Upload
nabilapratiwy
View
296
Download
21
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nabila bontet tp cantik
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,
perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan formal semakin di tuntut
kemampuannya untuk menghasilkan lulusan yang terampil, berilmu dan
mempunyai wawasan yang luas tentang teknologi serta mampu mengamalkan
kemampuan tersebut pada masyarakat maupun dunia kerja. Penerapan dan
pemahaman materi kuliah yang diperoleh adalah hal penting untuk di lakukan.
Dalam ruang lingkup kampus sangat terbatas untuk melakukannya. Oleh
karena itu untuk memberikan gambaran yang luas terhadap cara menerapkan
materi kuliah yang diperoleh dibutuhkan sarana penyalur yang baik. Kerja
praktek selain sebagai salah satu mata kuliah wajib juga merupakan sarana
bagi mahasiswa untuk menerapkan materi kuliah yang dieroleh selama ini.
PT. PLN merupakan perusahaan penyedia listrik untuk umum
satusatunya di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PLN adalah
mulai terjadinya krisis energi yang mengglobal. Harga bahan bakar minyak di
tingkat internasional terus meningkat. Hal ini menyebabkan PLN harus
melakukan efisiensi di segala sektor, dan yang paling utama adalah di sektor
penyediaan tenaga listrik.
1
Dalam hal ini yang berperan penting dalam susut energi listrik di PT.
PLN (Persero) Rayon Kayu Agung adalah Bidang Distribusi. Salah satu
langkah efisiensi yang dilakukan PT. PLN adalah menekan susut seminimal
mungkin, baik susut teknik maupun non teknik. Penekanan susut teknik yang
dilakukan oleh PT. PLN Rayon Kayu Agung salah satunya adalah dengan
pemeliharaan jaringan listrik semaksimal mungkin, sehingga susut teknik
akibat jaringan dapat diminimalisir. Salah satu contoh upaya pemeliharaan
jaringan listrik tersebt adalah pemerataan beban dalam program pengurangan
susut teknik dengan jalan mengurangi arus balikan yang terjadi pada hantaran
netral.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan Kerja Praktek di PT.PLN (Persero) Rayon
Kayu Agung ini adalah :
1. Mengetahui sistem dan lingkungan kerja di PT.PLN (Persero) Rayon Kayu
Agung.
2. Mengetahui dan menambah pengetahuan di bidang kelistrikan melalui
ruang lingkup kerja di PLN Kayu Agung.
3. Mengaplikasikan dan membandingkan antara teori di kampus dengan
kondisi sebenarnya di lapangan.
2
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan Kerja Praktek di PT.PLN (Psersero)
Rayon Kayu Agung ini adalah:
1. Mendapatkan pengalaman kerja yang dapat diterapkan sebagai modal
persiapan untuk memasuki dunia kerja.
2. Memahami dan bertambahnya pengetahuan di bidang Kelistrikan.
3. Memahami penerapan ilmu teori yang diberikan dikampus dengan kondisi
sebenarnya di lapangan.
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Kerja Praktek ini berlangsung mulai tanggal 2 Januari sampai
dengan tanggal 31 Januari kegiatan di laksanakan di PT.PLN (Persero)
Wilayah S2JB Area Palembang Rayon Kayu Agung.
1.5 Ruang Lingkup Permasalahan
Pada pembahasan masalah ini penulis fokus dengan melakukan
pengamatan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan bidang yang
terintegrasi dengan kelistrikan. Dan dalam hal ini penulis membatasi masalah
pada bidang Distribusi di PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung.
3
1.6 Metodologi Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data diperoleh secara langsung dari objek
penelitian. Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data primer adalah
sebagai berikut:
1. Studi lapangan
Studi ini dilakukan dengan cara pengamatan (observasi) yaitu teknik
pengumpulan data dengan cara terjun langsung dalam pekerjaan sehingga
diperoleh kebenaran data.
2. Studi pustaka
Studi kepustakaan yaitu memperoleh data dari buku-buku, modul-modul,
internet dan bahan bacaan lain yang berhubungan dengan permasalahan
yang dikaji.
