15
LAMBANG DALAM BUSANA COSPLAY KERIS ART ONLINE: FUNGSI DAN MAKNA JURNAL PENGKAJIAN Katarina Vita Ariesta NIM. 111 1618 022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA 2017 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

LAMBANG DALAM BUSANA COSPLAY KERIS ART ONLINE: …digilib.isi.ac.id/2256/4/JURNAL.pdf · Kirito, dengan motif yang digunakan dalam kostum berdasarkan sifat, karakter, ... Teori Trikotomi

  • Upload
    dangthu

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LAMBANG DALAM BUSANA COSPLAY KERIS ART

ONLINE: FUNGSI DAN MAKNA

JURNAL PENGKAJIAN

Katarina Vita Ariesta

NIM. 111 1618 022

TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI

JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA

2017

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

2

Naskah jurnal ini telah diterima oleh Tim Pembimbing Tugas Akhir Jurusan

Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, pada tanggal 25

Agustus 2017.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

3

Lambang dalam Busana Cosplay Keris Art Online: Fungsi dan

Makna

Oleh : Katarina Vita Ariesta

ABSTRACT

This research is about one of Japanese Pop Culture phenomenon, cosplay, which

assimilated with Javanese culture in a costume from one of the anime, Sword Art

Online (SAO), using the perpective of semiotics and theory of fashion. Sword Art

Online’s costume that has been converted into a Javanese version has a visual

and non-verbal signs to communicate messages that communicate indirectly

about concept, and ideas of David Widyatmojo as the creator of the Javanese

version Sword Art Online’s costume. Method that has been used is a qualitative

descriptive method. There are theory by Charles Sanders Pierce, trichotomy of

icon, index, symbol by Charles Sanders Pierce, types of clothing by Roland

Barthes, also fashion theory by Dra.Arifah A. Riyanto, M.Pd. as a base theory to

help to analyzing in this research. This research resulting found of linked the

main character of SAO, Kirito, with the motifs are used in costumes based on the

nature, character, and background figures on which to base the creation Javanese

version of Kirito, Sukirto.

Keyword: Cosplay, Sword Art Online, Keris Art Online, Kirito, Sukirto

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian mengenai salah satu fenomena budaya pop

Jepang, cosplay, yang diakulturasikan dengan budaya Jawa dalam sebuah kostum

dari salah satu anime, Sword Art Online (SAO), dengan menggunakan perspektif

semiotika dan teori busana. Kostum anime Sword Art Online yang telah diubah

menjadi versi Jawa memiliki tanda-tanda visual dan non verbal yang

mengkomunikasikan pesan secara tidak langsung, sehubungan dengan konsep dan

pemikiran David Widyatmojo selaku pembuat kostum versi Jawa SAO.

Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teori trikonomi

ikon, indeks, dan simbol milik Charles Sanders Pierce, tipe-tipe busana milik

Roland Barthes, serta teori busana milik Dra. Arifah A. Riyanto, M.Pd.

merupakan teori-teori dasar yang membantu analisis pada penelitian ini. Hasil

penelitian yang dihasilkan, menemukan adanya kaitan tokoh utama SAO yaitu

Kirito, dengan motif yang digunakan dalam kostum berdasarkan sifat, karakter,

serta latar belakang tokoh Kirito yang menjadi dasar terciptanya Kirito versi Jawa,

Sukirto.

Kata kunci: Cosplay, Sword Art Online, Keris Art Online, Kirito, Sukirto

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

4

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Anak muda dewasa ini banyak berkecimbung di dunia yang menjadi

hobinya masing-masing. Biasanya untuk menampung berbagai kegiatan

hobi tersebut dibentuk suatu kelompok sosial agar sesama pemilik hobi

dapat saling bertukar pikiran dan berbagi ilmu yang dimiliki masing-

masing. Contohnya ialah komunitas fotografi, komunitas teater, komunitas

mural, dan komunitas cosplay. Komunitas cosplay sendiri merupakan

sekumpulan penggemar hobi yang identik dengan budaya Jepang populer.

Cosplay (ditulis dalam Bahasa Jepang コスプレ ; dibaca: Kosupure)

adalah suatu istilah buatan Jepang yang berasal dari gabungan kata

berbahasa Inggris, yaitu "costume" (artinya: kostum) dan "play" (artinya:

bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan

rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga,

dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun.

