kegiatan Bimtek/ Asistensi Implementasi FCP dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 3

kegiatan dengan output sebanyak 3 laporan. Atas 3 PP dalam PKP2T tersebut telah

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

55

dilaksanakan seluruhnya. 1 PP yaitu Penyusunan/Inplementasi FCP pada Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB carry over ke tahun 2012.

Selain itu, terdapat 2 PP Non PKP2T berupa Sosialisasi FCP dan Sosialisasi ACAP pada

Universitas Mataram dengan output sebanyak 2 laporan. Dengan demikian, capaian

kinerja kegiatan ini sebesar 166,67%.

3. Capaian Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

Kegiatan Audit Investigatif atas HKP, Eskalasi dan Klaim dalam tahun 2011 ditargetkan

sebanyak 7 PP dengan output sebanyak 7 laporan. Atas 7 PP dalam PKP2T tersebut

terealisasi 2 PP dengan output 1 (satu) Laporan. Satu PP yaitu Audit Investigatif

Hambatan Kelancaran Pembangunan Pengalihan Aset dari Pemerintah Kabupaten Bima

kepada Pemerintah Kota Bima carry over ke tahun 2012.

Selain itu, terdapat 6 PP Non PKP2T berupa pembahasan yang terkait dengan

penyelesaian hasil Audit Eskalasi dan HKP dengan output sebanyak 6 laporan.

Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 100%.

4. Capaian Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan

Negara, pemberian keterangan ahli atas permintaan Penyidik

Kegiatan Audit Investigatif, PKKN, PKA ditargetkan sebanyak 38 PP dengan output

sebanyak 38 laporan. Dari target tersebut, terealisasi 36 PP dan 2 PP yaitu PKKN pada

Instansi Pemerintah dan BUMN/D tidak terlaksana karena tidak ada permintaan. Atas

realisasi 36 PP tersebut, telah diterbitkan 36 laporan. Dari 36 PP tersebut, terdapat 1 PP

yaitu Audit Investigatif atas Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum,

Pekerjaan Konstruksi Jaringan Air Bersih/Air Minum pada Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Karangasem TA 2009 dan 2010 carry over ke tahun 2012 dan 1 PP yaitu

Pemberian Keterangan Ahli menghasilkan output 2 laporan.

Selain itu, terdapat 11 PP Non PKP2T berupa Audit Investigatif, Pemberian Keterangan Ahli

dan Pembahasan Capaian Kinerja dengan output 10 laporan. Sedangkan 1 PP, yaitu Audit

Investigatif atas Dana Bantuan Sosial Kabupaten Lombok Barat TA 2009 carry over ke

tahun 2012.

Dengan demikian, capaian kinerja kegiatan ini sebesar 121,05%.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

56

5. Capaian Laporan hasil kajian pengawasan

Kegiatan kajian pengawasan dalam tahun 2011 ditargetkan sebanyak 1 kegiatan dengan

output 1 laporan. Dari target tersebut, terealisasi 1 laporan atau tercapai 100%.

Permasalahan atau hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan Program/Kegiatan

diantaranya:

1. Pihak-pihak terkait belum dapat menghadiri pertemuan mediasi;

2. Kurangnya permintaan dari stakeholder untuk audit eskalasi, klaim dan hambatan

kelancaran pembangunan;

3. Lambatnya pemenuhan atas permintaan data yang diminta auditor kepada pihak penyidik.

Realisasi indikator kinerja output berupa “Persentase tindak lanjut atas hasil audit” Bidang

Perekonomian, Polsoskam, Keuangan Daerah, Akuntan Negara, dan Investigasi tahun 2011

sebagai berikut :

Bidang Temuan (Rp) Tindak Lanjut (Rp) Capaian TL

(%) Perekonomian 299.826.372,48 149.728.863,29 49,94 Polsoskam 6.558.346.968,69 2.388.904.751,47 36,43Keuangan Daerah 151.765.123,91 55.651.348,00 36,67Akuntan Negara 260.611.178,53 82.076.926,20 31,49 Investigasi 1.535.504.000,69 0 0

Rata-rata 8.806.053.644,30 2.676.361.888,96 30,39

Data temuan dan tindak lanjut selama tahun 2011 untuk laporan-laporan hasil audit yang

diinput dalam Aplikasi SIMHP selama tahun 2011 sebagai berikut:

Uraian Provinsi

Total Bali NTB

Temuan Pemeriksaan Kejadian 280 258 538Nilai 2.984.414.709,59 5.821.638.934,71 8.806.053.644,30Tindak LanjutKejadian 145 61 206Nilai 653.357.376,75 2.023.004.512,21 2.676.361.888,96Saldo Kejadian 135 197 332Nilai 2.331.057.332,84 3.798.634.422,50 6.129.691.755,34

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

57

Data temuan dan tindak lanjut sampai dengan 31 Desember 2011 sebagai berikut:

Uraian Provinsi

Total Bali NTB

Temuan Pemeriksaan Kejadian 518 985 1.503Nilai 10.045.625.800,96 28.526.555.062,52 38.572.180.863,48