3. Wawancara
Dengan metode wawancara, data diperoleh dengan cara mewawancarai
pegawai dan karyawan mengenai materi yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas pada laporan ini.
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan Kerja Praktek ini dibagi menjadi 5 Bab. Adapun sistematika
penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah:
4
1. Bab I Pendahuluan
Terdiri dari penjelasan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat, ruang
lingkup atau batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika
penulisan laporan.
2. Bab II Tinjauan Umum
Terdiri dari penjelasan tentang sejarah perusahaan , lokasi, visi, misi,
peraturan kerja, dan sistem manajemen di PT.PLN (Persero)
3. Bab III Pelaksanaan Kerja Praktek
Terdiri dari penjelasan tentang unit kerja praktek, prosedur, dan kegiatan
kerja praktek.
4. Bab IV Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan serta saran mengenai kerja praktek yang
dilakukan di PT.PLN (Persero) Rayon Kayu Agung dan masalah yang
dibahas pada laporan ini.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan PT.PLN
PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung saat merupakan unit pelayanan
jasa ketenagalistrikan untuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di
bawah naungan PT. PLN (Persero) Area Palembang, Wilayah Sumatera
Selatan Jambi dan Bengkulu (WS2JB).
PT. PLN (Persero) Area Kayu Agung berlokasi di Jl. Letnan Muchtar
Soleh No. 147. PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung berdiri pada tahun
1980 yang diresmikan langsung oleh Kepala PLN Wilayah 4. Semula, PT.
PLN (Persero) Rayon Kayu Agung melayani wilayah ketenagalistrikan dari
Indralaya s.d Tugu Mulyo. Namun pada tahun 2004, dilakukan pemekaran
kabupaten, terbentuknya Kabupaten Ogan Ilir sehingga wilayah kerja PT.
PLN (Persero) Rayon Kayu Agung juga mengalami pemecahan menjadi 3
(tiga), yaitu PT. PLN (Persero) Rayon Indralaya, PT. PLN (Persero) Rayon
Kayu Agung, dan PT. PLN (Persero) Rayon Tugu Mulyo.
PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung melayani wilayah
ketenagalistrikan sebanyak 50.202 Pelanggan, 395 Gardu Distribusi, 372.99
KMS Jaringan Tegangan (JTM), dengan Omset ± Rp. 4,4 Miliar setiap
bulannya.
6
2.4 Struktur Organisasi
PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung dipimpin oleh seorang Manajer
Rayon yang dibantu oleh 2 (dua) orang Supervisor, yaitu Supervisor Pelayanan
ADM dan Supervisor Teknik. Spv. Pelayanan ADM membawahi kinerja
Pelayanan, meliputi Pembacaan Meter, Penagihan Tunggakan, Pemasangan Baru,
Perubahan Daya, Keuangan, serta Administrasi. Seangkan Spv. Teknik
membawahi kinerja di bidang teknik meliputi Jaringan Distribusi, Gardu
Distribusi, Susut Teknis, Pelayanan Teknik dan Gangguan.
Gambar 2.1 Strukrur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung
7
Manajer RayonPaizal MW
Supervisor TeknikJuniyardi A
Supervisor Adm & PelayananMarlina
Ferry PaulusLukman Kuti
Irfan MaulanaEdo Zulkarnain
Agus Ibnu TAldino N
KarmilaAziz Anwar
MariatiTobroni Suwandi
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Unit Kerja Praktek
Kerja praktek ini dilaksanakan dari tanggal 02 Januari 2013 hingga tanggal
31 Januari 2013 di PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung pada bidang Teknik
Distribusi. Teknik Distribusi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Jaringan Distribusi
2. Transaksi Energi Distribusi
Setiap bagian dari Teknik Distribusi mempunyai tugas kerja masing-
masing sesuai target kinerja. Adapun tugas dari tiap bagian yaitu:
1. Jaringan Distribusi
Tugas kerja dalam bagian ini meliputi sistem kelistrikan mulai dari
Gardu Induk Tegangan Menengah (TM), Gardu Hubung (GH), Kubikel
TM/TR, Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Gardu Distribusi dan
Jaringan Tegangan Rendah sampai ke Sambungan Rumah Pelanggan.
