7

Click here to load reader

Lalala

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sxs

Citation preview

Page 1: Lalala

LO kelompok 2 psikosomatik ( step 1-5 menyusul)1. nilai normal denyut jantung dan pernapasan (bayi, anak-anak dan dewasa)2. Klasifikasi stres !3. Bagaimana cara membedakan nyeri dada karena kecemasan, cardiovaskular, respirasi, dan gastritis !

Jawab

1. Nilai normal denyut jantung dan pernapasan (bayi, anak-anak dan dewasa)

Batasan dan Klasifikasi (Whaley dan Wong, 1993)

Bayi yang baru dilahirkan (1-3 bulan): 120-140 kali/menit, bayi 4 bulan-2 tahun: 80-150 kali/menit, anak 2-10 tahun: 70-110 kali/mnit, anak anak >10 tahun: 55-90 kali/menit, dewasa: 60-90 kali/menit, dan usia lanjut yang sehat: 60/100 kali/menit.

3. Bagaimana cara membedakan nyeri dada karena kecemasan, cardiovaskular, respirasi, dan gastritis !

Gejala yang khas pada serangan jantung (angina) adalah:1. Dada sesak, berat atau seperti diperas.Kondisi ini digambarkan banyak penderitanya seperti membawa beban yang berat di dada atau seperti dada diikat ketat. Sensasi ini biasanya terasa di sisi kiri dada atas. Tetapi kadang juga sulit menentukan lokasi yang tepat.2. Sesak napas3. Berkeringat, mual dan merasa cemas4. Rasa sakit di leher, lengan kiri dan rahang, di belakang perut, salah satu bahu atau di kedua bahu.5. Merasa lemah dan denyut jantung cepat atau tidak teratur.Kondisi itu bisa muncul walau orang sedang istirahat. Gejala itu juga bisa timbul saat sedang atau sehabis olahraga, stres atau sehabis makan besar yang hanya ada satu jalan segera bawa ke unit darurat rumah sakit terdekat.

Penyebab Nyeri DadaPenyebab nyeri dada ini karena terbagi menjadi dua yaitu jantung (cardial) dan bukan jantung (non cardial).

1. Kelainan kulit

Nyeri daerah dada dapat disebabkan sebatas kelainan kulit dada. Infeksi pada kulit, jerawat, atau bisul dapat menimbulkan rasa nyeri. Kelainan kulit lainnya dengan gejala utama nyeri adalah penyakit herpes. Jenis herpes tertentu menyerang kulit dan hanya pada satu sisi saja (sisi kiri saja atau sisi kanan saja). Biasanya nyeri akibat kelainan kulit memiliki sensasi

Page 2: Lalala

tajam, seperti ditusuk-tusuk. Letak nyeri akan mudah ditunjuk oleh satu jari dan biasanya tampak adanya kelainan pada kulit yang mudah ditemukan.

2. Muscle spasm Lapisan setelah kulit adalah otot. Tegang otot atau muscle spasm dapat terjadi tiba-tiba, menimbulkan rasa nyeri pada dada, dan berlangsung dalam hitungan menit atau hilang-timbul hingga berhari-hari. Muscle spasm adalah penyebab nyeri dada yang paling sering disangka oleh kita sebagai nyeri dada akibat jantung. Muscle spasm dapat timbul setelah olahraga maupun setelah aktivitas fisik sehari-hari, seperti mengangkat barang. Muscle spasm juga sering dialami oleh anak-anak yang aktif. Nyeri dada yang ditimbulkan oleh otot biasanya dapat dilokalisasi. Orang tersebut akan mudah menunjukkan lokasinya dengan hanya satu jarinya. Nyeri akibat otot berubah-ubah intensitasnya oleh gerakan tubuh. Nyeri terkadang terasa lebih sakit pada suatu gerakan atau posisi tertentu, misal nyeri bertambah sakit saat mengangkat lengan kiri, saat menarik napas dalam-dalam, dan sebagainya. Sifat nyerinya juga tajam, sensasi seperti ditusuk-tusuk.