Pelaku cosplay disebut cosplayer. Cosplay biasanya selalu identik dengan

event-event Jepang, karena memang di event itu para cosplayer bisa

dengan bebas menunjukkan hasil kreativitas berupa kostum tokoh-tokoh

anime, manga, dan game.

Di Yogyakarta sendiri awal mula munculnya cosplay diperkirakan

pada tahun 2006, kegiatan cosplay saat itu masih belum mengenal

pemakaian wig dan masih menggunakan rambut sendiri yang di-styling

dan diwarnai menyerupai tokoh karakter. Penulis sendiri telah lama

tertarik dengan berbagai macam budaya termasuk budaya Jepang dan

budaya Jawa. Saat berkunjung ke salah satu event Jepang yang berada di

Yogyakarta, secara kebetulan penulis melihat ada seorang cosplayer yang

berperan sebagai tokoh utama Sword Art Online (SAO), Kirito, namun

kostum SAO tersebut dibuat menjadi versi Jawa.

Bermula dari light novel berjudul Sword Art Online (SAO) karangan

Reki Kawahara, yang kemudian diangkat menjadi anime yang dimulai

pada tahun 2012 dan masih berlanjut hingga sekarang. Tokoh utama dalam

anime SAO bernama Kirigaya Kazuto (dalam dunia game, Kazuto

memakai nama Kirito). Terinspirasi dari tokoh Kirito tersebut, cosplayer

yang akhirnya diketahui bernama David Widyatmojo ini ternyata sengaja

membuat versi Jawa yang diberi nama Sukirto. Judul animenya pun

diganti mengikuti versi Jawa juga, yaitu “Keris Art Online”. Senjatanya

pun juga disesuaikan dengan konsep yang diusung, yaitu menjadi keris.

2. Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat

a. Rumusan Masalah

1) Apa saja fungsi dan makna pada kostum Sukirto dalam Keris Art Online?

b. Tujuan

1) Mengetahui akulturasi dua kostum yang berbeda namun serupa dalam

kostum tokoh Kirito dan Sukirto.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

5

2) Mengetahui fungsi dan makna pada kostum Sukirto dalam Keris Art

Online.

c. Manfaat

1) Bagi masyarakat:

Untuk mengetahui lebih banyak tentang dua budaya yang berbeda, yaitu

Indonesia dan Jepang, khususnya tentang cosplay, yang berkaitan juga

dengan batik dan pewayangan.

2) Bagi masyarakat kaum muda:

Dapat menginspirasi kaum muda untuk berkreasi dalam membuat kostum

cosplay yang lebih inovatif.

3. Metode Penelitian

a. Metode Pendekatan

Di dalam pengkajian ini, digunakan beberapa teori dasar sebagai

pendekatan. Teori-teori tersebut antara lain adalah pendekatan estetis,

pendekatan fungsional, dan pendekatan semiotika.

Pendekatan estetis adalah pendekatan suatu karya seni dengan prinsip-

prinsip estetika secara visual, yaitu berupa garis, bentuk, bidang, warna,

tekstur, serta prinsip keseimbangan, kesatuan, juga komposisi.

Berdasarkan dari sekian banyak fungsinya, busana menjadi penting dalam

hidup manusia karena mengandung unsur etika dan estetika dalam

kehidupan bermasyarakat. Seiring berkembangnya zaman, busana bukan

hanya untuk proteksi tubuh melainkan untuk estetika. Hal itu dikarenakan

setiap hal yang mengandung pengalaman estetis dan kebenaran yang ada

dalam diri seseorang, terutama seniman tersebut, pada akhirnya mampu

mewujudkan suatu keindahan yang nyata, karena keindahan adalah

pancaran dari kebenaran. (Mangunwijaya, 1988:10)

Menurut Burke (1967:3), menyebutkan bahwa fungsi seni ada tiga,

yaitu fungsi personal, fungsi sosial, serta fungsi fisik.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan semiotika Trikotomi

milik Charles Sanders Peirce, untuk mengetahui lebih lanjut penjabaran

lambang-lambang yang terdapat dalam kostum Sukirto.

b. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan ialah library research atau studi pustaka yaitu

pengumpulan data-data dengan cara membaca, dan mempelajari buku-

buku untuk memperoleh data-data yang berkaitan dari literatur;

wawancara dengan narasumber yang bersangkutan langsung, dan

observasi.

c. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif yang menurut I Made Winartha (2006:155) yaitu :

“Metode analisis deskriptif kualitatif yaitu menganalisis, menggambarkan,

dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang

dikumpulkan berupa hasil wawacara atau pengamatan mengenai masalah

yang diteliti yang terjadi di lapangan.”

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

6

B. LANDASAN TEORI

1. Teori Fungsi Seni

Menurut Burke (1967:3), fungsi seni ada tiga, yaitu fungsi personal,

fungsi sosial, serta fungsi fisik. Fungsi personal adalah fungsi sebuah

karya seni yang dapat berperan sebagai pemuas kebutuhan ekspresi

individu atau pribadi, sedangkan fungsi sosial adalah potensi sebuah karya

seni untuk memenuhi kebutuhan di lingkungan kehidupan sosial. Fungsi

fisik adalah fungsi karya seni yang berhubungan dengan manfaat secara

fisik kegunaan karya tersebut dalam kehidupan manusia.

2. Teori Fungsi Pakaian

Menurut Arifah A. Riyanto (2003:251-253) dalam bukunya yang

berjudul “Teori Busana”, penampilan seseorang dalam berbusana

cenderung dapat memperlihatkan siapa orang itu, seperti dari tingkat

pendidikan yang mana, dari tingkat sosial budaya mana, dari tingkat

sosial ekonomi yang mana, bahkan kadang-kadang akan terlihat

bagaimana kepribadiannya. Kondisi semua hal itu dapat memberikan

kontribusi pada pemilihan busana yang dilakukan oleh orang yang

bersangkutan tersebut. Pilihan-pilihannya akan cenderung muncul pada

model, terutama pada pemilihan warna dan motif busana. Identitas yang

melekat pada dirinya akan berakumulasi dan dimungkinkan salah satu

identitas diri yang lebih dominan.

3. Teori Semiotika

Semiotika adalah ilmu yang membahas tentang tanda dan/atau sistem

tanda.

Teori Trikotomi Charles Sanders Peirce terdiri dari Simbol yaitu tanda

yang muncul dari kesepakatan, Ikon yaitu tanda yang muncul dari

perwakilan fisik, dan Indeks yaitu tanda yang muncul dari hubungan

sebab-akibat.

C. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

1. Penyajian Data

a. Sword Art Online dan Keris Art Online

Sword Art Online (SAO), yang menjadi referensi utama David

Widyatmojo untuk menciptakan karakter Sukirto, bercerita mengenai

kemajuan game di masa depan. Kisah SAO mengambil latar cerita di

Jepang pada tahun 2022, di saat umat manusia sudah dapat menciptakan

dunia maya yang sangat canggih, salah satu buktinya ialah

perkembangan game VRMMORPG (Virtual Reality Massively

Multiplayer Online Role-Playing Game) yang sudah semakin

berkembang pesat.

Salah satu game yang populer bahkan sebelum perilisan resminya

adalah game berjudul “Sword Art Online” (SAO) yang diciptakan oleh

Akihiko Kayaba. Sebelum dirilis secara resmi, seribu orang yang

beruntung dapat memiliki permainan SAO versi beta sekaligus

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

7

menggunakan Nerve Gear khusus rancangan Akihiko. Kirigaya Kazuto

adalah salah satu anak yang berkesempatan mencoba SAO versi beta

dan Nerve Gear-nya. Sesuai harapan, SAO ini merupakan game virtual

yang paling sempurna, dengan menggunakan Nerve Gear, para player

akan dibawa memasuki dunia baru yang seperti dunia nyata. Sayangnya

satu minggu setelah perilisan SAO terjadi sebuah insiden, semua player

yang telah log in ke dalam SAO mendadak tidak dapat log out dari game

tersebut. Kirigaya Kazuto yang saat itu sedang log in dengan nickname

Kirito, tidak dapat keluar dan kembali ke dunia nyata. Ternyata hal

tersebut dikarenakan kesengajaan yang dibuat oleh penciptanya sendiri

yang ingin menciptakan “dunia”nya sendiri.

Selesai dengan game SAO, Kirito yang berhasil selamat dari insiden

tersebut dengan “membunuh” Game Master Akihiko Kayaba, kembali

memainkan game terbaru berjudul ALfheim Online (ALO). Pada game

ALO ini Kirito mendapat misi bersama teman-temannya, yaitu

mengalahkan Raja Monster Es dan merebut kembali Pedang Excalibur

yang diambil oleh Raja Monster Es, Thrym.

Desain kostum Kirito saat berada dalam game ALO inilah yang

menjadi inspirasi David Widyatmojo saat memiliki keinginan untuk ber-

cosplay menjadi Kirito. ). Saat itu sekitar tahun 2014, kepopuleran anime

Sword Art Online berada pada puncaknya sehingga banyak orang yang

membuat kostum dan ber-cosplay menjadi tokoh-tokoh SAO, terutama

Kirito. Bulan Maret 2014, untuk pertama kali dibuatlah kostum Sukirto,

hasil perpaduan antara kostum Kirito dan budaya Jawa, karena keinginan

David agar bisa tetap ber-cosplay namun tidak melupakan budaya

asalnya yang dicintai, Jawa.

b. Data Bentuk Busana

Gambar 1: Foto Kostum Sukirto Secara Keseluruhan

Sumber: https://www.facebook.com/david.widyatmojo?fref=nf

7

1

2

3 4

5 6

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

8

Keterangan gambar 1:

1. Motif harimau

2. Motif kerbau

3. Motif Batik Parang

Klithik

4. Bordiran motif Srikandi

5. Bordiran motif Arjuna

6. Bordiran motif Dwarapala

7. Sarung keris

8. Keris Sukirto

2. Fungsi dan Makna Busana Cosplay Sukirto Keris Art Online

a. Fungsi

Kirito memiliki julukan The Black Swordsman atau Kuro no Kenshin

yang artinya Pendekar Pedang Hitam. Maka dari itu, David memilih

karakter Kirito yang kemudian diubahnya menjadi versi Jawa agar

harapan adanya karakter anime yang menjadi pendekar keris terwujud.

Dari sanalah secara tidak langsung kostum Sukirto sudah menjadikan

David dikenal sebagai “Javanese Cosplayer”.

b. Makna

Gambar 2: Kostum Kirito Sword Art Online

Sumber: http://www.swordart-online.net/mothers/chara/

Warna hitam merupakan warna kelam, kedukaan, dan warna mistis

karena banyak dihubungkan dengan penyihir, dukun, dan hal-hal yang

bersifat mistis. Warna hitam juga memberikan kesan pemakainya

misterius dan dingin. Pakaian yang dikenakan Kirito selalu berwarna

hitam, ini cocok untuk penggambaran dirinya yang mempunyai masa

lalu yang sedih. Diceritakan dalam light novel-nya bahwa semasa Kirito

masih balita, kedua orang tuanya tewas dalam kecelakaan sehingga

Kirito diasuh oleh saudara jauhnya. Kesan misterius juga ditampilkan

oleh Kirito, sehingga ia dijuluki sebagai “Pendekar Pedang Hitam” yang

tidak memakai perisai dan memiliki kemampuan bertarung dengan dua

pedang. Hal itu menimbulkan kesan yang sangat hebat walaupun

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

9

kenyataannya sangat berbeda dengan penampilan Kirito yang terkesan

lemah, dan oleh sebab itu Kirito sering diremehkan oleh para pemain

lainnya.

Kerah yang tinggi memberikan kesan karakter gagah, pemberani, dan

bersikap kesatria. Pada bagian kerah terdapat semacam hiasan

menyerupai tali ikat pinggang. Ini mewakili sifat Kirito yang introvert,

yang lebih senang berada dalam dunianya sendiri sebelum bertemu

dengan teman-temannya dalam dunia game.

3. Analisis Motif pada Busana

Seluruh ornamen yang menjadi penghias kostumnya berasal dari

Gunungan Jawa:

Gambar 3: Gunungan Jawa

Sumber: https://mycookiestime.wordpress.com/2012/06/18/filosofi-gunungan-

wayang/

Gunungan dalam istilah pewayangan disebut Kayon. Kayon berasal

dari kata Kayun. Gunungan mengandung ajaran filsafat yang tinggi, yaitu

ajaran mengenai kebijaksanaan. Gunungan melambangkan keadaan dunia

beserta isinya. Dalam hal ini Gunungan bisa berperan sebagai tanah, hutan

rimba, jalanan dan sebagainya, yakni mengikuti dialog dari dalang

(Soetarno AK, 1994:26).

Menurut Ensiklopedi Wayang Indonesia, gunungan melambangkan

pohon kehidupan. Kalpataru yang bercabang delapan, sebagai lambang

awal dan akhir. Karenanya gunungan wayang juga melambangkan konsep

mitos Jawa: sangkan paraning dumadi. Pohon yang tergambar sebagai

bentuk dasar gunungan wayang atau kayon itu adalah Pohon Nagasari,

yang selain indah bentuknya, juga kuat dan dianggap membawa pengaruh

baik bagi orang di sekitarnya. Namun, sebagai perlambang, pohon pada

gunungan melukiskan pohon yang hanya ada di kahyangan, yaitu pohon

Dewandaru yang dianggap membawa pengaruh keabadian atau

kelanggengan. (Sena Wangi, 1999:611)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

10

a. Motif Batik Parang Klithik

Gambar 4: Motif Parang Klithik

Motif batik yang dipergunakan merupakan Motif Parang Klithik

termasuk dalam simbol. Motif Parang Klithik berasal dari Solo, dan ciri

khas Batik Solo adalah ukuran motifnya yang kecil. Klithik dalam

bahasa Jawa artinya kecil, hal tersebut terlihat pada motif Parang Klithik

ini yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan motif parang

lainnya. (Hamzuri, 1994:38)

Motif Batik Parang Klithik adalah pola parang dengan stilasi motif

yang lebih halus. Ukurannya pun lebih kecil dan mengandung citra

feminine. Parang jenis ini melambangkan kelemahlembutan, perilaku

halus dan bijaksana (http://www.anneahira.com/batik-parang.htm, akses:

11 November 2016). Motif ini dipilih karena dianggap mewakili

karakter tokoh asli, Kirito, yang sedikit feminine dan halus dalam

bertindak, serta bijaksana dalam mengambil keputusan.

Warna coklat sebagai warna dasar Batik Parang Klithik, merupakan

warna batik pedalaman. Warna coklat dapat diumpamakan seperti warna

tanah yang memiliki makna “kesuburan”. Warna coklat pada batik

pedalaman juga disebut sebagai warna abang atau merah, yang memiliki

makna seperti warna darah yang mengering kemudian menjadi warna

coklat. Darah merupakan simbol kehidupan, dalam kepercayaan agama

Hindu, warna merah melambangkan “kesuburan” seorang perempuan

dan warna putih melambangkan “kehidupan” yang diberikan seorang

laki-laki terhadap perempuan yang menjadi pasangannya sehingga

lahirlah kehidupan yang baru.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

11

b. Bordiran Gambar Arjuna dan Banteng

Gambar 5: Motif Arjuna (bawah) dan Banteng (atas)

Gambar 6: Motif Banteng Gambar 7: Motif Arjuna

Termasuk ikon karena Kirito dan Arjuna sama-sama seorang pria.

Kirito dalam versi Jawa diberi nama “Sukirto”. Arjuna adalah tokoh

kesatria dalam jaman Bharata yang tanpa tanding sehingga disebut

Lananging jagat, sebutan ini oleh beberapa dalang diartikan lain. Dengan

julukan Lananging jagat itu, dimaksudkan sebagai pahlawan ulung yang

benar-benar jantan dalam arti bersifat satriya, menguasai segala hal dan

seluk-beluk kehidupan dunia (Suwandono, tanpa tahun: 40).

Dalam wawancara dengan penulis, David (22 Maret 2015)

berpendapat bahwa Arjuna adalah seorang kesatria yang berperawakan

badannya kecil dan cantik seperti perempuan, ini sama seperti tokoh

Kirito yang berbadan kecil dan berwajah cantik seperti perempuan juga,

namun memiliki julukan Kuro no Kenshin (Pendekar Pedang Hitam).

Lambang banteng yang berada di atas dada sebelah kiri, menandakan

bahwa seorang Arjuna tetap memiliki kewibawaan seperti seekor

banteng.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

12

c. Bordiran Gambar Dewi Srikandi dan Harimau

Gambar 8: Motif Srikandi (bawah) dan Harimau (atas)

Gambar 9: Motif Harimau Gambar 10: Motif Srikandi

Termasuk ikon, karena Dewi Srikandi dan Asuna sama-sama seorang

wanita. Asuna sendiri dalam versi Jawanya diberi nama “Asnawati”.

Asuna adalah seorang solo player, namun akhirnya bergabung dalam

sebuah guild bernama “Knights of Blood” dan menjadi wakil ketua

dalam guild tersebut. Meski pun perempuan, Asuna memiliki

kemampuan berpedang yang hebat dan membuatnya dijuluki Lighting

Flash. Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir

dalam mempergunakan senjata panah. Kepandaiannya tersebut

didapatnya dari Arjuna, yang dengan sungguh-sungguh mengajarkan

olah memanah. Karena sifat Asuna yang merupakan seorang wanita

tangguh dan juga menjabat sebagai wakil ketua dari Guild Knight of

Blood, maka dalam versi Jawanya disimbolkan sebagai Dewi Srikandi.

Dalam wawancara dengan penulis, David (22 Maret 2015)

mengatakan bahwa lambang harimau yang berada di dada atas sebelah

kanan, bermakna bahwa secantik-cantiknya dan selembut-lembutnya

seorang perempuan, bisa juga memiliki pribadi yang ganas. Seperti

tokoh Dewi Srikandi yang bisa menjadi ganas saat bertarung.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

13

d. Bordiran Gambar Dwarapala

Gambar 11: Motif Dwarapala pada Bagian Bawah Jubah

Gambar 12: Motif Dwarapala Gambar 13: Gambaran Salah Satu Monster

Boss SAO yang bernama “Illfang the

Kobold Lord” yang menyerupai Dwarapala

Motif Dwarapala termasuk dalam simbol. Disebut simbol karena

secara tidak langsung, melambangkan boss disetiap lantai dalam game

ALO yang menjaga dungeon, sebab di dalam dungeon tersebut biasanya

terdapat item yang harus diambil oleh player setelah menyelesaikan

misi membunuh boss. Biasanya wujud boss disetiap lantai bermacam-

macam, namun sebagian besar berupa raksasa bersenjata palu, pedang,

atau gada. Sedangkan orang Indonesia banyak mengetahuinya sebagai

“penjaga pintu-pintu gerbang” terutama pada bangunan candi maupun

rumah-rumah berbentuk joglo dengan pintu gerbang raksasa.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

14

e. Detail Keris

Gambar 14: Keris Sukirto

Sumber:

https://www.facebook.com/DavidWidyaCosplayer/photos/a.1534944050069468.10737

41828.1534127210151152/1633400576890481/?type=3&theater

Keris milik Sukirto termasuk dalam ikon, sebab antara Pedang Kirito

dan Keris Sukirto, keduanya memiliki persamaan dalam kehebatan

sebagai senjata. Keris yang dibuat sendiri oleh David, dinamai Nagaraja

Luk Sebelas Wijaya Kusuma, merupakan perwujudan Pedang Excalibur

versi Jawa. Pedang Excalibur dalam sejarah yang sebenarnya merupakan

pedang milik Raja Arthur, yang menurut legenda memiliki kekuatan

ajaib dan memberinya hak untuk memerintah Inggris (Kawahara,

2011:275).

Pada zaman kejayaan tosan aji, masyarakat terpengaruh kebudayaan

India yang membagi masyarakat atas kasta-kasta, yaitu Kasta Brahmana

(para pendeta), Kasta Kesatria (para bangsawan), Kasta Waysa (para

saudagar), dan Kasta Sudra (para pekerja). Khusus untuk kasta kesatria,

tosan aji mutlak diperlukan sebagai senjata karena kedudukan kasta

kesatria adalah sebagai pembela negara dan penjaga keamanan, dan

tosan aji yang dimaksud adalah keris.

