Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
. }
• 1&.'"' • . ,l'f!l.
~~·;: ... ~ ~·~ t;~ ~ !" .
j ' .. , ' . ~- . -· ... "'o~.i "
11~tr ..
·~·-;
·~. r ~
..
LAP 0 -RAN :pEN E L.l T IAN
JENIS ERUPSI GUNUNGAPI YANG MENGHASILKAN ,; t.
BATUAN VOLKANIK DI DAERAH GUNUNG BATURAGUNG KABUPATEN GUNUNGKIDUL - YOGYAKARTA
(.'
DENGAN BIAYA DfP-UG~ TAHUN 1987 I 1988 POS PENELITIAN
NOMOR KONTRAK : UGM/2297/M/09/01
TANGGAL: 2 .JANUARI 19R8
DIAJUKAN OLEH:
SOEKARDI MURYOWIHARDJO
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH HADA
.J. . . ,( • i
..
''
I
. . ...
..
:., -
• J.· •
K e p a·d a FAKULTAS .. TEKNJK· '
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGVAKARJA ...
... -:··--~· ·J---~ ...... « ·:
1988 · ..
/i
PRAKATA
Maksud diadakan penelitian ini ialah untuk memberi
kan data mengenai jenis volkan yang kini dijumpai tersebar
melua·s, mc:?njalur arah Barat-Timur dari daerah Yoe;yakarta
sampai daerah Wonogiri. Hal ini diperlukan mengingat di In
donesia, khususnya di P.Jawa tersebar banyak gunungapi ba
ik yang masih aktif maupun tidak. Tipe erupsinya bermacam
macam. Informasi ini ~angat bermanfaat sebagai tambahan da
ta bagi mahasiswa, pelajar a..tau_ peneli ti kebumian di dae· -
rah Kecamatan Bayat-Ngawen, yang setiap waktu tidak henti
nya melakukan praktikum/latihan pemetaan geologi. Data ter
sebut setelah dida:pat akan merupakan titik awal studi lan
jut mengenai aplikasi material volk~nik bagi berbagai ke -
pentingan, antara lain sebagai lahan pertanian, untuk mate•
rial bahan bangunan, airtanah, gerakan tanah, geologi ling
kungan dan lain sebagainya.
Penelitian diawali mulai studi pustaka, dilanjutkan
dengan pengamatan di lapangan, dengan melakukan pengukuran
pengambilan contoh batuan, kemudian dibuat preparasi untuk
diteliti di laboratorium secara petrografis. Untuk menun -
jang kemantapan data dan melengkap~ atau memastikan dalam
mengambil kesimpulan ditambah dengan analisis laboratorium
kimia, yang tadinya tidak direncanakan.
Atas kerja sama yang baik dan bantuan dari semua
iii
_)~
.. .j fihak maka 9eneli tian ini da:pa t berjal:in'~ dengEtn L=mcar. Un-
tuk itu diucapkan bany.qk terima kasih kepada Bapak De -
kan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Bapak Ketua
Jurusan Teknik Geologi Fakul tas Tek:lik Uni ve1~si tas Gadjo.h
t·Iada, Ket ua Seksi Penyelidikan Gunung Hera pi, para laboran
da:1 c:.sisten Teknik Geologi Fakul tas Teknik Universitas Ga-
djah Nada.
Yogyakarta, Juli 1988
Penelitian
( Ir. Soekardi l1uryowihardjo).
iv
DAFTAR ISI
Prakata Daftar isi Intisari
I • PENDAHULUAN
1. La tar be1akang 2. Tinjauan pus taka 3. Teori pendekatan
4. Hipotesis
5. Rencana pene1itian
II. PELAKSANAAN PENF~LITIAN
1. Bahan pene1itian 2. A1at pene1itian
3. Car a pene1itian
III. HA.SIL DAH PE}1BAHASJ\N
1. Hasi1 pene1itian 2. Pembahasan
. "' ... -· .............. .
. . . . . . . . . . . -. . . . . . .
IV. KESII·lPULAN ............. -· ............ . DAFTAH PUSTAKA
11\l''iPIRAN ' . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
v
iii v
viii
1
1
3 11 12
13
16
16 18 19
27
2'/
33
41
DAr,TAH GAt-1BAR, FOTO DAN .TABEL.
Gam bar 1. Beberapa tipe erupsi gunungapi
menurut Jvlatahelumual· (19.82). ····na:Iaman 5
2. Macam bentuk gunungapi menu~u~
Matahelurnual (1982)~
3. · Daerah pen eli tian titrhadap konai:... ·
si geologi sekitarnya.
4. Jalur pengambilan contoh batua~ di
daerah G.Baturagung, Kecamatan Nga-
6
17
wen Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. 20
5. Kandungan %-berat SiO~ dan keasamannya
dari contoh batuan utama pumis, batu-
an penyerta pasir, tufa.
6. Kandungan %-berat K2o dan Si02 menurut
Hughes ( 1982) •
7. Kandungan %-berat Na2o + K2 0 dan Si02
untuk penentuan jenis maga asal menu-
rut Best (19t32).
8. Kandungan 96·-herat Na20 + K')O dnn SiO.) c.;. '-
untuk menentukan jenis magma a sal me-
nurut Carmichael (1974).
36
37
3'7
38
F<l>to 1. Norfologi daer.:,J1 peneli tian bermedan ter jal 21
2. Batuan: epiklastik volkanik dengan struktur
berlapis, struktur gerus ( \!~J.sh . ()}lt). 22
3. Batuan fragment0l terdiri dari material
klastik dan fragmen pumis. 23
vi
vii
o 4. Singknpan breksi konglomerat pumisan
di bagian puncak G. Hnturagung.
5. Contoh batuan setangan yang:~i~~bil
di De sa Gupi t lereng G. H·::.. tura~ung-. t ..• ~
6. Tiga contoh batuan untuk analisa kimia
diambil dari lereng utara dekat puncak
G. Baturagung.
I. Komposisi penyusun batuan C% volume)
daerah penelitian.
II. Komposisi oksida contoh batuan dari
lereng G. Baturagung.
llalaman 2L,.
28
32
31
33
)"r!TIS_\RI.
Dalam mengadakan latih?.n .pemetaan Geol0Bi teruta~a
unt k para rnahasiswa Teknik Geologi baik dari dalam ling -
kun~an UGN, maupun dari luar UGH setiaptahun mesti mela.ku
ka.n orientasi pengamEtan di da~rah Tegalrejo, kecamatan
Ngawen. Daera~ ini memiliki batuan sedi~en piroklastik
berumur Hiosen. Kom:;;>osisi b?.tuan bervariasi mulai
berbutir halus, lempungan sampai yang berbutir kasar
Dari pengamatan megaskopis memberikan argu -
penyusun tubu~ batu'an itu berasal dari pro -
tua. Tetapi dari mana dan gunungapi yang .?
tipe atau macam eru:psi maupun jenis gunung
sebagai sumbernya. Dengan inasalah tersebut maka · diper- ·
penelitian untuk memecahkannya.
Penelitian dilakukan dengan ber".Jagai cara yaitu
ulai dengan s-tudi pustaka untuk mengetahui data kasar
ara regional daerah pen eli tian. Kemudian dilanjutkan . . .
lapangan dengan melakukan ?9ngukuran, deskripsi~
~skopis dan mengambil contoh batuannya. Batuan yang di~.
il dibuat preparat, .berupa · asahan tipis kemudian dil-:tku-
deskrip~ dengan mikroskop polarisasi. Contoh yang le
dileJ.r:.ukan analisis kimia den;p.n ala t A torilic Absorption
Berdasar kenamp~kan stru~tur,tekstur,komposisi mine-!
1.
ra~ dan kimia batuannya ma!ra dir.>eroleh hasil bf',hwa gu!'lU!'lg-
viii
ix
api penghasil batuan volk~·nik epikla.stik di daerah pencli
tian bersurnber dari e;ununr;api ycmc; nwmiliki tipe ummr
asam ( acid'), sedikit medium ( ·intermediatf ) n.tau seri
calc-alkali, dengan batuan yang dacitic • Erupsinya terma
suk jenis volkano (' 1_vulcc:mic' ) ''reatomc;\e;ma.tik d~m gunung -
apinya tipe C, yanc; erupsinya tid;Jk diketahui dal.:un se ja -
rah manucia, hanya saja terdapat bukti-bukti adanya kegiat
an atau hasil proses aktivitas runungapi tersebut.
BAB I. ?ENDAHULUAN
1. Latar belakang
Indonesia terkenal kaya akan gunungapi, memiliki se~
jumlah : 129 buah sunungapi aktif, erupsinya diketc>.hui da-
lain sejarah dan hc.sil kegia,tannya dapat diamati secara nya-
ta. PuLJU Jawa sencliri terd?.pc=tt 35 bua_h gunung9,pi, d::m ada
5 buah diantaranya termasuk tipe C, yaitu term2suk gunung-
api yang tidak diketahui dalqm sejarah manusia, artinya
muncul pada zaman pra kuarter. Gunungapi bertipe lain da
pat diikuti aktivitas erupsi dan gejala kegiatannya.
Daerah penelitian tersusun o1eh batuan vo1kanik epi
k1astik, berupa tufa ha1us, tufa kasar, tuf~ rayili, brek
si de.n kong1omerat/breksi pumi9 yang mempunyai ketebalan
m~ncapai 1000 m dan beruciur Miosen bawah (Bothe,1934; Sumo~
susastro.S,1956; Sumarso 1975). Menur~t Bothe (1934) susun-
an ba tuan terse but dinamakan Formasi Semi1ir, yang memi · .. -.
1iki fasies vo1kanik 1in~~:ungan 1aut. Formasi ini terdiri
dari Dacitic agglomerate, Shales, Tuff,_Pumice Tuff •
Secara selaras hubungan dengan formasi di bawahnya adalah
Formasi Kebo-Butak yang terdiri atas Sandstone, Agglome -
!:lli, Shales, Acid volcanic tuff , Basaltic Andesite.
Bagian atasnya tertutup o1eh Formasi Nglanggran yang ter -
susun oleh Shales, Sandstone, dan Agglomerate.
Pene1itian itu sangat menarik dalam arti u~tuk ilmu
pengetahuan, karena dengan cle~iki~n meubeberkan dan rnembe-
1
2
ri inforli1asi yan~ jauh mengenai seluk beluk ~unungapi ya.ne;
merupakan penyusun d.cretan busur dalam voll~anik . (yolcanic
i_nper o.rc) , termasuk propinsi seri calc-alkali· (Oso.mu-Hi
rokawa 1930). Informasi ini pentine; karena. eli daerah pene
litian ini setiap tahun banyak mahcisiswa atau pakar e;eolo-
gi yanG melakukan keBiatan pemetaan geologi, yaitu untuk
la tihan dan penerapan ilrnu geologi di la_pangan.
Untuk kaperluan yang lebih luas maka penelitian ini
dapat dipergunakan untuk memberikan data informasi dalam
kaitannya dengan geologi regional, misalnya terapannya de-
ngan teori lempeng atau plate tectonic , korelas~ atau ke-
sebandine;an dene;an satuan batuan di daerah lain yang memi-
liki persamaan litolQgi,. sifat fisis dan kemis serta aspek
geologinya. Kepentingan lain dapat merupakan bahan studi
lanjut pemanfaatan material volkanik sebagai material ba-
han bangunan, seperti Trass ~tau material volkanik kuarter
sebagai bahan baku pembuatan bata cetak, genteng dan seba-
gainya yang sejenis. Kegunaan yang lain dapat dikembangkan
lebih luas lagi yaitu peran serta tubuh batuan;volkanik yang '.
mempunya~ sifat fisis rapuh, kelerengan agak curam banyak
dijumpai struktur sekunder berupa : rekahan atau kekar, se-
sar lokal, adanya ·tilting· yang dapat: mempermudah :terja
dinya gerakan tanah atau 1mass movement• • Gerakan tanah da
pat berupa . 'rock fall·, berhubu.ng keterjalan lerengnya da
pa t pula ter jadi · ~ slidine;~ a tau '. rapid flowage . • Hasil pro- ·
scs pelapukan lanjut yanr; telah tertransportasi k.e. daerah
3
rendah terutama di kaki bacian ut~ra daerah penelitian
akan merupukan lahan pertanian yanG baik bila air permuka
an terpenuhi.
2. Tinjauan pustaka
Daerah pen0litian termasuk an~gota dari kelompok fi
siografi yang luas, membentahg dati dnerah Yogyakarta sam
pai ke dn.erah Halane;, Jawa Timur, oleh van Bemmelen (1949)
disebut Southern Mountain Area • Satuan fisiografis .ini
dominan ditempati oleh topografi Kars. Bagian barat terdi
dari batuan volkanik tua, .Miosen bawah atau Oligo miosen
(Sartono 1964) dan batugarnping, sedang di bagian timur ter
suEmn dari batupasir kuarsa, batupasir kasar, batupr:H:Iir
aglomerc.•. tan, ba tulempung pacirr:m, L:mpune lens a ligmi t, · ·£:.1-
licified wood· • SatJ.,l.an ini menurut Sartono (1964) dicebut
Formasi Jaten setebal 90 m. Bagian bawahnya, ~ormasi Beso~
le yanc terdiri atas dasit, tonalit, tufa dasitan dan ande
c:it. Kedua sntuan terf;ebut dnrm.t dikoreL~si.kan dene:1n Por
masi Semilir yang memiliki k0tebalan 1000 m. L~nd8san koro
lasi ini karena memiliki serpih putih, hatuan tufaan yang
bcrwarna putih ke biruDn dc;m brekci pUin:Ls de.ri f!'ormnsi Semj_
lir clikorelacikan dEmean Ae;lomerat Y~tng bcrbutir kf1sar _ d:i:
Form.:'f.:ii Jaten, yang berwarna kehijauan dan berdi;:unator 3-
4 em. Aglomerat atau breksian ini bersifat porus dan ter -
fragmen anguLar. Sclanjutnya atas dasar $ifat fisik.litolo
e;inya,. F'ornwsi BeE.>ole khususnya dari dasi t 2tau andesj_ tny0.
dikorelaaikan dengan Formasi :old ~ndesit· di daerah Kulon
Proco, Yogyakarta yane berUJnur o1iu;oscn (van Bemme1en 1949)
·Ivlenurut Bothe, 19~9: (vi~e Sumosusastro 1956; Sartono
196L,.) pada awal Oligosen ter jadi fase orogenik yanc; kuat
hincea terjadi struktur lipatan, pengangkatan dari suatu
cekuncan. Di daerah Bay at terane;ka t denga.n adanya intrusi
diorit, di·dverah Kulon Progo terjadi intrusi pirokscn ba-
saltik dan andesit augit-hornblende (van Bemmelen 1949).