3. Memar tulang Memar tulang atau dalam bahasa medis disebut kontusio tulang juga merupakan penyebab tersering nyeri dada. Memar tulang umumnya terjadi akibat terkena pukulan atau trauma langsung pada dinding dada. Tulang yang sering mengalami memar di dada ialah tulang rusuk. Sifat nyeri yang disebabkan oleh tulang mirip dengan nyeri karena otot. Nyeri akan terasa bertambah saat bagian memar tersebut ditekan.

4. Penyakit paru-paru Hampir semua penyakit pada paru-paru, seperti TBC, radang paru, bronkitis, memar paru, tumor paru, dapat menimbulkan gejala nyeri dada. Nyeri biasanya bersifat tumpul dan tidak terlokalisasi, seperti halnya nyeri akibat jantung. Namun, nyeri akibat paru-paru tidak diiringi gejala simpatis (berkeringat dingin, laju jantung cepat, mual, muntah). Umumnya nyeri dada akibat paru-paru tidak berdiri sendiri, melainkan bersama gejala penyakit paru-paru lainnya, seperti batuk, demam, dan sesak napas.

5. Diseksi aorta Diseksi aorta juga merupakan kondisi khusus dengan karaktersitik nyeri yang mirip dengan nyeri akibat jantung. Aorta sebenarnya adalah bagian dari jantung yang merupakan pembuluh darah besar yang berfungsi menyaluran darah keluar dari jantung. Diseksi aorta ialah adanya robekan pada aorta dan ancaman terputusnya pembuluh darah aorta. Keadaan ini dapat diakibatkan benturan dari luar, tekanan darah yang sangat tinggi, atau kondisi dimana dinding pembuluh darah aorta orang tersebut tipis. Ciri khas nyeri dada akibat diseksi aorta ialah sensasi nyeri yang sangat berat, seperti teriris pisau. Nyeri biasanya dirasakan pada dada kiri bagian atas. Orang yang mengalami diseksi aorta akan tampak lemas, berdebar-debar, berkeringat dingin, gelisah, hingga pingsan. Bila diukur, tekanan darah akan turun. Untuk menegakkan diagnosis diseksi aorta harus dilakukan foto radiologi dada.

Page 3: Lalala

6. Maag Lambung, organ tubuh penyebab sakit maag, terletak tepat di bawah jantung dan paru-paru kiri. Tidak hanya di ulu hati, sering kali sakit maag menimbulkan rasa sakit hingga di dada. Data menunjukkan bahwa maag merupakan salah satu penyakit yang gejalanya sering kali dianggap penderita sebagai sakit jantung. Sebuah penelitian memperlihatkan 30-40 persen pasien yang berobat dengan keluhan nyeri dada ternyata diakibatkan oleh sakit maag.Sensasi yang paling umum dirasakan adalah rasa terbakar dan panas di dada bagian tengah. Keluhan tersebut muncul akibat produksi asam lambung yang meningkat hingga asam lambung naik ke atas. Asam lambung tersebut mengiritasi saluran makan di daerah dada sehingga menimbulkan rasa panas di dada. Maag  juga menimbulkan rasa mual yang juga bisa ditemukan pada nyeri dada akibat jantung. Namun, bila keluhan disertai gejala lambung lainnya, seperti sering bersendawa, perut terasa kembung, begah, dan keluhan membaik setelah konsumsi obat maag, maka kemungkinan besar rasa dada terbakar tersebut berasal dari sakit maag. Cairan lambung bersifat asam, bisa menyebabkan rasa nyeri ketika jika naik ke kerongkongan yang letaknya di sekitar rongga dada (refluks). Asam lambung sebenarnya tidak mungkin naik karena ada katup di antara lambung dengan kerongkongan. Namun katup ini kadang-kadang gagal menjalankan fungsinya.