Tindak Lanjut Kejadian 305 312 617Nilai 6.045.158.490,04 14.590.840.522,61 20.635.999.012,65Saldo Kejadian 213 673 886Nilai 4.000.467.310,92 13.935.714.539,91 17.936.181.850,83

Upaya pencapaian indikator program ini dilakukan melalui kegiatan pemutakhiran data

hasil pengawasan dan tindak lanjut dengan auditan. Bentuk pelaksanaan kegiatan

tersebut meliputi:

1). Pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjutnya dengan auditan dalam

Tahun 2011 yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebanyak 2 kali

yaitu Wilayah Provinsi Bali dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat

2). Pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjut yang dilaksanakan oleh

Kementerian yang terdiri dari:

a. Kementerian Pendidikan Nasional sebanyak 1 kali

b. Kementerian Kehutanan sebanyak 1 kali

c. Kementerian Pekerjaan Umum sebanyak 1 kali

3). Temuan Pemeriksaan yang Tidak Dapat Ditindaklanjuti (TPTD) yang telah ditetapkan

dalam Berita Acara Kesepakatan TPTD.

Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan Kegiatan adalah:

a) Bukti tindak lanjut yang telah dikirim oleh pihak auditan tidak lengkap/sesuai dengan

rekomendasi.

b) Pihak auditan belum menyampaikan bukti tindaklanjut atas temuan yang telah

ditindaklanjuti.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

58

Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui

Penyuluhan dan Penyebaran Informasi

Indikator hasil dari Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara

melalui Penyuluhan dan Penyebaran Informasi tidak ditetapkan dalam Tapkin 2011.

Indikator tersebut adalah :

• Meningkatnya permintaan jasa;

• Meningkatnya persepsi publik yang positif terhadap BPKP (Persentase Berita Baik

Sekali ditambah Berita Baik dibanding jumlah seluruh/total berita dalam satu tahun

dibandingkan dengan tahun sebelumnya).

Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator tersebut adalah Promosi Produk Baru

dan Produk Unggulan BPKP. Kegiatan telah dilaksanakan sesuai target 1 kali kegiatan

(100%) berupa penerbitan buletin Jepun Bali yang merupakan media perajut silaturahmi

bagi para pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Bali dengan Perwakilan BPKP lainnya serta

BPKP Pusat.

Disamping itu juga telah dilaksanakan kegiatan berupa talkshow oleh Kepala Perwakilan

BPKP Provinsi Bali bersama Kepala Inspektorat Kota Denpasar, melalui media elektronik di

RRI Denpasar pada tanggal 19 Desember 2011 dalam rangka Hari Anti Korupsi.

Publikasi berita tahun 2011 tentang Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Bali menurut media

massa cetak Bali dan NTB yang terpantau sebagai berikut :

No Triwulan

A B C D E

Jumlah Sangat Baik

Baik Cukup Buruk Sangat Buruk

1 I - 61 30 - - 91

2 II - 25 37 4 - 66

3 III - 7 31 4 - 42

4 IV - 30 23 1 - 54

Jumlah - 123 121 9 - 253

Persentase - 48,62 % 47,83 % 3.55 - 100 %

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

59

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui

Rapat-rapat Koordinasi/Dinas/Pimpinan Kelompok Kerja

Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan

Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan

Rapat-Rapat Koordinasi/ Dinas/ Pimpinan Kelompok Kerja berupa “Persentase jumlah

output penugasan pengawasan dalam PKP2T yang terealisasi”. Indikator output hasil

tersebut tidak ditetapkan target capaiannya dalam Tapkin 2011.

Kegiatan pendukung ini berupa :

a. Mengikuti Rapat Kerja BPKP dengan Ouput kegiatan yang ditargetkan sebanyak

1 kegiatan dan terealisasi sebanyak 3 kegiatan atau 300%.

b. Mengikuti Rapat Koordinasi APIP, dengan output 1 kegiatan sesuai target yang

ditetapkan 1 kegiatan atau (100%). Rapat koordinasi APIP yang dilaksanakan

diantaranya :

(1) Rapat Koordinasi Tindaklanjut Hasil Pengawasan dengan Itjen Diknas

(2) Rapat Koordinasi Tindaklanjut Hasil Pengawasan dengan Itjen PU

(3) Rapat Koordinasi Pemutahiran Tindaklanjut Hasil Pengawasan dengan Pemerintah

Daerah Prov/Kab/Kota se Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui

Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan

Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan

rencana Kinerja yang dapat direalisasikan ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP

Provinsi Bali Tahun 2011.

Kegiatan pendukung ini berupa :

a. Penyusunan dan Revisi RKT, telah diselesaikan 2 dokumen (100%).

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

60

b. Penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) unit kerja, telah diselesaikan 1 dokumen

(100%).

c. Penyusunan Rencana Kinerja (Renja) unit kerja, telah diselesaikan 1 dokumen

(100%).

Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Progam/Kegiatan diantaranya : terdapatnya

kegiatan revisi rencana kerja yang tidak dipergunakan sebagai dasar perencanaan

sehingga Penetapan Kinerja (Tapkin) dan Penyusunan Rencana Kinerja (Renja) unit kerja

menjadi tidak sesuai dengan realisasinya.

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui

Evaluasi/Laporan Kegiatan

Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan

Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan

penerbitan laporan hasil pengawasan sesuai RPL.

Kegiatan pendukung program ini berupa :

a. Penyusunan Laporan Berkala Kinerja, dengan Ouput kegiatan yang ditargetkan

sebanyak 4 laporan kinerja tepat waktu dan terealisasi sebanyak 4 laporan atau

100%.

b. Penyusunan Laporan Bulanan Realisasi RKT, dengan output yang ditargetkan

12 laporan dan terealisasi 12 laporan (100%)

c. Penyusunan LAKIP unit kerja, dengan output kegiatan yang ditargetkan 1 laporan dan

terealisasi 1 laporan (100%)

Permasalahan yang dijumpai pada pelaksanaan Program/Kegiatan adalah RKT 2011 yang

belum menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas.

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui

Sistem Informasi Manajemen

Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

61

Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan

pengembangan Sistem Informasi Manajemen. Kegiatan pendukung program ini berupa

Penyusunan/pemutakhiran aplikasi program dengan ouput kegiatan yang ditargetkan

sebanyak 1 laporan dan terealisasi sebanyak 2 laporan atau 200% (SIM-HP dan

SIMONEV).

Selain itu, untuk pengukuran capaian hasil Sub Bagian Program dan Pelaporan dilakukan

dengan media kuesioner kepada karyawan BPKP Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey

Pelayanan Prolap menunjukkan persepsi kepuasan penerima layanan adalah 69,07 dalam

tahun 2011 dengan predikat Cukup Baik.

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara

melalui Pengelolaan Kepegawaian

Rincian capaian output kinerja kegiatan sebagai berikut: No Indikator Kinerja

Uraian Satuan Target Realisasi Capaian 1 Indeks Persepsi kepuasan kerja pegawai

atas iklim kerja skala likert 1-10

0 69,61 N/A

Pengukuran capaian output dilakukan dengan media kuesioner kepada karyawan BPKP

Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey pelayanan kepegawaian menunjukkan persepsi

kepuasan penerima layanan dalam tahun 2011 adalah 69,98 dengan predikat Cukup

Baik.

Kegiatan pendukung ini berupa :

a. Memproses kenaikan pangkat terpadu, dengan output yang ditargetkan 2 kegiatan

dan terealisasi 2 kegiatan (100%) antara lain : Kenaikan Pangkat periode April 2011

dan Oktober 2011.

b. Administrasi Kepegawaian dan Forum Komunikasi JFA dengan output kegiatan yang

ditargetkan sebanyak 10 laporan dan terealisasi sebanyak 11 laporan atau 110%

antara lain berupa penyusunan laporan PKS, GDN, Triwulanan, KP4, DP3, SK

Impassing, Pembinaan JFA Inspektorat Tabanan, Singaraja, Jembrana.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

62

c. Pengembangan Budaya Kerja dengan output kegiatan yang ditargetkan sebanyak 2

kegiatan dan terealisasi sebanyak 2 kegiatan atau 100% antara lain berupa laporan

budaya kerja Semester I dan II.

d. Penilaian angka kredit unit kerja dengan output kegiatan yang ditargetkan sebanyak

92 PAK dan terealisasi sebanyak 85 PAK atau 92,40% antara lain berupa Penilaian

Angka Kredit Semester I dan II.

e. Forum Komunikasi JFA dengan output kegiatan yang ditargetkan sebanyak 1 kegiatan

dan terealisasi sebanyak 1 kegiatan atau 100% antara lain berupa forum komunikasi

JFA di Bandung.

Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan Program/Kegiatan adalah PFA terlambat

menyerahkan DUPAK ke Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit sehingga hal ini berpengaruh

pada proses PAK dan kenaikan pangkat.

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui

Penyusunan Anggaran dan Administrasi Keuangan

Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan

Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan

penyusunan anggaran dan administrasi keuangan dicerminkan melalui 3 indikator output

yaitu : tidak terdapat pagu dana yang diblokir dalam DIPA, persepsi kepuasan pengguna

atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur dan persepsi kepuasan pengguna

atas pencairan TKPKN yang diajukan sesuai permintaan.

Kegiatan pendukung ini berupa :

a. Penyusunan dan revisi RKA-KL/DIPA output atas kegiatan ini terealisasi 5 dokumen

atau tercapai 100% dari target 5 dokumen dalam Tapkin.

b. Penyediaan uang yang sesuai jumlah dan waktu yang diajukan dalam SPP yang sesuai

prosedur. Output atas kegiatan ini terealisasi 13 dokumen atau tercapai 108% dari

target 12 dokumen dalam Tapkin berupa jumlah berkas SPP yang dapat dipenuhi

tepat jumlah dan waktu.

c. Penyediaan TKPKN sesuai jumlah dan waktu yang diajukan, output atas kegiatan ini

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

63

terealisasi 13 dokumen atau tercapai 108% dari target 12 dokumen dalam Tapkin

berupa jumlah berkas permintaan dana yang dipenuhi tepat jumlah dan waktu.

