4
LANDASAN TEORI Iodoform pertama kali disiapkan oleh Georges Serrulas tahun 1822 dan rumus molekul diidentifikasi oleh Jean-Baptiste Dumas pada 1834. Hal ini disintesis dalam reaksi oleh haloform reaksi yodium dan sodium hidroksida dengan salah satu dari empat jenis senyawa organik: (i) metil keton: CH3COR, asetaldehida (CH3CHO), etanol (CH3CH2OH), dan alkohol sekunder tertentu ( CH3CHROH, di mana R adalah alkil atau aril grup) (fairus pharmacy, 11-10-2004). Iodoform adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dengan etanol atau aseton dan asetaldehid dalam suasana basa. Reaksi iodoform adalah reaksi haloform dimana dalam reaksi tersebut digunakan iodida dari larutan alkali hidroksida (NaOH dan KOH) sehingga menghasilkan Iodoform. Iodoform yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning, dengan titik leleh 1200C dan mempunyai bau yang khas. Iodoform dapat digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik luar. Iodoform juga berfungi sebagai pemusnah bakteri iodoform digunakan sebagai antiseptik terhadap luka-luka lecet, karena membebaskan I 2 juga sebagai pencegah keluarnya nanah dan pencegah pertumbuhan bakteri. Sifat-sifat iodoform : 1. Sifat kimia iodoform - Kondensasi lipidine ethiodide dari alkil menghasilkan cis-( 1-ethylguinoline 4-)-trimetinaiomine. - Iodoform dan kalium poidat membentuk CL4 – (tetraidometane) - Iodoform dapat di hidrogenasi di itomenasi (metilan iodida) - Iodoform bila dipanaskan dengan campuran anilin dan larutan NOH alkoholat karbilamine membentuk isosianida. - Iodoform dapat di hidrolisis dengan kuat. - Iodoform bila direduksi dengan Na 2 As 2 O 4 akan membentuk metilen iodida.

Landasan Teori Iodoform

Embed Size (px)

DESCRIPTION

landasan teori iodoform

Citation preview

Page 1: Landasan Teori Iodoform

LANDASAN TEORI

Iodoform pertama kali disiapkan oleh Georges Serrulas tahun 1822 dan rumus molekul diidentifikasi oleh Jean-Baptiste Dumas pada 1834. Hal ini disintesis dalam reaksi oleh haloform reaksi yodium dan sodium hidroksida dengan salah satu dari empat jenis senyawa organik: (i) metil keton: CH3COR, asetaldehida (CH3CHO), etanol (CH3CH2OH), dan alkohol sekunder tertentu ( CH3CHROH, di mana R adalah alkil atau aril grup) (fairus pharmacy, 11-10-2004).Iodoform adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dengan etanol atau aseton dan asetaldehid dalam suasana basa. Reaksi iodoform adalah reaksi haloform dimana dalam reaksi tersebut digunakan iodida dari larutan alkali hidroksida (NaOH dan KOH) sehingga menghasilkan Iodoform. Iodoform yang diperoleh berupa kristal berwarna kuning, dengan titik leleh 1200C dan mempunyai bau yang khas. Iodoform dapat digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik luar. Iodoform juga berfungi sebagai pemusnah bakteri iodoform digunakan sebagai antiseptik terhadap luka-luka lecet, karena membebaskan I2 juga sebagai pencegah keluarnya nanah dan pencegah pertumbuhan bakteri.

Sifat-sifat iodoform :

1. Sifat kimia iodoform- Kondensasi lipidine ethiodide dari alkil menghasilkan cis-( 1-ethylguinoline 4-)-

trimetinaiomine.- Iodoform dan kalium poidat membentuk CL4 – (tetraidometane)- Iodoform dapat di hidrogenasi di itomenasi (metilan iodida)- Iodoform bila dipanaskan dengan campuran anilin dan larutan NOH alkoholat

karbilamine membentuk isosianida.- Iodoform dapat di hidrolisis dengan kuat.- Iodoform bila direduksi dengan Na2As2O4 akan membentuk metilen iodida.- Iodoform bila direaksikan dengan dan NaOH akan menghasilkan warna merah

ungu pada lapisan piridin, setelah di panaskan sebentar.- Jika iodoform di panaskan dalam satu tabung kering, akan timbul uap yang

berwarna violet dari iodium.- Test larutan AgHO3 reaksi dengan larutan AgNO3 (argentum nitrat) tidak

memberikan endapan kuning perak iodida (Agl).- Tidak bereaksi dengan kolomel, HgO.

2. Sifat fisika iodoform- Bentuk berupa kristal kuning berkilauan- Bentuk bangun merupakan heksagonal dengan I sebagai pusatnya- Titik lebur 119-1230C- Berat jenis 4,00 gr/mil- Berat molekul 393,73- Komposisi C=3,05g; H=6,266; I=96,496- Mudah menguap (meyublim) pada suhu kamar- Terurai oleh pengaruh panas cahaya dan udara membentuk CO2, CO, I2, H2O

Page 2: Landasan Teori Iodoform

- Memiliki bau yang khas- Sukar larut dalam air tapi mudah laut dalam akohol

Uraian Bahan1. Aseton (Drjen POM, 1979)Nama Lain : AsetonRM : C3H6OBM : 58.08Kelarutan : dapat bercampur dengan air, denganetanol, dengan eter dan dengan kloroform.TD : 56.48 0CTL : -94.6 0CWarna : cairan tidak berwarna, berbau sperti mentol.BJ : 0.7972Kegunaan : Bahan dasar pembuatan iodoformBahaya : amat mudah terbakar, iritan dan namkotis. Uap aseton menyebabkan mati rasa, kontak kulit berkali-kalu menyebabkan dermatitis, sedangkan onhalasi menyebabkan pusing, mau muntah/pingsan. Efek kronis dapat merusak ginjal dan hati.2. Aquadest (Dirjen POM, 1979: 96)Nama Resmi : AQUADESTILLATANama Lain : Air sulingRM / BM : H2O / 18,02Berat Jenis : 1 g/mlRS : H – O – HPemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasaPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan : Sebagai pelarut dan pencuci3. Etanol (Ditjen POM, 1979)Nama resmi : ETANOLNama lain : AlkoholRM : C2H5OHBM : 46.07Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organicTD : 78 0CTL : -114 0CWarna : cairan jernih, berbau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah.BJ : 0.812 – 0.816Kegunaan : antiseptic topical, adstringent, angina pectoralis dan pelarut organik.Bahaya :

• Diminum menyebabkan mabuk, halusinasi, pusing, muntah-muntah.• Jangka panjang menyebabkan kegemukan dan penyakit jantung.

Page 3: Landasan Teori Iodoform

• Bersifat karsinogenik, tertogenik, mempengaruhi sistem reproduksi.• Manusia, mengubah indek fertilisasi wanita. Mudah terbakar.4. Iodium (Ditjen POM, 1995)Nama Resmi : IODIUMNama lain : Iod, iodium, Triodo methane; formyl triiodide; formylum triiodatum.BM : 126,91Kelarutan : sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam karbon disulfida, dalam kloroform, dalam karbon tetraklorida dan dalam eter; larut dalam etanol dan dalam larutan iodida; agak sukar larut dalam glyserin.TD : 185.24 0CTL : 113.60 0CWarna : kristal berwarna violet – hitam sampai agak kecoklatan, berkilau seperti metal.BJ : 4.93 (250C)Kegunaan umum : banyak dipakai sebagai katalisator dalam reaksi alkalis dan kondensasi. Juga dipakai sebagai antiseptik, reagen analisa radio isotop, pengolahan air minum dan pengobatan.Bahaya : amat beracun. Dosis tertentu dapat mengiritasi kulit. Pemakaian oral jangka panjang dapat menyebabkan iodism, sakit perut, muntah, diareKegunaan : sebagai pereaksi5. Natrium Hidroksida (Dirjen POM,1979)Nama resmi : NATRUM HYDROXDUMNama lain : Natrium HidroksidaBM : 40.00Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam etanol. A g NaOH larut dalam 0.9 ml air; 0.3 ml air panas; 7.2 ml absolut alkohol; 4.2 ml methanol.TD : 1390 0CTL : 3180CWarna : Padatan putih, tidak berbau, berentuk pelet/flakes.BJ : 2.3Kegunaan : sebagai pemberi suasana basa pada pembuatan iodoform ini dan dapat melembutkan kulit.Bahaya : amat korosif. Bila kontak dengan mata maka akan terjadi iritasi, dapat mengakibatkan kebutaan; koyak kulit dapat terjadi luka bakar, borok yang dalam. Hirup debunya mengakibatkan radang saluran nafas dan paru-paru.

Referensi : http://kimia-analisi.blogspot.com/2013/05/sintesis-iodoform.html