Pemicu nyeri dada akibat refluks asam lambung:a.      Kopi. Baik yang mengandung kafein maupun yang decaffeinated, segala jenis kopi bisa memicu produksi asam lambung. Secangkir atau dua cangkir sehari biasanya tidak akan menyebabkan masalah, namun jika sudah terlalu banyak maka asam lambung bisa berbalik ke arah kerongkongan dan memicu nyeri dada.b.      Ngemil tengah malam. Dalam posisi duduk, gaya gravitasi akan makin memudahkan makanan untuk turun dari kerongkongan ke lambung. Kebiasaan langsung tidur setelah ngemil membuat efek gravitasi berkurang, sehingga makanan di lambung bisa berbalik ke arah kerongkongan dengan membawa asam lambung.c.       Ikat pinggang terlalu kencang. Ahli jantung dari Cedars Sinai Heart Institute, Prediman Krishan Shah, MD mengatakan ikat pinggang yang terlalu ketat menyebabkan tekanan di perut meningkat. Tekanan ini memaksa katup yang membatasi lambung dengan kerongkongan bekerja lebih keras, sehingga bisa gagal mencegah naiknya asam lambung.d.      Perut gemuk. Salah satu faktor risiko terbesar pada refluks asam lambung adalah kegemukan. Makin berat beban yang terpusat di perut, makin besar tekanan di daerah tersebut sehingga jalur pencernaan makanan menuju lambung lebih berisiko untuk berbalik arah.

7. Penyakit pada payudara Pada wanita terdapat organ payudara pada dada. Organ payudara tak jarang menjadi sumber dari rasa nyeri di dada. Pada beberapa wanita, bila sedang menstruasi payudara akan terasa sakit hingga ke dalam dada. Sejumlah penyakit lain pada payudara, seperti infeksi, sumbatan saluran susu, tumor dapat menyebabkan nyeri hingga ke dada. Namun, biasanya nyeri hanya terlokalisasi di sekitar parudara yang dengan penekanan akan terasa lebih sakit.

8. Depresi

Page 4: Lalala

Pemeriksaan obyektif terlebih dahulu harus dilakukan untuk menyingkirkan masalah organik fisik yang terjadi pada diri pasien yang mengalami nyeri dada dan masalah tekanan darah. Memang betul, gejala depresi juga dapat merupakan gejala fisik seeprti nyeri dada, walaupun biasanya ini terjadi pada kondisi kecemasan yang akut (tiba-tiba). Tekanan darah tinggi bisa merupakan pengaruh dari depresinya, tetapi ingat bahwa kondisi tekanan darah tinggi juga bisa dipengaruhi faktor lain seperti keturunan dan penyakit tertentu seperti ginjal. Jadi, perlu pemeriksaan untuk menyingkirkan adanya masalah organik sebelum memutuskan hal ini disebabkan oleh faktor depresi. Depresi dikenal sebagai gangguan jiwa yang mempunyai gejala penurunan mood atau suasana perasaan, kehilangan minat dan harapan akan masa depan serta gangguan dalam aktivitas psikomotor yang tercermin dalam perasaan lelah atau lemas. Gejala-gejala pokok ini bisa ditambah dengan gejala tambahan seperti sulit tidur atau kebanyakan tidur, kurang nafsu makan atau berlebihan makan, sulit konsentrasi atau bahkan ada yang mengalami ide-ide bunuh diri. Gejala-gejala ini berlangsung selama dua minggu baik disertai adanya pemicu ataupun tidak adanya pemicu.

9. Psikosomatis

Kecemasan, apalagi yang berlebihan akan bisa menjadi penyebab rasa tidak nyaman di dada. Mekanisme terjadi karena adanya hiperaktivitas sistem saraf otonom yang akan membuat tubuh merespon dengan gejala-gejala fisik yang dikenal dengan istilah keluhan psikosomatis.

2. Klasifikasi stres !

Sarafino (2008) mengklasifikasikan 3 tingkatan stres, yaitu:1. Stres tingkat rendah, terjadi ketika seseorang dengan kemampuan lebih dari

cukup untuk menghadapi situasi yang sulit, maka seseorang akan merasakan sedikit stres dan merasa tidak memiliki tantangan

2. Stres tingkat sedang, terjadi ketika seseorang merasa cukup mungkin akan kemampuannya untuk menghadapi suatu kejadian tetapi dia harus berusaha keras, maka seseorang akan merasakan perasaan stres dengan tingkatan menengah atau sedang. Pada tahap ini, seseorang masih bisa beradaptasi terhadap stresor yang dihadapi (Sarafino, 2008)

3. Stres tingkat tinggi, terjadi ketika seseorang merasakan bahwa kemampuannya mungkin tidak akan mencukupi pada saat berurusan dengan stresor dari dalam diri dan lingkungannya, maka akibatnya seseorang akan mengalami perasaan stres yang besar.

(Sumber : Buku Ajar Fisiologi Ganong, 2008 )

Sumber :