lap kl.doc

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

KELOMPOK 2 (GENAP)

NAMA ANGGOTA:

RIZNA WITA

(1410421002)

ANGGIA SAFITRI

(1410421004)

CITRA HASANAH

(1410422008)

JOSANO REHAN DHANI

(1410422020)

ATIQA ZHAFIRA S.R

(1410422024)

NABILA TSOERAYYA G.P(1410422028)

AFIFAH RIDHA IZATI

(1410422042)

ASISTEN PENDAMPING: M. SHOBRI HANIF

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2014

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kegiatan kuliah lapangan dilakukan untuk mempraktekkan ilmu yang telah didapat selama kuliah di kampus sekaligus untuk melatih kemampuan softskill kita di lapangan. Di lapangan, kita akan menemukan berbagai hal yang berhubungan dengan pencarian sampel dan itu akan menambah pengetahuan dan wawasan kita. Dalam melakukan kegiatan kuliah lapangan diharapkan mahasiswa dapat bekerja sama satu sama lain dan dapat melakukan berbagai kemampuan baru seperti manajemen waktu , manajemen masalah dan sebagainya.

Kuliah lapangan yang berlangsung di HPPB (Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi) yang merupakan sebuah tempat multiguna bagi mahasiswa-mahasiswa khususnya dalam bidang Biologi. HPPB terdiri dari tiga bagian yaitu Arboretum, KTO ( Kebun Tanaman Obat) dan Taman ke hati. Tempat ini merupakan objek yang sangat penting bagi berbagai kegiatan mahasiswa diantaranya kuliah lapangan, penelitian, konservasi dan berbagai kegiatan lainnya. HPPB memiliki jenis flora dan fauna yang cukup variatif, seperti tumbuhan tingkat tinggi, tumbuhan tingkat rendah, vertebrata, invertebrate, jamur dan lain-lain. Pada kuliah lapangan yang pertama ini dilakukan di HPPB sekaligus untuk memperkenalkan kepada mahasiswa baru tentang HPPB dan fungsinya terhadap biodiversitas.

Sesuai dengan materi kuliah kita Teknik Biologi Laboratorium dan Lapangan, pada Kuliah Lapangan kali ini kita menerapkan atau langsung mempraktekkan salah satu materi yang telah kita pelajari di perkuliahan yakni Biodiversity Digital Collection dimana kita mengambil sampel secara digital (memotret dengan memakai kamera). Sebelum praktikum , mahasiswa sudah dibekali terlebih dahulu mengenai teknik memotret yang baik dan benar sehingga menghasilkan gambar yang bagus pula.

Pengambilan sampel secara digital relatif lebih efektif dilakukan karena, tidak semua sampel bisa dikoleksi secara langsung. Banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk mengoleksi suatu spesies. Adakalanya suatu spesies memiliki popolasi yang sedikit bahkan langka sehingga jika diambil maka ekosistemnya akan tergnggu bahkan punah. Ada juga spesies yang berbahaya untuk disentuh apalagi dikoleksi. Spesies yang ukurannya tidak memungkinkan untuk dikoleksi dan banyak hal lain yang akan merugikan lingkungan dan manusia. Oleh karena itulah dilakukan Biodiversity Digital Collection.

Biodiversity Digital Collection akan mempermudah proses dalam memperkenalkan kekayaan dari flora dan fauna kepada dunia, sebab Digital Collection sangat mendukung pada era saat ini, dimana kemajuan media elektronik sangat pesat dan mudah diakses dimanapun. Selain itu, biodiversiy digital collection juga lebih mudah di laksanakan, sebab, kita hanya butuh alat berupa kamera dengan resolusi dan fokus yang cukup. Jadi kita tidak perlu mengambil sampel dan tidak mengawetkannya.

TUJUAN

Kuliah lapangan yang dilakukan kali ini bertujuan untuk mencari sampel tumbuhan dan hewan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kuliah lapangan dalam kamus besar bahasa indonesia adalah kuliah langsung praktik di lapangan yang sesuai dengan keahlian bidang ilmu yang dituntut Contohnya, pada jurusan biologi, terdapat kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi, Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah, Taksonomi Hewan Inveretebrata, dan Taksonomi Hewan Vertebrata.

Tujuan dari kuliah lapangan adalah agar mhasiswa memperoleh pengalaman dilapangan yang sesuai degan teori-teori yang telah didapatkan pada perkuliahan sebelumnya. Selain itu, kuliah lapangan juga bertujuan untuk mendapatkan objek yang lebih beragam dari pada yang mereka temukan saat perkuliahan dan objek baru yang tidak terbatas.