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Program/Kegiatan antara lain :

a. Tenggang waktu pengajuan cost sheet yang minim, sehingga menyulitkan

perencanaan penyediaan uang.

b. Penggantian dana talangan atas pelaksanaan pengawasan yang didanai BPKP Pusat

memerlukan waktu yang lama, sehingga mengganggu likuiditas perwakilan.

Selain itu, untuk pengukuran capaian output Sub Bagian Keuangan dilakukan dengan

media kuesioner kepada karyawan BPKP Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey Pelayanan

Keuangan menunjukkan persepsi kepuasan penerima layanan adalah 90,12 dalam

tahun 2011 dengan predikat Sangat Baik.

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara

melalui Perencanaan/Implementasi/Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah

Indikator output berupa “Laporan Keuangan BPKP yang dinilai WTP oleh BPK” tidak dapat

diukur capaiannya, karena Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Bali merupakan

bagian dari Laporan Keuangan BPKP Pusat. BPK melaksanakan audit dan memberikan

opini terhadap Laporan Keuangan BPKP Pusat, sehingga capaian indikatornya tergantung

dari opini yang diberikan atas Laporan Keuangan BPKP Pusat.

Namun demikian dalam mendukung capaian kinerja program pusat, Perwakilan BPKP

Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Penyusunan Laporan Berkala Pendukung Laporan

Keuangan sesuai SAP dan Tepat Waktu dengan realisasi output berupa Jumlah Laporan

Keuangan Unit Kerja BPKP sesuai SAP dan tepat waktu sebanyak 2 laporan dari target

sebanyak 2 laporan atau tercapai 100%.

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara melalui Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan

Indikator hasil atas Program Dukungan Manajemen dan Kapasitas Penyelenggaraan

Pengawasan Intern Akuntabilitas keuangan Negara dan Pembinaan SPIP melalui kegiatan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

64

penerima layanan atas administrasi dan pengelolaan. Kegiatan pendukung berupa

penyusunan laporan berkala BMN dengan output yang ditargetkan berupa 4 laporan dan

terealisasi 4 laporan atau 100%.

a. Inventarisasi BMN dengan output yang ditargetkan berupa 2 kegiatan dan terealisasi 2

kegiatan atau 100% berupa updating data Semester I dan Semester II

tahun 2011.

b. Updating data base BMN, dengan output yang ditargetkan berupa 2 kegiatan dan

terealisasi 2 kegiatan atau 100%.

c. Pengelolaan Kearsipan, dengan output yang ditargetkan berupa 5 buah dan terealisasi

5 buah atau 100%.

d. Pengelolaan Perpustakaan dengan output yang ditargetkan berupa 1 dokumen dan

terealisasi 1 dokumen atau 100%.

Selain itu, Pengukuran capaian hasil dilakukan dengan media quesioner kepada karyawan

BPKP Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey pelayanan umum menunjukkan persepsi

kepuasan penerima layanan dalam tahun 2011 adalah 79,30 dengan predikat Baik.

Kendala yang dijumpai pada pelaksanaan kegiatan adalah terbatasnya anggaran untuk

pemenuhan fasilitas penunjang pelayanan.

Indikator hasil berupa persepsi kepuasan penerima layanan atas penyediaan serta

pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur belum ditetapkan dalam Tapkin 2011.

Pengukuran capaian hasil dilakukan dengan media quesioner kepada karyawan BPKP

Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey sarana prasarana menunjukkan persepsi kepuasan

penerima layanan dalam tahun 2011 adalah 79,30 dengan predikat Baik. Kegiatan

pendukung berupa :

• Pengadaan Meubelair dengan output 58 unit senilai Rp 91.800.000,00.

• Pengadaan alat pengolah data dengan output 48 unit senilai Rp 157.814.800,00.

• Perawatan gedung kantor dan rumah negara dengan output 9.444 M2 (100%).

• Perawatan peralatan kantor dengan output 390 unit (100%).

• Perawatan kendaraan bermotor dengan output 17 unit (100%) berupa kendaraan roda

4/6 dan roda 2.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

65

Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan

Target indikator output berupa “Persepsi Kepuasan Penerima Layanan” belum ditetapkan

dalam Tapkin 2011.

Pengukuran capaian hasil dilakukan dengan media kuesioner kepada karyawan BPKP

Perwakilan Provinsi Bali. Hasil survey ketepatan pelayanan kepegawaian menunjukkan

persepsi kepuasan penerima layanan pada tahun 2011 adalah 76,25 dengan predikat

Baik.

Keberhasilan pencapaian output tersebut didukung dengan pelaksanaan kegiatan

Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium dan Vakasi; Penyediaan Keperluan Sehari-hari

Perkantoran; dan Biaya Jasa-jasa.

Output kegiatan Pembayaran Gaji, Lembur, Honorarium/Vakasi berupa ”terbayarnya gaji,

lembur, honorarium dan vakasi tepat waktu” terealisasi 100% dari target sebanyak 13

kejadian. Output kegiatan Penyediaan Keperluan Sehari-hari Perkantoran berupa “jumlah

permintaan yang dipenuhi sesuai kebutuhan” terealisasi 100%. Output kegiatan Biaya

jasa-jasa berupa jumlah kali (kuantitas dalam setahun) pelayanan biaya jasa-jasa yang

dilayani terealisasi 100%.

C. Akuntabilitas Keuangan

Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2011 yang telah

dijabarkan dalam Penetapan Kinerja, PKP2T, dan PKAU tahun 2011 berjumlah sebagai

berikut :

Uraian Anggaran Realisasi Sisa %

Realisasi DIPA • Belanja Pegawai 7.726.396.000 7.659.049.344 67.346.656 99,13• Belanja Barang 1.659.366.000 1.501.771.040 157.594.960 90,50• Belanja Pemeliharaan 611.416.000 604.911.527 6.504.473 98,94• Belanja Perjalanan 6.717.459.000 6.599.759.200 117.699.800 98,25• Belanja Modal 325.000.000 322.184.800 2.815.200 99,13

Sub Jumlah 17.039.637.000 16.687.675.911 351.961.089 97,93

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

66

Uraian Anggaran Realisasi Sisa %

Realisasi Dropping TKPKN 6.155.609.910 6.075.164.048 80.445.862 98,69 Dropping Biaya BPKP Pusat • Pendampingan PU 58.731.700 58.731.700 - 100,00• UKP4 62.664.000 62.664.000 - 100,00• PNPM Perdesaan 302.000.000 297.485.600 4.514.400 98,51• PNPM Perkotaan 58.052.550 58.052.550 - 100,00• Dekon Kesehatan 129.645.000 89.982.800 39.662.200 69,41• Kelautan 40.000.000 22.652.000 17.348.000 56,63• UKP4 48.222.000 48.222.000 - 100,00• Monitoring PPDB 12.808.200 12.808.200 - 100,00• KPRS 22.260.000 19.962.000 2.298.000 89,68• PPIP 12.057.100 12.057.100 - 100,00

Sub Jumlah 746.440.550 682.617.950 63.822.600 91,45

Jumlah 23.941.687.460 23.445.457.909 496.229.551 97,93

Secara keseluruhan anggaran yang tersedia sebesar Rp 23.941.687.460,00 dan terealisasi

sebesar Rp 23.445.457.909,00 atau sebesar 97,93%.

Selama tahun 2011 kegiatan - kegiatan dengan pendanaan berasal dari dropping BPKP

Pusat terealisasi 91,45%.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta sejalan dengan visinya, Perwakilan

BPKP Provinsi Bali seringkali diminta oleh Pemerintah Daerah untuk menjadi nara

sumber/fasilitator. Biaya yang terkait dengan permintaan tersebut dapat menjadi beban

Pemerintah Daerah atau beban Perwakilan BPKP Provinsi Bali. Kegiatan yang didasarkan

permintaan dan menjadi beban anggaran Pemerintah Daerah meliputi asistensi,

bimbingan teknis, dan sosialisasi.

Sehubungan dengan pengelolaan keuangan/dana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa

secara garis besar pelaksanaan aspek keuangan ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip

pelaporan yang lazim, dan pertanggungjawabannya telah sesuai dengan perundang-

undangan yang berlaku, hemat, efisien dan efektif dengan menghindarkan seminimal

mungkin penyalahgunaan.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

67

D. Permasalahan dan Strategi Pemecahannya

Dalam tahun 2011, terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan upaya

pencapaian kinerja yang lebih baik. Permasalahan utama yang memerlukan perhatian

adalah terdapat realisasi pelaksanaan kegiatan pengawasan yang tidak sesuai dengan

rencana dalam Penetapan Kinerja. Hal ini disebabkan:

a. Banyak kegiatan yang sifatnya berdasarkan permintaan yang tidak bisa diprediksi

sebelumnya pada saat penyusunan rencana. Penugasan

pendampingan/asistensi/bimtek sangat tergantung atas permintaan pemerintah

daerah/BUMN/BUMD.

b. Adanya penugasan crash program dari BPKP Pusat yang harus dilaksanakan, tetapi

tidak terdapat dalam Penetapan Kinerja.

c. Adanya jadwal penugasan yang menumpuk pada bulan-bulan tertentu, terkait

dengan ketersediaan tenaga auditor.

Solusi dan strategi pemecahan masalah telah dilakukan, meskipun masih perlu peningkatan.

Strategi pemecahan masalah, dibuat untuk secara langsung dapat meningkatkan kinerja di

tahun berjalan dan tahun yang akan datang. Solusi dan strategi pemecahan masalah tersebut

diantaranya:

1. Meningkatkan koordinasi dengan BPKP Pusat sehingga dapat mengatasi masalah-

masalah teknis dalam perencanaan.

2. Melakukan komunikasi yang intensif dan efektif dengan pihak eksternal terutama

dengan Instansi Vertikal, BUMD serta pihak-pihak lainnya.

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab IV – Penutup

68

BAB IV PENUTUP

ebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan dalam

rangka pencapaian Visi dan Misi, Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah mampu

menyusun dan menuangkannya dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Tahun 2011. Laporan ini sekaligus merupakan implementasi dari Inpres

Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Simpulan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Bali tahun 2011 sebagai berikut:

1. Pada tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah melaksanakan kegiatan dengan

hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :

• Dari 26 hasil kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan

Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

sesuai dengan hasil revisi PKPT semester I sebanyak 517 PP. Dari 517 PP

terdapat 37 PP atau 7,16% yang dibatalkan, sehingga target PKPT tahun 2011

adalah sebanyak 480 PP. Terdapat 7 PP Bidang Investigasi yang tidak

dilaksanakan. Disamping itu, telah dilaksanakan 302 PP Non PKPT, sehingga jumlah

PP yang telah dilaksanakan seluruhnya 775 PP atau 161,45% dari target PKPT.

Adapun PP yang tidak dilaksanakan sebagai berikut:

1) Bidang PIPP :

a) Audit atas Keberhasilan PNPM di wilayah Bali dan NTB tidak dilaksanakan

sebanyak 2 PP sesuai surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali Nomor: S-

3944/PW22/2/2011 tanggal 01 Desember 2011;

b) Audit Operasional Dana Dekonsentrasi pada BKKBN Provinsi Bali dan NTB

tidak terlaksana sebanyak 2 PP karena tidak ada dana dekonsentrasi pada

obyek bersangkutan;

S

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab IV – Penutup

69

c) Audit kinerja BOK Kemenkes RI pada Provinsi NTB tidak terlaksana sebanyak

2 PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Kesehatan;

d) Audit Operasional atas Dana Dekonsentrasi Kementerian Budpar Provinsi Bali

tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena telah dilaksanakan oleh Itjen

Kementerian Budaya dan Pariwisata;

e) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu SD (DAK) tidak terlaksana

sebanyak 5 PP karena tidak ada realisasi penyerapan DAK bidang Pendidikan;

f) Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan pada Kementerian Agama pada Provinsi Bali tidak dilaksanakan

sebanyak 1 PP karena telah diaudit oleh Itjen Kementerian Agama RI;

g) Terdapat 18 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun

2011.

2) Bidang APD

a) Evaluasi terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah Pengelolaan

Keuangan Daerah pada Pemda A tidak terlaksana sebanyak 1 PP karena

sesuai Surat Deputi Nomor: S-514/D4/02/2011 tanggal 26 Oktober 2011

ditunda pelaksanaannya sampai tahun berikutnya;

b) Evaluasi AKIP di wilayah Bali dan NTB tidak terlaksana sebanyak 4 PP

karena sesuai sesuai Surat Deputi Bidang Pengawasan PKD Nomor: S-

307/D4/01/2011 tanggal 12 Juli 2011 hanya dilaksanakan pada 5 Pemda.

3) Bidang AKN

Terdapat 1 PP tidak terlaksana karena batal sesuai hasil revisi RKT Tahun 2011.

4) Bidang Investigasi

Sebanyak 7 PP yang tidak dilaksanakan dengan alasan sebagai berikut:

a) Penghitungan Kerugian Keuangan Negara sebanyak 2 PP karena tidak ada

permintaan;

b) Audit HKP sebanyak 3 PP karena tidak ditemukan permasalahan hambatan

kelancaran pembangunan yang memerlukan mediasi dari pihak BPKP

Perwakilan Provinsi Bali;

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab IV – Penutup

70

c) Audit Investigasi Eskalasi dan Klaim sebanyak 2 PP karena tidak ada

permintaan audit eskalasi.

• Hasil Penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP dengan target 44

input telah dilaksanakan seluruhnya sebanyak 174 input atau 168,18%.

• Hasil Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP dengan

target 48 unit telah dilaksanakan dilaksanakan seluruhnya sebanyak 106 unit atau

220,83%.

• Dari sisi efisiensi pelaksanaan Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan

Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,

dari target 26 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP Provinsi Bali

telah berhasil melaksanakan kegiatan secara efisien sebanyak 23 kegiatan atau

(88,46%), dan 3 kegiatan atau (11,54%) kegiatan dilaksanakan tidak efisien.

Kegiatan yang tidak efisien secara garis besar disebabkan adanya penambahan

tenaga auditor yang berakibat penambahan anggaran.

• Dari sisi efisiensi pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya-BPKP, dari target 1 kegiatan yang harus dilaksanakan,

Perwakilan BPKP Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan secara efisien sebanyak 1

kegiatan atau (100%).

• Dari sisi efisiensi pelaksanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Negara BPKP, dari target 1 kegiatan yang harus dilaksanakan, Perwakilan BPKP

Provinsi Bali telah berhasil melaksanakan secara efisien sebanyak 1 kegiatan atau

(100%).

