Upload
nguyennhan
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Lampiran Surat No : 101/EQ.S/VII/2013, tanggal 06 Juli 2013
PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI
Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari sebagai berikut :
I. Nama LVLK
Nomor Akreditasi
Alamat Domisili
: PT. EQUALITY INDONESIA
: LP-PHPL- 013 - IDN
: Perum Cibinong Griya Asri Blok A No. 20, Cibinong
Bogor
Alamat Operasional : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kecamatan Sukaraja,
Kabupaten Bogor 16710
Telp. : +62251 7550722
Fax. : +62251 7550724
Email : [email protected], [email protected]
Website : http://www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
Terhadap :
II. Nama IUPHHK-HT : PT BINA DAYA BENTALA
No. SK IUPHHK-HT : SK No. 555/Menhut-II/2006 Tanggal 22 Desember
2006
Luas : ± 19.870 Hektar
Lokasi : Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau
Alamat Kantor :
Pusat : Komplek Bisnis Center Blok B-3A, Jl. Jendral Sudirman,
Pekanbaru 28282 Provinsi Riau
III. Waktu Pelaksanaan : 05 sd 17 Juni 2013.
IV. Hasil Verifikasi : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN
PRODUKSI LESTARI MENDAPAT PREDIKAT LULUS
SEHINGGA PT BINA DAYA BENTALA BERHAK DIBERIKAN
SERTIFIKAT PHPL
Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 06 Juli 2013
PT EQUALITY INDONESIA
Faisal H. Fuad, S.Hut
Kepala Divisi PHPL
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 11
(1) Identitas LPPHPL :
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LPPHPL – 013 - IDN
c. Alamat : Jl. Raya Sukaraja, Kec. Sukaraja, Kabupaten Bogor 16710
d. Nomor Telepon : 0251 - 7550722
Nomor Faksimile : 0251 - 7550724
Email : [email protected]
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Tim Audit : Diah Mitarini, S.Hut., M.Si. (Lead Auditor/Auditor Prasyarat)
Ir.Nana Sumarna (Auditor Produksi)
Ir. Heri Binawan (Auditor Ekologi)
M. Jamaluddin Al Afghoni, SP. (Auditor Sosial)
Agung Tofani, S.Hut. (Auditor VLK)
g. Tim Pengambil Keputusan (PK) :
Ir. Agustri Warsono (Ketua merangkap Anggota)
Ir. Muchlis Hidayat (Anggota)
Ir.Suryamada Bhakti (Anggota)
Wiyono, S.Hut., M.Si. (Anggota)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Pemegang Izin : IUPHHK-HT PT BINA DAYA BENTALA
b. Nomor & Tanggal SK : SK.555/Menhut-II/2006
Tanggal 22 Desember 2006
c. Luas dan Lokasi : ± 19.870 Ha di Provinsi Riau
d. Alamat Kantor : Komplek Bisnis Center Blok B-3A
Jl. Jenderal Sudirman
Kota Pekanbaru 28282, Provinsi Riau
e. Nomor
Telepon/Faks/E-mail
: Telp.: 0761-29218 Fax : 0761-40673
f. Pengurus : Susunan Komisaris :
1. Komisaris Utama : Dr. Rosalyn Sandra Andrisa
2. Komisaris : Zazoeli
Susunan Direksi :
1. Direktur Utama : Ir. H. Ficky Zazoeli
2. Direktur : Sidi Muhammad Noer Raid
3. Direktur : Joicelyn Darmayanti
RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 11
(3) Ringkasan Tahapan :
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I 24 - 31 Mei 2013
di Jakarta dan Bogor
Masih terdapat beberapa kekurangan dokumen
operasional, yang akan dilengkapi pada saat
pekaksanaan Audit Tahap II.
Koordinasi dengan
Instansi Kehutanan
05 Juni 2013 (Entry
Meeting) dan 17 Juni
2013 (Exit meetingi)
di Pekanbaru, Riau
Kantor BP2HP Wil. III Pekanbaru dan Dinas
Kehutanan Propinsi Riau di Pekanbaru.
Konsultasi Publik 07 Juni 2013 di Hotel
Surya, Duri,
Kecamatan Mandau,
Kabupaten Bengkalis,
Riau
Peserta yang hadir antara lain yaitu Muspika Bonai
Darussalam, Dinas Kehutanan Kabupaten Rokan
Hulu, Kepala Desa Bonai, Kepala Desa Kasang
Padang, Perwakilan Tokoh Masyarakat dan Pemuda
Desa Bonai serta Perwakilan Tokoh Masyarakat dan
Pemuda Desa Kasang Padang. Hubungan
masyarakat dan Auditee mulai berjalan baik
walaupun sosialisasi belum berjalan lancar dengan
adanya klaim lahan oleh sebagian masyarakat.
Keberadaan Auditee oleh sebagian masyarakat
telah diakui mendtangkan manfaat peningkatan
ekonomi dari penyerapan tenaga kerja lokal sebagai
karyawan atau pekerja borongan, serta adanya
ragam bantuan bagi keperluan desa. Hasil
konsultasi publik dituangkan dalam BA yang
ditandatangani oleh Lead Auditor dan Camat Bonai
Darussalam.
Pertemuan
Pembukaan
07 Juni 2013 di Camp
PT BDB
Agenda: Perkenalan anggota Tim Audit, peyampaian
tujuan dan ruang lingkup penilaian, hasil penilaian
Tahap I, penyampaian jadwal/rencana kerja
penilaian Tahap II, metodologi dan prosedur
penilaian, serta konfirmasi waktu dan tempat
pertemuan penutupan. Pertemuan pembukaan
diakhiri dengan pembuatan BA.
Verifikasi Dokumen
dan Observasi
Lapangan
07 – 13 Juni 2013 di
areal kerja Auditee
dan desa-desa
sekitarnya
Tim Audit menghimpun, menelaah dokumen,
melakukan wawancara mendalam, dan
melaksanakan observasi guna menghasilkan
analisis berbasis triangulasi—untuk memperoleh
kesimpulan hasil verifikasi dengan acuan Peraturan
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.8/VI-BPPHH/2012.
Pertemuan
Penutupan
15 Juni 2013 di Camp
PT BDB
Agenda: penyampaian ucapan terima kasih kepada
Auditee atas kerjasamanya selama Penilaian Tahap
II. Juga menyampaikan dan mengklarifikasi form
hasil penilaian, serta adanya temuan
ketidaksesuaian/observasi. Pertemuan Penutupan
diakhiri dengan pembuatan BAP.
Pengambilan
Keputusan
29 Juni 2013 di
Kantor PT EQUALITY
Indonesia Bogor
Rapat Pengambil Keputusan (PK) menelaah hasil-
hasil dan kesimpulan penilaian yang telah
disampaikan Tim Audit untuk menjamin bahwa
penilaian telah dilakukan secara efektif dan efisien
sesuai dengan Prosedur PT EQUALITY Indonesia;
serta mengambil keputusan megenai predikat
kinerja PHPL Auditee.
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 11
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
1. Kriteria Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan
Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan
BAIK
(88,89%)
1.1.1. Ketersediaan dokumen legal dan administrasi
tata batas PT BINA DAYA BENTALA (Auditee) lengkap
sesuai dengan tingkat realisasinya di lapangan.
1.1.2. Auditee telah menyelesaikan kegiatan tata batas
(100%) dan dokumen legal tata batas tersedia lengkap.
1.1.3. Meskipun masih dijumpai permasalahan sosial
terkait lahan, namun secara legal batas-batas areal
kerja Auditee telah diakui oleh para pihak.
1.1.4. Tidak terdapat perubahan fungsi kawasan pada
areal kerja Auditee.
1.1.5. Terdapat penggunaan kawasan di luar sektor
kehutanan di dalam areal kerja Auditee dan telah
dilakukan pendataan sebagai bagian dari penanganan
masalah tersebut, namun belum dilaporkan kepada
instansi kehutanan.
1.2. Komitmen
Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan
BAIK
(80,00%)
1.2.1. Auditee mtelah emiliki visi misi tujuan.
1.2.2. Sosialisasi telah dilaksanakan kepada karyawan
dan kontraktor sementara sosialisasi kepada
masyarakat belum dilaksanakan.
1.2.3. Implementasi PHPL di lapangan sebagian telah
mencerminkan visi misi yang dibangun perusahaan.
1.3. Jumlah dan
kecukupan tenaga
profesional terlatih dan
tenaga teknis pada
seluruh tingkatan untuk
mendukung pemanfaatan
implementasi penelitian,
pendidikan dan latihan
BAIK
(100%)
1.3.1. Jenis dan jumlah tenaga profesional bidang
kehutanan Auditee telah mengacu pada Peraturan
Dirjen BPK No. P.8/VI/SET/2009.
1.3.2. Pengembangan SDM telah dilaksanakan.
1.3.3. Dokumen ketenagakerjaan tersedia lengkap.
1.4. Kapasitas dan
mekanisme untuk
perencanaan
pelaksanaan
pemantauan periodik,
evaluasi dan penyajian
umpan balik mengenai
kemajuan pencapaian
(kegiatan) Pemegang
Izin/Hak Pengelolaan
BAIK
(83,33%)
1.4.1. Auditee memiliki struktur organisasi yang
dilengkapi job description, dan telah sesuai dengan
kerangka PHL.
1.4.2. Auditee memiliki Sistem Informasi Manajemen
(SIM) yang terintegrasi dengan GIS sesuai dengan
struktur organisasi pelaksana beserta job description-
nya serta SOP.
1.4.3. Auditee memiliki Satuan Pengawas Internal (SPI)
atau Internal Audit yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur, dmana fungsinya telah berjalan efektif
untuk mengontrol sebagaian tahapan kegiatan di
lapangan.
1.4.4. Auditee memiliki keterlaksanaan sebagian
tindak koreksi berbasis hasil monitoring dan evaluasi
yang dilakukan dengan sistem berjenjang.
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 11
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.5. Persetujuan tanpa
paksaan berdasarkan
informasi yang lengkap
SEDANG
(74,07%) 1.5.1. Pelaksanaan tebangan RKT Auditee sebagian
telah mendapat persetujuan yang dituangkan dalam
berita acara.
1.5.2. Persetujuan pembuatan AMDAL Auditee
dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan Kepala
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu No.
660/BLH/2003/005/01 tanggal 7 Januari 2003
tentang Kesepakatan Kelayakan Lingkungan Kegiatan
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman
(UPHHK-HT) seluas 20.000 Ha Milik Auditee di
Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu.
1.5.3. Pelaksanaan tata batas sampai saat ini telah
mencapai 100% namun terdapat persetujuan dalam
proses tata batas dari sebagian kecil para pihak.
1.5.4. Auditee terdapat persetujuan dalam proses
pelaksanaan CSR/CD dari sebagian para pihak.
1.5.5. Auditee telah melakukan sosialisasi proses
penetapan kawasan dilindungi, dan telah diperoleh
persetujuan dari sebagian kecil para pihak.
2. Kriteria Produksi
2.1. Penataan areal kerja
jangka panjang dalam
pengelolaan hutan lestari
BAIK
(83,33%)
2.1.1 Auditee telah memiliki dokumen RKUPHHK-HT
yang telah mempertimbangkan hasil deliniasi mikro,
disahkan oleh Menteri Kehutanan-Direktorat Jenderal
Bina Produksi Kehutanan u.b. Direktur Bina
Pengembangan Hutan Tanaman, dengan SK No.
SK.70/VI- BPHT/2009, tanggal 5 Maret 2009.
2.1.2 Auditee telah melakukan penataan areal kerja di
lapangan, meskipun untuk tanaman pokok baru
sebagian yang sesuai dengan RKUPHHK-HT.
2.1.3 Tanda batas blok/petak kerja seluruhnya terlihat
dengan jelas di lapangan.
2.2. Tingkat pemanenan
lestari untuk setiap jenis
hasil hutan kayu utama
dan nir kayu pada setiap
tipe ekosistem
SEDANG
(75,00%)
2.2.1. Data sediaan tegakan di areal kerja Auditee
belum tersedia, baik dari IHMB maupun PHI (Pree
Harvesting Inventory). PHI baru akan dilaksanakan pada
tahun 2013. IHMB belum dilaksanakan karena belum
ada kewajiban, namun sudah dalam tahap
perencanaan.
2.2.2. Terdapat data riap tegakan, dianalisis namun
belum digunakan dalam perhitungan JPT.
2.2.3. Terdapat bukti upaya melakukan analisis data
potensi dan riap tegakan, namun belum dapat
dimanfaatkan hasilnya dalam perhitungan JTT sendiri.
2.3. Pelaksanaan
penerapan tahapan
sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi
hutan
BAIK
(86,67%)
2.3.1. Auditee telah mempunyai SOP seluruh tahapan
kegiatan sistem silvikultur dan isinya telah sesuai
dengan ketentuan teknis yang berlaku.
2.3.2. Terdapat implementasi seluruh tahapan kegiatan
sistem silvikultur.
2.3.3. Berdasarkan hasil perhitungan PUP, terdapat
potensi tegakan tanaman yang akan ditebang sebesar
115,84 m3/ha, sehingga berada dalam jumlah yang
mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan
hasil (80-120 m3/ha).
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 11
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2.3.4. Berdasarkan hasil penilaian dari Plantation
Assessment Team/PAT Auditee terhadap tanaman
tahun 2012 diperoleh hasil bahwa prosentase tumbuh
tanaman pada umur ±3 bulan rata-rata sebesar 97,89%
atau lebih dari 90%, sehingga permudaan tanaman
dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya
kelestarian pemanenan.
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi
tepat guna untuk
pemanfaatan hutan
BAIK
(100%)
2.4.1. Auditee memiliki SOP pemanfatan hutan ramah
lingkungan yang sesuai dengan karakteristik setempat.
2.4.2. Auditee telah menerapkan teknologi ramah
lingkungan pada 3 tahapan kegiatan pemanenan hasil
(kegiatan PWH dan Pemanenan).
2.4.3. Sistem silvikultur yang diterapkan Auditee di
areal kerjanya adalah sistem silvikultur Tebang Habis
dengan Permudaan Buatan (THPB), sehingga tidak ada
tegakan tinggal.
2.4.4. Sistem penebangan yang diterapkan Auditee
adalah tebang habis dengan pemanfaatan kayu
maksimal (seluruh kayu yang berdiameter 5 cm up
dimanfaatkan), maka dapat diprediksi nilai faktor
eksploitasi (FE) maksimal 0,9.
2.5. Realisasi
penebangan sesuai
dengan rencana kerja
penebangan/pemanenan
/ pemanfaatan pada
areal kerjanya
BAIK
(83,33%)
2.5.1. Auditee memiliki dokumen RKT yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang (RKT 2009-2013) dan
disusun berdasarkan RKUPHHK-HT yang sah.
2.5.2. Auditee telah memiliki peta kerja sesuai
RKT/RKUPHHK-HT yang disahkan oleh pejabat yang
berwenag yang menggambarkan areal yang boleh
ditebang/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara
beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan
dilindungi.
2.5.3. Auditee telah mengimplementasi peta kerja
berupa penandaan pada sebagian batas blok tebangan/
dipanen/ dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta
areal yang ditetapkan sebagai kawasan dilindungi.
2.5.4. Berdasarkan dokumen RKUPHHK-HT, Auditee
akan mulai melakukan kegiatan pemanenan hutan
tanaman yaitu pada tahun 2014 dan seterusnya (daur
kedua).
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang
memadai dan memenuhi
kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi,
penelitiandan
pengembangan, serta
peningkatan kemampuan
sumber daya manusia
SEDANG
(72,22%)
2.6.1. Alokasi pendanaan untuk kegiatan pengelolaan
dan pembangunan hutan tanaman s/d tahun 2012
mencapai > 80%.
2.6.2. Proporsi biaya tertinggi adalah pada biaya
penanaman (38,96%) dan terendah adalah
perlindungan dan pengamanan (0,09%), sehingga
selisihnya adalah sebesar 38,87% (20-50%).
2.6.3. Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis
kehutanan berjalan lancar sesuai tata waktu.
2.6.4. Realisasi kegiatan penanaman tanaman pokok,
tanaman kehidupan dan tanaman unggulan telah
melebihi 80% namun belum seluruhnya terlaksana.
2.6.5. Realisasi penanaman tanaman pokok, tanaman
kehidupan dan tanaman unggulan mencapai <50% dari
yang seharusnya.
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 11
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3. Kriteria Ekologi
3.1. Keberadaan,
kemantapan dan kondisi
kawasan dilindungi pada
setiap tipe hutan
SEDANG
(73,33%)
3.1.1. Alokasi kawasan dilindungi mencapai 8,74 %
dari luas areal kerja, dan telah sesuai dengan
RKUPHHK-HT serta CMP (conservation managemet
plan); dan sesuai dengan kondisi biofisiknya.
3.1.2. Kawasan dilindungi yang telah ditata di
lapangan mencapai 77,66 %.
3.1.3. Kondisi kawasan dilindungi yang berhutan
mencapai 68 %.
3.1.4. Belum semua pihak mengakui keberadaan
kawasan dilindungi.
3.1.5. Terdapat laporan pengelolaan sebagian kawsan
dilindungi.
3.2. Perlindungan dan
pengamanan hutan BAIK
(83,33%)
3.2.1. Tersedia prosedur untuk seluruh jenis gangguan
hutan yang mungkin ada.
3.2.2. Tersedian sarana dan prasarana perlindungan
hutan dengan jumlah dan jenis yang memadai; serta
dalam kondisi berfungsi dengan baik.
3.2.3. Telah tersedia personil/SDM perlindungan dan
pengamanan hutan. namun jumlahnya kurang
memadai.
3.2.4. Kegiatan perlindungan hutan sudah
diimplementasikan, namun belum mempertimbangkan
seluruh jenis gangguan hutan yang ada.
3.3. Pengelolaan dan
pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan
hutan
BAIK
(100,00%)
3.3.1. Tersedia prosedur yang mencakup seluruh
pengelolaan dan pemantauan dampak negatif terhadap
tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.
3.3.2. Tersedian sarana dan prasarana pengelolaan
dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air
dengan jenis dan jumlah yang memadai.
3.3.3. Tersedia SDM pengelolaan dan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air, dengan jumlah dan
kualifikasi personil yang memadai.
3.3.4. Terdapat dokumen perencanaan pengelolaan
dampak dan telah diimplementasikan sesuai ketentuan.
3.3.5. Terdapat dokumen perencanaan pemantauan
dampak dan telah diimplementasikan sesuai ketentuan.
3.3.6. Tidak terdapat indikasi dampak negatif terhadap
tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.
3.4. Identifikasi spesies
flora dan fauna yang
dilindungi dan/atau
langka (endangered),
jarang (rare), terancam
punah (threatened) dan
endemik
BAIK
(83,33%)
3.4.1. Tersedia prosedur, untuk identifikasi spesies
flora dan fauna yang langka (endangered), jarang (rare)
dan terancam punah (threatened) berupa SOP/WI
Pemantauan dan identifikasi flora dan fauna di dalam
kawasan dilindungi.
3.4.2. Implementasi identifikasi spesies flora dan
fauna dilakukan secara rutin sejak tahun 2011, namun
belum mencakup seluruh jenis.
3.5. Pengelolaan flora
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
BAIK
(77,78%)
3.5.1. Prosedur pengelolaan flora untuk seluruh jenis
yang dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam
punah dan endemik sudah tersusun secara lengkap.
3.5.2. Implementasinya pengelolaan flora telah
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 11
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
flora dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemik
dilakukan, tetapi belum mencakup seluruh jenis yang
dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah
dan endemik.
3.5.3. Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian
spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
kerja Auditee.
3.6. Pengelolaan fauna
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
fauna dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemik
BAIK
(77,78%)
3.6.1. Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau jarang, langka
dan terancam punah dan endemik.
3.6.2. Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi
tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau
langka, jarang, terancam punah dan endemik yang
terdapat di areal pemegang izin.
3.6.3. Masih terdapat gangguan terhadap kondisi
sebagian spesies fauna dilindungi/jarang/langka dan
terancam punah.
4. Kriteria Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/unit
manajemen dengan
kawasan masyarakat
hukum adat dan/atau
masyarakat setempat
SEDANG
(73,33%)
4.1.1. Auditee telah memiliki dokumen terkait pola
penguasaan dan pemanfaatan SDA setempat berupa
Dokumen AMDAL, Laporan Delmik tahun 2007, Berita
acara tata batas, dan Peta overlay TGHK. Dokumen
identifikasi hak-hak dasar masyarakat setempat adalah
dokumen AMDAL. Dokumen rencana pemanfaatan SDH
berupa dokumen RKT, dan Rencana Operasional
PMDH/CSR. Sementara dokumen yang tersedia belum
lengkap.
4.1.2. Auditee telah memiliki dokumen SOP Tata bataa
secara partisipatif, SOP Penanganan dan penyelesaian
klaim areal, SOP CSR, dan SOP Kompensasi
sumberdaya komunitas. Belum terdapat cukup bukti
bahwa mekanisme tersebut telah disepakati para pihak.
4.1.3. Auditee telah mengembangkan mekanisme
pangakuan hak dasar masyarakat berupa SOP
pemanfaatan HHBK, SOP CSR, SOP Penyelesaian
pengaduan dari komunitas, Surat kesepakatan bersama
mengenai pemanfaatan SDH bersama. Dokumen
tersedia legal, lengkap dan jelas.
4.1.4. Bukti luas dan batas kawasan adalah
Dokumen/laporan kronologi pengukuran dan penataan
areal kerja. Dokumen tersebut baru menunjukkan
proses kesepakatan luas dan batas pada sebagianarel
kerja Auditee.
4.1.5. Tersedia dokumen pernyataan sikap masyarakat
atas keberadaan Auditee, meskipun masih ada
sebagian masyarakat yang berkonflik dengan Auditee
terkait batas.
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 11
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
4.2. Implementasi
tanggungjawab sosial
perusahaan sesuai
dengan peraturan
perundangan yang
berlaku
BAIK
(93,33%)
4.2.1. Dokumen Auditee terkait tanggung jawab sosial
perusahaan antara lain SK IUPHHK-HT, RKUPHHK, RKT,
RO PMDH, Laporan PMDH, dan Laporan penggunaan
tenaga kerja lokal. Dokumen tersedia lengkap.
4.2.2. Dokumen mekanisme tanggungjawab sosial
perusahaan antara lain SOP CSR, SOP Kompensasi
sumberdaya komunitas, SOP Penanganan dan
penyelesaian klaim areal, WI Pembinaan dan
pengembangan usaha masyarakat, serta Kebijakan
lingkungan. Semua dokumen lengkap dan legal.
4.2.3. Terdapat sebagian bukti sosialisasi berupa:
Pembahasan penyelesaian klaim lahan, Sosialisasi
tanaman kehidupan, dan Sosialisasi undang-undang
kehutanan.
4.2.4. Bukti realisasi tanggung jawab sosial tersedia
lengkap.
4.2.5. Tersedia laporan pelaksanaan tanggung jawab
sosial Auditee yang lengkap.
4.3. Ketersediaan
mekanisme dan
implementasi distribusi
manfaat yang adil antar
para pihak
BAIK
(86,67%)
4.3.1. Auditee telah memiliki data lengkap terkait
masyarakat setempat, berupa: Dokumen AMDAL,
RKUPHHK-HT, Laporan Delmik,Dokumen identifikasi
HHNK, Dokumen daftar nama masyarakat yang
memanfaatkan HHNK, dan Dokumen RO PMDH
4.3.2. Auditee telah memiliki mekanisme peningkatan
peran dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berupa:
WI Pembinaan dan pengembangan usaha masyarakat,
SOP Kompensasi sumberdaya komunitas, WI
Pengelolaan tanaman kehidupan, dan SOP
pemanfaatan HHBK. Dokumen tersebut legal, lengkap
dan jelas.
4.3.3. Auditee telah memiliki dokumen rencana
peningkatan peran dan aktivitas ekonomi masyarakat
berupa: Dokumen Visi-misi, RKUPPHK-HT, RKT, dan
Dokumen RO PMDH. Dokumen tersebut tersedia
lengkap dan jelas.
4.3.4. Bukti implementasinya antara lain: 60% tenaga
plantation adalah masyarakat lokal; Program tanaman
kehidupan belum dapat dilaksanakan karena ada
konflik batas lahan; Program PMDH terkait peningkatan
aktivitas ekonomi masyarakat belum terlihat. Sehingga
secara umum, implementasi distribusi manfaat kurang
dari 50% dari rencana.
4.3.5. Laporan realisasi distribusi manfaat bagi para
pihak belum tersedia lengkap.
4.4. Keberadaan
mekanisme resolusi
konflik yang handal
SEDANG
(75,00%)
4.4.1. Auditee memiliki mekanisme resolusi konflik
berupa: SOP Kompensasi sumber daya komunitas, SOP
Penyelesaian pengaduan dari komunitas, Surat
kesepakatan bersama terkait pemanfaatan SDH
bersama, dan SOP Penanganan dan penyelesaian klaim
areal. Mekanisme tersebut lengkap dan jelas.
4.4.2. Auditee telah memiliki peta konflik, namun
belum lengkap.
4.4.3. Auditee telah memiliki pembagian tugas (job
description) yang jelas dalam penanganan konflik, yaitu
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 11
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
merupakan tanggungjawab kepala Distrik dan Kepala
Forest Protection District. Belum tersedia data mengenai
alokasi dana bagi penanganan konflik.
4.4.4. Auditee telah sebagian sebagian
dokumen/laporan penanganan konflik.
4.5. Perlindungan,
pengembangan dan
peningkatan
kesejahteraan tenaga
kerja
BAIK
(91,67%)
4.5.1. Auditee telah memiliki PKB (Perjanjian Kerja
Bersama) yang ditandatangani pihak perusahaan dan
serikat karyawan dengan disaksikan oleh Dinas Tenaga
Kerja setempat.
4.5.2. Auditee telah melaksanakan sebagain besar
rencana pengembangan kompetensi, di antaranya
Pelatihan soft skill, Pelatihan ISO 14001, dan berbagai
keahlian teknis lainnya.
4.5.3. Auditee telah memiliki standar jenjang karir
sebagaimana dimuat dalam PKB. Berdasarkan
wawancara dengan karyawan, hal tersebut telah
diimplementasikan seluruhnya.
4.5.4. Auditee telah memiliki aturan tentang tunjangan
kesejahteraan bagi karyawan yang dituangkan dalam
PKB. Berdasarkan wawancara dengan karyawan seluruh
tunjangan kesejahteraan telah direalisasikan.
B. Verifikasi Legalitas Kayu
1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di
kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK
Memenuhi Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK-
HT dipenuhi seluruhnya dan IIUPHHK telah
dibayarkan sesuai SPP.
2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
memiliki rencana penebangan pada areal
tebangan yang disahkan oleh pejabat yang
berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan
oleh yang berwenang
Memenuhi Kelengkapan dan keabsahan dokumen
RKUPHHK-HT, RKT beserta lampirannya
dipenuhi seluruhnya.
Terdapat Peta Rencana Penataan Areal
yang Tidak Boleh Ditebang (Kawasan
Lindung/Buffer Zone) yang dibuat oleh
Ganis PHPL Canhut dan Tanda-tanda
Batasnya dapat dilihat cukup jelas di
lapangan
Peta Blok/Petak tebangan telah
disahkan, posisi blok tebangan benar
dan terbukti di lapangan.
2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1.a. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
mempunyai rencana kerja yang sah sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Memenuhi Keabsahan dan kelengkapan dokumen
RKUPHHK dipenuhi seluruhnya.
2.2.1.b. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
mempunyai rencana kerja yang sah sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Memenuhi Diverifikasi, tidak diterapkan, tidak dinilai.
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 11
2.2.2. Seluruh peralatan yg dipergunakan
dalam kegiatan pemanenan telah memiliki
izin penggunaan peralatan dan dapat
dibuktikan kesesuaian fisik di lapangan
Memenuhi Untuk RKT 2012 Peralatan sesuai dengan
izin yang diberikan. Untuk RKT 2013 tidak
diterapkan.