Komponen-komponen yang harus dipersiapkan mahasiswa sebelum kuliah lapangan antari lain teori. Teori disini berarti mahasiswa harus memahami materi apa yang akan mereka kuliahkan. Lalu lokasi, mahasiswa harus memantau lokasi sebelum terjun langsung kelapangan. Jika mahasiswa dapat memahami keadaan lokasi, secara tidak langsung mahasiswa dapat lebih mempersiapkan alat alat keperluan yang akan mereka bawa. Perlengkapan merupakan suatu komponen penting yang mendukung kuliah lapangan. Perlengkapan yang sangat dibutuhkan mahasiswa antara lain : tenda, penerangan, bahan makanan, alat memasak, alat penunjang teori, dan lainnya.

Kesiapan pribadi juga merupakan komponen kuliah lapangan. Kesiapan pribadi ini mencakup kondisi fisik, pakaian, oabt obatan dan keperluan tambahan lainnya. Dalam kuliah lapangan, mahasiswa perlu menysusun suatu kepanitian agar kuliah lapangan dapat berjalan dengan baik. Kepanitiaan ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak terbentur dalam melakukan beberapa pekerjaan. Lalu komponen utama terakhir adalah perizinan. Perizinan ini terdiri dari beberapa tingkatan. Contoh perizinan adalah dari jurusan maupun dari fakultas. Setelah itu, mahasiswa juga harus mengurus perizinan ditempat mereka akan melakukan kuliah lapangan. Saat ingin memasuki suatu hutan konservasi, mahasiswa harus mengurus suatu surat izin masuk konservasi atau yang disebut SIMAKSI. Simaksi ini dapat diurus di jurusan maupun fakultas dengan cara mengusulkan suatu surat pengantar kepada jurusan maupun fakultas.

Prosedur pelaksanaan kuliah lapangan adalah Penentuan lokasi, Pembentukan panitia, Survey lokasi, Pengajuan dan persetujuan lokasi, Persiapan dan pengecekkan alat Pengurusan perizinan, Pelaksanaan kuliah lapangan, Laporan kuliah lapangan. Dalam kuliah lapangan salah satu aspek yang sangat penting yang perlu diperhatikan adalah pemilihan tempat kegiatan kuliah lapangan. Lingkungan di lapangan sangat bervariasi dan luas. Untuk itu perlu dilakukan pemilihan tempat sehingga kuliah lapangan dapat memperoleh hasil yang optimal.

Adapun kriteria lokasi yang dapat digunakan untuk kuliah lapangan antara lain yaitu Keamanan, perlu diperhatikan tempat studi membahayakan atau tidak, ada potensi bencana, tanaman beracun, dekat jalan raya. Selain itu tempat tersebut mudah untuk melakukan eksplorasi dan dosen mudah melakukan pengawasan. Kemudian Aksesibilitas, mudah dijangkau dan dosen maupun mahasiswa mudah untuk berpindah tempat dari indoor ke outdoor. Setel Ukuran, usahakan lokasi tersebut dapat memuat seluruh mahasiswa satu angkatan sehingga akan lebih nyaman dalam belajar dan dapat kontak dengan teman di area tersebut. Keanekaragaman, idealnya lokasi yang akan diselidiki memiliki kelengkapan keanekaragaman obyek belajar. Contohnya: pohon, herba, semak, rumput, ranting-ranting kering, seresah. Sesuai dengan tumbuhan/hewan yang akan kita cari.

Metode Pengumpulan Data dalam proses suatu penelitian atau pengklasifikasian dapat dilakukan dengan teknik tes, teknik pengamatan, teknik angket dan teknik dokumentasi. Dalam kuliah lapangan pertama teknik biologi lapangan dan laboratorium, metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, dengan melakuakn observasi atau tracking di lokasi yang ditentukan dan saat itu dilakukanlah pengambilan gambar dengan tema gambar adalah biodiversitas.Riduwan (2004:105) menyatakan bahwa teknik dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegitan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian. Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpukan data, mengambil catatan-catatan dan menelaah dokumen yang ada, yang dimiliki kaitan dengan objek penelitian.

Dalam kuliah lapangan, biasanya jyga bertujuan untuk mengumpulkan beberapa sampel atau specimen. Sampel pengertianya adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Kerja statistik melalui sampel dimungkinkan dengan alasan: keterbatasan biaya, waktu dan tenaga. Sampel memiliki beberapa cirri-ciri, diantaranya ,Dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti ciri lainnya yaitu dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh. Ciri selanjutnya sederhana, sehingga mudah dilaksanakan. Ciri terakhir adalah apat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah.

Sampel diharapkan bisa mewakili populasi, karena itu sampel dibagi dua, yaitu sampel representatif dan sampel nonrepresentatif. Sampel representatif adalah sampel yang bisa mewakili keadaan populasinya, dan sampel nonrepresentatif adalah sampel yang tidak dapat mewakili populasinya. Dengan demikian sebagai penduga parameter ada dua kemungkinan nilai statistik yang diperoleh, yaitu persis sama dengan parameternya atau tidak sama (lebih besar atau lebih kecil).

Teknik pengambilan sampel ada beberapa macam, diantaranya dengan cara pengambilan foto beberapa bagian dari tumbuhan. Teknik ini biasa digunakan pada tumbuhan yang langka atau kemungkinan berbahaya. Alasan menambil pengampilan sampel dengan cara pengambilan foto adalah, jika sampel yang akan kita teliti mudah rusak. Ada beberapa hal yang harus kita siapkan sebelum mengambil foto. Diantaranya adalah kertas label yang memiliki nomor, tanggal dan keterangan lainnya. Selain itu kita juga harus menyiapkan kain beludru untuk mengkontraskan warna dari sampel.

Ada 3 hal penting yaitu kamera,lensa dan pencahayaannya. Tipe kamera yang biasa digunakan dalam pengambilan gambar tumbuhan diantaranya adalah compact digital camera, digital single-lens reflex(DSLR) camera dan prosomer camera.kamera DSLR adalah kamera digitl yang menggunakan sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju ke view finder,dan prosomer hampir sama dengan kamera DSLR settingan programnya bisa kita atur secara manual,pada sebagian prosomer objek yang kita lihat melalui jendela bidik (view finder) tidak langsung dari lensa melainkan melalui sensor kamera,sehingga yang kita lihat di iew finder adalah LCD kecil yang menampilkan objek

PELAKSANAAN KULIAH LAPANGAN

WAKTU DAN TEMPAT

Kuliah lapangan mata kuliah Teknik Biologi Lapangan dan Laboratorium (TBLL) ini dilaksanakan pada tanggal 14-16 November 2014 berlokasi di hutan penelitian dan pendidikan biologi (HPPB) Universitas Andalas, Padang

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah kamera dengan resolusi minimal 8 megapixel, kain beludru hitam yang berukuran 25 x 25 cm yang berfungsi sebagai backround pengambilan foto agar warna dari tumbuhan atau hewan yang difoto lebih kontras. Alat selanjutnya yaitu GPS. GPS digunakan untuk menggambarkan jalur tracking dan menandai beberapa lokasi penting selama tracking. Bahan yang dibutuhkan adalah kertas label berukuran 2 x 6 cm yang berisi keterangan diantaranya: tanggal pengambilan foto, nomor spesies dan inisial atau nomor pengambil foto.

PROSEDUR KERJA

Agenda kegiatan yang dilakukan ketika melakukan kuliah lapangan diantaranya adalah tracking. Ada dalam tracking kita tentu saja membutuhkan GPS untuk menandai lokasi kita berada sekaligus menghitung jarak tempuh kita selama tracking. Tracking ini dibagi dalam 3 jalur dimana pada setiap jalur ini akan menemukan kesulitan tersendiri mulai dari mendaki, tanah yang lembab dan lain-lain. Dalam tracking ini mahasiswa tidak hanya sekedar berjalan-jalan sambil melihat pemandangan serta flora dan fauna yang hidup disana melainkan tujuan dalam tracking ini adalah untuk mengambil sampel flora dan fauna yang hidup disana secara digital. Dalam hal ini mahasiswa mencari sampel dengan cara mengambil gambar dari flora dan fauna tersebut dengan menggunakan kamera digital. Hal ini bertujuan selain menambah pengetahuan di lapangan juga untuk meneliti makhluk hidup yang hidup di hppb tanpa merusak lingkungan tempat tinggalnya.

Dalam pengambilan sampel sendiri diperlukan teknik khusus dan tidak mengambil gambar secara sembarangan. Terkhusus pada tumbuhan, pengambilan gambar dimulai dari bagian utuh tumbuhan lalu bagian-bagian daun, serta bagian-bagian batangnya. Akan lebih baik jika tumbuhan diberi latar latar hitam dari kain beludru guna gambar yang dihasilkan lebih bagus dan jelas. Hal terpenting yang harus dilakukan dalam pengambilan sampel ialah memberi kertas label dalam setiap gambar sampel yang diambil. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam mengidentifikasi gambar yang kita ambil dan tidak tertukar antara gambar bagian tumbuhan yang satu dengan yang lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

No.Nomor SpecimenNama LokalNama Ilmiah

1001Kembang telekLantana camara

2002Putri maluMimosa pudica

3003KedindingCassia mimosoides

4004Setawar Costus Peciousus

5005Simasom Symplocos cochinchinensis

6006Cakar ayamSelaginella sp.

7007Paku rasamGleichenia linearia

8008Kantong semarNephentes

9010Phyllagatis sp

10011Kepuh Sterculia

11012Kantong semarNephentes amularia

12013Puar kilatGlobba sp

13014Bunga kupu kupuBauhinia purpurea

14015Kikembu Lithocarpus

15016Buah araficus sp

16017Rapibopara

17020Eurya acuminata

18022Zalacca sp

19024Bryophyta

20026Lobelia

PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN