23
Lampiran 1. MANAJEMEN LAKTASI A. Air susu ibu dan refleks oksitosin (Love reflex, Let Down Reflex) Hormon oksitosin diproduksi oleh bagian belakang kelenjar hipofisis. Hormon tersebut dihasilkan bila ujung saraf disekitar payudara dirangsang oleh isapan. Oksitosin akan dialirkan melalui darah menuju ke payudara yang akan merangsang kontraksi otot di sekeliling alveoli (pabrik ASI) dan memeras ASI keluar dari pabrik ke gudang ASI. Hanya ASI di dalam gudang ASI yang dapat dikeluarkan oleh bayi dan atau ibunya. Oksitosin dibentuk lebih cepat dibanding prolaktin. Keadaan ini menyebabkan ASI di payudara akan mengalir untuk dihisap. Oksitosin sudah mulai bekerja saat ibu berkeinginan menyusui (sebelum bayi menghisap). Jika refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik, maka bayi mengalami kesulitan untuk mendapatkan ASI. Payudara seolah-olah telah berhenti memproduksi ASI, padahal payudara tetap menghasilkan ASI namun tidak mengalir keluar. Efek penting oksitosin lainnya adalah menyebabkan uterus berkontraksi setelah melahirkan. Hal ini membantu mengurangi perdarahan, walaupun kadang mengakibatkan nyeri. 1. Keadaan yang dapat meningkatkan hormon oksitosin 1 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

Lampiran 1. Manajemen Laktasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dhtdycnyfjdutcg

Citation preview

Lampiran 1.

MANAJEMEN LAKTASI

A. Air susu ibu dan refleks oksitosin (Love reflex, Let Down Reflex)

Hormon oksitosin diproduksi oleh bagian belakang kelenjar hipofisis.

Hormon tersebut dihasilkan bila ujung saraf disekitar payudara dirangsang oleh

isapan. Oksitosin akan dialirkan melalui darah menuju ke payudara yang akan

merangsang  kontraksi otot di sekeliling alveoli (pabrik ASI) dan memeras ASI

keluar dari pabrik ke gudang ASI. Hanya ASI di dalam gudang ASI yang dapat

dikeluarkan oleh bayi dan atau ibunya.

Oksitosin dibentuk lebih cepat dibanding prolaktin. Keadaan ini

menyebabkan ASI di payudara akan mengalir untuk dihisap. Oksitosin sudah

mulai bekerja saat ibu berkeinginan menyusui (sebelum bayi menghisap). Jika

refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik, maka bayi mengalami kesulitan untuk

mendapatkan ASI. Payudara seolah-olah telah berhenti memproduksi ASI,

padahal payudara tetap menghasilkan ASI namun tidak mengalir keluar.

Efek penting oksitosin lainnya adalah menyebabkan uterus berkontraksi

setelah melahirkan. Hal ini membantu mengurangi perdarahan, walaupun kadang

mengakibatkan nyeri.

1. Keadaan yang dapat meningkatkan hormon oksitosin

Beberapa keadaan yang dianggap dapat mempengaruhi

(meningkatkan) produksi hormon oksitosin :

Perasaan dan curahan kasih sayang terhadap bayinya.

Celotehan atau tangisan bayi

Dukungan ayah dalam pengasuhan bayi, seperti menggendong bayi ke ibu

saat akan disusui atau disendawakan, mengganti popok dan memandikan

bayi, bermain, mendendangkan bayi dan membantu pekerjaan rumah

tangga

Pijat bayi

2. Beberapa keadaan yang dapat mengurangi produksi hormon oksitosin

Rasa cemas, sedih, marah, kesal, atau bingung

1 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

Rasa cemas terhadap perubahan bentuk pada payudara dan bentuk

tubuhnya, meniggalkan bayi karena harus bekerja dan ASI tidak

mencukupi kebutuhan bayi.

Rasa sakit terutama saat menyusui

B. Perawatan payudara selama masa kehamilan masa

Perawatan Payudara pada Ibu Hamil sampai dengan saat menyusui perlu

dilakukan. Hal ini dikarenakan payudara adalah penghasil ASI sebagai sumber

nutrisi untuk bayi yang baru lahir.  Komposisi ASI paling lengkap, dan tidak ada

susu buatan manusia yang bisa menyamainya, sehingga harus dilakukan sedini

mungkin. Termasuk ketika pertama kali dilahirkan, bayi sebaiknya melakukan

inisiasi dini menyusui.

TIGA LANGKAH PERAWATAN

Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia

5-6 bulan. Sebab, jika sejak awal kehamilan kita sudah melakukan perangsangan

puting, misalnya, bukan hasil baik yang diperoleh tapi malah bisa menimbulkan

kontraksi rahim.

Adapun perawatan yang dilakukan ialah:

a. Pemijatan

Hal ini bisa dilakukan bersamaan saat mandi. Siapkan baskom air

hangat dan air dingin, baby oil, waslap/ handuk, serta kapas.

Bersihkan payudara sebelumnya, lalu massage memakai baby oil.

Pemijatan dilakukan disekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam

dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan

pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-

massage karena tak berkelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu belaka.

Ketuk-ketuklah payudara dg ujung jari atau ujung ruas jari agar

sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dengan

menggunakan kapas dan baby oil yang berguna melenturkan dan

melembabkan puting agar saat menyusui kelak puting sudah tak gampang

lecet.

2 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan

dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan

pakai handuk.

b. Senam Teratur

Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam. Gunanya

untuk memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara

dan merangsang produksi ASI agar lebih baik.

Senamnya sangat mudah kok. Bisa dilakukan sebelum atau sesudah

mandi. Ada dua macam senam yang bisa dilakukan para ibu, yaitu:

1. Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat

siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti

orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara

mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar

payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang

hingga 30 kali.

2. Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke

depan sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke

arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali

pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.

c. Memakai Bra Yang Pas

Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar,

pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat

atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan

dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan

menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu

longgar akan tampak jatuh dan sakit dipakainya.

Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai

menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. Pilihlah bh

yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai

3 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi

seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).

Jika payudara sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai

penyangga kawat. Karena bra yang tak menopang dengan baik pada payudara

besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah

payudara. Sementara jika si ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan di

bawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya akan tumbuh. Jangan lupa,

tubuh ibu hamil cenderung berkeringat. Untuk itu, pilihlah bra dari bahan

katun atau campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap

keringat. Tali pengikatnya agar dipilih yang lebar sehingga dapat menyangga

payudara dengan baik. Bila jamur sudah terlanjur hadir, segera bawa ke

dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh payudara bisa menjadi

masalah pada saat menyusui nanti.

Manfaat Perawatan Payudara saat Hamil, diantaranya adalah:

1. Menjaga kebersihan terutama puting susu, sebagai jalur keluarnya ASI,

2. Memperkuat puting susu bayi mudah untuk menyusu,

3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada didalam payudara

sehingga produksi ASI lebih banyak dan lancar,

4. Mendeteksi apabila ada kelainan pada payudara secara dini dan melakukan

pengobatan secepatnya,

5. Mempersiapkan mental calon ibu untuk menyusui bayinya.

Ibu hamil yang tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan

hanya melakukan perawatan payudara saat akan melahirkan atau setelah

melahirkan sering dijumpai kasus yang merugikan ibu dan bayi, yang

diantaranya adalah:

1. ASI belum keluar saat setelah melahirkan dan Baru keluar setelah hari

kedua atau lebih. Hal ini tentu tidak memungkinkan Inisiasi Dini

Menyusui pada bayi yang tentu sangat berguna untuk bayi.

2. Puting susu tidak keluas sehingga mempersulit bayi untuk menghisap ASI.

3. Produksi ASI sedikit, sehingga untuk memenuhi permintaan bayi harus

dengan susu formula.

4. Terjadi Infeksi pada payudara (bengkak atau bernanah)

4 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

5. Terjadi pada Payudara Ibu yang Menyusui.

Usia Kehamilan 3 Bulan

Pada usia ini Perawatan Payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan apakah

puting susu normal ataukah tidak. Puting susu yang normal akan menonjol keluar

ketika dilakukan penekanan dasar puting susu secara pelan. Namun . Apabila

puting susu Ibu Hamil tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara,

perawatan harus dilakukan sejak usia kehamilan 3 bulan, agar saat melahirkan

puting susu bisa menonjol.

Metode Perawatan Puting susu tersebut adalah dengan menggunakan kedua jari

telunjuk atau ibu jari. Lakukan pengurutan di daerah sekitar puting susu ke arah

berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah Payudara Ibu Hamil.

Pemijatan ini dilakukan sehari dua kali dengan waktu 6 menit.

Usia kehamilan 6-9 bulan

Perawatan payudara pada masa ini dilakukan untuk membersihkan puting dan

anda dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk buah hati anda. Adapun tips-tips

perawatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Basahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa.

5 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

2. Usapkan telapak tangan tersebut ke Puting susu sampai areola mamae

(daerah sekitar puting yang berwarna lebih gelap) selama 2-3 menit.

Gerakan ini bertujuan untuk memperlunak kotoran atau kerak yang

menempel pada puting susu sehingga lebih mudah untuk dibersihkan.

Jangan membersihkan puting susu dengan alkohol atau cairan pembersih

yang lain karena dapat menyebabkan puting susu lecet dan iritasi.

3. Setelah pembersihan puting anda bisa melakukan pemijatan terhadap

payudara dengan cara Pegang kedua puting susu lalu ditarik, diputar

searah dan berlawanan dengan jarum jam.

4. Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu lakukan pengurutan

ke arah puting susu sebanyak 30 kali dalam sehari.

5. Pada kehamilan tua, Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes

ASI.

6. Lakukan pembersihan Kedua puting susu dan sekitarnya dengan

menggunakan handuk kering dan bersih.

7. Pakailah Bra yang longgar namun mampu menopang payudara, dan jangan

memakai BH yang ketat dan menekan payudara karena dapat

mempengaruhi produksi ASI.

6 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

Dari penjelasan diatas diketahui ternyata perawatan payudara dibedakan

berdasarkan usia. Terutama apabila usia kehamilan sudah mencapai 9 bulan, maka

perawatan harus lebih hati-hati. Karena dapat memicu kelahiran prematur.

C. PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS

Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan

perawatan payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :

o   Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi

o   Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet

o   Untuk menonjolkan puting susu

o   Menjaga bentuk buah dada tetap bagus

o   Untuk mencegah terjadinya penyumbatan

o   Untuk memperbanyak produksi ASI

o   Untuk mengetahui adanya kelainan

Cara Perawatan Payudara

  Persiapan alat untuk perawatan payudara

         Handuk 2 buah

         Washlap 2 buah

         Waskom berisi air dingin 1 buah

         Waskom berisi air hangat 1 buah

         Minyak kelapa/baby oil

         Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya

         Baki, alas dan penutup

  Pelaksanaan

         Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan

·         Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman

·         Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau

·         Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara

·         Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak

7 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

·         Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan pada areola

mamae selama 5 menit kemudian bersihkan dengan diputar.

Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan pengurutan

a. Gerakan Pertama

Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara, gerakan

tangan ke arah atas pusat ke samping, ke bawah kemudian payudara diangkat

sedikit dan dilepaskan, lakukan 20-30 kali.

b. Gerakan Kedua

Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain mengurut

payudara dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke puting susu, dilakukan 20-

30 kali dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.

c.    Gerakan Ketiga

Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain

mengurut dengan bahu, jari tangan mengepal, lakukan pengurutan dari arah

pangkal ke puting susu, 20-30 kali dilakukan pada kedua payudara secara

bergantian.

Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin secara bergantian diakhiri

dengan air hangat selama 5 menit

         Bersihkan payudara terutama bekas minyak

         Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui) dan yang

menyangga buah dada atau langsung susui bayi.

Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara

Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan

payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :

         Puting susu kedalam

         Anak susah menyusui

         ASI lama keluar

         Produksi ASI terbatas

         Pembengkakan pada payudara

         Payudara meradang

8 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

         Payudara kotor

         Ibu belum siap menyusui

         Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

D. Keberhasilan menyusui

Untuk memaksimalkan manfaat menyusui, bayi sebaiknya disusui selama

6 bulan pertama. Beberapa langkah yang dapat menuntun ibu agar sukses

menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama, antara lain :

1. Biarkan bayi menyusu sesegera mungkin setelah bayi lahir terutama dalam 1

jam pertama (inisiasi menyusui dini), karena bayi baru lahir sangat aktif dan

tanggap dalam 1 jam pertama dan setelah itu akan mengantuk dan tertidur.

Bayi mempunyai refleks menghisap (sucking reflex) sangat kuat pada saat itu.

Jika ibu melahirkan dengan operasi kaisar juga dapat melakukan hal ini (bila

kondisi ibu sadar, atau bila ibu telah bebas dari efek anestesi umum). Proses

menyusui dimulai segera setelah lahir dengan membiarkan bayi diletakkan di

dada ibu sehingga terjadi kontak kulit kulit. Bayi akan mulai merangkak

untuk mencari puting ibu dan menghisapnya. Kontak kulit dengan kulit ini

akan merangsang aliran ASI, membantu ikatan batin (bonding) ibu dan bayi

serta perkembangan bayi.

9 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

2. Yakinkan bahwa hanya ASI makanan pertama dan satu-satunya bagi bayi

anda. Tidak ada makanan atau cairan lain (seperti gula, air, susu formula)

yang diberikan, karena  akan menghambat keberhasilan proses menyusui.

Makanan atau cairan lain akan mengganggu produksi dan suplai ASI,

menciptakan “bingung puting”, serta meningkatkan risiko infeksi

3. Susui bayi sesuai kebutuhannya sampai puas. Bila bayi puas, maka ia akan

melepaskan puting dengan sendirinya. 

E. Keterampilan menyusui

Agar proses menyusui dapat berjalan lancar, maka seorang ibu harus

mempunyai keterampilan menyusui agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu ke

bayi secara efektif. Keterampilan menyusui yang baik meliputi posisi menyusui

dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat. 

Posisi menyusui harus senyaman mungkin, dapat dengan posisi berbaring

atau duduk. Posisi yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan yang tidak

baik. Posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta

posisi mulut bayi dan payudara ibu (perlekatan/ attachment). Posisi badan ibu saat

menyusui dapat posisi duduk, posisi tidur terlentang, atau posisi tidur miring.

Cara menyusui yang benar :

a. Saat menyusui, bayi harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap

payudara dengan hidung menghadap ke puting dan badan bayi menempel

dengan badan ibu (sanggahan bukan hanya pada bahu dan leher).

b. Sentuh bibir bawah bayi dengan puting, tunggu sampai mulut bayi terbuka

lebar dan secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan

punggung dan bahu bayi (bukan kepala bayi).

c. Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut bayi dengan cara

menyusuri langit-langitnya. Masukkan payudara ibu sebanyak mungkin ke

mulut bayi sehingga hanya sedikit bagian areola bawah yang terlihat

dibanding aerola bagian atas.

10 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

d. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan

puting susu terlipat di bawah bibir atas bayi.

1. Posisi tubuh yang baik dapat dilihat sebagai berikut:

Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

Perut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu (chest to chest)

Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi 

Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik

Ada kontak mata antara ibu dengan bayi

Pegang belakang bahu jangan kepala bayi

Kepala terletak dilengan bukan didaerah siku

11 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

12 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

2. Posisi menyusui yang tidak benar dapat dilihat sebagai berikut :

Leher bayi terputar dan cenderung kedepan

Badan bayi menjauh badan ibu

Badan bayi tidak menghadap ke badan ibu

Hanya leher dan kepala tersanggah

Tidak ada kontak mata antara ibu dan bayi

C-hold tetap dipertahankan

13 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

3. Bagaimana sebaiknya bayi menghisap pada payudara ?

Agar bayi dapat menghisap secara efektif, maka bayi harus

mengambil cukup banyak payudara kedalam mulutnya agar lidahnya dapat

memeras sinus laktiferus. Bayi harus menarik keluar atau memeras jaringan

payudara sehingga membentuk ”puting buatan/ DOT” yang bentuknya lebih

panjang dari puting susu. Puting susu sendiri hanya membentuk sepertiga dari

”puting buatan/ DOT”. Hal ini dapat kita lihat saat bayi selesai menyusui.

Dengan cara inilah bayi mengeluarkan ASI dari payudara. Hisapan efektif

tercapai bila bayi menghisap dengan hisapan dalam dan lambat. Bayi terlihat

menghentikan sejenak hisapannya dan kita dapat mendengar suara ASI yang

ditelan. 

4. Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik

Dagu menyentuh payudara

Mulut terbuka lebar

Bibir bawah terputar keluar

Lebih banyak areola bagian atas yang terlihat dibanding bagian bawah

Tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu

Jika bayi tidak melekat dengan baik maka akan menimbulkan luka

dan nyeri pada puting susu dan payudara akan membengkak karena ASI tidak

dapat dikeluarkan secara efektif. Bayi merasa  tidak puas dan ia ingin

menyusu sering dan lama. Bayi akan mendapat ASI sangat sedikit dan berat

badan bayi tidak naik dan lambat laun ASI akan mengering. 

5. Tanda perlekatan ibu dan bayi yang tidak baik :

Dagu tidak menempel pada payudara

Mulut bayi tidak terbuka lebar-    Bibir mencucu/ monyong

Bibir bawah terlipat kedalam sehingga menghalangi pengeluaran ASI oleh

lidah

Lebih banyak areola bagian bawah yang terlihat

Terasa sakit pada puting

6. Perlekatan yang benar adalah kunci keberhasilan menyusui

Bayi datang dari arah bawah payudara

Hidung bayi berhadapan dengan puting susu

14 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

Dagu bayi merupakan bagian pertama yang melekat pada payudara (titik

pertemuan)

Puting diarahkan ke atas ke langit-langit bayi

Telusuri langit-langit bayi dengan putting sampai didaerah yang tidak ada

tulangnya, diantara uvula (tekak) dengan pangkal lidah yang lembut

Putting susu hanya 1/3 atau ¼ dari bagian “dot panjang” yang terbentuk

dari jaringan payudara

F. Cara bayi mengeluarkan ASI

1. Bayi tidak mengeluarkan ASI dari payudara seperti mengisap minuman

melalui sedotan

2. Bayi mengisap untuk membentuk ’dot’ dari jaringan payudara

3. Bayi mengeluarkan ASI dengan gerakan peristaltik lidah menekan gudang

ASI ke langit-langit sehingga ASI terperah keluar gudang masuk kedalam

mulut

4. Gerakan gelombang lidah bayi dari depan ke belakang dan menekan ’dot

buatan’ ke atas langit-langit

5. Perahan efektif akan terjadi bila bayi melekat dengan benar sehingga bayi

mudah memeras ASI

G. Berapa lama sebaiknya bayi menyusu ?

Lamanya menyusu berbeda-beda tiap periode menyusu. Rata-rata bayi

menyusu selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih. Bayi dapat mengukur

sendiri kebutuhannya. Bila proses menyusu berlangsung sangat lama (lebih dari

30 menit) atau sangat cepat (kurang dari 5 menit) mungkin ada masalah. Pada

hari-hari pertama atau pada bayi berat lahir rendah (kurang dari 2500 gram),

proses menyusu terkadang sangat lama dan hal ini merupakan hal yang wajar.

Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai selesai baru kemudian bila

bayi masih menginginkan dapat diberikan pada payudara yang satu lagi sehingga

kedua payudara mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan ASI.

15 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda

H. Berapa sering bayi menyusu dalam sehari ?

Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya

lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu sangat sering, namun pada

usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya disusui

sesering dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui

pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin

dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang puas menyusu akan melepaskan

payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya. 

I. Bagaimana menilai kecukupan ASI?

1. Asi akan cukup bila posisi dan perlekatan benar

2. Bila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urine yang tidak

pekat dan bau tidak menyengat

3. Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi

berat lahir pada usia 2 minggu

4. Bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari

payudara ibu

Kesimpulan

Awal kelahiran, bayi hanya diberikan ASI dan selanjutnya disusui

sesering mungkin tanpa dibatasi. Bayi dapat mengukur sendiri kemampuan dan

kebutuhan cairan yang diperlukan. Kita hanya perlu meluangkan waktu dan

memberi kesempatan padanya untuk mendapat yang terbaik yang ia butuhkan.

16 Manajemen Laktasi_Kelompok B Ners Muda