1
Langka-Langka Diagnosis PJB : Diagnosis Famili dengan penyakit herediter, saudaranya dengan PJB Kehamilan dan perinatal : infeksi virus, obat yang dikonsumsi si ibu terutama saat kehamilan trimester I. Postnatal : kesulitan minum, sianosis sentral. Pemeriksan Fisik : Auskultasi : harus dilakukan pertama kali sebelum bayi menangis Frekuensi meningkat dan irama denyut jantung tidak teratur suara jantung II mengeras atau tidak terdengar terdengar bising jantung (kualitas, intensitas, timing, lokasi), gallop. Tidak semua bising jantung pada neonatus adalah PJB dan tidak semua neonatus dengan PJB terdengar bising jantung. Sianosis sentral, penurunan perfusi perifer, hiperaktivitas prekordial, thrill, pulse dan tekanan darah ke 4 ekstremitas berbeda bermakna, takipnea, takikardia, edema. Pemeriksaan tambahan : Foto polos dada : adanya kelainan letak, ukuran dan bentuk jantung, vaskularisasi paru, edema paru, parenkim paru, letak gaster dan hepar. Elektrokardiografi : adanya kelainan frekuensi, irama, aksis gelombang P dan QRS, voltase di sandapan prekordial. Pada monitoring, ditemukan kelainan berupa : Perbedaan saturasi O2 arteri dengan pulse oksimetri pada preduktal (tangan kanan) dan postduktal (kaki). pH arteri, dan analis gas darah terhadap hipoksemia dan asidosis metabolik (pada neonatus dengan gagal jantung ada peningkatan CO2) Referensi : Jurnal Diagnosis Dan Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan Yang Kritis Pada Neonatus

Langkah-Langkah diagnosis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Langkah-Langkah diagnosis

Citation preview

Langka-Langka Diagnosis PJB :Diagnosis Famili dengan penyakit herediter, saudaranya dengan PJB Kehamilan dan perinatal : infeksi virus, obat yang dikonsumsi si ibu terutama saat kehamilan trimester I. Postnatal : kesulitan minum, sianosis sentral. Pemeriksan Fisik : Auskultasi : harus dilakukan pertama kali sebelum bayi menangis Frekuensi meningkat dan irama denyut jantung tidak teratur suara jantung II mengeras atau tidak terdengar terdengar bising jantung (kualitas, intensitas, timing, lokasi), gallop. Tidak semua bising jantung pada neonatus adalah PJB dan tidak semua neonatus dengan PJB terdengar bising jantung. Sianosis sentral, penurunan perfusi perifer, hiperaktivitas prekordial, thrill, pulsedan tekanan darah ke 4 ekstremitas berbeda bermakna, takipnea, takikardia, edema. Pemeriksaan tambahan : Foto polos dada : adanya kelainan letak, ukuran dan bentuk jantung, vaskularisasi paru, edema paru, parenkim paru, letak gaster dan hepar. Elektrokardiografi : adanya kelainan frekuensi, irama, aksis gelombang P dan QRS, voltase di sandapan prekordial. Pada monitoring, ditemukan kelainan berupa : Perbedaan saturasi O2 arteri dengan pulse oksimetri pada preduktal (tangan kanan) dan postduktal (kaki). pH arteri, dan analis gas darah terhadap hipoksemia dan asidosis metabolik (pada neonatus dengan gagal jantung ada peningkatan CO2)

Referensi : Jurnal Diagnosis Dan Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan Yang Kritis Pada Neonatus