2. Secara keseluruhan anggaran tahun 2011 yang tersedia sebesar

Rp. 23.941.687.460,- dan terealisasi sebesar Rp. 23.445.457.909,- atau sebesar

97,93% dengan sumber pendanaan dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Bali.

Sehubungan dengan pengelolaan keuangan/dana tersebut diatas dapat dijelaskan

bahwa secara garis besar pelaksanaan aspek keuangan ini telah sesuai dengan prinsip-

prinsip pelaporan yang lazim, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

perundang-undangan yang berlaku, hemat, efisien dan efektif dengan menghindarkan

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2011Bab IV – Penutup

71

seminimal mungkin penyalahgunaan.

3. Meskipun secara garis besar capaian program/kegiatan tercapai 100%, namun masih

dijumpai permasalahan sehingga beberapa kegiatan tidak terlaksana sesuai rencana.

Terhadap permasalahan ini telah diupayakan langkah-langkah perbaikan sehingga di

masa yang akan datang dapat meningkatkan kembali kinerja.

Laporan ini diharapkan dapat memberikan motivasi sekaligus instropeksi diri bagi seluruh

jajaran pegawai guna memperbaiki kinerja dan menghadapi tantangan di masa yang akan

datang. Tetap semangat, terima kasih.

(REVISI TAPKIN)

No URAIAN KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI %1 2 3 4 6 7 8 9=(8/7)*100

1 Input SDM OH 384 404 105,21 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 238.260 162.767 68,31

Output Jumlah Laporan Laporan 12 37 308,33 2 Input SDM OH 73 247 338,36

Dana Rupiah 46.823 38.783 82,83 Output Jumlah Laporan Laporan 3 17 566,67

3 Input SDM OH 28 30 107,14 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 26.031 8.367 32,14

Output Jumlah Laporan Laporan 1 2 200,00 4 Input SDM OH 307 459 149,51

Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 71.569 92.901 129,81 Output Jumlah Laporan Laporan 8 19 237,50

5 Input SDM OH 1.459 1.577 108,09 Dana Rupiah 828.174 551.485 66,59

Output Jumlah Laporan Laporan 57 81 142,11 6 Input SDM OH 1.460 1.533 105,00

Dana Rupiah 361.048 509.312 141,06 Output Jumlah Laporan Laporan 50 89 178,00

7 Input SDM OH 209 354 169,38 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 25.930 3.600 13,88

Output Jumlah Laporan Laporan 12 29 241,67 Input SDM OH 975 1.015 104,10

Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 289.538 245.790 84,89 Output Jumlah Laporan Laporan 40 72 180,00

9 Input SDM OH 99 64 64,65 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 40.400 30.738 76,08

Output Jumlah Laporan Laporan 3 3 100,00

10 Input SDM OH 240 197 82,08 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 35.000 49.664 141,90

Output Jumlah Laporan Laporan 5 9 180,00 11 Input SDM OH 162 465 287,04

Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 69.000 148.844 215,72 Output Jumlah Laporan Laporan 14 122 871,43

12 Input SDM OH 170 174 102,35 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 47.217 52.195 110,54

Output Jumlah Laporan Laporan 5 8 160,00 13 Input SDM OH 965 1.378 142,80

Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 783.032 587.475 75,03 Output Jumlah Laporan Laporan 78 95 121,79

14 Input SDM OH 684 711 103,95 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 241.561 238.100 98,57

Output Jumlah Laporan Laporan 16 20 125,00 15 Input SDM OH 83 379 456,63

Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 58.400 28.364 48,57 Output Jumlah Laporan Laporan 2 23 1.150,00

16 Input SDM OH 1.500 851 56,73 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 240.252 279.903 116,50

Output Jumlah Laporan Laporan 25 48 192,00 17 Input SDM OH 1.091 2.525 231,44

Dana Rupiah 240.563 434.044 180,43 Output Jumlah Laporan Laporan 40 92 230,00

18 Input SDM OH 50 48 96,00 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 11.214 23.219 207,05

Output Jumlah Laporan Laporan 2 2 100,00 19 Input SDM OH 1.522 868 57,03

Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 149.315 142.216 95,25 Output Jumlah Laporan Laporan 12 24 200,00

20 Input SDM OH 1.020 1.068 104,71 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 401.988 300.802 74,83

Output Jumlah Laporan Laporan 22 24 109,09 21 Input SDM OH 1.092 890 81,50

Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 70.241 124.340 177,02 Output Jumlah Laporan Laporan 19 25 131,58

22 Input SDM OH 56 334 596,43 Dana Rupiah 44.677 111.006 248,46

Output Jumlah Laporan Laporan 5 11 220,00 23 Input SDM OH 164 248 151,22

Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 29.028 101.360 349,18 Output Jumlah Laporan Laporan 3 5 166,67

24 Input SDM OH 39 37 94,87 Dana (dlm Ribu Rp) Rupiah 8.972 17.868 199,15

Output Jumlah Laporan Laporan 1 1 100,00

Laporan hasil Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD

Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

Laporan hasil kajian pengawasan

Laporan hasil Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor Korporat

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Keuangan DaerahLaporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah

Laporan hasil pengawasan BUN

Laporan evaluasi penerapan tata kelola APIP daerah

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

Laporan Hasil Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang PerekonomianLaporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Perekonomian

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam

1 1. Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian

Laporan Hasil Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

8 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam

Laporan hasil pengawasan atas proyek PHLN

INDIKATOR5

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)PERWAKILAN PROVINSI BALI

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) TAHUN 2011

NO PROGRAM KEGIATAN

Halaman : 1 / 2

(REVISI TAPKIN)

No URAIAN KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI %1 2 3 4 6 7 8 9=(8/7)*100

INDIKATOR5

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)PERWAKILAN PROVINSI BALI

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) TAHUN 2011

NO PROGRAM KEGIATAN

25 Input SDM OH 532 181 34,02 Dana Rupiah 219.921 157.692 71,70

Output Jumlah Laporan Laporan 7 7 100,00 26 Input SDM OH 965 971 100,62

Dana (dlm ribu Rp) Rupiah 723.705 490.257 67,74 Output Jumlah Laporan Laporan 38 46 121,05 Input 132,56

Output 263,31

2 Input SDM OH 13.438 6.958 51,78 Dana Rupiah 11.082.193 11.221.006 101,25

Input 76,52Output 168,18

3 Indeks efektifitas pengelolaan aset Input SDM OH 1.326 644 48,57 Dana Rupiah 655.585 535.577 81,69

Penyediaan dan pengelolaan sarana Output Jumlah Sarana Unit 48 106 220,83

Input 65,13Output 220,83

Rata-rata Capaian Input 91,40Rata-rata Capaian Output 217,44

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP

1

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Output Laporan 44 74 168,18

Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

Laporan hasil audit investigasi, PKN dan Pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

Halaman : 2 / 2

NO PROGRAMNo URAIAN INPUT OUTPUT OUTCOME

1 1 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian

86,76 308,33 0,00 3,55 1 Efisien n/a

2 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian

210,59 566,67 0,00 2,69 1 Efisien n/a

3 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian

69,64 200,00 0,00 2,87 1 Efisien n/a

4 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Perekonomian

139,66 237,50 0,00 1,70 1 Efisien n/a

5 Laporan hasil pengawasan atas proyek PHLN

87,34 142,11 0,00 1,63 1 Efisien n/a

6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam

123,03 178,00 0,00 1,45 1 Efisien n/a

7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

91,63 241,67 0,00 2,64 1 Efisien n/a

8 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

94,50 180,00 0,00 1,90 1 Efisien n/a

9 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam

70,37 100,00 0,00 1,42 1 Efisien n/a

10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam

111,99 180,00 0,00 1,61 1 Efisien n/a

11 Laporan hasil pengawasan BUN 251,38 871,43 0,00 3,47 1 Efisien n/a12 Laporan hasil pengawasan lintas

sektor bidang Keuangan Daerah106,45 160,00 0,00 1,50 1 Efisien n/a

13 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

108,91 121,79 0,00 1,12 1 Efisien n/a

14 Laporan Hasil Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD

101,26 125,00 0,00 1,23 1 Efisien n/a

15 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah

252,60 1150,00 0,00 4,55 1 Efisien n/a

16 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Keuangan Daerah

86,62 192,00 0,00 2,22 1 Efisien n/a

17 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah

205,93 230,00 0,00 1,12 1 Efisien n/a

18 Laporan evaluasi penerapan tata kelola APIP daerah

151,53 100,00 0,00 0,66 1 Tidak Efisien n/a

19 Laporan hasil Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor Korporat

76,14 200,00 0,00 2,63 1 Efisien n/a

20 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

89,77 109,09 0,00 1,22 1 Efisien n/a

21 Laporan hasil Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD

129,26 131,58 0,00 1,02 1 Efisien n/a

22 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi

422,45 220,00 0,00 0,52 1 Tidak Efisien n/a

23 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

250,20 166,67 0,00 0,67 1 Tidak Efisien n/a

24 Laporan hasil kajian pengawasan 147,01 100,00 0,00 0,68 1 Tidak Efisien n/a25 Laporan hasil audit investigasi atas

HKP, Eskalasi dan Klaim52,86 100,00 0,00 1,89 1 Efisien n/a

26 Laporan hasil audit investigasi, PKN dan Pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

84,18 121,05 0,00 1,44 1 Efisien n/a

2 1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

76,52 168,18 0,00 2,20 1 Efisien n/a

3 1 Penyediaan dan pengelolaan sarana 65,13 220,83 0,00 3,39 1 Efisien n/a

EFEKTIVITAS

Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Program Dukungan Manajemen dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)PERWAKILAN PROVINSI BALI

FORMULIR EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KEGIATAN TAHUN 2011

KEGIATAN CAPAIAN KINERJA RATA-RATA (%) ACE SED EFISIENSI(REVISI TAPKIN)