Makna Nagaraja diambil dari dapur kerisnya, yaitu bahwa ular atau

naga bagi masyarakat Jawa mengandung makna perjodohan, kelincahan,

ketangguhan dan pencapaian cita-cita. Luk yang berjumlah sebelas

melambangkan kedinamisan, enerjik, dan semangat pantang menyerah

untuk menggapai keinginan. Selain itu, keris ber-luk sebelas biasanya

memiliki pembawaan yang teduh, tidak angker, tetapi dibalik keteduhan

itu terkandung suatu energi gaib yang tajam yang siap menembus

pertahanan perisai gaib lawan.

Berdasarkan namanya (Wijaya = kemenangan, Kusuma = bunga)

dapat dikatakan bahwa bunga Wijaya Kusuma merupakan bunga

kemenangan. Kemenangan atas rezeki berlimpah, kemenangan atas

jabatan dan kekuasaan serta kemenangan atas cinta yang didambakan

setiap insan, atau jika ditilik lebih jauh lagi, „Wi‟ berarti menguasai

segala ilmu, baik ilmu lahir maupun batin dan „Jaya‟ berarti menang.

Sehingga pada dasarnya makna yang terkandung dalam kata “Wijaya”

adalah menang tanpo ngasorake atau menang tanpa meremehkan. Sebab

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

15

seorang pemimpin harus berjiwa besar, serta harus menguasai banyak

ilmu tanpa pernah mengunggulkannya.

(www.mustikawijayakusuma.com, akses: 16 Juni 2016)

D. KESIMPULAN

Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah

seperti yang dikenakan oleh tokoh-tokoh dalam anime, manga, dongeng,

permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun. Cosplay bukan

murni kebudayaan dari Jepang, tapi cosplay pertama kali diadakan di Amerika

Serikat, yaitu berawal dari budaya merayakan Haloween, Paskah, dan pesta

topeng (masquerade).

Secara tidak langsung, motif-motif ornamen pada kostum Sukirto

menggambarkan karakter dua tokoh utama Sword Art Online, Kirito dan

Asuna. Secara keseluruhan detail ornamen pada kostum Sukirto berasal dari

Wayang Gunungan Jawa. Senjata asli milik Kirito menggunakan pedang

bernama “Excalibur”, kemudian dibuat versi Jawa yaitu milik Sukirto,

menjadi “Keris Nagaraja Luk Sebelas Wijaya Kusuma”, yang memiliki makna

ketangguhan seorang kesatria Jawa yang lincah, pandai, dan memiliki

kemenangan tanpa meremehkan lawan-lawannya. Semua karakter tersebut ada

dalam diri Kirito.

Fungsi dari busana cosplay Sukirto ini, pada dasarnya sebagai

penggambaran identitas cosplayer-nya, yaitu David Widyatmojo, sebagai

seorang Kesatria Jawa, sekaligus menjadi sebuah eksistensinya di dunia

cosplay agar lebih dikenal sebagai cosplayer Indonesia.

Kekurangan utama dari penulisan ini adalah referensi tentang cosplay itu

sendiri. Diharapkan bagi yang akan membahas tentang cosplay untuk

memperdalam bahasa inggris karena semua buku tentang cosplay berbahasa

inggris.

DAFTAR PUSTAKA

Burke, Feldman.E . 1967 . Art as Image and Idea . New Jersey: PRENTICE-

HALL

Dit. Jen. Kebudayaan Departemen P dan K, (t.th.), Ensiklopedi Wayang Purwa I

(Compendium), Jakarta: Proyek Pembinaan Kesenian Direktorat

Pembinaan Kesenian.

Harsrinuksmo, Bambang . 2004 . Ensiklopedi Keris, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Kawahara, Reki . 2011 . Sword Art Online Vol. 8 Early and Late . Tokyo: ASCII

Media Works.

Riyanto, Arifah A. 2003 . Teori Busana . Bandung: YAPEMDO.

Senawangi . 1999 . Ensiklopedi Wayang Indonesia . 3 Jld . Jakarta: Sekretariat

Nasional Pewayangan Indonesia.

Vivi “Sword Art Online”, Animonstar, September, 2012, hal. 42-45.

Wibawa, Prasida . 2008 . Tosan Aji: Pesona Jejak Prestasi Budaya . Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta