13
137 LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

LAMPIRAN 6 - tnp2k.go.id

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

137

LAMPIRAN 6

PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG

PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA

(Versi Ringkas)

138

Pihak Pertama

Nama : ____________

Perwakilan yang Berwenang : ____________

Rincian Kontak : ____________

Pihak Kedua

Nama : ____________

Perwakilan yang Berwenang : ____________

Rincian Kontak : ____________

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

LATAR BELAKANG

Para Pihak berkeinginan untuk bekerja sama sebagai mitra berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam

Perjanjian Kerjasama ini, untuk melaksanakan prakarsa pengembangan masyarakat yang telah

disetujui bersama, dengan didukung oleh dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan dukungan

dalam bentuk barang dari Pihak Pertama, untuk desa dengan sebutan: ____________________,

terletak di______________________________, Indonesia.

1. Para Pihak akan bekerja sama secara erat: Para Pihak setuju untuk bekerja sama secara erat untuk

melaksanakan prakarsa pengembangan masyarakat sebagaimana dijelaskan dalam Schedule Satu

dan dalam analisa dan rencana kerangka kerja logis (LFA) terlampir dalam Lampiran 1. Pihak Kedua

setuju untuk mematuhi kode etik berperilaku dari Pihak Pertama terlampir dalam Lampiran 2

selama melakukan pekerjaan berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini.

2. Pihak Pertama akan menyediakan dana CSR: Pihak Pertama akan menyediakan dana CSR dan

kontribusi dalam bentuk barang untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, sebagaimana

disebutkan dalam Anggaran dan Jadwal Pembayaran dalam Schedule Dua.

3. Pihak Kedua akan membuka rekening bank khusus: Pihak Kedua akan memastikan bahwa seluruh

dana CSR dimasukan ke dalam suatu rekening bank khusus yang dibuka untuk tujuan tersebut dan

tidak tercampur dengan uang Pihak Kedua lainnya.

4. Pihak Kedua bertanggung jawab dalam pengelolaan dana: Pihak Kedua bertanggung jawab untuk

menyimpan catatan yang akurat atas pembayaran yang dilakukan ke dan dari rekening bank

khusus tersebut dan akan menyiapkan laporan akun-akun keuangan dan laporan keuangan dalam

bentuk yang dipersyaratkan oleh Pihak Pertama. Dengan memberikan pemberitahuan yang wajar

kepada Pihak Kedua, Pihak Pertama berhak untuk melakukan audit atas catatan keuangan dan

catatan mengenai pekerjaan yang telah dilakukan oleh Pihak Kedua berdasarkan Perjanjian

Kerjasama ini. Apabila Pihak Pertama mensyaratkan Pihak Kedua untuk menyediakan laporan

keuangan yang diaudit kepada Pihak Pertama, Pihak Pertama akan memasukan ke dalam anggaran

sejumlah dana yang cukup untuk membayar biaya yang diperlukan oleh Pihak Kedua dalam

menyiapkan laporan keuangan yang diaudit tersebut.

5. Para Pihak akan menerapkan perangkat dan standar profesional: Para Pihak akan menerapkan

pinsip-prinsip dan praktek pengembangan masyarakat yang profesional dalam pekerjaan mereka,

termasuk dengan menggunakan analisa kerangka kerja logis (LFA) atau perangkat perencanaan

proyek yang berorientasi pada tujuan yang sejenis dan perangkat analisa dan setiap atau seluruh

dari perangkat-perangkat lain yang tercantum dalam Schedule Tiga. Para Pihak juga akan

membentuk sebuah alur komunikasi yang kokoh, dan menerima pengaduan dan masukan lainnya

dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

139

6. Prakarsa akan dirancang dengan hati-hati: Para Pihak setuju untuk melaksanakan suatu prakarsa

untuk melakukan CSR dalam mendukung pengembangan masyarakat yang:

a. didasarkan pada adanya bukti akan kebutuhan di masyarakat; mempertimbangkan

informasi dan pedoman yang tersedia dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan (TNP2K) dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan

yang tepat sasaran dan dapat mengurangi kemiskinan dan membawa manfaat yang

berkesinambungan terhadap masyarakat;

b. dianggap sejalan dengan nilai-nilai masyarakat adat atau kelompok adat setempat dan

memungkinkan mereka memenuhi aspirasinya untuk pengembangan sosial dan ekonomi;

c. sesuai dengan kebutuhan usaha dan sumber daya dari Pihak Pertama;

d. sesuai dengan pengalaman, keterampilan dan keahlian Pihak Kedua;

e. akan mengisi kesenjangan atau melengkapi, tetapi tidak menggantikan, kegiatan

pembangunan oleh pemerintah;

f. sesuai dengan, dan memperbaiki, perencanaan desa yang dikembangkan berdasarkan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan sesuai dengan Undang-Undang

Desa (Undang-Undang No. 6 tahun 2014) dan peraturan pelaksananya; dan

g. mematuhi seluruh aspek yang terkait lainnya dari hukum perundangan-undangan yang

berlaku (termasuk Undang-Undang Desa) dan peraturan daerah terkait mengenai tanggung

jawab sosial.

7. Pihak Kedua akan bertindak sebagai manajer proyek: Pihak Kedua akan bertanggung jawab dalam

mengatur proses pelaksanaan, dengan selalu berkonsultasi dengan Pihak Pertama.

8. Proses tender yang tepat akan digunakan: Pihak Kedua akan bertanggung jawab dalam

melaksanakan proses tender untuk memilih setiap kontraktor dan pemasok pihak ketiga. Proses

tersebut harus mematuhi kebijakan dan persyaratan Pihak Pertama dalam memilih vendor yang

disetujui. Kedua belah Pihak harus sepakat dalam penunjukan dari seluruh kontraktor dan

pemasok pihak ketiga. Pihak Kedua akan bertanggung jawab untuk terikat secara langsung dengan

kontraktor dan pemasok yang telah disetujui.

9. Pihak Pertama akan mendukung peningkatan kemampuan dari Pihak Kedua: Pihak Pertama

setuju untuk mendukung Pihak Kedua dalam meningkatkan kemampuan administrasi, manajerial

dan profesionalitas dengan menyediakan bantuan teknis, pelatihan usaha dan pelatihan mengenai

hal-hal seperti keselamatan dan kesehatan kerja dari waktu ke waktu, dengan ketentuan bahwa

Para Pihak setuju bahwa dukungan tersebut akan bermanfaat bagi pekerjaan Para Pihak

berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini. Dukungan ini akan termasuk hal-hal yang disebutkan dalam

Schedule Empat.

10. Proses pengambilan keputusan: Perwakilan dari Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan bertemu

untuk mendiskusikan mengenai perkembangan dari, dan membuat keputusan mengenai, proses

pelaksanaan sebagaimana ditetapkan dalam Schedule Lima. Seluruh keputusan diambil melalui

musyawarah mufakat dan dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh para perwakilan.

140

11. Pengawasan dan Evaluasi: Pihak Kedua akan menetapkan suatu proses untuk mengawasi dan

mengevaluasi efektivitas dari prakarsa pengembangan masyarakat yang dilaksanakan berdasarkan

Perjanjian Kerjasama ini. Proses tersebut harus dapat diterima oleh Pihak Pertama dan harus

melibatkan partisipasi dari masyarakat melalui konsultasi dan masukan informal atau melalui cara

yang formal, seperti penggunaan kartu penilaian masyarakat atau kartu laporan warga,

sebagaimana disepakati oleh Para Pihak.

12. Sosialisasi dan kepemilikan: Sementara Para Pihak akan mendorong masyarakat untuk mengambil

bagian dari proses pelaksanaan prakarsa pengembangan masyarakat, Para Pihak juga akan

memastikan bahwa kontribusi mereka masing-masing akan secara wajar dan terbuka diakui dalam

masyarakat dan oleh instansi pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya. Alur

komunikasi yang disepakati untuk mengatur penyampaian informasi, termasuk mengidentifikasi

orang yang bertanggung jawab, prosedur persetujuan dan permasalahan etika dan kerahasiaan

dilampirkan dalam Perjanjian Kerjasama ini sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran 3.

13. Penelaahan kinerja berkala: Pada tanggal penelaahan kinerja sebagaimana ditetapkan dalam

Schedule Enam, Para Pihak akan melakukan penelaahan atas kinerja Pihak Kedua. Penelaahan

tersebut akan memberikan kesempatan kepada kedua belah Pihak untuk menilai kinerja Pihak

Kedua, memberikan evaluasi pengembangan profesional kepada manajemen Pihak Kedua, dan

untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan secara berkelanjutan oleh kedua belah

Pihak. Penelaahan tersebut akan mencakup butir-butir sebagaimana dijelaskan dalam Schedule

Enam.

14. Informasi rahasia dan kekayaan intelektual: Para Pihak akan melindungi dan tidak akan

menyalahgunakan setiap informasi rahasia yang mereka saling tukarkan selama mereka

bekerjasama. Setiap informasi yang diperoleh dari Basis Data Terpadu Tim Nasional Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) hanya akan digunakan untuk tujuan pengentasan kemiskinan

dan bukan untuk mendapatkan keuntungan komersial atau tujuan-tujuan politik. Masing-masing

Pihak akan menghormati hak kekayaan intelektual dari Pihak lainnya. Setiap kekayaan intelektual

yang dihasilkan selama pelaksanaan dari kewajiban mereka berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini

kan menjadi milik bersama kedua belah Pihak.

15. Komitmen terhadap kode etik berperilaku: Para Pihak akan menunjukan komitmen mereka

terhadap kode etik berperilaku, tanggung jawab dan transparansi selama mereka bekerja bersama.

Apabila terdapat Pihak yang terpengaruh oleh benturan kepentingan, Pihak tersebut akan

memberitahukan benturan kepentingan tersebut kepada Pihak lainnya dan akan berusaha

menyelesaikannya.

16. Penyelesaian sengketa: Setiap sengketa yang tidak dapat diselesaikan oleh manajemen eksekutif

yang paling senior dari Para Pihak, sengketa tersebut akan diajukan untuk diselesaikan oleh

mediator independen yang terpandang yang dapat diterima oleh kedua Pihak. Jika sengketa tidak

dapat diselesaikan dengan mediasi dalam jangka waktu yang wajar, masing-masing Pihak dapat

mengajukan sengketa tersebut ke pengadilan __________________ di _________________.

141

17. Jangka Waktu Perjanjian Kerjasama ini: Para Pihak bermaksud untuk bekerja sama selama periode

yang dimulai sejak:__________________dan berakhir pada __________________ dengan

ketentuan Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini sewaktu-waktu, dengan

pemberitahuan tertulis paling tidak 7 (tujuh) hari kerja sebelumnya, jika hasil dari setiap evaluasi

berkala atas kinerja Pihak Kedua secara wajar tidak memuaskan Pihak Pertama. Suatu Pihak dapat

mengakhiri Perjanjian Kerjasama ini apabila Pihak lain melanggar ketentuan Perjanjian Kerjasama

ini dan pelanggaran tersebut tidak diperbaiki dalam waktu yang wajar atau tidak dapat diperbaiki,

dengan memberikan kepada Pihak lainnya pemberitahuan tertulis paling tidak 7 (tujuh) hari kerja

sebelumnya.

18. Akibat pengakhiran: Ketika kerjasama Para Pihak berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini berakhir,

mereka akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk mengakhiri kegiatan mereka secara

profesional, termasuk membayar setiap tagihan yang jatuh tempo dan harus dibayar. Pihak Kedua

akan menyiapkan laporan akhir kepada Pihak Pertama atas pekerjaan yang telah dilaksanakannya

dan satu set laporan keuangan akhir yang memberikan bukti atas seluruh Dana CSR dan kontribusi

dalam bentuk barang yang telah diterima. Pihak Pertama akan, jika diperlukan, memberikan

kepada Pihak Kedua dana yang cukup untuk menutupi biaya persiapan laporan akhir dan laporan

keuangan. Para Pihak setuju untuk mengesampingkan hak mereka berdasarkan Pasal 1266 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata untuk meminta pengadilan untuk menyetujui pengakhiran dari

Perjanjian Kerjasama ini.

19. Perjanjian Kerjasama yang mengikat: Para Pihak bermaksud untuk terikat secara hukum dalam

Perjanjian Kerjasama ini. Hukum yang berlaku untuk Perjanjian Kerjasama ini adalah hukum

Indonesia.

142

HALAMAN TANDATANGAN

DENGAN DEMIKIAN masing-masing dari Para Pihak telah menyebabkan Perjanjian Kerjasama ini

ditandatangani oleh para wakil mereka yang berwenang pada tanggal sebagaimana disebutkan di

bawah ini.

Ditandatangani oleh Pihak Pertama melalui

perwakilannya yang berwenang:

Ditandatangani oleh Pihak Kedua melalui

perwakilannya yang berwenang:

Nama : ________________ Nama : ________________

Jabatan : ________________ Jabatan : ________________

Tanggal : ________________ Tanggal : ________________

Schedule-Schedule sebagai berikut:

Schedule Satu: Penjelasan Rinci Prakarsa Pengembangan Masyarakat

Schedule Dua: Anggaran dan Jadwal Pembayaran

Schedule Tiga: Perangkat Pengembangan Masyarakat

Schedule Empat: Kegiatan-Kegiatan Dalam Mendukung Peningkatan Kemampuan dari Pihak Kedua

Schedule Lima: Proses Pengambilan Keputusan

Schedule Enam: Penelaahan Kinerja

Lampiran

1. LFA, Rencana Untuk Prakarsa Pengembangan Masyarakat yang disetujui atau Rencana Kegiatan

Masyarakat

2. Kode Etik Berperilaku Pihak Pertama

3. Alur Komunikasi

143

SCHEDULE SATU

Penjelasan Rinci Prakarsa(-prakarsa) Pengembangan Masyarakat untuk

dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini.

Catatan: Masukan ke dalam Schedule Satu ini penjelasan rinci mengenai prakarsa(-prakarsa)

pengembangan masyarakat atau Rencana Kegiatan Masyarakat untuk dilaksanakan oleh Para Pihak

berdasarkan syarat-syarat dari Perjanjian Kerjasama ini. Setiap LFA dan rencana lain dan dokumen

pendukung untuk pengembangan masyarakat yang direncanakan juga harus dilampirkan pada salinan

dari Perjanjian Kerjasama ini yang telah ditandatangani pada akhir dari semua Schedule.

144

SCHEDULE DUA

Jadwal Anggaran dan Pembayaran

Catatan: Pada saat mempersiapkan anggaran dan jadwal pembayaran, pertimbangkan, antara lain,

permasalahan sebagai berikut:

1. Anggaran harus mencakup sejumlah biaya untuk menutupi biaya manajemen tidak langsung Pihak

Kedua dan biaya administrasi serta untuk menutupi biaya langsung atas pelaksanaan kewajibannya

berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini.

2. Pihak Kedua mungkin memerlukan dana dimuka, setelah penandatanganan dari Perjanjian

Kerjasama ini, dalam rangka untuk mengerahkan karyawan dan sumber daya lainnya dalam

melaksanakan perannya sebagai manajer proyek. Jika demikian, jadwal pembayaran harus

memperbolehkan hal ini.

3. Untuk memungkinkan adanya transparansi dan akuntabilitas dan tidak adanya pencampuran dana,

didalam jadwal pembayaran harus ditetapkan mengenai penyediaan dana dimuka untuk Pihak

Kedua sehubungan dengan kewajibannya untuk melakukan pembayaran.

4. Adalah merupakan hal yang lazim bagi Pihak Pertama untuk menahan pembayaran dari

pembayaran akhir yang dijadwalkan hingga Pihak Kedua dapat memberikan laporan akhir yang

memuaskan dan bukti dana pada akhir proyek.

5. Anggaran harus mencakup rujukan terhadap kontribusi dalam bentuk barang, non-moneter yang

akan diberikan oleh Pihak Pertama dalam mendukung pekerjaan dari Para Pihak berdasarkan

Perjanjian Kerjasama ini.

6. Schedule ini juga harus mencakup Jadwal Kegiatan yang menguraikan mengenai penyerahan dan

KPI dan aspek lain dari pekerjaan yang harus dilakukan berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini.

145

SCHEDULE TIGA

Perangkat Pengembangan Masyarakat

Catatan: Perangkat yang dicantumkan sebagaimana dibawah ini hanya merupakan saran saja. Anda

perlu mempertimbangkan yang mana dari perangkat ini atau perangkat lainnya yang memungkinkan

Para Pihak untuk bekerja dalam melaksanakan prakarsa pengembangan masyarakat yang efektif dan

berkelanjutan.

Para Pihak dapat menggunakan seluruh atau sebagian dari perangkat pengembangan masyarakat

dibawah ini, yang mereka yakini tepat dari waktu ke waktu.

• Pemetaan Masyarakat atau perangkat partisipasi lainnya yang memungkinkan anggota masyarakat

untuk memetakan tata letak fisik masyarakat mereka dan berbagi pengetahuan mereka mengenai

keahlian mereka atas anggota dan jaringan masyarakat.

• Analisa dari berbagai lembaga yang memiliki fungsi didalam, atau mempengaruhi, masyarakat,

untuk mengidentifikasi pemimpin/kepala Masyarakat yang resmi dan tradisional saat ini, proses

pengambilan keputusan dan koneksi pengadaan jasa.

• Analisa risiko untuk mengidentifikasi risiko terhadap proses perencanaan, termasuk konflik dan

perselisihan yang nyata atau mungkin timbul dalam masyarakat dan komunitas sekitarnya yang

mungkin perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan.

• Analisa pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi orang-orang dalam masyarakat dan dalam

konteks yang lebih luas yang memiliki kepentingan yang sah dalam proses perancangan.

• Analisa sosial-ekonomi masyarakat dalam konteks yang lebih luas untuk mengumpulkan data

pokok mengenai permasalahan yang perlu menjadi fokus.

• Kartu Penilaian Masyarakat untuk membantu pemberdayaan anggota masyarakat untuk

memantau proses perancangan dan memberikan instrumen akuntabilitas untuk Para Pihak.

146

SCHEDULE EMPAT

Kegiatan dalam mendukung peningkatan Kemampuan Pihak Kedua

Catatan: Dijelaskan dalam Schedule ini dukungan yang telah disetujui melalui pelatihan Pihak

Pertama, pengawasan dan pelatihan usaha dan mendanai kehadiran karyawan Pihak Kedua dan

konsultan pada seminar pelatihan eksternal dan konferensi dan prakarsa pendidikan lainnya yang

mana Pihak Pertama bersedia untuk menyediakannya untuk membantu Pihak Kedua dalam

mengembangkan kemampuannya dan untuk meningkatkan kerja sama Para Pihak berdasarkan

Perjanjian Kerjasama ini.

147

SCHEDULE LIMA

Proses Pengambilan Keputusan

Catatan: Dijelaskan dalam Schedule ini proses pengambilan keputusan yang sesuai dengan kebutuhan

anda, dengan menyebutkan orang-orang yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan di setiap

tingkatnya.

Contoh dari proses pengambilan keputusan dengan pertemuan rutin adalah sebagai berikut:

1. orang-orang dari masing-masing Pihak yang terlibat dalam kegiatan sehari-hari bertemu seminggu

dua kali;

2. orang-orang tersebut dan pengawas langsung mereka bertemu seminggu sekali; dan

3. seluruh dari orang-orang tersebut diatas dan managemen eksekutif senior dari masing-masing

Pihak bertemu sebulan sekali.

148

SCHEDULE ENAM

Penelaahan Kinerja

Catatan: Ditetapkan dalam Schedule ini tanggal dimana penelaahan kinerja akan berlangsung

(biasanya dua kali setahun) dan juga uraian proses penelaahan kinerja, dengan indikator kinerja Pihak

Kedua yang diharapkan oleh Pihak Pertama.

149

LAMPIRAN

1. LFA, Rencana dan Dokumen Pendukung Lainnya untuk Prakarsa (-Prakarsa) Pengembangan

Masyarakat atau Rencana Kegiatan Masyarakat yang disetujui untuk dilaksanakan berdasarkan

Perjanjian Kerjasama ini

Catatan: Masukan kedalam exhibit ini seluruh rencana dan dokumen lainnya yang dilampirkan

dalam Perjanjian Kerjasama ini.

2. Kode Etik Berperilaku Pihak Pertama

Catatan: Salinan dari Kode Etik Berperilaku Pihak Pertama, prinsip-prinsip kesinambungan atau

dokumen yang sejenis, menguraikan standar perilaku yang diharapkan dari karyawan dan

kontraktor Pihak Pertama di berbagai bidang seperti kesehatan dan keselamatan kerja, kesetaraan

perlakuan, dan isu-isu budaya, harus dilampirkan pada Perjanjian Kerjasama yang telah

ditandatangani.

3. Alur Komunikasi

Catatan: Alur komunikasi harus dikembangkan diawal hubungan kerja yang menetapkan aturan

yang disetujui untuk komunikasi informasi yang dibutuhkan untuk dan dari Para Pihak dan

pemangku kepentingan lainnya dan mencakup etika, kerahasiaan, dan persetujuan yang

diperlukan untuk komunikasi internal dan eksternal, pemgumuman di media dan publikasi.