Se1D.ma i tu ter jadi akti vi tas volkanik berupa erupsi ::t tau
letusan yang memuntahkan debu volkanik dasitik dan andesit
tik dal,am line;kune;an laut, yang mengh,asilkan· kelompok batu-
an Formasi Kebo~Butak - Semilir. Oleh van Bemmelen (1949)
aldivi tas volkanik selama Oligosen disebut ··Old :-mdesi te
vo1canj_sm ·, Kegiatan ini berakhir sampai akhir Oligosen.
Po.da periode Oligo-Niosen proses erosi sedimentasi berlang-
r~un;~ menghasilkan sedimen klastik berfasies fluviatil, pa-
ralik literal. Demikian pula terbentuk serpih putih dan
breksi pumis dasitik yang membentuk Formasi Sernilir. Sum -
· ·bcr aktivitas volkanik berasal dari gunungapi Kulon Progo
yang· terdiri ata.s tiga sumber erupsi yaitu gunungapi·Ga -
djah (tcneah), gunune;api Ijo (celatan) dan gunungapi Heno-. .
reh (utara). Di lain hal van Bemmelen'l949 (vide Sartono
1964) mengut.:1rakan pula bahwa penghasil endapan volkanik
di daerah Punung, Wonosari, Kulom Progo berasal dari :~ -
njak volcanoes;, dan sumber erusi lain terletak kurang le
bih L1.0 km sebelah timur laut dari · Pacitan.
5
Tipe atau corak erupsi e;unungapi dibedakan atas
pe1bagai dasar yaitu ciri khas erupsi, nama seseorang, na-
ma gunungapi tertentu yang pertama dipe1ajari atau nama
daerah yang sering menampilkan erupsi itu. Lihat gambar 1.
T~Pe Metapt Tope Stromboli
T1pe Pelee
111,. Sr. Vlnc;~rt~t
·~ '·l~··f •• ' it •• . cf'; ·.· ;, '\I ' I, o •. ,1:•. ·.,,; •• ·,, ..... I\
Tipt Vothuno Tip~ Plini
·Tipe HclwoU l1pt Compur.:Jn
Gnmbar 1.: Beberapa tipe erupci gurv.nc;ar)i menurut Ha tahe1umual ( 1932) •
6
Hal-hal yang mempengaruhi bentuk gunungapi ialah :
bahan erupsi, posisi titik erupsi, sifat erupsi, tipe erup-
si dan kondisi line;kune;an ba,ik di daratan maupun di laut •
.Apabila bahan erupsi terutama terdiri dari batuan leleran
atau aliran lava encer, maka bentuknya berupa kubah landai
tetapijilw terdiri dari bahan .lepas, . bentuknya berupa keru-
cut atau kerucut ferpancung gemuk. Bila erupsi terdiri da
ril)orgnntian leleran lava dan bahan lepas maka akan berben-
tuk ideal, walaupun.masih tergantung faktor lain, yaitu bi-
la lubang erupsi sering berpindah bentuknya akan teratur.
Gambar 2 menunjukkan bentuk gunungapi yang serine; dijUmpai.
I .
. ~_,.._..., I Bentuk kerucul - pirokloslik
i
Bentuk 1 kuboh' lovo ( plateau low)
i i
!~ ·~
Benluk stroto .
i I i
i . !
c:=+" I
i ' S.ntuk 1 per lsol 1
Bentuk moor
t>----~ Oindlng kuldero
S.ntuk koldera
Gambar 2 !<1acam ben tuk gunune;api menurut },h tahelumual ( 19~)2) •
7
Secara regional oleh Hirokawa.O (1980) memberikan
pembagian batuan volkanik di Indonesia dalnm provinsi Pe -
trografi yaitu sori butuan alkali, seri tholoitik, seri
calc-alkali dan propinsi petrografi basalt dnngnn alumina
tingei. Sesuai dengan letak coografis, sifat buttian penyu~
cun J'o.itu andecit, da.sit, riolit cl.1.n sejumln.ll k~~cil b;u:;alt
maka penyebar~n batuan penyusun Formasi Semilir tormasuk
sori .calc-alkE1.li. Menurut· komposisi kimianya, apabi-
la jumlah berat dari K20+Na2o melebj.hi Cao~ nya, sedang per-·
c;entace Si02 melebihi 6076, mako data. ini sang8t mendukung
c;ebagai kelompok daL:un serj_ · ~-~lc_-:olkali (Willi.:'l.m,Turner,
Gilbert 1982) • Seri br:1.tuan ini mcncrnpa ti r:;uo. tu jalur y;mg
disobut busur volkanik d~lam atau volcanic inner arc • Me-
nurut Ringwood 1975 tinj:o1.uan [,;ccara lnas dalam h:ontck teo
ri lempeng tektonik atau ·nlate t~ctonic· , maka propinsi
calc-alkali terGf~but termasuk anggota penyusun but:~ur kepu
lauan ( isl~nd ~rc ) atau gunungapi andesit tepi benua
~ontinental Mar~in Andesite Volcano; •
Untuk mendukune; dan memantapkan hasil akhir dalam pe
ne1itian dipergunakan· bebcrapa pondapat, yaitu Hirokawa.O
1980 memberikan contoh erupsi gunungapi yan~ menghasilkan
debu vo1kanis, pumis, scoria vi.tiric tuff, dasitan seperti
komponen di daerah For~asi Semi1ir. Di Indonesin erupsi
terscbut terjadi ~i G.Tambora (1815), G.Krakatau (1833)~
Adapun bahan yan~ dimuntahkrm yang beru;_1a numicc fr\ll no-
TlOEi tcs a tau batuapung yanc; lanr.r,rmn[i di,jtJ.tuhak'm Rld.bn.t
dari erupsi gununga pi, akrJ.I1 memil:i.ld sort0.ci ynn.z baik ,
8
bcrwarna cerah dan da :pet t tersob.~u .. molutl.S dj_bawa oleh angin.
Granulari tt:J.snycJ, memilild ben tuk ser.agam :. Biasanya tiap
lapisan yang berfragmen kasar tidak bercampur dengan yang
herbutir halus. Beso.ran butir ter:~antune; cV,_ri jn.ralmy<J. cle-
nean mulut e;unungapi ~:.:urnber crum:i. Penyebn.ran baik kenrah
lateral a tau vertikal ticbk cJjJcontrol oleh keRdaan topogra-
fi. Magma asal borsifat asam atau silisik bila per~entase
be rat ·S102 lebii.h be san dari 6CY" •. Se lanju~nya oleh 0 .Hiroka-
wa 1980, rnen\borikan klRsifjJ'\:asj_ berbentuk diagram
£;!_ untuk b~\tuan volkanik yanc; mendasa.rkun pada prosenta-
se berat Si02 dengan jumlah Na20+K2o. llasil pcngujian eli ln_b('rntorium dim:-\sutw.n dalr.:un dia-
gram ini yang monghasilkan batuan dasit. Pada um11mnya kan-
duncan Si02 dalam batuan volkanik dasitik b8rkisar antara
62?s - 70?6, termasuk seri cc:tlC-<:J.lkali. Hcnurut Williams_
1982 batuan asam semacam ini disebut oversaturated rocks •
Berdasa.r perhitungan berikut
maka batuan ini disebut Metaluminous rocks. Dari diagram
yang memberikan i1ustrasi hubungan antara persentase berat
Si02 , kejenuhan aktifitas magma dari beberapa jenis batu~
an vo1kanik dibuat jalur atau arah batuan primernya. Magma
jenis dasitik dan riolitik bersifat sangat viscous (kental)
dalam hal ini dapat menghasilkan gelas yang disebut obsidi-
9
an LJ.tau pumis (' ymrnice ·) bila sr,ncat ver>ikulnr (b<-1.nyak GP.,..
k~li lubanc;).Umumnya tekstur gnlas, metastabil, hadir kris-
tc:J.l mikro atau kriptokrictalin torutamc;1. dar:L jonir:_; :fold -
spar, tridimi t .. .~.tau krir:;tobalit, term""::ml-;: nw_gli1C'l y<.111g kay a
akan silika. Pembentukannya dari ma~ma yang bortomperatur 0 0 .
7~i0 - 950 C, meng<Jlir denc<:l.n copat ke pcrmukaan bumi,p3m-
b~::kuannya r:;ecara ttba-tiba, menyorap <l.ir ceki tar 10%. Seba.,.
gai bat uon piroklastik: memiliki tektur l:ln.ntik. Ken;\mpak-
annya terdiri dari fragmen yan~ lancsunc terbnntuk olnh
:1kib·1.t oleh e:t:'U(lr:>i P.l;;:s•,locif. Sel.1.111a Oi"'Upsi. vaH::rt.nik ber. -
langsung akan memuntahkah ma~ori~l piroklastik baik boru -
l\.uran halus maupun kasar yc:mg dir:f1but · tephrn • Endapnn
yang terbcntuk dari material halus yaitu tufa dengan lapis
n.n baik sortasi jelek ( · noorly so:r·b~d ) , k:1ya o.knn mn.teri~
al y2ng berlubang, fragmen litik~ berukuran lapili atau le-
bih bosar, rnerurnknn endapan volk;Jnik j enis e:nl}lSi hiclro -
l<:lnr;tik (Walker d;m Blako 196G) • Jvla terial ini cocok d nne; an
yHnG dimiliki oleh ponyusun batuan Formasi Semilir.
Apab.ilq _pumis yang dihasilkan inemil.iki' porosi tas
lebih cbri 90%,, clenc;m ber:tt jenis l0bih keci1 d'1ri 1, per-
meabolitasnya rendah terapung di atac air , hila lubanenya
nwyori tas membula t ( sperical ) berarti \;:onclisi erl' TJE:~inya
cliperlukn.n tekrman u:-J.p tin[~c;i. T'.ila :rerl~:1:n:Lsc-m paralel mu-
lai dari a ta s so.mpai ke br-w!all rnenun,i u1cnn encla p:0n _;>irol-;:lar~-
tik jatuhan .::J.tau ;f1:1ll o~lt··. :Jol::~:;.jutnyn. monurut n.V.Fis -
sher 198Lh erupsi }lhreatomae:m0.tik terjadi k<:trenD. interakci
10
nntara larutan magma dengan airtanah. Letusan ini dimiliki
oleh G.Vulcano, Itali, yang me1ctus tahun 1890, so1anjut -
nya ~ununeapi dengan erupsi GeJonln ini disebut tipe Vulca-
nLm. NewhnJ.l dnn Self 1982 (vide Fisher 19()4) ,1etusan ti
pe Vulcanian mcmuntahkan. m~tcriol y~nG bcsnr y~itu 106 -
109 m3, denecm lcetinf;c;inn lctusc>.n mor1ca l).Ji 10 - 25 k:n.
Sepanjang proses aktivitasnya suatu gunungapi pada
JUmum~ya· tidak, s~lalu mem.perlihatkan satu tipe erupsi saja,
namun dapat menghasilkan lebih dari satu jenis erupsi. Erup
si magmatik dapat berlangsung lama dengan tipe erupsi yane;
mengalami perubahan, misalnya dari erupsi dahsyat menjadi
erupsi lemah. Tipe erupsi dapat.dibedakan menjadi bebera-
pa penyebab. Pada umumnya disebabkan oleh proses fisika,
proses kimia dan termodinamika.dari sifat ·yang dimiliki
magmatiknya. Dari tipe erupsi tertentu memberikan ciri
tersendiri, misalnya erupsi Vulcanian kondisinya sebagai
berikut : sifat magmanya kental (viscous),materia1 yang
dilontarkan keluar sudah padat (solid) atau fragmen pa -
nas sangat ken tal, tanpa ad.anya aliran debu, yang diha -
silkan terutama gelas sampai fragmen batuan, deb~ vu1ka
nik, batu apung (J?Umice), magma berasal dari tcmpat yang
tidak jauh dari permukaan, hanya saja lubang kepundan
tertutup oleh magma yang telah membeku sebelumnya (G.A.
Macdonald 1972). Tipe erupsi semacam ini oleh J.Hatahelu
mua1 1982 disebut erupsi tipe Vo1kano.
11
3. Teori pendekatan.
Struktur sedimen, komposisi batuan dan ciri fisik
yang lain du.ri seluruh penyusun batuan memberikan petun
juk adanya ·kesamaan dengan apa yang disebut sebagai Forma
si Semilir. Adapun ciri-cirinya ialah tersusun dari : da
citic ae;glomerate, shR.les, tuff, numice tuff, dencan fasi
es sedimenter marine, dan volcanic provenance,ketebalan
1.000 m. !Ine locality : pegunungan Semilir. Umurnya Mio-
cene Te.l ~ Te. 4 (menurut Bothe 1934). \
Jenis magma yang menghasilkan batuan bersifat a
sam sampai basa tergantung pada kandungan serta komposisi
oksidanya antara lain silika, alumina, Natrium, Kaiium,
berikan oleh Williams, Turner, Gilbert 1982 dikatakan bah
wa persentase bera t Si02 dan pr:m::unbD.hannya dapat menentu
kan tingkn t keasaman dari sumber mnBID·J. yang menghasilkan
batuan tersebut. Nenurut Chnrmichael 197Lt. ataf:> clasar· per
sentase barat dari Si02 dan K20 + Na20 dap~t diketahui ti
pe mro1.gma asal suatu sumber erupsi. lJenis erupsi, bcntuk
gununc; api serta golonl.jo.n at ,_u rno.cam ny<J yang meL•kukan ak-
tivitas eksplosi berdasarkan waktu terjadinya diDergunakan
acuan dari beberapa penulis Hntara lain Matahelumual 1982.
Batuan beku baik yang intrusif maupun efusif,
ekstrusif dapat menunjukkan sumber magma asalnya apabila
batuan tersebut benar-benar merupak,Jn hasil pengkristalan
langsung dari magma asli.
12
Dari batuan yang fragmented, ma~a untuk menge
tahui sumber atau asal uoul batuan tersebut harus ditin
jau fragmen dan matriknya. Fragmen yang terdiri dari ba
tuan beku berarti ada aktivitas kristalisasi dari suatu
sumber magma. Tetapi jika fragmen terdiri dari material
volkanik sebagi contoh · fragmen ba tuan bei->:.:u, pumis, sco
ria, obsidian, berati tubuh batuan itu memiliki provenan
~ pircklastik. A-pabila mt"ttrik dan f;ragmen tersusun dari
material sedimen baik yang klastis maupun nonklastis, ma
ka tubuh batuan tersebut rnerupakan hasil proses sedimen
tasi. Fragmen yant; dapat menunjukkan asal usul atau ~
ranee dari batuan itu harus memenuhi syarat tertentu, mi
salnya tekstur-serta struktur yang masive, interlocking,
euhedral, angula:r;:, dan ciri lain yang masih menunjukkan
batuRn tersebut sesuai asal atau originnya.
Macam-macam erupsi gunungapi di bumi ini menurut
Hacdonald (1972) dibedakan menjadi beberapn. tipe : ]}Qs~!
ti£-iloo£, Hawaiian, Strombolian, Vulcanian, Peleean, Pli
n=i:f:.!!, Rhyolithic flQQd, Ultr.'J.vulcr.mLm, erupsi gas, fuma
rolik. Perbedaan ini didasarkan atas faktor sifat letus
annya, nama gunungapi, jenis aktivitas magma asal serta
kondisi lingkungan geologinya.
l~. Hipotesis •.
Hal-hal yang memungkinkan dapat terjadi dari ha
sil -penelitian ini ialah :
13
a. Maema asal memiliki kandung.an silika lebih dari 62 %
bcrarti sifatnya asam/acid. Pumis yang melimpah, di- ·
sertai frae;men rioli tik, dasi tik menunj·ukkan erupsi
cepat dengan tekanan gas kuat, magma kental, sumbernya
dekat permukaan.
b. Ada peran air dalam proses konsolidasi dan litifikasi.
c. Sumber letusan tidak terlalu jauh dari tempat deposisi.
d; Gunungapinya berumur tua yaitu pra kuarter, bersama-sa-
ma dienda.pkan sedimen normal, setelah mengalami pemba
tuan kemudian terjadi proses tektonik/pengangkatan. '
5. Rencana penelitian.
Tahap pertama dilakukan studi pustaka untuk menda
patkan gambaran kondisi geologi secara umum dan regional.
Berhubung daerah pen~li tian termasuk Formasi Semilir, _'maka
satuan batuan, hubungan:dengan satuan di atas dan di bawah • serta penyebarannya perlu diketahui dari pustaka sebelumnya.
· Daftar pus taka yang .sifa tnya .umum· ( textbo_q}t ) dimak
sudkan sebagai pegangan dala.m menetapkan klasifikasi, baik
yang sifat kemis, mineralogis, petrografis, atau lainnya.
Teori dan dasar penyelesaian masalah dipergunakan daftar
pustaka yang telah dipilih, sebab tidak semua teori atau
konsep dapat diterapkqn pada kondisi daerah penelitian-.Ada
kalanya dari salah satu pustaka memberikan batasan yang ti
dak nama dengan pustaka lainnya. Contohnya si:t'at keasaman,·
besaran butir, istilah-istilah yang dip.akai serine; berbe
da. Dari studi pustaka dapat dibuat rencana kerja secara
rinci yang idapat menunjang serta mendukung ,penelitian, se-
15
pengama tannya ke ti tik lain. i)r lanw. pcnc;amatan diw:::ahakan
menc;ikuti r.:;uatu jalur yane dibuat arahnya tccalc luruc de
ncan arah jurus lapisan ba tuan. ,Jika clianr;r;ap perlu pada
lokasi tertentu di buat foto untuk dokumentasi.
Tahap ketigc. pekerju.an dilanjutkan clcne;an pmnbuat.:tn
})reparasi untuk penelitian petrotjrafi dan lainnyCJ. untuk
o.nalisa kimiawi. Femerian pntrografi dilakukan pada. Lrl_bo
ratorium Petrocrafi Jurusan Teknik Gcologi Fnkultas Tek
nik Uni ve rei tas Gad j all Had a. Sed<Jngk:;m un t ul-;: ana lisa ldmi"'
clilal{sanaknn }}ada Laboratorium Geokimia Seksi Penyclidik~
a.n Gunung Herapi Sub Dire~dorat Vulkanoloc;i Direktornt
Vulknnologi Yogyakarta. Dari hasil analisa l0boratorium it~
dikombinasikan, kemudian dipilih untuk diterapkan dalam
konsep atau teori dasar yang menearo.h kepada sifat !o::ec;u
nunga};j_:m secara menyeluruh. Data la1_•angan akan mcrunaknn
faktor penunjang yane; sanc;at bermanfD.Cl.t dalc:un menc;0m~Jil ke-
:;:;impulan hasil akhirnya.
~Pahap keempat adalah tahapan akhir, yn.i tu eva:1.U~tsi
dat~'J., baik yan~ berasal dar:L lapanG<m TIV:\Upun h0.sil nnalisa
di laboratorium. Evnluaf-.d data d-'ll!at berupa perhi tuncan nu
meris "a tau· empirif3, dapa t })Ula dalam bentuk diat;ram, ilu::;
trasi, tabulasi, kurva, untuk dibuat :Lnterpretasi akl:ir.
Tahapan ini dilanjutkan denean pcnegambaran, venulisan
a tau pembuatan laporan, dan ,Gelanjutnya disucun r>orta cli
jilid secara baik sosuai dcnGan tata aturan penulisan kar
ya ilmiah.
Bli.B II. PELJ\IG.Jl\l::tu\N PENELITI1\N
Penc1i tian di1aksanakan padn daerah Tega1 r·cjo, Keca-
matan Nga\•:en, Kabupaten Gununc; Kidul, Yocyakarta •. Sr;cara
fisiografis tcrnw.sulc dalam dacrah ;r.soutiH:rn l·lountain" (li-
hz.J.t eambar 3 ) .
·. 1. Bahan nene 1i tian
Untuk 1~eper1uan pembua tan -perae;a batuan dilRkulw.n
preparasj_ ber).:l.pa Rf;;ahan tipis ( thin section ) dengnn kate-
ba1an seki tar 0, 03 r~nn. Bahan yanr; diperlukan ado.lah lmca
boning seteba1 0,5 mm, lobar 25 m~ dan panjanr; 50 mrn, ser
ta kaca penutup setebal 0,15 mm berbent~k bujur sanckar d~-
ne;an sisi 20 mm. Sebagai porekat dicunakan "Canadn. balsam"
yartg memiliki titik 1ebur 40°C dcncan berat jenis 2,5
Pereka tan mineral pado. kaca pre para t bi:1:;;anya dilo.kukan se-
cara e1ektrik mene;gunakan kompor listrik. Untuk membuat
permukaan halus cUlakukan secara :;wlso.nil-;: clenr;an menc;R:~a.h
atau mene;gosolm;ya di atas ko.ca yang te1ah ditaburi butiran
halUE> karborundum ( Al-:>07.). P,e:::;;1r but.ir yanr; di~'lcrgmlP.l>.etn c.. :J
dapat beruk.uran GO, 150, 300, atn.u 600 mech.
Sine;kapan batuan di 1apane;an atau dari contoh setanr;-
an dapat dikotahui ada atau tidal-mya kandune;cm karbonntnya
(terutama Caco3) dengan mengsunakan 1arutan asam ~l1lorida
(HCl) koenceran 0,1 n. Gedanekan untuk proses kimia lebih
lanjut diperlukan bahan-bahan antara lain aquadect (H~O), c..
16
Laut J.awa
Samodera Indonesia
t-1 --'-' --'-'--L'--''--''--'~L-0-L-, --'-' ·--'-' --'-'--L--''-Io-fp Kilometer:
K~~~!'.~!l-~~-~ 1::::::::::::::1 Gunungapi aktif
~ Gunun9 kidul {: Sou\hf.rn Mountains) .
. F I " Scwu (:Thousand Hills).
H 11111111 Bagian daerah Gunung Sewu
I.WII~IWIIIIIIIIW.LIIIIII~IIIIIIJ!IIIII w ~ _,Qekuri~an Won.osari 8 - C'okungan Baturotno
u
em. G.Pondon
Gambar.3 : Daerah penclitian terhadap kon
disi gooloc;i cctdtc:trnya ( )/.). Menurut S. Sartono (1964).
17
18
asam Fluorida (HP) pe~at, asam Sulfat (IL,S01 ) pok~tt., dan r_ -~
asam Nitrat (m~o3 ) pekat.
2. Alat penelitian
Pengamatan dan pengukuran lapangan untuk mencari da-
ta geologi dipergunakan beberapa peralatan lapangan_berupa: I .
a. Hal meter untuk mengukur tebal lrtpisan, sisipan, besar
butir, fragrnen, lubang gas, dan sebagainya.
b. Palu geolO[ji dipakai untuk mcmecah batuan yang lebih se-
.~ar guna diambil bagi ke porluD.n analisa di labora tori urn.
c. Kompas geologi dipergunakan untuk mongukur arah dan be-
sar kelerengan, jurus dan kemiringan lapisan ba._tuan,
jalur lini~si mineral/£ragmen batuan, serta arah azimutl1
(·bearing ) dalam membantu pencntuan lokasi penc;amatan
dalam peta dasar.
d. Peta topografi dipakai sebae;ai peta dasar, mempunyai
skala 1:25.000 moncakup soluruh claerah penelitian dan
sekitarnya.
e. t1ikrosl{Op polarisasi dipergunakan rnerk 11 0limpUG 11 yane;
dilengkapi dengan at?-alisa tor- polarisa tor, lenr>a Ber--
trand, sebagai komparator·mcnggunakan kepine; mikFt, ko-
ping e;ips dan baji \mar sa. Perlenckapan lain borsc:nna mi-
kroskop inj_ mencakup lensa obyek dan lensa okuler ynng
dapa.t divariasikan sesuai perbesaran 10x4; 10xl0;10x20;
lOxL~O. Pemakaian perala tan ini da pat disesuaikan dene;an
maksud dan tujuan pengamatan.
19
f. Seperangkat Lapidary , alat pomotong, pencasah, reme
cah dan· penghalus batuan, untuk mcnyiapkan batuan mcnja-
di asahan pipih yang sia1p untuk di tcli ti.
Ada pun peralatan yang dipakai untulr analisa ldmia,
selain scbagai alat bantu, ,juga diperlukan berupa
a. J\.lat penumbuk contoh batuan, oehingga didapatkan besar
an butir lebih halus 60 mikron.
b~ Alat pemanas ( Q.3lSill ) yang mampu memanaskan contoh ba-
tuan se.mpai l.000°C.
c. (\. tomic 1\.bsorbtion Spectrophotometre merk Pye-Unicom
model Sp.9 untuk menentukan jenis dan kadar Sio2 , Al2~, Fe2o3, MnO, MgO, CaO, Na2o, dan K2o.
d~ Spektrofotorneter merk Bausch & Lomb model Spectonic-20 /-
untuk menentukan kadar Ti02 clan P2o5
•
e. Gravimeter untuk mencntukan kandungan H 0 2
3. Cara penelitian
a. i\nalir:;a lapanga.n
dan TT 0 + L.2 •
Sebelum dimulai pcngamatan secara teliti di lapangan
terlebih dahulu dilakukan orientasi mcdan untuk menentukm1
rencana jalur lintasan yang akan dijelajahi. Untuk kepGr-
luan ini digunakan peta dasar berupa peta topografi skala
1:25.000 oeperti terlihat rmda ga.mbtu~ 4.
Jalur lintasan utama ditetc'.plwn mulai dari desn. Cupit
menuju ke arah sela tan melal1..1.i lerene ter jal G .Da tur;.1.e;unc;.
Pada tempa t-tompa t torten tu clilakuk::.n pengamatan geoloc;ir::,
bila perlu 9-iambilcontoh batuan guna. analisa lebih lanjut.
20
· Sekala 1:25.000
Gambar 4
< I> ·Jalur· pengambilan contoh batuan di daerah
~. Baturagun~, Kec~matan Ngawcn, Kabupaten ·Gunungkidul, Yogyakarta.
21
Setelo_h di tetapkan jn.lur pene;ama t<m dapa t dilal..:ukan
pone;amc:ttan secara teli tj_ pD.dD. 1--~et.iap obyek geologis. Penc:D.-. rnatan dimulai dari arah kaki bukit menuju sayap sam_:~ai pun-
cak Gunung Baturagun~. Morfologi daerah p~nelitian (foto 1)
Foto 1. Morfoloe;i daerah pcnelitian bermedan terjal. Pengambilan foto diambil dari utara menuju puncal\: G.Baturar,une;.
secara umum memiliki kelerengan terjal antara 45°- 80°yang
ditempati oleh litologi endapan\volkanik epiklastik.
Secara terinci 6atuan batuan tersebut tampak berla -
pis baik dengan jurus antara-56°- 88°NE (timurlaut) dan ke~
miringan antara 23°- 36°SE (tenggara). Tebal lapisan berva
riasi mulai 3cm sampai 150cm, umumnya berkisar 5-15cm, ter
diri atas batuan sedimen epiklastik (foto 2) berbutir ha -
lus, pasir halus, pasir kasar, dan batupasir fragmental
22
yang terdiri dari fracmcn ba tuan beku andosi t, Jrnr,mcn p1.1~
mis dan bahan klastika berbutir halus dengan warna abu-ab~
Susunan batuan tersobut terbontu~ berselang~seling cecara
menerus, di·jumpai adanya struktur r::eclimen an tara loin beru-
pa p.:').rallel lamination , · rc;r,"l.ded brclclinG· , dan strtlktur
gerus (wash out). Struktur berlapis sering pula. dijumpai ..
Foto 2 : Batuan epiklastik volkanik dengan
struktur berlapis, struktur gerus (wash out) di lereng utara G. Ba
turagung. Difoto dari arah utara.
23
~:;emaldn ke arah a tas mendeka ti puncak Gununc; Pa tur-
agunc; terjadi perubahan kandunc;an penyusun batuannya, yai
tu terdiri batuan berfragmen pumis dengan warna putih ke
abu-abuan, ukuran butir antara 0,5-4,5 em ben,tuk putiran·
membulat· sam paL merunc'ing. Disampirig. i tu~ .{ foto. 3) · "dijum-
Foto 3 ' .
Batuan fragmental terdiri dari material klastika dan fragmen pumis, banyak dijumpai lubang secara tidak beraturan.
pai pula b<:ihan klastika berukuran hal us· bert en tuk membula t
tanggung dengan ukuran 3 - 12 em. Fragmen pumis yang melim
pah dengan matriks tufa kristal pumis, tufa gelas, tufa li-
tik kristal,_ tufa litik kesemuanya sebagai batu pasir meru
pakan penciri khas Formasi Semilir bac;ian atas. Tubuh batu
an ini disebut breksi konglomerat pumisan/ pumiceous cong-
lom~atic breccia (lihat foto 4).
·Foto 4
24
SingkapD.n breksi konglomerCJt pumisan yang terdi
ri dari fragmen pumis secara dominan dengan matriks ba tu pasir. LO\{.asi di bagian puncak G. Baturagung, tempat pengambilan contoh kode 4 AF untuk analisa kimia.
b. Analisa PetroRrafi.
Contoh batuan yang diambil dari lapangan dibuat
asahan tipis setebal 0,03 mo, selanjutnya diamati dengan
mengunakan mikroskop polarisasi. Perbesaran yang dipergu-
nakan 40X, lOOX dcm 400X. Lens a okuler dilengkapi mikrome ~
ter untuk menentukan besaran butir.
Urutan penelitian dimulai dengan cara konoskop,
yaitu pengamatan mikroskopis tanpa memasang polarisator ma
upun analisator. Data yang diperoleh antara lain : warna
asli, besar, bentuk butir, relief, pleokroisme, lineasi,
25
indek bias, belahan ( cleava8e ), bent~t kristal, tekstur
dan struktur mineral. Setelah pon~amatan sccara konoskop
dilanjutkan demean secara ortoskop. Ciri-ciri kristal atau
mineral yang didapatkan menggunakan cara tcrakhir ini me
liputi sudut pcnggelapan ( ·extinction t:tnglo· ) , b.ias ro.ne:-
kap ('·birefringence· ) , scrta sifnt isotropic atau aniso-
tropisnya. Disamping itu dapat ditentukan pula kedudukan
sumbu optis, tanda optis, dan sifat. adi tifnya.
Kedua cara pengamatan tcrsobut de.pat ,juga diternpkan
dalam menentukan penyebaran ataupun jenis mineral-mineral
ubahan yang terbentuk. Akhirnya dilakul-.:an pcrhi tungan .ium-
lah mineral primer bersama al tera~;inyo., serta tine;lm t dan
jenis alterasi mineral. ,Sehingga dapat ditentukan nama ba-
tuan dan proses-proses yang mempone;aruhi pembentukan batuan.
c... r~nalisa l'dmia
Untuk mengete.hui kadar serta persento.so bora t dn.ri
berbagai oksida yanc terkandung dalam batuan dilakukan se-
ranekaian proses penelitian sebe.c;ai berikut:
- Proses penyediaan larutan contoh:
• Contoh batuan sebanyak 0,1 gram dihaluskan sampai ber
ukuran lebih kecil 60 mikron, dimasukkan ke dalam bom
te flon, tambahkan HF peka t 5 cc dan air r.:;~ja 2 cc, pa. 0
na.skan pada suku 110 C dalam oven selama L~ jam.
•
26
• Didine;inkan pada udara terbuka •
• Pindahkan larutan ke dalam beaker-teflon, tambahkan la
rutan H3Bo3 ·5?& sebanyak 50 cc, diaduk mene;gunalw.n l!!.<::Jt
!!-_9_t=i:g _ _rit=!:_~r~r sel.:una ::, 2 mcni t •
• Larutan dituang ke dalam labu takar plastik 100 cc dan
tepa tkan pada tanda ba tas.
-Metoda analica contoh:
• Untuk analisa kandungan :3in2 , Al2o3
, T'e 2o3
, JvlnO, 11~·;0,
CaO, Na2o, dan K2o mcnge;unakan ala.t ·.:\tomic. l\.bsorpti<;!}_
.§..R?-.S:~:r'_Qpho·~Qlil~kQ mer.k Pye -Unicam model Sp 9 •
• Untuk analisa Ti02 dan P2o5 menc:gunakan alat spektrofo
tometer merk Bausch -~ Lomb ~odel Spectonic 20.
- + • Untuk sicanya berupa n2o clan II;:O mene;r~unakan peralat ...
an sesuai metoda Gravimetri. Pacla analisa II..,O""'· atau c.
kadar air (I-I')O) dilakukan dengan menimbang bubul.: ba tu-c..
an ukuran lebih ·halus 60 mikron sebanyoJ~ 5 [jram, kemu
dian dip.smaskan clalam oven dengan suhu 10:;>0
- 110°C se-
lama l~ jam. Kadar H20- dapat dil->:etahui bcrdasarkan ba
nyaknya pene;urangan berat batuan dan dihitune; dalam %.
AnaliBa kandungan H2o+ didar::arl~rm pada hilangnya snba-·
Gian bahan yang terbakar. Dalam hal ini analisa dilan
jutkan dene;an pemana:::an menegunakan oven •Jurnag_g_ pa
da suhu 800 - l.000°C selama 2 jam dan ditimban~ lagi
sampai boratnya totap. Pene;urang;;\.n ber~t yanc; dihasil-
k . l k k d II 0+ d 1 • l . t 1 d 1 c' an menunJU;;: -an a nr 2 _an c.J. per n. ung ~o.n a am P.
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil penelitian
Setelah diadakan serangkaian penelitian pada jalur
pengamatan tertentu di lapangan, dan dari hasil analisa la
. boratorium kimia dan petrografi, dapat dibuat rineian seba
gai berikut. :
a. Penelitian lapangan: Seeara,fisiografis daerah peneli~
tian dan sekitarnya merupakan pegunungan (ridge) dengan
beberapa puneaknya antara lain melewati G.Boko, G.Batur
agung, G.Semilir, dan G.Gambar. Arah pegunungan meman -
jang hampir barat-timur. Batuan yang diamati merupakan
endapan volkanik epiklastik, berlapis baik, tersusun se
bagai perselang-selingan dari batulempung, batupasir,
tufa lapili, breksi konglomerat pumisan, dan tufa halus
sampai kasar. Satuan ini menempati morfologi terjal de
ngan besar kelerengan 45°-80° mengarah ke utara, sedang
kan kelerengan sebelah selatan lebih landai berkisar
15°- 35°. Foto 5 urutan contoh botuan yang dianalisa.
Urutan stratigrafis dari yang paling tua tersusun oleh
endapan batuan berbutir halus, batulempung atau tufa
halus, berwarna abu-abu keputihan dengan tebal lapisan
rata-rata 25 em sampai 45 em. Pe.da bagian atas terben -
tuk batupasir berwarna bintik-bintik hitam yang keduduk
annya berselang-seling dengan batulempung atau tufa ha
lus·. Pada bagian lebih atas lagi ditempati breksi kong-
27
Foto S. Contoh batuan setangan diambil di Desa Gupit, lerene
utara G.Baturagun,~. Kedudukannya selang seling anta
ra batulempung, tufa halus, kasar, batu pasir dan batuan fragmental.
[\)
co
29
lon11:;ra:t YD.J1fS sucunan frar;mr:mnyo. didominasi olch pumis,
(Ur~ampinc; fraemen butno.n bol:;:u ct·m kl,3.ct:U-;:a batulempune;.
I~onampak.an di 1apancan mcnunjul·;:k<'.ll ~)erS(JlaYlC:-cc1inc;nn,
hanya Gaj<J. ondar>an batuan fragmental tidnk memT>erlihat-
k.:tn pol.:J l'erlapj.san ~'<1110 j elcu~, tetapi ~lcnye b0ranny"- so-
ca.ra vcrtikal cuku11 tobu.l. SonwJdn ko arCl.h puncok tc:H11-
pak fraemon pumi::; menjadi lobih bosDr, bahknn ad<'t yanc;
cubr:.Q.W1.~LE?.c1 • T'enyo bar an ba turm ke nrnh a tar" c ondorunc;
eran, beranc;sur-nnc;r3ur berubah monjc:HU batulenn_mne ltn-
fann berwarna abu-abu, diikuti hreksi volkanik nasive
EJebac;ai penutup Formasi Demilir ini. Padn foto 5 eli per-
lihatkan beberapa contoh batuan yang mewakili.sobac;ai
11enyu;:mn Formasi Semilir pada bac;ian at as dan seki tarnya.
Struktur perlapisan batuan donc;an kedudukan relatif so
jajar mem:-unyai ll::odudul\.an jurw~ umurnnya borlds;:tr 56-SD0
"[""' 1 . . t 2..,0-rO l I- , • . l .I:.. '.{an ..:ennrlngn.n an n.ra ___ )-jo menc;ara 1 ·cenc;c;ara. ,)e-
J.~,in i tu jue;a clijumpai ct.ruls:tur pcrlapican bergro.clar.:;i
( cracled beddin.p;' ) clan ctru~-ctur tP.rc;erus ( ;,.1!1~-:h ont ) •
b. :>eneliti;J.n ;1etrogrn.fj_: nar:i. cc~mWJ contoh batuo.n (U.ombil
scjumlah 10 buah yang diancc;~p mewakili untuk dibuat
<JCCJhan ti::.1iG. Soc::<.rn. 11.nmm rnonunjnkkan tekstur klastik,
berukuran mulai halus ( ·clCJy oi~P. ) lebih kocil 0,002 mm
sampai paciran (2 mm) sobagai m;-1 triks. Sedang kemasnya je-
nio tcrbul\'n dan tortutu]). Fragmen berupa b::\tuan dan cla-
30
ri mineral-mineral cubhedr~l-anhndral soperti halnya kn-
. .scm dal.-:tm batuan be!cu, boberapa dian taranya memberikan
kont:lmpalian tokstur cpikla.stik donccm bcntuk but1ro.n mo-
nyudut sampai menyudut tan,~c;une. I( om :)osir::inya seb.::t[jian
bccar memiliki kanduncan c;elas, dicarnpinc banyak dijum-
(ma.ksimum: ~n 2 l ). Fracme~ ba.tuan dan pumis hanyak dijum. _) l·
pai mencapai 4,5 em. Mineral ku3rca dimiliki lebih dari
c;o p.J.ruh jurnlah a.sahr:m ti ·pL,:;. Hincral m.:!.fil;;: u;nunm,Ye. bnru-
1'(1 horn blonde, me clod rmn kand'l.mc;nnnya codiki t, to ta}li
r;ocarc:1. umum masih lcbih bo_nyal->: dibn.nclingkan l):Lrol-;:sin na-
rla t;et:Lap acahan ti lTic. 0omua bo.tuan menc0.nrlung mineral
opak, baik ccbacai maca clc:1.car utau hacil altcrasi. ~li-
ncral lompunc; umumny;1 dij umllai cobac;ai h;:1.r:;il a.l tcrnsi
dari mineral primer :placioldar;. T-::<J.ln:L t llanya climililci
campingan ( calcarenuc cl~ystone ·). Komposisi dan nama
bn.tuan yanc; dibuat asahan tipis dcq!at dilihat tabeJ I.
Penoli tion ld.mia: f,ebera pa bntuan eli :1iJ.:iJ'. Ul1 tuk lllO\'Jald.Ji
~,;cluruh ba tuan yanc tercnkup ctJ.le1m It'ormasi Scmilir. Pu-
da foto 4. dapat dilihat sebacian contoh batuan ter~cbut
yanr:; clianalisa yai tu berupa 1xw:i.r ( kocle lA), tufq:,t halu::;
(l.1C), dan ba tu ;-;_pune; .'1. tau pumis ( -,,um:i_ce ) kodenya: 4AF.
OkGida yan~ paling dominun dimiliki oleh ketiga contoh
tersebut ad3.lo.h SiO'~, .jumlahnya melcbihi 63 ;;,;. Urutan ,_ kedua diikuti oksida Alumina (Al2o3) sobanyak 11 ~. 01~
r ! r f . ! l'io.
1. I
2. I !
I ! . 3. i !
4. ~ . !
5 ~ ! 6. !
I
7. i 8. !
. . ! 9.
10. !-- ---'
!· Nam
Foto 6 'J'igo. contoh ba tun.n un tul:: analiso. lcimia,
diambil c1ari lcreng u-t.o.rn d oka t rn.mcak
G .Gununc;a.c;uni3.
32
stda alk.ali dari Natrium dan Kalium dikct<:J.hui mendcl;~;:(~i
mendelmti l+ ;'~ samyv:d. 6,1 7~. Oksicl0 bor:;i toto.l menc,CJ.pai
':r'i, P, ITn, clijur:1JX1.i jur:Jlt"lhnya relntiiJ sedil~.tt (lihat t:1-~
jala ceolocis tertentu yang umumnyu berkaitan erat ~e-
11(~.0.11 al·:ti vi tas mo.c;ma tir:;. Un:mr kimia ynns c>er:i.ngkn.li di-
tod~ yanc: teluh ditetai~an.
Tabe1 II
~Batuan p u ~Kode (~,,)
"-Oksid~0
LJ-AF 1 "'-,
Si02 65,67 A12o
3 11,48 Fe2o
3 3,17 HgO 0,99 GaO· 2,13 Na2o 3,20 K2o 2,50 Ti02 0,18
P205 0,41 lvinO 0,10
H2o: 3,05 HzO 6,22
Jum1ah 99,59
33
Komposisi oksida.C% berat) contoh batuan dari 1ereng G.Baturagung.
m i c e Batu0a- Tufa ( -¢-2) (~_3) sir o) (*)
4AF 2 4A.F 3 1A 4C!vl -
71,72. . 65,79 "67' 72 63,70 13,89 19,01 13,87 12,21
1,96 4,28 3,03 3,2L~
0,11 o,6o 0 ,6L~ 1,38 0,13 0,48 4,02 2,42 2,7? 3,60 3,Li-9 1,49
3,96 3,05 2,67 2,43 0,11 O,ll 0,28 0,21 0,01 0,07 0,45 0,38 0,06 0,10 0,08 0,04 0,42 0,27 0,98 5,11 L1.,11 2,11 2,36 6,22
99,31. 99,84 99,59 99,50
2. Pembahasa.n
I-Ias,il -~;en~amat::m dan }!en0l:Ltian selamn d~i. lapanp;;:m
ngonai jenir3 erupoi sunungani yrtng '·'"dn. wal':tu lcJm}XlU tel0h
monchaoilkan ondapan batuan volJ·:;::mil\ .• Ec:d. ini did0r:;e:~rk8.n
c1.a;::i ( graded bedcUne; ) , r;truktllr t0rgeru:::~ ( r.rnr;h oot ) ,
oerta dijumpainya mikrofocil roraminifera ~ada interk2laci
l~:.an bahwa tubuh b<:due.n tcrsebut dahulunyo. terbentuk cl~ 1 LJm
lingkungan laut terbuka. Susunan batuan yane terdiri per
ulanc;.-:u1 cel.:1ng-selinc; ba. tupnsi:r, batulcmpunc;, bntupnrdr
konglomeratan, broksi konglomerat polimik yang terkndanc;
di,jumpai kla.stilw batulempung, d.c1.n batulan<nl, inemperlihat
kan ciri-ciri endapan turbidit. Judi bahan-bahan volkanik
yanc; berasal dari sua tu .sumbl'.lr ern. :-:·d tclah dienda nk;111 r~o-• ' L
cn.rc.\ lnngsun27 pada lingkung2.n ln.ut, bukan eli daratan.
Contoh batu.:m ya.ng diamati sec<:.1.ra mil:ro::;l'CO<!i.s rw:npor-
lih,:J.t.kan tel-.:r,;tur klastik fr.':1 c;men tal, dan adaJ1ya ~:;truktur
o.liran ( · flowr:1ge f;tructura· ) rnenunjukkan b:1hw8. batttan ini
termasuk batuan epiklastik. Kandungan Gelas, pumiG, dan
frac;men ba tu.:m beku yan::; terkadane; mcnr;c:}ndun:::; L",lRJ;s r:lJ:n~cl· ,
memb0rik<J.n pnnecrtiE;ll1 sebagai bahan volkanik hasil erurr:i.
Pcl:1.l1l}'<"'.rannya mencak.up daer.ah yang luas tersusun olch per-
selanc;-sclinc;an end.:qxw berbutir hc:1.J.us, ccdang ( :nasir),
dan SD.np;a t kt1.sar, menunjuklmn asalny.-) d~1_ri ha.sil. aldi yi tC).S
• 1 •
eru~sl nksploslf.
c;iok1as ( jenis olicoklr:J.s-andesin) membu1:.tikan bahwa macma
yCJ.nc; terbcntuk mcmrmnyai cifat asam ( •ncid ·). Hal j_ni eli-
dukune; h2.cil analise\ l:andunr,ali. l<:imh1 1:ri yanc; mcnc;lw.siU:::t1.l1
lr.:ompocis:L SiO-) mendelG1.ti n t0.u J.obih GG ~·.·~. .. <-
r·,errl.:"tr;arkan r· aC~1.n1 clan per::;en t;:l.f;B kandune;ar m:Lncrr1l
;;ertD. kom}•oncn lain, mak01 co~;crti dj_tarnni1k<tn •pada .t;JlwJ. I
( ha l::una.n 31) da IJat d:Ll-;:et.ahui na.nw. lw tu:J.nnya, ,':'\n tn.ra. lnin
tufa celns ( ~j_tric tnff')' tufa lit:i.k ( :]_j_th-Lr: tn:f:f')'
breksi konglomera t pumisan ( numiceous conglon1e:ra tic bre G_ci.3.),
tufa kristal litik (lithic crystal tuff) sebagai batu pasir,
35
tufn krista1 ( crvctal t:uff ) , tu.fa c;el.:tn 1"lurnir;an ( · ·num:i.cn-
ous lithic tuff ) • Hanya satu contoh memporlihc-1.tk:'\n konam
pakan berbeda, yaitu batulompung karbonatan ( c~lcareous
claystone ) sebagai interkalaci yanc mengandun~ fosil.
T'urnir:; sebac;ai fragmen· dijurnpai melinrrx:d1 dan tElrsobil.r
mclUtJ.r:>, dihasilkan dari magma yang mone;alo.mi pembekutm d~-
lam waktu CC}!at sekal:L. Hal ini dapat ter jadi bila keluar-
nya magnw. berhubune;an 'lane;sung den,gan tubuh ;:dr, dent-;an
lmta lain prosesnya berlant;stme; r;ebagc:1.i erupci. prnatomag-
matik.
Bcrdar:;arkan kom:t;osisi kimia, terutama mel:i.hat pernfm-
tas~-bcra t Si02 , mennrut VvilliamB rl.kk ( 1()32) da"[)t:l t dinya ta
kan bahwa arah pembentukan jenis magm~ adalah dari dasitik
sampa:L rioli tik (lihat gambar 5 ) . .Selanjutny."J. meng;_j1.m;:-~1w.n
diae;ram Huc;he:::; ( l ?82) se perti pado. go.mbar 6 , berdasarh::,_n
hubungan antara persentace-berat y,)O dan .SiO? dapat dike-'- '-·-
tahui kelompok batuan eli daerah penelitian termasuk dasit.
Kandune;an K2
0·1·Na2o . dan .Si02 dalam pcrsen-bcra. t d:1-
pat untuk menentukan jenis maema a::>al. Dat0 ini dimasnlwn
ke dalam diagram Bost ( 1 ?82 )· pada gam bar 7 , seld.ncsr:~. da-
pat diketahui bahwa sumber maema asa:;L erti.psi mcrupakan jo-
.nis suball\.ali. Data yang sama cla1Xt t eli tcrap!:;.an dala1n cl.in.-
gram Carmichael ( 1971;.) pada Q:Dmbar 8 untu1 ~ menentuk;:1.n ori-
entasi magmn asal, tornyata jenis m<>C:1TI<1. as.:-cl menn:mny;:li !d-
saran andesit sampai dasit. Pemasukan data ko dalam setiap
diagram.dit.andai untuk. batupasir (o)·, :tuf:::l (*), pumis (~).
Komponen pumis inilah sebagai penentu dalam pembahasan.
Ultrabasic rocks I Basic rocks I Intermediate rocks Acid rocks
t Quartz
*3 0 '~2
t* ~~1 " !?}] 1' b<l . 1 -t '}'ofite
--- t~J .-A' ............
r~~~i~j\··i,1'~~~~~illf '2 e Mg Olivine b.O
C':l
t 5 c :E u C':l
0
~§~ tho:~r.:~,:';:'~~~1,Jf:t1'~ Nepheline 0 t Ci5
~ b.O I::
Basanite -1------1---'--+- Phonolite ·;;;
C':l u ...
Perovskite !j
c -+
Nephelinite ~-----1-_... Phonolite
I I l _l I I
40 45 50 55 60 65 70 75 Weight % SiO.
Gambar 5 Kandungan %-berat Sio; dan keasamannya dari contoh batuan u tama Pumis ( ~ 1 , -¢- 2,~3) serta ba tuan penyerta pasir ( o),
Tufa (*), di dal3m diagram Williams, Turner, Gilbert (1982).
\..N (}\
~ :::
""' ~. ~
+ q, -2.
211
15
10
!I
()
30
37
~2 30 Hogh·K Andesote .q3
• -¢-, 0 ;- * Rhyolite
LOW· Dacote
Sihca Anaesote i j Hogh-Al And·
Basalt esite i
I [ i
Low-K Andesote
I I
q <C
"" ~·
10
07
60 62 68 70
... SoO,
Gam bar 6 Kandungan %-be rat JC.,O dan L..
SiC'l ''2 untuk penentuan jenis magma menurut Hughes ( 1982).
numis ( .q), Pasir ( o ) ,Tufa ( * ) .
Alkaline
.. ---------------------------- .. .. ---------·-------------------- ------ --· -- ----- ----------------------~------------------ --- - -----------------------------------------
----------·--··············--
.. -: ~~~; ~ ~~~~~~ ~~ ~~ ~~~~ ~ m ~~ ~~ ~~;~~~~H ~ ~~ ~ittJJ~#~~~ m1~ ~~ ~~~~~ ~ ~ ~ • ------------ ---- •• • • • • • ••••••••••••• -·- .~.~1 ------ .. -------·-- .. -
.. :·: ::::::::: ::::::: ••• ::::::::::~:: !:; :;:;f! ::r.: ::.:::::: :::::::::::: --------------···· ···········------------~--~--~------ ............... . . -- ---------------·· ···········-·------------1..--:---;-- ........ - ---------. --- ------------ ·············------------ .~--~- ~- ----------------------------- ..................... ----- 1- ••• • - •• ---
.... -------------- --···········---------- --- -:- - -------------------------- • Suhalkalinc
------------- -----···-------------------- -· ' - -40 (,() 711 Xil
Si02 lwt.'/0)
Gam bar 7 · Kandungan %-berat Na20+K2o dan Si02 untuk penentuan jenis maema asa1 erupsi menurut Best ( 1982). Pumis ( ~), Pasir ( o ) Tufa ( * ) .
IOr------,T-------,-------.-------.-1 ----~,~------
8
0
#. + 6 0 ~
21-
0 Macauley Island, Kermadecs
x Raoul Island, Kermadecs
• Tonga
X
•
I I 55
I
A ®
*
Weight percent, Si02
X
• • X
I I
65
® -R
-
-
-
75
38
Gambar 8 Kandungan 16-berat Na20+K20 dtJ.n Si02 untuk me
nentukan jenis magma asal menurut Carmichael
(1974). Daerah A=Andesit, B=Basalt, BA=Basal
tik andesit, D=Dasit, R=Riolit. Datuan utama
Pumis ( ~), penyerta tufa ( *), pasir ( o).
Susunan batuan yanc terrliri tufa e;clD.s bcrukuran Jw-
lus dijum:pai melimpah ceb<'lc;ai petunju1"- cLi.hasill:<tnnya chr:i_
proses orursi perg:pa hembur:.<ll1 dobu volkanik. yang banyal~ cc--
J.::al:i.. Hac;ma a sal yane; berr;:i. fat cwam clcncnn penyc bar an j;mh
dnri lubanc; erup:::;i moru pakan j_J9nc:Lri utD.m~ e;ununc;e J:li ti pe
vu1kario. Bchcra:ra tipe orup::::i L~unungap:L y.CJne; S<'tma diantnl'r1-
nya G.naun;-:. C.~-jromo, G.Slametclipulau Jnwa, dan G.Lokan
di Sulawesi Utara.
39
Bentuk e;unungapi sangat tr:,re;antunG pada beberapa
faktor, terutam macam bahan erupsi, kedud~kan atau letak
.lubang erupsi, sifat tipe erupsi dan kondisi lingkungarr.
Sesuai dengan basil penelitian baik diamati di lapangan
maupun hasil analisa laboratorium mengenai bahan erupsi
berupa endapan volk"J,nik berukur.-m lwlu:j c:·.mpai sangat ~<:'-
sar, knJurlul.L'Ul letak sumber crupsi yang ;huh dari tempat
terakumulas:L cndapan sedirnen tersebut, sifat erupsi yang
eksp1osif- preatomagmatik, sedang tipe erupsi .jenis volka
no atau volkanian dengan magma asal yang komposisinya ber
sifat asam serta diendapkan dalam lingkungan laut terbuka
n1n.ka ketnungkinan besar sumber erupsinya akan membentuk ke
rucut piroklastik. Hal ini s.esuai dengan pembagian yang
diberikan Matahelumual (1982).
Sif<~.t-sifat li tologi di lnpane;rm umumnya di temul·;:an
bersifat kompak, berlapis baik, sudah mengalami konsolid8-
si sempurna ( Jj,_t.h.:iLLeg_ ) • .Struldur lli:>rlap:i.san batuan nwm
punyai l~emiringan cukup besar, mehca1x.1.i r:;cld tar 3·5°, rl;~n
tercerminlwn pad.:-1 morfologi setcmrmt yang terjal dEmljan l·;:e
lerengan sampai 65°. Kalau dilihat masa el;:splosi, jenis
pengendapan serta asosias±nya ada persesuaian dengan letusan
G.Gajah, G,Ijo, G.Jvlenoreh umur Miosen. PDda -zaman ini belum
ada tand0-tanda kehidupan manusia, ~ebab kcmunculannya se~
diri dipe.rkirakan pada Zaman Kuarter. Jad.i keeiatnn gunune
api yant:; menehr1sj.lkan bahan""bahan :penyusun b0.t1.1an di dae
rah penelitian dapat dikatakan sebagai eunungapi Tipe-C,
yo.i tu al"labila proseG erupsinya tidak d:U.-;e·tnhui do. lam cc ja-
rah kehidupan manusia.
Bemmelen,H.W.V.,l9~-9, 11 The Gcwlogi of Indonesia", Vol Ia,
Governmen Printing Office The Hague, ~msterdam.
Bet:~t,r,l.G.,l9e2, 11 Igneous and l·h~tamory>hic Petrology'', W H
Freemnn and Compn.ny, San Franci::;co.
Dothn,A.Ch.D. ,1929, 11 tTiwo Hills and Southern R:m~e 11 , IVth.
Pacific Sci8nce Java, Banrlung.
CD.rmichn.el, dkk., 197L~, '1 lgneo1i[,; Petrology", He Graw Hill \
Book Company, New York.
Ehl~5r,G.E. ,and Blatt,H. ,1982, "Pctroloc;y Ir;neouG, ;:;ed.inwn-
tary and Hetnmorphic 11 , WIT Froem;zn .~~nd. Com1x~ny, Srtn
Francic:co.
?ichor, H. V., drm ::Jchmincl~;:e, H. U. , 1);34, 11 Pyrocl:u:; tic Hock",
Springcr-Vc:rJ.ag, Ccrlin ~· IIcidcllH:Tt;.
Hcinrich,E.VJ1··I. ,19:)6, "f'•licror~copic Petrogrn-phy", He Gr<JVJ -
Hill Book ComlX'DY, New York.
Hup;hcs,C.tJ.,l')82, "Ieneous- Petrolocy, Development in Petro-
logy 7th", El::dvier Scientific Publidlinc; Compnny,
1\nwterd.:tm.
Kerr,P.F. ,1959, "Optical Ki.neralogy", tk Gr;tw-Hill Book
Com}'ktny Inc., New· York.
I'-1acdm1ald,G.A. ,1972, "Volco.noes' 1 , Prentice-Hall,New (Jers0y
Hark, P., 195?, 11 Stratic;raphic Lexicon of Indoner,>:i.a", Puhli-
kaci Koilmuan no 31, Seri GooloGi, Direktor~t Geolo-
gi , Ba.nd ung •
41
Mataholumual,J.,l982 1 GunRngapi dan bahuyanya di Indonccia
Ber:i ta berkala Vu1kanolor;i, cd:Lci l'\.hucus, D1rcktora t
Volkanolo~i, Dnndung.
O;:;amu-Hirokn.WCl, 19DO, "Introduction 'ro Diccription o.t' Vol-
canic Hocks", Direktor<.tt <Jcndral P<::rtamb.'il1gnn Umum,
Pusat Pen:,;embnngan Teknologi l'iiner:otl, B:1.ndung.
Pettijohn,"F'.J, 1975, "Sedimentary rock", 3rd ed., Harper
and Row Publisher, New York.
RinGwood,A.E. ,1975, "Composition Gnd PE':!"\~j'Olocy of tho
Ea.rth 1 c I·hn tel", I·ic GrrJ.VI .Hill Inc.
Sunv.- ;)umosu~::c:u~tro, 19~'>6, "A Contribution 'l.'o rrhc Geology
Bn.ctcrn ,liv;o Hill (l.nd 'J'hc D01 .. 1.thcrn ~~:mgc In C(c;ntrr\l
. T 1 , .. , ~, • 1 " . 1To1 ~T avn", Indoner.::~l;~n < ourrw. l' or r·1r, cur~; ..,c1ence, ·· •
112 - l3L~.
Willionu:;,II., Turner,F'.<J. ,:mel Gilbert,C.H. ,lc,J:.)2, "PetroG;ra-
phy r•ncl Introduction to Study of J.:oc:<.::::; in Thin Sec
tion", Froenw.n nnd Conqx.my, ~ian "li'r; .. mcii:;co.
LAl'fJPIR1Ui.
- Analisa petrografi dari 18 contoh batui'l.n
yang dibuat asahan tipis.
43
1110. urut Nbmor sayatan Nama la-pangan
1
: lA : Batupasir tufaan
Deskripsi mikroskopis :
44
Sayatan tipis berwarna abu - abu kehij~uan, · tekstur klastik, berukuran lempung - 1,2 mm, kemas tertutup, pemilahan jelek, tersusun oleh plagioklas, fragmen batuan, mineral galas, mine• ral opak, kwarsa dan hornblende.
Deskripsi mineral : Plagioklas\ : tidak berwarna, berukuran 0,1 mm -1,2 min, bentuk menyudut - menyudut tanggung, kembaran albit, karlsbad, sudut gel~ pan 7°, je -nis oligoklas, terdapat struktur zoning, seba,gian kecil lapuk menjadi lempung dan kalsit, ter -sebar merata 1 olir~okl11.s dengan Ab75 , An25. (20%). Fragmen batuan : terdiri dari ~umis dan batuan·
beku. Pumis : tidak berwarna, berukuran 0,5 mm -1,2 mm, holohialin,· vesikular, hipokristalin, vitrofirik, bentuk gelas banding atau bergelom -bang akibat aliran (·.·flowage ) , _be.ntuk menyudut, tersusun oleh kwarsa, plagioklas dan m1neral opak sebagai fenokris dan gelas sebagai masa dasar, tersebar.(.l3% ).Fragmen batuan beku : abu-
" abu kehitaman, berukuran 0,1 mm - 1,2 mm; bentllk menyudut - menyudut tanggung, hipokristalin, alotriom6rfik granular, vitrofirik, merupakan mikrolit - mikrolit plagioklas yang sebagian lapllk menjadi lempung dan mineral - mineral lain
· yang jenisnya sukar ditentukan~ ( 1'2%··).
a: e 1 a . s : tidak berwarna' isotropis' de ngan keping gips berwarna merah muda, bergelom -bang, sebagai masa dasar, tersebar merata.(30%). Mineral opak : berwarna hitam, isotropis., beru -~
No. urut
45
\ kuran o;o5, mm - o,Lt- mm, bentuk menyudut - menyu-
. '
dut tanggung, tersebar tidak merata. (' 13% ) Kwarsa : tidak berwarna, relief ting~i, bentuk menyudut 0 berukuran 0,3 mm • 1,1 mm, tersebar tidak merata. ( 5% ). Hbrnblende : hijau muda, belahan satu arah, bentuk menyudut - menyudut tanggung, berukuran bu -tir 0,1 mm - 0~4 mm, gelapan sejajar, tersebar tidak merata. ( 7% ).
Lithic Cryst<d. TUff (Heinrich 1956).
2
Nomor sayatan lBF
Nama lapangan : Breksi volkanik Deskripsi mikroskopis :
Sayatan tipis berwarna abu - abu kecoklatan, tekstur klastik, berukuran lempung - >2 mm, pemilahan jelek, tersusun: oleh : fragmen batuan, mineral opak, hornblende, plagioklas dan mine -ral gelas.
Deskripsi mineral :
Fragmen batuan lempung. Pumis
terdiri dari pumis dan batu -berwarna abu - abu putih kehi-
jauan, berukuran 1,5 mm -2,7mm, holohialin, vesikular, vitroklastik, menunjukkan acicular crystallite, C30% ) , merata. Batulempung, co -klat keruh, berukuran 1,7 mm - >2 mm, bentuk menyudut ... m~nyudut tanggung, tersusun oleh : mineral lempung· sebagai masa dasar dan kwarsa sebagai fragmen, tersebar merata. ( 19% ) • Mineral opak : be:vwarna hitam, isotropis, ber -ukuran 0,05 mm - 0,4 mm, bentuk menyudut - membulat tanggung,. tersebar tidak merata.( 5% ) •
\
46
Hornblende : berwarna hijau muda, .berukuran buti:n.O,l mm~- 0,3 mm, bentuk memanjang, belahan satu arah, relief tinggi, pleokroisme le.mah, tersebar tidak merata. ( 8% ). Plagioklas : tidak berwarna, relief rendah, bentuk menyudut, berukuran 0,1 mm -· 0 14 mm,
kembaran ~~ibit-;--sudut g--;;·l~pan14~-. j·~nis ande.sin, sebagian kecil lapuk menjadi lem;pung, terse bar merata. Andesin dengan Ab68, An32.< 21%) ., •
G e 1-a s : tidak berwarna, isotropis, me nunjukkan tekstur vitroklastik, sebagian lapuk men jadi lempu~g, dengan ke'pirig gips berwarna merah muda, tersebar merata. ( 1?% ).
Nama batuqn : Pumiceous· conglomeratic .b'reccia. (Pettijohn 1975).
No. : 3. \
Nbmor sayatan : lCM Nama lapangan : Breks\ volkanik J?rskripsi mikroskopis :
Sayatan tipis' berwarna abu- abu kecQklatan, tekstur klastik, berukuran lempung ~· 1,2 mm, kamas te:nbuka, tersusun oleh : fragmen batuan, mineral lempung, piroksen, hornblende, mineral
· opak, plagioklas dan : ge1-as. _ Deskripsi mineral :
Fragmen batuan terdiri dari pumis dan batulem-pung. _ RW!l;§, c:l'bu - al.:)u keh:itam~~· -~erukuran b~ -t1r 0,4 mm - 1, 2 mm, bentuk menyudut - menyudut tangg~ng, hipokristalin, vitrofirik, vitroklas -tik, terdiri dari mikrolit - mikrolit plagioklas dan mineral opak sebagai feriokris dalam masa dasar gelas, terdapat 1ubang - lubang gas (vesikular), sebag~an keci1 1apuk menjadi 1empung~flow-age_structure. Batu1empung, coklat keruh, beruku-
47
ran 0,5 mm - 1,4 mm, bentuk menyudut, tersusun oleh : mineral lempung, kwarsa dam mineral opak, terse bar tidak merata. ( ll% ) • Pumis ( 21% ) • Mineral lempung : berwarna coklat keruh, bias rangkap lemah, kesan mengambang, sebagai masa dasar, tersebar tidak merata. ( 3% ). Piroksen : berwarna hi ja u mud a, b erukuran 0,1 mm - 0,4 mm, bentllk: menyudut - menyudut.tanggung, belahan dua arah saling tegak lurus, relief tinggi, pleokroisme lemah, tersebar tidak merata. ( 5% ) • Hornblende : hijau muda, bentuk memanjang, be -lahan satu arah dan.kadang- kadang dua ar.ah, berukuran 0,1 mm - 0,3 mm, pleokroisme lemah, relief tinggi, tersebar tidak merata.( 11% ). Mineral opak : berwarna hitam, isotropis, berukuran 0,1 mm - 0,4 min, bentuk menyudut - membulat tanggung, terse bar tidak merata. ( 9% ) • Plagioklas : tidak berwarna, relief rendah, be-
. rukuran 0,2 mm - 0,6 mm, bentuk menyudut - me -nyudut tangg;ung, kembaran albit, sudut gelapan 110, jenis oligoklas, sebagian kecillapuk menjadi 1empung,oligoklas dengan Ab72•An28. (15%). G e 1 a s .. , : tidak berwarna, isotropis, de -ngan keping gips ber-warna merah muda, tekstur vitroklastik, acicular kristalit, sebagai masa dasar, sebagian lapuk menjadi lempu~g, tersebar merata. ( 25% ) •
Nama batuan : &rcr:l,,g_~().t.lJS cr•rstall tuff (Pettijohn, 1975).
No. urut 4 Nomor sayatan lD Nama lapangan : Batupasir tufaan Deskripsi mikroskopis : ·
48
Sayatan tipis berwarna abu - abu kecoklatan, tekstur klastik, pemilahan jelek, beDukuran lem -pung-O,? mm, kemas tertutup, tersusun·oleh : hornblende, plagioklas, mineral opak, mineral lem
pung, galas,,, pirpksen ·dan fragmen batuan .•
Diskripsi mineral : Hornblende : berwarna hijau muda, bentuk menyu-dut, berukuran 0,1 mm - 0,4 mm, belehan satu arab, pleokroisme lemah, relief tinggi, tersebar tidak merata. ( 5% ). Plagioklas : tidak berwarna, berukuran 0,1 mm -o,? mm, bentuk menyudut - menyudut tanggung, kembaran albit, sudut gelapan .100, jenis ~ol"igo-
\
klas~ , sebag;ian lapuk menji;tdi' lempung dan kal - · sit, tersebar merata.Kandungan Ab•tz,An2tl• (49%). Mineral opak : berwarna hitam, isotropis, berukuran 0,05·mm- 0,4 mm, bentuk menyudut - menyudut· tanggung, tersebar tidak merata. '( '?% ·). Mineral lempung : ber.warna coklat. keruh, bias rangkap lemah, kesan mengambang, sebagai; masa dasar, terse bar tidak mer a t:a. ( 3% ) • . G e 1 a s : tidak berwarna, isotropis, beru-kuran halus, dengan keping: gips berwarna merah . muda, s~bagai masa dasar, sebagian lapuk men'ja- · di lempung, terse bar merata. ( 15% ) • Piroksen : berwarna hijau muda, belahan dua a -rah saling tegak lurus, relief tinggi, bentuk prismatik, pleokroisme lemah, berukuran 0,2 mm - 0,4 mm, tersebar tidak merata. (6%).
\
49
Fragmen batuan : terdir~ dari batuan beku, batulempung.,Batuan beku abu-abu, ukuran 0,1-0,3 mm. Batulempung, abu-abu keruh,bias rangkap lemah, tersu.nun oleh minerak lempung. ( 10% ) •
Nama batuan : (Heinrich, 19,6).
No. urut : 5 Nomor sayatan : 2F Nama lapangan : Deskripsi mikroskopis :
Sa~atan tipis berwarna abu - abu keputihan, tekstur klastik, pemilahan jelek, k.emas terbuka,
·berukuran lempung- 1,1 mm, ter~usun: oleh: · !ragmen batuan, mineral gelas, mineral opak, plagioklas dan mineral lempung.
Deskripsi mineral :
Fragmen batuan. :Terdiri :P\lmis berukuran 0,4 mm -1,1 mm, bentuk menyudut - membulat tanggung, holohialin, vitroklastik, bentuk acicular crystallite (kristalin), isotropis, tersebar merata.{2L+%) G: e 1 a s ·- · : sebagai masa dasar, tidak berwarna, sebagian lapuk menjadi lempung, isotropis, vitroklastik, .acicular crystallite, dengan ke_ ping gips berwarna merah muda, (·48% ). Mineral opak : berwarna hitam, isotropis, beru -kuran 0,05 mm - 0,3 m·m~ bentuk menyudut, terse -bar tidak mera ta. ( 10%· ) • Plagiokla§ : tidak berwarna, relief rendah, berukuran 0,05 mm - ·o,l mm, bentuk menyudut - me-
/
nyudut tanggung, kembaran albit, sudut gelapan sukar ditentukan, tersebar tidak merata.{ b%) Mineral lempung : berwarna coklat keruh, bias rangkap lemah, kesan mengambang, sebagai masa ·dasar, j;_ers\ebar tidak merata. ( 2% ) •
Nama batuan :
No. u·rut N.0 mor say a tan
Nama lapangan
; 6. 2M
Breksi volkanik
Deskripsi m.ikroskopis :
50
Sayatan tipis berwarna abu - abu kehijauan sam -
pai kehitaman, tekstur ~lastik~ kemas tertutup,
pemilahan jelek, berukuran lempung - > 2 mm,
tersusun oleh : fragmen batuan, plagioklas, mi -
neral opak, kwarsa,
de. Deskripsi mineral :
gelas dan hornblen -
Fragmen batuan : terdiri dari pumis dan batuan
beku. Pumis, tidak berwarna sampai abu - abu kecoklatan, berukuran 1 1 2 mm - > 2 ~~ hipokrista
lin, vitrofirik, holohialin,. vitroklastik·, tar -dapat mikrolit - mikrolit plagioklas dan · .~!!lJl.rya
nic _c_!';Y.§I_tal yang jenisnya sukar ditentukan, ge
lasnya bergelombang ( ~p_tl.(:l_:Lng ) akibat aliran
( f1~~~- ) 1 dengan keping gips berwarna merah muda, terse bar, ( 30%) • .Batuan beku, abu - abu
kehitaman, berukurart 1,1 mm - 1.3 mm, holokris -talin, perthi~ tekstur, porfiritik, merupakan plagioklas tumbuh bersama dengan K. Feldspar, dan terdapat mikrolit - mikrolit plagioklas dan mineral - mineral lain yang j:enisnya sukar di
tentukan, diduga merupakan andesit (porfiro an -
desit), tersebar tidak merata.( 24% ). ,
Plagioklas : tidak berwarna, relief rendah,. ber
ukuran 0,1 mm - 1,2 mm, bentuk menyudut - menyudut tanggung, kembaran albit, karlsbad, sudut gelapan 8°, jenis oligoklas, sebagian kecil lapuk menjadi kalsit dan lempung, tersebar hampir merata ... P~mgan Ab74, Ari26 • ( 15% ) Mineral opak : berwarna hitam, isotropis, beru -
51
kuran 0,05 mm - 0,2 mm, bentuk menyudut ~ membulat tanggung, tersebar tidak merata. ( 5% ). Kwarsa : tidak berwarna, berukuran 0,1 mm -0,5 mm, gelapan bergelombang, bentuk menytidut, l"el:tef rendah, tersebar tidak merata. ( 3% ). ·G e 1 a·s · : tidak berwarna, isotropis, dengan keping gips berwnrna merah muda, bergelom -bang ( 'PanQ.ing ) akiba t aliran ( · fle>.!r~g_~ ) , se -bagai masa dasar, dan terdapat tekstur vitro -klastik, tersebar merata. ( 20% ).
Hornblende : hijau muda, gelapan sejajar, relief tinggi, pleokroisme lemah, belahan satu arah, tersebar tidak merata. ( 3% ).
Nama batuan : ~tlliceous col}gl<?JllQ.tji tic breccia (Pettijohn ],975).
No. urut 7 Nomor sayatan : · 4H/15 Nama lapangan : Breksi volkanik Deskripsi mikroskopis :
Sayatan tipis berwarna abu- abukehijauan, tekstur klastikt· pemilahan jielek, berukuran bu -tir lempung ~ 1, 5 mm, kemas terbuka, te:rsusun oleh : fragmen batuan, hornblende, piroksen, plagioklas, kwarsa, mineral· opak dan gelas.
Deskripsi mineral : Fragmen batuan : terdiri dari pumis, bat:uan beku dan batulempung• Pumis, tidak berwarna sampai abu - abu kehitaman, berukuran 1,0 mm - 1,5 mm, .. bentuk menyu<1ut, hipokristalin,, holohialin, vi:.. trofirik, vitroklastik, vesikular, terdapat plagioklas dan .mineral opak sebagai fenokris, ter -sebar (25%\) Batuan beku, holokristalin, hipi -diomor-fik granular, porfiritik, merupakan mikrolit- mikrolit plagioklas dan mineral -·mineral
\ 52
lain·yang jenisnya sukar ditentukan, tersebar tidak merata. Batulempung, berwarna abu - abu kecoklatan kotor, berukuran 0,5 mm - 0,9 mm, bentuk membulat tanggung, tersusun oleh mineral lempung dan kwarsa, terse bar tidak merata. (15%) Hornblende : berwarna hijau muda, bel~han satu' arah, bentuk memanjang, berukuran 0,1 mm -0,3 mm, pleokroisme sedang, relief sedang, ter -sebar tidak merata. ( 6% ). Pi[oksen : berwarna hijau pucat, belahan dua a -rah saling tegak lurus, bentuk prismatik, beru -kuran 0,1 mm - 0,2 mm, pleokroisme kuat, relief tinggi, tersebar tidak merata. ( 5% ). · Plae;ioklas : tidak berwarna, relief rendah, berukuran 0,2 mm - o,.9 mm, kembaran albit, sudut gelapan 12~ jenis oltgoltlas, sebagian lapuk menjadi lempung, bentuk menyudut - menyudut tanggung, tersebar merata. ( 35% ) • Kwar§a : tidak berwarna, relief rendah, berukuran 0,2 mm - 0,9 mm, bentuk menyudut, gelapan bergelombang, tersebar tidak merata. ( 10% ), Mineral opak : berwarna hitam, isotropis, beru -kuran 0,05 mm - 0,2 mm, bent.uk menyudut - membulat tanggung, tersebar tidak merata •. C?% ) • !l § 1 a s : tidak ber.warna, isotropis, de ngan keping gips ber.warna merah muda, vitroklastik, · berbentuk bergelombang ( 'bandin~ ·), sebagai
· masa dasar, tersebar· merata. 'flowage ___ ~_!:~U9.~l~J:'e •
Nama batuan ·: ~miceous. c_ry~ta,l _tu-ff (Pettijohn, 1975)
\
\
No. : .B Nom or say a tan : 4M/16 Nama lapangan : Breksi volkanik Deskripsi mikroskopis :
53
Sayatan tipis berwarna abu- abu.kehijauan, tekstur klastik, berukuran lempung - >2 mm, kamas terbuka, pemilahan jelek, tersusun oleh. : fragmen batuan, 'plagioklas, hornblende, pirok · - . een, kwarsa, mineral; o:pak dan -gel as.
Deskripsi mineral : Fragmen batuan : terdiri dari pumis, batuan beku dan batulempung. Pumis, tidak berwarna sampai abu - abu kehitaman, berukuran 0,4 mm - > 2 mm, bentuk menyudut, hipokristalin, yitroffrik, vi -troklastik, terdapat piroksen, plagioklas, kwarsa dan mineral opak sebagai fenokris, vesikular, tersebar (28%) ·• Batuan beku, abu - abu kehijauan, berukuran 0 1 2 mm .... e, 5 mm, bentuk menyudut, holokristalin,.hipidiomorfik granular, porfiritik, merupakan mikrolit - mikrolit plagioklas dan mineral - mineral lain yang jenisnya sukar d.itentukan, diduga merupakan fragmen andesit, terse bar, sebagian lapuk men;jadi lempung, tersebar tidak merata. Batulempung, berwarna coklat keruh, berukuran 0,3 mm - 0,5 mm, tersusun oleh mineral lempung, kwarsa dan mineral opak, tersebar tidak merata. t 10% ) • Plagipklas : tidak berwarna, berukuran.0,2 mm .-1,1 mm, bentuk menyudut - m·enyudut tanggung, kembaran albit', karlsbad, sudut gelapan ' . .1.~20 jenisoligoklas sebagian lapuk menjadi lempung, te:rdapat struktur z<Dning, tersebar merata.(l2%). Hornblende : berwarna. hijau muda, bentuk meman ... jang, belahan satu arah, relief tinggi,. pleokroisme lemah sampai sedang, berukuran 0,2 mm -
\
54
0,4 mm., tersebar tidak merata. ( ?% ). Piroksen : berwarna hijau pucat, belahan dua a -rah saling tegak lurus, bentuk prismatik, .. relief tinggi, pleo~roisme lemah, g~alapan sejajar, berUkuran 0,3 mm - 0,5 mm, tersebar tidak merata. 5%. Kwarsa : t.i.dak berwarna, relief rendah, berukur-an 0,2 mm - 0,6 mm, . bentuk menyudut, gelapan bergelombang, tersebar tidak merata. ( 6% ). Mtneral opak : berwarna hitam, isotropis, beru -kuran 0,05 mm - 0,2 mm, bentuk menyudut - membulat tanggung, _ tersebar tidak me rata. ( 5% ) • · G e 1 a s : tidak berwarna, :isotropis, de ngan keping gips berwarna merah muda, sebagai masa dasar, vitroklastik, berbentuk bergelomban~ (banding ) , tersebar ·merata. { 2?% ) •
Nama batuan : Pumiceous. conglomeratic breccia (Pettijohn 1975).
No. urut 9~ Nomor sayatan 4BM Nama la pangan : 'lfufa Deskripsi mikroskopis :
Sayatan tipis berwarna abu - abu kecoklatan, tekstur klastik, pemilahanbaik, berukuran: lempung- o,l mm; kemasterbuka, tersusun oleh: G e 1 as, mineral lempung, kwarsa dan mine-ral opak.
Deskripsi mineral :
G e 1 a s- : tidak bexrwarna, isotropis, vi -troklastik, bergelombang (banding), sebagai. masa dasar, sebagian lapuk menjadi lempung de -ngan warna abu - abu kecoklatan, tersebar merata. ( ij'/% ). Mineral lempung : berwarna coklat keruh, bias
\
55
\
rangkap lemah, kesan mengambang, ter:sebar tidak merata. ( 3% ). Kwarsa.: tidak berwarna, b3rukuran 0 105 mm -0,1 mm, bentuk menyudut:, relief· rendah, terse bar tidak merata. ( 5% ) • Mineral opak : berwarna hitam, isotropis, ben -tuk menyudut, berukuran 0,05 mm - 0,1 mm, ter -sebar tidak merata. ( 5% ) •
. No. urut :: 10. N<omor sayatan : 4C Nama lapangan : ~ufa
Deskripsi mikroskopis ~
Sayatan tipis berwarna abu- abu:kehijauan, tekstur klastik, berukuran lempung - 0,1 mm, pemilahan baik,, kemas terbuka, tersusun oleh :
. g:elas, mineral opak, mineral lempung dan kwarsa.
Deskripsi mineral : G e 1 a s . · : tidak berwarna, isotropis, de -ngan keping gips be~warna merah muda, sebagai masa dasar, berg.elombang ( banding ) , vitro klastik, sebag:i.an lapuk menjadi lempung, t·ersebar merataJ3esreta embrionik kristal. ( tS5% ) • Mineral opak. : berwarna hi tam, isotropis, berukuran 0,05 mm·- 0,1 mm, bentuk menyudut- me nyudut tanggung, tersebar tidak merata. ( 6% )
· Md.neral lempyng : berwarna hijau muda sampai coklat keruh, bias rangkap lemah, kesan mengambang, sebagai masa dasar, tersebar tidak mara - · ta. ( 5% ) •
\ ,_,. :
\ 56
Kwarsa : tidak berwarna, berukuran 0,05 mm -0,1 mm, bentuk menyudut - menyudut tanggung, gelapan bergelombang, tersebar tidak merata.t4%)
Nama batuan. : Vitric tuff (Heinrich, 19~b). - ---·~~;-··· -- -~---
No. ~rut 11 Nomor sayatan 5 M' Nama lapangan : Batupasir tufaan Deskripsi mikroskopis :
Sayatan tipis berwarna abu - abu kehijauan, berukuran lempung- 0,3 mm, tekstur klastik,.pemilahan j'elek, kemas tertutup, tersusun oleh : plagioklas, mineral opak, mineral lempung, mineral gelas, kwarsa, hornblende dan piroksen.
peskripsi mineral : Plagi9klas : tidak berwarna, relief rendah, berukuran 0,05 mm - 0,3 mm, bentuk menyudut, kembaran albit, sudut gelapan 25°·, jenis andesin, sebagian kecil lapuk menjadi lempung, tersebar merata •. ~ndesin dengan Ab56 An44. ( 41% ) Mineral opak : berwarna hitam, isotropis, beru -kuran 0,05 mm - 0,3 mm, bentuk menyudut - membulat tanggung, tersebar tidak merata. ( 10% ) Mineral lempung : berwarna coklat keruh, bias rangkap lemah, kesan mengambang, sebagai masa dasar, tersebar tidak merata. ( 8% )
. '
G! e 1 a s .· ~. ; tidak berwarna, berbentuk glass shard, sebagian lapuk menjadi lempung dengan warna kehijauan sampai coklat tua, isotropis, de ngan keping gips berwarna merah·muda, sebagai masa dasar, tersebar merata. ( 30% ) Kwarsa : tidak berwarna, relie'f sedang, bentuk bentuk menyudut, berukuran makslmal 0,1 -~m, ge -lapan bergelombang, tersebar tidak merata.(2% ) •
\
57
\
HOrnblende : hijau kekuningan, belah~n.satu arah dengan ukuran butir 0,1 mm - 0,2 mm, bentuk me -manjang
1 relief sedang, pleokroi~me lemah 1 ter -
sebar tidak merata. ( 4%) Pir9ksen : berwarna hijau muda, beJ..ahan tidak jelas, relief se~ang, bentuk prismatik, beruku-. ran 0,1 mm - 0,2 mm, pleokroisme kuat, tersebar tidak merata. ( 4% )
N"ama batuan : ~-~r~tal, vi tric tuff
No. urut :· l2 N.omor sayatan : 5B/14 Nama lapangan : Batupasir vo.lkanik. Deskripsi mikroskopis :
(Pettij9hn, 1975)
Sayatan tipis berwarna abu - abu keco~latan, tekstur klastik, pemilahan jelek, ·kamas terb~ -ka, berukuran lempung - 0,8 mm, ·tersusun oleh : piroksen, plagioklas, hornblende, mineral opak, min."eral kwarsa, gelas, fragmen batuan danmiiie -ral lempung.
Deskripsi mineral : Piroksen :berwarna hijau muda, belahan dua arah saling tegak lurus, relief tinggi, pleokroisme lemah, bentuk prismatik, berukuran 0,4 mm -o, 7 mm, terse bar· tidak merata. ( 5% ) •
• Plagioklas : tidak berwarna, relief· r.endah, berukuran 0,2 mm- 0,6 mm, bentuk menyudut - menyu,. dut tanggung, kembaran albit, karisbad, sudut: gelapan I 12° jenil.s OlikOklas sebagian· lapuk men -jadi lem.pung, terdapat struktur zoning, tersebar merata. { 2096 ) • Kandungan Ab70, An30. Hgrnblende : berwarna hijau muda sampai hijau -kekuningan, belahan satu arah dan dua arah tidak
58
sa}.ing tegak·lurus, berukuran·O,l mm- 0,5 mm, pleokroisme sedang sampai kuat, relief sedang, terse bar tidak merata. ( ~% ) • M'ineral omk : berwarna hi tamt isotropis, b eru -
E
kuran 0,05 mm - 0,2 mm, bentuk menyudut - membu-lat: tanggung, tersebar tidak merata. ( 10% ) • Kwarsa : tidak herwarna, relief rendah, gelapan bergelombang, hentuk menyudut, · berukuran o,l mm - 0,3 mm1 tersebar tidak merata. ( 3% ). ~a· e 1 a s : tidak berwarna, isotropis, sebagai mas~. ~~sar, vitroklastik, berbentuk acicular krist~lit~ sebagian lapuk menjadi lempung, de -ngan keping gi:ps berwarna merah muda, tersebar merata. ( 40% ) • .l!'ragmen batvan : berwarna abu: ... abu kehitaman, berukuran 0,2mm- 0,4: mm, bentuk menyudut, hi-pokristalin,·vitrofirik, merupakan mikrolitmikrolit·plagioklas dan md.neral- mineral lain yang jenisnya sukar ditentukan, t:ersebar tidak merata. ( 11% ). Mineral lempung·, : herwarna cok~at keruh,, bias rangkap lemah, kesan mengamhang, sehagai masa dasar, tersebar tidak merata. ' 3% ).
Nama hatuan : ·Cryst4_ ~i thiq __ ~U.ff (Pettijohn, 1975).
rio. urut Nomor sayatan
; 13. : 5B/15
Nama lapangan Batupasir volkanik Deskripsi mikroskopis :
Sayatan tipis berwarna abu- abu;coklat kehija-. uan, tekstur klastik, pemilahan jelek, kamas terbuka, berukuran lempung -·1,3 mm, tersusun oleh : fragmen batuan, hornblende, plagioklas,
59
kw~rsa, piroksen'• mineral lempung~ mineral opak dan gelas.
Deskripsi mineral : Fragmen bat·uan : t.erdiri dari "batuan beku, ba tulempung dan tufa. Batuan beku, abu - abu ke hitaman, berukuran; 0,3 mm - 1,3 mm, · bent.uk me -nyudut, hipokristalin, . vitrofirik, merupakan mikrolit - mikrolit plagioklas dan mineral -mineral lain yang jenisnya sukar ditentukan, tersebar tidak merata. Batulempuug, berwarna hijau kecoklatan, bias rangkap lemah, bentuk menyudut, tersusun oleh mineral lempung dan mineral opak, tersebar tidak merata. ~. t'idak berwarna, vitroklastik, isotropis, berukuran .0,5 mm- l,i.mm, holohialin, tersebar tidakmerata. ( 10% ) • Hornblende : berwarna hijau muda, berukuran butir 0,2 mm - 0,7 mm, bentuk menyudut - menyudut tanggung, pleokro~sme lemah, relief tinggi, be-. laban sa~u ~rah, tersebar hampir merata. ( 10% ). Plagioklas : tidak berwarna, berukuran butir
' '
0,1 mm - o, 7 mm,, bentuk menyudut, kembaran al·. -bit, sudut g~lapan 12 o., ·.. jenisoligoklas terdapat struktur zoning, sebagian.'.lapuk menjadi lempung, tersebar merata. Ab70,An30. ( 21% ) • · Kwars~. : tidak berwarna, berukuran 0,2 mm -0,4 mm, bentuk menyudut tanggung, relief rendah, terse bar tidak me rata. ( 3%.) • P~roksen ; berwarna hijau muda, belahan dua arah saling tegak lurus, relief tinggi, pleokroisme lemah, bentuk menyudut, berukuran 0,2 mm -0,5 mm, tersebar tidak merata. ( 6% ) •
. Mineral lempung : berwarna coklat keruh, bias rangkap lemah, kesan mengambang, sebagai--masa
\ 60
dasar, tersebar tidak merata. ( 5% ). Mineral opak : berwarna hitam, isotropis 1 bentuk menyudut - membulat tanggung, berukuran 0,05 mm - 91 4 mm, terse bar hampir me rata. { 10% ) • G ·9 1 a s _ ·- : tidak berwarna 1 isotropis, de ngan keping gips berwarna merah muda, vitroklastik, berbentuk acicular crystallite (kristal), sebagian lapuk menjadi lempung, tersebar merata. ( 35% ).
Nama b:c1.tuari :· Q.!:l..~~aJ._!~-~l:l=!-.~-.!~f± . (Pettijohn, 19'/5).
No. urut ; 14. · Nom or say a tan : 7M Nhma la~ngan : Breksi volkanik Deskripsi mikroskopis :
Saya tan tipis berwarna a bu - abu; c oklat kehi jauan, tekstur klastik, pemi1ahan jelek, berukuran .. lempung - 1 ,2 mm, kemas tertutup, tersusun o1eh: f'ragmen b~tuan, plagioklas 1 hornblende, : .... gelas dan mineral opak. .
·neskripsi mineral : Fragmen batuan : terdiri dari batuan beku, pumis dan batulempung. Batuan beku, abu - abu kehitaman, berukuran 0 1 1 mm - 0,3 mm, holokristalin, alotriomorfik, porfiritik, mer.upakan mikro1it -mikrolit p1agiok1as dan mineral - mineral lain yang jenisny.a sukar ditentukan, diduga m·erupakan andesit, t35% ), · tidak merata. Pymis, abu - abu keeoklatan, ada 1ubang- 1ubang gas (vesikular), tekstur vitrokia~tik-, hipokristalin, vitrofirik, terdiri dari mikro1it - mikro1it plagiok1as, mineral opak danminera1 galas, berukuran 0 13 mm-1,2 mm-, tersebar~ t20%). Batu1empung 1 berwarna coklat keruh, bias rangkap lemah, berukuran
\
61
0,1 mm - 0,2 mm, tersusun oleh. mineral lempung dan mineral opak, tersebar tidak meratao Plagioklas : tidak berwarna, berukuran O,l mm -0,3 mm, bentuk menyudut, kembaran.albit, sudut: g;elapan sukar·ditentukan, sebagian lapuk meiljadi lempung, relief rendah, tersebar tidak merata.lO%. Hornblende : berwarna hd.j$u muda, relief tinggi, belahan, satu arah, pleokroisme tinggi, berukuran 0,05 mm - 0,2 mm, bentuk memanjang, tersebar tidak mera,ta ~ ( 4% ) •
~
G e 1 -a s .. : tidak berwarna, isotropis, me nunjukkan tekstur vitrok1astik, bergelom'Q~mg ("banding"), dengan keping.gips berwarna merah muda, sebagai masa dasar, sebagian kecil lapuk menjadi lempung, terse bar merata. { 25% ) • Mineral opak : berwarna _hi tam, isotr~pis, beru -kU:ran 0,05 mm - 0,2 mm, bentuk menyudut, terse -bar tidak merata. ( 9% ).
Nama batuan ·Lithic tuff (Heinrich}- 1956). - • I .. --·- .. . ·--·-- ---
NO. urut. Nomor sayatan : 8 AF Nama Iapangan : Tufa Deskripsi mikroskopis
Sayatan tipis berwarna abu - abu kehijauan sam -pai kecoklatan, tekstur.klastik, pemilahan baik, kemas terbuka, tersusun oleh : G' e 1 a s, kwarsa dan. mineral opak.
Deskripsi mineral : G e 1 a s : tidak berwarna sampai abu - abu kecoklatan, isotropis, vitroklast1:k, dengan_ ke -ping gips berwarna merah muda, sebagai masa da -sar, tersebar merata. ( 90% ) •
•
62
Kwarsa : tidak berwarna, relief rendah, gelapan bergelombang, bentuk menyudut, beru.Ituran 0,05 mm. - 0,1 mm, tersebar tidak merata. ( 5,; ) • Mineral onals ·: · berwarna hi tam, isotropis, ber\,1 -kuran 0,05 mm·; - 0,1 mm, bentuk menyudut, isotropis, tersebar tidak merata.( 5% ).
v
Nama batuan : Yit;ri.-_gtuff (Heinri·ch, 19?6).
No. urut 16
Nbmor say~tan 8 BF Nama lapangan : Breksi volkanik Deskripsi mikroskopis :
Say.atan -ti~is berwarna abu - abu kehijauan sampai kehitaman, tekstur klastik, berukuran butir lempun~ - i, 4 mm, pemilahan jelek, . tersusun oleh : fragmen batuan, gelas~ plagio klas,, mineral lempung, mineral opak dan horn blend e.
Deskripsi mineral : Fragmen batuan : terdiri dari batuan beku dan pumis. Batuan beku, abu - abu kehitaman,· berukuran 0,3 mm - o, 7. mm, hipokristalin, alotriomor -fik granular, porfiritik, merupakanmikrolitmikrolit plagioklas, mineral opak dan mineral -mineral lain yang j"enisnya sukar ditentukan, (10% ) , tidak merata. Pumis, hipokristalin, alotriomorfik granular, vitroklastik, vesikular,
·tersusun oleh mineral gelas, plagi<Dklas dan.mi:neral opak, masa dasar gelas berbentuk gelombang ( ~§lJ'lciing ) akibat aliran ( .fJ.Q_w~g~. ) , tersebar merata. ( 2% ) • G e 1 a § : tidak berwarna, bergelombang
63
( ba_n_c;i_:i,_ng: ) , isotropis·,_ d(:mgan keping gips · ber -warna merah muda, sebagai masa dasar, tersebar merata. ( 25%. ) • · ... Plagioklas : tidak berwarna, relief randah, berukuran 0,1 mm - 0,4 mm, bentuk menyudut - menyudut tanggung, kembaran albit, sudut gelapan 13~, jenis oligoklas terdapat struktur zoning, terse bar merata. Dengan Ab70 An3o. ( 15% ) • Mineral 1empung : berwarna coklat keruh, bias rangkap lemah, kesan mengambang, sebagai masa dasar, tersebar tidak merata. ( 5% ). Minerral qpak .: berwarna hit·am,, isotropis, beru -kuran 0,05 mm - 0,3 mm, bentuk. menyudut - rnenyudut tanggu~g, tersebar tidak merata. ( 7% ). RPrmb'lend'e : hi ja u . mud a, berukuran 0,1 mm -0,4 mm, belahan satu arah dan dua a'i'ah tidak saling tegak lurus, r~1ief tinggi., pleokroisme kuat, tersebar tidak merata. ( 8% ).
Nama batuan Pumiceous 11 th_~c: ___ tu.JJ
No. urut : l?· Nomor sayatan : 8BM Nama lapangan Breksi vo.lkanik Deskripsi mikroskopis :
(Pettijohn, 1975)
Sayatan tipis berwarna abu. - abu kehijauan, t-ekstur klastik, pemilahan je1ek, berukuran 1empung - > 2 mm, kemas tertutup, tersusun oleh : fragmen batuan, kwarsa, plagioklas, gelas dan mineral opak.
Deskripsi mineral : Fragmen batuan : terdiri dal:'i bat:uan beku1 ba -tulempung dan pumis. Batuan beku, .abu - abu kehitaman, ·berukuran 0,1 mm - 0,3 mm, bentuk me -nyudut - menyudut tanggung, holokristalin, a1o-
64
triomorfik. granular, porfiritik,merupakan mikrolit - mikrolit plagioklas yang sebagian la -puk menjadi lempung dan mineral - mineral lain yang jenisnya sukar ditentukan, tersebar tidak ,merata. Batulempung, abu - ab~ keruh, bias rangkap lemah, tersusun oleh mineral· lempung, kwarsa dan mineral opak, berukuran 0,3 mm· - 1,3 · mm, bentuk menyudut - menyudut tanggung, tersebar tidak merata. pumis, tidak berwarna sampai abu -abu kecoklatan, berukuran 1,2.mm - 2,2 mm, .bentuk menyudut, hipokristalin, vitrofirik, vitroklas tik,' gelas menunjukkan flowage structure ;yang· tersusun oleh kwarsa, plagiokias dan mineral opak ·
. sebagai fenokris, sedangkan masa dasar gelas de -ngan bentuk bergelombang ( banding ) , ·glass shard, fragmen 'bat\lan 27% dan pumis 38~ •
. --·- ... .
Plagioklas : tidak berwarna, relief rendah, kernbaran albit, sudut· gelapan llo· jenis oligoklas berukuran 0,05 mm .:.. 0,2 mm, bentuk m~nyudut, se -bagian lapuk menjadi lempung, tersebar tidak me -rata. Kandungan Ab72,An2tl• ( 8% ). Kwarsa : tidak berwarna, relief rendah, berukuran 0,1 mm - 0,2 mm, bentuk menyudut, tersebar tidak mer a ta. ( 4% ) • G.·.e 1 a s ... : tidak berwarna, isotropis, vitroklastik, bergelombang (·banding), sebagai masa
. dasar, sebagian lapuk menjadi lempung, tersebar merata. ( 15% ) Mineral opak ·: berwarna hitam, isotropis, berukuran 0,05 mm - 0,2 mm, bentuk menyudut - membulat tanggung, tersebar tidak merata.( 8% ).
Nama batuan : Pumiceous con>do:u~rc::.tic brecciA. (Pettijohn 1975).