3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
menjamin bahwa semua kayu yang
diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu
(TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK
Antara ke industri primer hasil
hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas
fisik dan dokumen yang sah
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang
ditebang/dipanen atau yang
dipanen/dimanfaatkan telah di–LHP-kan
Memenuhi LHP dibuat dan disahkan oleh petugas
yang berwenang.
LHP dengan fisik kayu sesuai.
Nomor batang di LHP dapat ditemukan
di lapangan.
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar
areal izin dilindungi dengan surat
keterangan sahnya hasil hutan
Memenuhi Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke TPK
Antara serta ke tujuan pengiriman kayu
lainnya dilengkapi dengan surat
keterangan sahnya hasil hutan (SKSHH)
sesuai ketentuan.
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat
(KB) dari Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
IUPHHKHA/ IUPHHK-HT/IUPHHK-
RE/Pemegang Hak Pengelolaan
Verifier :
a. Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu
dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/
IUPHHK-RE/ Pemegang Hak
Pengelolaan bisa dilacak balak
b. Identitas kayu diterapkan secara
konsisten oleh pemegang izin.
Not
Applicable
Diverifikasi, tidak diterapkan, tidak dinilai.
Tidak ada stok kayu di TPn maupun TPK.
3.1.4. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
mampu membuktikan adanya catatan
angkutan kayu ke luar TPK
Memenuhi Dokumen SKSKB dan FAKB lengkap dan
sah (dibuat oleh petugas yang berwenang).
3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah
melunasi kewajiban pungutan pemerintah
yang terkait dengan kayu
3.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
menunjukkan bukti pelunasan Dana
Reboisasi (DR) dan/atau Provisi
Sumberdaya Hutan (PSDH)
Memenuhi Dokumen SPP (kelompok jenis, volume
dan tarif) sesuai dengan LHP yang
disahkan.
DR dan/atau PSDH telah dibayarkan
lunas dan sesuai dengan dokumen SPP.
Pembayaran DR dan atau PSDH sesuai
dengan persyaratan ukuran dan tarif.
3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar
pulau
3.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang
mengirim kayu bulat antar pulau memiliki
pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar
Pulau Terdaftar (PKAPT).
Not
Applicable
Diverifikasi, Tidak diterapkan, Tidak
Dinilai. Auditee hanya menjual kayunya
secara lokal.
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang
menggunakan kapal harus kapal
berbendera Indonesia dan memiliki izin
yang sah
Not
Applicable
Diverifikasi, Tidak diterapkan, Tidak
Dinilai. Auditee tidak menggunakan kapal
dalam pengangkutan kayu bulat.
EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 11
4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah
memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL &
melaksanakan kewajiban yang
dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan
tersebut
4.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-
UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang
telah disahkan sesuai peraturan yang
berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Memenuhi Tersedia Dokumen AMDAL yang lengkap
dan telah disahkan instansi yang
berwenang (meliputi ANDAL, RKL dan
RPL).
4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL
yang menunjukkan penerapan tindakan
untuk mengatasi dampak lingkungan dan
menyediakan manfaat sosial
Memenuhi Tersedia dokumen RKL dan RPL yang
disusun mengacu pada dokumen
AMDAL yang telah disahkan
Tersedia laporan pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan dan telah
dilaporkan kepada Instansi yang
berwenang.
Pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan dampak penting yang
terjadi di lapangan.
5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Memenuhi Terdapat prosedur K3 dalam kegiatan
operasional lapangan.
Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan
dan kebutuhan serta berfungsi baik.
Mempunyai catatan kecelakaan kerja
dan terdapat upaya menekan tingkat
kecelakaan kerja dalam bentuk
program K3.
5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Memenuhi Terdapat kebijakan perusahaan yang
memberikan kebebasan bagi seluruh
karyawan/karyawati untuk membentuk
Serikat Pekerja.
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama
(KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Memenuhi Tersedia dokumen PKB.
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan
anak di bawah umur
Memenuhi Tidak terdapat pekerja yang masih di
bawah umur.