8
2. Transaksi Energi Distribusi
Tugas kerja dalam bagian ini meliputi sistem transaksi energi yang
berupa pencatatan meter, baik meter pelanggan TR, TM atau TT. Bagian
ini banyak berhubungan dengan alat ukur ( Kwh Meter 1 fasa, 3 Fasa,
Kvarh Meter dll) dan proteksi (CT, PT, Relay, LBS, CB dll.)
3.2 Kegiatan Kerja yang dilakukan
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama Kerja Praktek di PT.
PLN (Persero) Rayon Kayu Agung, yaitu:
Table 3.1 . Daftar Kegiatan Kerja Praktek
No. Hari / Tanggal Lokasi / Alamat Uraian Pekerjaan Keterangan
1. Rabu / 2-1-2013
Kantor PLN Rayon
Kayu Agung, Ds.
Pangarayan & Ds.
Tanjung Lubuk
Pengenalan Sistem
kelistrikan Kayu
Agung, Penggantian
Kwh Meter 3 Fasa
AMRisasi
BTS Telkomsel Tj. Lubuk dan
SMK Negeri 2 KA
2. Kamis / 3-1-2013
K.383 / Jl. Guru-
guru
Perbaikan NH Holder
dan Kabel Puding TR Pecah Beban JTR
3. Jumat / 4-1-2013 Jl. Let Muchtar
Soleh
Survei Jaringan
Tegangan Menengah
Usulan Pembesaran
Penampang SUTM Penyulang
9
Krakatau Jurusn Cempaka
4. Senin / 7-1-2013 Tulung Selapan
Penggantian Kwh
Meter Semi Elektronik
Ke Analog
100 Kwh Meter Analog
5. Selasa / 8-1-2013 Tulung Selapan
Penggantian Kwh
Meter Semi Elektronik
Ke Analog
100 Kwh Meter Analog
6. Rabu / 9-1-2013 Tulung Selapan
Penggantian Kwh
Meter Semi Elektronik
Ke Analog
100 Kwh Meter Analog
7.
Kamis / 10-1-
2013 K.270 / Ds. Kandis
Penggantian FCO
Trafo
2 Buah FCO Sambung
Langsung
8.
Jumat / 11-1-
2013
Jl. Kayu Agung –
Inderalaya
Survei JTM Penyulang
Krakatau dan Kerinci
Survei Tanam Tumbuh
mendekati SUTM
9. Senin / 14-1-2013 Ds. Mangunjaya
Penggantian Kwh
Meter 3 Fasa
AMRisasi BTS Telkomsel dan BTS XL
10.
Selasa / 15-1-
2013
Kecamatan
Cempaka
Survei GPS Jaringan
SUTM
Penyulang Krakatau Jurusan
Cempaka
11. Rabu / 16-1-2013 Kecamatan Survei GPS Jaringan Penyulang Krakatau Jurusan
10
Cempaka SUTM Cempaka
12.
Kamis / 17-1-
2013
Kecamatan
Cempaka
Survei GPS Jaringan
SUTM
Penyulang Krakatau Jurusan
Cempaka
13.
Jumat / 18-1-
2013
Kecamatan
Pampangan
Pemasangan Fault
Indicator Jurusan Menggeris
14. Senin / 21-1-2013
K.11 Ds. Sungai
Pinang
Pemerataan Beban
Gardu Distribusi Pecah Beban JTR
15.
Selasa / 22-1-
2013
Kecamatan
Pampangan
Survei GPS Jaringan
SUTM Penyulang Arwana
16. Rabu / 23-1-2013
Kecamatan
Pampangan
Survei GPS Jaringan
SUTM Penyulang Arwana
17.
Jumat / 25-1-
2013
Kecamatan
Pampangan
Survei GPS Jaringan
SUTM Penyulang Arwana
18. Senin / 28-1-2013 Tanjung Rancing
Pencatatan stand Kwh
Meter bermasalah
Pencatatan menggunakan
Smartphone
19.
Selasa / 29-1-
2013 Tanjung Rancing
Pencatatan stand Kwh
Meter bermasalah
Pencatatan menggunakan
Smartphone
20. Rabu / 30-1-2013 Jl. Lintas Timur
Pemeliharaan LBS
Wisata Minang
Penyulang Kerinci Jur. Wisata
Minang
11
21.
Kamis / 31-1-
2013
K.12 Ds. Sungai
Pinang
Pemerataan Beban
Gardu Distribusi Pecah Beban JTR
3.3 Hasil pelaksanaan kerja praktek
Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan tanggal 02 Januari 2013 sampai dengan
31 Januari 2013 di PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung, mahasiswa
mendapatkan hasil dengan data sebagai berikut:
Tanggal 1 – 28 Desember 2012
Mahasiswa mengajukan proposal Kerja Praktek dan disetujui untuk melakukan
Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung mulai tanggal 02 Januari
2013 sampai dengan tanggal 31 Januari 2013
Tanggal 02 Januari 2013
Mahasiswa diperkenalkan pada Sistem Kelistrikan Distribusi Pada wilayah Kerja
PT. PLN (Persero) Rayon Kayu Agung Mulai dari GH Kayu Agung, beberapa
Jurusannya dan gardu-gardu distribusi yang ada di kota Kayu Agung dan
Pemasangan Kwh Meter 3 fasa AMRisasi.
12
Gambar 3.1 Single Line Diagram Sistem Kelistrikan PLN Rayon Kayu Agung
Sistem Kelistrikan PLN Rayon Kayu Agung Terdiri Dari Gardu Induk
(GI), SUTM Penyulang (Incoming), Gardu Hubung (GH), Jurusan Penyulang
( Outgoing), Jaringan tegangan Menengah, Gardu Distribusi 20 Kv/380 V,
Jaringan Tegangan Rendah, Sambungan Rumah, Serta proteksi di setiap bagian
sistem.
Di setiap jurusan penyulang outgoing GH mempunyai single line diagram
masing-masing. Berikut Single line setiap outgoing GH di PLN Kayu Agung :
13
GI SIMPANG TIGA GH
KAYUAGUNG
GH SP PADANG
Penyulang Krakatau
Penyulang Kerinci
GH Cempaka
PTS Ulak Kapal
PTS Wisata Minang
Arah Tugu Mulyo
PTS Tanjung Lubuk
Kota Kayu AgungArah
Sungai Pinang
GI KEDUKAN
Tulung Selapan
PTS Srimenang
PMCB Glebek
KPL Rambutan
KPL Tanjung Kerang
PTS Riding
PTS Simpang TL Pangeran
Penyulang Arwana
Mangulak
Gambar 3.2 Single Line Jurusan Kota Penyulang Krakatau
14
Gambar 3.3 Single Line Jurusan Cempaka Penyulang Krakatau
Gambar 3.4 Single Line Jurusan Wisata Minang Penyulang Kerinci
15
Gambar 3.5 Single Line Jurusan Sungai Pinang Penyulang Kerinci
Gambar 3.6 Single Line Jurusan SP. Padang Penyulang Kerinci
16
Gambar 3.7 Single Line Jurusan Pampangan Penyulang Arwana
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini
bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet
tersebut menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau
Kwatt, yang pada umumnya disebut Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian
rupa, sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan
demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun
dalam Kwh (kilowatt Hour). KWH Meter dibagi menjadi 2, KWH meter 1 fasa
dan KWH Meter 3 Fasa.
Automatic Meter Reading (AMR) adalah sistem pembacaan meter jarak
jauh secara otomatis, terpusat dan terintegrasi dari ruang kontrol melalui media
komunikasi telepon publik (PSTN), telepon selular (GSM), PLC atau gelombang
radio, menggunakan software tertentu tanpa terlebih dahulu melakukan
pemanggilan (dial up) secara manual. Sistem AMR diterapkan pada pelanggan
potensial dengan daya terpasang diatas 197 kVA.
Konfigurasi peralatan yang digunakan :
1. meter elektronik atau digital yang dipasang di pelanggan
2. modem dan saluran telepon
3. komputer yang terdapat diruang control
Dengan dipasangnya AMR pada pelanggan maka pemakaian kwh oleh
pelanggan dapat dipantau / dibaca setiap saat dari kantor PLN dengan hasil yang
17
lebih akurat dengan bantuan aplikasi komputer sehingga kesalahan baca yang
dilakukan pertugas tidak akan terjadi dan kepercayaan pelanggan kepada PLN
dapat tetap terjaga.
Cara Kerjanya :
Awalnya, pembacaan meter dilakukan dengan menggunakan kabel
(wired) atau direct dialling/reading. Komputer terhubung ke meter dengan
menggunakan kabel komunikasi (RS-232 atau RS-485) atau optical probe jika
pembacan dilakukan di lapangan. Namun belakangan ini, banyak teknologi
komunikasi yang dapat digunakan oleh sistem AMR. Seperti PSTN (telpon
rumah), GSM, Gelombang Radio, PLC (Power Line Carrier), dan terakhir,
memungkinkan pembacaan meter menggunakan LAN/WAN/WIFI untuk meter
yang sudah support TCP/IP.
Digital KWH meter ini dikontrol oleh sebuah mikrokontroler dengan
tipeAVR90S8515 dan menggunakan sebuah sensor digital tipe ADE7757 yang
berfungsi untuk membaca tegangan dan arus (dengan beban mencapai 500 Watt)
untuk mengetahui besar energi yang digunakan pada instalasi rumah. Seven
Segment sebagai penampil data besaran energi listrik yang digunakan di
rumah.Dari komponen-komponen tersebut dihasilkan sebuah KWH meter
moderen dengan tampilan digital yang dapat mengukur besaran penggunaan
energi, dengan batasan maksimal beban 500 watt. Dengan sebuah system
pembayaran moderen membeli sebuah voucher elektronik, berisi besaran digital
(berfungsi sebagai pulsa) sebagai pembanding besaran energi yang digunakan.
Secara otomatis sistem ini memutuskan tegangan rumah bila besaran tersebut
18
mencapai nilai 0. Seluruh rangkaian membutuhkan daya 446,5mW diharapkan
tidak merugikan PLN.
Gambar 3.8 KWH Meter 3 Fasa AMR
Tanggal 03 Januari 2013
Mahasiswa mengikuti pemeliharaan gardu distribusi di K.383 Jalan Guru-guru
Kayu Agung. Pemeliharaan tersebut meliputi perbaikan NH Holder dan Perbaikan
Kabel Puding TR.
Gardu Distribui merupakan salah satu komponen dari suatu system
distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk
membagikan / mendistribusikan tenaga listrik pada beban / konsumen, baik
konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Transformator distribusi digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari
19
jaringan distribusi tegangan menengah menjadi tegangan terpakai pada jaringan
distribusi tegangan rendah (step down trafo) ; misalkan tegangan 20 KV menjadi
tegangan 380/220 V.
Berikut Single Line Diagram Gardu Distribusi :
Gambar 3.9 Gardu Distribusi
Perbaikan / pemeliharaan NH Holder dikarenakan NH Holder tersebut
telah rusak akibat korona dan konsleting arus. NH Holder yang diganti ada 2
20
LINE
FCO
ARRESTER
TRAFO
20 KV / 380
V
PHB TR
NH FUSE & NH HOLDER
buah. Begitu pula dengan kabel pudding TR, diganti karena kabel telah rusak
akibat beban lebih pada kabel tersebut.
Gambar 3.10 NH Holder & Kabel Puding TR
Tanggal 04 Januari 2013
Mahasiswa melakukan Survei Jaringan Tegangan Menengah Penyulang
Krakatau Jurusan Cempaka di kota Kayu Agung. Survei dilakukan untuk
mengetahui jarak jaringan dan ukuran kabel SUTM yang akan di usulkan untuk
pembesaran penampang SUTM dari 3 x 35 mm2 menjadi 3 x 150 mm2.
Berikut Hasil Survei JTM Jurusan Cempaka :
21
Gambar 3.11 Hasil Survei SUTM Jurusan Cempaka
Pembesaran penampang dari 3 x 35 mm2 menjadi 3 x 150 mm2 dilakukan karena
semakin besar luas penampang, maka aka semakin kecil tahanan kabel, sehingga
losses atau susut tegangan jaringan akan semakin kecil. Sesuai Rumus :
R = ρ. L / A
Dimana R = Tahanan / resistansi
ρ = Massa jenis penghantar
L = Panjang
A = Luas penampang penghantar
Tanggal 07 Januari 2013
22
Mahasiswa bersama tim HAR APP Kayu Agung melakukan penggantian kwh
meter semi elektronik ke kwh meter analog pada daerah yang mengalami
tegangan drop > 160 Volt di Kecamatan Tulung Selapan.
Jenis- Jenis Kwh Meter
Apabila dilihat dari cara kerjanya, KWH Meter dibedakan menjadi :
1. KWH meter Analog
2. KWH meter Digital
Untuk Penjelasannya dapat dilihat dibawah ini :
1. KWH meter Analog
Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter Analog antara lain,
sebagai berikut :
1. kumparan tegangan
2. kumparan arus
3. piringan aluminium
4. magnet tetap
5. gear mekanik yang mencatat jumlah perputaranpiringan aluminium
6. Bendera pengereman berfungsi mengatur piringan pengujian beban nol
pada tegangan normal.
7. Lidah pengereman adalah merupakan pasangan dengan bendera(8).Posisi
lidah pengereman dan bendera pengereman harus tepat sehingga:
23
Pada beban nol,tegangan norminal piringan berhenti pada saat posisi
mereka berdekatan.
Tetapi arus mula (0,5 % Id) piringan harus dapat berputar > 1 putaran.
Gambar 3.12 Kwh Meter Analog
2. KWH Meter Digital
KWH Meter digital digunakan untuk mengatasi kelemahan dari KWH Meter
analog. Adapun kelebihan dari KWH Meter Digital antara lain sebagai berikut :
Sistem pembayarannya dengan sistem prabayar, dengan sistem prabayar
menggantikan cara pembayaran umumnya, dengan menggunakan kartu
prabayar elektronik pengganti tagihan bulanan.
KWH meter denan tampilan digital yang menyala dan berukuran cukup
besar.
Akurasi perhitungan KWH, tidak adanya tunggakan pembayaran tagihan
listrik, kemudahan memutus sambungan listrik pelanggan yang melakukan
24
tunggakan tagihan dengan menggunakan alat yang bisa di set up dari jarak
maximal 200 meter.
Gambar 3.13 Kwh Meter Elektronik
Tanggal 10 Januari 2013
Mahasiswa bersama tim HAR Jaringan Kayu Agung melakukan perbaikan /
pemeliharaan Gardu distribusi, penggantian FCO rusak di gardu K.270 Ds
Kandis.
Fuse cut out atau biasa disingkat FCO adalah peralatan proteksi yang
bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih. Alat ini akan memutuskan rangkaian
listrik yang satu dengan yang lain apabila dilewati arus yang melewati kapasitas
kerjanya. Kerja FCO adalah ketika terjadi gangguan arus maka fuse pada cut out
akan putus, seperti yang ada pada SPLN 64 tabung ini akan lepas dari pegangan
atas, dan menggantung di udara, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke sistem.
Adapun cara perlindungannya adalah dengan melelehkan fuse link,
25
sehingga dapat memisahkan antara bagian yang sehat dan yang terganggu.
Sedangkan fuse link itu sendiri adalah elemen inti dari FCO yang terletak di
dalam fuse holder dan mempunyai titik lebur tertentu. Jika beban jaringan sesudah
FCO menyentuh titik lebur tersebut, maka fuse link akan meleleh dan akan
memisahkan jaringan sebelum FCO dengan jaringan sesudah FCO.
Cut Out biasanya digunakan pada jaringan distribusi 20 kV untuk proteksi
trafo distribusi dari arus lebih akibat hubung singkat,dan juga diletakkan pada
percabangan untuk proteksi jaringan.
Namun ada kelemahan dari pengaman jenis ini, yaitu penggunaannya
terbatas pada penyaluran daya yang kecil, serta tidak dilengkapi dengan alat
peredam busur api yang timbul pada saat terjadi gangguan hubung singkat.
Gambar 3.14 Fuse Cut Out
Tanggal 11 Januari 2013
Mahasiswa bersama tim Supervisor Teknik Rayon Kayu Agung melakukan survei
jaringan tegangan menengah untuk melihat keadaan tanam tumbuh yang telah
26
mendekati SUTM guna mencegah terjadinya gangguan SUTM akibat tanam
tumbuh. Setelah survei akan dilaksanakan pekerjaan pampas pohon.
Tanggal 14 Januari 2013
Mahasiswa bersama staf Distribusi Rayon Kayu Agung melanjutkan pekerjaan
pemasangan Kwh meter AMRisasi di BTS Telkomsel dan XL Ds. Mangunjaya.
Tanggal 14-16 Januari 2013
Mahasiswa bersama staf Distribusi Rayon Kayu Agung melakukan survei SUTM
Penyulang Krakatau Jurusan Cempaka menggunakan GPS untuk mendukung
sistem GIS pada distribusi PLN Area Palembang.
GIS (Geographic Information System) adalah suatu perangkat untuk
mengumpulkan, menyimpan, menampilkan, dan mengkorelasikan data spatial dari
fenomena geografis untuk dianalisis, dan hasilnya dikomunikasikan kepada
pemakai data, bagi keperluan pengambilan keputusan.
KOMPONEN GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM)
27
Gambar 3.15 Komponen GIS
Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System
(GPS)) adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan
penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit
yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat
penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah,
dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo
Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat,
dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah
bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah
nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam
program GPS).[2] Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan
28
GIS
HardwareSoftware
Brainwate / SDM
Data
Tatacara /Prosedur
Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun,
[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi
AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak
posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking
memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat
sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.
Gambar 3.16 Global Positioning System ( GPS )
Tanggal 18 Januari 2013
Mahasiswa bersama Tim Har Jaringan melakukan pemasangan Fault Indicator di
SUTM Penyulang Arwana Jurusan Menggeris. Fault Indicator dipasang untuk
memudahkan lokalisir daerah gangguan, karena bila terjadi gangguan di jurusan
29
tersebut, lampu indikator akan menyala. Petugas akan lebih mudah untuk
mengisolir daerah gangguan.
Gambar 3.17 Fault Indicator SUTM
Tanggal 21 Januari 2013
Mahasiswa bersama Tim Har Jaringan melakukan pekerjaan pemerataan beban
gardu K.11 Ds. Sungai Pinang. Pemerataan beban gardu dilakukan untuk
menurunkan losses jaringan. Apabila beban gardu tidak seimbang maka arus
netral akan semakin besar. Semakin besar arus netral maka semakin besar losses
terjadi, karena arus pada netral tidak terukur dalam pengukuran yg dilakukan
PLN. Untuk menentukan titik keseimbangan pembebanan pada trafo satu fasa
atau tiga fasa dengan daya yang berbeda kita perlu menentukan presentase
pembebanan tiap fasa, kemudian dari hasil presentase pembebanan per-fasa
tersebut kita dapat mengetahui pola pembebanan trafo tersebut sudah seimbang
sesuai dengan kapasitas masing-masing trafo tersebut atau belum. Untuk
selanjutnya presentase beban per- fasa tersebut diseimbangkan dengan
menggunakan presentase total beban trafo sebagai titik keseimbangan
30
pembebanan. Pemerataan beban bisa dilakukan di dalam Rak PHB TR dengan
cara merubah kabel puding jurusan pada rel busbar. Tetapi itu tidak bisa dilakukan
apabila ada pelanggan dari gardu tersebut yang mempunyai beban bersifat motor
seperti PDAM. Pemerataan beban juga dilakukan dengan membagi beban pada
JTR dan memindahkan Sambungan Rumah (SR) dari fasa yang berbeban berat ke
fasa yang berbeban lebih ringan.
Setelah dilakukan pemerataan beban, ukurlah beban gardu tersebut pada
saat beban puncak untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemerataan beban. Apabila
beban telah mendekati seimbang, maka pasti nilai arus pada netral akan semakin
kecil. Semakin kecil arus netral semakin kecil losses pada gardu tersebut.
Tanggal 22-25 Januari 2013
Mahasiswa bersama staf Distribusi Rayon Kayu Agung melakukan survei SUTM
Penyulang Arwana mulai dari GH SP Padang sampai Tulung Selapan
menggunakan GPS untuk mendukung sistem GIS pada distribusi PLN Area
Palembang.
Tanggal 28-29 Januari 2013
Mahasiswa bersama tim catat meter PLN Rayon Kayu Agung melakukan
pencatatan kwh meter yang bermasalah menggunakan pencatatan sistem
smartphone.
31
Pola pencatatan kwh meter PLN tidak lagi mencatat secara manual,
sekarang pencatatan menggunakan smartphone yang berbasis android dimana
sang pencatat meter langsung mencatat angka stand kwh meter di smartphone
tersebut,lalu angka stand tersebut akan langsung terkirim ke server pencatat meter.
Pencatatan menggunakan smartphone juga dilengkapi dengan foto, jadi tidak akan
ada lagi kesalahan catet meter dan langsung ada bukti foto dari lapangan.
Gambar 3.18 Petugas catat meter menggunakan Smartphone
Tanggal 30 Januari 2013
Mahasiswa bersama Tim Har Jaringan melakukan pekerjaan pemeliharaan LBS
Wisata minang di Jl. Lintas timur.
32
Swich pemutus beban (Load Break Switch, LBS) merupakan
saklar atau pemutus arus tiga fase untuk penempatan di luar ruas pada
tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis. Switch dengan penempatan di
atas tiang pancang ini dioptimalkan melalui control jarak jauh dan
skema otomatisasi. Swich pemutus beban juga merupakan sebuah
sistem penginterupsi hampa yang terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki
baja anti karat dan disegel. Sistem kabelnya yang full-insulated dan
sistem pemasangan pada tiang pancang yang sederhana yang membuat
proses instalasi lebih cepat dengan biaya yang rendah.
Sistem pengendalian elektroniknya ditempatkan pada sebuah kotak
pengendali yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat digunakan dalam
berbagai kondisi lingkungan. Panel pengendali (user-friendly) dan tahan segala
kondisi cuaca. Sistem monitoring dan pengendalian jarak jauh juga dapat
ditambahkan tanpa perlu menambahkan Remote Terminal Unit (RTU).
Konstruksi dan Operasi Load Break Switch dan Sectionaliser
diuraikan sebagai berikut. Load Break Swicth menggunakan puffer interrupter
di dalam sebuah tangki baja anti karat yang dilas penuh yang diisi dengan
gas SF6. Interrupter tersebut diletakkan secara berkelompok dan digerakkan oleh
mekanisme pegas. Ini dioperasikan baik secara manual maupun dengan sebuah
motor DC dalam kompartemen motor di bawah tangki. Listrik motor berasal dari
batere-batere 24V dalam ruang kontrol. Transformer-transformer arus dipasang di
dalam tangki dan dihubungkan ke elemen-elemen elektronik untuk memberikan
indikasi gangguan dan line measurement. Terdapat bushing-bushing epoksi
33
dengan transformer tegangan kapasitif, ini terhubung ke elemen-elemen
elektronik untuk memberikan line sensing dan pengukuran. Elemen-elemen
elektronik kontrol terletak dalam ruang kontrol memiliki standar yang sama yang
digunakan untuk mengoperasikan swicthgear intelijen, yang dihubungkan ke
swicthgear dengan kabel kontrol yang dimasukkan ke Swicth Cable Entry
Module (SCEM) yang terletak di dalam kompartemen motor.
Gambar 3.19 Load Breaking Switch (LBS) SF6
Tanggal 30 Januari 2013
Mahasiswa bersama Tim Har Jaringan melakukan pekerjaan pemerataan beban
gardu K.12 Ds. Sungai Pinang.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
34
4.1 Kesimpulan
35